6620 15456 1 PB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Volume 18 No. 2, Desember 2021 DOI 10.31851/sainmatika.v18i2.6620


https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sainmatika

Respons Pertumbuhan Tanaman Mentimun (Cucumis sativus) terhadap


Pemberian Unsur Hara Fermentasi Buah Pepaya (Carica papaya)

Ita Emilia1*, Dewi Novianti2, Marmaini3, Dian Mutiara4


*e-mail: [email protected]
1,2,3,4Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas PGRI Palembang

ABSTRACT

The Research on Growth Responses of Cucumber (Cucumis sativus) to Fermented


Papaya (Carica papaya) nutrients carried out at the Workshop of the Faculty of
Science and Technology, University of PGRI Palembang, aimed at assessing the
response to the application of organic nutrient concentrations of fermented papaya on
height, stem diameter and number of leaves on the vegetative growth of cucumber
plants for four weeks. The study used the RAL method, namely the provision of
organic nutrients fermented papaya fruit with six different concentrations. The results
of the research showed that there was a significant effect of the treatment on the three
observed cucumber plant growth parameters. The P5 treatment (500 ml/L) resulted in
the highest value of 55.4 cm plant height, 18.32 leaf number and 0.98 cm plant stem
diameter, which were significantly different from other treatments.

Keywords: nutrients, growth, cucumber, papaya fruit

ABSTRAK

Penelitian Respons Pertumbuhan Tanaman Mentimun (Cucumis sativus) Terhadap


Pemberian Unsur Hara Fermentasi Buah Pepaya (Carica papaya) telah dilakukan di
Workshop Fakultas Sains dan Teknologi Universitas PGRI Palembang, bertujuan
mengkaji respons pemberian konsentrasi unsur hara organik fermentasi buah pepaya
pada tinggi, diameter batang dan jumlah daun pada pertumbuhan vegetatif tanaman
mentimun selama empat minggu. Penelitian menggunakan metode RAL yaitu
pemberian unsur hara organik fermentasi buah pepaya dengan enam konsentrasi yang
berbeda. Hasil ansira penelitian menunjukkan adanya pengaruh nyata perlakuan
terhadap tiga parameter pertumbuhan tanaman mentimun yang diamati. Perlakuan P5
(500 ml/L) menghasilkan nilai tertinggi yaitu 55,4 cm tinggi tanaman, jumlah daun
18,32 helai dan diameter batang tanaman yaitu 0,98 cm berbeda nyata dengan
perlakuan lainnya.

Kata Kunci: unsur hara, pertumbuhan, mentimun, buah pepaya

PENDAHULUAN

Buah mentimun (Cucumis sativus fenolik, senyawa flavonoid, steroid,


L.) adalah salah satu tanaman yang terpenoid, dan saponin (Agustin dan
tumbuh di Indonesia dan memiliki Gunawan, 2019). Mentimun merupakan
potensi antioksidan. Dalam uji buah yang kaya air, buah yang rendah
pendahuluan (fitokimia) terhadap buah kalori, sebagai sumber vitamin C dan
mentimun diperoleh jenis-jenis senyawa adanya kandungan flavonoid yang
aktif, antara lain : senyawa alkaloid, mempunyai efek antioksidan, dengan

p-ISSN 1829 586X 154


e-ISSN 2581-0170
Respons Pertumbuhan Tanaman,...Ita E., Dewi M., Marmaini dan Dian M.,...Sainmatika,...Volume 18,...No2,...Desember
2021,...154-160

