BAB II Diare

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kegiatan Umum Perusahaan

Kegiatan umum Kimia Farma Setia Budi di bidang Instalansi Farmasi,

berdasarkan kepada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73

Tahun 2016. Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :

1. Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik

kefarmasian oleh Apoteker.

2. Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolak ukur yang dipergunakan

sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan

pelayanan kefarmasian.

3. Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan

bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan

Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan

mutu kehidupan pasien.

4. Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.

5. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang

digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau

keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,

8
9

penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk

manusia.

Pengelolaan Sediaan Farmasi

Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis

Habis Pakai dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan,

penyimpanan, pemusnahan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan.

a. Perencanaan

Perencanaan perbekalan farmasi merupakan kegiatan dalam

merencanakan pengadaan perbekalan farmasi untuk kebutuhan Apotek

dan pada periode selanjutnya. Perencanaan ini dilakukan berdasarkan

kombinasi antara :

1) Pola Konsumsi

Yaitu perencanaan perbekalan farmasi yang sesuai hasil

analisis data konsumsi obat pada periode sebelumnya yang dapat

dilihat dari resep-resep yang masuk setiap hari. jika obat atau

barang yang habis atau laku keras maka dilakukan perencanaan

pemesanan obat tersebut.

2) Pola Penyakit

Yaitu perencanaan perbekalan farmasi yang sesuai data

jumlah pengunjung dan jenis penyakit yang banyak di keluhkan

atau di konsultasikan dengan APA atau TTK di Apotek, hal ini


10

juga dapat di lihat dari data-data yang sesuai, contohnya data

UPDS (Upaya Pengobatan Diri Sendiri) atau data HV (Obat

Bebas).

b. Pengadaan

Setelah dilakukan perencanaan maka kegiatan selanjutnya adalah

pengadaan. Tujuan pengadaan perbekalan farmasi adalah untuk

memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi di Apotek sesuai dengan

data perencanaan yang telah di susun sebelumnya. Pengadaan

dilakukan dengan mencari dan menemukan penyalur masing-masing

perbekalan farmasi yang dalam hal ini penyalurnya adalah Pedagang

Besar Farmasi (PBF) dan di lengkapi dengan nama, alamat, nomor

telepon, daftar harga masing-masing penyalur dan penentuan waktu

pembeliannya.

Pengadaan perbekalan farmasi untuk mendukung pelayanan di

Apotek Kimia Farma Setia Budi diajukan oleh Apoteker Pengelola

Apotek (APA) kepada Pedagang Besar Framasi (PBF) dengan

menggunakan surat pesanan (SP), namun terdapat pula cara lain dalam

permintaannya, yaitu APA Kimia Farma Setia Budi mengajukan

daftar pesanan obat atau yang disebut Bon Permintaan Barang Apotek

(BPBA) yang diambil dari data defekta yang kemudian akan dikirim

ke BM (Bisnis Manager) Kimia Farma.

c. Penerimaan
11

Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima perbekalan

farmasi yang diserahkan dari unit-unit pengelola yang lebih tinggi

(PBF) kepada unit pengelola dibawahnya (Apotek). Perbekalan

farmasi yang telah dikirim ke Apotek Kimia Farma Setia Budi disertai

faktur dan di terima oleh petugas pembelian. Petugas pembelian (TTK)

akan melakukan pengecekkan terhadap barang yang datang

disesuaikan dengan surat pesanan (SP) dan diperiksa nama sediaan,

jumlah, dosis, expiredate , dan kondisi sediaan. Setelah pengecekkan

selesai faktur di tanda tangani dan diberi stampel Apotek oleh petugas

penerima (TTK), yang diketahui oleh Apoteker Pengelola Apotek.

Setiap penerimaan perbekalan farmasi dicatat pada masing-masing

kartu stok dan kemudian dientri ke komputer berdasarkan fraktur yang

telah dicocokkan pada saat penerimaan barang.

Jika barang yang datang tidak sesuai dengan surat pesanan (SP)

atau ada kerusakan fisik maka bagian pembelian akan melakukan retur

barang tersebut ke PBF yang bersangkutan untuk di tukar dengan

barang yang sesuai.

d. Penyimpanan

1) Obat/bahan Obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik.

Dalam hal pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada

wadah lain, maka harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus

ditulis informasi yang jelas pada wadah baru. Wadah sekurang-


12

kurangnya memuat nama Obat, nomor batch dan tanggal

kadaluwarsa.

2) Semua Obat/bahan Obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai

sehingga terjamin keamanan dan stabilitasnya.

3) Tempat penyimpanan obat tidak dipergunakan untuk penyimpanan

barang lainnya yang menyebabkan kontaminasi

4) Sistem penyimpanan dilakukan dengan memperhatikan bentuk

sediaan dan kelas terapi Obat serta disusun secara alfabetis.

