Tek. Tanah Lateral
Tek. Tanah Lateral
Tek. Tanah Lateral
DPT DANGKAL
MEKANIKA TANAH 2
JAMAL MAHBUB
REVIEW TEGANGAN VERTIKAL
TOTAL & EFEKTIF
𝐾0 = 1 − 𝑠𝑖𝑛𝜑' 𝑂𝐶𝑅sinφ'
TEKANAN TANAH LATERAL AKTIF & PASIF
TEKANAN TANAH LATERAL AKTIF & PASIF
Permukaan tanah
Kondisi:
1. Tidak ada pergerakan (displacement) h1
z
’ h = K 0 . . z
Ka << K0 << Kp
Pa << P0 << Pp
δa << δ 0 << δ p
TEKANAN TANAH LATERAL
1. Cara Analitis (cara keseimbangan plastis dg lingk Mohr)
• Cara Coulomb
Tekanan aktif & pasif
• Cara Rankine
2. Cara Grafis
• Cara Culmann
• Cara Segitiga Coba (trial wedge method)
• Cara konstruksi Poncelet
3. Dengan Metode Elemen Hingga (FEM)
Untuk perhitungan khusus seperti mencari tegangan yang bekerja
pada dinding terowongan, metode elemen hingga lebih cocok
dibandingkan cara yang lain.
TEORI CHARLES AUGUSTINE
DE COULOMB (1776)
1.Kondisi plane-strain
2.Tanah mempunyai sudut geser (φ’) dan
kohesi (c’)
3.Tidak ada air tanah
4.Baji keruntuhan diasumsikan sebagai suatu
massa yang rigid
5.Permukaan bidang runtuh dan permukaan
tanah dianggap sebagai suatu bidang
6.Koefisien geser antara dinding dan baji tanah
dinyatakan sebagai tan δ
TEORI COULOMB (1776)
AKTIF
𝛾𝐻2
𝑃a = 𝐾
2 a
𝛾𝐻2
𝑃ah = 𝐾
2 ah
a = v Ka = h Ka
K a = tan (45 − )
2
2
a h h2 Ka
Pa = =
2 2
TEORI COULOMB (1776)
PASIF
𝛾𝐻2
𝑃p = 𝐾
2 p
𝛾𝐻2
𝑃ph = 𝐾
2 ph
𝜎 a = 𝜎 v𝐾 a
Pada 𝑧 = 0,
𝑝a = 0 𝑘𝑃𝑎
Pada 𝑧 = 2𝑚,
𝑝a = 𝐾a · 𝛾 · 𝑧 = 0,33 · 16 · 2 = 10,56 𝑘𝑃𝑎
Pada 𝑧 = 5𝑚,
𝑝a = 𝐾a · 𝛾 · 𝐻w + 𝐾a ·(𝛾 sat − 𝛾w) . (z – Hw)
= 0,33 · 16 · 2 + 0,33 ·( 18 − 10)·( 5 − 2)
= 18,5 𝑘𝑃𝑎
PENYELESAIAN CONTOH 1
1 1 1
.2+3 .10,6+ . 5−2 .31,7+ . 5−2 .11,9
= 3 2 3
10,6+31,7+11,9
= 1,81 m
TEORI RANKINE (1857)
AKTIF-KOHESIF
Asumsi:
• γ = berat volume tanah
• φ = sudut geser tanah
• c ' = kohesi tanah efektif
• Tidak ada muka air tanah
Tekanan tanah pada kedalaman H:
𝑝a = 𝐾a · 𝛾 · H − 2 · 𝑐′ · 𝐾a
Tekanan tanah total:
1
𝑃a = · 𝐾a · 𝛾 · 𝐻2 − 2 · 𝑐′ · 𝐾a · 𝐻
2
𝜎 p = 𝜎 v𝐾 p
Asumsi:
• γ = berat volume tanah
• φ = sudut geser tanah
• c ' = kohesi tanah efektif
• Tidak ada muka air tanah
Tekanan tanah pada kedalaman H:
𝑝p = 𝐾p · 𝛾 · H + 2 · 𝑐′ · 𝐾p
Tekanan tanah total:
1
𝑃p = · 𝐾p · 𝛾 · 𝐻2 + 2 · 𝑐′ · 𝐾p · 𝐻
2
▪ Keseimbangan gaya
▪ Keseimbangan tegangan
▪ Solusi berada pada nilai batas atas,
