Kelompok 6 - Strategi Proses
Kelompok 6 - Strategi Proses
Kelompok 6 - Strategi Proses
“ STRATEGI PROSES “
Disusun Oleh :
1. Ainun Nadiyah ( 2102010392 )
2. Akbar Setiadi ( 2102010229 )
3. Burhan Feisal Fajri ( 2102010264 )
4. Iga Ratri Pramudita ( 2102010291 )
5. Zerlinda Zsazsa Zabrina ( 2102010324 )
Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Strategi Proses” ini dengan
lancar.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh
dari media online yang berhubungan dengan strategi operasi, tidak lupa penyusun ucapkan
terima kasih kepada pengajar mata kuliah Manajemen Operasi bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga
dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaatbagi kita
semua, dapat menambah wawasan kita mengenai strategi proses.Memang makalah ini
masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritikdan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Strategi proses yang baik berdampak jangka panjang terhadap efisiensi produktivitas
perusahaan. Sebaliknya strategi proses yang buruk akan menimbulkan permasalahan, salah
satunya pemborosan waktu proses produksi. Pemborosan waktu dalam proses produksi
dikarenakan masih buruknya desain sistem kerja yang digunakan perusahaan. Apabila
pemborosan waktu terjadi terus-menerus dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaaan.
Strategi proses juga dapat memengaruhi tata letak perusahaan. Strategi proses yang
baik dapat dilihat dari penataan tata letak berbagai fasilitas yang terdapat pada perusahaan.
Apabila strategi proses buruk, penataan tata letak berbagai fasilitas juga pasti berantakan
sehingga perlu dilakukan penataan ulang tata letak. Penataan ulang tata letak dapat
dilakukan menggunakan metode grafis sederhana. Metode ini bertujuan untuk memperkecil
jarak keseluruhan yang ditempuh orang-orang ataupun bahan-bahan dalam kegiatan
produksi.
Salah satu analisis yang dapat digunakan untuk menciptakan desain proses
menggunakan pemefataan fungsi waktu. Pemetaan fungsi waktu membandingkan waktu
dasar dengan waktu target yang diperlukan melakukan proses produksi.
1.2 Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Strategi operasi merupakan turunan dari strategi perusahaan yang menjabarkan strategi
secara keseluruhan dari visi dan misi perusahaan. Strategi operasi merupakan seperangkat
sasaran, rencana, dan kebijakan yang menjabarkan fungsi operasi—menunjang strategi
bisnis organisasi. Untuk lebih jelasnya dalam memahami definisi strategi operasi, berikut ini
penjelasan para ahli yang mendefinisikan strategi operasi. Sumayang (2003) menjelaskan
strategi operasi sebagai bayangan atau visi dari fungsi operasi, yaitu perangkat pendorong
atau penentu arah untuk pengambilan keputusan. Strategi operasi merupakan fungsi
operasi yang menetapkan arah untuk pengambilan keputusan yang diintegrasikan dengan
strategi bisnis melalui perencanaan formal, menghasilkan pola pengambilan keputusan
operasi yang konsisten dan keunggulan bersaing bagi perusahaan. Strategi operasi
merupakan salah satu cara yang dapat dikembangkan oleh perusahaan dengan
memanfaatkan operasi Manajemen Operasi pabrik dan jasa untuk berkompetisi di pasar
global. Operasi seharusnya tidak hanya dianggap sebagai wadah kekuatan bersaing dalam
bisnis dan sebagai wadah untuk mencapai keunggulan yang dapat berkesinambungan.
Strategi operasi harus menjadi kekuatan penggerak proses transformasi agar selalu sehat
dengan kondisi lingkungan baru, seperti era globalisasi. Hayes dan Wheelwright (1984)
mendefinisikan strategi operasi sebagai suatu pola yang konsisten dalam keputusan operasi.
