Pengertian Teks Eksposisi
Pengertian Teks Eksposisi
Pengertian Teks Eksposisi
Gambaran umum tentang teks eksposisi dapat dilihat pada bagan di bawah
ini:
Tesis (Pembuka)
Penegasan Ulang
Paragraf Eksposisi tidak selalu terbagi atas bagian-bagian yang disebut pembukaan, isi, dan
penegasan ulang. Hal ini sangat tergantung dari sifat karangan dan tujuan yang hendak dicapai.Selain
struktur di atas, teks prosedur juga memiliki struktur lain yang terdiri atas:
1) Pembukaan. Pembukaan merupakan suatu bagian yang berisi mengenai pandangan awal untuk
menempatkan topik dalam suatu konstelasi yang relevan. Pandangan awal ini bersifat opsional,
yang memiliki maksud boleh ada boleh tidak.
2) Tesis (Pendapat). Tesis ini merupakan suatu bagian yang menyatakan pendapat penulis
mengenai suatu topik yang dipermasalahkan.
3) Argumen. Argumen ini berupa alasan sebagai bukti untuk mendukung tesis penulis. Dalam
mengemukakan argumen, sebaiknya penulis berdiri dalam satu posisi saja.
4) Penutup. Penutup biasanya berupa sebuah penegasan kembali tesis/pendapat yang
dikemukakan oleh penulis namun dengan kalimat yang berbeda.
Teks Eksposisi
Tesis (pendapat)
Argumen
Penutup
S P K
2) Kalimat Majemuk Unsur kalimat majemuk terdiri atas satu subjek atau lebih dan dua predikat
atau lebih. Kalimat itu dapat ditambah objek dan keterangan jika diperlukan.
Contoh: Ratna berbaju putih dan temannya berbaju merah.
(Subjek 1 Predikat 1 Pelengkap 1 Konjungsi Subjek 2 Predikat 2 Pelengkap 2) Dalam
menyusun kalimat majemuk, diperlukan konjungsi. Konjungsi
digunakan untuk menggabungkan kata, kelompok kata, atau klausa. Konjungsi itu ada
yang berupa penambahan, perlawanan, sebab akibat, dan pemilihan.
(1) Penambahan (dan).
Contoh: Wahyu sangat senang berkawan dan dia mencintai kedamaian
Sebab-akibat (Contoh: Siswa kelas 2 SMP itu sangat kompak dalam permainan sepak bola
sehingga tim kelas itu menjadi juara 1 dalam pertandingan sepak bola sekolah.
(2) Perlawanan (tetapi).
Contoh: Dahulu Irwan dan Rudi sangat kompak saat di kelas 3 SMP, tetapi setelah di SMA
hubungan mereka kurang terbina lagi.
(3) Pemilihan (atau).
Contoh: Pilihan sangat sulit diambil Retno karena dia harus memilih sekolah di SMP dekat
rumahnya atau sekolah unggulan yang berada jauh di tengah kota.
3) Pada saat menulis, penulisan kata-kata baku (kata yang benar sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia)
sangat diperlukan. Kamu diminta membedakan kata baku dari kata yang tidak baku. Contoh:
4) Dalam penulisan ada kata yang harus dibentuk dengan imbuhan. Kata berimbuhan itu adalah kata dasar
yang disertai penambahan awalan, akhiran, sisipan, atau awalan dan akhiran.
Imbuhan Bentuk kata Bentuk kata
awalan di- sebut disebut
akhiran –an kisar kisaran
awalan dan akhiran peng-an didik pendidikan
sisipan –in- kerja kinerja
5) Kelas kata dalam bahasa Indonesia sangat beragam, ada kata benda (nomina), kata kerja (verba), kata
sifat (adjektiva), dan kata keterangan (adverbia). Contoh:
No. Kata Benda Kata Kerja Kata Sifat Kata Keterangan
1. Remaja berpendidikan unggul pada saat ini
2. Kegelisahan Disebut negatif dua belas tahun
Selain pemakaian kata, di dalam bahasa diperlukan juga kelompok kata untuk menyusun sebuah peContoh:
6)Teks tersebut dapat dipahami karena ada unsur kebahasaan yang menjadikan teks itu utuh, yakni
pengulangan kata (repetisi), kata ganti, dan kata transisi (kata penghubung antarkalimat).
(a) Repetisiadalah hasil pengulangan kata.
contoh: Remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa awal dewasa. Masa remaja
itu berkisar usia antara 10—20 tahun.
(b) Kata ganti dipakai untuk menghindari pengulangan.
Contoh: Rina adalah remaja kelas 2 SMP yang sangat pandai. Sejak kelas satu, ia mendapat
beasiswa.
(c) Konjungsi (transisi) adalah kata-kata dalam bahasa Indonesia yang menghubungkan satu
gagasan dengan gagasan lain. Misalnya, dan, atau, oleh karena itu, kemudian.
Contoh: Sejak pukul 19.00, saya mengerjakan pekerjaan rumah bahasa Indonesia. Sesudah itu,
saya belajar agama. Kemudian, saya beristirahat dan pergi ke kamar mandi.
(d) Agar sebuah tulisan menarik dan tidak membuat lelah pembaca, digunakan kata ganti.
Kata Ganti Kata Gantii Tunggal Kata Ganti Jamak
Orang pertama Saya, aku Kami, kita
Orang kedua kamu Engkau, kalian
Orang ketiga Dia, ia Mereka
a. Kata-Kata Teknis
Teks eksposisi banyak memakai kata-kata teknis atau peristilahan terkait suatu topik atau masalah yang dibahas.
Misalnya saja seperti, sektor kehutanan, penebangan liar, hutan lindung, kehutanan masyarakat, ekowisata, dan
lain sebagainya.
Teks eksposisi banyak memakai kata-kata yang menjelaskan dengan hubungan argumentasi. Misalnya saja
seperti, jika, karena, sebab, akibatnya, dengan demikian, oleh karena itu.
f. Kata-Kata Rujukan
Teks eksposisi banyak memakai kata-kata rujukan untuk menghubungkan dengan suatu informasi atau pendapat
seseorang. Misalnya seperti berdasarkan data…., merujuk pada pendapat….
g. Kata-Kata Persuasif
Teks eksposisi biasanya juga memakai kata-kata persuasif untuk mengajak atau memengaruhi lawan tutur. Kata
yang biasanya digunakan untuk melakukan persuasif yaitu seperti sebaiknya, diharapkan, perlu, hendaklah, harus.
h. Kata-Kata Denotatif
Teks eksposisi juga banyak memakai kata-kata denotatif untuk menjelaskan sesuatu agar lebih jelas. Denotatif
sendiri bisa dipahami sebagai kata yang memiliki makna sebenarnya. Kata denotatif adalah kata yang belum
mengalami perubahan maupun penambahan makna.
.
C. Ciri-Ciri Teks Eksposisi
Nah, setelah membahas tentang pengertian teks eksposisi dan unsur-unsur teks eksposisi, maka pembahasan
selanjutnya adalah ciri-ciri teks eskposisi. Berikut ini ciri-ciri teks ekspoosisi yang perlu kamu ketahui.
1. Tentukan Tema
Pertama, kamu perlu menentukan tema ketika ingin membuat teks eksposisi. Dengan adanya teman, maka arah
tulisan akan menjadi lebih jelas, sehingga tulisan pesan dari teks eksposisi bisa dibaca dan disimak dengan baik
oleh pembaca.