akibat bidang runtuh dan mekanismenya ▪ Solusi berada pada nilai batas
belum tentu yang terendah (Kp, bisa bawah,
menjadi terlalu besar)
▪ Gunakan jika batas bawah menjadi
▪ Gunakan jika batas atas menjadi konservatif
konservatif
Catatan:
1. Jika nilai Ka dan Kp tidak masuk akal (faktor geometri), gunakan engineering
judgement
2. Pada kasus sederhana dimana dinding vertikal, dianggap tidak ada friksi di dinding,
dan permukaan tanah di balik dinding rata, Coulomb dan Rankine memberi nilai Ka
dan Kp yang sama
3. Nilai Ka bervariasi antara 0,25 – 0,40 dan Kp antara 2,5 – 4.0
COULUMB - RANKINE
Catatan:
1. Jika nilai Ka dan Kp tidak masuk akal (faktor geometri), gunakan engineering
judgement
2. Pada kasus sederhana dimana dinding vertikal, dianggap tidak ada friksi di dinding,
dan permukaan tanah di balik dinding rata, Coulomb dan Rankine memberi nilai Ka
dan Kp yang sama
3. Nilai Ka bervariasi antara 0,25 – 0,40 dan Kp antara 2,5 – 4.0
BEBAN DI PERMUKAAN
BEBAN TITIK
BEBAN GARIS
BEBAN TERBAGI RATA
BEBAN TERBAGI RATA MEMANJANG
BEBAN DI PERMUKAAN (BEBAN TITIK)
z m n σh
(m) (kPa)
0,0 0,6 0,0 0,00
0,5 0,6 0,1 0,40
1,0 0,6 0,2 1,27
1,5 0,6 0,3 2,01
2,0 0,6 0,4 2,32
2,5 0,6 0,5 2,25
3,0 0,6 0,6 1,97
3,5 0,6 0,7 1,63
4,0 0,6 0,8 1,30
4,5 0,6 0,9 1,03
5,0 0,6 1,0 0,81
PENYELESAIAN CONTOH 2
Δσh ΔPh x
Segitiga (kPa) (kN/m) (m) ΔPh ∙x
I 0.00 0,00 4,50 0,00
II 0,40 0,64 4,00 2,55
III 1,27 1,01 3,50 3,52
IV 2,01 1,16 3,00 3,48
V 2,32 1,12 2,50 2,81
VI 2,25 0,98 2,00 1,97
VII 1,97 0,81 1,50 1,22
VIII 1,63 0,65 1,00 0,65
IX 1,30 0,52 0,50 0,26
X 1,03 0,20 0,17 0,03
∑ 15,00 7,30 17,40
Total tekanan lateral tambahan akibat beban titik P:
∆𝑃h = 7,30 𝑘𝑁/𝑚
Posisi resultan tekanan lateral tambahan dari dasar dinding penahan tanah:
∑(∆𝑃h · 𝑥)
𝑥=
∑(∆𝑃h )
17,4
= = 2,4𝑚
7,3
BEBAN DI PERMUKAAN (BEBAN GARIS)
Δpa = Ka . q
Tekanan lateral total akibat beban terbagi rata di atas
permukaan tanah :
ΔPa = Ka . q. H
BEBAN DI PERMUKAAN (BEBAN TERBAGI RATA MEMANJANG)
q = 5 kN/m2
PENYELESAIAN CONTOH 3
Menentukan nilai 𝛽:
2
𝛽 = tan -1
2𝐻
2
= tan-1 = 9,46o
2.6
𝑞 0,203.𝑛
h = . (0,16+𝑛 2 ) untuk m < 0,4
𝐻
𝑥 𝑧
dengan 𝑚 = dan n =
𝐻 𝐻
PENYELESAIAN CONTOH 3
∑(∆𝑃ℎ . 𝑥)
x= ∑(∆𝑃ℎ )
9,83
x= = 3,63 m
2,71
PENYELESAIAN CONTOH 3
q
Pah_total = Pa1h + Pa2h
