Penyalahgunaan Internet

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Penyalahgunaan Internet

dikalangan remaja/pelajar

Internet merupakan singkatan dari Interconnected Network.Internet adalah kumpulan


komputer yang terhubung satu dengan yang lain dalam sebuah jaringan. Disebut
jaringan yang saling terhubung karena internet menghubungkan komputer dan
jaringan-jaringan komputer yang ada di seluruh dunia menjadi sebuah jaringan
komputer yang sangat besar.
Begitu banyaknya layanan yang ditawarkan oleh jaringan internet, bahkan banyak
penggunannya yg tidak bijak dalam menggunakan internet jika sudah berhadapan
dengan perangkat mereka, baik laptop, computer, maupun HP. Ini jelas menjadi suatu
masalah, apalagi belakangan ini banyak layanan seperti media sosial, misalnya
BBM,IG ,twitter, facebook, dan lain-lain.Bagaimana tidak, kemudahan akses internet
yang sejatinya digunakan untuk menunjang pendidikan dan segala sesuatu yang
berbau positif justru disalahgunakan. Banyak sekali kasus kriminalitas akibat dari
jaringan pertemanan dunia maya yang justru jaringan tersebut sangat digemari oleh
REMAJA,berikut adalah dampak positif dan negatif dan faktor terjadinya penyalah
guanaan internet

 DAMPAK POSITIF DARI INTERNET


1. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak
digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan
pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang
pesat,sumber informasi yang penting dan akurat.Bisa digunakan sebagai lahan
informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain
3. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak
perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.
4. Mempermudah proses pembelajaran.Layanan online dalam pendidikan pada
dasarnya adalah memberikan pelayanan pendidikan bagi pengguna (siswa) dengan
menggunakan internet sebagai media
5. Sarana untuk hiburan. Beberapa perangkat hasil dari perkembangan internet
menyediakan fasilitas game, audio, dan video.
6. Siswa tidak gagap teknologi, siswa dapat mengikuti perkembangan era
teknologisasi dunia dan siswa dapat lebih produktif, efektif dan efisien dalam
waktu, energi dan biaya karena ada sarana komunikasi yang memudahkan
urusannya.
 DAMPAK NEGATIF DARI INTERNET
1.  pornografi,                                                                                                                  
               Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet,
pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini,karna  terdapat gambar-
gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada
seseorang untuk bertindak kriminal
2. Mengurangi sifat sosial manusia, karena cenderung lebih suka berhubungan lewat
internet daripada bertemu secara langsung.yang dapat mengakibatkan perubahan
pola masyarakat dalam berinteraksi. Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat
dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang).
3. Penggunaan tidak sesuai kondisi, Misalnya, menggunakan Internet pada saat
proses belajar mengajar berlangsung untuk membuka situs jejaring sosial
4. Mengganggu kesehatan. Terlalu banyak nongkrong di depan monitor tanpa
melakukan kegiatan apa pun, tidak pernah olah raga sangat beresiko bagi
kesehatan. Telat makan dan tidur tidak teratur.penyakit mata adalah gangguan
kesehatan yang paling mungkin terjadi.
5. membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut pornografi dan dapat
menghabiskan uang karena hanya untuk melayani
kecanduan tersebut.Akses internet untuk membuka Internet jelas berpengaruh
terhadap kondisi keuangan (terlebih kalau akses dari warnet).
 FAKTOR PENYALAHGUNAAN INTERNET DIKALANGAN PELAJAR
1. Kurangnya pengawasan dari orangtua,
2. Peran guru di sekolah masih kurang,
3. Pergaulan yang salah
4. Adanya godaan dari dalam hati yang tidak dapat dicegah untuk membuka situs-
situs negative,
5. Dan masih banyak lagi lainnya.
 CARA MENGATASI PENYALAHGUNAAN INTERNET
1. Dalam penggunaan internet kita harus bisa memilih mana situs yang baik dan
mana situs yang tidak baik,
2. Hindari membuka situs yang sekiranya tidak penting dan dapat membawa dampak
negative bagi kita,
3. Orang tua harus lebih ketat dalam mengawasi anak-anaknya agar jangan sampai
terjerumus ke perbuatan-perbuatan negative yang dapat merusak moral mereka,
4. Guru-guru di sekolahan juga seharusnya lebih tegas lagi untuk menyampaikan
tentang internet dan dampak-dampak yang ditimbulkannya dan mencegah jangan
sampai muridnya melakukan penyalahgunaan internet.
intinya, Internet memang membawa banyak kemajuan bagi kita. Namun, karena
kemajuan itu pula yang membuat anak-anak jaman sekarang menyalahgunakannya
sehingga perkembangan jiwa mereka terganggu dan moralnya rusak. Internet yang
seharusnya digunakan untuk mengakses pengetahuan yang lebih luas malah
disalahgunakan untuk membuka situs-situs yang berbau negatif. Hal ini sangat
mengkhawatirkan dan tidak seharusnya terjadi. jadi, sebaiknya orang tua
mendampingi anaknya saat mengakses internet untuk menghindarkan anak dari
penyalahgunaan internet.
Begini Upaya Kominfo Atasi Maraknya Konten Negatif Di Internet

