Untitled
Untitled
Untitled
TENTANG
TATA CARA PENGALOKASIAN, PEMBAGIAN DAN PENYALURAN ALOKASI
DANA DESA SERTA BAGIAN DARI BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN
RETRIBUSI DAERAH TAHUN ANGGARAN 2023
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Bupati adalah Bupati Takalar.
2. Daerah adalah Kabupaten Takalar.
3. Bupati adalah Bupati Takalar
4. Badan Keuangan dan Aset Daerah yang selanjutnya disingkat BKAD
adalah Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Takalar.
5. Camat adalah pemimpin wialayah kecamatan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD
adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Takalar.
7. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
8. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
9. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain
dibantu Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
10. Kepala Desa atau sebutan lain adalah pejabat Pemerintah Desa yang
mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan
rumah tangga Desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan
Pemerintah Daerah.
11. Penjabat Kepala Desa adalah seorang Pejabat yang diangkat oleh pejabat
yang berwenang untuk melaksanakan tugas, hak dan wewenang serta
kewajiban Kepala Desa dalam kurun waktu tertentu.
12. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai
dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang
berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.
13. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah
lembaga Desa sebagai perwakilan masyarakat desa.
14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya disebut
APBDesa adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
15. Alokasi Dana Desa, yang selanjutnya disebut ADD adalah dana yang
dialokasikan oleh Pemerintah Daerah Takalar untuk desa yang bersumber
dari bagian dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang diterima
oleh Kabupaten Takalar;
16. Bagi Hasil Pajak dan Retribusi yang selanjutnya disebut BHPR adalah
dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Daerah Takalar untuk desa yang
bersumber dari penerimaan pajak dan retribusi daerah.
17. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, yang selanjutnya disebut
RPJMDesa adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka
waktu 6 (enam) tahun.
18. Rekening Kas Umum Daerah yang selanjutnya disebut RKUD adalah
Rekening Kas Bendahara Umum Darah.
19. Rekening Kas Desa yang selanjutnya disebut RKD adalah Rekening Kas
pemerintah Desa.
20. Rencana Kerja Pemerintah Desa, yang selanjutnya disebut RKPDesa
adalah penjabaran dari RPJMDesa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
21. Rencana Anggaran Biaya yang selanjutnya disebut RAB adalah dokumen
yang memuat pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang digunakan
sebagai dasar pelaksanaan kegiatan.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini untuk membiayai Program
Pemerintah Desa dalam melaksanakan kegiatan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat.
Pasal 3
Tujuan ditetapkannya Peraturan Bupati ini yaitu:
a. untuk memberikan kepastian hukum terhadap tata cara perhitungan dan
pembagian serta penyaluran Alokasi Dana Desa dan dana Bagi Hasil Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah kepada Desa di Kabupaten Takalar;
b. sebagai pedoman kepada pemerintah Daerah dalam pelaksanaan
pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan yang
bersumber dari ADD dan BHPR; dan
c. sebagai pedoman dan petunjuk pelaksanaan bagi pemerintah desa dalam
pengelolaan keuangan desa yang bersumber dari ADD dan BHPR.
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 4
Ruang lingkup Peraturan Bupati ini meliputi :
a. tata cara Pengalokasian pembagian dan Penyaluran Alokasi Dana Desa;
b. tata cara Pengalokasian pembagian dan Penyaluran Bagian dari Bagi Hasil
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;
c. penggunaan dan Pengelolaan Alokasi Dana Desa dan Bagian dari Bagi
Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;
d. pelaporan dan pertanggungjawaban; dan
e. pembinaan dan pengawasan.
BAB IV
TATA CARA PENGALOKASIAN. PEMBAGIAN DAN PENYALURAN
ALOKASI DANA DESA
Bagian Kesatu
Pengalokasian ADD
Pasal 5
Total Pagu Dana ADD Daerah Tahun Anggaran 2023 sebesar
Rp60.262.881.100,00 (Enam Puluh Milyar Dua Ratus Enam Puluh Dua
Juta Delapan Ratus Delapan Puluh Satu Ribu Seratus Rupiah) diperuntukan
bagi seluruh Desa di Kabupaten Takalar.
Pasal 6
(1) Rincian ADD untuk setiap desa dialokasikan secara merata dan
berkeadilan berdasarkan:
a. alokasi dasar; dan
b. alokasi formula yang dihitung dengan memperhatikan jumlah
penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan indeks kesulitan
geografis desa dan Jumlah Perangkat Desa.
