Juknis Muscam KKDT Adaptasi Pandemi 2021
Juknis Muscam KKDT Adaptasi Pandemi 2021
Juknis Muscam KKDT Adaptasi Pandemi 2021
PETUNJUK TEKNIS
TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH
KELOMPOK KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT)
TINGKAT KECAMATAN
ADAPTASI PADA MASA PANDEMI COVID-19
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Madrasah Diniyah Takmiliyah merupakan lembaga pendidikan Islam yang dalam
pengembangannya dihimpun dalam suatu wadah yang disebut Forum Komunikasi Diiyah Takmiliyah
yang disingkat FKDT. FKDT merupakan organisasi taktis dari Kementerian Agama untuk membantu
menjalankan program dan kebijakannya, sehingga diniyah takmiliyah berkembang dengan baik
sesuai harapan, yaitu memberikan pelayanan dalam pendidikan Agama Islam dan membimbing
amaliyah yang berakhlaq mulia.
FKDT sebagai sebuah organisasi yang secara struktural memiliki tingkatan yaitu dari pusat
sampai ke tingkat Kabupaten/Kota, sedangkan untuk di tingkat Kecamatan disebut Kelompok Kerja
Diniyah Takmiliyah (KKDT) dan ditingkat desa/Kelurahan disebut koordinator desa Diniyah
Takmiliyah (koordes).
FKDT, KKDT maupun Koordes bahkan Madrasah Diniyah Takmiliyah dalam menjalankan
berbagai aktifitasnya memerlukan mekanisme kerja dan penentuan kerja organisasi, yang baik dan
terencana sehingga menjadi organisasi pengembang, Pembina, pendamping atau bahkan pengayom
yang memiliki kafabilitas, loyalitas dan dedikasi tinggi. Maka mekanisme organisasi tersebut perlu
diatur sehingga tercipta suasana yang harmonis, jujur dan tanggungjawab.
Mekanisme organisasi tentu memiliki tatacara, bagaimana agar roda organisasi berjalan
dengan baik. Maka dengan demikian ada upaya untuk membuat perencanaan kerja, pelaksanaan,
evaluasi, dan juga ada kepemimpinan yang akan mendayung bahtera organisasi tersebut mencapai
tujuannya. Agar tujuan itu tercapai maka perlu ada tata cara menciptakan kru kepemimpinan tersebut
yang dipandang memberikan wawasan dan jawaban terhadap kebutuhan organisasi dengan
mengutamakan musyawarah. Maka dengan demikian perlu disusun petunjuk pelaksanaan
musyawarah sehingga dipandang akan lebih maslahat.
Sementara itu kondisi saat ini kita sedang berada pada masa Pandemi Corona Virus Disease
2019 (Covid-19). Sebagai warga negara kita juga harus menjadi bagian dari ikhtiar Pemerintah dan
masyarakat pada umumnya dalam rangka pencegahan penularan Virus Corona ini. Maka diperlukan
adanya penyesuaian teknis penyelenggaraan Musyawarah Kecamatan (Muscam) Kelompok Kerja
Diniyah Takmiliyah (KKDT) Kecamatan di bawah binaan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah
(FKDT) Kabupaten Tasikmalaya.
B. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah No.73 Tahun 1989 tentang Pendidikan Luar Sekolah;
3. Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Dalam Rangka Percepatan Penanganganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);
4. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 Tentang; Pendidikan Keagamaan Islam;
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala
Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);
6. STR KAPOLRI Nomor : ST/872/III/KEP/2020 Tentang Pembatasan Kegiatan Yang Melibatkan
Banyak Orang;
7. AD/ART DPP FKDT;
8. AD/ART DPW FKDT Provinsi Jawa Barat;
9. Pedoman Organisasi FKDT Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2017;
C. MAKSUD DAN TUJUAN DISUSUNNYA JUKNIS
1. Untuk memberikan pedoman bagi KKDT, Koordes dalam melaksanakan musyawarah tingkat
kecamatan (Muscam) Pada Masa Pandemi Covid-19;
