Skripsi Komplit Yen Ok

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 163

PENGARUH PENGGUNAAN PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING)

PADA STRATEGI IDENTITAS KORPORAT TERHADAP HASIL


BELAJAR IPA SISWA KELAS VII DI SMP N 1 KUBUNG
TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh


Gelar Sarjana Pendidikan S.1 Pendidikan Biologi

YENITA SUSANTI
NPM: 081000484205084

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK
2013

1
ABSTRAK

YENITA SUSANTI, 2013.Pengaruh Penggunaan Peta Konsep (Concept


Mapping) Pada Strategi Identitas Korporat
terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII
SMPN 1 Kubung Tahun Pelajaran 2012/2013

Pembelajaran IPA menuntut peranan aktif dar siswa karena IPA


merupakan mata pelajaran ilmiah yang didasari cara berfikir logis berdasarkan
fakta yang mendukung. Diperlukan kreatifitas seorang guru untuk menciptakan
suasana yang tidak membosankan. Permasalahan yang sering ditemui dalam
pembelajaran yaitu penyampaian materi pelajaran yang kurang bervariasi dan
cenderung menggunakan metode ceramah membuat sebagian siswa bosan serta
tidak termotivasi untuk meningkatkan kegiatan belajar. Hal ini mengakibatkan
hasil belajar siswa kurang memuaskan dan pemahaman terhadap materi yang telah
disampaikan tidak maksimal. Penggunaan peta konsep pada strategi Identitas
Korporat dalam pembelajaran diharapkan dapat memacu motivasi, sehingga
pembelajaran menyenangkan dan lebih bermakna.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan peta
konsep (concept mapping) pada strategi Identitas Korporat terhadap hasil belajar
IPA siswa kelas VII SMPN 1 Kubung Tahun Pelajaran 2012/2013. Jenis
penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian
“Randomized Control Group Only Design”. Sampel dalam penelitian ini adalah
kelas VII 5 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 21 orang dan kelas VII
4 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 18 orang. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ada dua variabel yaitu variabel bebas ialah pembelajaran dengan
penggunaan peta konsep (concept mapping) pada strategi Identitas Korporat, dan
variabel terikat ialah hasil belajar IPA siswa.
Analisis data hasil belajar siswa dilakukan dengan uji-t dan diperoleh t hitung
=1,75 dan ttabel =1,68 karena thitung > ttabel maka Ho ditolak atau HI diterima yaitu
hasil belajar siswa dengan menggunakan peta konsep (concept mapping) pada
strategi Identitas Korporat lebih tinggi dari hasil belajar yang diajarkan dengan
pembelajaran Identitas Korporat tanpa penggunaan peta konsep(concep mapping)

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan ridho-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Penggunaan Peta Konsep

(concept mapping) pada Strategi Identitas Korporat terhadap Hasil Belajar

IPA Siswa Kelas VII Di SMP N 1 Kubung Tahun Pelajaran 2012/2013

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (PMIPA), Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Mahaputra Muhammad

Yamin Solok (UMMY).

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak.

Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Hj. Asmawati Kamal, M.Pd selaku Pembimbing I.

2. Bapak Drs. Indra selaku Pembimbing II.

3. Ibu Dra. Rosmiyati, M.Pd selaku Dekan FKIP UMMY Solok.

4. Bapak Afrahamiryano, S.Pd, M.Pd selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP

UMMY Solok.

5. Bapak dan ibu staf pengajar Jurusan PMIPA FKIP UMMY Solok.

6. Rekan-rekan mahasiswa serta semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini.

ii
Semoga segala bimbingan, bantuan dan doa yang diberikan

menjadi amal sholeh disisi Allah SWT. Demikianlah skripsi ini ditulis

semoga dapat bermamfaat dan dapat digunakan bagi semua pihak.

Solok, Desember 2013

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1

B. Identifikasi Masalah.............................................................. 4

C. Batasan Masalah.................................................................... 4

D. Perumusan Masalah.............................................................. 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................. 5

F. Manfaat Penelitian................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori.......................................................................... 7

1. Belajar dan Pembelajaran................................................ 7

2. Strategi Pembelajaran...................................................... 8

3. Strategi Identitas Korporat............................................. 9

.........................................................................................

4. Peta Konsep (Concept Mapping).................................... 12

5. Strategi Identitas Korporat............................................. 16

6. Hasil Belajar.................................................................... 18

B. Kerangka Konseptual............................................................ 19

C. Hipotesis Penelitian............................................................... 20

iv
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian...................................................................... 21

B. Rancangan Penelitian............................................................ 21

C. Populasi dan Sampel............................................................. 22

D. Variabel, Jenis dan Sumber Data.......................................... 23

E. Pelaksanaan Penelitian.......................................................... 24

F. Instrumen Penelitian.............................................................. 28

G. Teknik Analisis Data............................................................. 32

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data....................................................................... 35

B. Analisis Data......................................................................... 36

C. Analisis ketuntasan hasil belajar........................................... 38

D. Pembahasan........................................................................... 41

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 45

B. Saran ..................................................................................... 45

DAFTAR RUJUKAN.......................................................................................... 47

v
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Ketuntasan Ulangan Harian dan Nilai Rata-rata Mata Pelajaran IPA Siswa
Kelas VII SMPN 1 Kubung Tahun Pelajaran 2012/2013............................. 2

2. Langkah langkah Pembuatan Peta Konsep (concept mapping).................... 13

3. Pengelompokan Heterogenitas Berdasarkan Kemampuan Akademik.......... 17

4. Rancangan Penelitian Randomized Control Group Only Design ................ 21

5. Jumlah Siswa Kelas VII SMPN 1 Kubung Tahun Ajaran 2012/2013.......... 22

6. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian..................................................... 25

7. Validator Soal Uji Coba................................................................................ 28

8. Kriteria Tingkat Reliabilitas Soal.................................................................. 29

9. Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal................................................................ 30

10. Klasifikasi Daya Pembeda............................................................................ 31

11. Hasil Belajar Rata-rata, Standar Deviasi....................................................... 35

12. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol......................... 37

13. Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol..................... 37

14. Peningkatan ketuntasan siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.. 39

15. Perbedaan Habitat dengan Nisia................................................................... 96

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Peta konsep Komponen Ekosistem Tipe Pohon Jaringan (Network Tree). . . 14
2. Peta Konsep Rantai Kejadian Suksesi Primer............................................... 15
3. Peta Konsep Siklus Air................................................................................. 15
4. Peta Konsep Laba-laba Tentang Pencemaran Lingkungan........................... 16
5. Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 19
6. Grafik peningkatan Hasil Belajar Siswa ....................................................... 36
7. Grafik Peningkatan Ketuntasan Siswa Sebelum dan Sesudah Penelitian ... 39
8. Grafik Persentase Ketuntasan Kelas Eksperimen setelah Penelitian .......... 40
9. Grafik Persentase Ketuntasan Kelas Kontrol setelah Penelitian .................. 41
10. Contoh Individu............................................................................................ 93
11. Contoh Populasi............................................................................................ 94
12. Contoh Komunitas........................................................................................ 95
13. Contoh Ekosistem Buatan............................................................................. 95
14. Contoh Ekosistem Buatan............................................................................. 96
15. Rantai makanan............................................................................................. 101
16. Jaring-jaring Makanan.................................................................................. 101
17. Piramida Makanan........................................................................................ 102
18. Arus Energi................................................................................................... 103
19. Siklus Air...................................................................................................... 103
20. Simbiosis Mutualisme Antara Kupu-Kupu dengan Bunga........................... 104
21. (a) Simbiosis Komenlisme antara ikan hiu dengan ikan remora dan (b)
Simbiosis Mutualisme antara kerbau dengan burung jalak........................... 105
22. (a) Simbiosis Parasit antara benalu dengan pohon inang dan (b) Simbiosis
Parasit antara cacing tambang pada usus manusia........................................ 105

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Daftar Nilai Ulangan Harian IPA Siswa....................................................... 49
2. Silabus Kegiatan Pembelajaran..................................................................... 50
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen....................... 51
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelas Kontrol............................. 67
5. Peta Konsep Sebelum .................................................................................. 82
6. Peta Konsep Sesudah (kunci)....................................................................... 87
7. Bahan Ajar.................................................................................................... 92
8. Kisi-Kisi Soal Tes Uji Coba.......................................................................... 106
9. Soal Test Uji Coba ....................................................................................... 109
10. Daftar Nilai Tes Uji Coba............................................................................. 117
11. Distribusi Skor Nilai Uji Coba Soal Menurut Kelompok Tinggi dan
Kelompok Rendah......................................................................................... 118
12. Tabulasi Jawaban Kelompok Atas dan Bawah, Indeks Kesukaran (P) Serta
Daya Pembeda (D) dari Tes Uji Coba........................................................... 119
13. Perhitungan Reliabilitas Tes Uji Coba.......................................................... 120
14. Kisi-Kisi Soal Tes Akhir............................................................................... 121
15. Soal Test Akhir............................................................................................. 124
16. Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol............. 131
17. Daftar Uji Normalitas Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen........ 132
18. Daftar Uji Normalitas Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Kontrol............... 133
19. Uji Homogenitas........................................................................................... 134
20. Analisis Uji Perbedaan Satu Pihak................................................................ 135
21. Distribusi Normal ......................................................................................... 137
22. Nilai Kritis L Untuk Uji Lilliefors................................................................ 142
23. Nilai-Nilai Untuk Distribusi F...................................................................... 143
24. Distribusi Uji t .............................................................................................. 147
25. Rekapitulasi Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran................................... 148
26. Dokumentasi Kelas Eksperimen................................................................... 151
27. Dokumentasi kelas kontrol............................................................................ 152

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu

mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh siswa Sekolah Menengah Pertama

(SMP). Menurut Depdiknas (2006:5)“ Ilmu Pengetahuan Alam merupakan

pengetahuan Ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran

melalui metode ilmiah, dengan ciri-ciri: objektif, metodik, sistematis, universal

dan tentatif”.

Pembelajaran IPA menuntut peranan aktif dari siswa karena IPA

merupakan mata pelajaran ilmiah yang didasari cara berfikir logis berdasarkan

fakta yang mendukung. Diperlukan kreatifitas seorang guru untuk menciptakan

suasana pembelajaran yang bisa menarik minat siswa sehingga tercipta suasana

yang tidak membosankan.

Kenyataan yang terjadi dalam proses pembelajaran, guru masih

mendominasi pembelajaran sedangkan siswa cenderung kurang aktif. Strategi

dan media pembelajaran juga kurang bervariasi, guru masih cenderung

menggunakan metode ceramah sehingga siswa menjadi bosan mengikuti proses

pembelajaran, akibatnya siswa belum dapat mencapai ketuntasan belajar dan

hasil belajar belum maksimal.

Hasil observasi dan wawancara penulis dengan guru mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMPN 1 Kubung kabupaten Solok pada tanggal

23 oktober 2012, diketahui bahwa masih banyak siswa yang nilainya tidak

1
2

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh guru mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas VII di SMPN 1 Kubung yaitu

70. Informasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Ketuntasan Ulangan Harian dan nilai rata-rata Mata Pelajaran


IPA Biologi Siswa kelas VII SMPN 1 Kubung tahun pelajaran
2012/2013

Jumlah Tidak Persentase Nilai rata-


Kelas Tuntas
siswa tuntas ketuntasan rata
VII 1 21 orang 14 7 66,66% 73,28
VII 2 21 orang 14 7 66,66% 71,19
VII 3 21 orang 10 11 47,61% 66,28
VII 4 18 orang 9 9 50% 65,05
VII 5 21 orang 9 12 42,85% 65,66
VII 6 21 orang 9 12 42,85% 63,76
VII 7 21 orang 9 12 42,85% 62,95

Tabel 1 di atas menunjukkan masih banyak siswa yang belum tuntas.

Berdasarkan masalah di atas, maka guru sebagai salah satu penentu

keberhasilan pembelajaran harus dapat membuat siswa lebih giat, termotivasi,

aktif dan mengerti tentang materi yang diajarkan. Kemampuan guru dalam

menggunakan strategi dan media pembelajaran yang tepat dan menarik akan

membangkitkan aktivitas siswa dan mendorong siswa mengembangkan

pengetahuannya,

Saat ini sudah banyak berkembang strategi-strategi pembelajaran aktif

yang dapat diterapkan disekolah-sekolah termasuk untuk mata pelajaran IPA.

Strategi pembelajaran merupakan suatu cara guru dan siswa dalam

mewujudkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

telah ditentukan. Strategi pembelajaran tersebut diantaranya adalah strategi


3

pembelajaran identitas korporat, SQ3R, PQ4R, TPS, NHT, dan masih banyak

strategi yang lainnya.

Strategi pembelajaran Identitas korporat merupakan suatu strategi

pembelajaran yang mengikutsertakan siswa secara langsung dan terlibat secara

aktif dalam proses pembelajaran. Pada strategi ini siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok, semua anggota diharapkan untuk saling mendukung

sehingga keseluruhan anggota dapat memahami materi yang dipelajari. Tiap

anggota bertanggung jawab secara personal dalam kelompoknya. Jika salah

satu anggota mengalami kesulitan pada materi tertentu, maka siswa tersebut

dapat bertanya kepada anggota yang mengerti dan apabila semua anggota

kelompok terbentur pada salah satu materi, mereka dapat bertanya pada guru.

Dalam penelitian ini penulis akan memodifikasi strategi identitas korporat

dengan penggunaan media pembelajaran berupa peta konsep (concept

mapping).

Peta konsep (concept mapping) adalah ilustrasi grafis konkret yang

mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal yang dihubungkan

kekonsep lain dalam kategori yang sama (Martin dalam Trianto : 2009 :159).

Peta konsep (concept mapping) pada strategi pembelajaran identitas korporat

dimaksudkan untuk membuat siswa lebih mudah untuk memahami dan

menguasai materi, serta siswa lebih mudah mengingat suatu materi karena

poin- poin penting sudah tergambar dalam peta konsep (concept mapping).

Penggunaan peta konsep (concept mapping) pada strategi identitas

korporat diharapkan bisa meningkatkan aktivitas siswa dalam proses


4

pembelajaran, selain itu peta konsep (concept mapping) mempermudah

pemahaman dan penguasaan materi yang diajarkan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Peta Konsep (Concept

Mapping) Pada Strategi Identitas Korporat Terhadap Hasil Belajar IPA

Siswa Kelas VII SMPN 1 Kubung Tahun Pelajaran 2012/2013

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi

permasalahan yang ditemui di SMPN 1 Kubung sebagai berikut:

1. Masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum mencapai KKM.

2. Kurang bervariasinya strategi pembelajaran yang digunakan guru.

3. Guru masih mendominasi dalam proses pembelajaran.

4. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.

5. Guru masih cenderung menggunakan metode ceramah.

6. Peta konsep (concept mapping) pada strategi identitas korporat belum

digunakan di SMP N 1 Kubung.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian lebih terfokus dan dapat mencapai sasaran, maka

penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

1. Penggunaan peta konsep (concept mapping) pada strategi identitas korporat

belum dilakukan di SMPN 1 Kubung.


5

2. Penelitian dilakukan di SMPN 1 Kubung pada materi saling

ketergantungan dalam ekosistem.

3. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar kognitif.

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah penggunaan

peta konsep (concept mapping) pada strategi pembelajaran identitas korporat

dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas VII di SMPN 1 Kubung

tahun pelajaran 2012/ 2013 pada materi Saling Ketergantungan dalam

Ekosistem?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan peta

konsep (concept maping) pada strategi pembelajaran identitas korporat

terhadap hasil belajar IPA kelas VII di SMPN 1 Kubung pada tahun pelajaran

2012/2013 untuk materi Saling Ketergantungan dalam Ekosistem.

F. Manfaat Penelitian

Setelah diadakan penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat

untuk:

1. Bahan pertimbangan bagi guru untuk memakai strategi pembelajaran yang

tepat.

2. Bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti sebagai calon guru.

3. Dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.


6

4. Untuk membangkitkan dan memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam proses

pembelajaran.

5. Sebagai bahan kajian dalam penyusunan dan pengembangan pembelajaran

IPA Biologi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa. Hasil

proses pembelajaran adalah berupa perubahan tingkah laku dari siswa

setelah proses pembelajaran tersebut dilaksanakan. Slameto (2010:2)

menjelaskan bahwa “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya”.

Selanjutnya Sardiman (2010:59) menyatakan “Belajar adalah

senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan

serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,

mendengarkan, meniru dan sebagainya”. Sesuai dengan pendapat Hamdani

(2010:20) Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

Ciri- ciri perubahan itu menurut Tim Penyusun (2004:4) adalah :

1. Perubahan itu intensional.


2. Perubahan itu positif dan aktif..
3. Perubahan itu efektif dan fungsional.
4. Bersifat permanen
5. Perubahan terjadi secara terarah dan bertujuan.
6. Mencakup seluruh aspek dan tingkah laku.

7
8

Oemar Hamalik (2008:27) menyatakan “Belajar adalah modifikasi

atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Di dalam melakukan

pembelajaran, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan

suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya sekedar mengingat, akan tetapi

lebih luas dari itu, kelakuan”. Hal ini sependapat dengan Lufri (2007:10)

“Pertama, belajar didefinisikan sebagai modifikasi atau


peneguhan perilaku melalui pengalaman, belajar bukan suatu
hasil, bukan pula suatu tujuan, tetapi merupakan suatu proses
atau aktivitas. Kedua, belajar adalah suatu proses perubahan
perilaku individu yang terjadi akibat interaksi dengan
lingkungan. Ketiga, belajar merupakan suatu proses atau
aktivitas individu dalam bentuk interaksi dengan
lingkungannya sehingga terjadi pengalaman belajar”.

Untuk mencapai tujuan belajar, tidak terlepas dari peranan

pembelajaran. Muliyardi (2003:3) menyatakan “Pembelajaran merupakan

suatu upaya menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk belajar”.

Pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

suatu proses yang dilakukan untuk mencapai suatu perubahan tingkahlaku

melalui interaksi dengan lingkungan.

2. Strategi Pembelajaran

Lufri, Arlis, Yuslidar, dan Sudirman (2006:2) menjelaskan :

“Pada proses pembelajaran diperlukan strategi untuk


mencapai tujuan pembelajaran. Dalam tujuan pembelajaran
tersebut diperlukan interaksi baik antara guru dengan siswa,
antara siswa dengan siswa, serta antara siswa dengan
lingkungannya. Secara umum strategi diartikan sebagai
suatu cara atau kiat untuk bertindak dalam usaha mencapai
tujuan atau target yang telah ditentukan”.

Hal ini disetujui oleh Hamzah B Uno (2009:2) menyatakan

“Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan


9

pengajar untuk menyampaikan materi pelajaran, sehingga memudahkan

siswa menerima dan memahami materi pembelajaran, dan tujuan

pembelajaran dapat dikuasai diakhir kegiatan belajar”. Selain itu

dinyatakan oleh Reigeluth dan Degeng dalam (Made Wena, 2010:5)

bahwa “Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk

mencapai hasil pembelajaran yang berbeda dibawah kondisi yang

berbeda”. Pada proses pembelajaran sangat diperlukan penggunaan

strategi pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran tercapai dengan

baik. Berhubungan dengan hal itu Slameto (2010:76) menyatakan bahwa”

belajar yang efisien dapat tercapai apabila dapat menggunakan strategi

belajar yang tepat. Strategi belajar diperlukan untuk mencapai hasil yang

semaksimal mungkin”.

Pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa strategi

pembelajaran adalah suatu cara atau kiat untuk seorang guru dalam

menyampaikan pembelajaran sehingga siswa mudah memahami dan

tujuan pembelajaran dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan.

3. Strategi Identitas Korporat

Strategi identitas korporat merupakan strategi pembelajaran

dimana siswa terlibat aktif dalam setiap proses pembelajaran. Strategi

pembelajaran ini dalakukan dengan cara membagi siswa atas beberapa

kelompok. Pada strategi identitas korporat, siswa akan lebih efisien dalam

belajar, hal ini disebabkan siswa dapat saling belajar dengan temannya

(Ginnis Paul, 2008:106).


10

Adapun tujuan dari penerapan strategi identitas korporat

dinyatakan oleh Ginnis (2008:71) ada 6 (enam) tujuan yang hendaknya

dicapai siswa :

a. Berpikir, siswa memproses data secara aktif, logis, lateral,


imajinatif, deduktif, dsb
b. Kecerdasan emosional maksudnya belajar menangani
emosi dan menghubungkan dengan yang lainnya secara
terampil, mengembangkan ciri personal positif seperti
kendali diri dan nilai- nilai seperti keadilan.
c. Kemandirian maksudnya siswa menguasai sikap dan
kecakapan yang membuat mereka mampu memulai
mempartahankan belajar tanpa guru.
d. Saling ketergantungan: siswa terlibat dalam mutualitas
yang merupakan inti dari kerjasama dan basis dari
demokrasi.
e. Fun: kesenangan yang nyata.
f. Artikulasi: siswa membicarakan atau menulis pikiran
seringkali dalam bentuk “draft” sebagai suatu bagian
penting dari proses penciptaan pemahaman personal.

Strategi Identitas Korporat sangat menekankan pada unsur saling

ketergantungan. Unsur ketergantungan disini maksudnya adanya

kerjasama antara siswa dalam usaha untuk mencapai tujuan yang

diinginkan. Hal tersebut hampir sama dengan pembelajaran Kooperatif

yang juga mengandung unsur kerjasama dalam belajar. Johnson dan

Sutton menyatakan dalam (Trianto, 2010:60), lima unsur penting dalam

belajar Kooperatif yang salah satunya adalah :

“Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa.