cara memutus radikal bebas reaktif yang menyediakan unsur hara, waktu
cenderung membentuk radikal baru. pembuatannya lebih cepat, yang paling
Mentimun termasuk ke dalam golongan penting dalam pertanian penerapannya
buah yang di konsumsi untuk lebih mudah, yaitu saat penyemprotannya
menurunkan tekanan darah karena dapat langsung ke tanaman tersebut
mentimun mempunyai sifat hipotensif (Siboro, 2013).
(Martini dan Christine, 2021). Mentimun Menurut Syahputriani (2017) unsur
mempunyai fungsi sebagai penyejuk kulit hara dapat dibuat dari buah pepaya yang
(Hamzah et al., 2012). Selain itu, tidak layak dikonsumsi. Masyarakat
mentimun juga bermanfaat sebagai anti banyak mengkonsumsi buah papaya
kanker (Aziz et al., 2018). Hal ini karena selain bergizi tinggi, pepaya
dikarenakan kandungan senyawa dalam mudah diolah, mudah diperoleh dan
mentimun mengandung tanin yang memiliki harga yang terjangkau. Buah
merupakan senyawa bersifat sitotoksik pepaya memiliki tekstur yang lembut
(Putra et al., 2019). sehingga mudah rusak dan dalam jangka
Produksi mentimun perlu lama tidak tahan jika disimpan. Buah
ditingkatkan mengingat manfaat yang pepaya yang matang tidak langsung habis
dimiliki oleh tanaman ini. Salah satu terjual sehingga sering mengalami
usaha agar produksi buah mentimun pembusukan dapat menimbulkan masalah
meningkat adalah melakukan dalam lingkungan. Buah pepaya
intensifikasi penambahan unsur hara. mempunyai kelebihan, yaitu dapat
Unsur hara diperlukan dalam proses dibuat menjadi unsur hara dalam
pertumbuhan yang meliputi unsur hara membantu meningkatkan nutrisi bagi
mikro dan makro. Penambahan unsur pertumbuhan suatu tanaman. Unsur hara
hara dalam suatu media tanam bertujuan organik cair yang berbahan baku buah
dalam pemenuhan kandungan unsur hara pepaya terdiri dari karbohidrat, K, Ca,
sehingga diperoleh hasil produksi yang Mg, Fe dan fosfor yang tinggi, sehingga
lebih baik. Tanaman akan memberikan sangat baik untuk pertumbuhan serta
respons baik jika penambahan unsur hara perkembangan mikroorganisme dan
dilakukan dengan cara yang sesuai tanaman.
dengan kebutuhan tanaman (Sihaloho et Mubarok et al. (2019), menjelaskan
al., 2015). Pemberian unsur hara dapat penambahan unsur hara organik cair
meningkatkan pembentukan klorofil yang berasal dari pepaya terhadap
daun, mengkokohkan serta produktivitas mentimun dengan
meningkatkan daya tahan tanaman konsentrasi 90 ml/liter berpengaruh nyata
mentimun dari terjadinya kekeringan meningkatkan tinggi tanaman mencapai
(Fitriani et al., 2013). 27,34 cm, panjang buah mentimun 24,27
Unsur hara cair merupakan unsur cm, diameter buah mentimun 5,01 cm,
hara yang berbahan dasar dari tumbuhan jumlah buah mentimun pertanaman 20
dan hewan serta sudah mengalami proses buah, terdapat jumlah buah per plot 118
fermentasi, berwujud cairan berisi buah, dan buah mentimun memeiliki
kandungan senyawa kimia. Pada berat 7816,87 gram, selama 2 bulan.
dasarnya unsur hara cair mempunyai Penambahan bio aktivator EM4
keuntungan, yaitu dalam (Effective Microorganisme) dalam
mengaplikasikannya mudah, selain itu pembuatan pupuk organik cair,
unsur hara cair lebih mudah diserap oleh khususnya dari limbah buah-buahan
tanaman, banyaknya kandungan bertujuan untuk meningkatkan
mikroorganisme, mengatasi penurunan kandungan nitrogen, pospor, dan kalium
(defisiensi) hara, mampu secara cepat sebagai unsur hara makro bagi tanaman.

p-ISSN 1829 586X 155


e-ISSN 2581-0170
Respons Pertumbuhan Tanaman,...Ita E., Dewi M., Marmaini dan Dian M.,...Sainmatika,...Volume 18,...No2,...Desember
2021,...154-160