2. Untuk menunjang persiapan penyelanggaraan Muscam KKDT Kecamatan;
3. Untuk menghindari penyimpangan/perbedaan yang tidak bersifat organisatoris.
D. SASARAN JUKNIS
1. Kelompok Kerja Diniyah Takmiliyah (KKDT) Kecamatan se-Kab. Tasikmlaya
2. Koordes Diniyah Takmiliyah
3. Kepala Diniyah Takmiliyah
4. Warga Diniyah Takmiliyah
BAB II
PERMUSYAWARATAN
A. PERMUSYAWARATAN
Permusyawaratan adalah suatu kegiatan musyawarah anggota dari suatu organisasi dalam rangka
menentukan kebijakan strategis dalam jangka waktu tertentu dan merupakan lembaga tertinggi
organisasi (KKDT Kecamatan, Koordes DT, dan Kepala DT) untuk masa pengabdian pengurus.
Dengan demikian permusyawaratan perlu dilakukan sebagai upaya untuk:
1. Sosialisasi dan aplikasi Pedoman Organisasi (PO) yang didudukan sebagai acuan dalam
menentukan kebijakan organisasi Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT), Kelompok
Kerja Diniyah Takmiliyah (KKDT), Koordinator Desa Diniyah Takmiliyah (Koordes DT), dan
Kepala Diniyah Takmiliyah;
2. Menegaskan kembali bahwa Kelompok Kerja Diniyah Takmiliyah (KKDT) merupakan media
interaksi Diniyah Takmiliyah yang bersifat komunikatif, konsultatif dan koordinatif dalam
melaksanakan program diniyah di tingkat Kecamatan, disamping sebagai kepanjangan dari
FKDT;
3. Memperkuat kerja Koordinator Desa Diniyah Takmiliyah (Kordes DT) merupakan media
interaksi Diniyah Takmiliyahyang bersifat komunikatif, konsultatif dan koordinatif dalam
melaksanakan program diniyah di tingkat Desa, disamping sebagai teknis operasional kebijakan
FKDT;
4. Diniyah Takmiliyah adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam yang didirikan oleh masyarakat
dalam upaya memenuhi kebutuhan peningkatan mutu pendidikan agama Islam terutama pada
pendidikan formal, sebagai penyanggah pengembangan pendidikan FKDT ;
I. PESERTA MUSYAWARAH
Peserta Musyawarah Kecamatan (Muscam) terdiri dari
1. Utusan Penuh
a. Pengurus harian KKDT lama terdiri dari 2 orang
b. Koordinator setiap desa sebanyak 1 orang
c. Kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah minimal 50%+1 yang ada di Desa se-Kecamatan
2. Utusan Peninjau
a. FKDT Kabupaten Tasikmalaya
b. Dewan Pembina KKDT Kecamatan
c. Mereka yang dipandang perlu
2. PEMILIHAN PENDAHULUAN
Pemilihan pendahuluan adalah pemilihan yang diselenggarakan oleh Panitia Muscam
KKDT Kecamatan untuk menjaring bakal calon Ketua KKDT Kecamatan. Penjaringan bakal
calon Ketua KKDT dapat dilakukan dengan : 1). Membuka Pendaftaran; atau 2). Pleno
Penentuan Bakal Calon oleh Panitia Muscam KKDT Kecamatan; atau 3). Melakukan Pemilihan
pendahuluan di tiap desa yang dihadiri oleh kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah di bawah
binaan KKDT Kecamatan tersebut sebagai peserta untuk memilih 1 (satu) orang untuk menjadi
bakal calon ketua KKDT Kecamatan tersebut.