Dalam belajar Kooperatf siswa merasa bahwa mereka saling
bekerjasama untuk mencapai tujuan dan terikat satu sama
lain. Seorang siswa tidak akan sukses kecuali semua anggota
yang kelompoknya juga sukses. Siswa akan meresa bahwa
dirinya merupakan bagian dari kelompok yang juga
mempunyai andil terhadap suksesnya kelompok”.
11

Strategi pembelajaran Identitas Korporat mempunyai kelebihan

sebagai berikut:

a. Siswa sering belajar lebih efisien, jika mereka saling belajar


dari satu dengan yang lainnya, daripada dengan guru karena
mereka memahami kebingungan masing-masing. Dan
menggunakan contoh yang lebih relevan.
b. Kegiatan ini membangun tanggung jawab personal dan saling
ketergantungan, dan menunjukkan contoh kewarganegaraan
maupun keterlibatan.
c. Kegiatan ini membebaskan guru untuk memberikan perhatian
besar pada mereka yang paling memerlukan (Ginnis:
2008:106).

Prosedur pembelajaran Strategi Identitas Korporat adalah sebagai

berikut :

a. Atur kelas menjadi beberapa kelompok dengan berbagai


kemampuan.
b. Dalam tiap kelompok anggota duduk saling berhadapan
sehingga mereka semua bisa saling melihat dan
mendengarkan hasil diskusi kelompoknya.
c. Kerja terus seperti biasa maksudnya disini setiap anggota
diharuskan untuk mengerjakan tugas kelompok
sebagaimana mengerjakan tugas personal dalam arti tiap
anggota bertangungjawab atas tugas. Tiap anggota
diharapkan untuk saling mendukung antara satu sama lain
sehingga semua anggota kelompok mengerti tentang
materi. Bagi yang merasa kesulitan dalam memahami
instruksi atau konsep tertentu dapat bertanya kepada yang
mengerti.
d. Guru menghampiri anggota manapun yang diinginkan
untuk menanyakan pengetahuan dan pemahaman mereka
tentang materi yang dibahas (Ginnis:2008: 106).

Pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan strategi identitas

korporat adalah suatu strategi dimana semua anggota kelompok dituntut

bertanggung jawab dalam setiap tugasnya. Strategi identitas korporat dapat

memicu siswa lebih aktif dalam belajar.


12

4. Peta Konsep (Concept Mapping)

Carrol dalam Trianto (2009:158) mendefinisikan konsep sebagai

abstraksi dari serangkaian pengalaman yang didefinisikan sebagai suatu

kelompok objek atau kejadian. Sedangkan yang dimaksud dengan peta

konsep (concept mapping) adalah ilustrasi grafis konkret yang

mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan

kekonsep-konsep lain pada kategori sama (Martin dalam Trianto,

2009:158). Peta konsep (concept mapping) merupakan suatu hubungan

yang bermakna antara konsep satu dengan yang lainnya.

Ciri-ciri peta konsep (concept mapping) menurut Erman dalam

Trianto (2009:159) sebagai berikut:

a. Peta konsep atau pemetaan konsep adalah suatu cara untuk


memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi
suatu bidang studi.
b. Suatu peta konsep merupakan gambar dua dimensi dari
suatu bidang studi.
c. Tidak semua konsep mempunyai bobot yang sama.
d. Bila dua atau lebih konsep digambarkan dibawah suatu
konsep yang lebih inklusif, terbentuklah suatu hierarki
pada peta konsep tersebut.

Okebukola dalam Lufri (2007:154) menjelaskan tahapan

pembuatan peta konsep (concept mapping) adalah sebagai berikut:

a. Mendata konsep-konsep dan ide-ide utama dalam bentuk


kata atau frase.
b. Menyusun konsep-konsep dan ide-ide utama tersebut
dalam suatu hierarki, mulai dari yang paling umum,
inklusif dan abstrak (superordinate) ke yang paling
spesifik dan konkrit (subordinate), semua dikembangkan
dengan garis panah.
c. Menempatkan kata atau frase ini pada posisi yang tepat
dan dihubungkan dengan garis dan panah sehingga
membentuk sebuah rangkaian (prepositional) atau bentuk
preposisi.
13

Menurut Arends dalam Trianto (2009:160) langkah-langkah dalam

membuat peta konsep (concept mapping) adalah sebagai berikut:

Tabel 2 : langkah langkah pembuatan peta konsep (concept

mapping)

Langkah 1 Mengidentifikasi ide pokok atau prinsip


yang melingkupi sejumlah konsep.

Langkah 2 Mengidentifikasi ide-ide atau konsep-


konsep sekunder yang menunjang ide
utama.

Langkah 3 Tempatkan ide-ide utama ditengah atau


dipuncak peta tersebut.

Langkah 4 Kelompokkan ide-ide sekunder


disekeliling ide utama yang secara
visual menunjukkan hubungan ide-ide
tersebut dengan ide utama.

Sumber :(Trianto, 2009:160)

Nur dalam Trianto (2009;161) menyatakan ada 4 macam peta

konsep yaitu:

1. Pohon Jaringan (Networt Tree)


Pohon jaringan cocok digunakan untuk menvisualisasikan
hal-hal berikut: (a) menunjukan sebab akibat, (b) suatu
hierarki, (c) prosedur yang bercabang, dan istilah-istilah
yang berkaitan yang dapat digunakan untuk menjelaskan
hubungan-hubungan.
2. Rantai kejadian (Events Chain)
Peta konsep rantai kejadian dapat digunakan untuk
memberikan suatu urutan kejadian, langkah-langkah dalam
prosedur, atu tahap-tahap dalam suatu proses
3. Peta Konsep Siklus (Cycle Concept Mapping)
Peta konsep siklus cocok diterapkan untuk menunjukan
hubungan bagaimana suatu rangkaian kejadian berinteraksi
untuk menghasilkan suatu kelompok hasil yang berulang-
ulang
14

4. Peta Konsep Laba-laba (Spider Concept Mapping)


Peta konsep laba-laba cocok diginakan untuk
menvisualisasikan hal-hal berikut: (a) tidak menurut
hierarki, (b) kategori yang tidak paralel, dan (c) hasil curah
pendapat

Menurut Trianto ( 2010:162-164) ada beberapa contoh gambar peta

konsep yaitu:

Komponen Ekosistem

terdiri dari

Komponen Komponen
biotik abiotik

berdasarkan fungsinya

produsen konsum dekompose


en r
berdasarkan jenis makanannya

herbivora karnivora omnivor


a
contoh contoh contoh contoh

Kelinci, Harimau, manusia Air,tanah, c. matahari


marmut kucing

Gambar 1. Peta konsep tipe pohon jaringan


(network tree) tentang komponen ekosistem
15

1. Rantai kejadian (Events Chain)

Komponen ekosistem

Komunitas lama rusak

Komunitas lama punah

Komunitas perintis

Komponen ekosistem

Gambar 2. Peta Konsep tipe Suksesi Primer tentang rantai kejadian

2. Peta konsep Siklus (Cycle Concept map)

Air

Kondensasi
Evaporasi

Uap Air

Gambar 3. Peta Konsep Siklus Air


16

3. Peta konsep Laba-laba (Spider Concept Map)

Air

Biologis Tanah

Fisik Udara

kimiawi Suara
Pencemaran

Penipisan Lapisan ozon

Hujan asam Reboisasi

Pemanasan Daur ulang

Global

Gambar 4. Peta konsep laba-laba tentang pencemaran lingkungan

5. Pembentukan Kelompok

Sesuai dengan prosedur strategi pembelajaran identitas korporat

yang dikemukakan oleh Ginnis, maka pembentukan kelompoknya

berdasarkan kemampuan dasar akademik siswa. Siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok yang kemampuan akademik tiap anggota kelompok

bermacam-macam (heterogen).

Menurut Anita (2007:40) langkah-langkah pembentukan kelompok

berdasarkan kemampuan akademik dapat dilihat pada tabel 2. berikut.


17
18

Tabel 3 Pengelompokan Heterogenitas Berdasarkan Kemampuan


Akademik

Pengelompokan Heterogenitas Berdasarkan Kemampuan Akademis

Langkah I Langkah II Langkah III


Mengurutkan Membentuk Membentuk
Kemampuan Kelompok Kelompok
Akademis Pertama Selanjutnya
Siswa

1. Ani 1. Ani 1. Ani


2. David 2. David 2. David
3. . 3. . 3. .
4. . 4. Citra Ani 4. Yusuf David
5. . 5. 5.
6. . 6. . 6. .
7. . 7. . Dian Rini 7. . Slamet Basuki
8. . 8. . 8. .
9. . 9. . 9. .
10. . 10. . 10. .
11. Yusuf 11. Yusuf 11. Yusuf
12. Citra 12. Citra 12. Citra
13. Rini 13. Rini 13. Rini
14. Basuki 14. Basuki 14. Basuki
15. 15. 15.
16. . 16. . 16. .
17. . 17. . 17. .
18. . 18. . 18. .
19. . 19. . 19. .
20. . 20. . 20. .
21. . 21. . 21. .
22. . 22. . 22. .
23. . 23. . 23. .
24. Slamet 24. Slamet 24. Slamet
25. Dian 25. Dian 25. Dian

Prosedur Pengelompokan Heterogenitas – Akademis


Sumber : Anita Lie(2007: 40)
19

6. Hasil Belajar

Untuk mengetahui tingkat kesuksesan proses belajar mengajar

yang telah dilakukan, maka dilakukan evaluasi terhadap hasil belajar.

Menurut Anas Sudijono (2006:2) Evaluasi adalah kegiatan atau proses

penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-

hasilnya. Hasil yang diperoleh dari penilaian dinyatakan dalam bentuk

hasil belajar. Diakhir kegiatan pembelajaran siswa diharuskan untuk

mengikuti proses penilaian atau evaluasi. Fungsi penilaian dalam proses

pembelajaran menurut Nana Sudjana (2009:111) adalah untuk:

a. Mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran. Dengan


fungsi ini dapat diketahui tingkat penguasaan bahan
pelajaran yang seharusnya dikuasai oleh para siswa.
Dengan kata lain dapat diketahui hasil belajar yang dicapai
para siswa.
b. Mengetahui keefektifan proses pembelajaran yang telah
dilakukan oleh guru.

Bloom, dkk dalam Anas (2006:49) berpendapat bahwa taksonomi

tujuan pendidikan senantiasa mengacu kepada tiga jenis domain (ranah)

yang melekat pada peserta didik yaitu: a. Ranah proses berpikir (cognitive

domain), b. Ranah nilai atau sikap (affective domain), dan c. Ranah

keterampilan (psychomotor domain).

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar itu selalu mengacu kepada tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan

meliputi tiga ranah yaitu hasil belajar berfikir (kognitif), nilai atau sikap

(afektif), dan keterampilan (psikomotor). Dalam penelitian ini, hasil

belajar yang dimaksud adalah hasil belajar dalam ranah berfikir (kognitif).
20

B. Kerangka Konseptual

Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Pada kelas eksperimen menggunakan peta konsep (concept mapping)

pada strategi Identitas Korporat, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan

strategi Identitas Korporat tanpa peta konsep (concept mapping). Materi yang

diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah materi yang sama.

Untuk mengetahui hasil pembelajaran, diberikan tes diakhir proses

pembelajaran pada kedua kelas tersebut. Dapat dilihat pada gambar berikut:

Siswa

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Peta konsep (concept Strategi pembelajaran


mapping) pada Strategi Identitas Korporat tanpa
pembelajaran Identitas peta konsep
ptmapping)
Korporat (conceptmapping)

Tes akhir Tes Akhir

Hasil belajar Hasil Belajar

Gambar 5: Kerangka Pemikiran

Keterangan :
= Peningkatan hasil belajar
21

C. Hipotesis Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah dari skripsi ini,

maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “Adanya peningkatan hasil belajar

biologi yang menggunakan peta konsep pada Strategi Identitas Korporat pada

kelas VII di SMPN 1 Kubung Kabupaten Solok Tahun Pelajaran 2012/2013”.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Menurut Sumadi Suryabrata

(2008:88) “Penelitian eksperimen adalah penelitian yang bertujuan untuk

menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara mengetahui

satu atau lebih perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih

kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan”. Penelitian ini

menggunakan dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perlakuan

yang diberikan terhadap dua kelas ini tidak sama. Kelas eksperimen diberikan

peta konsep (concept mapping) pada strategi pembelajaran identitas korporat,

sedangkan kelas kontrol diberikan pembelajaran dengan strategi identitas

korporat tanpa peta konsep.

B. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah “Randomized Control

Group Only Design” (Sumadi, 2008:104) yang digambarkan sebagai berikut:

Tabel 4. Rancangan Penelitian Randomized Control Group Only Design .

Kelas Perlakuan Hasil Belajar


Eksperimen T1 X1
Kontrol _T2 X2
Sumber : sumadi suryabrata yang dimodifikasi (2008 :104)
Keterangan:
T1 : Pembelajaran dengan strategi identitas korporat disertai peta konsep.
T2 : Pembelajaran dengan strategi identitas korporat tanpa peta konsep.
X1 : Hasil belajar kelas eksperimen
X2 : Hasil belajar kelas kontrol

21
22

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2005:130) “Populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti subjek

penelitian semua elemen yang ada pada wilayah penelitian, maka

penelitiannya berupa penelitian populasi atau penelitian studi populasi”.

Sebagai populasi dalam kelas ini adalah seluruh siswa di kelas VII SMPN

1 Kubung yang terdiri atas tujuh kelas. Perincian jumlah siswa dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5. Jumlah Siswa Kelas VII SMPN 1 Kubung Tahun Ajaran


2012/2013
No Kelas Jumlah Siswa
1 VII 1 21 orang
2 VII 2 21 orang
3 VII 3 21 orang
4 VII 4 18 orang
5 VII 5 21 orang
6 VII 6 21 orang
7 VII 7 21 orang
JUMLAH 144 orang
Sumber : Guru Mata Pelajaran Biologi

2. Sampel

Suharsimi (2005:131) berpendapat bahwa “Sampel adalah

sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Langkah-langkah dalam

pengambilan sampel dilakukan dengan cara Purposive Sampling,

langkah- langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Meminta nilai ulangan harian kelas VII mata pelajaran IPA.


23

b. Menghitung nilai rata-rata kelas dan standar deviasi masing-masing

kelas (lampiran 1 halaman 49)

c. Dua kelas yang memiliki nilai rata-rata dan standar deviasi sama atau

mendekati sama dijadikan kelas sampel.

d. Sampel kelas eksperimen adalah kelas VII 5, sedangkan kelas kontrol

kelas VII 4.

D. Variabel, Jenis dan Sumber Data

1. Variabel

Variabel atau faktor dalam penelitian memiliki peranan penting

dalam penelitian. Punaji setyosari (2010:108) menyatakan bahwa “

variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan dalam

penelitian”

Variabel dalam penelitian adalah sebagai berikut:

a) Variabel bebas, penggunaan peta konsep (concept mapping) pada

strategi pembelajaran identitas korporat.

b) Variabel terikat, hasil belajar biologi siswa setelah proses

pembelajaran.

2. Jenis Data

a) Data Primer

Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari

sampel. Data primer dalam penelitian ini adalah nilai tes yang

dilakukan pada akhir materi pembelajaran yaitu pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol (lampiran 16 halaman 131)


24

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data tentang jumlah siswa dan nilai

harian siswa kelas VII SMPN 1 Kubung.

3. Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah:

a) Seluruh siswa kelas VII SMPN 1 Kubung yang dipilih sebagai

sampel untuk memperoleh data primer.

b) Tata usaha dan Guru mata pelajaran IPA di SMPN 1 Kubung untuk

memperoleh data kelas VII yang terdaftar pada tahun pelajaran

2012/2013.

E. Pelaksanaan Penelitian

Secara umum pengambilan data dari penelitian ini melalui dua tahap,

yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang akan dilakukan adalah:

a. Menentukan jadwal penelitian

b. Mempersiapkan surat izin penelitian yang ditujukan kepada kepala

sekolah SMPN 1 Kubung.

c. Menentukan sampel yang masing-masing akan diajukan sebagai kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

d. Mempersiapkan RPP untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol

(lampiran 3 dan 4 halaman 51 dan 67)


25

e. Menyusun dan membuat bahan ajar yang akan diajarkan (lampiran 7

halaman 92)

f. Mempersiapkan soal tes akhir (lampiran halaman 121)

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan ini dilaksanakan untuk satu standar kompetensi

selama beberapa kali pertemuan dengan indikator yang telah ditentukan.

Tabel 6. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian

No Kelas Eksperimen Kelas kontrol


1 Pendahuluan Pendahuluan
a. Guru mengabsen siswa a. Guru mengabsen siswa
b. guru memberikan apersepsi b. Guru memberikan
dan motivasi. apersepsi dan motivasi
c. Guru menyampaikan tujuan c. Guru menyampaikan
pembelajaran dan tujuan pembelajaran dan
mengimformasikan kepada mengimformasikan
siswa tentang strategi kepada siswa tentang
pembelajaran identitas strategi pembelajaran
korporat yang disertai peta identitas korporat tanpa
konsep (concept mapping) peta konsep (concept
mapping)

2 Kegiatan Inti Kegiatan Inti


Eksplorasi Eksplorasi.
a. Guru membagi siswa menjadi a. Guru membagi siswa
beberapa kelompok dengan menjadi beberapa
kemampuan yang berbeda. kelompok dengan
Masing-masing kelompok kemampuan berbeda.
beranggotakan 6 orang siswa. Masing-masing
b. Guru meminta anggota kelompok beranggotakan
kelompok duduk saling 6 orang.
berhadapan sehingga mereka b. Guru meminta anggota
bisa saling melihat dan kelompok duduk saling
mendengarkan hasil didkusi berhadapan sehingga
kelompoknya. mereka bisa saling
c. Guru memfasilitasi masing- melihat dan
masing kelompok dengan peta mendengarkan hasil
konsep kosong yang telah diskusi.
disediakan oleh guru serta c. Guru memfasilitasi
buku panduan sesuai dengan masing-masing
materi. kelompok dengan buku
26

No Kelas Eksperimen Kelas kontrol


panduan sesuai dengan
materi

Elaborasi Elaborasi.
d. Guru meminta masing-masing d. Guru meminta masing-
kelompok untuk masing kelompok untuk
mendiskusikan materi saling mendiskusikan materi
ketergantungan dalam saling ketergantungan
ekosistem, dan diharapkan dalam ekosistem.
semua anggota kelompok Diharapkan semua
untuk saling bekerjasama serta anggota kelompok
membantu temannya yang bekerjasama serta
belum mengerti tentang materi membantu temannya
pembelajaran. yang belum paham
tentang materi
e. Guru membimbing siswa pembelajaran.
dalam melakukan diskusi dan
mengisi peta konsep (concept e. Guru membimbing siswa
mapping) sesuai materi, bagi dalam melakukan
anggota kelompok yang diskusi, bagi siswa yang
kurang paham tentang materi belum paham diharapkan
saling ketergantungan dalam bertanya kepada teman
ekosistem diharapkan atau kepada guru.
bertanya kepada teman atau
kepada guru. f. Guru menghampiri tiap
anggota kelompok dan
f. Guru menghampiri tiap-tiap memberikan pertanyaan,
kelompok dan memberikan jika jawaban dari
pertanyaan berkaitan dengan kelompok tersebut belum
materi. Jika jawaban belum akurat, berarti kelompok
akurat maka kelompok tersebut belum
tersebut belum memenuhi memenuhi tugasnya.
tugasnya. g. Guru menunjuk
g. Guru menunjuk kelompok kelompok secara acak
yang dianggap sudah untuk mempresentasikan
memahami materi untuk hasil diskusinya.
mempresentasikan hasil
diskusi nya.

Konfirmasi Konfirmasi.
Guru memberikan penegasan h. Guru memberikan
terhadap materi yang telah penegasan terhadap
dipelajari. materi yang telah
dipelajari.
27

No Kelas Eksperimen Kelas kontrol


3 Penutup Penutup
a. Guru bersama dengan siswa a. Guru mengajukan
menyimpulkan pelajaran. sebuah pertanyaan untuk
b. Guru menunjuk secara acak mengetahui sejauh mana
anggota masing-masing kemampuan siswa
kelompok untuk membaca memahami materi
peta konsep (concept b. Guru bersama dengan
mapping)hasil diskusi mereka, siswa menyimpulkan
dengan begitu guru akan pelajaran
mengetahui sejauh mana c. Guru memberi tugas
pemahaman mereka tentang rumah kepada siswa
materi. untuk membaca materi
selanjutnya.

3. Tahap Pengumpulan dan Analisa Data

Tahap ini dilakukan setelah selesainya tahap persiapan dan tahap

pelaksanaan, dengan tahapan sebagai berikut:

a. Mengumpulkan data

b. Mengolah data dari kedua kelas sampel (kelas eksperimen maupun

kelas kontrol).

c. Menarik kesimpulan dari hasil yang didapat sesuai dengan teknik

analisis data yang digunakan.

d. Pelaksanaan tes hasil belajar

Tes hasil belajar dilakukan setelah materi pembelajaran berakhir untuk

mengetahui bagaimana hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen

dan kelas kontrol.


28

F. Instrumen Penelitian

1. Bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa:

Tes objektif diberikan setelah materi pembelajaran dengan menggunakan

strategi pembelajaran identitas korporat disertai peta konsep .

2. Kisi-kisi Instrumen

Pembuatan soal tes hasil belajar, sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat.

3. Uji Coba Instrumen

Sebelum diberikan kepada siswa kelas sampel, terlebih dahulu instrumen

diujicobakan dulu di sekolah lain. Uji coba ini dilakukan untuk soal yang

digunakan, uji coba instrumen dilakukan di SMPN 3 Kubung.

4. Analisis Instrumen

Tujuan analisis instrumen ini adalah untuk mencari soal yang baik dan

tidak baik. Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan:

a. Validitas Tes

Pada penelitian ini validitas instrumen adalah validitas logis

yang dilakukan oleh ahli atau validator dengan meminta pendapat

yang terdiri dari 1 orang guru, 2 orang dosen yaitu:

Tabel 7 Validator Soal Uji Coba.

No Nama Validator Jurusan/ Spesialisasi


1. Drs. Muharizal, Msi Dosen Biologi UMMY
2. Helvita Roza S.Pd Dosen Biologi UMMY
3. Ricce Asriyeni S.Pt Guru IPA SMPN 1 Kubung

Validitas tes adalah tingkat ketepatan tes, mengukur apa yang

diinginkan (Suharsimi, 2005:67) validitas yang digunakan adalah

validitas isi (Content Validity). Validitas isi adalah validitas yang


29

dilihat dari segi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar,

dimana soal dibuat sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

b. Reliabilitas Tes

Reliabilitas tes adalah suatu ukuran apakah tes tersebut dapat

dipercaya. Reliabilitas tes menunjukkan apakah suatu tes cukup baik

untuk digunakan sebagai alat pengukur data yang dapat dipercaya.