Namun, terlebih dulu ditambahkan bahan P5 = 500 ml/L unsur hara papaya
organik yang berupa pupuk organik ke
dalam tanah agar penggunaan EM4 akan Penentuan tata letak unit
lebih efisien. EM4 percobaan yang dilakukan dengan cara
mempercepat terjadinya proses pengundian.
fermentasi bahan organic, sehingga Prosedur Kerja
memudahkan dalam penyerapan unsur Pembuatan Unsur Hara Buah Pepaya
hara. Selain itu, EM4 efektif Sebanyak 5 kg Pepaya dicincang
sebagai pestisida hayati dan bermanfaat menggunakan pisau sampai menjadi
dalam meningkatkan mutu tanaman potongan kecil lebih kurang 1 cm.
Selain itu, kelebihan Effective Setelah itu, disiapkan air (5 liter)
Microorganisme ini merupakan bahan dimasukkan ke ember, diberi 100 gram
yang dapat mempercepat pembentukan gula pasir, diaduk hingga larut.
pupuk organik serta meningkatkan Selanjutnya tambahkan 100 ml EM.
kualitasnya, struktur tanah menjadi lebih Ember harus ditutup rapat dan diletakkan
baik setelah diberi EM4 sehingga terhindar dari cahaya matahari. Setelah 2
menyuplai unsur hara yang dperlukan minggu, dilakukan penyaringan untuk
tanaman (Meriatna et al., 2018). Latar memisahkan ampas dan unsur hara
belakang diatas membuat penulis pepaya (Parintak, 2018).
terdorong untuk mengkaji respons
pertumbuhan tanaman mentimun Pemilihan Benih Mentimun (Cucumis
(Cucumis sativus) terhadap pemberian sativus)
unsur hara fermentasi buah pepaya Benih mentimun yang digunakan
(Carica papaya). yaitu benih yang memiliki viabilitas 85%.
Agar kulit benih menjadi lunak
BAHAN DAN METODE dilakukan perendaman benih (selama ±
15 menit) dengan tujuan mempercepat
Pelaksanaan penelitian ini pertumbuhan benih. Benih yang
di Workshop Fakultas Sains dan terapung disisihkan, benih yang terendam
Teknologi UPGRI Palembang. Adapun akan digunakan untuk ditanam.
alat-alat yang dipakai dalam penelitian ini
: jangka sorong, timbangan analitik, gelas Persemaian
ukur, batang pengaduk, ember, polybag Sebelum ditanam, benih disemai
ukuran 3 kg, kamera, saringan, bak terlebih dahulu dalam bak persemaian
semai, alat tulis, dan kertas label. Bahan yang sudah ada media tanah. Benih
meliputi : benih tanaman mentimun disemai selama 2 minggu, setelah itu
(Cucumis sativus), limbah pepaya bibit yang mempunyai 2 helai daun
(Carica papaya), air, EM4, tanah dan dipindahkan ke polybag.
gula pasir.
Metode dalam penelitian ini Persiapan Media Tanam
metode eksperimen Rancangan Acak Polybag yang diperlukan
Lengkap (RAL), terdiri dari 6 macam berukuran 2 kg sebanyak 24 buah dan
perlakuan dan 4 kali ulangan Perlakuan masing-masing diisi 2 kg tanah. Media
diberikan sebagai berikut: tanam mentimun diolah diberi unsur hara
P0 = Kontrol (tanpa unsur hara) sesuai dengan perlakuan dan dibuat 2
P1 = 100 ml/L unsur hara pepaya minggu sebelum bibit mentimun
P2 = 200 ml/L unsur hara pepaya dipindahkan ke dalam polybag dan
P3 = 300 ml/L unsur hara pepaya disusun sesuai dengan tata letak unit
P4 = 400 ml/L unsur hara pepaya percobaan.