= 110 + 2,71
= 112,71 kN/m
Jarak tekanan tanah lateral total dari dasar
dinding penahan tanah:
(2 .110)+(3,63 .2,71)
x= 110+2,71
230
x= 112,71
= 2,04 m
DINDING PENAHAN
TANAH
Dinding Gravitasi
Dinding Kantilever
Dinding Counterfort
Dinding Crib
JENIS-JENIS DINDING PENAHAN TANAH
Dinding Gravitasi
Dinding penahan tanah yang dibuat
tanpa menggunakan tulangan.
Material yang digunakan dapat
berupa beton atau tumpukan batu.
JENIS-JENIS DINDING PENAHAN TANAH
Dinding Counterfort
Merupakan dinding beton bertulang tipis yang
didukung oleh pelat / dinding vertikal di bagian
dalam dinding pada jarak tertentu.
JENIS-JENIS DINDING PENAHAN TANAH
Dinding Krib
Balok-balok beton yang disusun menjadi
dinding penahan
JENIS-JENIS DINDING PENAHAN TANAH
Catatan:
• Tahanan tanah pasif akibat tanah yang berada di depan kaki dinding penahan diabaikan dalam hitungan
stabilitas
• Jika tahanan tanah pasif yang ditimbulkan oleh pengunci pada dasar fondasi diperhitungkan maka nilainya
harus direduksi untuk mengantisipasi terjadinya erosi, iklim dan retakan akibat tegangan tarik tanah dasar
yang kohesif
STABILITAS TERHADAP GESER
Gaya geser yang dialami oleh dinding Untuk tanah granuler (c = 0): dimana:
penahan tanah akan ditahan oleh: ∑ 𝑅ℎ = 𝑊 . 𝑓 ∑ 𝑅ℎ = tahanan dinding penahan
• Gesekan tanah – fondasi = W . tan δb tanah terhadap geser
• Tekanan tanah pasif (bila dengan δb < 𝑊 = berat total dinding penahan dan
terdapat timbunan di depan tanah di atas pelat fondasi (kN)
dinding) Untuk tanah kohesif ( = 0): δb = sudut gesek antara tanah dan
∑ 𝑅ℎ = 𝑐𝑑 . 𝐵 dasar fondasi, umumnya sekitar
½ - 2/3 dari nilai 𝜑
Faktor keamanan terhadap geser:
∑ 𝑅ℎ Untuk tanah c – 𝑐d = 𝑎d . 𝑐 = adhesi antara tanah dan
𝐹𝑔𝑠 = ∑ 𝑃ℎ
> 1.5 (c > 0 dan > 0) dasar dinding (kN/m2)
∑ 𝑅ℎ = 𝑐𝑑 . 𝐵 + W . tanδb 𝑐 = kohesi tanah dasar (kN/m2)
Faktor keamanan yang disarankan: 𝑎d = faktor adhesi
𝐹gs ≥ 1.5 untuk tanah granuler 𝐵 = lebar fondasi (𝑚)
𝐹gs ≥ 2.0 untuk tanah kohesif ∑ 𝑃ℎ = resultan gaya-gaya horizontal
(𝑘𝑁)
tan δb = koefisien gesek antara tanah
dasar dan dinding fondasi
STABILITAS TERHADAP GESER
Nilai tan δb pada pondasi dengan dasar yang sangat kasar (seperti beton yang dicor langsung di atas
tanah) dapat digunakan:
tan δb = tan