Untuk menentukan reliabilitas tes dalam penelitian ini digunakan

rumus Kuder Richardson (K-R.20) yang dikemukakan oleh Suharsimi

(2005:100) yaitu:

r 11 =( )(
n
n−1
S2 −∑ pq
S
2 )
Keterangan :
r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan
N = Banyaknya item
S² = Varian total
P = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
Q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1- p)
S = Standar deviasi dari tes

Tabel 8. Kriteria Tingkat Reliabilitas Soal


KoofisienReliabilitas Kriteria Tingkat Reliabilitas
1,00 Sempurna
0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
0,61 - 0,80 Tinggi
0,41 - 0,60 Sedang
0,21 – 0,40 Rendah
0,00 – 0, 20 Sangat Rendah
Sumber: Suharsimi (2005: 100)

Kriteria yang dipakai adalah 0.60 ≤ r11 ≤ 1.00.


30

c. Indeks Kesukaran

Menurut Suharsimi (2005:208) Indeks Kesukaran adalah

bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal. Soal

yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak pula terlalu

sukar. Setiap soal harus diseleksi tingkat kesukarannya dan untuk

melihat tingkat kesukaran soal ini digunakan rumus yaitu:

Keterangan :

P = Indeks kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab betul
JS = Jumlah seluruh peserta tes

Tabel 9. Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal

Proporsi Klasifikasi Soal


0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Sumber: Suharsimi (2005:209)

Kriteria soal yang dipakai adalah soal dengan indeks kasukaran

soal mudah sebanyak 12%, sedang 76%, dan sukar 12%.

d. Daya Pembeda

Menurut Suharsimi (2005:211) daya beda soal adalah

“Kemampuan soal untuk membedakan siswa yang berkemampuan

tinggi dengan berkemampuan rendah”. Daya pembeda soal merupakan

angka yang menunjukan perbedaan kelompok tinggi dan kelompok

rendah. Menentukan daya pembeda soal digunakan rumus yang


31

dikemukakan oleh Suharsimi (2005:211) dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Seluruh peserta tes, diurutkan dari skor teratas sampai terbawah

sehingga dapat diklasifikasikan kelompok atas dan kelompok

bawah.

2. Setelah dikelompokkan, seluruh responden dibagi tiga bagian,

sepertiga kelompok atas, sepertiga kelompok tengah dan sepertiga

kelompok bawah.

3. Menentukan daya pembeda (deskriminasi)

BA BB

D = JA JB = P = P
A B

Keterangan:
D : Daya pembeda
JA : Banyaknya peserta kelompok atas
JB : Banyak peserta kelompok bawah
BA : Banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
BB : Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal
itu dengan benar
PA : Banyaknya kelompok atas yang menjawab salah.
PB : Banyaknya kelompok bawah yang menjawab salah.

Tabel 10. Klasifikasi Daya Pembeda

Proporsi Klasifikasi Soal


0.00 - 0,19 Jelek
0,20 – 0,39 Cukup
0, 40 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik sekali
Sumber: Suharsimi (2005:218)

Berdasarkan tabel di atas, kriteria yang dipakai adalah soal yang

mempunyai daya pembeda 0,20 sampai 1,00.


32

G. Teknik Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah masing-masing

kelas distribusi normal atau tidak, dengan menggunakan uji lilifors yang

dikemukakan oleh Sudjana (2002:249)

1, X2, X3, ... ., Xn dijadikan angka baku Z1, Z2, Z3, ... , Zn
Data X
X i− X
dengan rumus Zi = S
Keterangan:

X = Rata-rata
S = Simpangan baku
Xi = Hasil belajar siswa
1. Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, dihitung

peluang F(Zi).

2. Hitung harga proporsi S(Zi)

banyaknya Z 1 , Z 2 , Z 3 , .. .. ,Zn yang ≤Z i


S (Zi) = n
3. Hitung selisih F(Zi) dengan S(Zi) kemudian tentukan harga

mutlaknya.

4. Ambil harga yang paling besar diantara harga mutlak selisih

tersebut, disebut L0.

5. Bandingkan Lo dengan nilai kritis L yang terdapat dalam tabel

distribusi t pada taraf nyata = 0,05. Kriteria terima normal jika

L0 <Ltabel.
33

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kelompok data

yang mempunyai variasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas

dilakukan dengan cara uji F Sudjana (2002:249) dengan rumus :

S
12
S
= 22

Keterangan:
S12 = Varian hasil belajar terbesar
S22 = Varian hasil belajar terkecil
F = Perbandingan antara varian terbesar dengan varian terkecil
Kriteria pengujian hipotesis diterima jika Fhitung¿Ftabel (n1 - 1, n2 –1).

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk membuktikan apakah hipotesis yang

ditetapkan diterima, maksudnya apakah hasil belajar siswa kelas

eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Uji hipotesis dilakukan

dengan menggunakan uji t (satu pihak) dengan rumusan hipotesis:

Ho : μ1=μ2

H1 : μ1>μ2

Keterangan:

μ1 : Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen

μ2 : Rata-rata hasil belajar kelas kontrol


34

Dengan dan masing-masing adalah rata-rata hasil belajar biologi

siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Dari dua tes akhir dilakukan uji coba normalitas dan homogenitas

diperoleh hasil analisis, didapatkan hasil tes akhir adalah normal dan

homogen, rumus yang digunakan adalah uji-t yang dikemukakan oleh

Sudjana (2005:249).

X 1 −X 2
z=
σ
√ 1 1
+
n1 n2

Dengan rumus simpangan baku kedua kelompok siswa:

2 ( n1 −1 ) S 21 + ( n2 −1 ) S 22
S=
n1 +n2 −2

Keterangan:

X1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen


X2 = Nilai rata-rata kelas kontrol
S1 = Standar deviasi kelas eksperimen
S2 = Standar deviasi kelas kontrol
N1 = Jumlah siswa kelas eksperimen
N2 = Jumlah siswa kelas kontrol

Kriteria pengujiannya adalah:

Kriteria pengujian adalah H1 diterima jika t hitung >t .Harga ttabel


tabel

diperoleh dari daftar distribusi t dengan derajat kebebasan, dk = n1 + n2 -

2 untuk taraf nyata 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%. Harga thitung

kemudian dibandingkan dengan ttabel yang terdapat dalam tabel distribusi t.


35
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh data primer

berupa hasil belajar dari kedua sampel yang dilakukan melalui tes hasil

belajar. Tes akhir yang diberikan berjumlah 25 butir soal (lampiran 15

halaman 127). Soal diberikan kepada 21 orang siswa kelas eksperimen yaitu

kelas VII 5 dan 18 orang siswa kelas kontrol yaitu kelas VII 4. Berdasarkan

data hasil belajar kedua sampel didapat nilai tertinggi pada kelas eksperimen

yaitu 92 dan nilai terendah 60, sedangkan nilai tertinggi pada kelas kontrol

adalah 88 dan nilai terendah adalah 60. Data tersebut diolah sehingga

diperoleh nilai rata-rata ( X ), standar deviasi (S), varians (S2). Hasil

perhitungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 11 berikut ini.

Tabel 11. Hasil Belajar Rata-rata dan Standar Deviasi

X
X
m
m
Kelas N X S a s2
i
k
n
s

7 6
8 7, 2
Eksperi 2 9 6
, 9 ,
men 1 2 0
2 3 8
8 8
Kontrol 1 7 8, 8 6 7
8 3 8 8 0 7
, 0 ,

35
36

5 4
5 4

Berdasarkan Tabel 11 di atas terlihat rata-rata nilai kelas eksperimen

yang diberi pembelajaran dengan penggunaan peta konsep pada strategi

identitas korporat lebih tinggi dari kelas kontrol yang diberi pembelajaran

identitas korporat tanpa peta konsep. Lebih jelasnya terlihat pada grafik

dibawah ini :

78.28
80 73.35
65.66 65.05
70
60
50
Nilai Siswa

40
Sebelum Penelitian
30 Sesudah Penelitian
20
10
0
Eksperimen Kontrol
Kelas

Gambar 6. Grafik peningkatan rata-rata hasil belajar siswa

B. Analisis Data

Untuk menarik suatu kesimpulan dari hasil penelitian dapat dilakukan

pengujian statistik yaitu uji-t. Syarat menggunakan uji-t adalah data harus

berdistribusi normal dan homogen sehingga terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas dan uji homogenitas kelas sampel.

1. Uji Normalitas

34
37

Data hasil tes akhir kelas sampel diolah untuk menentukan uji

normalitas. Pada uji normalitas ini digunakan uji Liliefors seperti yang

dikemukakan pada teknis data. Analisis normalitas pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol dapat dilihat pada (lampiran 17 dan 18 halaman 132 dan

133). Setelah dilakukan uji normalitas pada kedua kelas sampel diperoleh

harga Lo dan Lt pada taraf nyata 0,05 seperti Tabel 10.

Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

S
i
s
w
a
Kel Keter
L L
as N Α anga
o t T
n
u
n
t
a
s
0 0
, ,
Eks
0, 1 1 1 Norm
peri 21
05 5 9 7 al
men
4 0
5 0
0
0
,
,
Kon 0, 1 1 Norm
18 2
trol 05 3 1 al
0
7
0
6
38

Berdasarkan Tabel 12 terlihat bahwa data kedua kelas sampel memiliki

Lo<Lt berarti data kedua sampel berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas Varians

Data uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data

kedua sampel homogen atau tidak maka dilakukan uji F. Analisis

homogenitas sampel dikemukakan dalam lampiran 19 pada halaman 134.

Tabel 13. Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas


Kontrol

Kelas Α Fhitung Ftabel Kesimpulan


Eksperimen
0,05 1,23 2,23 Homogen
Kontrol

Pada Tabel 13 tampak bahwa Fhitung kelas eksperimen dan kelas kontrol

lebih kecil dari Ftabel berarti data kelas eksperimen dan kelas kontrol

memiliki varians yang homogen.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan berdasarkan uji normalitas dan uji

homogenitas. Untuk menentukan apakah pengaruh penggunaan peta

konsep (concept mapping) pada strategi identitas korporat dapat

meningkatkat hasil belajar siswa dilakukan uji kesamaan rata-rata (uji satu

pihak), sesuai dengan teknik analisis data yang telah dikemukakan,

statistik uji yang digunakan adalah Uji-t. Langkah-langkah uji hipotesis ini

dapat dilihat pada Lampiran 20 pada halaman 135


39

Setelah dilakukan penelitian didapat harga Thitung = 1,75 dan pada

taraf nyata 0,05 didapat harga Ttabel = 1,68, sehingga hipotesis Ho ditolak

atau H1 diterima. Dalam arti terdapat perbedaan yang berarti antara hasil

belajar biologi siswa yang menggunakan peta konsep pada strategi

Identitas korporat pada pokok bahasan Saling Ketergantungan dalam

Ekosistem dengan hasil belajar biologi yag menggunakan strategi identitas

korporat tanpa disertai peta konsep (concept mapping).

C. Analisis Ketuntasan Hasil Belajar

Berdasarkan hasil analisis, maka didapatlah ketuntasan hasil belajar

siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen sebelum

dilakukan penelitian jumlah siswa yang tuntas berjumlah 9 orang siswa,

(lampiran 1 halaman 49). Setelah dilakukan penelitian jumlah siswa yang

tuntas mengalami peningkatan yaitu 17 orang Siswa, (lampiran 16 halaman

130). Jumlah siswa yang tuntas di kelas kontrol sebelum melakukan penelitian

adalah 10 orang siswa, (lampiran 1 halaman 49). Setelah dilakukan penelitian

jumlah siswa yang tuntas meningkat yaitu 11 orang siswa (lampiran 16

halaman 140). Peningkatan ketuntasan hasil belajar biologi siswa dapat dilihat

pada tabel berikut.


40

Tabel 14. Peningkatan ketuntasan siswa pada kelas eksperimen dan


kelas kontrol

Sebelum Penelitian Sesudah Penelitian


Jumlah
Kelas Tidak Tidak
Siswa Tuntas Tuntas
Tuntas Tuntas
Eksperimen 21 orang 9 12 17 4
Kontrol 18 orang 10 8 11 7

Berdasarkan tabel 14 di atas terlihat peningkatan jumlah ketuntasan

siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan peta konsep

(concept mapping) pada strategi identitas korporat. Pada kelas kontrol juga

terjadi peningkatan jumlah ketuntasan, tapi tidak setinggi pada kelas

eksperimen. Lebih jelasnya tergambar pada grafik berikut.

16
16
14
12 10
9
Jumlah Siswa

10 8
8
Sebelum Penelitian
6 Sesudah Penelitian
4
2
0
Eksperimen Kontrol
Kelas
41

Gambar 7: Grafik Peningkatan Ketuntasan Siswa Sebelum dan Sesudah


Penelitian

Grafik di atas menunjukkan kalau terjadi peningkatan jumlah

ketuntasan siswa setelah dilakukan penelitian pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Ketuntasan pada kelas eksperimen meningkat dari 43% menjadi 80%

jadi yang tidak tuntas sebanyak 20%. Persentase ketuntasan Kelas kontrol

sebelum penelitian adalah 55% setelah penelitian meningkat menjadi 61%

sedangkan yang tidak tuntas 39%.Tergambar jelas pada grafik berikut.

20%

Tuntas
Tidak Tuntas

80%

Gambar 8: Grafik persentase ketuntasan kelas ekperimen setelah


dilakukan penelitian
42

39%

Tuntas
Tidak Tuntas
61%

Gambar 9: Grafik persentase ketuntasan kelas kontrol setelah


dilakukan penelitian

Kedua grafik di atas menunjukkan kalau jumlah persentase siswa yang

tuntas lebih besar dari persentase siswa yang tidak tuntas. Persentase

ketuntasan yang terjadi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol belum

mencapai ketuntasan klasikal. Ketuntasan klasikal terjadi apabila jumlah siswa

yang tuntas dalam satu kelas mencapai 85%. Ketuntasan pada kelas esperimen

hanya mencapai 80%, sedangkan pada kelas kontrol 61%.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa hasil belajar siswa

yang menggunakan peta konsep pada strategi identitas korporat lebih tinggi

dari hasil belajar yang diajarkan dengan pembelajaran identitas korporat

tanpa penggunaan peta konsep. Hal ini dapat dilihat dari tingginya rata-rata

skor tes akhir siswa pada kelas eksperimen 78,28 apabila dibandingkan
43

dengan kelas kontrol 73,55. Hasil analisis ini diperkuat dengan hasil uji

hipotesis yang menggunakan uji-t, dimana hasilnya menunjukkan bahwa hasil

belajar biologi siswa yang menggunakan peta konsep pada strategi identitas

korporat lebih tinggi dari hasil belajar yang diajarkan dengan strategi identitas

korporat tanpa peta konsep.

Pada kelas eksperimen menggunakan peta konsep pada strategi

identitas korporat. Penggunaan peta konsep pada strategi identitas korporat

merupakan proses pembelajaran dengan cara berkelompok dengan kata lain

siswa saling belajar dengan temannya. Ginnis (2008:106) berpendapat bahwa

pada strategi pembelajaran identitas korporat, siswa akan lebih efisien dalam

belajar, hal ini disebabkan karena pada strategi ini siswa dapat saling belajar

dengan temannnya. Setiap anggota kelompok mendapat tanggungjawab yang

sama dalam kelompoknya, sehingga seluruh siswa terlibat aktif dalam proses

pembelajaran. Pembagian kelompok berdasarkan kemampuan akademik, jadi

dalam satu kelompok terdapat berbagai macam tingkat kemampuan siswa.

Masing masing kelompok difasilitasi dengan buku panduan dan media berupa

peta konsep (concept mapping) yang belum diisi (kosong). Peta konsep pada

strategi identitas korporat bisa membuat pemahaman materi lebih cepat dan

lebih mudah untuk dipahami dan diingat oleh siswa. Pengisian peta konsep

berdasarkan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, sehingga diskusi

kelompoknya lebih terarah, terfokus dan tidak melenceng dari tujuan

pembelajaran. Masing-masing anggota kelompok harus paham dengan materi

pembelajaran, karena disela-sela diskusi guru bebas bertanya kepada siswa


44

jawaban nya akurat berarti kelompok tersebut telah memenuhi tugasnya.

Kelompok yang pertama kali menyelesaikan tugasnya diberikan pujian

didepan kelas, sehingga akan memotivasi kelompok lain untuk lebih

meningkatkan cara belajarnya.

Kendala yang ditemui pada kelas eksperimen adalah kesulitan dalam

mengatur siswa, karena dengan belajar kelompok banyak terdapat perbedaan

pendapat. Dengan adanya peta konsep (concept mapping) diskusi menjadi

lebih terarah. Pertemuan awal siswa kesulitan dalam pengisian peta konsep

(concept mapping),setelah diberi penjelasan dan arahan cara pengisian peta

konsep (concept mapping) proses pembelajaran berjalan dengan lancar.

Kelas kontrol yang diajarkan dengan strategi identitas korporat tanpa

penggunaan peta konsep (concept mapping) juga terjadi peningkatan hasil

belajar terlihat dari skor rata-rata kelas yaitu 73,55 namun tidak setinggi kelas

eksperimen. Penggunaan strategi identitas korporat membuat siswa belajar

bertanggungjawab dalam proses pembelajaran walaupun belajar secara

bekelompok. Pada kelas kontrol siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

berdasarkan kemapuan akademiknya. Siswa duduk berkelompok dengan cara

berhadapan atau membuat lingkaran kecil. Walaupun belajar secara

berkelompok masing-masing anggota kelompok mendapat tugas yang sama

dalam suatu kelompok tersebut. Tiap anggota kelompok saling mendukung

satu sama lain, bagi yang tidak mengerti bisa bertanya kepada temannya atau

kepada guru. Unruk mengukur tingkat pemahaman siswa, guru bebas

menanyakan tentang materi kepada siswa manapun sesuai yang diinginkan.


45

Kelompok yang pertama menyelesaikan tugasnya diberikan pujian, sehingga

kelompok lain juga menjadi termotivasi lebih aktif.

Kelas kontrol terdapat kendala dalam mengatur siswa, karena sulitnya

menyatukan pendapat siswa, sehingga kelas menjadi ribut. Setelah diberikan

arahan pembelajaran berjalan dengan lancar.Sebagian siswa tidak berani

memberikan tanggapan atau menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama penelitian penggunaan

peta konsep pada strategi identitas korporat dapat meningkatkan hasil belajar

IPA siswa kelas VII materi saling ketergantungan dalam Ekosistem.

Penggunaan strategi identitas korporat pada proses pembelajaran membuat

siswa lebih aktif. Strategi identitas korporat masih baru dan belum pernah

diterapkan dikelas sehingga siswa penasaran dan tertarik mengikuti proses

pembelajaran. Penambahan media berupa peta konsep (concept mapping)

menjadikan pembelajaran lebih menarik, selain itu siswa lebih mudah

mengingat intisari pembelajaran karena sudah tergambar jelas pada peta

konsep (concept mapping).


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan

bahwa :

1. Penggunaan Peta Konsep (concept mapping) pada strategi Identitas

Korporat dapat meningkatkan hasil belajar IPA Siswa Kelas VII di SMP N

1 Kubung pada materi saling ketergantungan dalam ekosistem.

2. Nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen sebelum diadakan penelitian

65,66 setelah di berikan perlakuan dengan penggunaan peta konsep pada

strategi identitas korporat nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 78,28.

3. Pada uji hipotesis dengan mengunakan uji t didapatkan thitung = 1,75 dan

ttabel = 1,68, maka thitung>ttabel. Sehingga penggunaan peta konsep (concept

mapping) pada strategi Identitas Korporat dapat meningkatkan hasil

belajar IPA Siswa Kelas VII SMP N 1 Kubung pada materi sistem saling

ketergantungan dalam ekosistem.

B. Saran

Sehubungan dengan penelitian yang telah penulis laksanakan di SMP

N 1 Kubung, saran penulis adalah sebagai berikut.

1. Diharapkan kepada guru IPA SMP N 1 Kubung khususnya dan guru IPA

pada umumnya untuk menggunakan peta konsep (concept mapping) pada

strategi Identitas Korporat sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

45
46

2. Penggunaan peta konsep (concept mapping) pada strategi Identitas

Korporat, bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menciptakan

suasana belajar yang menyenangkan dan bisa meningkatkan hasil belajar

biologi siswa.

3. Diharapkan kepada peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian dengan

menggunakan peta konsep (concept mapping) pada strategi Identitas

korporat dalam proses pembelajaran untuk pokok bahasan lain dan

populasi yang berbeda.


DAFTAR RUJUKAN

Anita Lie. 2007. Cooperative Learning. Mempraktikkan Cooperative Learning di


Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grassindo.

Anas Sudijono. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

Depdiknas. 2006. BSNP. Model Pembelajaran Terpadu IPA. Jakarta: Departemen


Pendidikan Nasional.

Ginnis Paul. 2008. Trik dan Taktik Mengajar. Strategi Meningkatkan Pencapaian
Pengajaran di Kelas. Jakarta: Indeks.

Hamzah B Uno. 2009. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar


Mengajar Yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Lufri, Arlis, Yuslidar dan Sudirman. 2006. Strategi Pembelajaran Biologi.


Padang: Universitas Negeri Padang.

Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: Universitas Negeri Padang.

Made Wena. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi


Aksara.

Muliyardi. 2003. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: UNP

Nana Sudjana. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.

Oemar Hamalik. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta.

Punaji Setyosari. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan.


Jakarta:Kencana.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik (Edisi


Revisi VI), Jakarta: Rineka Cipta.

47
48

Suharsimi Arikunto. 2005. Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur penelitian. Jakarta: Rhineka cipta.

Sardiman. AM. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :


Grafindo Persada.