p-ISSN 1829 586X 156


e-ISSN 2581-0170
Respons Pertumbuhan Tanaman,...Ita E., Dewi M., Marmaini dan Dian M.,...Sainmatika,...Volume 18,...No2,...Desember
2021,...154-160

b. Jumlah daun (helai) dilakukan dengan


Penanaman cara menghitung jumlah daun yang
Pemilihan bibit yang akan sudah terbuka secara sempurna dengan
ditanam yaitu bibit yang telah interval waktu 1 minggu sekali.
mempunyai 2 helai daun agar
pertumbuhan seragam dan dipindahkan c. Diameter Batang (cm) diukur dengan
ke media tanam dalam polybag. Sebelum mempergunakan kalifer atau jangka
bibit ditanam, media tanam disiram air sorong pada bagian batang bawah
terlebih dahulu. Untuk menghindari yaitu 5cm dari pangkal batang.
terjadinya penguapan yang berlebihan ,
pemindahan bibit dilakukan pada pagi Pengumpulan dan Analisis Data
hari. Saat penanaman bibit, media dalam Data dianalisis menggunakan analisis
polybag diberi lubang terdalam 3 cm sidik ragam (Tabel 1. ANSIRA).
(Oviyanti et al., 2016). Seandainya perlakuan berpengaruh nyata
maka dilanjutkan dengan Uji BNT (Uji
Perlakuan Beda Nyata Terkecil, dengan taraf a = 5
Pemberian unsur hara buah %).
pepaya yang terdiri dari 5 taraf
konsentrasi berikut : 0; 100 ml/L; 200 HASIL DAN PEMBAHASAN
ml/L; 300 ml/L; 400 ml/L; 500 ml/L.
Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian pemberian unsur
Aplikasi unsur hara buah pepaya hara fermentasi buah pepaya (Carica
dilaksanakan saat tanaman mentimun papaya) terhadap tinggi tanaman
berumur 1 hingga 4 minggu setelah mentimun (Carica papaya) dilakukan
tanam, dengan interval waktu 1 minggu analisis sidik ragam didapatkan Fhitung
sekali dengan disiramkan ke media lebih besar daripada Ftabel 5%. Hasil
tanam. BNT pada Tabel 1 berikut.

Pemeliharaan Tabel 1. Hasil Uji BNT Respons Tinggi


Pemeliharaan tanaman mentimun Tanaman Mentimun
yaitu dilakukan penyiraman yang Perlakuan Tinggi Tanaman (cm)
dilakukan pagi hari serta sore hari, atau P0 20,3 a
disesuaikan dengan kondisi lapangan. P1 31,2 b
P2 37,6 c
Pengamatan P3 43,1 d
Selama 4 minggu sejak tanaman P4 49,2 e
dipindahkan ke polybag dilakukan P5 55,4 f
pengamatan, dengan interval 1 minggu BNT 5%= 5,42
sekali untuk melihat pertumbuhan Keterangan: Rata-rata yang diikuti oleh huruf
tanaman mentimun meliputi jumlah daun, sama artinya berbeda tidak nyata
tinggi tanaman, dan diameter batang.
Tabel 1, perlakuan berbagai
Parameter yang Diamati konsentrasi perlakuan pemberian unsur
Parameter yang diamati meliputi : hara fermentasi buah pepaya berbeda
a. Tinggi tanaman (cm) yang diukur nyata terhadap tinggi tanaman mentimun
mulai dari pangkal batang sampai disemua perlakuan. Hasil dari perlakuan
dengan ujung daun terpanjang. tertinggi untuk parameter pertumbuhan
Pengamatan satu minggu sekali, yaitu tinggi tanaman mentimun yaitu pada
saat umur 7 hst; 14 hst; 21 hst; 28 hst. perlakuan P5 (500 ml/L unsur hara

p-ISSN 1829 586X 157


e-ISSN 2581-0170
Respons Pertumbuhan Tanaman,...Ita E., Dewi M., Marmaini dan Dian M.,...Sainmatika,...Volume 18,...No2,...Desember
2021,...154-160