(2) Besaran alokasi dasar setiap desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dihitung dengan cara membagi alokasi dasar setiap desa.
(3) Alokasi dasar setiap desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dibagi secara merata kepada setiap Desa dalam daerah Kabupaten
Takalar sebesar 70 % (tujuh puluh perseratus) dari total ADD daerah
Kabupaten Takalar Tahun Anggaran 2023.
(4) Besaran alokasi formula sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
pengalokasian yang besarnya 30 % (tiga puluh perseratus) dari anggaran
ADD dihitung dengan bobot sebagai berikut:
a. 15 % (lima belas perseratus) untuk jumlah penduduk;
b. 20 % (dua puluh perseratus) untuk angka kemiskinan;
c. 10 % (sepuluh perseratus) untuk luas wilayah;
d. 15 % (lima belas perseratus) untuk tingkat kesulitan geografis; dan
e. 40 % (empat puluh perseratus) untuk jumlah Kepala Desa dan
perangkat Desa
(5) Angka kemiskinan desa dan tingkat kesulitan geografis desa
sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b, masing-masing ditunjukkan
oleh jumlah penduduk miskin desa dan IKG Desa yang bersumber dari
kementerian yang berwenang dan/atau lembaga yang menyelenggarakan
urusan pemerintah dibidang statistik dan kependudukan tahun 2022.
Bagian Kedua
Pembagian ADD
Pasal 7
Perhitungan pembagian rincian ADD setiap desa dilakukan dengan
menggunakan formula sebagai berikut :
AF = {(0,15 x Z1) + (0,20 x Z2) +(0,10 x Z3) + (0,15 x Z4) + (0,40 x Z5) x AF}
Keterangan:
AF setiap Desa = Alokasi formula setiap Desa
Z1 = Rasio jumlah penduduk setiap Desa terhadap total
penduduk Kabupaten.
Z2 = Rasio jumlah penduduk miskin setiap Desa terhadap total
penduduk miskin Desa Kabupaten.
Z3 = Rasio jumlah luas wilayah setiap Desa terhadap total luas
wilayah Desa Kabupaten.
Z4 = Rasio IKG setiap Desa terhadap total IKG Desa Kabupaten.
Z5 = Rasio Jumlah Kepala Desa dan Perangkat Desa setiap Desa
terhadap total Kepala Desa dan Perangkat Desa Kabupaten
ADD kab = Besaran ADD untuk setiap Desa dikalikan jumlah Desa
dalam Kabupaten
Pasal 8
Besaran ADD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 yang diterima untuk
setiap desa, sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Bagian Ketiga
Penyaluran ADD
Paragraf 1
Penyaluran Penghasilan Tetap Kepala Desa dan perangkat Desa
Pasal 9
(1) Penyaluran Penghasilan Tetap Kepala Desa dan perangkat Desa
dilakukan secara rutin setiap bulan melalui pemindahbukuan dari RKUD
ke RKD.
(2) Permintaan pencairan Penghasilan Tetap Kepala Desa dan perangkat
Desa disampaikan melalui Sistem Aplikasi Online atau secara manual
yang diajukan setiap bulan oleh kepala desa melalui camat kepada
Bupati Takalar Cq. Kepala BKAD Kabupaten Takalar dan tembusannya
diteruskan kepada Kepala DSPMD dan Inspektorat Daerah.
(3) Permintaan pencairan Penghasilan Tetap Kepala Desa dan perangkat
Desa dilakukan oleh kepala desa dengan melampirkan:
a. surat Permohonan Pencairan Dana sesuai Nilai usulan yang
diajukan;
b. berita Acara Verifikasi Kelengkapan Dokumen Pencairan SILTAP;
c. rekomendasi kelengkapan usulan SILTAP yang ditanda tangani Tim
Verifikasi Kecamatan;
d. surat Keputusan Pengesahan dan Pengangkatan Kepala Desa;
f. surat Kepala Desa tentang Penetapan Perangkat Desa;
g. foto Copy Buku Rekening Kas Pemerintah Desa;
h. salinan APB Desa untuk bulan Pertama Pengajuan; dan
i. SPJ penerimaan SILTAP bulan sebelumnya.
(4) Dalam hal terjadi keterlambatan pencairan Penghasilan Tetap Kepala Desa
dan perangkat Desa, maka permintaan pencairan Penghasilan Tetap
Kepala Desa dan perangkat Desa bulan pertama dan bulan selanjutnya
dapat dilakukan secara bersamaan.