Sumadi Suryabrata. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tim Penyusun. 2004. Buku Panduan Tesis dan Disertasi Penulisan Program
Pascasarjana. Padang: Universitas Negeri Padang.

Tim Penyusun. 2005. Belajar Dan Pembelajaran. Padang: Universitas Negeri


Padang.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:


Kencana.

______. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Konsep


Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan KTSP.
Jakarta: Kencana.
Lampiran 1

DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS


VII SMPN 1 KUBUNG TAHUN
PELAJARAN 2012/2013

Kompetensi Dasar : Memahami saling ketergantungan dalam Ekosistem


Pokok Pembahasan : Saling ketergantungan dalam ekosistem
NO KELAS
VII 1 VII 2 VII 3 VII 4 VII 5 VII 6 VII 7
1 78 70 70 55 70 70 70
2 80 67 65 66 75 70 70
3 76 60 65 70 65 60 78
4 77 55 73 75 78 76 65
5 75 64 73 50 66 77 55
6 68 63 65 70 63 50 45
7 68 57 60 70 62 45 50
8 90 70 61 45 77 70 56
9 76 76 70 70 55 64 70
10 77 71 65 70 70 60 70
11 75 70 65 73 78 63 75
12 75 75 70 52 77 70 66
13 66 75 70 64 66 75 45
14 67 80 55 73 55 63 55
15 68 80 75 50 56 61 60
16 70 75 65 74 60 55 60
17 75 75 70 66 70 56 76
18 74 80 55 78 55 55 70
19 75 86 60 76 59 76
20 65 80 70 65 70 60
21 64 66 70 40 70 50
ZasV 1539 1495 1392 1171 1379 1339 1322
F∑X
∑X2 113533 107797 92904 77905 92513 86877 85378
S 6,03 8,07 13,68 9,82 9,70 8,46 10,14
x 73,28 71,19 66,28 65,05 65,66 63,76 62,95

49
Lampiran 2
SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMPN 1 Kubung


Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas / Semester : VII/II
Tahun Pelajaran : 2012-2013
KKM : 70
SK : 3. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
KD : 3.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem
Kegiatan Belajar Sistem Penilaian
Materi Alokasi Sumber/
INDIKATOR Penugasan
Pembelajaran Tatap Muka KMTT Waktu Teknik Bentuk Instrumen Alat
Terstruktur
Saling Dengan Membuat Membuat  Teguh, dkk. 2008.
Ketergantungan menggunakan contoh ringkasan 10 x 40` Ter tulis Tes Pilihan Ilmu Pengetahuan
dalam Ekosistem peta konsep rantai tentang Ganda Alam untuk
(terlampir) SMP/MTS kelas VII.
(concept makanan satuan-
 Menjelaskan Pusat pembukuan
 Satuan-satuan mapping) pada dan jaring- satuan
satuan-satuan Departemen
ekosistem strategi jaring ekosistem, Pendidikan Nasional
makhluk hidup
dalam ekosistem pembelajaran makanan komponen-
identitas korporat komponen  Tim Abdi Guru.
 Menjelaskan siswa dapat ekosistem 2006. IPA Terpadu
 Komponen- menjelaskan dan untuk SMP kelas
komponen- Lisan
komponen komponen VII. Jakarta:
satuan-satuan hubungan
ekosistem dan ekosistem Erlangga
ekosistem, antar
peranannya
komponen- ekosistem
 Syamsuri, istamar.
 Menjelaskan saling  Saling komponen 2006. IPA Biologi
ketergantungan ketergantunga ekosistem dan untuk SMP kelas

50
dalam ekosistem n dalam hubungan dalam VII. Jakarta:

44
45

ekosistem ekosistem Erlangga


51

Lampiran 3.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


PADA KELAS EKSPERIMEN
(Peta Konsep (Concept Mapping) pada Strategi pembelajaran Identitas
Korporat)

I. Identitas
Nama Sekolah : SMPN 1 KUBUNG
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/semester : VII/ II
Alokasi waktu : 10 x 45 menit
Jumlah pertemuan : 5 x pertemuan

II.Standar Kompetensi III. Kompetensi Dasar.

1. Memahami saling ketergantungan 3.1. Menentukan ekosistem dan saling


dalam ekosistem. hubungan antara komponen
ekosistem

IV. Indikator pencapaian V. Tujuan pembelajaran Kognitif.


Kompetensi
Melalui strategi pembelajaran identitas
korporat yang disertai peta konsep siswa
dapat:
Pertemuan 1
1. Menuliskan pengertian ekologi.
1. Menjelaskan satuan-satuan 2. Menuliskan pengertian ekosistem.
makhluk hidup dalam ekosistem. 3. Menuliskan pengertian biosfer.
4. Menuliskan 3 macam satuan
makhluk hidup.
5. Menjelaskan pengertian individu.
6. Menjelaskan pengertian populasi .
7. Menuliskan pengertian kepadatan
populasi.

Pertemuan 2 8. Menjelaskan 2 hal yang


52

IV. Indikator pencapaian V. Tujuan pembelajaran Kognitif.


Kompetensi
menyebabkan terjadinya perubahan
populasi.
9. Menuliskan pengertian komunitas.
10. Menjelaskan 2 macam ekosistem
berdasarkan cara terjadinya.
11. Menentukan minimal 2 contoh
ekosistem alami.
12. Menentukan minimal 2 contoh
ekosistem buatan.
13. Membedakan habitat dengan nisia.

Pertemuan 2 14. Menuliskan 2 macam komponen


2. Menjelaskan komponen-komponen ekosistem.
ekosistem dan peranannya 15. Menuliskan 3 contoh komponen
abiotik.
16. Menentukan 3 komponen biotik
berdasarkan fungsinya.
Pertemuan 3 17. Menjelaskan pengertian produsen
beserta contoh.
18. Menuliskan reaksi fotosintesis.
19. Membedakan konsumen berdasarkan
tingkatan makanan nya.
20. Membedakan konsumen berdasarkan
jenis makanannya.
21. Menuliskan pengertian dekomposer
beserta contoh.
22. Menuliskan pengertian organisme
autotrof beserta contoh.
23. Menuliskan pengertian organisme
heterotrof beserta contoh.

Pertemuan 4 24. Menuliskan contoh saling


3. Menjelaskan saling ketergantungan ketergantungan antara komponen
dalam ekosistem. biotik dan abiotik.
25. Menuliskan contoh saling
ketergantungan antara komponen
biotik dengan biotik.
26. Menuliskan pengertian rantai
makanan.
27. Menentukan contoh rantai makanan.
28. Menuliskan pengertian jaring-jaring
makanan.
29. Menuliskan contoh jaring-jaring
53

IV. Indikator pencapaian V. Tujuan pembelajaran Kognitif.


Kompetensi
makanan.
30. Menjelaskan pengertian piramida
makanan.
31. Menjelaskan pengertian arus energi.
32. Menuliskan urutan arus energi dari
Pertemuan 5 tingkat tertinggi ke terendah.
33. Menjelaskan pengertian arus materi
beserta contoh.
34. Menjelaskan pengertian siklus
energi beserta contoh.
35. Menuliskan 3 macam pola interaksi
makhluk hidup.
36. Membedakan simbiosis
mutualisme,parasitisme,dan
komensalisme berdasarkan contoh.

VI. Materi ajar :

Saling ketergantungan dalam ekosistem.

1. Satuan-satuan Ekosistem.

a) Individu.

b) Populasi.

c) Komunitas.

d) Ekosistem.

2. Komponen-komponen Ekosistem.

a) Komponen Abiotik.

b) Komponen Biotik.

3. Hubungan antar Ekosistem.

a) Hubungan antara komponen abiotik dengan biotik.

1) Rantai makanan.
54

2) Jaring makanan.

3) Piramida makanan.

4) Arus energi.

5) Siklus energi.

6) Pola interaksi organisme.

b) Hubungan antara komponen biotik dengan abiotik.

VII. Karakter siswa yang diharapkan.

- Religius.

- Bertanggung jawab.

- Percaya diri.

- Kerjasama.

- Disiplin.

VIII. Alokasi Waktu.

Beban Belajar Waktu Bentuk Kegiatan


Tatap Muka 10× 45 menit Diskusi kelompok dengan
( 5 × pertemuan) strategi pembelajaran
identitas korporat disertai
peta konsep
(conceptmapping)
Penugasan terstruktur 90 menit Membuat rantai makanan
dan jaring-jaring makanan
melalui pengamatan.
KMTT 120 menit Membuat ringkasan dan
sumber belajar/internet
55

IX. Strategi dan Model Pembelajaran


Strategi Pembelajaran : penggunaan peta konsep (concept mapping)

Identitas Korporat.

Model pembelajaran : Cooperatif Learning.

X. Langkah-langkah pembelajaran:

Pertemuan 1 :

Alokasi Peralatan
Kegiatan Pembelajaran
Waktu pendukung
A. Pendahuluan 10 menit
1. Guru membuka pelajaran dengan
membaca salam.
2. Guru mengkondisikan siswa untuk
belajar.
3. Prasarat / apersepsi : apakah kamu
pernah melihat aquarium?.
Aquarium merupakan suatu contoh
ekosistem sederhana.
4. Motivasi : menurut kamu apa itu
ekosistem?
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
menginformasikan kegiatan yang
akan dilakukan dengan
menggunakan peta konsep pada
strategi identitas korporat

B. Kegiatan Inti.
6. Berdasarkan prasarat dan motivasi 60 menit Contoh gambar
guru meminta siswa untuk Individu, populasi
berpendapat tentang materi yang dan komunitas dan
56

Alokasi Peralatan
Kegiatan Pembelajaran
Waktu pendukung
akan dipelajari. peta konsep
7. Guru membagi siswa menjadi (concept mapping).
beberapa kelompok, secara
heterogen. Masing-masing
kelompok beranggotakan 5 – 6
orang.
8. Guru memfasilitasi masing-masing
kelompok dengan buku sumber
materi ekologi, ekosistem, biosfer,
3 macam satuan makhluk hidup.
9. Guru memberikan peta konsep
(concept mapping) yang belum di
isi (kosong) yang telah
dipersiapkan guru.
10. Guru meminta masing-masing
kelompok untuk mendiskusikan
tentang ekologi, ekosistem, biosfer,
satuan makhluk hidup dan
diharapkan semua anggota
kelompok untuk saling
bekerjasama serta membantu
temannya yang belum mengerti
tentang materi pembelajaran.
11. Guru membimbing siswa dalam
melakukan diskusi dan mengisi
peta konsep (concept mapping)
sesuai materi, bagi anggota
kelompok yang kurang paham
tentang materi diharapkan bertanya
57

Alokasi Peralatan
Kegiatan Pembelajaran
Waktu pendukung
kepada teman atau kepada guru.
12. Guru menghampiri tiap-tiap
kelompok dan memberikan
pertanyaan berkaitan dengan
materi pembelajaran. Jika jawaban
belum akurat maka kelompok
tersebut belum memenuhi
tugasnya.
13. Guru menunjuk kelompok yang
dianggap sudah memahami materi
untuk mempresentasikan hasil
diskusi nya.
14. Guru memberikan penegasan
terhadap materi yang telah
dipelajari.

C. Penutup. 10 Menit
15. Guru bersama siswa menyimpulkan
pelajaran dengan menjelaskan
kembali peta konsep yang telah
dibuat.
16. Guru memberikan peghargaan
kepada kelompok yang terbagus.
17. Guru menugaskan siswa untuk
mencari materi tentang ekosistem
alami, ekosistem buatan dan
komponen ekosistem di internet
58

Pertemuan 2
Alokasi Peralatan
Kegiatan pembelajaran
waktu pendukung
A. Pendahuluan, 5 Menit.
1. Guru memulai pelajaran dengan membaca
salam.
2. Guru mengambil absen.
3. Prasarat atau apersepsi: mengulang sedikit
pelajaran terdahulu.
4. Motivasi: siapa yang tahu terbagi berapa
ekosistem itu?
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan meginformasikan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan.

B. Kegiatan Inti 75 menit Contoh


6. Guru menyuruh siswa duduk berkelompok gambar
sesuai kelompok yang telah ditentukan pada ekosistem
pembelajaran sebelumnya. alami dan
7. Guru menjelaskan sedikit tentang materi ekosistem
pembelajaran. buatan dan
8. Guru memfasilitasi tiap kelompok dengan peta konsep
buku panduan materi ekosistem berdasarkan (concept
cara terjadinya, contoh ekosistem alami, mapping)
contoh ekosistem buatan,perbedaan habitat
dengan nisia,komponen ekosistem.
9. Guru memberikan peta konsep (concept
mapping) yang belum diisi (kosong) pada
tiap kelompok.
59

Alokasi Peralatan
Kegiatan pembelajaran
waktu pendukung

10. Guru meminta masing-masing kelompok


untuk mendiskusikan materi ekosistem alami,
ekosistem buatan, perbedaan habitat dengan
nisia, komponen ekosistem. Diharapkan
anggota kelompok saling bekerja sama dalam
bekerja.
11. Guru membimbing siswa dalam mengisi peta
konsep (concept mapping). Siswa yang
belum mengerti bisa bertanya pada teman
atau guru.
12. Guru menghampiri tiap kelompok, dan
mengajukan pertanyaan tentang materi yang
dibahas, apabila jawaban kurang akurat,
kelompok tersebut belum melaksanakan
tugasnya.
13. Guru mempersilahkan tiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
14. Guru memberikan penegasan.

C. Penutup 15 menit
15. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang melaksanakan tugas dengan
baik.
16. Guru bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran.
17. Guru mengingatkan siswa tentang materi
yang akan dipelajari
60

Pertemuan 3:
Peralatan
Kegiatan pembelajaran Alokasi waktu
pendukung
A. Pendahuluan. 5 menit
1. Guru membuka pelajaran dengan
salam.
2. Guru mengambil absen siswa.
3. Appersepsi/prasarat : mengulang
sedikit tentang pelajaran
sebelumnya.
4. Motivasi : apakah kamu tahu apa
itu komponen biotik dan abiotik?
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
menginformasikan kegiatan yang
akan dilakukan.

B. Kegiatan Inti. 75 Menit. Media langsung


6. Guru menyuruh siswa duduk seperti
berkelompok sesuai kelompok tumbuhan,
sebelumnya. tanah, air, dll,
7. Guru memfasilitasi masing-masing peta konsep
kelompok dengan buku panduan (concept
tentang produsen,
mapping)
konsumen,dekomposer.
8. Guru memfasilitasi masing-masing
kelompok dengan peta konsep
(concept mapping) yang belum
diisi (kosong)
9. Guru menugaskan siswa untuk
mendiskusikan materi produsen,
61

Peralatan
Kegiatan pembelajaran Alokasi waktu
pendukung
konsumen, dan dekomposer. Bagi
anggota kelompok yang tidak
paham diharapkan bertanya kepada
teman atau guru.
10. Guru menghampiri masing-masing
kelompok dan memberikan
pertanyaan tentang materi
produsen, konsumen, dekomposer
bagi kelompok yang jawaban nya
belum akurat dianggap belum
melaksanakan tugasnya.
11. Guru mempersilahkan masing-
masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
12. Guru memberikan umpan balik,
dan memberikan penegasan.

C. Penutup 15 menit
13. Guru bersama siswa
menyimpulkan pembelajaran.
14. Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok yang
melaksanakan tugasnya dengan
baik.
15. Guru menanyakan materi yang
belum dipahami siswa.
16. Guru memberikan tugas dirumah
mencari gambar rantai makanan
dan jaring makanan diinternet
62

Pertemuan 4
Peralatan
Kegiatan Waktu
Pendukung
A. Pendahuluan 10 menit
1. Guru membuka pelajaran dengan salam.
2. Guru mengambil absen siswa.
3. Prasarat : guru mengulang sedikit tentang
pelajaran yang lalu.
4. Motivasi : minggu lalu kamu telah diberikan
tugas mencari gambar jaring-jaring makanan,
menurut kamu apa itu jaring-jaring makanan?
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
serta mengimformasikan kegiatan yang akan
dilakukan.

B. Kegiatan Inti. 60 menit Skema rantai


6. Berdasarkan prasarat dan motivasi guru makanan, jaring-
memancing siswa mengeluarkan pengetahuan jaring makanan,
tentang materi yang akan dipelajari. piramida
7. Guru menyuruh siswa untuk duduk berke- makanan. Peta
lompok sesuai kelompok yang telah dan peta konsep
ditentukan (concept
8. Guru memfasilitasi tiap kelompok dengan mapping)
buku panduan tentang hubungan
ketergantungan komponen biotik dengan
abiotik, hubungan ketergantungan komponen
abiotik dengan biotik, rantai makanan, jaring-
jaring makanan.
9. Guru memfasilitasi tiap kelompok dengan
peta konsep (conceptmapping) yang masih
kosong (belum diisi)
63

Peralatan
Kegiatan Waktu
Pendukung
10. Guru menugaskan siswa untuk
mendiskusikan tentang materi yang telah
ditentukan dengan cara mengisi konsep yang
disediakan guru.
11. Guru menghampiri tiap-tiap kelompok, bagi
anggota kelompok yang belum mengerti
tentang materi diharapkan bertanya kepada
teman atau guru.
12. Guru mempersilahkan tiap-tiap kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
13. Guru memberikan penguatan.

C. Penutup.
17. Guru memberikan penghargaan kepada 10 menit
kelompok yang melaksanakan tugasnya
dengan baik.
18. Guru bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran.
19. Guru mengingatkan tentang materi
berikutnya, menugaskan siswa untuk
membaca dirumah.
64

Pertemuan 5
Peralatan
Kegiatan Waktu
Pendukung
A. Pendahuluan 10 menit
1. Guru membuka pelajaran dengan
salam.
2. Guru mengabsen siswa.
3. Prasarat : mengulang sedikit
pembelajaran minggu lalu.
4. Motivasi : pernahkah kamu melihat
arus air? Apa itu arus?
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran serta
mengimformasikan kegiatan yang
akan dilakukan.

B. Kegiatan inti. 60 menit Skema arus


6. Guru menyuruh siswa untuk duduk energi, siklus
berkelompok sesuai kelompok energi, dan peta
sebelumnya. konsep (concept
7. Guru memfasilitasi tiap kelompok mapping)
dengan peta konsep
(conceptmapping)yang belum diisi
(kosong) serta buku panduan tentang
arus energi, arus materi, pola interaksi
makhluk hidup.
8. Guru membimbing siswa dalam
berdiskusi, dan mengisi konsep.
9. Bagi siswa yang belum mengerti
tentang materi diharapkan bertanya
kepada teman, guru.
10. Guru menghampiri tiap kelompok dan
65

Peralatan
Kegiatan Waktu
Pendukung
mengajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan materi, jika
jawaban belum akurat kelompok
tersebut belum melaksanakan
tugasnya.
11. Guru mempersilahkan tiap kelompok
untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
12. Guru memberikan penguatan.

C. Penutup.
1. Guru memberikan penghargaan 10 menit
kepada kelompok yang telah
melaksanakan tugasnya dengan baik.
2. Guru bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran.
3. Guru menanyakan apakah ada yang
belum paham.
4. Guru mengingatkan siswa materi
berikutnya.

XI. Penilaian hasil belajar :


a. Teknik : Evaluasi.
b. Bentuk : Tes.
c. Instrumen : Tertulis (pilihan ganda), terlampir.

XII. Sumber belajar:


66

1. Istamar, Syamsuri.dkk,2006, IPA Biologi Untuk SMP Kelas VII,


Jakarta:Erlangga.
2. Tim Abdi Guru,2006. IPA Terpadu Untuk SMP Kelas VII, Jakarta:
Erlangga.
3. Teguh & Eni. 2008, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP / MTS Kelas
VII. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.
67

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


PADA KELAS KONTROL
(Strategi pembelajaran Identitas Korporat)

I. Identitas
Nama Sekolah :SMPN 1 KUBUNG
Mata Pelajaran :IPA
Kelas/semester :VII/ II
Alokasi waktu :10 x 45 menit
Jumlah pertemuan :5 x pertemuan.

II.Standar Kompetensi III. Kompetensi Dasar.

1. Memahami saling ketergantungan 3.1. Menentukan ekosistem dan saling


dalam ekosistem. hubungan antara komponen
ekosistem

IV. Indikator pencapaian


V. Tujuan pembelajaran Kognitif.
Kompetensi
Melalui strategi pembelajaran identitas
korporat tanpa disertai peta konsep
siswa dapat:

1. Menjelaskan satuan-satuan makhluk 1. Menuliskan pengertian ekologi.


hidup dalam ekosistem. 2. Menuliskan pengertian ekosistem.
3. Menuliskan pengertian biosfer.
4. Menuliskan 3 macam satuan
makhluk hidup.
5. Menjeaskan pengertian individu
beserta contoh.
6. Menjelaskan pengertian populasi
beserta contoh.
7. Menuliskan pengertian kepadatan
populasi beserta contoh.
8. Menjelaskan 2 hal yang
menyebabkan terjadinya perubahan
populasi.
68

IV. Indikator pencapaian


V. Tujuan pembelajaran Kognitif.
Kompetensi
9. Menjelaskan pengertian komunitas
beserta contoh.
10. Menjelaskan 2 macam ekosistem
berdasarkan cara terjadinya.
11. Menentukan minimal 2 contoh
ekosistem alami.
12. Menentukan minimal 2 contoh
ekosistem buatan.
13. Membedakan habitat dengan nisia.

2. Menjelaskan komponen-komponen 3. Menjelaskan 2 macam komponen


ekosistem dan peranannya ekosistem.
4. Menentukan 3 contoh komponen
abiotik.
5. Menentukan 3 komponen biotik
berdasarkan fungsinya.
6. Menjelaskan pengertian produsen
beserta contoh.
7. Menuliskan reaksi fotosintesis.
8. Membedakan konsumen
berdasarkan tingkatan makanan nya.
9. Membedakan konsumen
berdasarkan jenis makanannya.
10. Menjelaskan pengertian
dekomposer beserta contoh.
11. Menjelaskan pengertian organisme
autotrof beserta contoh.
12. Menjelaskan pengertian organisme
heterotrof beserta contoh.

