Untitled

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 43

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : kja.anditagunawan@gmail.

com
Standar Pengendalian Mutu (SPM) ini mengatur tanggung jawab Kantor Jasa Akuntan (KJA)
Andita Gunawan atas sistem pengendalian mutu dalam melaksanakan perikatan selain perikatan
ansurans. SPM ini dibaca dalam kaitannya dengan ketentuan etika yang berlaku.

Suatu sistem pengendalian mutu meliputi kebijakan yang dirancang untuk mencapai tujuan serta
prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan dan memantau kepatuhan terhadap kebijakan
tersebut.

SPM ini berlaku untuk semua KJA yang melaksanakan perikatan selain perikanan asurans. Sifat
dan luasnya kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh masing-masing KJA untuk
mematuhi SPM ini akan bergantung pada berbagai faktor seperti ukuran dan karakteristik operasi
dari KJA serta masuk tidaknya KJA tersebut dalam Jaringan KJA.

SPM ini berisi tujuan KJA dalam mematuhi SPM, serta ketentuan yang dirancang yang
memungkinkan KJA dapat mencapai tujuan tersebut. Selain itu, SPM ini juga berisi panduan
terkait dalam bentuk Materi Penerapan dan Penjelasan Lain, bagian pendahuluan yang
menjelaskan konteks yang relevan untuk memahami SPM dengan tepat, serta definisi istilah
yang digunakan.

Tujuan SPM ini memberikan konteks ketentuan SPM ketika ditetapkan dan dimaksudkan untuk
membantu KJA dalam :
 Memahami hal yang perlu dicapai; dan
 Memutuskan ada tidaknya hal lain yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Ketika diperlukan, Materi Penerapan dan Penjelasan Lain memberikan penjelasan lebih lanjut
mengenai ketentuan dan panduan dalam melaksanakan ketentuan tersebut, khususnya untuk :
 Menjelaskan maksud atau tujuan dari ketentuan tersebut secara lebih jelas; dan
 Memberikan contoh mengenai kebijakan dan prosedur yang tepat dalam keadaan tertentu.

Walaupun panduan tersebut bukan merupakan suatu ketentuan yang diharuskan, namun panduan
tersebut relevan dalam menerapkan ketentuan SPM secara tepat. Materi Penerapan dan
Penjelasan Lain juga dapat memberikan informasi mengenai latar belakang dari hal-hal yang
dibahas dalam SPM ini.

Bagian definisi memuat uraian mengenai makna dari istilah tertentu yang digunakan dalam SPM
ini. Uraian tersebut diberikan untuk membantu penerapan dan penafsiran atas SPM ini secara
konsisten, dan tidak dimaksudkan untuk menggantukan definisi yang digunakan untuk keperluan
lain, baik dalam bidang hukum, peraturan, atau lainnya. SPM ini juga memuat uraian istilah lain
yang digunakan dalam SPM ini untuk membantu penafsiran yang bersifat umum secara
konsisten.

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]
Dalam pelaksanaan KJA Andita Gunawan sangatlah diperlukan berbagai dokumen KJA Andita
Gunawan. Dokumen tersebut dapat dalam bentuk regulasi maupun sebagai bukti pelaksanaan
kegiatan. Untuk dapat terjadinya persamaan persepsi dalam penyusunan dokumen yang terkait
dengan pelaksaan akreditasi KJA Andita Gunawan, maka disusunlah Panduan Penyusunan
Dokumen Akreditasi ini. Dengan adanya panduan ini, diharapkan dapat membantu KJA Andita
Gunawan menyiapkan dokumen yang merupakan bagian yang cukup penting dari proses
akreditasi KJA Andita Gunawan. Pada dasarnya, dokumen akreditasi terdiri dari 2 jenis, yaitu :
1. Regulasi yang terdiri dari kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan program.
2. Bukti pelaksanaan kegiatan.

Semoga Buku Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi ini dapat bermanfaat bagi KJA Andita
Gunawan dan pihak-pihak lainnya yang terkait denganpenyelenggraan akreditasi KJA Andita
Gunawan.Akhirnya saran dan koreksi demi perbaikan buku Panduan ini sangat kami harapkan.
Terima kasih.

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]
Berikut pengertian istilah yang digunakan dalam SPM ini:
 Akuntan Berpraktik adalah Akuntan Beregister yang telah mendapatkan izin dari otoritas
untuk memberikan jasa akuntansi kepada publik melalui Kantor Jasa Akuntan.
 Akuntan Berpraktik yang Melakukan Perikatan adalahAkuntan Berpraktik dalam KJA
yang bertanggung jawab atas perikatan dan pelaksanaannya, serta atas laporan yang
diterbitkan atas nama KJA, dan pihak yang memiliki kewenangan dari profesi, hukum, atau
badan pengawas, ketika disyaratkan.
 Dokumentasi Perikatan adalah dokumentasi pekerjaan yang dilakukan, dan hasil yang
diperoleh, dan kesimpulan yang dicapai oleh praktisi (sering disebut “kertas kerja”).
 Inspeksi adalah prosedur yang dirancang untuk memberikan bukti kepatuhan tim perikatan
terhadap kebijakan pengendalian mutu KJA dan prosedurnya, terkait dengan penyelesaian
perikatan.
 Jaringan adalah suatu struktur yang lebih besar :
- Bertujuan untuk saling bekerja sama; dan
- Ditujukan secara jelas untuk berbagi laba atau biaya, berbagi kepemilikan saham,
pengendalian, atau pengelolaan yang sama, kebijakan dan prosedur pengendalian mutu
yang sama, atau penggunaan bagian signifikan atas sumber daya professional.
 Jaringan KJA adalah KJA atau entitas yang menjadi anggota dari Jaringan
 Ketentuan Etika yang Berlaku adalah ketentuan etika yang berlaku bagi tim perikatan,
khususnya Bagian A dan B dari Kode Etik Akuntan Profesional yang dikeluarkan oleh IAI
dan Ketentuan Etika lain yang ditetapkan oleh regulator.
 Keyakinan Memadai adalah tingkat keyakinan yang tinggi tetapi tidak mutlak, dalam
konteks SPM
 KJA adalah badan usaha yang telah mendapatkan ijin dari otoritas yang berwenang untuk
memberikan jasa akuntansi selain asurans sesuai dengan peraturan yang berlaku.
 Pemantauan adalah suatu proses yang meliputi pertimbangan dan evaluasi berkelanjutan
atas sistem pengendalian mutu KJA, termasuk inspeksi berkala atas perikatan yang telah
selesai, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai bahwa sistem pengendalian
mutu bekerja secara efektif.
 Personil adalah akuntan Berpraktik dan staf
 Pihak Eksternal dengan kualifikasi yang sesuai adalah individu dari luar KJA yang
mempunyai komperensi dan kemampuan untuk bertindak sebagai Akuntan Berpraktik yang
melakukan perikatan, misalnya, Akuntan Berpraktik dari KJA lain, atau karyawan (yang
mempunyai pengalaman yang sesuai) dari KJA yang dapat melaksanakan perikatan jasa
professional atau dari suatu organisasi yang menyediakan jasa pengendalian mutu yang
relevan
 Praktisi adalah akuntan professional di praktik public

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


 Staf adalah tenaga professional, selain Akuntan Berpraktik termasuk tenaga ahli yang
dipekerjakan oleh KJA
 Standar Profesi adalah standar pengendalian mutu, standar pemberian jasa, Kode Etik
Akuntan Profesional yang dikeluarkan oleh IAI, dan ketentuan etika yang berlaku
 Tanggal Laporan adalah tanggal yang digunakan perikatan
 Tim Perikatan adalah personil yang melaksanakan perikatan, srta setiap individu yang
ditugaskan oleh KJA atau Jaringan KJA yang melaksanakan prosedur dalam perikatan
tersebut, tidak termasuk para ahli eksternal yang ditugaskan oleh KJA atau Jaringan KJA.