Pemilihan Pendahuluan dapat diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Panitia menyelenggarakan pemilihan pendahuluan di tiap Desa dengan membagikan Surat
Suara kepada setiap Kepala MDT yang hadir untuk memilih bakal calon Ketua KKDT;
b. Peserta berhak memilih dan dipilih;
c. Nama bakal calon yang dipilih adalah pengurus KKDT dan/atau pengurus Koordes dan/atau
Kepala MDT yang ada di bawah binaan KKDT Kecamatan tersebut;
d. Kepala MDT yang akan memberikan suaranya harus mengisi formulir peserta pemilihan
pendahuluan yang disediakan oleh panitia Muscam;
e. Panitia langsung membacakan dan menghitung hasil pemilihan pendahuluan di setiap Desa
disaksikan Kepala MDT yang hadir;
f. Panitia menetapkan hasil penghitungan suara hasil pemilihan pendahuluan di setiap Desa
dengan Berita Acara Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Pendahuluan (Contoh Terlampir);
g. Panitia dapat menyelenggarakan Muscam KKDT setelah pemilihan pendahuluan di semua
Desa telah selesai diselenggarakan;
h. Mekanisme Bab II Ayat E Point. 3 pada Juknis ini dapat dilaksanakan sebagian. Yaitu pada
tahap pencalonan pimpinan Sidang IV mengakumulasi (menjumlah) Raihan suara dari hasil
pemilihan pendahuluan di setiap Desa. Kemudian pimpinan Sidang menetapkan 3 (tiga)
orang peraih suara terbanyak untuk menjadi Calon Ketua KKDT;
i. Pimpinan sidang melakukan konfirmasi kepada kepala MDT yang sudah memberikan suara
pada pemilihan pendahuluan via telpon sesuai formulir peserta pemilihan pendahuluan yang
telah dikumpulkan kepada panitia Muscam;
j. Peserta Sidang Muscam yang dapat memberikan hak suaranya diantaranya : 3 orang Unsur
KKDT ditambah 1 orang Unsur Koordes dari Tiap Desa (1 x Jumlah Desa);
k. Jika pimpinan sidang menemukan sesuatu yang janggal dari proses pemilihan pendahuluan
ini maka pimpinan sidang berhak menunda jalannya sidang dan menentukan proses
kelanjutan Muscam tersebut.
3. SURAT PERNYATAAN AKLAMASI
Pemilihan Ketua KKDT Kecamatan melalui Surat Pernyataan Aklamasi adalah
pemilihan yang diselenggarakan oleh panitia Muscam KKDT Kecamatan tersebut untuk
menetapkan kembali Ketua KKDT Kecamatan yang baru saja habis SK Kepengurusannya dan
meneruskan Kembali kepemimpinannya melalui Surat Pernyataan Aklamasi yang diisi oleh
Kepala MDT di bawah binaan KKDT Kecamatan tersebut.
Surat Pernyataan Aklamasi dapat diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Panitia menyebarkan surat pernyataan kepada Kepala MDT yang mendukung untuk memilih
kembali Ketua KKDT Kecamatan yang sekarang habis masa SK Kepengurusannya (contoh
Terlampir);
b. Panitia dilarang keras mengintervensi Kepala MDT agar mengisi Surat Pernyataan tersebut;
c. Panitia dapat menyelenggarakan Muscam KKDT setelah semua Kepala MDT mengisi Surat
Pernyataan Aklamasi dan dikumpulkan oleh panitia;
d. Surat Pernyataan Aklamasi yang diisi oleh Kepala MDT dimasukkan ke dalam amplop
kemudian ditutup rapat;
e. Pimpinan sidang melakukan konfirmasi secara acak kepada kepala MDT yang sudah
memberikan suara pada pemilihan pendahuluan via telpon sesuai formulir peserta pemilihan
pendahuluan yang telah dikumpulkan kepada panitia Muscam;
f. Peserta Sidang Muscam diantaranya : 3 orang Unsur KKDT ditambah 1 orang Unsur Koordes
dari Tiap Desa (1 x Jumlah Desa).
g. Surat Pernyataan memilih secara aklamasi yang diisi oleh kepala MDT dibacakan dan
dihitung oleh Pimpinan Sidang Muscam KKDT;
h. Pimpinan Sidang menetapkan Ketua KKDT terpilih secara aklamasi jika jumlah surat
pernyataan tersebut diterima paling sedikit 75%+1 dari jumlah MDT binaan di Kecamatan
tersebut;
i. Mekanisme Bab II Ayat E Point. 3 pada Juknis ini tidak dapat dilaksanakan.
j. Jika pimpinan sidang menemukan sesuatu yang janggal dari proses pemilihan melalui surat
pernyataan aklamasi ini maka pimpinan sidang berhak menunda jalannya sidang dan
menentukan proses kelanjutan Muscam tersebut.