fermentasi buah pepaya) dengan nilai fermentasi buah pepaya menunjukkan


rata – rata tinggi mentimun 55,4 cm peningkatan yang sangat signifikan
berbeda nyata terhadap semua perlakuan, terhadap jumlah daun seiring dengan
sedangkan respons paling rendah pada peningkatan konsentrasi perlakuan yang
perlakuan P0 (menggunakan air tanpa diberikan.
pemberian unsur hara fermentasi buah Pertumbuhan diameter batang
pepaya). mentimun yang diberi perlakuan unsur
Syahputriani (2017), kandungan hara buah pepaya selama 4 minggu
buah pepaya terdiri dari kalsium, didapatkan Fhitung 8,14 besar dari
karbohidrat, fosfor, kalium, magnesium, Ftabel 2,77 α 5%. Hasil Uji BNT pada
dan besi untuk diolah sebagai unsur hara Tabel 3 berikut.
bagi pertumbuhan tanaman. Konsentrasi
unsur hara yang tinggi berkaitan dengan Tabel 3. Pertumbuhan Diameter
suplai air, nutrisi dan fotosintat akan Tanaman Mentimun
meningkatkan pembelahan sel, Perlakuan Diameter Batang
pembesaran dan pengembangan sel pada (cm)
batang tanaman (Gustia, 2016). P0 0,30 a
Secara statistik, perlakuan P1 0,42 b
pemberian berbagai konsentrasi unsur P2 0,58 c
hara fermentasi buah pepaya P3 0,71 d
menunjukkan pengaruh nyata bagi P4 0,84 e
pertumbuhan jumlah daun mentimun P5 0,98 f
nilai Fhitungnya 52,42 besar dari Ftabel BNT 5%= 0,06
2,77 pada α 5%. Hasil Uji BNT dapat Keterangan: Rata–rata l yang diikuti oleh huruf
dilihat pada Tabel 2. yang sama artinya berbeda tidak
nyata.
Tabel 2. Respons Jumlah Daun Tanaman
Mentimun Tabel 3. semakin tinggi
Perlakuan Jumlah Daun (Helai) konsentrasi perlakuan pemberian unsur
P0 6,15 a hara fermentasi buah pepaya maka
P1 8,66 b semakin meningkat respons
P2 11,53 c pertumbuhan diameter batang mentimun.
P3 13,21 d Perlakuan Po menunjukkan rata-rata
P4 16,04 e terendah karena P0 sebagai kontrol atau
P5 18,32 f tanpa pemberian unsur hara sehingga
kekurangan unsur hara yang dibutuhkan
BNT 5%= 0,41
Keterangan: Rata – rata yang diikuti oleh huruf oleh mentimun, sedangkan pada
yang sama artinya berbeda tidak perlakuan P5 (500 ml/L unsur hara buah
nyata pepaya) merupakan konsentrasi tertinggi
untuk memenuhi kebutuhan unsur hara
Tabel 2 hasil uji BNT 5% terlihat mentimun.
pada parameter jumlah daun pada Buah pepaya yang difermentasi
perlakuan P0 berbeda nyata dengan diolah menjadi pupuk organik
perlakuan lainnya, begitu juga dengan mengandung unsur nitrogen yang
perlakuan pada P1, P2, P3, P4 dan P5. mana unsur ini digunakan untuk
Pemberian tertinggi untuk parameter pembentukan protein dan berbagai
pertumbuhan jumlah daun mentimun bahan penting lainnya, sintesis klorofil,
yaitu pada perlakuan P5 (500 m/L unsur sel-sel baru terbentuk sehingga
hara) dengan nilai rata-rata 18,32 helai. menambah diameter batang mentimun.
Pemberian konsentrasi unsur hara Posfor yang terdapat pada buah pepaya

p-ISSN 1829 586X 158


e-ISSN 2581-0170
Respons Pertumbuhan Tanaman,...Ita E., Dewi M., Marmaini dan Dian M.,...Sainmatika,...Volume 18,...No2,...Desember
2021,...154-160