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]
1. Umum
Kepemimpinan KJA dan contoh yang diberikan berpengaruh signifikan terhadap budaya
internal KJA. Dukungan budaya internal yang berorientasi terhadap mutu bergantung pada
tindakan dan pesan yang jelas, konsisten, dan berulang dari semua tingkatan manajemen
KJA yang menekankan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KJA, serta ketentuan
untuk :
a. Melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan standar profesi, ketentuan hukum serta
peraturan yang berlaku; dan
b. Menerbitkan laporan yang tepat yang sesuai dengan keadaan.

Tindakan dan pesan tersebut mendorong suatu budaya yang mengakui dan menghargai
pekerjaan yang bermutu tinggi. Tindakan dan pesan tersebut dapat dikomunikasikan melalui,
tetapi tidak terbatas pada, seminar, pelatihan, pertemuan, dialog formal dan informal,
pernyataan misi, surat edaran, atau memorandum penjelasan. Tindakan dan pesan tersebut
juga dapat dimasukkan dalam dokumentasi internal KJA, materi pelatihan, dan prosedur
penilaian rekan dan staf sehingga dapat mendukung dan memperkuat pandangan KJA
mengenai pentingnya mutu dan cara praktis untuk mencapainya.

Hal yang paling penting dalam mendukung budaya internal yang berdasarkan pada mutu
adalah kebutuhan akan kepemimpinan KJA yang mengakui bahwa strategi bisnis KJA
sangat ditentukan oleh komitmen KJA untuk mencapai mutu dalam setiap perikatan yang
dilaksanakannya. Dukungan atas budaya internal mencakup :
a. Penetapan kebijakan dan prosedur yang mengatur evaluasi atas kinerja, kompensasi, dan
promosi (termasuk sistem insentif) personil KJA dalam rangka menunjukkan komitmen
tinggi KJA terhadap mutu;
b. Penentuan tanggung jawab menajemen agar setiap pertimbangan komersil tidak
mengesampingkan mutu pekerjaan yang dilaksanakan, dan
c. Penyediaansumberdaya yang memadai untuk pengembangan, dokumentasi, dan
dukungan atas kebijakan dan prosedur pengendalian mutu.

2. Tone at the top


Pengalaman dan kemampuan yang cukup dan tepat memungkinkan seorang atau beberapa
orang yang bertanggung jawab atas system pengendalian mutu KJA untuk mengidentifikasi
dan memahami masalah pengendalian mutu serta mengembangkan kebijakan dan prosedur
yang tepat. Kewenangan yang cukup memungkinkan setiap orang dalam KJA untuk
menerapkan kebijakan dan prosedur tersebut.

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]
1. Umum
Setiap individu dalam KJA harus memenuhi ketentuan etika, minimal seperti yang
tercantum dalam Kode Etik Akuntan Profesional, dan ketentuan peraturan perun-
dangundangan yang berlaku.

Setiap individu dalam KJA harus berkomitmen untuk memegang teguh nilai-nilai
kepemimpinan yang beretika dan bertanggungjawab dalam penerapannya. Akuntan
Profesional harus menetapkan kebijakan yang berlaku pada seluruh staf untuk mema-hami
Kode Etik Akuntan Profesional, menerima tanggungjawab dalam pelaksanaan Kode Etik
tersebut, serta menelaah kepatuhannya secara periodik.

2. Independensi
Dalam menjalankan tugasnya individu dalam KJA harus selalu mempertahankan
independensi di dalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam Kode Etik
Akuntan Profesional. Sikap independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta (in
facts) maupun dalam penampilan (in appearance). Independensi harus dipertahankan selama
periode perikatan.

Jika ancaman terhadap independensi tidak bisa dihilangkan atau dikurangi ke tingkat yang
dapat diterima dengan menerapkan pencegahan yang tepat, Akuntan Profesional (Pimpinan
KJA) harus menghilangkan aktivitas, kepentingan, atau hubungan yang menciptakan
ancaman, atau menolak untuk menerima atau melanjutkan perikatan. Akuntan Profesional
(Pimpinan KJA) harus bertanggung jawab untuk dan memastikan pemecahan masalah yang
tepat terhadap ancaman independensi.

Setiap individu dalam KJA harus menelaah kondisi sekeliling yang menimbulkan ancaman
terhadap independensi. Staf KJA harus melaporkan kepada Akuntan Profesional (Pimpinan
KJA) apabila staf, dalam identifikasinya, berada dalam kondisi mendapatkan ancaman
terhadap independensinya.

Akuntan Profesional (Pimpinan KJA) harus mendokumentasikan rincian ancaman yang


teridentifikasi, termasuk hubungan atau keadaan dalam kaitannya dengan klien, dan
pencegahan yang diterapkan.

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


3. Benturan Kepentingan
Adalah situasi atau kondisi dimana Perusahaan yang karena Jabatan/posisinya, memiliki
kewenangan yang berpotensi dapat disalahgunakan baik sengaja maupun tidak sengaja untuk
kepentingan lain sehingga dapat mempengaruhi kualitas keputusannya, serta kinerja hasil
keputusan tersebut yang dapat merugikan bagi Perusahaan.

4. Kerahasiaan
Individu dalam Kantor Jasa Akuntansi Andita Gunawan tidak diperkenankan
mengungkapkan informasi klien yang bersifat rahasia tanpa persetujuan dari klien. Individu
dalam Kantor Jasa Akuntansi Andita Gunawan harus melindungi dan menjaga informasi
klien yang wajib untuk dirahasiakan dan dilindungi berdasarkan peraturan perundang-
undangan, Kode Etik Akuntan Profesional, ketentuan internal Kantor Jasa Akuntansi Andita
Gunawan, atau perjanjian tertentu dengan klien.

Informasi klien dan semua informasi pribadi yang diperoleh selama perikatan hanya
digunakan atau diungkapkan untuk tujuan pada saat informasi tersebut didapatkan.
Informasi klien dan individu hanya akan disimpan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan kebijakan pemeliharaan dan akses di dalam Kantor Jasa Akuntansi
Andita Gunawan.

Pimpinan Kantor Jasa Akuntansi Andita Gunawan akan mengkomunikasikan kebijakan dan
menyediakan akses terhadap informasi berdasarkan pedoman dan ketentuan dalam Panduan
SPM atau dokumen lain agar diketahui dan dipahami oleh staf.

Kebijakan Kantor Jasa Akuntansi Andita Gunawan juga mengharuskan penyimpanan dan
penanganan berkas internal ataupun dokumen-dokumen milik klien untuk menjaga dan
melindungi informasi tersebut dari akses pihak yang tidak berkepentingan.

Pimpinan Kantor Jasa Akuntansi Andita Gunawan mengharuskan staf menyampaikan surat
pernyataan kerahasiaan pada saat rekrutmen. Setiap staf harus memahami dan mematuhi
kebijakan Kantor Jasa Akuntansi Andita Gunawan tentang kerahasiaan.

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]
1. Umum
KJA hanya akan melaksanakan atau melanjutkan hubungan dan perikatan hanya ketika KJA
mempunyai kompetensi & kapabilitas untuk melaksanakan perikatan termasuk waktu dan
sumber daya untuk melaksanakannya, mampu mematuhi ketentuan yang tercantum dalam
Kode Etik Akuntan Profesional, serta telah meyakini integritas dari klien.