K. SUMBER ANGGARAN
Sumber Biaya untuk Kegiatan Musyawarah tingkat Kecamatan (MUSCAM) Kelompok Kerja
Diniyah Takmiliyah (KKDT) diperoleh dari :
1. Kas KKDT Kecamatan
2. Bantuan pihak lain yang tidak mengikat
BAB III
CONTOH ADMINISTRASI PRA MUSYAWARAH
Ditetapkan : di ……………………….
Tanggal : …………………………..
Ketua,
__________________
Ketua
B. Contoh 2 : Susunan Panitia
SUSUNAN PANITIA
MUSYAWARAH KECAMATAN (MUSCAM) KKDT ………………………………
TAHUN ………………
Ditetapkan : di ……………………….
Tanggal : …………………………..
Ketua,
__________________
Ketua
C. Contoh 3 : Format Pelaporan Panitia Musyawarah (bila Perlu)
Format ini dibuat untuk mempermudah pelaporan. Adapun aspek yang dimuat di dalamnya, sebagai
berikut:
1. Data Peserta Musyawarah
2. Waktu Musyawarah
3. Sumber dan Anggaran
1. Utusan Penuh
a. Seluruh Koordinator Desa se-Kecamatan ...................... yang terdiri dari
1. Desa .......................
2. Desa .......................
3. Dst.
b. Seluruh kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah minimal 50%+1 MDT yang ada di Desa se-
Kecamatan ...............................
1. Desa .................. jumlah Lembaga ................ MDT
2. Desa .................. jumlah Lembaga ................ MDT
3. Dst.
Atau dibuat dalam bentuk tabel:
DAFTAR UTUSAN PENUH
MUSYAWARAH KECAMATAN (MUSCAM)…………
KELOMPOK KERJA DINIYAH TAKMILIYAH
TAHUN……….
ASAL
NO NAMA JABATAN NO HP TANDATANGAN
DINIYAH DESA
DST
………………………………………….. 20..
Bagian pendaftaran
…………………………………………………….
2. Utusan Peninjau
a. …………………………………………………Utusan dari FKDT Kabupaten Tasikmalaya
b. …………………………………………………Dewan Pembina KKDT Kecamatan
c. …………………………………………………Muspika Kecamatan
d. …………………………………………………Kepala KUA Kecamatan
e. ………………………………………………… lain-lain Dst.
Atau dibuat dalam bentuk tabel:
DAFTAR UTUSAN PENINJAU
MUSYAWARAH KECAMATAN (MUSCAM)…………
KELOMPOK KERJA DINIYAH TAKMILIYAH
TAHUN……….
ASAL
NO NAMA JABATAN NO HP TANDATANGAN
INSTANSI TINGKAT
Dst
…………………………………………..20..
Bagian pendaftaran
…………………………………………………….
BAB IV
PELAKSANAAN MUSCAM
D. Sidang Pleno I
1. Sidang pleno I adalah pembahasan agenda acara,tatatertib musyawarah, dan pemilihan pimpinan
sidang selanjutnya.
2. Pimpinan sidang segera membuka persidangan dengan ditandai ketukan meja/palu sidang 3 kali
(sebagai tanda sidang dimulai)
3. Pimpinan sidang mengajak perserta musyawarah/sidang melihat agenda acara dan tata tertib
persidangan untuk dibahas
4. Pimpinan sidang menerima saran peserta sidang musyawarah
5. Setiap keputusan/kesepakatan yang dicapai baik sebagian atau seluruh bahan persidangan, selalu
mengetukkan palu 1 (satu) kali, dan keputusan itu tidak bisa dirubah lagi kecuali atas kesepakatan
bersama.
6. Segala keputusan pimpinan sidang sangat mengikat, artinya berlaku untuk dijadikan aturan
dalam musyawarah berikutnya.