Semakin konsisten keputusan itu dan semakin besar tingkatan strategi operasi menunjang
strategi bisnis, akan semakin baik. Mereka menegaskan cara keputusan utama dalam
operasi dibuat dan dipadukan satu dengan yang lain. Pada pernyataan lain, Hayes dan
Wheelwright (1988) memberi tekanan pada hasil dari strategi operasi sebagai suatu pola
yang konsisten dalam pengambilan keputusan. Di samping itu, Schroeder juga menekankan
strategi operasi sebagai suatu yang mendahului (antecedent) pengambilan keputusan. Akan
tetapi, keduanya menyetujui bahwa hasilnya adalah pola pengambilan keputusan yang
konsisten. Wickham Skinner (1985) menegaskan bahwa strategi operasi terkait erat dengan
hubungan antara keputusan dalam operasi dan strategi korporasi. Ia mengingatkan, apabila
operasi melangkah keluar strategi korporasi, keputuasn operasi sifatnya sering tidak
konsisten dan berjangka pendek. Oleh karena itu, operasi menjadi terpisah dari bisnis, dan
keterkaitannya lebih erat dengan strategi korporasi menjadi lemah. Cara memperbaikinya
dengan mengembangkan strategi operasi, yang diturunkan dari strategi korporasi yang
menetapkan suatu tugas utama (apa yang operasi harus dikerjakan dengan baik bagi bisnis
dan berhasil) dan seperangkat kebijakan operasi yang konsisten untuk menentukan
pengambilan keputusan. Dengan demikian, strategi operasi berhubungan dengan
pengembangan dari perencanaan jangka panjang untuk menentukan cara penggunaan yang
baik dari sumber daya yang terbesar perusahaan dianggap sebagai ukuran tertinggi dari
kesesuaianantara sumber-sumber yang ada dan perencanaan jangka panjang strategi
perusahaan. Dalam pernyataan lain, Skinner (1996) menegaskan bahwa:
Tujuh puluh lima persen dari semua produksi global berdedikasi untuk membuat produk
yang bervolume rendah, tetapi bervariasi tinggi, pada tempat yang disebut dengan “job
shop”. Fasilitas seperti itu diatur sesuai dengan aktifitas atau proses tertentu. Dalam sebuah
pabrik, proses yang ada mungkin berupa departemen yang menangani pengelasan,
penghalusan dan pengecatan. Fasilitas yang ada terfokus pada proses (process focused)
dalam arti peralatan, tata letah, dan pengawasan. Mereka menyajikan fleksibilitas produk
yang tinggi, karena produk berpindah diantara proses secara sebentar-sebentar
(intermittent). Setiap proses didesain untuk melaksanakan beragam aktifitas dan
menghadapi seringnya perubahan. Karena itu disebut juga sebagai proses intermittent.
2. Fokus Berulang
Proses berulang adalah proses produksi yang berorientasi pada produk yang menggunakan
modul. Modul adalah bagian atau komponene yang telah dipersiapkan, yang sering berada
dalam proses yang kontinu. Lini proses berulang (repetitive process) sama dengan lini
perakitan klasik. Lini yang secara luas digunakan hampir seluruh perakitan mobil dan
peralatan rumah tangga. Contoh lini proses berulang perusahaan makanan cepat saji.
Dengan cara ini, perusahaan memperoleh keunggulan ekonomis dari model yang kontinu
(dimana banyak modul disiapkan) dan keunggulan umum model yaitu volume rendah
dengan banyak variasi.
Yaitu proses yang memiliki volume tinggi dan variasi yang rendah. Proses ini disebut juga
proses kontinu, sebab mempunyai lintasan produksi yang panjang, dan kontinu. Contoh
produk seperti kaca, kertas, dan baut dibuat melalui suatu proses yang kontinu. Proses lain
yang terfokus pada produk adalah jasa, seperti yang terjadi pada proses penyembuhan
penyakit hernia pada Rumah Sakit Shouldice.
Merupakan pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhi keinginan pelanggan yang
semakin unik, secara cepat dan murah. Mass Customization memberikan variasi produk
yang biasanya disediakan oleh manufaktur yang bervolume rendah (terfokus pada proses)
dengan biaya seperti manufaktur yang bervolume tinggi dan terstandardisasi (terfokus pada
produk).
5. Seleksi Proses
Seleksi proses mencakup serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis produksi dan
peralatan tertentu yang digunakan. Factor-faktor harus dipertimbangan dalam pembuatan
keputusan seleksi proses secara ringkas dapat diperinci sebagai berikut:
1) Kebutuhan modal. Berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk persediaan, mesin-
mesin, peralatan dan fasilitas-fasilitas lainnya?
2) Kondisi pasar. Apa kebutuhan dan keinginan para pelanggan?
3) Tenaga kerja. Apakah suplai tenaga kerja mencukupi sesuai dengan kebutuhan
suatu jenis proses pada biaya wajar?
4) Bahan mentah. Apakah mentah tersedia dalam jumlah yang memadai?
5) Teknologi. Perusahaan harus mempertimbangkan kemajuan teknologi baik untuk
proses maupun produk. Apakah teknologi produk dan proses cukup stabil untuk
mendukung proses selama periode waktu tertentu?
6) Ketrampilan manajemen. Dapatkah perusahaan menguasai dan memelihara tipe
ketrampilan-ketrampilan manajemen yang dibutuhkan?
2.3 Analisis dan Desain Proses
Sejumlah alat dapat membantu memahami komleksitas desain dan mendesain ulang
proses. Alat tersebut merupakan jalan sederhana untuk memahami apa yang terjadi dalam
proses.
Dalam hal ini ada empat contoh pilihan alat dalam rangka analisis dan desain ulang proses
yaitu:
1. Diagram Alur
Diagram alur (flowchart) yang merupakan sebuah skema atau gambar dari pemindahan
bahan materi, produk, atau orang.misalkan diagram alur dalam pfrofil perusahaan global
untuk menunjukkan proses perakitan untuk Harley-Davidson.