KJA harus memenuhi kebijakan dan prosedur dalam penerimaan dan keberlanjutan
hubungan klien dengan cara memperoleh informasi yang diperlukan sebelum menerima
perikatan dari klien baru, memutuskan keberlanjutan perikatan yang ada, dan
mempertimbangkan penerimaan perikatan baru dari klien yang ada.

2. Penerimaan dan Keberlanjutan


Sehubungan dengan integritas klien, penting untuk mempertimbangkan hal berikut:
• Identitas dan reputasi bisnis dari pemilik utama, manajemen kunci, dan penanggung
jawab tata kelola klien.
• Sifat operasi dari klien, termasuk praktik bisnisnya.
• Informasi sehubungan dengan perilaku pemilik utama, manajemen kunci, dan
penanggungjawab tata kelola klien terhadap permasalahan tertentu seperti penafsiran
yang agresif atas standar akuntansi dan lingkungan pengendalian intemal.
• Agresif tidaknya klien untuk menekan imbalan jasa KJA serendah mungkin.
• Indikasi terjadinya pembatasan cakupan pekerjaan yang tidak wajar.
• Indikasi bahwa klien mungkin terlibat dalam pencucian uang atau kegiatan kriminal
lain.
• Alasan penunjukan KJA dan penggatian KJA sebelumnya.
• Identitas dan reputasi bisnis dari pihak-pihak berelasi.

3. Proposal Klien Baru


Tingkat pemahaman KJA mengenai integritas klien umumnya akan meningkat seiring
dengan berjalannya hubungan dengan klien tersebut.

Sumber informasi mengenai permasalahan tersebut dapat diperoleh KJA melalui:


• Komunikasi dengan penyedia jasa akuntansi professional kepada klien, baik yang
sekarang atau sebelumnya, sehubungan dengan ketentuan etika yang berlaku, serta
pembahasan dengan pihak ketiga lainnya.
• Permintaan keterangan dari personil KJA yang lain atau pihak ketiga seperti bankir,
konsultan hukum, dan rekan satu industri.
• Pencarian latar belakang melalui berbagai sumber data

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


Keputusan untuk melanjutkan hubungan klien mencakup pertimbangan atas permasalahan
signifikan yang muncul selama perikatan kini maupun sebelumnya, dan dampaknya
terhadap keberlanjutan hubungan. Misalnya, satu klien mungkin telah mulai
mengembangkan kegiatan usahanya kesuatu wilayah dimana KJA tidak memiliki keahlian
yang diperlukan.

4. Pemutusan Hubungan dengan Klien


Kebijakan dan prosedur tentang pengunduran diri dari hubungan perikatan ataupun
hubungan perikatan dan klien mencakup hal-hal berikut:
• Pembahasan dengan manajemen klien pada tingkatan yang tepat dan penanggung jawab
tata kelola mengenai tindakan yang tepat yang dapat diambil berdasarkan fakta dan
keadaan yang relevan.
• Jika KJA memutuskan untuk mengundurkan diri, maka KJA membahas dengan
manajemen klien pada tingkatan yang tepat dan penanggung jawab mengenai
pengunduran diri dari hubungan perikatan, ataupun hubungan perikatan dan klien, serta
alas an pengunduran diri.
• Mempertimbangkan keberadaan ketentuan profesional, hukum atau peraturan yang
mengharuskan KJA untuk tidak mengundurkan diri, atau kewajiban KJA untuk
melaporkan pengunduran diri dari hubungan perikatan ataupun hubungan perikatandan
klien, beserta alasannya kepada otoritas berwenang.
• Mendokumentasikan permasalahan signifikan, konsultasi, kesimpulan, dan dasar
kesimpulan.

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]
1. Umum
KJA menetapkan kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan keyakinan
memadai bahwa KJA memiliki personil yang cukup dengan kompetensi, kemampuan, dan
komitmen terhadap prinsip dasar etika yang diperlukan untuk:
a. Melaksanakan perikatan sesuai dengan standar profesi dan ketentuan hukum serta
peraturan yang berlaku; dan
b. Memungkinkan diterbitkannya laporan yang tepat oleh KJA atau Akuntan Berpraktik
yang melakukan perikatan sesuai dengan keadaan.

2. Rekrutmen dan Pemeliharaan Staf


Proses dan prosedur rekrutmen yang efektif membantu KJA memilih individu berintegritas
yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan kompetensi dan kemampuan yang
diperlukan dalam melakukan pekerjaan dan memiliki karakteristik yang sesuai untuk
memungkinkan mereka bekerja secara kompeten.
Kompetensi dapat dikembangkan melalui berbagai metode, termasuk sebagai berikut:
• Pendidikan profesional lulusan D3 atau S1 akuntansi.
• Pengembangan professional berkelanjutan, termasuk pelatihan.
• Menguasai Program Microsoft Office
• Memiliki pengalaman kerja di bidang administrasi dan keuangan lebih diutamakan
• Menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan administrasi dan keuangan
• Memiliki “can do” attitude dan dapat bekerja sama dalam tim
• Jujur, Teliti, terampil
• Sehat Jasmani dan Rokhani
• Terbiasa bekerja dengan target dan di bawah tekanan

Yang bertanggung jawab dalam setiap penugasan adalah pimpinan kantor.


• Pembentukan tim dalam setiap penugasan diusulkan oleh manajer/supervisor dan
disetujui oleh pimpinan kantor sebagai penanggung jawab penugasan.
• Dalam mengusulkan tim, manajer/supervisor harus secara seksama mempertimbangkan
faktor - faktor sebagai berikut :
- Independensi
- Pengetahuan staf profesional mengenai industri akuntansi dan penugasan yang relevan
dengan klien yang bersangkutan
- Kelangsungan kerja sama tim dan kesinambungan penugasan
- Beban pekerjaan
- Besar kecilnya perusahaan klien
- Risiko penugasan yang dihadapi

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


• Pelaksanaan penugasan (field work) sekurang - kurangnya harus dilakukan oleh 2 orang
staf profesional dengan mempertimbangkan masalah independensi.
• Secara periodik (setiap minggu) para staf profesional diwajibkan membuat laporan
kegiatan mingguan.
• Kantor Jasa Akuntansi Andita Gunawan akan menyusun rencana penugasan setahun dan
realisasinya dari setiap staf profesional serta melakukan evaluasi yang diperlukan.
• Setiap kendala dan penyimpangan waktu penugasan harus dilaporkan tertulis dengan
alasan yang jelas.

3. Pengembangan Profesional Berkelanjutan


Kompetensi dari personil KJA bergantung pada luasnya pengembangan profesional
berkelanjutan sehingga personil tersebut dapat terus memelihara pengetahuan dan
kemampuannya. Kebijakan dan prosedur yang efektif menekankan perlunya pelatihan
berkelanjutan untuk semua tingkatan personil KJA, dan menyediakan sumber daya dan
bantuan pelatihan yang memungkinkan personil tersebut dapat mengembangkan dan
memelihara kompetensi dan kemampuan yang disyaratkan.

KJA dapat menggunakan individu dari luar yang memiliki kualifikasi yang sesuai, misalnya,
ketika tidak tersedia sumber daya teknis dan pelatihan secara intemal.