Pasal 10
Contoh format dokumen yang dipergunakan dalam Permintaan pencairan
Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
Paragraf 2
Penyaluran ADD Non Siltap
Pasal 11
(1) Penyaluran ADD Non Siltap Kepala Desa dan Perangkat Desa dilakukan
dalam empat tahap (setiap triwulan) melalui pemindahbukuan dari RKUD
ke RKD.
(2) Permintaan pencairan ADD Non Siltap disampaikan melalui Sistem
Aplikasi Online atau secara manual yang diajukan oleh kepala desa
melalui camat kepada Bupati Takalar Cq. Kepala BKAD Kabupaten
Takalar dan tembusannya diteruskan kepada Kepala DSPMD dan
Inspektorat Daerah.
(3) Permintaan pencairan ADD Non Siltap Triwulan I dilakukan oleh kepala
desa dengan melampirkan RPJMDes, RKPDesa, APBDesa, serta
Pertanggungjawaban realisasi APBDesa Tahun Anggaran 2022.
(4) Permintaan pencairan ADD Non Siltap triwulan berikutnya dilakukan
dengan melampirkan laporan realisasi penggunaan ADD, BHPR triwulan
sebelumnya.
(5) Dalam hal terjadi keterlambatan pencairan ADD Non Siltap maka
permintaan pencairan ADD Non Siltap Triwulan I dan Triwulan
selanjutnya dapat dilakukan secara bersamaan.
(6) Proses pencairan ADD Non Siltap dilakukan oleh BKAD dan pencairan
dilakukan melalui transfer kepada rekening masing-masing desa.
(7) Bagi desa yang terlambat menyampaikan realisasi penggunaan ADD Non
Siltap sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Pemerintah Daerah dapat
menunda pencairan ADD Non Siltap pada triwulan berikutnya kepada
desa bersangkutan.
(8) Laporan realisasi penggunaan ADD Non Siltap sebagaimana dimaksud
harus dilengkapi dengan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
Belanja ADD Non Siltap oleh Kepala Desa yang dilampiri dengan Buku
Kas Umum, Buku Bank Desa, Buku Kas Pembantu Pajak dan surat
pertanggungjawaban (SPJ) belanja ADD Non Siltap .
(9) Laporan realisasi penggunaan ADD Non Siltap sebagaimana dimaksud
disampaikan melalui Camat kepada Bupati Takalar Cq. Kepala DSPMD.
Pasal 12
(1) Atas permohonan pencairan ADD beserta lampirannya oleh Kepala Desa
kepada Camat sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 11, Tim
Verifikasi Kecamatan melakukan verifikasi kelengkapan permohonan
pencairan ADD.
(2) Hasil verifikasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), dilakukan
dengan menerbitkan rekomendasi Camat tentang hasil verifikasi untuk
mendapatkan ADD.
(3) Camat mengajukan permohonan pencairan ADD kepada Bupati cq.
Kepala BKAD Kab. Takalar tembusannya disampaikan kepada Kepala
DSPMD dan Inspektorat Daerah dengan dilampiri rekomendasi tentang
hasil verifikasi permohonan pencairan ADD yang diajukan oleh Kepala
Desa.
(4) Atas pengajuan permohonan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3),
Bendahara Pengeluaran Bantuan dan Pembiayaan pada BKAD
mengajukan surat permintaan pembayaran kepada Pejabat Pengelola
Keuang an Daerah.
(5) Berdasarkan surat permintaan pembayaran sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (4), Kepala BKAD selaku Kuasa Pengguna Anggaran Satuan
Kerja Pengelolaan Keuangan Daerah menerbitkan Surat Perintah
Membayar untuk disampaikan kepada Kuasa Bendahara Umum.
(6) Berdasarkan Surat Perintah Membayar yang benar, sah dan lengkap,
Kuasa Bendahara Umum Kabupaten Takalar menerbitkan Surat
Pencairan Dana kepada Bank yang ditunjuk untuk mentransfer ke
Rekening Kas Desa.
(7) Setelah ADD masuk ke RKD, Kaur Keuangan Desa mengajukan
pencairan dana sesuai kebutuhan dengan dilampiri surat pengantar dari
Kepala Desa.
(8) Setelah Kaur Keuangan Desa menerima dana sesuai kebutuhan, pada
hari itu juga langsung diserahkan kepada Pelaksana Kegiatan dengan
bukti tanda terima sementara untuk kemudian dilaksanakan
penatausahaan sesuai yang tertuang dalam APBDesa.
