Aksi Nyata - Aal Ardiansyah - Pse - Topik 2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 2

AKSI NYATA

PERAN GURU SEBAGAI TELADAN PEMBELAJARAN KETRAMPILAN


SOSIAL EMOSIONAL
TOPIK 2 : PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

NAMA : AAL ARDIANSYAH


NIM : 06214882225038
PRODI : PROFESI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN
LPTK : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

1. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari konsep SEL?
Setelah mempelajari konsep SEL (Social and Emotional Learning), saya memahami
bahwa pendidikan tidak hanya tentang penguasaan materi pelajaran akademik, tetapi juga
tentang pengembangan keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk sukses dalam
kehidupan. Beberapa pemahaman baru yang saya dapatkan tentang SEL adalah:Pentingnya
Keterampilan Sosial dan Emosional: Siswa yang memiliki keterampilan sosial dan emosional
yang kuat cenderung lebih mampu menangani stres, konflik, dan tekanan dalam kehidupan
sehari-hari. Mereka juga lebih mampu bekerja sama, berkomunikasi dengan efektif, dan
membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Integrasi Pelajaran: Pendidikan SEL
dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pelajaran yang ada, seperti matematika, bahasa Inggris,
atau sains. Ini membantu siswa untuk memahami bagaimana keterampilan sosial dan emosional
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan membantu meningkatkan keterampilan
akademik mereka. Pengembangan Diri: Pendidikan SEL juga membantu siswa memahami dan
mengembangkan diri mereka sendiri dengan lebih baik. Siswa diajarkan untuk mengenali emosi
mereka, mengembangkan empati, meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan, dan
mengelola konflik. Hal ini membantu siswa untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa dan
terampil dalam menangani masalah dalam kehidupan. Pendidikan Seumur Hidup: Pendidikan
SEL tidak hanya berlaku untuk siswa di sekolah, tetapi juga relevan dalam kehidupan sehari-hari
dan di tempat kerja. Keterampilan sosial dan emosional yang diperoleh dari pendidikan SEL
dapat membantu siswa menjadi orang yang lebih baik dan lebih produktif di masa depan.
2. Apa saja tantangan/hambatan dalam menerapkan pembelajaran sosial-emosional?
a. Guru diartikan sebagai pembimbing meiliki tanggung jawab untuk mengantarkan anak
menuju kemajuan belajar. Diharapkan bimbingan tersebut peserta didik dapat memahami dirinya
(self awareness), sehingga ia akan sangup mengarahkan dirinya, bertindak sesuai dengan aturan
sesuai, menentukan kebahagian hidupnya, dan memberikan kesan baik.
b. Guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran dan yang paling
penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu btidak hanya jasmani, tetapi
mereka juga harus terlihat secara psikologis (Relationship Skills)
c. Guru harus mampu memaknai kegiatan belajar dengan mengintegrasikan pendekatan
sosial- emosional. Guru mengahadapi siswa yang mempunyai sifat, watak, tingkat emosi, dan
keinginan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sifat sabra sangat penting dan harus dimiliki oleh
guru dalam mendidik dan membimbing siswa.
3. Buatlah program untuk Anda sendiri sebagai guru, apa saja yang perlu Anda
persiapkan untuk mengajar? Apa kelebihan dan kekurangan Anda terkait masalah emosi?
Bagaimana Anda akan mengembangkan kemampuan sosial-emosional?
Saya menyiapkan RPP yang mengintegrasikan model pembelajaran dengan pendekatan
sosial-emosional mencakup 5 aspek : (a) Selft-Awareness (kesadaran diri), (b) Self-management
(manajemen diri), (c) Responsible decision making (pengambilan keputusan yang bertanggung
jawab), Social awareness (kesadaran sosial) dan (e) Relationship skills (ketrampilan sosial)
Kelebihan saya dalam kemampuan sosial-emosional:
d. Saya dapat memahami diri sendiri dan mampu berempati dengan teman secara
kognitif seperti memahami perasaan yang dimiliki oleh orang lain dan berempati
secara emosional dengan cara menghargai perasaan orang lain.
e. Saya mampiu memprediksi penyebab emosi diri dan mengetahui bagaimana
memprediksi emosi agar tidak semakin membara.
f. Dalam pelaksanaan praktik mengajar saya dapat menerapkan EMC2 (Empathy,
Compassion, Mindfulness, Critical Inquiry) dalam KSE.
Contohnya:
Empathy, saya mencoba memahami situasi sosial berupa peduli, perhatian, dan emosi
peserta didik.
Compassion, membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar.
Mindfulness, ketika dalam pembelajaran siswa merasa jenuh, maka saya meminta
anak-anak melakukan sedikit teknik pernafasan sehingga mereka bisa lebih focus lagi.
Critical Inquiry, guru menggunakan pembelajaran yang mendorong siswa untuk
terlibat dalam pemecahan masalah dan pengalaman belajar.

Kekurangan saya dalam kemampuan sosial-emosional:

a. Saya belum sepenuhnya memahami emosi orang lain secara mendalam (actionable
empathy) walaupun sudah dapat mengimplementasikan pada diri sendiri.
b. Beragam karakteristik siswa perlu dipahami untuk kemudian diwujudkan dalam
pembelajaran berdiferensiasi.
Cara saya dapat mengembangkan kemampuan sosial emosional:
a. Saya mulai dari kesadaran diri dan melakukan refleksi atas apa kelebihan dan
kekurangan yang saya miliki.
b. Meminta orang lain untuk menilai diri kita, istilahnya meminta penilaian dari orang
lain aggapan terhadap diri bagaimana. Hasil dari pendapat orang lain dapat digunakan
untuk self management agar lebih baik lagi kedepannya.
c. Sebagai seorang calon guru professional, saya harus memiliki sikap peduli dengan
menanamkan EMC2 mampu mengontrol emosi untuk menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan, dan guru menyusun tujuan pembelajaran yang jelas agar dapat
menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar.

Anda mungkin juga menyukai