Prosedur evaluasi kinerja, kompensasi, dan promosi memberikan pengakuan dan


penghargaan atas pengembangan dan pemeliharaan kompetensi serta komitmen terhadap
prinsip dasar etika. Langkah-langkah yang dapat diambil oleh KJA dalam mengembangkan
dan memelihara kompetensi dan komitmen terhadap prinsip dasar etika termasuk:
• Memberikan pemahaman kepada personil mengenai harapan KJA terkait kinerja dan
prinsip dasar etika;
• Menyediakan evaluasi atas, dan konseling pada, personil mengenai peningkatan dan
pengembangan karir; dan
• Membantu pemahaman personil bahwa kenaikan jabatan dengan tanggung jawab yang
lebih besar bergantung pada, antara lain, mutu kinerja dan kepatuhan terhadap prinsip
dasar etika, dan bahwa kegagalan untuk mematuhi kebijakan dan prosedur KJA dapat
mengakibatkan tindakan indisipliner.

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


4. Penugasan Tim Perikatan
Akuntan Berpraktik yang Melakukan Perikatan

Kebijakan dan prosedur dapat mencakup sistem untuk memantau beban kerja dan
ketersediaan Akuntan Berpraktik yang melakukan perikatan sehingga memungkinkan setiap
Akuntan Berpraktik yang melakukan perikatan memiliki waktu yang cukup untuk
melaksanakan tanggungjawabnya secara memadai.

Tim Perikatan
Penugasan tim perikatan dan penentuan tingkat penyeliaan yang disyaratkan mencakup
pertimbangan terhadap tim perikatan atas:
• Pemahaman dan pengalaman praktik dalam perikatan dengan sifat dan kerumitan yang
serupa melalui pelatihan dan keikutsertaan yang tepat;
• Pemahaman standar profesi, hukum, dan peraturan yang berlaku;
• Pengetahuan dan keahlian teknis, termasuk pengetahuan teknologi informasi yang
relevan;
• Pengetahuan atas industri klien beroperasi;
• Kemampuan dalam menerapkan pertimbangan profesional; dan
• Pemahaman atas kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KJA.

5. Penegakan Kebijakan Pengendalian Mutu (Disiplin)


Disiplin merupakan sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan
perusahaan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Peraturan yang dimaksud termasuk
absensi, lambat masuk, serta cepat pulang karyawan. Jadi hal ini merupakan suatu sikap
indisipliner karyawan yang perlu disikapi dengan baik oleh pihak manajemen. Banyak yang
mengartikan disiplin itu bilamana karyawan selalu datang serta pulang tepat pada waktunya.
Pendapat itu hanya salah satu yang dituntut oleh organisasi.

Kemampuan yang dimaksud adalah dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab. Tugas
dan tanggung jawab anggota tim harus dapat ditentukan sejelas mungkin dan rinci.
Penentuan tugas juga akan dipengaruhi oleh struktur organisasi pada tim. Anggota tim juga
harus sudah dapat mengetahui dengan pasti tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


Hal berikut dapat menjadi indikator penentuan aturan dan tanggung jawab sebuah perikatan.
a. Aturan yang melekat pada pekerjaan: penjelasan rinci mengenai perikatan dan kepada
siapa saja perikatan tersebut akan dipertanggungjawabkan.
b. Kewenangan: siapa saja yang terlibat didalam membuat keputusan perikatan atau yang
memberikan izin pada perikatan.
c. Tanggungjawab: pekerjaan perikatan harus dapat diselesaikan dengan tim yang ditunjuk
secara baik.
d. Kompetensi: keahlian yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perikatan dan kemampuan
menyelesaikan perikatan dengan baik sesuai tujuan perikatan.

6. Penghargaan atas Kepatuhan


Evaluasi sumber daya manusia adalah proses penetapan nilai manusia bagi suatu organisasi.
Hal tersebut melibatkan pengukuran produktivitas (kinerja) dan daya promosi manusia.
Karir dalam manajemen dikemas identik dengan penilaian kemampuan dan kompetensi
seseorang didalam menyelesaikan perikatan. Seseorang akan dapat menduduki jabatan
tertentu jika memang ia mampu menunjukan kemampuan yang cukup dan mendapat
kepercayaan pemegang saham untuk jabatan tersebut. Secara struktural karir akan disusun
namun, lompatan karir dapat saja terjadi. Hal ini bergantung seberapa besar kontribusi dan
prestasi sesorang tersebut bagi KJA.

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]
1. Umum
KJA menetapkan kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan keyakinan
memadai bahwa perikatan dilakukan sesuai dengan standar profesi, ketentuan hukum dan
peraturan yang berlaku, serta laporan yang tepat diterbitkan oleh KJA atau Akuntan
Berpraktik yan gmelakukan perikatan sesuai dengan keadaan. Kebijakan dan prosedur
tersebut mencakup:
a. Hal-hal yang relevan untuk meningkatkan konsistensi dalam mutu pelaksanaan
perikatan;
b. Tanggung jawab penyeliaan; dan
c. Tanggung jawab penelaahan.

Kebijakan dan prosedur tanggung jawab penelaahan di KJA ditentukan dengan dasar bahwa
pekerjaan anggota tim yang kurang berpengalaman ditelaah oleh anggota tim perikatan yang
lebih berpengalaman.

2. Peran Rekan Perikatan


KJA mendukung konsistensi terhadap mutu pelaksanaan perikatan melalui kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan. Hal ini sering dilakukan melalui panduan tertulis atau elektronik,
perangkat lunak atau bentuk lain yang distandardisasi, materi panduan industry dan materi
panduan khusus mengenai hal pokok. Hal-hal tersebut mencakup:
• Cara tim perikatan diarahkan untuk memperoleh pemahaman mengenai tujuan dari
pekerjaan mereka.
• Proses untuk mematuhi standar perikatan yang berlaku.
• Proses penyeliaan atas perikatan, pelatihan dan bimbingan staf.
• Metode penelaahan pekerjaan dilakukan, pertimbangan signifikan yang dibuat, dan
bentuk laporan yang diterbitkan.
• Dokumentasi yang tepat atas pekerjaan yang dilakukan serta waktu dan cakupan
penelaahan.
• Proses untuk memastikan semua kebijakan dan prosedur adalah terkini.

3. Perencanaan, Penyeliaan, dan Penelaahan


Mencakup hal-hal berikut:
• Pemantauan terhadap kemajuan perikatan;
• Pertimbangan terhadap kompetensi dan kemampuan setiap anggota tim perikatan,
kecukupan waktu untuk melaksanakan penugasan,tingkat pemahaman anggota tim
perikatan terhadap petunjuk, dan kesesuaian penugasan dengan rencana pendekatan atas
perikatan;

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


• Mengatasi permasalahan signifikan yang muncul selama perikatan, pertimbangan atas
signifikansinya, dan modifikasi pendekatan yang direncanakan; dan
• Mengidentifikasi permasalahan yang memerlukan konsultasi atau pertimbangan dari
anggota tim perikatan yang lebih berpengalaman selama pelaksanaan perikatan.

Penelaahan mencakup pertimbangan atas:


• Kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan standar profesi, ketentuan hukum serta
peraturan yang berlaku;
• Kemunculan permasalahan signifikan yang teridentifikasi untuk dipertimbangkan lebih
lanjut;
• Konsultasi yang tepat telah dilakukan dan hasil yang diperoleh telah didokumentasikan
dan diterapkan;
• Keberadaan terhadap kebutuhan untuk mengubah sifat, waktu, dan cakupan dari
pelaksanaan pekerjaan;
• Keterdukungan pekerjaan terhadap hasil yang dicapai dan ketepatan dokumentasinya;
• Kecukupan dan ketepatan bukti yang diperoleh untuk mendukung laporan; dan
• Pencapaian atas tujuan dari prosedur perikatan.

4. Konsultasi
Konsultasi mencakup pembahasan pada jenjang professional yang sesuai, baik dengan
individu dari dalam maupun luar KJA yang memiliki keahlian khusus.