(9) Terhadap pembayaran yang dilakukan, selanjutnya Kaur Keuangan Desa
melakukan Pencatatan Pengeluaran.
BAB V
TATA CARA PENGALOKASIAN PEMBAGIAN DAN PENYALURAN BAGIAN DARI
BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Bagian Kesatu
Pengalokasian BHPR
Pasal 13
Total Pagu Dana BHPR daerah Kabupaten Takalar Tahun Anggaran 2023
adalah sebesar Rp2.163.769.000,00 -(Dua Milyar Seratus Enam Puluh Tiga
Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Sembilan Juta Rupiah) diperuntukan bagi
seluruh Desa di Kabupaten Takalar.
Pasal 14
(1) Rincian Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah untuk setiap desa
dialokasikan secara merata dan berkeadilan berdasarkan:
a. alokasi dasar; dan
b. alokasi formula yang dihitung dengan memperhatikan jumlah
penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan indeks kesulitan
geografis desa dan Porsentase target Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Desa.
(2) Besaran alokasi dasar setiap desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dihitung dengan cara membagi alokasi dasar setiap desa.
(3) Alokasi dasar setiap desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dibagi secara merata kepada setiap Desa dalam Kabupaten Takalar
sebesar 70 % (tujuh puluh perseratus) dari total BHPRD Kabupaten
Takalar Tahun Anggaran 2023.
(4) Besaran alokasi formula sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
pengalokasian yang besarnya 30 % (tiga puluh perseratus) dari anggaran
BHPRD dihitung dengan bobot sebagai berikut:
a. 10 % (sepuluh perseratus) untuk jumlah penduduk;
b. 10 % (sepuluh perseratus) untuk angka kemiskinan;
c. 10 % (sepuluh perseratus) untuk luas wilayah;
d. 20 % (dua puluh perseratus) untuk tingkat kesulitan geografis, dan
e. 50 % ( lima puluh perseratus) untuk porsentase target PBB Desa.
(5) Angka kemiskinan desa dan tingkat kesulitan geografis desa
sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b, masing-masing ditunjukkan
oleh jumlah penduduk miskin desa dan IKG Desa yang bersumber dari
kementerian yang berwenang dan/atau lembaga yang menyelenggarakan
urusan pemerintah dibidang statistik dan kependudukan tahun 2022.
Bagian Kedua
Pembagian BHPR
Pasal 15
Perhitungan pembagian rincian BHPR setiap desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan dengan menggunakan formula sebagai berikut :
AF = {(0,10 x Z1) + (0,10 x Z2) +(0,10 x Z3) + (0,20 x Z4) + (0,50 x Z5) x AF}
Keterangan:
AF setiap Desa = Alokasi formula setiap Desa
Z1 = Rasio jumlah penduduk setiap Desa terhadap total
penduduk Kabupaten.
Z2 = Rasio jumlah penduduk miskin setiap Desa terhadap total
penduduk miskin Desa Kabupaten.
Z3 = Rasio jumlah luas wilayah setiap Desa terhadap total luas
wilayah Desa Kabupaten.
Z4 = Rasio IKG setiap Desa terhadap total IKG Desa Kabupaten.
Z5 = Rasio Porsentase Target PBB setiap Desa terhadap total
Target PBB Desa Kabupaten.
BHPRD kab = Besaran BHPRD untuk setiap Desa dikalikan jumlah Desa
dalam Kabupaten
Pasal 16
Besaran BHPR sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 yang diterima untuk
setiap desa, sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Bagian Ketiga
Penyaluran BHPR
Pasal 17
Penyaluran BHPR sama dengan proses penyaluran ADD Non Siltap
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal 12.
BAB V
PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DAN BAGIAN DARI
BAGI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH
Bagian Kesatu
Penggunaan
Pasal 18
(1) ADD diprioritaskan digunakan untuk:
a. penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa;
b. tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa;
c. tunjangan dan operasional BPD;
d. operasional Pemerintahan Desa; dan
e. membiayai penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
(2) BHPR diprioritaskan digunakan untuk:
a. operasional Pemerintahan Desa; dan
b. membiayai penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Pasal 19
(1) Penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa sebagaimana
dimaksud pada pasal 18 ayat (1) huruf a diberikan paling sedikit yaitu:
a. kepala Desa sebesar =Rp2.426.640,00- perbulan
b. sekretaris Desa (non PNS) sebesar =Rp2.224.42O,00- perbulan
c. kepala seksi/kepala urusan sebesar =Rp2.O22.200,00- perbulan
d. kepala Dusun sebesar =Rp2.O22.200,00- perbulan
(2) Bagi Desa setelah dihitung maksimal 30% (tiga puluh perseratus) dari
belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tidak
memenuhi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Penghasilan Tetap
kepala Desa dan perangkat Desa dapat diberikan sesuai kemampuan
keuangan Desa.