7. Pimpinan sidang pleno I menawarkan kepada peserta musyawarah beberapa alternitaf pimpinan
sidang berikutnya (Apakah dipilih melalui Voting, perwakilan dari wilayah, perwakilah dari
yang senior, atau menetapkan yang sudah ada, dll)
8. Pimpinan sidang sementara mengesahkan agenda acara, tata tertib dan Pimpinan Sidang terpilih
dengan mengetukkan palu 3 (tiga) kali
9. Setelah pimpinan sidang sementara mengetukan 3 (Tiga) kali, membacakan SK hasil
pembahasan pada poin 8 dan
10. Sebagai akhir persidangan Pimpinan sidang pleno sementara menyampaikan kata-kata akhir
disertai dengan Ketukan palu 3 kali sebagai akhir sidang pleno 1 dan palu sidang diserahkan
kepada pimpinan sidang yang baru.
E. Sidang Pleno 2
1. Acara dilanjutkan ke Pleno II, maka Palu sidang diserahterimakan dari pimpinan sidang I ke
pimpinan sidang kedua, kecuali bila pimpinan sidang pertama terpilih sebagai pemimpinan
sidang berikutnya.
2. Pleno II biasanya mendengarkan Laporan pertanggungjawaban (LPJ) pengurus lama, dan
kemudian tanggapan/pandangan umum terhadap LPJ tersebut dari setiap peserta musyawarah
(lihat agenda/jadwal Acara)
3. Apabila LPJ sudah diterima musyawirin, maka diterbitkan SK-nya
4. Pimpinan sidang memilih Ketua dan sekretaris komisi dan mem
F. Sidang Pleno 3
1. Sidang pleno III (lanjutan) biasanya sidang Komisi (lihat agenda acara)
2. Pimpinan sidang membagi rata peserta musyawarah untuk menjadi anggota Komisi sesuai
komisi yang disepakati di agenda acara
3. Setiap Komisi memilih ketua dan sekretaris untuk memimpin rapat komisi dan melaporkan
hasilnya pada sidang Pleno
4. Selesai sidang pleno laporan hasil Komisi, maka diterbitkan SK-nya dan acara dilanjutkan
dengan sidang Pemilihan Ketua
G. Sidang Pleno 4
1. SIDANG PEMILIHAN KETUA dipimpin oleh FKDT sesuai Peraturan Organisasi (PO) dan Tata
Tertib, DIAWALI dengan pembacaan surat pernyataan demisioner oleh pengurus lama/pengurus
lama dinyatakan demisioner oleh pimpinan sidang (ketika dinyatakan demisioner, pengurus lama
harus berdiri di depan peserta musyawarah)
Lampiran 2
Keputusan Ketua FKDT Kabupaten Tasikmalaya
Nomor : 002/SK/FKDT-TSM/II/2021
Tentang : PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH KELOMPOK
KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT) TINGKAT KECAMATAN ADAPTASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19.
CONTOH
SK PIMPINAN SIDANG SEMENTARA
TENTANG PENETAPAN AGENDA KEGIATAN, TATA TERTIB DAN PIMPINAN SIDANG
SURAT KEPUTUSAN
PIMPINAN SIDANG SEMENTARA
Nomor: ………………………….
Tentang
PENETAPAN AGENDA KEGIATAN, TATA TERTIB DAN PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH KECAMATAN (MUSCAM) KKDT KECAMATAN ………………………..
Tahun ………………
Ditetapkan : di ……………………….
Tanggal : …………………………..
Pimpinan Sidang Sementara,
Ketua, Sekretaris,
_______________________ __________________
Lampiran 3
Keputusan Ketua FKDT Kabupaten Tasikmalaya
Nomor : 002/SK/FKDT-TSM/II/2021
Tentang : PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH KELOMPOK
KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT) TINGKAT KECAMATAN ADAPTASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19.