3. Menjelaskan saling ketergantungan 4. Menentukan contoh saling


dalam ekosistem. ketergantungan antara komponen
biotik dan abiotik.
5. Menentukan contoh saling
ketergantungan antara komponen
abiotik dengan biotik.
6. Menuliskan pengertian rantai
makanan.
7. Menentukan contoh rantai
makanan.

8. Menjelaskan pengertian jaring-


69

IV. Indikator pencapaian


V. Tujuan pembelajaran Kognitif.
Kompetensi
jaring makanan.
9. Menentukan contoh jaring-jaring
makanan.
10. Menjelaskan pengertian piramida
makanan.
11. Menjelaskan pengertian arus energi.
12. Menuliskan urutan arus energi dari
tingkat tertinggi ke terendah.
13. Menjelaskan pengertian arus materi
beserta contoh.
14. Menjelaskan pengertian siklus
energi beserta contoh.
15. Menjelaskan 3 macam pola
interaksi makhluk hidup.
16. Membedakan simbiosis
mutualisme, parasitisme, dan
komensalisme berdasarkan contoh.

VI. Materi ajar :

Saling ketergantungan dalam ekosistem.

1. Satuan-satuan Ekosistem.

a) Individu.

b) Populasi.

c) Komunitas.

d) Ekosistem.

2. Komponen-komponen Ekosistem.

a) Komponen Abiotik.

b) Komponen Biotik.

3. Hubungan antar Ekosistem.


70

a) Hubungan antara komponen abiotik dengan biotik.

1) Rantai makanan.

2) Jaring makanan.

3) Piramida makanan.

4) Arus energi.

5) Siklus energi.

6) Pola interaksi organisme.

b) Hubungan antara komponen biotik dengan abiotik.

VII. Karakter siswa yang diharapkan.

- Religius.

- Bertanggung jawab.

- Percaya diri.

- Kerjasama.

- Disiplin.

VIII. Alokasi Waktu

Beban Belajar Waktu Bentuk Kegiatan


Tatap Muka 10× 45 menit Diskusi kelompok dengan strategi
( 5 × pertemuan) pembelajaran identitas korporat
tanpa peta konsep
(conceptmapping)
Penugasan terstruktur 90 menit Membuat rantai makanan dan
jaring-jaring makanan melalui
pengamatan.
KMTT 120 menit Membuat ringkasan dan sumber
71

belajar/internet

IX. Strategi dan Model pembelajaran


Strategi Pembelajaran : Identitas Korporat tanpa Peta Konsep (concept

mapping)

Model pembelajaran : Cooperative Learning.

X. Langkah-langkah pembelajaran:

Pertemuan 1 :

Alokasi Peralatan
Kegiatan pembelajaran
waktu pendukung
A. Pendahuluan 10 menit
1. Guru membuka pelajaran dengan
membaca salam.
2. Guru mengkondisikan siswa untuk
belajar.
3. Prasarat / apersepsi : pernahkah
kamu melihat aquarium?.
Aquarium merupakan salah satu
contoh ekosistem sederhana.
4. Motivasi : menurut kamu apa itu
ekosistem?
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
menginformasikan kegiatan yang
akan dilakukan dengan
menggunakan strategi identitas
korporat tanpa peta konsep.

B. Kegiatan Inti 60 menit Contoh gambar


72

Alokasi Peralatan
Kegiatan pembelajaran
waktu pendukung
6. Berdasarkan prasarat dan motivasi individu, populasi
guru meminta siswa untuk dan komunitas.
berpendapat tentang materi yang
akan dipelajari.
7. Guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok, secara
heterogen. Masing-masing
kelompok beranggotakan 5 – 6
orang.
8. Guru memfasilitasi masing-masing
kelompok dengan buku sumber
materi ekologi, ekosistem, biosfer,
3 macam satuan makhluk hidup.
9. Guru meminta masing-masing
kelompok untuk mendiskusikan
tentang ekologi, ekosistem, biosfer,
satuan makhluk hidup dan
diharapkan semua anggota
kelompok untuk saling bekerjasama
serta membantu temannya yang
belum mengerti tentang materi
pembelajaran.
10. Guru membimbing siswa dalam
melakukan diskusi, bagi anggota
kelompok yang kurang paham
tentang materi diharapkan bertanya
kepada teman atau kepada guru.
11. Guru menghampiri tiap-tiap
kelompok dan memberikan
pertanyaan berkaitan dengan
materi pembelajaran. Jika jawaban
73

Alokasi Peralatan
Kegiatan pembelajaran
waktu pendukung
belum akurat maka kelompok
tersebut belum memenuhi
tugasnya.
12. Guru menunjuk kelompok yang
dianggap sudah memahami materi
untuk mempresentasikan hasil
diskusi nya.
13. Guru memberikan penegasan
terhadap materi yang telah
dipelajari.

C. Penutup.
14. Guru bersama siswa menyimpulkan 10 menit
pelajaran.
15. Guru memberikan peghargaan
kepada kelompok yang terbagus.
16. Guru menugaskan siswa untuk
mencari materi tentang ekosistem
alami, ekosistem buatan dan
komponen ekosistem di internet

Pertemuan 2
Alokasi Bahan Dan
Kegiatan Pembelajaran
Waktu Sumber
A. Pendahuluan
1. Guru memulai pelajaran dengan 5 Menit.
membaca salam.
2. Guru mengambil absen.

3. Prasarat atau apersepsi : mengulang


sedikit pelajaran terdahulu.
74

Alokasi Bahan Dan


Kegiatan Pembelajaran
Waktu Sumber
4. Motivasi : siapa yang tahu terbagi berapa
ekosistem itu?
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan meginformasikan
kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan.

B. Kegiatan inti.
6. Guru menyuruh siswa duduk 75 Menit. Contoh
berkelompok sesuai kelompok yang telah gambar
ditentukan pada pembelajaran ekosistem
sebelumnya. alami dan
7. Guru menjelaskan sedikit tentang materi ekosistem
pembelajaran. buatan.
8. Guru memfasilitasi tiap kelompok
dengan buku panduan materi ekosistem
berdasarkan cara terjadinya, contoh
ekosistem alami, contoh ekosistem
buatan,perbedaan habitat dengan
nisia,komponen ekosistem.
9. Guru meminta masing-masing kelompok
untuk mendiskusikan materi ekosistem
alami, ekosistem buatan, perbedaan
habitat dengan nisia, komponen
ekosistem. Diharapkan anggota
kelompok saling bekerja sama dalam
bekerja.

10. Guru menghampiri tiap kelompok, dan


mengajukan pertanyaan tentang materi
yang dibahas, apabila jawaban kurang
75

Alokasi Bahan Dan


Kegiatan Pembelajaran
Waktu Sumber
akurat, kelompok tersebut belum
melaksanakan tugasnya.
11. Guru mempersilahkan tiap kelompok
untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
12. Guru memberikan penegasan.

C. Penutup.
13. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang melaksanakan tugas 15 menit
dengan baik.
14. Guru bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran.
15. Guru mengingatkan siswa tentang materi
yang akan dipelajari

Pertemuan 3:
Peralatan
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendukung
A. Pendahuluan.
1. Guru membuka pelajaran dengan 10 menit
salam.
2. Guru mengambil absen siswa.
3. Appersepsi/prasarat : mengulang
sedikit tentang pelajaran
sebelumnya.
4. Motivasi : apakah kamu tahu apa
itu komponen biotik dan abiotik?
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
menginformasikan kegiatan yang
76

akan dilakukan.
B. Kegiatan Inti.
6. Guru menyuruh siswa duduk 60 Menit. Media langsung
berkelompok sesuai kelompok seperti
sebelumnya. tumbuhan.
7. Guru memfasilitasi masing-masing
kelompok dengan buku panduan
tentang produsen,
konsumen,dekomposer.
8. Guru menugaskan siswa untuk
mendiskusikan materi produsen,
konsumen, dan dekomposer. Bagi
anggota kelompok yang tidak
paham diharapkan bertanya kepada
teman atau guru.
9. Guru menghampiri masing-masing
kelompok dan memberikan
pertanyaan tentang materi
produsen, konsumen, dekomposer
bagi kelompok yang jawaban nya
belum akurat dianggap belum
melaksanakan tugasnya.
10. Guru mempersilahkan masing-
masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
11. Guru memberikan umpan balik,
dan memberikan penegasan.
C. Penutup.
12. Guru bersama siswa
menyimpulkan pembelajaran. 10 menit
13. Guru memberikan penghargaan
77

kepada kelompok yang


melaksanakan tugasnya dengan
baik.
14. Guru menanyakan materi yang
belum dipahami siswa.
15. Guru memberikan tugas dirumah
mencari gambar rantai makanan
dan jaring makanan diinternet

Pertemuan 4
Peralatan
Kegiatan Waktu
Pendukung
a. Pendahuluan 10 menit
1. Guru membuka pelajaran dengan salam.
2. Guru mengambil absen siswa.
3. Prasarat : guru mengulang sedikit
tentang pelajaran yang lalu.
4. Motivasi : minggu lalu kamu telah
diberikan tugas mencari gambar jaring-
jaring makanan, menurut kamu apa itu
jaring-jaring makanan?
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran serta mengimformasikan
kegiatan yang akan dilakukan.

b. Kegiatan Inti. 60 menit Skema rantai


6. Berdasarkan prasarat dan motivasi guru makanan, jaring-
memancing siswa mengeluarkan jaring makanan,
pengetahuan tentang materi yang akan dan piramida
78

Peralatan
Kegiatan Waktu
Pendukung
dipelajari. makanan.
7. Guru menyuruh siswa untuk duduk
berkelompok sesuai kelompok yang telah
ditentukan.
8. Guru memfasilitasi tiap kelompok
dengan buku panduan tentang hubungan
ketergantungan komponen biotik dengan
abiotik, hubungan ketergantungan
komponen abiotik dengan biotik, rantai
makanan, jaring-jaring makanan.
9. Guru menugaskan siswa untuk
mendiskusikan tentang materi.
10. Guru menghampiri tiap-tiap kelompok,
bagi anggota kelompok yang belum
mengerti tentang materi diharapkan
bertanya kepada teman atau guru.
11. Guru mempersilahkan tiap-tiap
kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
12. Guru memberikan penguatan.

c. Penutup. 10 menit
13. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang melaksanakan tugasnya
dengan baik.

14. Guru bersama siswa menyimpulkan


pembelajaran.
15. Guru mengingatkan tentang materi
berikutnya, menugaskan siswa untuk
79

Peralatan
Kegiatan Waktu
Pendukung
membaca dirumah.

Pertemuan 5
Peralatan
Kegiatan Waktu
Pendukung
A. Pendahuluan 10 menit
1. Guru membuka pelajaran dengan
salam.
2. Guru mengabsen siswa.
3. Prasarat : mengulang sedikit
pembelajaran minggu lalu.
4. Motivasi : pernahkah kamu melihat
arus air? Apa itu arus?
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran serta
mengimformasikan kegiatan yang
akan dilakukan.

B. Kegiatan Inti 60 menit Skema arus


6. Guru menyuruh siswa untuk duduk energi, aliran
berkelompok sesuai kelompok energi dan
sebelumnya. gambar pola
7. Guru memfasilitasi tiap kelompok interaksi.
dengan buku panduan tentang arus
energi, arus materi, pola interaksi
makhluk hidup.
8. Guru membimbing siswa dalam
berdiskusi.
9. Bagi siswa yang belum mengerti
tentang materi diharapkan bertanya
80

Peralatan
Kegiatan Waktu
Pendukung
kepada teman, guru.
10. Guru menghampiri tiap kelompok dan
mengajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan materi, jika
jawaban belum akurat kelompok
tersebut belum melaksanakan
tugasnya.
11. Guru mempersilahkan tiap kelompok
untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
12. Guru memberikan penguatan.

C. Penutup 10 menit
13. Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok yang telah
melaksanakan tugasnya dengan baik.
14. Guru bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran.
15. Guru menanyakan apakah ada yang
belum paham.
16. Guru mengingatkan siswa materi
berikutnya.

XI. Penilaian hasil belajar :


c) Teknik : Evaluasi.
d) Bentuk : Tes.
e) Instrumen : Tertulis (pilihan ganda), terlampir.
81

XII. Sumber belajar :


1. Istamar, Syamsuri.dkk,2006, IPA Biologi Untuk SMP Kelas VII,
Jakarta:Erlangga.
2. Tim Abdi Guru,2006. IPA Terpadu Untuk SMP Kelas VII, Jakarta :
Erlangga.
3. Teguh & Eni. 2008, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP / MTS Kelas
VII. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.
82

Lampiran 5

Peta Konsep Pertemuan I. SALING


KETERGANTUNGAN
Sebelum DALAM EKOSISTEM

3 satuan makhluk hidup

Ekologi Ekosistem
Satuan Biosfer

individu populasi komunitas


Pengertian pengertian pengertian

pengertian Pengertian pengertian

penyebab terjadinya perubahan populasi

Contoh contoh contoh

Catatan : Siswa diminta untuk melengkapi peta konsep di atas

82
83

Peta Konsep (conceptmapping) pertemuan II.

Sebelum.

Ekosistem

Cara terjadinya komponen ekosistem

Contoh contoh contoh berdasarkan fungsi

Produsen konsumen pengurai

Perbedaan habitat dengan nisia

Catatan : Siswa diminta untuk melengkapi peta konsep di atas

83
84

79
Peta Konsep pertemuan III.

Sebelum.

Ekosistem

Konsumen

Pengertian dan contoh Pengertian dan contoh tingkatan makanan jenis makanannya

Reaksi fotosintesis cara MH memperoleh makanan

Catatan : Siswa diminta untuk melengkapi peta konsep di atas

84
85

Peta konsep (conceptmapping) pertemuan IV.

Sebelum. Ekosistem

Hubungan
Hubungan antara
komponen hubungan Pengertian rantai pengertian jaring
komponen biotik komponen biotik makanan beserta jaring makanan
dengan biotik dengan abiotik

Contoh Contoh contoh contoh

Catatan : Siswa diminta untuk melengkapi peta konsep di atas

85
86

Peta Konsep (conceptmapping)pertemuan V.

Sebelum
Ekosistem

Arus energhi Piramida makanan Arus materi Pola interaksi

Pengertian pengertian pengertian

Catatan : Siswa diminta untuk melengkapi peta konsep di atas

86
87

Lampiran 6

Peta Konsep Pertemuan I. SALING


KETERGANTUNGAN
Sesudah (kunci) DALAM EKOSISTEM

3 satuan makhluk hidup

Ekologi Ekosistem
Satuan Biosfer

Individu Populasi Komunitas


Pengertian pengertian pengertian

pengertian Pengertian pengertian


Ilmu yang Hubngan timbal Kumpulan
mempelajari balik antara MH ekosistem Makhluk hidup Sekelompok Kumpulan
ekosistem. dg lingkungan dibumi tunggal yang makhluk hidup populasi yang
hidup sejenis di suatu berbeda dan hidup
dilingkungan tempat bersama.
penyebab terjadinya perubahan populasi

Contoh contoh contoh


1. adanya individu yang datang yaitu kelahiran
(natalitas) dan imigrasi.
Seorang Sekelompok Komunitas
2. adanya individu yang pergi yaitu kematian manusia, pohon sawah,
(mortalitas), dan emigrasi. sebatang pohon sawit,dll komunitas
hutan, dll

7
8
88

Peta Konsep (concept mapping) pertemuan II.

Sesudah

Ekosistem

Cara terjadinya komponen ekosistem

Ekosistem alami Ekosistem buatan Komponen abiotik Komponen biotik

Contoh contoh contoh berdasarkan fungsi

Ekosistem laut, Ekosistem sawah, Tanah, air,


pantai, dll aquarium, kolam udara Produsen Konsumen Pengurai

Perbedaan habitat dengan nisia

Nisia: peranan Tempat hidup


makhluk hidup makhluk hidup
dilingkunganya.

88
89

Peta Konsep pertemuan III.

Sesudah

Ekosistem

dekomposer produsen konsumen

Pengertian dan contoh Pengertian dan contoh tingkatan makanan jenis makanannya

Mikro organisme yang Kelompok organisme Konsumen I (primer) Herbivora,


menguraikan senyawa yang bisa membuat karnivora,
makanan sendiri.contoh Konsumen II omnivora
organik menmenjadi
tumbuhan hijau (sekunder)
senyawa
anorganik.contoh.jamur
dan bakteri.
Reaksi fotosintesis cara memperoleh makanan MH

CO2 + 6 H2O Autotrof : organisme yang bisa


(cahaya membuat makanannya sendiri.
matahari)→
C6H12O6 + 6O2 Heretotrof : organisme yang tidak
dapat membuat makanan sendiri

9
8
90

Peta konsep (concept mapping) pertemuan IV.

ekosistem

Sesudah
Biotik dengan biotik biotik dengan abiotik rantai makanan & contoh jaring makanan & contoh

Setiap makhluk hidup Keberadaan komponen Rantai makanan adalah Jaring-jaring makanan
sangat membutuhkan abiotik sangat dibutuhkan peristiwa makan dan adalah sekumpulan rantai
makhluk hidup lainnya. komponen biotik.contohnya dimakandalamsuatu makananyang saling
Setiap makhluk hidup saling pengaruh air terhadap ekosistem. berhubungan.
mendukung secara langsung makhluk hidup.
maupun tidak langsung.

contoh

Rumput → belalang
→ kadal → burung
elang

0
9
91

Peta Konsep (concept mapping) pertemuan V.

Sesudah

Ekosistem

Arus energi Piramida makanan Arus materi Pola interaksi

Pengertian & urutan pengertian pengertian

Perpindahan energi dari Piramida makanan : Siklus materi :


tempat yang tinggi ke gambaran perpindahan zat dari
tempat yang rendah. perbandingan antara tempat satu ketempat
produsen, konsumen yang lain.
I, konsume II dan
seterusnya.

urutan

Simbiosis mutualisme Simbiosis Simbiosis parasitisme


Sinar matahari→ konsumen I→
komensalisme
konsumen II→ sampai ke pengurai

1
9
92

Lampiran 7
92

BAHAN AJAR

SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM

I. Standar kompetensi
3. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem

II. Kompetensi dasar


3.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen
ekosistem

III. Indikator
1. Menjelaskan satuan-satuan makhluk hidup dalam ekosistem
2. Menjelaskan komponen-komponen ekosistem dan peranannya
3. Menjelaskan hubungan antar ekosistem

IV. Materi

SALING KETERGANTUNGAN
DALAM EKOSISTEM

A. Pengertian Ekosistem
Ekosistem merupakan interaksi antara organisme dalam suatu
lingkungan atau hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. dengan demikian sebuah ekosistem terdiri dari beberapa
komponen dalam ekosistem saling berhubungan atau berinteraksi sehingga
membentuk suatu kesatuan fungsional.
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungan. sedangkan biosfer merupakan kumpulan
ekosistem yang terdapat dibumi.
93

B. Satuan-satuan Ekosistem
Ekosistem terdiri dari satuan makhluk hidup, yang terdiri dari
individu, populasi, dan komunitas.
1. Individu
Satu makhluk hidup yang kamu temukan dihalaman sekolah
ataupun ditempat-tempat lain dapat disebut dengan individu, contohnya
seekor burung, sebatang pohon mangga. Jadi yang dimaksud dengan
individu adalah makhluk hidup tunggal yang hidup dalam suatu
lingkungan.

Seekor kuda Sebatang pohon bakau

Gambar 10. Contoh Individu

2. Populasi
Populasi adalah sekelompok makhluk hidup yang sejenis
mendiami tempat tertentu. Contoh populasi antara lain sekelompok
burung, sekelompok pohon mangga. Sedangkan kepadatan populasi
adalah jumlah individu makhlik hidup sejenis persatuan luas tempat yang
dihuni waktu tertentu. Contohnya pada tahun 2000, daerah x luasnya 2
km dihuni oleh 200 orang penduduk, maka kepadatan penduduknya
adalah 200 orang per 2 km = 100 orang per km.
94

Jumlah individu dalam suatu populasi dalam sebuah lingkungan


dapat berubah dari waktu ke waktu, ada dua hal yang menyebabkan
terjadinya perubahan populasi sebagai berikut :
 Adanya individu yang datang, yaitu karena adanya kelahiran
(natalitas) dan imigrasi.
 Adanya individu yang pergi, yaitu adanya kematian (mortalitas) dan
emigrasi.

Sekelompok burung pinguin Sekelompok pohon sawit

Gambar 11. Contoh Populasi

3. Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi-populasi yang berbeda dan
hidup bersama pada tempat tertentu. Contoh komunitas antara lain
komunitas sawah, komunitas hutan, komunitas terumbu karang. Dalam
suatu komunitas terdapat bermacam-macam populasi misalnya populasi
burung, populasi pohon mangga.
95

Komunitas terumbu karang Komunitas hutan

Gambar 12. Contoh Komunitas

Terdapat dua macam ekosistem, yaitu:


a. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh
manusia. Misalnya ekosistem kolam, ekosistem akuarium, ekosistem
sawah.

Ekosistem sawah Ekosistem akuarium

Gambar 13. Contoh Ekosistem Buatan

b. Ekosistem alami
Ekosistem alami adalah ekosistem yang tidak dibuat oleh
manusia atau tampa campur tangan manusia tetapi sudah ada dari
alam dan terbentuk secara alami. Misalnya ekosistem sungai,
ekosistem pantai, ekosistem laut, ekosistem hutan, ekosistem danau.
96

Ekosistem hutan Ekosistem sungai

Gambar 14. Contoh Ekosistem Alami

C. Habitat dan Nisia


Habitat adalah tempat hidup makhluk hidup. Habitat menyediakan
makanan dan tempat berlindung bagi makhluk hidup. Misalnya, habitat semut
hitam adalah di tanah kebun atau disemak-semak. Habitat kadal disela-sela
rerumputan atau disemak-semak.
Nisia (Relung) adalah peranan makhluk hidup dihabitatnya. Nisia
terbentuk untuk menghindari persaingan (kompetesi) antar spesies. Misalnya,
di bawah semak-semak yang sama, semut mencari sisa-sisa bahan organik,
sedangkan kadal mencari serangga. Jadi, peranan semut dan kadal berbeda,
meskipun berada di habitat yang sama. Burung pemakan serangga mencari
makan disiang hari, sedangkan kelelawar pemakan serangga mencari makan
di malam hari. Jadi, burung pemakan serangga dan kelelawar pemakan
serangga dapat hidup dihabitat yang sama, tapi nisianya berbeda.
Perbedaan habitat dengan nisia terlihat pada tabel berikut:
Tabel 14 Perbedaan Habitat dengan Nisia
Habitat Nisia
Tempat hidup makhluk hidup. Peranan makhluk hidup di
Tempat organisme hidup. habitatnya.
Tempat berkembangnya makhluk Pekerjaan organisme di habitatnya.
hidup.
97

D. Komponen-komponen Ekosistem
Komponen ekosistem terdiri dari dua komponen, yaitu :
1. Komponen Abiotik
Komponen abiotik dalam suatu ekosistem merupakan komponen
ekosistem yang tak hidup. Komponen tersebut antara lain : tanah, air,
udara, cahaya matahari.