(3) Penghasilan Tetap Kepala Desa dan perangkat Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan keputusan Kepala
Desa.
(4) Bagi Kepala Desa dan perangkat Desa yang berasal dari Aparat Sipil
Negara atau PNS tidak dapat diberikan penghasilan tetap.
(5) Kepala Desa dan Aparat Desa yang merangkap jabatan, maka
penghasilan yang diberikan hanya pada jabatan pokoknya atau dapat
memilih salah satunya.
(6) Paling tinggi 1% (satu persen) dari penghasilan tetap kepala desa dan
perangkat desa yang diterima sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
diperuntukkan Biaya Jaminan Kesehatan bagi kepala desa dan
perangkat desa.
(7) Biaya Jaminan Kesehatan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (6),
akan dipotong langsung pada penyaluran Penghasilan Tetap Kepala Desa
dan perangkat Desa setiap bulan, apabila ada penambahan peserta pada
tahun berjalan maka akan dibayarkan pada tahap berikutnya sesuai
daftar yang diajukan Pemerintah Desa.
(8) Ketentuan besaran Biaya Jaminan kesehatan sebagai mana di maksud
pada ayat (6) diatur sesuai ketentuan peraturan perundang undangan
yang berlaku.
Pasal 20
(1) Tunjangan kepala desa dan perangkat desa sebagaimana dimaksud
dalam pasal 18 ayat (1) huruf b diberikan sesuai kemampuan keuangan
Desa dan ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa.
(2) Kepala Desa dan Aparat Desa yang merangkap jabatan, maka Tunjangan
yang diberikan hanya pada jabatan pokoknya atau dapat memilih salah
satunya.
Pasal 21
(1) BPD berhak menerima Tunjangan dan Operasional.
(2) Tunjangan Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan yaitu :
a. Ketua Paling banyak sebesar = Rp1.200.000,00- perbulan
b. Wakil Ketua Paling banyak sebesar = Rp1.000.000,00- perbulan
c. Sekretaris Paling banyak sebesar = Rp1.000.000,00- perbulan
d. Anggota Paling banyak sebesar = Rp900.000,00- perbulan
(3) Bagi Desa setelah dihitung maksimal 30% (tiga puluh perseratus) dari
belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tidak
memenuhi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Tunjangan BPD dapat
diberikan sesuai kemampuan keuangan Desa.
(4) Tunjangan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa.
(5) Ketua BPD, Wakil Ketua BPD, Sekretaris BPD dan Anggota BPD yang
berstatus Pegawai Negeri Sipil dan/atau Pegawai Negeri Sipil dapat
menerima Tunjangan.
(6) Operasional Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan paling sedikit sebesar Rp5.000.000,00- (Lima Juta
Rupiah).
(7) Biaya operasional BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dapat
dipergunakan antara lain untuk biaya pelaksanaan musyawarah desa
dan biaya rapat/musyawarah BPD, bantuan transport dan biaya
operasional lainnya.
Pasal 22
(1) Biaya Operasional Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud pada
Pasal 18 ayat (1) huruf d dan ayat (2) huruf a meliputi :
a. belanja barang dan jasa, meliputi alat tulis kantor, benda pos,
pemeliharaan, bahan/material, cetak/penggandaan, makan minum
rapat, pakaian dinas dan atributnya, alat dan bahan kebersihan,
rekening air, listrik dan telepon, Honorarium, biaya perjalanan dinas
dan sebagainya;
b. belanja modal, meliputi pengadaan peralatan dan perlengkapan
kantor, seperti komputer, kursi, meja, lemari, dan lain-lain;
c. biaya operasional lembaga kemasyarakatan desa;
d. biaya operasional Desa Persiapan; dan
e. belanja lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi desa.
(2) Honor PPKD diberikan sesuai kemampuan keuangan Desa dan
ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa.
(3) Honorarium staf Desa dapat diberikan sesuai kemampuan keuangan
Desa dan ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa.