Selain sisi positif, pesatnya pengunaan teknologi juga berpotensi menimbulkan efek negatif bagi
masyarakat. Tahun lalu, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) telah memblokir
6.223 situs yang mengandung konten negatif dengan mayoritas berupa konten pornografi dan
perjudian. Sejak diluncurkan pada tahun 2014 hingga akhir Desember 2016, situs yang telah
diblokir oleh sistem penyaringan konten negatif Kominfo mencapai 773 ribu situs dengan konten
negatif berupa pornografi, hacker, penipuan, penculikan dan pedofilia, pencurian data pribadi,
kekerasan dan bullying, perjudian, serta fitnah melalui informasi palsu (hoax).

Grafik: Jumlah Penangan Situs Dengan Konten Negatif 2016

Tak hanya konten negatif, perkembangan teknologi saat ini juga dikhawatirkan akan menimbulkan
perubahan gaya hidup masyarakat yang tidak baik seperti menjadi malas membaca dan bersifat
individualis. Inilah yang mendorong Kominfo sebagai regulator untuk membuat program edukasi
bagi masyarakat guna meminimalisir dampak negatif dari perkembangan teknologi. Awalnya di
tahun 2010, Kominfo menginiasi program Internet Sehat dan Aman (INSAN). Program ini memberi
pemahaman yang cukup tentang penggunaan internet secara bijak dengan mengetahui bahaya
internet dan antisipasinya, serta menumbuhkan semangat berinternet secara sehat dan aman.
Setelah dua tahun berjalan, program ini bertransformasi menjadi program Internet Cerdas Kreatif
dan Produktif  (INCAKAP), yang berarti penggunaan internet secara cerdas kreatif dan produktif
serta beretika. Pendekatannya pun berubah dari sebelumnya infrastructure protective menjadi self
protective, dimana masyarakat harus lebih mandiri dalam memilih situs yang bermanfaat bagi
dirinya. Langkah yang dilakukan yakni dengan edukasi melalui masyarakat itu sendiri. Kominfo
mengajak generasi muda untuk menjadi Duta INCAKAP serta membentuk Agen Perubahan
Informatika (API) yang memberikan sosialisasi bagaimana penggunaan internet yang baik kepada
masyarakat di sekitar tempat tinggal mereka. Pasalnya mayoritas pengguna internet berasal dari
Generasi Z, yaitu generasi yang lahir pada tahun 1994 sampai 2009. Hal ini didasarkan hasil survei
Kominfo tahun 2016 menunjukan pengguna internet didominasi pada usia 16 sampai 25 tahun
dengan pekerjaan sebagai pelajar atau mahasiswa. Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII) juga menunjukan hal yang serupa. Survei tersebut mencatat75,5 persen
dari penduduk berusia 10-24 tahun merupakan pengguna internet.

Keberadaan INCAKAP juga bertujuan agar generasi muda lebih produktif untuk meningkatkan
kemampuan atau taraf hidupnya seperti Andrew Darwis, founder komunitas online terbesar di   
Indonesia, Kaskus. Tak hanya edukasi, Kominfo juga membangun sistem penangkalan konten
negatif yaitu software Whitelist Nusantara yang akan digunakan oleh institusi pendidikan di tingkat
SD, SMP, SMA, dan pesantren untuk mengatur situs yang diperbolehkan untuk diakses oleh para
pelajar. Sampai saat ini pun, Kominfo masih terus mengembangkan langkah-langkah guna
meminimalisir berkembangnya konten negatif.

Anda mungkin juga menyukai