menstimulasi sistem perakaran sehingga sedang (30-40%), konsentrasi gula


fungsi akar dapat menyerap unsur hara tinggi, dan suhu sekitar 40-50ºC
lebih baik untuk pertambahan diameter
batang. Masa vegetatif tanaman dimulai KESIMPULAN
dari proses perkecambahan biji. Proses Pemberian unsur hara fermentasi
imbibisi kandungan air meningkat. bbuah pepaya memberikan pengaruh
Radikula merupakan stuktur pertama nyata terhadap pertumbuhan tanaman
yang muncul, kemudian diikuti mentimun. Terjadi peningkatan
pembentukan jaringan dan organ seperti pertumbuhan seiring konsentrasi
batang dan daun. Akar akan menyerap perlakuan yang diberikan. Perlakuan P5
air, hara dan mineral di dalam tanah. (500 ml/L unsur hara buah pepaya)
Batang berperan memberi kekuatan dan didapatkan nilai rata-rata tertinggi pada
menyokong tanaman, sedangkan daun pertumbuhan tinggi tanaman yaitu 55,4
berperan dalam pembentukan makanan cm, jumlah daunnya yaitu 18,32 helai dan
melalui fotosintesis (Rizal et al 2019). diameter batangnya 0,98 cm, sedangkan
Pembuatan unsur hara fementasi nilai rata – rata terendah yaitu pada
buah pepaya menggunakan bioaktivator perlakuan P0 tanpa pemberian unsur
berupa EM4. EM4 merupakan campuran hara.
kultur berbagai mikroba yang
bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman, DAFTAR PUSTAKA
dapat digunakan sebagai sumber
inokulum untuk meningkatkan Agustin, V., S. Gunawan. 2019. Uji
keragaman dan populasi mikroba Fitokimia dan Aktivitas
(Rahmah et al (2014). Hasil penelitian Antioksidan Ekstrak Mentimun
(Jalaluddin et al., 2016), semakin lama (Cucumis sativus). Tarumanagara
fermentasi dan semakin banyak Medical Journal. 1 (2): 195-200.
konsentrasi EM4 yang digunakan maka Azis, Y. Abubakar, N. M. Erfiza. 2018.
semakin meningkat nilai N, P dan K Analisis Total Flavonoid dan
yang diperoleh pada pembuatan unsur Vitamin C pada Beberapa Jenis
hara pupuk organik. Nilai pH paling Mentimun (Cucumis sativus L.).
tinggi diperoleh pada lamanya waktu Jurnal lmiah Mahasiswa Pertanian
fermentasi selama 9 hari dengan volume Unsyiah. 3 (1): 381-387.
EM4 sebanyak 40 ml yaitu pH 6,89. Fitriani, L., Toekidjo dan P. Setyastuti.
Konsentrasi N tertinggi yaitu 2,80% 2013. Keragaman Lima Kultivar
volume EM4 70 ml dengan waktu (Capsicum annum L.) Di Dataran
fermentasi 15 hari. Konsentrasi K Medium. Jurnal Vegetalika. 2(2):
sebesar 0,64% pada volume EM4 70 ml 50-63.
dengan lamanya waktu fermentasi 15 Gustia, H. 2016. Respons Pertumbuhan
hari, konsentrasi P 1.16% pada volume dan Produksi Tanaman Mentimun
EM4 70 ml dengan lama fermentasi 18 Terhadap Pemangkasan Pucuk.
hari. Mikroorganisme fermentator di Proceedings.The 2nd International
dalam EM4 berkisar 80 jenis. Lima Multidisciplinary Conference 2016.
mikrooranisme utama berupa bakteri Universitas Muhammadiyah Jakart.
fotosintetik, Streptomyces sp Jakarta. 339-345
Lactobacillus sp, yeast, dan Hamzah, H., Kunu, P.J., dan Rumakat,
Actinomycetes. Nur et al (2016) A. 2012. Respon Pertumbuhan dan
menyatakan proses fermentasi terjadi Produksi Ketimun (Cucumis sativus
dalam kondisi anaerobik, konsentrasi air L) Terhadap Sistem Pengolahan

p-ISSN 1829 586X 159


e-ISSN 2581-0170
Respons Pertumbuhan Tanaman,...Ita E., Dewi M., Marmaini dan Dian M.,...Sainmatika,...Volume 18,...No2,...Desember
2021,...154-160

Tanah dan Jarak Tanam. Jurnal Darat (Ipomea reptans Poir).