HARI, PENANGGUNGJAWAB/
WAKTU AGENDA
TGL PEMANDU/ PETUGAS
07.00 – 08.00 Registrasi Peserta Sekretaris
08.00 – 09.00 Upacara Pembukaan Seksi Acara
1. Pembacaan kalam Ilahi
2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan
Mars MDT
3. Laporan Ketua Penyelenggara
4. Sambutan-Sambutan
a. Ketua KKDT
b. FKDT
c. Pemerintah setempat
5. Do’a
Penunjukan Pimpinan Sidang Sementara
2 Orang (Ketua dan
09.00 – 09.15 oleh KKDT/Panitia pengarah/Panitia
sekretaris)
pelaksana
09.15 – 10.30 SIDANG PLENO I
A. Pembahasan Agenda Acara dan Tata
Pimpinan Sidang/Panitia
Tertib Muscam
B. Pemilihan Pimpinan Sidang Pimpinan Sidang/Panitia
C. Pengesahan Pimpinan Sidang dan
Pimpinan Sidang/Panitia
Komisi
10.30 – 10.45 Coffe Break
10.45 – 11.45 SIDANG PLENO II
A. Laporan pertanggungjawaban ketua
Ketua Lama
lama
B. Pandangan Umum/tanggapan peserta Pimpinan Sidang
C. Pengesahan (Penerimaan/penolakan
Pimpinan Sidang
LPJ)
D. Pembentukan Pimpinan Sidang Komisi Pimpinan
Penutupan Musyawarah MC
1. Sambutan Ketua terpilih
2. Sambutan Ketua FKDT Kabupaten
Tasikmalaya
8. Do’a
9. Ucapan selamat dan Sayonara
Pimpinan Sidang
Ketua, Sekretaris,
_______________________ __________________
Lampiran 4
Keputusan Ketua FKDT Kabupaten Tasikmalaya
Nomor : 002/SK/FKDT-TSM/II/2021
Tentang : PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH KELOMPOK
KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT) TINGKAT KECAMATAN ADAPTASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19.
BAB I
NAMA, WAKTU, dan TEMPAT
Pasal 1
Nama
Kegiatan ini bernama Musyawarah Kecamatan yang disingkat MUSCAM Kelompok Kerja Diniyah
Takmiliyah Kecamatan……….
Pasal 2
Waktu dan Tempat
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal ……………..………….. (tanggal/bulan/tahun) di
…………………………….
BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 3
MUSCAM adalah pengambilan keputusan tertinggi di KKDT Kecamatan………………
BAB III
PENANGGUNG JAWAB
Pasal 4
Penanggung jawab MUSCAM adalah pengurus KKDT dan Panitia sebagai pelaksana harian
BAB IV
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 5
MUSCAM KKDT bertugas dan berwenang:
1. Menetapkan Agenda Kegiatan dan Penyusunan Tata Tertib Persidangan dan mengangkat Pimpinan
Sidang
2. Membahas dan menetapkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Periode …………………….
(periode sebelumnya)
3. Menetapkan Program Kerja KKDT 4 tahunan
4. Mensosialisasikan dan menegaskan Kriteria dan Persyaratan calon Ketua KKDT
5. Memilih dan Menetapkan ketua KKDT terpilih/aklamasi ……………………… masa bakti
………….
6. Memberikan gagasan, kritik, saran, pendapat dan rekomendasi terhadap solusi isu-isu yang dihadapi
KKDT
BAB V
PANITIA DAN PESERTA
Pasal 6
1. Panitia MUSCAM adalah tim yang dibentuk dan diangkat oleh pengurus KKDT
2. Peserta sidang terdiri dari utusan penuh dan utusan peninjau
3. Utusan penuh terdiri dari:
a. Pengurus harian KKDT lama terdiri dari 2 orang
b. Koordinator setiap desa sebanyak 1 orang
c. Kepala Diniyah, minimal 50 %+1 dari jumlah diniyah yang ada di desa
4. Utusan Peninjau terdiri dari
a. Utusan dari FKDT Kabupaten Tasikmalaya
b. Utusan dari KUA
c. Utusan dari Kecamatan
d. Unsur lain yang dipandang perlu
BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 7
Hak Peserta
1. Peserta penuh memiliki hak suara dan hak bicara
2. Peserta peninjau hanya memiliki hak bicara
3. Hak suara adalah hak yang dimilki oleh peserta untuk diperhitungkan suaranya jika sidang
menempuh jalan voting
4. Hak bicara adalah hak yang dimiliki peserta untuk menyampaikan saran, sanggahan, dan kritikan
dan pendapat.
Pasal 8
Kewajiban Peserta
Seluruh peserta MUSCAM berkewajiban:
1. Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan MUSCAM.