Konsultasi memanfaatkan sumber daya riset sebagaimana juga pengalaman kolektif dan
keahlian teknis yang dimiliki KJA. Konsultasi mendukung peningkatan mutu dan
meningkatkan penerapan pertimbangan profesional. Pengakuan atas pentingnya konsultasi
atas kebijakan dan prosedur KJA akan membantu untuk mendukung terciptanya budaya
yang mengaku i konsultasi sebagai kekuatan dan mendorong personil untuk berkonsultasi
mengenai permasalahan yang sulit atau sering diperdebatkan.

Konsultasi efektif atas permasalahan teknis, etika, dan hal lain yang signifikan didalam
maupun diluar KJA dapat dicapai ketika pihak pember i konsultasi:
• Diberikan semua fakta yang relevan yang memungkinkan mereka untuk memberikan
saran; dan
• Memiliki pengetahuan, senioritas, dan pengalaman yang tepat, dan hasil yang diperoleh
dari konsultasi tersebut secara tepat didokumentasikan dan diterapkan.

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


Dokumentasi atas konsultasi dengan professional lain mengenai permasalahan yang sulit dan
sering diperdebatkan secara tuntas dan detil akan memberikan pemahaman mengenai:
• Masalah yang memerlukan konsultasi; dan
• Hasil dari konsultasi, termasuk keputusan yang dicapai, dasar dari keputusan, dan cara
penerapannya.

5. Perbedaan Pendapat
Prosedur yang efektif mendukung identifikasi perbedaan pendapat pada tahap awal,
memberikan panduan yang jelas mengenai langkah selanjutnya yang harus diambil, dan
mensyaratkan adanya dokumentasi mengenai penyelesaian perbedaan dan penerapan dari
hasil yang telah diperoleh.

Prosedur untuk menyelesaikan perbedaan tersebut dapat mencakup konsultasi dengan


praktisi lain atau KJA lain, atau organisasi profesi atau regulator.

6. Penelaahan Pengendalian Mutu Perikatan


Pimpinan KJA bertanggung jawab untuk menerbitkan kebijakan & prosedur penelahaan
pengendalian mutu perikatan. Kebijakan dan prosedur penelaahan pengendalian mutu
perikatan tersebut termasuk antara lain:
a. Kebutuhan akan penelahaan pengendalian mutu perikatan untuk produk jasa KJA
karena KJA tidak memiliki produk audit laporan keuangan untuk perusahaan komersial
maupun publik, jika klien meminta KJA untuk melakukan reviu laporan keuangan klien
KJA maka fokus reviu laporan keuangan menjadi prosedur tambahan. KJA tidak dapat
memberikan opini atas proses reviu tersebut namun hanya memberikan perubahan dan
perbaikan jurnal yang diperlukan.
b. Menentukan semua kriteria pemeriksaan tentang informasi manajemen klien dan
hubungan terkait lainnya terhadap manajemen klien untuk semua informasi masa lalu
dan catatan penting yang terkait.

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]
1. Umum
Kebijakan dan prosedur pengendalian mutu merupakan bagian penting dari sistem
pengendalian intern KJA. Pemantauan merupakan komponen penting dalam SPM.
Pemantauan terutama terdiri atas pemahaman sistem pengendalian mutu dan penentuan
melalui wawancara, walk – through test, dan inspeksi dokumen – apakah, dan sejauh mana,
desain dan operasi sistem pengendalian mutu efektif. Dalam hal ini juga terma-suk
mengembangkan rekomendasi untuk memperbaiki sistem, terutama jika terdeteksi adanya
kelemahan atau jika standar profesional telah berubah.

Pimpinan KJA harus menentukan tanggung jawab pemantauan melalui pihak yang
independen dan dengan pengalaman yang cukup (peer reviu).

Pimpinan KJA dan pemantau harus mefokuskan perhatian terhadap kebutuhan untuk
melakukan inspeksi terhadap efektivitas sistem pengendalian mutu secara terus menerus dan
menyiapkan pengujian secara periodik melalui pemantauan formal pada tingkat
dokumentansi perikatan untuk memastikan pengendalian berjalan efektif.

2. Program Pemantauan
Tujuan dari pemantauan atas kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur pengendalian mutu
adalah untuk memberikan evaluasiatas:
• Kepatuhan terhadap ketentuan standar profesi, hukum, dan peraturan yang tertulis;
• Tepat tidaknya rancangan dan efektivitas penerapan dari system pengendalian mutu; dan
• Tepat tidaknya penerapan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu sehingga laporan
yang tepat diterbitkan oleh KJA atau Akuntan Berpraktik yang melakukan perikatan
sesuai dengan keadaan.

Tanggung jawab untuk melakukan pemantauan terhadap penerapan kebijakan dan prosedur
pengendalian mutu adalah terpisah dari tanggung jawab keseluruhan untuk pengendalian
mutu.

Tujuan dari program pemantauan adalah untuk membantu KJA dalam memperoleh
keyakinan memadai bahwa kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan sistem
pengendalian mutu relevan, memadai, dan beroperasi secara efektif. Program ini juga akan
membantu memastikan kepatuhan dengan persyaratan peraturan dan praktik.

SPM telah dirancang untuk memberikan keyakinan memadai kepada Pimpinan KJA bahwa
pelanggaran signifikan dan berkelanjutan terhadap kebijakan dan pengendalian mutu besar
kemungkinan tidak terjadi atau tidak terdeteksi.

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


Pimpinan KJA dan staf harus bekerja sama dengan pemantau, dan menyadari bahwa
individu ini adalah bagian penting dalam sistem pengendalian mutu. Ketidaksepakatan,
ketidakpatuhan dengan, atau pengabaian temuan pemantau harus diselesaikan melalui
prosedur penyelesaian masalah dalam KJA.

3. Prosedur Inspeksi
Pemantauan sistem pengendalian mutu KJA dilakukan secara tahunan. Sebagai bagian
program pemantauan, pemilihan perikatan yang telah selesai.

Pemantau mempertimbangkan hasil pemantauan sebelumnya, sifat dan luasnya otoritas yang
diberikan kepada staf, sifat dan kompleksitas praktik KJA, dan risiko spesifik yang terkait
dengan klien KJA ketika inspeksi didesain.

4. Laporan Hasil Pemantauan


Pimpinan KJA akan menginstruksikan pemantau untuk menyiapkan dokumentasi inspeksi
yang sesuai yang akan mencakup:
 Hasil evaluasi unsur SPM;
 Suatu evaluasi apakah akuntan telah secara tepat menerapkan kebijakan dan prosedur
SPM;
 Identifikasi dari setiap kekurangan, penyebab pokok dari timbulnya kelemahan,
dampaknya, dan suatu keputusan tentang apakah diperlukan tindakan lebih lanjut,
penjelasan detil tindakan; dan
 Ringkasan hasil dan kesimpulan yang dibuat (diberikan kepada Pimpinan KJA),
dengan rekomendasi untuk tindakan perbaikan atau perubahan yang dibutuhkan.

Pimpinan KJA membahas dengan pemantau (bersama dengan personel lain yang tepat)
untuk mereviu dan memutuskan tindakan perbaikan apa yang diperlukan atau merevisi SPM,
peran dan tanggung jawab, tindakan disiplin, pengakuan, dan permasa lahan lain yang
ditentukan.