Agrologia. 1 (2): 106-112. Skripsi. Universitas Sanata Dharma
Jalaluddin, Nasrul Z, A., dan Rizki, S. Yogyakarta.
2016. Pengolahan Sampah Putra, K.A., I. Purwaningsih,
Organik Buah- Buahan Menjadi Kuswiyanto. 2019. Oksisitas Akut
Pupuk dengan Menggunakan Ekstrak Metanol Mentimun
Efektif Mikroorganisme. Jurnal (Cucumis Sativus L.) terhadap
Teknologi Kimia Unimal, 5 (1): Larva Artemia Salina Leach
17-29. Metode Brine Shrimp Lethality
Martini, M., M. Christine. 2021. Test (Bslt). Jurnal Laboratorium
Pengaruh Pemberian Jus Mentimun Katulistiwa. 2 (2): 67-71.
terhadap Tekanan Darah pada Rahmah, NI., Anggarini, S,. Pulungan,
Lansia Hipertensi Di PSTW Sinta MH,. Hidayat N, Wignyanto,
Rangkang Tahun 2020. Jurnal 2014, Pembuatan Kompos Limbah
Keperawatan Stikes Suaka Insan. 6 Log Jamur Tiram:Kajian
(1): 53-58. Kosentrasi Kotoran Kambing Dan
Meriatna, Suryati, A. Fahri. 2018. EM4 Serta Waktu Pembalikan,
Pengaruh Waktu Fermentasi dan Jurnal Teknologi Pertanian, 15
Volume Bio Aktivator EM4 (2): 59-66.
(Effective Microorganisme) pada Rizal, S., Novianti, D dan Septiani, M.
Pembuatan Pupuk Organik Cair Pengaruh Jamur Trichoderma sp
(POC) dari Limbah Buah-Buahan. Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Jurnal Teknologi Kimia Unimal. 7 Tomat (Solanum lycopersicum L.)
(1): 13-29. Jurnal Indobiosains. 1 (1) Edisi
Mubarok, R. F. A., B. Tripama, dan B. Februari 2019. 14-21
Suroso. 2019. Efikasi Pupuk Siboro, E. S., E. Surya dan N. Herlina.
Organik Cair (Poc) Buah Pepaya 2013. Pembuatan Pupuk Cair dan
(Carica papaya L.) Terhadap Biogas Dari Campuran Limbah
Produktivitas Tanaman Mentimun Sayuran. Jurnal Teknik Kimia USU,
(Cucumis sativus L.). Jurnal 2(3): 11-17.
Agritrop. 17(1): 76 – 92. Sihaloho, N. S., N. Rahmawati, L.A.P.
Nur. T., A. R. Noor., dan M. Elma. Putri. 2015. Respon Pertumbuhan
2016. Pembuatan Pupuk Organik dan Produksi Tanaman Kedelai
Cair Dari Sampah Organik Rumah Varietas Detam 1 terhadap
Tangga dengan Penambahan Pemberian Vermikompos dan
Bioaktivator EM4 (Effective Pupuk P. Jurnal Agroekoteknologi.
Microorganisms). Konversi. 5(2): 3 (4): 1591-1600.
5-12. Syahputriani, N. 2017. Pengujian Pupuk
Oviyanti, F., S. Syarifah, N. Hidayah. Organik Cair Limbah Buah Pepaya
2016. Pengaruh Pemberian Pupuk pada Pertumbuhan dan Produksi
Organik Cair Daun Gamal Tanaman Jagung Manis (Zea mays L.)
(Gliricidia Sepium (Jacq.) Kunth (Saccharata Sturt). Skripsi. Universitas
Ex Walp.) terhadap Pertumbuhan Medan Area Medan.
Tanaman Sawi (Brassica juncea
L.). Jurnal Biota. 2(1): 61-67.
Parintak, R. 2018. Pengaruh Pemberian
Pupuk Organik Cair dari Limbah
Buah Pepaya dan Kulit Nanas
Terhadap Pertumbuhan Kangkung

p-ISSN 1829 586X 160


e-ISSN 2581-0170

Anda mungkin juga menyukai