2. Menjaga ketertiban dan kelancaran MUSCAM
3. Hadir 5 menit sebelum sidang dimulai
4. Meminta izin secara lisan atau tertulis kepada pimpinan sidang jika ingin meninggalkan persidangan,
dengan ketentuan:
a. Izin di bawah 15 menit, disampaikan secara lisan
b. Izin di atas 15 menit, disampaikan secara tertulis
5. Apabila peserta sidang meninggalkan ruang tanpa persetujuan pimpinan sidang, maka dianggap
menyetujui segala keputusan sidangyang ditetapkan.
6. Mengisi daftar hadir
7. Diharapkan memakai ID Card (tanda pengenal) selama kegiatan berlangsung
8. Diharapkan memakai baju Batik Diniyah atau pakaian rapih dan Sopan
Pasal 9
Sanksi
1. Peserta yang tidak memenuhi kewajibannya serta melanggar tata tertib dan dapat menyebabkan
gangguan persidangan diberikan peringatan/teguran oleh pimpinan sidang baik secara lisan maupun
tertulis.
2. Peserta yang telah mendapatkan teguran sebanyak 3 kali dan tidak dapat diindahkan maka pimpinan
sidang berhak mengeluarkannya dari forum dan untuk peserta hak suaranya dinyatakan hilang.
BAB VII
PERSIDANGAN
Pasal 10
Jenis-jenis Persidangan
1. Jenis-jenis persidangan terdiri dari sidang Pendahuluan, Sidang Komisi dan Sidang Pleno
2. Sidang pendahuluan membahas agenda sidang dan tata tertib sidang.
3. Sidang komisi diikuti oleh seluruh peserta penuh dan peninjau dari unsur FKDT Kabupaten
Tasikmalaya
4. Sidang pleno diikuti oleh seluruh peserta penuh dan peninjau Muscam
5. Sidang pleno merupakan sidang yang bertujuan untuk membahas dan menetapkan keputusan-
keputusan dalam MUSCAM
6. Setiap persidangan dibuat catatan/notula sebagai bahan laporan dengan mencantumkan tempat, jenis
dan acara sidang, hari/tanggal/waktu sidang, nama pimpinan sidang, jumlah peserta yang hadir, dan
nama narasumber
7. Notula hasil sidang ditandatangani oleh ketua, sekretaris dan anggota pimpinan sidang.
Pasal 11
Pimpinan Sidang
1. Sidang pendahuluan dipimpin oleh Ketua Panitia Muscam
2. Sidang pleno I dipimpin oleh pimpinan sidang yang ditunjuk oleh KKDT atau Panitia Muscam dan
untuk persidangan berikutnya pimpinan sidang dipilih oleh peserta
3. Sidang pleno pemilihan Ketua KKDT dipimpin oleh utusan FKDT Kabupaten Tasikmalaya.
4. Pimpinan sidang komisi dipimpin oleh Ketua Komisi
5. Pimpinan sidang terdiri dari satu orang ketua, satu orang sekretaris dan satu orang anggota
6. Pimpinan sidang mempunyai kewajiban:
a. Memelihara kelancaran, ketertiban dan keberhasilan pelaksanaan sidang
b. Mengatur acara, memberikan peringatan dan/atau tindakan kepada peserta Muscam jika
melanggar ketentuan Muscam dan menyimpang dari pokok pembicaraan
c. Menetapkan persetujuan atas kesepakatan bersama peserta sidang
Pasal 12
Sidang Komisi
1. Pada sidang Komisi diklasifikasikan menjadi 3 Komisi yang terdiri dari
a. Komisi A : Merumuskan rancangan program kerja KKDT 4 tahunan dari th….. sd th……
b. Komisi B : Merumuskan rekomendasi/usulan program ke tingkat yang lebih tinggi dari KKDT.
2. Peserta Muscam Wajib menjadi anggota salah satu komisi
3. Pembagian komisi ditetapkan oleh Panitia Muscam
4. Pimpinan sidang komisi terdiri dari satu orang ketua dan satu orang sekretaris.
5. Hasil sidang komisi dilaporkan pada sidang pleno untuk diberikan pandangan umum dan dibuatkan
keputusan.