5. Pengevaluasian, Pengomunikasian, dan Perbaikan Defisiensi


Pertimbangan dan evaluasi berkelanjutan dilakukan atas system pengendalian mutu yang
mencakup hal berikut:
• Analisisatas:
- Perkembangan terkini ketentuan standar profesi, ketentuan hukum serta peraturan
yang berlaku, serta cara hal tersebut tercermin dalam kebijakan dan prosedur KJA
jika relevan;
- Pendidikan professional berkelanjutan, termasuk pelatihan; dan

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


- Keputusan yang terkait dengan penerimaan dan keberlanjutan hubungan klien dan
perikatan tertentu.
• Penentuan tindakan perbaikan yang harus diambil dan peningkatan atas system
pengendalian mutu, termasuk pemberian umpan balik kepada KJA mengenai kebijakan
dan prosedur terkait dengan pendidikan dan pelatihan.
• Komunikasi dengan personil KJA yang tepat mengenai kelemahan yang teridentifikasi
dalam sistem, tingkat pemahaman atas sistem, atau kepatuhan terhadap sistem.
• Tindaklanjut yang dilakukan oleh personil KJA yang tepat sehingga segera dilakukan
perubahan yang diperlukan atas kebijakan dan prosedur pengendalian mutu.

Kebijakan dan prosedur siklus inspeksi dapat ditentukan, sebagai contoh, dalam siklus tiga
tahunan. Cara mengelola siklus inspeksi, termasuk waktu pemilihan suatu perikatan,
bergantung pada banyak faktor antara lain:
• Ukuran dari KJA.
• Jumlah dan lokasi geografis dari kantor.
• Hasil prosedur pemantauan sebelumnya.
• Tingkat kewenangan yang dimiliki oleh personil dan kantor (misalnya, dapat tidaknya
individu yang berwenang melakukan inspeksi sendiri atau hanya kantor pusat yang
dapat melakukan pemeriksaan tersebut).
• Sifat dan kerumitan dari praktik dan organisasi KJA.
• Risiko yang terkait dengan klien dan perikatan tertentu dari KJA.

Proses inspeksi mencakup pemilihan suatu perikatan, dan beberapa diantaranya dapat dipilih
tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada tim perikatan. Dalam menentukan cakupan
inspeksi, KJA dapat mempertimbangkan cakupan atau kesimpulan dari program inspeksi
oleh pihak luar yang independen. Namun, program inspeksi oleh pihak luar yang independen
bukan sebagai pengganti program pemantauan intemal KJA itu sendiri.

Pelaporan mengenai defisiensi yang teridentifikasi ke individu selain Akuntan Berpraktik


yang melakukan perikatan yang relevan tidak perlu mencakup identifikasi perikatan secara
spesifik, meskipun identifikasi ini mungkin perlu untuk mengidentifikasi individu yang tepat
yang bertanggung jawab selain Akuntan Berpraktik yang melakukan perikatan.

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


6. Keluhan dan Dugaan

Sumber Keluhan dan Dugaan

Keluhan dan dugaan (tidak termasuk keluhan dan dugaan yang tidak signifikan dan tidak
berdampak) dapat muncul dari dalam atau luar KJA. Keluhan dan dugaan dapat berasal dari
personil KJA, klien, atau pihak ketiga lainnya. Keluhan dan dugaan dapat diterima oleh
anggota tim perikatan atau personil lain.

Kebijakan dan Prosedur Investigasi

Kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk melakukan investigasi atas keluhan dan
dugaan termasuk, misalnya, bahwa Akuntan Berpraktik yang mengawasi investigasi:
• Memiliki pengalaman yang cukup dan tepat;
• Memiliki kewenangan didalam KJA, dan
• Tidak terlibat dalam perikatan.
• Akuntan Berpraktik yang mengawasi investigasi dapat juga melibatkan penasehat
hukum, jika diperlukan.

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]
1. Umum
Bentuk dan isi dokumentasi yang menunjukan pelaksanaan dari setiap unsur sistem
pengendalian mutu yang memerlukan pertimbangan dan bergantung pada sejumlah faktor,
termasuk hal-hal berikut:
• Ukuran dan jumlah kantor KJA.
• Sifat dan kerumitan praktik dan organisasi KJA.
Sebagai contoh, KJA besar dapat menggunakan data base elektronik untuk
mendokumentasikan hal-hal seperti konfirmasi independen, evaluasi kinerja, dan hasil
inspeksi pemantauan.

2. Dokumentasi Kebijakan dan Prosedur KJA Andita Gunawan


Pimpinan KJA memelihara kebijakan dan prosedur untuk menentukan tingkat dan sejauh
mana dokumentasi diperlukan dalam setiap perikatan sebagaimana ditetapkan dalam buku
pedoman KJA/formulir baku perikatan). Pimpinan KJA juga memelihara kebijakan dan
prosedur yang membutuhkan dokumen yang diperlukan untuk memberikan bukti
operasional dari setiap unsur sistem pengendalian mutu untuk periode yang cukup sehingga
memungkinkan prosedur pemantauan dapat dilakukan untuk mengevaluasi kepatuhan
terhadap SPM KJA, atau periode yang lebih lama berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

3. Dokumentasi Perikatan
Pimpinan KJA diwajibkan membuat dokumentasi atas seluruh jasa yang diberikan. Semua
dokumen mulai dari perikatan, kertas kerja hingga laporan yang dihasilkan oleh KJA adalah
dokumentasi yang dimaksud.

4. Dokumentasi Penelaahan Pengendalian Mutu Perikatan


Kebijakan dan prosedur untuk dokumentasi pengendalian mutu pada perikatan ha-rus
memperhatikan hal berikut:
 Prosedur yang dibutuhkan oleh KJA pada penelahaan pengendalian mutu pada perikatan
telah dilakukan dan didokumentasikan ke dalam catatan softfile dan dokumentasi
menggunakan kertas serta wajib diotorisasi (tanda tangan) Pimpinan KJA.
 Jika penelaah tidak mengetahui adanya hal-hal yang belum selesai sehingga
mengakibatkan pertimbangan penilaian yang signifikan tim yang terlibat dan
kesimpulan bisa tidak tepat. Untuk itu penelaah diwajibkan menelaah ulang semua
dokumen perikatan dari dokumen awal sampai dengan dokumen pendukung. Jika perlu
melakukan ceklis ulang atas semua dokumen perikatan

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


5. Akses Dokumentasi Perikatan
KJA harus menetapkan kebijakan dan prosedur dalam menentukan waktu yang cukup untuk
kebutuhan retensi dokumen, atau juga untuk kebutuhan badan regulator jika dibutuhkan.

Pada dokumen perikatan akan ditentukan siapa saja yang membuat dokumen perikatan,
siapa yang terlibat, siapa yang memiliki wewenang untuk mengubah, menghapus, dan/atau
membuat tambahan lingkup perikatan.

Dokumentasi kertas kerja dilakukan dengan memberi label yang tepat untuk memudahkan
identifikasi dan pencarian kembali. Pemusnahan dokumentasi kertas kerja harus disetujui
oleh Pimpinan KJA.