2. Komponen Biotik
Komponen biotik dalam suatu ekosistem merupakan komponen
yang terdiri dari makhluk hidup. Dalam komponen biotik terdiri dari
rumbuhan, hewan, manusia dan mikroorganisme. Berdasarkan fungsi,
komponen biotik dibedakan menjadi produsen, konsumen, pengurai atau
dekomposer.
a. Produsen (Penghasil)
Produsen merupakan kelompok organisme yang dapat
membuat makanan sendiri. Semua jenis tumbuhan hijau termasuk
produsen, karena tmbuhan hijau dapat menghasilkan makanan sendiri
melalui proses fotosintesis.
Tumbuhan memamfaatkan cahaya matahari untuk mengubah
karbondioksida dan air menjadi karbohidrat.
Reaksi fotosintesis:
CO2 + 6 H2O (Matahari dan Klorofil) → C6H12O6 + 6O2
Berdasarkan cara memperoleh makanannya, makhluk hidup
(organisme) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
 Organisme Autotrof
Organisme autotrof merupakan organisme yang dapat
membuat makanan sendiri dengan mengambil zat-zat dari
lingkungannya melalui proses fotosintesis. Contoh organisme
autotrof adalah adalah tumbuhan hijau, tapi tidak semua
tumbuhan hijau dapat melakukan fotosintesis maka kebutuhan
makanannya tergantung pada organisme lain, contohnya tali
98

putri. Ada tumbuhan tertentu yang mendapatkan makanan


dengan cara menguraikan organisme lain, walaupun tumbuhan
tersebut mempunyai klorofil, contohnya kantong semar.

 Organisme Heterotrof
Organisme heterotrof adalah organisme yang tidak dapat
membuat makanan sendiri sehingga untuk memenuhi
kebutuhannya tergantung pada organisme lain.

b. Konsumen (Pemakai)
Konsumen merupakan makhluk hidup yang tidak dapat
membuat makanan sendiri. Untuk memenuhi kebutuhannya,
konsumen menggantungkan diri pada organisme lain. Yang termasuk
dalam konsumen yaitu kelompok yang terdiri dari hewan dan
manusia. Berdasarkan tingkat memakannya, konsumen dibagi atas:
1) Konsumen I (primer) merupakan organisme yang makan
produsen (tumbuhan hijau).
2) Konsumen II (sekunder) merupakan organisme yang makan
konsumen I atau primer.

Berdasarkan jenis makanannya, konsumen sebagai organisme


heterotrof dibagi menjadi:
1) Herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan
Contoh: kerbau, sapi, kambing, belalang.
2) Karnivora adalah hewan pemakan daging
Contoh: anjing, elang, harimau.
3) Omnivora adalah hewan pemakan hewan maupun tumbuhan
Contoh: tikus, ayam, musang.

c. Pengurai atau Dekomposer


Dekomposer merupakan mikroorganisme yang menguraikan
senyawa organik atau bahan makanan yang ada pada sisa organisme
99

menjadi senyawa an organik yang lebih kecil. Pengurai biasanya dari


golongan jamur dan bakteri yang tidak dapat membuat makanan
sendiri dan mereka memperoleh makanan dengan cara menguraikan
organisme yang telah mati. Hasil penguraian ini berupa zat mineral
yang akan meresap kedalam tanah, zat makanan tersebut akan
diambil tumbuhan.

d. Detritus
Detritus merupakan bahan organik yang tidak hidup, seperti
feses, daun yang gugur, dan bangkai organisme mati, dari semua
tingkat trofik. Dalam biologi, detritus adalah non-hidup partikulat
bahan organic (sebagai lawan dari bahan organic terlarut), ini
biasanya meliputi badan atau fragmen dari organisme mati serta
feses. Detritus biasanya dijajah oleh komunitas mikroorganisme yang
bertindak untuk membusuk (atau remineralize) bahan tersebut. Dalam
ekosistem darat, itu ditemui sebagai serasah daun dan bahan organik
lainnya bercampur dengan tanah, yang disebut sebagai humus.

e. Hubungan antar Komponen Ekosistem


Dalam ekosistem terjadi saling ketergantungan antar
komponen, sehingga apabila salah satu komponen mengalami
gangguan maka mempengaruhi komponen lainnya. Ekosistem
dikatakan seimbang apabila jumlah antar produsen, konsumen I dan
konsumen II seimbang.
1) Hubungan antara komponen biotik dengan komponen
abiotik
Keberadaan komponen abiotik sangat mempengaruhi
komponen biotik. Misalnya tumbuhan dapat hidup baik apabila
lingkungan memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan
tersebut seperti air, udara, cahaya dan garam-garam mineral.
Contonya: pengaruh air terhadap makhluk hidup, pengaruh
100

udara terhadap makhluk hidup, pengaruh cacing terhadap


kesuburan tanah, pengaruh tumbuhan terhadap tanah dan udara.
Komponen biotik sangat mempengaruhi komponen
abiotik, misalnya tumbuhan yang ada dihutan sangat
mempengaruhi keberadaan air, sehingga air dapat bertahan,
tanah menjadi subur. Tetapi apabila tidak ada tumbuhan maka
air tidak dapat tertahan sehingga dapat menjadi longsor dan
menjadi tandus. Tetapi ada komponen abiotik yang tidak
tergantung dengan komponen biotik antara lain: gaya grafitasi,
matahari, tekanan udara.

2) Hubungan antara komponen biotik dengan komponen


abiotik
Di antara produsen, konsumen, dan pengurai adalah
saling ketergantungan, tidak ada makhluk hidup yang hidup
tanpa makhluk lainnya. Setiap makhluk hidup memerlukan
makhluk hidup lainnya untuk saling mendukung kehidupan baik
secara langsung maupun tak langsung. Hubungan saling
ketergantungan antar produsen, konsumen, dan pengurai.
Terjadi melalui peristiwa makan dan memakan melalui peristiwa
sebagai berikut:
a) Rantai makanan
Rantai makanan merupakan peristiwa makan dan
dimakan dalam suatu ekosistem dengan urutan danarah
tertentu. Peristiwa makan dan dimakan yang dimaksud
adalah produsen dimakan konsumen tingkat I, konsumen
tingkat I dimakan konsumen tingkat II dan seterusnya.
101

Rumput → belalang → kadal → burung elang

Gambar 15. Rantai makanan

b) Jaring-jaring makanan
Jaring-jaring makanan merupakan sekumpulan
rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu
ekosistem. Peristiwa makan dan dimakan dalam dunia
kehidupan membentuk jaring-jaring kehidupan.

Gambar 16. Jaring-jaring Makanan


102

c) Piramida makanan
Piramida makanan merupakan gambaran
perbandingan antara produsen, konsumen I, konsumen II,
dan seterusnya. Dalam ekosistem yang seimbang produsen
terdapat pada bagian dasar, di atas produsen konsumen I, di
atas konsumen I adalah konsumen II, dan seterusnya.
Dalam piramida ini semakin ke puncak biomasanya
semakin kecil.

Gambar 17. Piramida Makanan

d) Arus energi
Arus energi merupakan perpindahan energi dari
tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Yaitu dari sinar
matahari lalu produsen, ke konsumen tingkat I, ke
konsumen tingkat II sampai ke pengurai. Sedangkan
mineral membentuk siklus. Energi yang dilepas sangat kecil
karena setiap organisme membutuhkan energi dalam
memenuhi kebutuhannya
103

.
Gambar 18. Arus Energi
e) Siklus energi
Siklus energi merupakan perpindahan zat dari
tempat satu ke tempat yang lainnya, akhirnya akan kembali
ke tempat zat itu berasal. Contohnya: siklus air

Gambar 19. Siklus air


104

f) Pola interaksi organisme


Pola interaksi dalam ekosistem terbagi atas:
 Simbiosis mutualisme
Simbiosis mutualisme merupakan cara hidup dua
organisme yang berbeda dan saling menguntungkan.
Contohnya: penyerbukan yang dilakukan oleh serangga
(kupu-kupu dengan bunga), dimana serangga
mendapatkan madu sedangkan bunga dibantu
penyerbukannya, dan lebah dengan bunga.

Gambar 20. Simbiosis Mutualisme Antara Kupu-Kupu


Dengan Bunga

 Simbiosis komensalisme
Simbiosis komensalisme merupakan cara hidup
bersama antara dua jenis organisme yang berbeda,
organisme yang satu mendapatkan keuntungan,
sedangkan yang lain tidak diuntungkan dan tidak
dirugikan. Contohnya: ikan remora dengan ikan hiu,
kerbau dengan burung jalak.
105

(a) (b)

Gambar 21. (a) Simbiosis komenlisme antara ikan hiu


dengan ikan remora dan (b) Simbiosis
mutualisme antara kerbau dengan burung
jalak

 Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme merupakan cara hidup
bersama antara dua jenis organisme, yang satu
mendapatkan keuntungan sedangkan yang lain dirugikan.
Contohnya: hubungan antara tumbuhan beluntas
(pluceaindica) dengan tali putri (cuscuta) benalu pada
tumbuhan inang dan simbiosis parasit cacing tambang
pada usus manusia.

(a) (b)

Gambar 22. (a) Simbiosis parasit antara benalu dengan


pohon inang dan (b) Simbiosis parasit antara
cacing tambang pada usus manusia
106

Lampiran 8
KISI-KISI SOAL TES UJI COBA

Sekolah : SMPN 1 Kubung


Kelas : VII
Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi : Memahami saling ketergantungan dalam
ekosistem
Kompetensi dasar : Menentukan ekosistem dan saling
hubungan antara komponen ekosistem.

No Indikator Soal Nomor Soal Jawaban Soal


1 Diberikan suatu istilah 1,2,5,6,8 B,D,C,A,B
dalam ekosistem siswa
dapat menentukan
pengertian istilah yang
diminta.

2 3,7,21,22,23,26,28,30, A,D,D,A,B,A,B,A,D,
Diberikan pengertian suatu
istilah dalam ekosistem 31,33 B,A,B
siswa dapat menetukan
istilah yang diminta
3 4 A
Siswa dapat menentukan 3
komponen ekosistem
dengan tepat.
4 9
Siswa dapat menentukan 2 A
macam penyebab
terjadinya perubahan
populasi.
5 10
Siswa dapat menentukan 2 B
macam pembagian
ekosistem yang diminta.
6 11
Diberikan gambar berbagai C
macam ekosistem, siswa
dapat menentukan gambar
7 12
yang diminta.
Diberikan nama-nama
107

ekosistem, siswa dapat D


menentukan ekosistem
yang diminta.
8 13
Diberikan tabel perbedaan
dua istilah dalam D
ekosistem, siswa dapat
menentukan perbedaan
yang paling tepat.
9 14
Siswa dapat menentukan 2
komponen dalam A
10 ekosistem. 15

Siswa dapat menentukan


contoh komponen B
11 ekosistem yang diminta. 16

Siswa dapat menentukan 3


macam pembagian
C
12 ekosistem yang diminta. 17

Siswa dapat menentukan


pengertian komponen
C
biotik yang diminta beserta
13 contoh. 18

Siswa dapat menentukan


reaksi fotosintesis dengan
14 19,20 D
tepat.

Siswa dapat menentukan


15 pembagian konsumen yang 24,25 D,A
diminta

Siswa dapat menentukan


16 contoh hubungan 27
A,B
komponen ekosistem yang
diminta .
siswa dapat menentukan
17 contoh rantai makanan 29
108

yang paling tepat. C

Diberikan gambar, siswa


18 dapat menentukan gambar 32
yang dimaksud. D

Siswa dapat menentukan


19 urutan arus energi dengan 34
tepat. B

Siwa dapat menentukan 3


20 35
macam pola interaksi
makhluk hidup. D

Diberikan tabel pola


interaksi makhluk hidup,
siswa dapat menentukan C
pola interaksi yang
diminta.

Lampiran 9.
SOAL TEST UJI COBA
109

Mata Pelajaran : IPA Biologi


Satuan Pendidikan : SMP
Kelas/Semester : VII / 2
Waktu : 60 Menit
KD : 3.1. Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara
komponen ekosistem.

PETUNJUK SOAL :
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Pengertian Ekologi adalah
A. Ilmu yang mempelajari tentang virus
B. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik makhluk hidup dengan
lingkungan
C. Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan makhluk hidup.
D. Ilmu yang mempelajari tentang mahkluk hidup tingkat rendah
Jawaban : B

2. Ekosistem adalah...
A. Hubungan timbal balik dengan lingkungan.
B. Hubungan timbal balik antara makhluk hidup.
C. Hubungan timbal balik dengan makhluk tak hidup.
D. Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Jawaban : D

3. Kumpulan ekosistem yang terdapat dibumi disebut...


A. Biosfer.
B. Ekologi.
C. Ekosfer.
D. Atmsfer.
Jawaban : A

4. Satuan-satuan ekosistem terdiri dari 3 komponen yaitu...


A. individu, populasi, komunitas.
B. Individu, konsumen, produsen.
C. Populasi, konsumen, produsen.
D. Produsen, konsumen, dekomposer.
Jawaban : A
5. Individu adalah......
A. Peranan makhluk hidup dilingkungannya.
B. Sekelompok makhluk hidup dilingkungan tertentu.
110

C. Makhluk hidup tunggal yang hidup dalam suatu lingkungan


D. Kumpulan makhluk hidup yang berbeda pada lingkungan.
Jawaban : C

6. Populasi adalah...
A. Kumpulan makhluk hidup yang berbeda pada suatu lingkungan.
B. Peranan makhluk hidup dilingkungannya,
C. Makhluk hidup tunggal pada suatu lingkungan.
D. Tempat hidup makhluk hidup.
Jawaban : A.

7. Kumpulan populasi yang berbeda dan hidup bersama pada tempat tertentu.
Merupakan pengertian dari...
A. Populasi.
B. Individu.
C. Ekosistem.
D. Komunitas.
Jawaban : D
8. Kepadatan populasi adalah...
A. Jumlah makhluk hidup pada suatu daerah dibagi jumlah makhluk hidup
pada daerah tersebut.
B. Jumlah makhluk hidup pada suatu daerah dibagi luas daerah.
C. Jumlah Makhluk tak hidup dibagi luas daerah.
D. Jumlah makhluk tak hidup dibagi jumlah mkhluk tak hidup.
Jawaban : B

9. Hal yang menyebabkan terjadinya perubahan populasi adalah...


A. Adanya individu yang datang dan pergi.
B. Adanya populasi yang datang dan pergi.
C. Adanya individu dan populasi yang pergi.
D. Adanya komunitas yang datang dan pergi.
Jawaban : A

10. Pembagian ekosistem berdasarkan cara terjadinya adalah...


A. Ekosistem pantai dan ekosistem alami.
B. Ekosistem alami dan ekosistem buatan.
111

C. Ekosistem pantai dan ekosistem sawah.


D. Ekosistem buatan dan ekosistem sawah.
Jawaban : B
11. Perhatikan gambar berikut !

1. 2.

3. 3.
Yang termasuk ekosistem alami adalah...
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
Jawaban : C
12. Perhatikan nama-nama ekosistem berikut!
1. Ekosistem laut.
2. Ekosistem pantai.
3. Ekosistem danau.
4. Ekosistem kolam.
5. Ekosistem sawah.
Yang termasuk contoh ekosistem buatan adalah...
A. 1 dan 3
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 5
Jawaban : D
13. Perhatikan tabel dibawah ini!
No Habitat Nisia
1 Tempat hidup makhluk hidup Peranan makhluk hidup di
112

habitatnya.
2 Tempat organisme hidup Pekerjaan organisme
dihabitatnya.
3 Tempat berkembangnya makhluk Pekerjaan makhluk hidup
hidup. dihabitatnya.
4 Tempat makhluk hidup Persaingan antara makhluk
beraktivitas hidup di habitatnya.
Yang bukan termasuk perbedaan nisia dengan habitat adalah...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
Jawab : D

14. Komponen ekosistem terdiri dari...


A. Biotik dan abiotik.
B. Abiotik dan ekosistem.
C. Biotik dan ekosistem.
D. Abiotik dan populasi.
Jawaban : A

15. Berikut yang termasuk komponen abiotik adalah...


A. Suhu, ular, ulat, air.
B. Suhu, air, tanah, udara.
C. Suhu, ulat, ular, udara.
D. Suhu, semut, tanah, udara.
Jawaban : B

16. Komponen biotik berdasarkan fungsi nya adalah...


A. Produsen, konsumen, komunitas.
B. Produsen, pengurai, dekomposer.
C. Produsen, konsumen, dekomposer.
D. Produsen, dekomposer, komunitas.
Jawaban : C

17. Berikut adalah produsen beserta contoh yang paling tepat adalah...
A. Hewan yang tidak bisa menghasilkan makanannya sendiri contoh
harimau.
113

B. Makhluk hidup yang tidak dapat menghasilkan makanan nya sendiri


contoh tali putri..
C. Tumbuhan yang bisa menghasilkan makanannya sendiri contoh
tumbuhan hijau.
D. Makhluk hidup yang tidak bisa menghasilkan makanannya sendiri contoh
manusia.
Jawaban : C

18. Reaksi fotosintesis yang paling tepat adalah...


A. CO2 + 6H2O (matahari dan klorofil)→ CHO6 + O2
B. CO2 + HO (matahari dan klorofil) → C6H12O6 + O2
C. Co + 6H2O (matahari dan klorofil) → C6H12O6 + 6O2
D. 6CO2 + 6H2O (matahari dan klorofil)→ C6H12O6 + 6O2
Jawaban: D

19. Berdasarkan tingkat memakannya konsumen terdiri dari...


A. Konsumen I , primer.
B. Konsumen I , sekunder.
C. Konsumen II, sekunder.
D. Konsumen I, kosumen II.
Jawaban : D.

20. Berikut adalah pembagian konsumen berdasarkan jenisnya kecuali...


A. Sekunder.
B. Herbivora.
C. Karnivora.
D. Omnivora.
Jawaban : A

21. Mikroorganisme yang menguraikan zat organik menjadi zat anorganik yang
disebut...
A. Produsen.
B. Konsumen.
C. Komunitas.
D. Dekomposer.
Jawaban : D

22. Makhluk hidup yang bisa menghasilkan makanannya sendiri disebut....


A. Autotrof.
B. Heterotrof.
114

C. Dekomposer.
D. Makhluk hidup.
Jawaban :A

23. Makhluk hidup yang tidak bisa menghasilkan makanan sendiri disebut...
A. Autotrof.
B. Heterotrof.
C. Dekomposer.
D. Makhluk tak hidup.
Jawaban : B

24. Berikut ini yang merupakan hubungan komponen biotik dengan abiotik
adalah...
A. Pengaruh air terhadap tumbuhan.
B. Pengaruh produsen terhadap tanah.
C. Pengaruh produsen terhadap konsumen.
D. Pengaruh tumbuhan terhadap konsumen.
Jawaban : A
25. Hubungan antara komponen biotik dengan biotik adalah...
A. Pengaruh air terhadap tumbuhan
B. Pengaruh ulat terhadap tanaman
C. Pengaruh cacing terhadap tanah.
D. Pengaruh cahaya matahari terhadap tumbuhan.
Jawaban : B
26. Peristiwa makan dan dimakan dalamsuatu ekosistem dengan urutan tertentu
disebut....
A. Rantai makanan.
B. Rantai kehidupan.
C. Piramida makanan.
D. Jaring-jaring makanan.
Jawaban : A
27. Berikut ini contoh rantai makanan yang benar adalah...
A. Tumbuhan →burung → tikus→ elang.
B. Tumbuhan → tikus → katak→ ular → elang.
C. Tumbuhan → belalang → katak → ular → elang.
D. Tumbuhan padi → ayam → tikus →ular → elang.
Jawaban : C
28. Sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu ekosistem
disebut...
A. Rantai makanan.
115

B. Rantai kehidupan.
C. Piramida makanan.
D. Jaring-jaring makanan.
Jawaban : D

29. Perhatikan gambar berikut!

Gambar diatas merupakan contoh dari...


