Penyalahgunaan Internet
Penyalahgunaan Internet
Penyalahgunaan Internet
dikalangan remaja/pelajar
Selain sisi positif, pesatnya pengunaan teknologi juga berpotensi menimbulkan efek negatif bagi
masyarakat. Tahun lalu, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) telah memblokir
6.223 situs yang mengandung konten negatif dengan mayoritas berupa konten pornografi dan
perjudian. Sejak diluncurkan pada tahun 2014 hingga akhir Desember 2016, situs yang telah
diblokir oleh sistem penyaringan konten negatif Kominfo mencapai 773 ribu situs dengan konten
negatif berupa pornografi, hacker, penipuan, penculikan dan pedofilia, pencurian data pribadi,
kekerasan dan bullying, perjudian, serta fitnah melalui informasi palsu (hoax).
Tak hanya konten negatif, perkembangan teknologi saat ini juga dikhawatirkan akan menimbulkan
perubahan gaya hidup masyarakat yang tidak baik seperti menjadi malas membaca dan bersifat
individualis. Inilah yang mendorong Kominfo sebagai regulator untuk membuat program edukasi
bagi masyarakat guna meminimalisir dampak negatif dari perkembangan teknologi. Awalnya di
tahun 2010, Kominfo menginiasi program Internet Sehat dan Aman (INSAN). Program ini memberi
pemahaman yang cukup tentang penggunaan internet secara bijak dengan mengetahui bahaya
internet dan antisipasinya, serta menumbuhkan semangat berinternet secara sehat dan aman.
Setelah dua tahun berjalan, program ini bertransformasi menjadi program Internet Cerdas Kreatif
dan Produktif (INCAKAP), yang berarti penggunaan internet secara cerdas kreatif dan produktif
serta beretika. Pendekatannya pun berubah dari sebelumnya infrastructure protective menjadi self
protective, dimana masyarakat harus lebih mandiri dalam memilih situs yang bermanfaat bagi
dirinya. Langkah yang dilakukan yakni dengan edukasi melalui masyarakat itu sendiri. Kominfo
mengajak generasi muda untuk menjadi Duta INCAKAP serta membentuk Agen Perubahan
Informatika (API) yang memberikan sosialisasi bagaimana penggunaan internet yang baik kepada
masyarakat di sekitar tempat tinggal mereka. Pasalnya mayoritas pengguna internet berasal dari
Generasi Z, yaitu generasi yang lahir pada tahun 1994 sampai 2009. Hal ini didasarkan hasil survei
Kominfo tahun 2016 menunjukan pengguna internet didominasi pada usia 16 sampai 25 tahun
dengan pekerjaan sebagai pelajar atau mahasiswa. Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII) juga menunjukan hal yang serupa. Survei tersebut mencatat75,5 persen
dari penduduk berusia 10-24 tahun merupakan pengguna internet.
Keberadaan INCAKAP juga bertujuan agar generasi muda lebih produktif untuk meningkatkan
kemampuan atau taraf hidupnya seperti Andrew Darwis, founder komunitas online terbesar di
Indonesia, Kaskus. Tak hanya edukasi, Kominfo juga membangun sistem penangkalan konten
negatif yaitu software Whitelist Nusantara yang akan digunakan oleh institusi pendidikan di tingkat
SD, SMP, SMA, dan pesantren untuk mengatur situs yang diperbolehkan untuk diakses oleh para
pelajar. Sampai saat ini pun, Kominfo masih terus mengembangkan langkah-langkah guna
meminimalisir berkembangnya konten negatif.