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]
Lampiran 1 Surat Perikatan KJA

26 November 2018
Kepada Pimpinan PT. XYZ
Jl. Alfabeta

Perihal : Surat Perikatan

Bahwa Kedua Belah Pihak setuju dan sepakat untuk melakukan pekerjaan Non Ansurans PT. XYZ Untuk
posisi Per 31 Desember 201X. Selanjutnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk mengadakan
Perikatan Pemakaian Kantor Jasa Akuntansi untuk selanjutnya disebut Perikatan, dengan ketentuan dan
syarat-syarat sebagai berikut :

Paragraf ruang lingkup : Pihak Pertama memberikan pekerjaan kepada Pihak Kedua untuk
melaksanakan pekerjaan Non Ansurans PT. XYZ sesuai dengan
Standar Profesi Jasa (SPJ) 4400 Perikatan untuk Melakukan
Prosedur yang Disepakati atas Informasi Keuangan dan SPJ 4410
Perikatan Kompilasi.
Paragraf fee : Biaya pelaksanaan pekerjaan dengan ruang lingkup sebesar Rp. –
dengan penjelasan sebagai berikut
DPP Rp. –
PPN 10% Rp. –
Fee Laporan keuangan Rp. –
PPh Pasal 23 (2%) Rp. –
Jumlah Yang Dibayarkan Rp. –
Paragraf jangka waktu : Pekerjaan pemeriksaan ini akan dimulai setelah ditandatangani
perikatan kerja ini sampai dengan hasil
kontrak pemeriksaan, dan akan berlangsung ± selama 1 bulan 15 hari
kerja
Paragraf metode pembayaran : Pembayaran fee laporan keuangan silahkan ditransfer ke
Rekening : Bank Mandiri Cabang Sudirman Tegal
Nama : Andita Gunawan Kartiyoso, SE
Nomor Account : 139.000.472.3585
Paragraf penutup : Hal - hal yang belum diatur dalam surat perikatan ini, akan diatur
lebih lanjut dalam surat menyurat antara kedua belah pihak, yang
merupakan satu kesatuan dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari perikatan ini.
Kantor Jasa Akuntan
Pimpinan

Andita Gunawan Kartiyoso, SE., AK., CA., CPA


NO. RNA.

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


Lampiran 2 Surat Perintah Kerja Tim (Internal KJA)

Surat Perintah Kerja


No. 001/26/11/2018

INFORMASI PROYEK

Nama proyek/jasa yang diberikan Non Ansurans sesuai dengan Standar Profesi Jasa
(SPJ) 4400 Perikatan untuk Melakukan Prosedur
yang Disepakati atas Informasi Keuangan dan SPJ
4410 Perikatan Kompilasi.
Nama klien PT. XYZ
Standar Profesi Jasa (SPJ) 4400
Kode proyek
Waktu/jangka waktu ± selama 1 bulan 15 hari kerja
Produk yang dihasilkan

Perintah dari pimpinan KJA ke Tim yang bertugas

TIM PROYEK

Pimpinan KJA Andita Gunawan Kartiyoso

Staff Risyo, SE
Atik Suprihatin, SE
Hanifiah Nur Izati, Amd. Ak
Angga Satria Hakim, Amd. Ak

Kantor Jasa Akuntan


Pimpinan

Andita Gunawan Kartiyoso, SE., AK., CA., CPA


NO. RNA.

Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]


Lampiran 3 Laporan KJA untuk Jasa Supervisi Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Jasa Akuntansi
untuk
Jasa Supervisi Laporan Keuangan
PT. XYZ

Kami telah menglaporan keuangan laporan keuangan PT. XYZ, yang terdiri dari laporan posisi keuangan
tanggal 31 Desember 201X, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan
perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu
ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan


Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap
perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan
penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan.

Tanggung Jawab Laporan keuanganor


Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut
berdasarkan laporan keuangan kami. Kami melaksanakan laporan keuangan berdasarkan Standar
Laporan keuanganing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut
mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan laporan
keuangan untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas
dari kesalahan penyajian material.

Suatu laporan keuangan melibatkan pelaksanaan prosdur untuk memperoleh bukti laporan keuangan
tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung
pada pertimbangan laporan keuanganor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material
dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan
penilaian atas risiko tersebut, laporan keuanganor mempertimbangkan pengendalian internal yang
relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan untuk merancang prosedur laporan
keuangan yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas
keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu laporan keuangan juga mencakup pengevaluasian
atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh
manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti laporan keuangan yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk
menyediakan suatu basis bagi opini laporan keuangan kami.

Posisi keuangan PT. XYZ pada tanggal 31 Desember 201X, laporan laba rugi serta laporan perubahan
ekuitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.

Tegal, 13 November 2018

Andita Gunawan Kartiyoso, SE., AK., CA., CPA


No. RAP :

Lampiran 4 Laporan KJA untuk Jasa Pembukuan / Bookkeeping

Jl. Cendrawasih No. 10Laporan Kantor


Kota Tegal Jasa: Akuntansi
|email [email protected]
Untuk
Jasa Pembukuan (Bookkeeping) Laporan Keuangan
PT. XYZ

Kami telah menglaporan keuangan laporan keuangan PT. XYZ, yang terdiri dari laporan posisi keuangan
tanggal 31 Desember 201X, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan
perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu
ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan


Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap
perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan
penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan.

Tanggung Jawab Laporan keuanganor


Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut
berdasarkan laporan keuangan kami. Kami melaksanakan laporan keuangan berdasarkan Standar
Laporan keuanganing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut
mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan laporan
keuangan untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas
dari kesalahan penyajian material.

Suatu laporan keuangan melibatkan pelaksanaan prosdur untuk memperoleh bukti laporan keuangan
tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung
pada pertimbangan laporan keuanganor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material
dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan
penilaian atas risiko tersebut, laporan keuanganor mempertimbangkan pengendalian internal yang
relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan untuk merancang prosedur laporan
keuangan yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas
keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu laporan keuangan juga mencakup pengevaluasian
atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh
manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti laporan keuangan yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk
menyediakan suatu basis bagi opini laporan keuangan kami.

Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan PT. XYZ pada tanggal 31 Desember 201X, laporan laba rugi serta laporan
perubahan ekuitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.
Tegal, 13 November 2018
Andita Gunawan Kartiyoso, SE., AK., CA., CPA
No. RAP :

Lampiran 5 Laporan KJA untuk Jasa Kompilasi Laporan Keuangan

KANTOR JASA AKUNTANSI


Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]
LAPORAN KOMPILASI LAPORAN KEUANGAN

Kepada Manajemen PT. XYZ

Kami telah mengkompilasi laporan keuangan PT. XYZ berdasarkan informasi yang telah
diberikan oleh Manajemen PT. XYZ. Laporan keuangan ini terdiri atas laporan posisi
keuangan per 31 Desember 20X1, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk periode tahun buku 20x1, dan
ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lain.
Kami melakukan perikatan kompilasi ini sesuai dengan Standar Profesional Akuntan
yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Kami telah menerapkan keahlian di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan untuk
membantu manajemen dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan berdasarkan
basis akuntansi yang dijelaskan di Catatan X. Kami telah mematuhi Kode Etik Akuntan
Profesional yang dikeluarkan Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk prinsip integritas,
objektivitas, kompetensi profesional dan kehati-hatian.
Laporan keuangan ini, akurasi, dan kelengkapan informasi yang digunakan dalam
kompilasi laporan keuangan tersebut adalah tanggung jawab Manajemen PT. XYZ.
Dikarenakan perikatan kompilasi bukan merupakan perikatan asurans, maka kami
tidak diharuskan untuk memverifikasi keakuratan atau kelengkapan informasi yang diberikan
oleh Manajemen PT. XYZ kepada kami dalam mengkompilasi laporan keuangan ini. Dengan
demikian, kami tidak menyampaikan opini audit atau kesimpulan reviu apakah laporan
keuangan disusun sesuai dengan basis akuntansi yang dijelaskan di Catatan X.
Sebagaimana dinyatakan dalam Catatan X, laporan keuangan ini disusun dan disajikan
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
Tujuan penyusunan laporan keuangan ini dijelaskan di Catatan. Dengan demikian, laporan
keuangan ini tidak ditujukan untuk tujuan lain.