Pasal 13
Quorum
1. Persidangan dalam MUSCAM sah apabila dihadiri oleh 50% plus satu dari seluruh jumlah serta
sidang yang telah ditentukan.
2. Apabila poin 1 (satu) tidak terpenuhi maka sidang ditunda 2 x 5 menit, selanjutnya sidang dikatakan
quorum.
BAB VIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 14
1. Keputusan diambil melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
2. Apabila poin 1 tidak terpenuhi maka keputusan akan diambil berdasarkan suara terbanyak (voting)
3. Apabila terjadi suara berimbang maka diadakan mekanisme lobi, selanjutnya diadakan voting.
4. Keputusan tetap berlaku hingga ada keputusan selanjutnya.
5. Keputusan hasil MUSCAM disahkan dengan surat Keputusan yang ditandatangani oleh pimpinan
sidang.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 15
1. MUSCAM dilaksanakan sesuai jenis persidangan dan jadwal acara yang telah ditetapkan
2. Peserta yang tidak hadir dalam MUSCAM dianggap telah menerima semua keputusan dan ketetapan
MUSCAM.
3. Tata tertib ini dibuat sebagai pedoman dalam melaksanakan MUSCAM demi kelancaran dan
ketertiban pelakasanaannya
4. Keterangan Pers/media yang menyangkut penyelenggaraan MUSCAMhanya dapat diberikan oleh
Ketua Panitia MUSCAM.
5. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian oleh pimpinan sidang dengan
persetujuan peserta.
6. Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : ............................................
Tanggal : ............................................
Pukul : .................. WIB
PIMPINAN SIDANG
Ketua Sekretaris
Anggota
____________________ ____________________
____________________
Lampiran 5
……………………………., ……………..
20…..
Ketua Pengurus KKDT………
__________________
Lampiran 6
Keputusan Ketua FKDT Kabupaten Tasikmalaya
Nomor : 002/SK/FKDT-TSM/II/2021
Tentang : PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH KELOMPOK
KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT) TINGKAT KECAMATAN ADAPTASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19.
Ditetapkan di :…………………………….
Tanggal ………………………….
PIMPINAN SIDANG
Ketua Sekretaris
Anggota
________________ ________________
________________
Lampiran 7
Keputusan Ketua FKDT Kabupaten Tasikmalaya
Nomor : 002/SK/FKDT-TSM/II/2021
Tentang : PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH KELOMPOK
KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT) TINGKAT KECAMATAN ADAPTASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19.
Ditetapkan di :…………………………….
Tanggal ………………………….
PIMPINAN SIDANG
Ketua Sekretaris
Anggota
________________ ________________
________________
Lampiran 8
Ditetapkan di :…………………………….
Tanggal ………………………….
PIMPINAN SIDANG
Ketua Sekretaris
Anggota
________________ ________________
________________
Lampiran 9
Keputusan Ketua FKDT Kabupaten Tasikmalaya
Nomor : 002/SK/FKDT-TSM/II/2021
Tentang : PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH KELOMPOK
KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT) TINGKAT KECAMATAN ADAPTASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19.
Ditetapkan di :…………………………….
Tanggal ………………………….
PIMPINAN SIDANG
Ketua Sekretaris
Anggota
________________ ________________
________________
Lampiran 10
Keputusan Ketua FKDT Kabupaten Tasikmalaya
Nomor : 002/SK/FKDT-TSM/II/2021
Tentang : PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH KELOMPOK
KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT) TINGKAT KECAMATAN ADAPTASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19.
(……………………………………)
Nama jelas dan tanda tangan serta stempel MDT
Lampiran 11
Keputusan Ketua FKDT Kabupaten Tasikmalaya
Nomor : 002/SK/FKDT-TSM/II/2021
Tentang : PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH KELOMPOK
KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT) TINGKAT KECAMATAN ADAPTASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19.
Nama : ....................................................................................
Alamat : ....................................................................................
....................................................................................
No HP : ....................................................................................
(……………………………………)
Nama jelas dan tanda tangan serta stempel MDT