Atau berdasarkan jenis tanahnya maka dapat digunakan nilai tan δb di tabel berikut ini (AREA, 1958):
Persamaan kapasitas dukung tanah yang umum digunakan STABILITAS
untuk menghitung stabilitas dinding penahan tanah antara TERHADAP
lain: DAYA DUKUNG
• Terzaghi (1943)
• Meyerhof (1951 & 1963)
TANAH
• Vesic (1975)
• Hansen (1970)
STABILITAS TERHADAP
DAYA DUKUNG TANAH
dengan,
𝑐 = kohesi tanah (𝑘𝑃𝑎)
𝐷f = kedalaman fondasi (𝑚)
𝛾 = berat volume tanah (kN/m3)
𝐵 = lebar fondasi dinding penahan tanah (𝑚)
𝑁c , 𝑁q dan 𝑁 = faktor daya dukung
Persamaan Terzaghi ini kurang tepat untuk digunakan menghitung kapasitas dukung ultimit dinding
penahan tanah karena hanya berlaku untuk fondasi yang dibebani secara vertikal dan sentris.
Hansen (1970) dan Vesic (1975) STABILITAS TERHADAP
Kapasitas dukung ultimit (𝑞u) dihitung dengan persamaan : DAYA DUKUNG TANAH
qu = dciccNc + dqiqDfNq + d i 0,5BN
dengan,
dc,dq,d = faktor kedalaman
ic,iq,i = faktor kemiringan beban
𝑐 = kohesi tanah (𝑘𝑃𝑎)
𝐷f = kedalaman fondasi (𝑚)
𝛾 = berat volume tanah (kN/m3)
𝐵 = lebar fondasi dinding penahan tanah (𝑚)
𝑁c , 𝑁q dan 𝑁 = faktor daya dukung
Catatan:
• Berat volume pada DfNq adalah berat volume tanah di atas dasar fondasi
• Berat volume pada 0.5𝐵𝛾𝑁 adalah berat volume tanah di bawah dasar fondasi
• Faktor keamanan terhadap keruntuhan kapasitas dukung:
𝑞𝑢
𝐹= >3 dimana 𝑞 = tekanan akibat beban struktur
𝑞
STABILITAS TERHADAP
𝑞 = tekanan akibat beban struktur dapat dihitung dengan cara: DAYA DUKUNG TANAH
1. Metode lebar efektif fondasi (Meyerhof)
𝑉 dimana V = beban vertikal total
𝑞= B’ = B – 2e
𝐵′
e = eksentrisitas beban
2. Distribusi tekanan kontak antara tanah dasar fondasi dianggap linier (hanya untuk
persamaan Terzaghi)
𝑉 6𝑒 𝐵
𝑞= (1 + ), bila e < 6
𝐵 𝐵
2𝑉 𝐵
𝑞= 3(𝐵 −2𝑒)
, bila e > 6
Lebar dinding penahan tanah sebaiknya di desain demikian rupa sehingga 𝑒 < 𝐵⁄6 agar efisiensi
fondasi maksimum dan beda tekanan pada ujung kaki tidak besar (mengurangi resiko guling pada
DPT)
CONTOH 4
Dinding penahan tanah kantilever seperti pada gambar.
• Data tanah
1. Tanah urug c1 = 0 kPa
1 = 350
b1 = 19 kN/m3
2. Tanah fondasi c2 = 20 kPa
2 = 350
b2 = 18 kN/m3
3. Berat volume beton = 25 kN/m3
4. Beban terbagi rata di atas timbunan (q) = 10 kPa
∑ 𝑅ℎ
𝐹𝑔𝑠 = ∑ 𝑃ℎ
398
= = 2,74 > 1,5 (aman)
145,12