A. Rantai makanan.
B. Rantai kehidupan.
C. Piramida makanan.
D. Jaring-jaring makanan.
Jawaban : D
30. Gambaran perbandingan produsen, konsumen dan seterusnya disebut...
A. Siklus energi.
B. Piramida makanan.
C. Siklus air dalam tanah.
D. Jaring-jaring makanan.
Jawaban : B

31. Perpindahan energi dari cahaya matahari ke produsen sampai ketingkat


terendah yaitu dekomposerdisebut...
A. Arus energi.
B. Siklus energi.
C. Siklus mineral.
D. Siklus air dalam tanah.
Jawaban : A

32. Urutan arus energi yang benar adalah...


A. Sinar matahari →konsumen→I konsumen→II pengurai.
B. Sinar matahari→produsen→konsumen I→konsumen II→pengurai.
116

C. Sinar matahari→rantai makanan→jaring makanan→pengurai.


D. Sinar matahari→produsen→rantai makanan→konsumen I→pengurai.
Jawab : B

33. Perpindahan zat dari tempat 1 ketempat lain dan akhirnya kembali ketempat
asalnya disebut...
A. Arus energi.
B. Siklus energi.
C. Arus air.
D. Rantai makanan
Jawaban : B
34. Berikut adalah pola interaksi dalam ekosistem kecuali...
A. Parasitisme.
B. Mutualisme.
C. Komensalisme.
D. Semua salah.
Jawab : D
35. Pernyataan di bawah ini merupakan pasangan interaksi yang tepat kecuali
No Sifat Pengaruh Contoh
A Kompetisi. Memiliki kebutuhan Beberapa jenis burung
hidup yang sama tapi dihutan yang memakan
ketersediaan kebutuhan serangga yang sama.
terbatas.
B Parasitisme Satu diuntungkan satu Cacing tambang pada usus
dirugikan. manusia.
C Mutualisme Saling merugikan Kupu-kupu dengan semut
D Komensalisme Satu mendapatkan Ikan remora dengan ikan
keuntungan tetapi tidak hiu.
ada yang dirugikan

Jawab : C
119

Lampiran 12

Tabulasi Jawaban Kelompok Atas dan Bawah, Indeks Kesukaran (P)


Serta Daya Pembeda (D) dari Tes Uji Coba

  Indeks Kesukaran Daya Pembeda


NO BB B P A  PB   Ket
BA Nilai Kriteria Nilai Kriteria
1 8 1 9 1,00 0,13 0,56 Sedang 0,87 Baik sekali Dipakai
2 8 3 11 1,00 0,38 0,69 Sedang 0,62 Baik Dipakai
3 4 0 4 0,50 0,00 0,25 Sukar 0,50 Baik Dipakai
4 7 4 11 0,88 0,50 0,69 Sedang 0,38 Cukup Dipakai
5 8 4 12 1,00 0,50 0,75 Mudah 0,50 Baik Dipakai
6 6 6 12 0,75 0,75 0,75 Mudah 0,00 Jelek Dibuang
7 8 0 8 1,00 0,00 0,50 Sedang 1,00 Baik sekali Dipakai
8 4 1 5 0,50 0,13 0,31 Sedang 0,37 Cukup Dipakai
9 7 6 13 0,88 0,75 0,81 Mudah 0,13 Jelek Dibuang
10 5 2 7 0,63 0,25 0,44 Sedang 0,38 Cukup Dipakai
11 6 3 9 0,75 0,38 0,56 Sedang 0,37 Cukup Dipakai
12 8 4 12 1,00 0,50 0,75 Mudah 0,50 Baik Dipakai
13 6 2 8 0,75 0,25 0,50 Sedang 0,50 Baik Dipakai
14 6 2 8 0,75 0,25 0,50 Sedang 0,50 Baik Dipakai
15 5 2 7 0,63 0,25 0,44 Sedang 0,38 Cukup Dipakai
16 8 5 13 1,00 0,63 0,81 Mudah 0,37 Cukup Dibuang
17 7 4 11 0,88 0,50 0,69 Sedang 0,38 Cukup Dipakai
18 8 4 12 1,00 0,50 0,75 Mudah 0,50 Baik Dipakai
19 5 3 8 0,63 0,38 0,50 Sedang 0,25 Cukup Dipakai
20 8 6 14 1,00 0,75 0,88 Mudah 0,25 Cukup Dibuang
21 6 1 7 0,75 0,13 0,44 Sedang 0,62 Baik Dipakai
22 6 5 11 0,75 0,63 0,69 Sedang 0,12 Jelek Dibuang
23 8 3 11 1,00 0,38 0,69 Sedang 0,62 Baik Dipakai
24 5 4 9 0,63 0,50 0,56 Sedang 0,13 Jelek Dibuang
25 8 2 10 1,00 0,25 0,63 Sedang 0,75 Baik sekali Dipakai
26 4 2 6 0,50 0,25 0,38 Sedang 0,25 Cukup Dipakai
27 4 0 4 0,50 0,00 0,25 Sukar 0,50 Baik Dipakai
28 7 5 12 0,88 0,63 0,75 Mudah 0,25 Cukup Dibuang
29 8 1 9 1,00 0,13 0,56 Sedang 0,87 Baik sekali Dipakai
30 7 5 12 0,88 0,63 0,75 Mudah 0,25 Cukup Dibuang
31 6 4 10 0,75 0,50 0,63 Sedang 0,25 Cukup Dibuang
32 5 2 7 0,63 0,25 0,44 Sedang 0,37 Cukup Dipakai
33 8 3 11 1,00 0,38 0,69 Sedang 0,62 Baik Dipakai
34 5 4 9 0,63 0,50 0,56 Sedang 0,13 Jelek Dibuang
35 4 0 4 0,50 0,00 0,25 Sukar 0,50 baik Dipakai
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawan soal benar
B = Banyaknya peserta tes yang menjawab soal dengan benar
PA = Proporsi kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi kelompokk bawah yang menjawab benar
120

Lampiran 13

PERHITUNGAN RELIABILITAS TES UJI COBA

∑Y = 326 N = 16
∑Y 2 = 7604 n = 35

2
(∑ Y )
2
2 ∑Y −
S = N
N
(326)2
7604−
= 16
16
7604−6642,25
=
16
961,75
=
16
= 60,11
Dari nilai S2di atas maka didapat:
n S 2−∑ pq
r 11 = ( ) ( )
n−1 S2
35 60,11−7,46
= ( 35−1 ) ( 60,11 )

35 52,65
= ( 34 ) ( 60,11 )

= (1,03) (0,87)
= 0,89

Dari perhitungan didapat r 11 berkisar antara 0.80 ≤ r 11< 1.00 maka soal
mempunyai reliabilitas sangat tinggi, sehingga dapat dipakai sebagai alat
pengumpulan data.
121

Lampiran 14

KISI-KISI SOAL TES AKHIR

Sekolah : SMPN 1 Kubung


Kelas : VII
Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi : Memahami saling ketergantungan dalam
ekosistem
Kompetensi dasar : Menentukan ekosistem dan saling hubungan
antara komponen ekosistem.

No Indikator Soal Nomor Soal Jawaban Soal


1 Diberikan suatu istilah 1,2,5,6 B,D,C,B
dalam ekosistem siswa
dapat menentukan
pengertian istilah yang
diminta.

2 Diberikan pengertian suatu 3,6,17,18,20,24


istilah dalam ekosistem A,D,D,B,A,D,B
siswa dapat menetukan
istilah yang diminta
3 4
Siswa dapat menentukan 3 A
satuan komponen
ekosistem dengan tepat.
4 8
Siswa dapat menentukan 2 B
macam pembagian
ekosistem yang diminta.
5 9
Diberikan gambar berbagai C
macam ekosistem, siswa
dapat menentukan gambar
yang diminta.
6 10
Diberikan nama-nama D
ekosistem, siswa dapat
122

7 menentukan ekosistem
yang diminta. 11
D

Diberikan tabel perbedaan


dua istilah dalam
ekosistem, siswa dapat
8 menentukan perbedaan
12
yang paling tepat.
A
Siswa dapat menentukan 2
9
komponen dalam
ekosistem. 13

B
10 Siswa dapat menentukan
contoh komponen
ekosistem yang diminta. 14
C
11
Siswa dapat menentukan
pengertian komponen
biotik yang diminta beserta 15
contoh.
12 D
Siswa dapat menentukan
reaksi fotosintesis dengan 16
tepat.
D
13 Siswa dapat menentukan
pembagian konsumen yang
19
diminta

Siswa dapat menentukan


B
contoh hubungan
14
komponen ekosistem yang 21
diminta .

siswa dapat menentukan 22


15 contoh rantai makanan C
yang paling tepat.
123

Diberikan gambar, siswa 23 D


16 dapat menentukan gambar
yang dimaksud.

Siswa dapat menentukan 25 D


17 urutan arus energi dengan
tepat.

Diberikan tabel pola C


interaksi makhluk hidup,
siswa dapat menentukan
pola interaksi yang
diminta.
124

Lampiran 15.
SOAL TEST AKHIR

Mata Pelajaran : IPA Biologi


Satuan Pendidikan : SMP
Kelas/Semester : VII / 2
Waktu : 60 Menit
KD : 3.1. Menentukan ekosistem dan saling hubungan
antara komponen ekosistem.

PETUNJUK SOAL :
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Pengertian Ekologi adalah
A. Ilmu yang mempelajari tentang virus
B. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik makhluk hidup dengan
lingkungan
C. Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan makhluk hidup.
D. Ilmu yang mempelajari tentang mahkluk hidup tingkat rendah
Jawaban : B

2. Ekosistem adalah...
A. Hubungan timbal balik dengan lingkungan.
B. Hubungan timbal balik antara makhluk hidup.
C. Hubungan timbal balik dengan makhluk tak hidup.
D. Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Jawaban : D

3. Kumpulan ekosistem yang terdapat dibumi disebut...


A. Biosfer.
B. Ekologi.
C. Ekosfer.
D. Atmosfer.
Jawaban : A

4. Satuan-satuan ekosistem terdiri dari 3 komponen yaitu...


A. Individu, populasi, komunitas.
B. Individu, konsumen, produsen.
C. Populasi, konsumen, produsen.
D. Produsen, konsumen, dekomposer.
Jawaban : A
125

5. Individu adalah......
A. Peranan makhluk hidup dilingkungannya.
B. Sekelompok makhluk hidup dilingkungan tertentu.
C. Makhluk hidup tunggal yang hidup dalam suatu lingkungan
D. Kumpulan makhluk hidup yang berbeda pada lingkungan.
Jawaban : C

6. Kumpulan populasi yang berbeda dan hidup bersama pada tempat tertentu.
Merupakan pengertian dari...
A. Populasi.
B. Individu.
C. Ekosistem.
D. Komunitas.
Jawaban : D
7. Kumpulan makhluk hidup yang sejenis yang mendiami suatu daerah dibagi
luas daerahnya. Misalnya jumlah makhluk sejenis 400 ekor, luas 4km. Jadi
400 / 4 = 100 ekor/km. Dari kutipan diatas merupakan contoh dari...
A. Kepadatan.
B. Kepadatan populasi.
C. Kepadatan penduduk.
D. Kepadatan jumlah populasi.
Jawaban : B
8. Pembagian ekosistem berdasarkan cara terjadinya adalah...
A. Ekosistem pantai dan ekosistem alami.
B. Ekosistem alami dan ekosistem buatan.
C. Ekosistem pantai dan ekosistem sawah.
D. Ekosistem buatan dan ekosistem sawah.
Jawaban : B
126

9. Perhatikan gambar berikut !

1. 2.

3. 4.

Yang termasuk ekosistem alami adalah...


A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
Jawaban : C

10. Perhatikan nama-nama ekosistem berikut!


1. Ekosistem laut.
2. Ekosistem pantai.
3. Ekosistem danau.
4. Ekosistem kolam.
5. Ekosistem sawah.
Yang termasuk contoh ekosistem buatan adalah...
A. 1 dan 3
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 5
Jawaban : D
127

11. Perhatikan tabel dibawah ini!


No Habitat Nisia
1 Tempat hidup makhluk hidup Peranan makhluk hidup di
habitatnya.
2 Tempat organisme hidup Pekerjaan organisme
dihabitatnya.
3 Tempat berkembangnya makhluk Pekerjaan makhluk hidup
hidup. dihabitatnya.
4 Tempat makhluk hidup beraktivitas Persaingan antara makhluk
hidup di habitatnya.
Yang bukan termasuk perbedaan nisia dengan habitat adalah...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
Jawab : D

12. Komponen ekosistem terdiri dari...


A. Biotik dan abiotik.
B. Abiotik dan ekosistem.
C. Biotik dan ekosistem.
D. Abiotik dan populasi.
Jawaban : A

13. Berikut yang termasuk komponen abiotik adalah...


A. Suhu, ular, ulat, air.
B. Suhu, air, tanah, udara.
C. Suhu, ulat, ular, udara.
D. Suhu, semut, tanah, udara.
Jawaban : B

14. Berikut adalah yang termasuk produsen adalah...


A. Hewan.
B. Tali putri.
C. Tumbuhan.
D. Tumbuhan dan tali putri.
Jawaban : C
128

15. Reaksi fotosintesis yang paling tepat adalah...


A. CO2 + 6H2O (matahari dan klorofil)→ CHO6 + O2
B. CO2 + HO (matahari dan klorofil) → C6H12O6 + O2
C. Co + 6H2O (matahari dan klorofil) → C6H12O6 + 6O2
D. 6CO2 + 6H2O (matahari dan klorofil)→ C6H12O6 + 6O2
Jawaban: D

16. Berdasarkan tingkat memakannya konsumen terdiri dari...


A. Konsumen I , primer.
B. Konsumen I , sekunder.
C. Konsumen II, sekunder.
D. Konsumen I, kosumen II.
Jawaban : D.

17. Mikroorganisme yang menguraikan zat organik menjadi zat anorganik yang
disebut...
A. Produsen.
B. Konsumen.
C. Komunitas.
D. Dekomposer.
Jawaban : D

18. Makhluk hidup yang tidak bisa menghasilkan makanan sendiri disebut...
A. Autotrof.
B. Heterotrof.
C. Dekomposer.
D. Makhluk tak hidup.
Jawaban : B

19. Hubungan antara komponen biotik dengan biotik adalah...


A. Pengaruh air terhadap tumbuhan
B. Pengaruh ulat terhadap tanaman
C. Pengaruh cacing terhadap tanah.
D. Pengaruh cahaya matahari terhadap tumbuhan.
Jawaban : B
129

20. Peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem dengan urutan tertentu
disebut....
A. Rantai makanan.
B. Rantai kehidupan.
C. Piramida makanan.
D. Jaring-jaring makanan.
Jawaban : A

21. Berikut ini contoh rantai makanan yang benar adalah...


A. Tumbuhan →burung → tikus→ elang.
B. Tumbuhan → tikus → katak→ ular → elang.
C. Tumbuhan → belalang → katak → ular → elang.
D. Tumbuhan padi → ayam → tikus →ular → elang.
Jawaban : C

22. Perhatikan gambar berikut!

Gambar diatas merupakan contoh dari...


A. Rantai makanan.
B. Rantai kehidupan.
C. Piramida makanan.
D. Jaring-jaring makanan.
Jawaban : D
130

23. Urutan arus energi yang benar adalah...


A. Sinar matahari →konsumen→I konsumen→II pengurai.
B. Sinar matahari→produsen→konsumen I→konsumen II→pengurai.
C. Sinar matahari→rantai makanan→jaring makanan→pengurai.
D. Sinar matahari→produsen→rantai makanan→konsumen I→pengurai.
Jawab : B

24. Perpindahan zat dari tempat 1 ketempat lain dan akhirnya kembali ketempat
asalnya disebut...
A. Arus energi.
B. Siklus energi.
C. Arus air.
D. Rantai makanan
Jawaban : B

25. Pernyataan di bawah ini merupakan pasangan interaksi yang tepat kecuali
No Sifat Pengaruh Contoh
A Kompetisi. Memiliki kebutuhan Beberapa jenis burung
hidup yang sama tapi dihutan yang memakan
ketersediaan kebutuhan serangga yang sama.
terbatas.
B Parasitisme Satu diuntungkan satu Cacing tambang pada
dirugikan. usus manusia.
C Mutualisme Saling merugikan Kupu-kupu dengan
semut
D Komensalisme Satu mendapatkan Ikan remora dengan
keuntungan tetapi tidak ikan hiu.
ada yang dirugikan

Jawab : C
132

Lampiran 17

DAFTAR UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA


KELAS EKSPERIMEN

No X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)


1 60 -2,3051 0,0107 0,0952 0,0845
2 60 -2,3051 0,0107 0,0952 0,0845
3 64 -1,8007 0,0359 0,1904 0,1545
4 64 -1,8007 0,0359 0,1904 0,1545
5 72 -0,7919 0,2148 0,3332 0,1184
6 72 -0,7919 0,2148 0,3332 0,1184
7 72 -0,7919 0,2148 0,3332 0,1184
8 76 -0,2875 0,3897 0,4760 0,0863
9 76 -0,2875 0,3897 0,4760 0,0863
10 76 -0,2875 0,3897 0,4760 0,0863
11 80 0,2168 0,5832 0,6188 0,0356
12 80 0,2168 0,5832 0,6188 0,0356
13 80 0,2168 0,5832 0,6188 0,0356
14 84 0,7213 0,7642 0,7140 0,0502
15 84 0,7213 0,7642 0,7140 0,0502
16 88 1,2257 0,8888 0,8092 0,0796
17 88 1,2257 0,8888 0,8092 0,0796
18 92 1,7301 0,9582 0,9996 0,0414
19 92 1,7301 0,9582 0,9996 0,0414
20 92 1,7301 0,9582 0,9996 0,0414
21 92 1,7301 0,9582 0,9996 0,0414

Dari tabel didapat L0 = 0,1545 dengan n = 21 dan α = 0,05 diperoleh Ltabel


=0,190 sehingga L0 < Ltabel . Maka dapat disimpulkan bahwa data kelas eksperimen
berdistribusi normal.

Lampiran 18
133

DAFTAR UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA


KELAS KONTROL

No X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)


1 60 -1,5397 0,0630 0,1111 0,0481
2 60 -1,5397 0,0630 0,1111 0,0481
3 64 -1,0852 0,1401 0,2777 0,1376
4 64 -1,0852 0,1401 0,2777 0,1376
5 64 -1,0852 0,1401 0,2777 0,1376
6 68 -0,6306 0,2643 0,3888 0,1245
7 68 -0,6306 0,2643 0,3888 0,1245
8 72 -0,1761 0,4325 0,4999 0,0674
9 72 -0,1761 0,4325 0,4999 0,0674
10 76 0,2784 0,6064 0,6110 0,0046
11 76 0,2784 0,6064 0,6110 0,0046
12 80 0,7329 0,7673 0,7776 0,0103
13 80 0,7329 0,7673 0,7776 0,0103
14 80 0,7329 0,7673 0,7776 0,0103
15 84 1,1875 0,8810 0,9442 0,0632
16 84 1,1875 0,8810 0,9442 0,0632
17 84 1,1875 0,8810 0,9442 0,0632
18 88 1,6420 0,9495 0,9997 0,0502

Dari tabel didapat L0 = 0,1376 dengan n = 18 dan α = 0,05 diperoleh Ltabel


=0,200 sehingga L0 < Ltabel . Maka dapat disimpulkan bahwa data kelas kontrol
berdistribusi normal.

Lampiran 19
134

UJI HOMOGENITAS

Kelas N X S S2  
Eksperimen  21 78,28 7,93 62,88
Kontrol  18  73,55  8,80  77,44

S 12 varians terbesar
F hitung = =
S2 2
varians terkecil

77,44
= 62,88

= 1,23

dk 1 = n1 – 1 = 21 – 1 = 20

dk 2 = n2 – 1 = 18 – 1 = 17

F tabel dengan dk pembilang 20 dan dk penyebut 17 pada α = 0,05 dari daftar

distribusi F tabel

F tabel = F (1 – α ) (n1 – 1,n2 – 1)

= 2,23

Maka F hitung ≤ F tabel. Kesimpulannya adalah sampel mempunyai varians yang

sama atau homogen.