Tegal, 13 November 2018

Andita Gunawan Kartiyoso, SE., AK., CA., CPA


No. RAP :
Lampiran 6 Laporan Agreed Upon Procedure

Laporan Kantor Jasa Akuntansi


Untuk ProsedurJl.yang
Cendrawasih
DisepakatiNo. 10 Kota
(Agreed Tegal
Upon |email : [email protected]
Procedure)
Antara KJA dan Klien

Laporan kami untuk prosedur yang disepakati ini mengacu kepada Perikatan International Standar
Relative Service dan Sistem Pengendalian Mutu Ikatan Akuntan Kompartemen Jasa Akuntansi yang
berlaku di Indonesia.

Paragraf kedua menjelaskan tujuan AUP dilakukan [sebagai ilustrasi; Prosedur yang disepakati ini
dilakukan adalah bertujuan untuk memastikan bahwa masing-masing pihak yaitu pihak KJA dan klien
telah menjalankan aktivitas/transaksi/prosedur sesuai dengan kesepakatan (agreement) yang tertuang
pada dokumen xxx (sebutkan nama/nomor dokumen) yang menjadi acuan dilakukanya AUP)

Paragraf ketiga jelaskan tentang, situasi dan kondisi lingkungan klien, batasan ruang lingkup, waktu, dan
prosedur tambahan yang dilakukan oleh KJA [jika ada]. Sebutkan juga spesifik upaya dan tindakan yang
diperlukan selama melakukan proses prosedur yang disepakati ini, termasuk dengan menyebutkan
metode, dokumen, jumlah, pihak yang dilibatkan selama proses untuk mengkonfirmasi
kebenaran/kesesuaian prosedur. (gunakan halaman tambahan sebagai # lampiran untuk mengurai detail
penjelasan KJA)

Paragraf keempat menjelaskan bahwa laporan KJA atas prosedur yang disepakati ini tidak untuk
digunakan oleh pihak lain yang tidak tersebut didalam perikatan KJA dengan klien. Sehingga laporan ini
tidak dapat digunakan oleh pihak lain secara langsung. Kecuali, untuk perikatan prosedur yang
disepakati yang dilakukan oleh KJA untuk sektor publik yang tidak ada batasan informasi terhadap hasil
dari aktivitas prosedur yang disepakati ini kepada publik dan pemerintah.

Tegal, 13 November 2018

Andita Gunawan Kartiyoso, SE., AK., CA., CPA


No. RAP :
Lampiran 7 Laporan Agreed Upon Procedure

Laporan Temuan Faktual Sehubungan dengan Utang Usaha


Jl. Cendrawasih No. 10LAPORAN
Kota Tegal |email : FAKTUAL
TEMUAN [email protected]
Kepada [mereka melakukan perikatan dengan KJA]

Kami telah melakukan prosedur yang disepakati dengan Anda dan rincian di bawah ini
terkait dengan utang usaha dari PT ABC per [tanggal], yang dinyatakan dalam lampiran
terlampir. Perikatan ini dilakukan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan yang
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia berlaku untuk perikatan atas prosedur yang
disepakati. Prosedur tersebut dilakukan semata-mata untuk membantu Anda dalam
mengevaluasi validitas atas utang usaha dan diringkas sebagai berikut:
1. Kami telah memperoleh dan memeriksa adanya tambahan pada neraca percobaan atas utang
usaha per [tanggal] yang disiapkan oleh PT ABC, dan kami telah membandingkan jumlahnya dengan
saldo dalam laporan buku besar.
2. Kami telah membandingkan daftar para pemasok besar terlampir dan jumlah terutang pada
[tanggal] kepada nama-nama terkait dan jumlah di neraca percobaan.
3. Kami telah memperoleh laporan dari pemasok atau meminta pemasok untuk mengkonfirmasi saldo
terutang pada [tanggal].
4. Kami telah membandingkan laporan atau konfirmasi tersebut dengan jumlah yang disebutkan pada
nomor 2. Untuk jumlah yang tidak sesuai, kami telah memperoleh rekonsiliasi dari PT ABC. Untuk
rekonsiliasi yang diperoleh, kami telah mengidentifikasi dan membuat daftar dari faktur, nota
kredit, dan cek yang beredar, masing-masing jumlahnya lebih besar daripada Rpxxx. Kami
menemukan dan memeriksa faktur dan nota kredit tersebut yang diterima kemudian dan cek yang
dibayar kemudian, dan kami memastikan bahwa semua itu telah ditulis sebagai belum dilunasi
dalam rekonsiliasi.

Kami melaporkan temuan sebagai berikut:


(a) Terkait nomor 1 kami menemukan tambahan tersebut adalah benar dan total jumlahnya sesuai
dengan perjanjian.
(b) Terkait nomor 2 kami menemukan jumlah yang dibandingkan adalah sesuai dengan perjanjian.
(c) Terkait nomor 3 kami menemukan terdapat laporan dari pemasok untuk semua pemasok tersebut.
(d) Terkait nomor 4 kami menemukan jumlahnya sesuai, atau terkait dengan jumlah yang tidak sesuai,
kami menemukan PT ABC telah membuat rekonsiliasi dan bahwa nota kredit, faktur, dan cek yang
beredar sebesar Rpxxx telah dicatat secara tepat sebagai item-item rekonsiliasi dengan
pengecualian sebagai berikut: (Rincikan pengecualiannya)
Dikarenakan prosedur di atas bukan merupakan audit atau reviu, maka kami tidak
memberikan pernyataan asurans mengenai jumlah utang pada [tanggal]. Laporan ini hanya
untuk tujuan yang disebutkan di paragraf pertama dan untuk informasi bagi Anda, dan tidak
ditujukan untuk tujuan lain atau untuk didistribusikan kepada pihak lain. Laporan ini hanya
berhubungan dengan perhitungan dan hal-hal yang dinyatakan di atas dan tidak meluas
kepada laporan keuangan PT ABC secara keseluruhan.
Tegal, 13 November 2018

Andita Gunawan Kartiyoso, SE., AK., CA., CPA


No. RAP :

Lampiran 8 Form Ceklis Aktivitas Reviu Tim (Mandatori Internal KJA)

Form Ceklis Aktivitas Reviu Tim (Mandatori Internal KJA)


Jl. Cendrawasih No. 10 Kota Tegal |email : [email protected]
Nama Proyek : Kompilasi PT. XYZ
Nama Klien : PT. XYZ
Kode Proyek : P1 (untuk Kompilasi)
Waktu/Jangka Waktu : 14 hari Kerja

Revisi
No Tgl/Bln/Thn Materi Reviu Keterangan
Jurnal Non Jurnal
Review Rutin
Cek jurnal ber-ulang
Cek transaksi rutin
Cek transaksi yg wajib di
akru
Cek otorisasi

Review atribut LK
Nama entitas klien
Tgl/Bln/Thn LK
Tanda tangan klien
Stempel klien
Komponen LK

Review tambahan

Disiapkan oleh

Review 1 Tgl/Bln/Thn
Review 12
Final Review
Lampiran 9 Agenda Kerja (Opsional Internal KJA)
Jl. Cendrawasih
Agenda Kerja (Opsional No.
Internal 10 Kota Tegal |email : [email protected]
KJA)

Nama Proyek : Kompilasi PT. XYZ


Pimpinan KJA : Andita Gunawan K, SE., AK., CA., CPA
Tim Proyek : Risyo, SE
Angga Satria Hakim, Amd. Ak
Hanifiah Nur Izati, Amd. Ak

Pengumpulan Data Final Report


Tgl/Bln/Thn Aktivitas PIC
Reviu Reviu Reviu Final

Anda mungkin juga menyukai