5) Pengeluaran Obat memakai sistem FEFO (First Expire First Out)

dan FIFO (First In First Out)

e. Pelayanan

Apotek Kimia Farma Setia Budi melayani palayanan perbekalan

farmasi terdiri dari pelayanan obat dengan resep dokter, obat-obat bebas

tanpa resep dokter (UPDS) dan obat-obat dengan resep dokter, baik tunai

maupun kredit.

1) Pelayanan Obat Bebas

Alur pelayanan obat non resep (Obat Bebas) yaitu pasien

datang dan dilayani langsung oleh petugas pelayanan dan kasir

dimini swalayan serta konsultasi pemilihan obat dilayani baik oleh

TTK maupun Apoteker secara langsung. didalam operasional sehari-

sehari Apotek Kimia Farma menggunakan komputer yang

dilengkapi denhan software pelayanan untuk menunjang

profesionalisme pelayanan yang telah ada.


13

2) Pelayanan Obat Tanpa Resep Dokter (UPDS)

Pelayanan obat ini dilakukan atas permintaan langsung dari

pasien, biasanya terdiri dari obat-obat wajib apotek (OWA) yang

dapat diberikan tanpa resep dokter. Apoteker atau TTK terlebih

dahulu bertanya kepada pasien mengenai keluhan yang dirasakan,

kemudian memberikan beberapa pilihan obat yang bias digunakan.

setelah pasien setuju dan menyelesaikan pembayarannya obat

disiapkan, kemudian diserahkan serta mencatat nama dan alamat

pasien sebagai dokumen penjualan atau untuk keperluan lain.

3) Pelayanan Obat Resep Dokter dengan Pembayaran Tunai

Pelayanan obat atas resep tunai dilakukan sebagai berikut :

 TTK menerima resep dari pasien

 TTK melihat kelengkapan resep

 TTK menghitung dan mengkonfirmasikan harga obat kepada

pasien

 Setelah pasien membayar harga obat yang disetujui, resep

diberi nomor dan kasir menyerahkan struk kepada pasien

sebagai bukti pembayaran

 Kasir menyerahkan resep kepada petugas peracikan untuk

menyiapkan barang atau obat yang diminta dalam resep

 Setelah obat disiapkan dan diberi etiket, petugas penyerahan

memeriksa kembali kesesuaian obat dengan resep


14

 TTK menvalidasi waktu pelayanan dan memberikan informasi

dosis, cara pemakaian obat dan informasi lain yang diperlukan

 Resep diserahkan kepada penanggung jawab peracikan untuk

diarsipkan.

Untuk obat yang kurang atau diambil sebagian maka TTK

membuatkan salinan resep dan / atau kwintansi pembayaran.

f. Stok Opname

1) Proses Stok Opname Apotek Kimia Farma Setia Budi

 Dilakukan setiap 1 (satu) bulan sekali, untuk semua obat, alkes

dan barang-barang yang berada di swalayan Apotek.

 Menyesuaikan jumlah fisik barang dan jumlah pengeluaran obat

berdasarkan laporan penjualan perbulan.

 Hasil dari stok opname diperiksa oleh pimpinan Apotek.

 Jika hasil stok opname sesuai maka dapat disetujui, jika tidak

sesuai maka doperiksa kembali dimana letak ketidaksamaannya.

 Hasil stok opname yang telah disetujui. akan dikirimkan ke

bisnis manager.

2) Fungsi Stok Opname

 Mengetahui stok barang yang tertinggal sehingga dapat

dievaluasi apakah terjadi kekurangan barang atau tidak.

 Mengetahui barang-barang atau obat yang fast moderate dan

slow moving serta yang tidak terjual.

 Mengetahui laba dan rugi perusahaan


15

 Mengetahui barang atau obat yang mendekati akan masa

kadaluarsa.

g. Pemusnahan dan penarikan

1) Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis

dan bentuk sediaan. Pemusnahan Obat kadaluwarsa atau rusak yang

mengandung narkotika atau psikotropika dilakukan oleh Apoteker

dan disaksikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pemusnahan

Obat selain narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan

disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat izin

praktik atau surat izin kerja. Pemusnahan dibuktikan dengan berita

acara pemusnahan menggunakan Formulir 1 sebagaimana terlampir.

2) Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun

dapat dimusnahkan. Pemusnahan Resep dilakukan oleh Apoteker

disaksikan oleh sekurang-kurangnya petugas lain di Apotek dengan

cara dibakar atau cara pemusnahan lain yang dibuktikan dengan

Berita Acara Pemusnahan Resep menggunakan Formulir 2

sebagaimana terlampir dan selanjutnya dilaporkan kepada dinas

kesehatan kabupaten/kota.

3) Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis

Habis Pakai yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan

cara yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.


16

4) Penarikan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard/ketentuan

peraturan perundang-undangan dilakukan oleh pemilik izin edar

berdasarkan perintah penarikan oleh BPOM (mandatory recall) atau

berdasarkan inisiasi sukarela oleh pemilik izin edar (voluntary

recall) dengan tetap memberikan laporan kepada Kepala BPOM.

Penarikan Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai

dilakukan terhadap produk yang izin edarnya dicabut oleh Menteri.

h. Pencatatan

1) Penjualan harian dicatat dalam buku laporan (rekap) dan input data

di komputer setiap hari.

2) Mencatat pengeluaran harian obat dengan pembelian kredit

B. Kerangka Teoritik

ANALISA RESEP
PENYAKIT DIARE

PENGERTIAN GEJALA PENYEBAB PENCEGAHAN


PENYAKIT PENYAKIT PENYAKIT PENYAKIT
DIARE DIARE DIARE DIARE

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Teoritik

C. Landasan Teori Penyakit Diare

1. Pengertian Penyakit Diare

Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi lebih

sering buang air besar daripada biasanya, dengan kondisi tinja yang
17

encer. Pada umumnya, diare terjadi akibat makanan dan minuman yang

terpapar virus, bakteri, atau parasit. Pada umumnya, diare tidak

berbahaya jika penderita tidak mengalami dehidrasi.

2. Gejala Penyakit Diare

Beberapa gejala yang diakibatkan diare, antara lain :

a. Feses lembek dan cair

b. Nyeri dan kram perut

c. Mual dan muntah

d. Nyeri kepala

e. Kehilangan nafsu makan

f. Haus terus menerus

g. Darah pada feses

Dehidrasi merupakan gejala paling umum yang menyertai diare.

Sedangkan tanda tanda yang menunjukkan penderita mengalami

dehidrasi adalah :

a. Pusing

b. Rasa haus berlebihan

c. Urine menjadi sedikit atau berwarna gelap

d. Mulut dan kulit kering

e. Lemas

f. Feses berdarah, berwarna merah atau hitam

g. Terlihat sering mengantuk dan tidak responsif

h. Terlihat cekung pada mata atau perut


18

Segera cari pertolongan medisjika memiliki bayi atau anak anak yang

mengalami diare selama lebih dari 24 jam, terutama jika disertai gejala

dehidrasi, demam melebihi 39 derajat celcius, tinja mengandung nanah,

atau tinja berwarna hitam.

3. Penyebab Penyakit Diare

a. Infeksi virus.

b. Infeksi bakteri.

c. Alergi makanan.

d. Makanan yang mengandung pemanis buatan.

e. Efek samping obat obatan.

4. Pencegahan Diare

a. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun sampai bersih pada

waktu penting :

1) Sebelum makan

2) Sesudah buang air besar (BAB)

3) Sebelum proses menyediakan atau menghidangkan makan

b. Mengkonsumsi air yang bersih dan sehat atau air yang sudah melalui

proses pengolahan.

c. Pengolahan sampah yang baik dengan cara ditempatkan ditempat

yang sudah sesuai, supaya makanan anda tidak dicemari oleh

serangga.

5. Pengobatan Diare
19

Sebagian besar kasus Diare dapat pulih dalam beberapa hari tanpa

memerlukan pengobatan. Meskipun penyebab Diare bisa sembuh sendiri

tetapi penderita Diare harus tetap diperhatikan, karena jika banyak cairan

tubuh yang terbuang penderita akan mengalami dehidrasi. Untuk itu

penderita Diare harus meminum banyak cairan atau minum minuman

yang mengandung elektrolit untuk mengembalikan energi. Berikut

adalah beberapa obat yang dapat dikonsumsi penderita Diare :

No. Nama Obat Golongan Indikasi Efek Samping

1. Loperamide Antidiare Diare akut non spesifik Pusing, Sembelit,

2 mg akut dan kronik yang Kelelahan, Mual

ada hubungannya

dengan penyakit

radang usus.

2. Attalpugite Antidiare Pengobatan Sembelit, Perut

simptomatik pada diare kembung, Mual,

yang tidak diketahui Nyeri lambung

penyebabnya.

3. Zinc Sulfate Mineral Pengobatan diare pada Mual, rasa pahit,

20 mg anak dan diberikan muntah dan iritasi

bersama oralit pada mulut.

4. Oralit Elektrolit Untuk mengatasi Sakit kepala,

kehilangan cairan Pusing, Letih,


20

akibat diare Kembung

Tabel 2.1 Obat Diare

Anda mungkin juga menyukai