Dengan pemetaan fungi waktu ( time function mapping) menjadikan pengguna dapat
mengidentifikasikan dan menghilangkan pemborosan seperti langkah tambahan,
pengulangan, dan keterlambatan yang tidak perlu. Tujuannya ialah untuk mengatur
produksi barang atau jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu, dan tempat tertentu sesuai
dengan kebutuhan konsumen.
Sebuah variasi dari pemetaan fungsi waktu adalah pemetaan arus nilai( value stream
mapping). Namun, pemetaan arus nilai perlu untuk melihat secara luas dimana nilai
ditambahkan (dan tidak ditambahkan) dalam keseluruhan proses produksi, termasuk rantai
pasokan .seperti halnya pemetaan fungsi waktu, idenya adalah untuk memulai dengan
pelanggan dan memahami proses produksi, tetapi pemetaan fungsi waktu memperluas
analisis kembali ke pemasok.
4. Perencanaan Layanan
Perencanaan layanan (blueprinting service) merupakan sebuah teknik analisis proses yang
menitikberatkan pada pelanggan dan hubungan yag terjadi dengan
pelanggan. Perencanaan layanan menunjukkan titik kegagalan potensialbisa dikurangi
dengan sangat besar jika diindentifikasi pada saat tahap desain ketika modifikasi atau poka-
yokes yang sesuai bisa disertakan.
Masing-masing dari lima alat bantu proses analisis ini memiliki kekuatan dan variansi.
Diagram alur memberikan suatu cara yang cepat untuk melihat gambar keseluruhan dan
berusaha memahami sistem secara keseluruhan. Pemetaan fungsi waktu menambahkan
beberapa ketelitian dan elemen waktu terhadap analisis makro. Pemetaan aliran nilai
memperluas di luar organisasi langsung kepada para konsumen dan para pemasok. Diagram
proses dirancang untuk memberikan sudut pandangyang lebih terperinci mengenai proses,
menambahkan baranag misalnya waktu nilai tambah, jarak, penyimpanan, dan lainnya.
Perencanaan layanan dalam sisi lainnya dirancang untuk membatu kita fokus pada bagian
variabel yang penting dalam desain proses.
2.4 Pemilihan Peralatan dan Teknologi
Memilih peralatan terbaik berarti memahami industrinya secara spesifik serta proses
dan teknologi yang tersedia. Pemilihan peralatan untuk jenis proses tetentu juga dapat
memberikan keunggulan bersaing.
1. Teknologi Produksi
Kemajuan dalam teknologi yang mendorong produksi dan produktivitas memiliki penerapan
yang telah menyebar secara luas, baik dalam bidang manufaktur maupun jasa. Pada
teknologi produksi terdapat area teknologi yaitu:
AIS merupakan suatu sistem yntuk mengubah data menjadi bentuk elektronik yang mudah
dimanipulasi, contohnya barcode. RFID merupakan suatu sistem nirkabel terintegrasi
dengan antena mengirim gelombang radio atau sinyal dalam jarak terbatas. Contohnya
pada kasir, dengan adanya RFID kasir dapat memindai seluruh isi keranjang belanjaan dalam
hitungan detik.
3. Kendali Proses
Kendali proses adalah penggunan diri teknologi informasi untuk memonitorkan dan
mengendalikan proses fisik. Sebagai contoh, kendali proses digunkan untuk menghitung
konten kelembaban dan ketebalan kertas yang berjalan di atas mesin kertas pada ribuan
kaki per menit.
Sistem penglihatan adalah sistem yang menggunakan video kamera dan teknologi komputer
dan sering kali digunakan dalam peranan inspeksi. Inspeksi visual adalah suatu tugas yan g
penting dalam sebagian besar organisasi pemrosesan bahan makanan dan manufaktur.
5. Robot
Merupakan sebuah kereta yang dipandu dan dikendalikan secara elektronik untuk
memindahkan barang.
Merupakan suatu sistem yang menggunakan sel kerja secara otomatis yang dikendalikan
oleh sinyal elektronik dan fasilitas computer terpusat yang biasa.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2. Beberapa variasi pada satu dari empat strategi proses: (1) fokus pada proses, (2) fokus
berulang, (3) fokus pada produk, dan (4) mass customization.
3.2 Saran
Demi kelancaran proses produsi tujuan perusahaan, maka sudah semestinya ha ini menjadi
pertimbangan. Langkah-langkah dan variasi proses yang manjadi embahasan diatas
nampaknya banyak untuk dijadikan pijakan dalam menentukan proses yang nantinya kita
terapka dalam perusahaan atau organisasi.
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/44500485/
TUGAS_MANAJEMEN_OPERASIONAL_TEMA_STRATEGI_PROSES_Dosen_Muhamad_Ekhsan
_Skom_MM
https://generasigemilang2019.blogspot.com/2019/03/strategi-proses.html
http://eprints.umm.ac.id/22517/2/jiptummpp-gdl-ferilyusma-39790-2-babi.pdf