Lampiran 20
135

Analisis Uji Perbedaan Satu Pihak


2 2
X 1 −X 2 ( n −1) S 1 +( n2 −1) S 2
dengan S = 1 2

√ 1 1 n1 + n2 −2
S +
t = n1 n2
2 2
(n1 −1)S 1 +(n2 −1)S 2
S2 = n1 +n2 −2

S = √ ( n1−1 ) S 21 +( n 2−1 ) S22


n1 +n 2−2

S √
( 21−1 ) 78 , 28+ ( 18−1 ) 73 ,55
= 21+18−2


( 20 ) 78 ,28+ ( 17 ) 73 ,55
= 37


1565 ,60+1250 ,35
= 37


2815,95
= 37
= 8,72
Sehingga thitung :
X 1− X 2

t =
S
√ 1 1
+
n1 n2
78 ,28−73 , 55

=
8 ,72
√ 1 1
+
21 18
4 ,73
= 8 ,72 √ 0 ,047+0 ,055
4,73
= 8,72 √ 0,102
136

4 ,73
= 8,72(0,31)
4,73
= 2,70
= 1,75
ttabel = t (0,95:37)
= 1,68
Ttabel pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) didapat Thitung = 1,75 dan Ttabel
= 1,68 karena Thitung > Ttabel maka hipotesis diterima, dengan arti kata hasil belajar
biologi siswa yang diajar dengan menggunakan peta konsep (concept mapping)
pada strategi identitas korporat lebih tinggi dari hasil belajar yang diajarkan
dengan strategi identitas korporat tanpa disertai peta konsep (concept mapping).
137

Lampiran 21
DISTRIBUSI NORMAL
(A) (B) (C) (A) (B) (C)
Luas antara Luas di Luas antara Luas di
Z rata2 dg Z luar Z Z rata2 dg Z luar Z

0,00 0,0000 0,5000 0,35 0,1368 0,3632


0,01 0,0040 0,4960 0,36 0,1406 0,3594
0,02 0,0080 0,4920 0,37 0,1443 0,3557
0,03 0,0120 0,4880 0,38 0,1480 0,3520
0,04 0,0160 0,4840 0,39 0,1517 0,3483

0,05 0,0199 0,4801 0,40 0,1554 0,3446


0,06 0,0239 0,4751 0,41 0,1591 0,3409
0,07 0,0279 0,4721 0,42 0,1628 0,3372
0,08 0,0319 0,4681 0,43 0,1664 0,3336
0,09 0,0359 0,4641 0,44 0,1700 0,3300

0,10 0,0398 0,4602 0,45 0,1736 0,3264


0,11 0,0436 0,4562 0,46 0,1772 0,3228
0,12 0,0478 0,4522 0,47 0,1808 0,3192
0,13 0,0517 0,4483 0,48 0,1844 0,3156
0,14 0,0557 0,4443 0,49 0,1879 0,3121

0,15 0,0596 0,4404 0,50 0,1915 0,3085


0,16 0,0639 0,4364 0,51 0,1950 0,3050
0,17 0,0675 0,4325 0,52 0,1985 0,3015
0,18 0,0714 0,4286 0,53 0,2019 0,2981
0,19 0,0753 0,4247 0,54 0,2054 0,2946

0,20 0,0793 0,4207 0,55 0,2088 0,2912


0,21 0,0832 0,4168 0,56 0,2123 0,2877
0,22 0,0871 0,4129 0,57 0,2157 0,2843
0,23 0,0910 0,4090 0,58 0,2190 0,2810
0,24 0,0948 0,4052 0,59 0,2224 0,2776

0,25 0,0987 0,4013 0,60 0,2257 0,2743


0,26 0,1026 0,3974 0,61 0,2291 0,2709
0,27 0,1064 0,3936 0,62 0,2324 0,2676
0,28 0,1103 0,3897 0,63 0,2357 0,2643
0,29 0,1141 0,3859 0,64 0,2389 0,2611

0,30 0,1179 0,3821 0,65 0,2422 0,2578


0,31 0,1217 0,3783 0,66 0,2454 0,2546
0,32 0,1255 0,3745 0,67 0,2486 0,2514
0,33 0,1293 0,3707 0,68 0,2517 0,2483
0,34 0,1331 0,3669 0,69 0,2549 0,2451
138

DISTRIBUSI NORMAL

(Sambungan)

(A) (B) (C) (A) (B) (C)


Luas antara Luas di Luas antara Luas di
Z rata2 dg Z luar Z Z rata2 dg Z luar Z

0,70 0,2580 0,2420 1,05 0,3531 0,1469


0,71 0,2611 0,2389 1,06 0,3554 0,1446
0,72 0,2642 0,2358 1,07 0,3577 0,1423
0,73 0,2673 0,2327 1,08 0,3599 0,1401
0,74 0,2704 0,2296 1,09 0,3621 0,1379

0,75 0,2734 0,2266 1,10 0,3643 0,1357


0,76 0,2764 0,2236 1,11 0,3665 0,1335
0,77 0,2794 0,2206 1,12 0,3686 0,1314
0,78 0,2823 0,2177 1,13 0,3708 0,1292
0,79 0,2852 0,2148 1,14 0,3729 0,1271

0,80 0,2881 0,2119 1,15 0,3749 0,1251


0,81 0,2910 0,2090 1,16 0,3770 0,1230
0,82 0,2939 0,2061 1,17 0,3790 0,1210
0,83 0,2967 0,2033 1,18 0,3810 0,1190
0,84 0,2995 0,2005 1,19 0,3830 0,1170

0,85 0,3023 0,1977 1,20 0,3849 0,1151


0,86 0,3051 0,1949 1,21 0,3869 0,1131
0,87 0,3078 0,1922 1,22 0,3888 0,1112
0,88 0,3100 0,1894 1,23 0,3007 0,1003
0,89 0,3133 0,1867 1,24 0,3925 0,1075

0,90 0,3159 0,1841 1,25 0,3944 0,1056


0,91 0,3186 0,1814 1,26 0,3962 0,1038
0,92 0,3212 0,1788 1,27 0,3980 0,1020
0,93 0,3238 0,1762 1,28 0,3997 0,1003
0,94 0,3264 0,1736 1,29 0,4015 0,0985

0,95 0,3289 0,1711 1,30 0,4032 0,0968


0,96 0,3315 0,1685 1,31 0,4049 0,0951
0,97 0,3340 0,1660 1,32 0,4066 0,0934
0,98 0,3365 0,1635 1,33 0,4082 0,0918
0,99 0,3389 0,1611 1,34 0,4099 0,0901

1,00 0,3413 0,1587 1,35 0,4115 0,0885


1,01 0,3438 0,1562 1,36 0,4131 0,0869
1,02 0,3461 0,1539 1,37 0,4147 0,0853
1,03 0,3485 0,1515 1,38 0,4162 0,0639
1,04 0,3508 0,1492 1,39 0,4177 0,0823
139

DISTRIBUSI NORMAL

(Sambungan)

(A) (B) (C) (A) (B) (C)


Luas antara Luas di Luas antara Luas di
Z rata2 dg Z luar Z Z rata2 dg Z luar Z

1,40 0,4192 0,0808 1,75 0,4599 0,0401


1,41 0,4207 0,0793 1,76 0,4608 0,0392
1,42 0,4222 0,0778 1,77 0,4616 0,0384
1,43 0,4236 0,0764 1,78 0,4625 0,0375
1,44 0,4251 0,0749 1,79 0,4633 0,0367

1,45 0,4265 0,0735 1,80 0,4641 0,0359


1,45 0,4279 0,0721 1,81 0,4649 0,0351
1,47 0,4292 0,0708 1,82 0,4656 0,0344
1,48 0,4306 0,0694 1,83 0,4664 0,0336
1,49 0,4319 0,0681 1,84 0,4671 0,0320

1,50 0,4332 0,0668 1,85 0,4678 0,0322


1,51 0,4345 0,0655 1,86 0,4686 0,0314
1,52 0,4357 0,0643 1,87 0,4693 0,0307
1,53 0,4370 0,0630 1,88 0,4699 0,0301
1,54 0,4382 0,0618 1,89 0,4705 0,0294

1,55 0,4394 0,0606 1,90 0,4713 0,0287


1,56 0,4406 0,0594 1,91 0,4719 0,0281
1,57 0,4418 0,0582 1,92 0,4726 0,0274
1,58 0,4429 0,0571 1,93 0,4732 0,0268
1,59 0,4441 0,0559 1,94 0,4738 0,0262

1,60 0,4452 0,0548 1,95 0,4744 0,0256


1,61 0,4463 0,0537 1,96 0,4750 0,0250
1,62 0,4474 0,0526 1,97 0,4756 0,0244
1,63 0,4484 0,0516 1,98 0,4761 0,0239
1,64 0,4495 0,0505 1,99 0,4767 0,0233

1,65 0,4505 0,0495 2,00 0,4772 0,0228


1,66 0,4515 0,0485 2,01 0,4778 0,0222
1,67 0,4525 0,0475 2,02 0,4783 0,0217
1,68 0,4535 0,0465 2,03 0,4788 0,0212
1,69 0,4545 0,0455 2,04 0,4793 0,0207

1,70 0,4554 0,0446 2,05 0,4798 0,0202


1,71 0,4564 0,0436 2,06 0,4803 0,0197
1,72 0,4573 0,0427 2,07 0,4808 0,0192
1,73 0,4582 0,0418 2,08 0,4812 0,0188
1,74 0,4591 0,0409 2,09 0,4817 0,0183
140

DISTRIBUSI NORMAL

(Sambungan)

(A) (B) (C) (A) (B) (C)


Luas antara Luas di Luas antara Luas di
Z rata2 dg Z luar Z Z rata2 dg Z luar Z

2,10 0,4821 0,0179 2,45 0,4929 0,0071


2,11 0,4826 0,0174 2,46 0,4931 0,0069
2,12 0,4830 0,0170 2,47 0,4932 0,0068
2,13 0,4834 0,0166 2,48 0,4934 0,0066
2,14 0,4838 0,0162 2,49 0,4936 0,0064

2,15 0,4842 0,0158 2,50 0,4938 0,0062


2,16 0,4846 0,0154 2,51 0,4940 0,0060
2,17 0,4850 0,0150 2,52 0,4941 0,0059
2,18 0,4854 0,0146 2,53 0,4943 0,0057
2,19 0,4857 0,0143 2,54 0,4945 0,0055

2,20 0,4861 0,0139 2,55 0,4946 0,0054


2,21 0,4864 0,0136 2,56 0,4948 0,0052
2,22 0,4868 0,0132 2,57 0,4949 0,0051
2,23 0,4871 0,0129 2,58 0,4951 0,0049
2,24 0,4875 0,0125 2,59 0,4952 0,0048

2,25 0,4778 0,0122 2,60 0,4953 0,0047


2,26 0,4881 0,0119 2,61 0,4955 0,0045
2,27 0,4884 0,0116 2,62 0,4956 0,0044
2,28 0,4887 0,0113 2,63 0,4957 0,0043
2,29 0,4890 0,0110 2,64 0,4959 0,0041

2,30 0,4893 0,0107 2,65 0,4960 0,0040


2,31 0,4894 0,0104 2,66 0,4961 0,0039
2,32 0,4898 0,0102 2,67 0,4962 0,0038
2,33 0,4901 0,0099 2,68 0,4963 0,0037
2,34 0,4914 0,0096 2,69 0,4964 0,0036

2,35 0,4906 0,0094 2,70 0,4965 0,0035


2,36 0,4909 0,0091 2,71 0,4966 0,0034
2,37 0,4911 0,0089 2,72 0,4967 0,0033
2,38 0,4913 0,0087 2,73 0,4968 0,0032
2,39 0,4916 0,0084 2,74 0,4969 0,0031

2,40 0,4918 0,0082 2,75 0,4970 0,0030


2,41 0,4920 0,0080 2,76 0,4971 0,0029
2,42 0,4922 0,0078 2,77 0,4972 0,0028
2,43 0,4925 0,0075 2,78 0,4973 0,0027
2,44 0,4927 0,0073 2,79 0,4974 0,0026
141

DISTRIBUSI NORMAL

(Sambungan)

(A) (B) (C) (A) (B) (C)


Luas antara Luas di Luas antara Luas di
Z rata2 dg Z luar Z Z rata2 dg Z luar Z

2,80 0,4974 0,0026 3,15 0,4992 0,0008


2,81 0,4975 0,0025 3,16 0,4962 0,0008
2,82 0,4976 0,0024 3,17 0,4992 0,0008
2,83 0,4977 0,0023 3,18 0,4993 0,0007
2,84 0,4977 0,0023 3,19 0,4993 0,0007

2,85 0,4978 0,0022 3,20 0,4993 0,0007


2,86 0,4979 0,0021 3,21 0,4993 0,0007
2,87 0,4979 0,0021 3,22 0,4994 0,0006
2,88 0,4980 0,0020 3,23 0,4994 0,0006
2,89 0,4981 0,0019 3,24 0,4994 0,0006

2,90 0,4981 0,0019 3,30 0,4995 0,0005


2,91 0,4982 0,0018 3,40 0,4997 0,0003
2,92 0,4982 0,0018 3,50 0,4998 0,0002
2,93 0,4983 0,0017 3,60 0,4998 0,0002
2,94 0,4984 0,0016 3,70 0,4999 0,0001

2,95 0,4984 0,0016 3,80 0,49998 0,00007


2,96 0,4985 0,0015 3,90 0,49998 0,00005
2,97 0,4985 0,0015 4,00 0,49997 0,00003
2,98 0,4986 0,0014
2,99 0,4986 0,0014

3,00 0,4987 0,0013


3,01 0,4987 0,0013
3,02 0,4987 0,0013
3,03 0,4988 0,0012
3,04 0,4988 0,0012

3,05 0,4989 0,0011


3,06 0,4989 0,0012
3,07 0,4989 0,0011
3,08 0,4990 0,0010
3,09 0,4990 0,0010

3,10 0,4990 0,0010


3,11 0,4991 0,0009
3,12 0,4991 0,0009
3,13 0,4991 0,0009
3,14 0,4992 0,0008
142

Lampiran 22

NILAI KRITIS L UNTUK UJI LILLIEFORS

Ukuran Taraf Nyata ( α )


Sampel 0,01 0,05 0,10 0,15 0,20

n= 4 0,417 0,381 0,352 0,319 0,300


5 0,405 0,337 0,315 0,299 0,285
6 0,364 0,319 0,294 0,277 0,265
7 0,348 0,300 0,276 0,258 0,247
8 0,331 0,285 0,261 0,244 0,233
9 0,311 0,271 0,249 0,233 0,223
10 0,294 0,258 0,239 0,224 0,215
11 0,284 0,249 0,230 0,217 0,206
12 0,275 0,242 0,223 0,212 0,199
13 0,268 0,234 0,214 0,202 0,190
14 0,261 0,227 0,207 0,194 0,187
15 0,257 0,220 0,201 0,187 0,177
16 0,250 0,213 0,195 0,182 0,173
17 0,245 0,206 0,289 0,137 0,169
18 0,239 0,200 0,184 0,173 0,166
19 0,235 0,195 0,179 0,169 0,163
20 0,231 0,190 0,174 0,166 0,160
25 0,200 0,173 0,158 0,147 0,142
30 0,187 0,161 0,144 0,136 0,131
n > 30 1,031 0,886 0,805 0,768 0,736
√n √n √n √n √n
87
Lampiran 23

143
88

144
89

145
90

146
147

Distribusi Uji t
t t t t t t t t t
V 0,995 0,98 0,975 0,95 0,90 0,80 0,75 0,70 0,60 t
0,55
1 63,66 31,82 12,17 6,31 3,08 1,376 1,000 0,727 0,325 0,158
2 9,92 6,96 4,30 2,92 1,89 1,061 0,816 0,617 0,289 0,142
3 5,84 4,54 3,18 2,35 1,64 0,978 0,765 0,581 0,277 0,137
4 4,60 3,75 2,78 2,13 1,53 0,941 0,711 0,569 0,274 0,134

5 4,03 3,36 2,57 2,02 1,48 0,920 0,727 0,559 0,267 0,132
6 3,71 3,14 2,45 1,94 1,44 0,906 0,718 0,553 0,263 0,131
7 3,50 3,00 2,36 1,90 1,42 0,896 0,711 0,519 0,263 0,130
8 3,36 2,90 2,31 1,86 1,40 0,889 0,706 0,516 0,262 0,130
9 3,25 2,82 2,26 1,83 1,38 0,883 0,703 0,513 0,261 0,129

10 3,17 2,76 2,23 1,81 1,37 0,879 0,700 0,542 0,260 0,129
11 3,11 2,72 2,20 1,80 1,36 0,876 0,697 0,540 0,260 0,129
12 3,06 2,68 2,18 1,78 1,36 0,873 0,695 0,539 0,259 0,128
13 3,01 2,65 2,16 1,77 1,35 0,870 0,694 0,538 0,259 0,128
14 2,98 2,62 2,14 1,76 1,34 0,868 0,692 0,537 0,258 0,128

15 2,95 2,60 2,13 1,75 1,34 0,866 0,691 0,536 0,258 0,128
16 2,92 2,58 2,12 1,75 1,34 0,865 0,690 0,535 0,258 0,128
17 2,90 2,57 2,11 1,74 1,33 0,863 0,689 0,534 0,257 0,128
18 2,88 2,55 2,10 1,73 1,33 0,862 0,688 0,534 0,257 0,127
19 2,80 2,54 2,09 1,73 1,33 0,861 0,688 0,533 0,257 0,127

20 2,84 2,53 2,09 1,72 1,32 0,860 0,687 0,533 0,257 0,127
21 2,83 2,52 2,08 1,72 1,32 0,859 0,686 0,532 0,257 0,127
22 2,82 2,51 2,07 1,72 1,32 0,858 0,686 0,532 0,256 0,127
23 2,81 2,50 2,07 1,71 1,32 0,858 0,685 0,532 0,256 0,127
24 2,80 2,49 2,06 1,71 1,32 0,857 0,685 0,531 0,256 0,127

25 2,79 2,48 2,06 1,71 1,32 0,856 0,684 0,531 0,256 0,127
26 2,78 2,48 2,06 1,71 1,32 0,856 0,684 0,531 0,256 0,127
27 2,77 2,47 2,05 1,70 1,31 0,855 0,684 0,531 0,256 0,127
28 2,76 2,47 2,05 1,70 1,31 0,855 0,683 0,530 0,256 0,127
29 2,76 2,46 2,04 1,70 1,31 0,854 0,683 0,530 0,256 0,127

30 2,75 2,46 2,04 1,70 1,31 0,851 0,683 0,530 0,256 0,127
40 2,70 2,42 2,02 1,68 1,30 0,851 0,681 0,529 0,255 0,126
60 2,66 2,39 2,00 1,67 1,30 0,848 0,679 0,527 0,254 0,126
12
2,62 2,36 1,98 1,66 1,29 0,845 0,677 0,526 0,254
0 0,126
∞ 2,58 2,33 1,96 1,645 1,28 0,842 0,674 0,521 0,253 0,126
148

Lampiran 25

Rekapitulasi Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran


No Aspek yang Divalidasi Skor Validator
1 2 3 Jumlah
I. Pengembangan RPP
a. Format RPP
1. Kejelasan pembagian materi 3 3 4
2. Ketepatan RPP dengan SK dan KD 4 3 4
3. Kejelasan sistem penomoran 3 3 3
4. Ketepatan alokasi waktu yang disediakan 3 3 4
5. Susunan RPP sistematik 3 3 4
6. Kesesuaian jenis dan ukuran huruf 3 3 3
Jumlah 19 18 24 61
Nilai Validitas 61:72×100= 84,72
b. Bahasa
1. Bahasa yang digunakan bahasa Indonesia yang 3 4 4
baik dan benar
2. Bahasa yang digunakan komunikatif 3 3 3
3. Petunjuk penggunaan jelas 3 3 3
Jumlah 9 10 10 29
Nilai Validitas 29:36 ×100= 80,55
c. Isi
1. Ketepatan tujuan pembelajaran dengan 3 3 3
materi/isi pelajaran
2. Kesesuaian indicator dengan SK dan KD 3 3 4
3. Ketepatan langkah-langkah pembelajaran 3 3 4
4. Ketepatan urutan kegiatan pembelajaran 3 3 3
5. Kesesuaian dengan standar isi Badan Nasional 3 3 3
Stand Pendidikan
6. Model pembelajaran tepat untuk mencapai 4 3 3
tujuan pembelajaran
7. Kejelasan langkah-langkah pembelajaran sesuai 4 3 4
dengan model pembelajaran Ative Learning tipe
Learning Tournament dan pembelajaran
langsung disertai metode tanya jawab
8. Ketepatan sumber dan media pembelajaran 4 3 3
dengan indikator materi
9. Kelayakan sebagai RPP 4 3 4
10. Kesesuaian alokasi waktu pada setiap langkah 4 3 4
pembelajaran
Jumlah 35 30 35 100
Nilai Validitas 100:120 × 100 = 83,33
d. Manfaat
1. Dapat digunakan sebagai pedoman oleh guru 3 3 3
dalam pembelajaran
2. Memudahkan siswa dalam memahami konsep 3 3 3
yang sedang dipelajari
Jumlah 6 6 6 18
Nilai Validitas 18: 24 × 100 = 75
Nilai Validaitas RPP :
(61 +29 +100+18) : 252x100% = 82,53 %
149

II. Bahan Ajar


a. Format
1. Kejelasan pembagian materi 4 3 4
2. Kejelasan sistem penomoran 3 3 3
3. Sistematika bahan ajar jelas 3 4 3
4. Kejelasan penerapan langkah-langkah 3 4 4
pembelajaran
5. Ketepatan penggunaan jenis dan ukuran huruf 3 3 3
6. Tampilan bahan ajar menarik 3 3 3
Jumlah 19 20 20 59
Nilai Validitas 59 : 72 × 100 = 81,94
b. Isi
1. Kesesuaian materi dengan indikator 3 3 3
2. Kebenaran konsep dapat dipertanggung jawabkan 3 3 3
3. Kesesuaian uraian dengan indikator 3 3 3
4. Ketepatan pemilihan sumber dan media dengan 3 3 3
model pembelajaran
5. Kemampuan isi dalam memberikan rangsangan 3 3 3
secara visual
6. Mudah untuk dipahami 3 3 4
7. Layak sebagai bahan ajar 3 3 3
Jumlah 21 21 22 63
Nilai Validitas 63 : 87 × 100= 72,41
c. Bahasa
1. Bahasa yang digunakan bahasa Indonesia yang 3 3 4
baik dan benar
2. Bahasa yang digunakan komunikatif 3 3 3
3. Struktur kalimat sederhana 3 3 3
4. Bahasa yang digunakan dapat memotivasi minat 3 3 3
baca
5. Menggunakan petunjuk dan arahan yang benar 3 3 4
Jumlah 15 15 17 47
Nilai Validitas 47 : 60 × 100= 78,33
d. Manfaat
1. Dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran 3 3 4
oleh guru dan siswa
2. Memberi kemudahan bagi siswa dalam 3 3 3
memahami konsep yang dipelajari
Jumlah 6 6 7 19
Nilai Validitas 19 : 24 × 100 = 79,16
Nilai Validitas Bahan Ajar
(59+63+47+19) : 240x 100% = 78,33%
III. Soal Evaluasi/Tes Hasil Belajar
a. Materi Soal
1. Kesesuaian soal dengan indikator 4 3 4
2. Kisi-kisi soal jelas 3 3 4
3. Cakupan soal sesuai indicator materi 4 3 4
Jumlah 11 9 12 32
Nilai validitas 32 : 36 × 100 = 88,88
b. Konstruksi
1. Kejelasan petunjuk yang digunakan 3 3 4
2. Kalimat soal tidak menimbulkan penafsiran 3 3 3
150

ganda
3. Kejelasan perintah soal jelas 3 3 4
4. Keterbacaan ilustrasi/gambar pada soal 3 3 3
Jumlah 12 12 14 38
Nilai Validitas 38 : 48 × 100 = 79,16
c. Bahasa
1. Tata bahasa baik dan benar 3 4 4
2. Bahasa mudah dimengerti dan dipahami 3 3 4
3. Rumusan kalimat soal komunikatif 3 4 4
4. Penggunaan bahasa yang sederhana/familier 3 4 3
dengan siswa
Jumlah 12 15 15 42
Nilai validitas 42 :48 x 100 = 87,5
Nilai validitas Soal Evaluasi/Tes Hasil Belajar
( 32 + 38 + 42 ) : 132x 100% = 84,84 %

Skor Validasi Perangkat Pembelajaran


( 82,53% +78,33% +84,84% ): 3 = 81,9%
Keterangan :
Validator 1 :Drs, Muharizal.M,Si
Validator 2 :Helvita Roza, S,Pd
Validator 3 : Ricce Asriyenni
151

Lampiran 26

Dokumentasi Kelas Eksperimen

Siswa sedang mengisi peta konsep ( concept mapping)


152

Lampiran 27

Dokumentasi Kelas Kontrol

Siswa sedang berdiskusi dengan strategi identitas korporat

Anda mungkin juga menyukai