(4) Biaya operasional lembaga kemasyarakatan desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c adalah sebagai berikut:
a. biaya operasional LPM dapat digunakan antara lain untuk insentif
pengurus, pembuatan papan struktur organisasi, pembuatan papan
data, penyiapan data, pengadaan pakaian seragam dan biaya rapat;
b. biaya operasional PKK dapat digunakan antara lain untuk insentif
pengurus/kader, pembuatan papan struktur organisasi, pembuatan
papan data, penyiapan data, pengadaan pakaian seragam dan biaya
rapat;
c. biaya operasional imam Desa dan imam dusun yang diberikan dalam
bentuk insentif;
d. besaran biaya operasional diberikan sesuai dengan kemampuan
keuangan desa dan ditetapkan dengan keputusan kepala desa
(5) Biaya Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d,
diberikan kepada desa persiapan paling banyak 30% (tiga puluh persen)
dari pagu ADD dan BHPR setelah dikurangi biaya operasional Desa
Induk.
(6) Desa persiapan mengajukan Rencana Kerja Penggunaan Dana
Operasional Desa Persiapan Kepada Desa Induk.
(7) Rencana Penggunaan Belanja Operasional Desa persiapan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan kebutuhan dan dibahas dalam
musyawarah penetapan APBDesa.
(8) Penggunaan dan pertanggungjawaban Belanja Operasional Desa
Persiapan dilaporkan kepada desa Induk.
(9) Apabila jumlah ADD dan Bagi Hasil Pajak dan BHPR melebihi 30 % dari
dana transfer, maka ADD digunakan untuk belanja kewenangan desa.
Pasal 23
Seluruh hasil kegiatan/pekerjaan dari belanja modal dibuatkan prasasti dan
atau dicap yang memuat sumber dana dan tahun anggaran pelaksanaan.
Pasal 24
Untuk belanja pengadaan barang/jasa di Desa mengacu pada peraturan
Bupati yang mengatur tentang Pedoman dan Tata Cara pengadaan
Barang/Jasa yang bersumber dari APBDesa.
Bagian Kedua
Pengelolaan
Pasal 25
(1) Pengelolaan ADD dan BHPRD terintegrasi dengan pengelolaan Keuangan
Desa.
(2) Pengelolaan ADD dan BHPRD dikelola sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan dalam masa 1 (satu) tahun anggaran terhitung
mulai 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember Tahun berjalan.
(3) Pengelolaan ADD dan BHPRD dilaksanakan dengan menggunakan
Aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes).
(4) Pengelolaan ADD dan BHPRD meliputi :
a. perencanaan;
b. pelaksanaan;
c. penatausahaan;
d. pelaporan; dan
e. pertanggungjawaban.
(5) Kepala Desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan
desatermasuk didalamnya ADD dan BHPRD dan, bertanggung jawab
penuh terhadap pengelolaan ADD dan BHPR.
(6) Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan ADDdan BHPR dibantu
oleh Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa yang ditetapkan
dengan Surat Keputusan Kepala Desa.
Pasal 26
Pengelolaan ADD dan BHPR yang terintegrasi dalam APBDes merupakan satu
kesatuan pengelolaan keuangan desa yang seluruh rangkaian dan tahapan
mulai perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan
pertanggungjawaban mengikuti pedoman pengelolaan keuangan desa dengan
mengacu kepada daftar kegiatan sesuai dengan Lampiran IV yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan Bupati ini.
Pasal 27
Kaur Keuangan Desa melakukan fungsi kebendaharaan sebagai wajib pungut
pajak penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh
penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya dari pengelolaan ADD dan
BHPR ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 28
Apabila kegiatan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan rencana anggaran
dan biaya, dan/atau terjadi selisih kurang lebih, maka selisih kurang lebih
tersebut dikembalikan ke RKD.
BAB VI
PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 29
(1) Pertanggungjawaban dan pelaporan ADD dan BHPR terintegrasi dengan
pertanggungjawaban APBDes, sehingga bentuk pertanggungjawabannya
merupakan pertanggungjawaban APBDes.
(2) Setiap Pengeluaran belanja atas beban APBDesa harus didukung dengan
bukti yang lengkap dan sah.
(3) Selain membuat pertanggungjawaban sebagaimana tersebut pada ayat
(1), Desa juga membuat laporan atas kegiatan-keiatan APBDes yang
dibiayai ADD dan BHPR dengan laporan berkala dalam bentuk laporan
Bulanan, yaitu laporan mengenai pelaksanaan penggunaan ADD dan
BHPR setelah dana diterima yang memuat penerimaan ADD dan BHPR
atas realisasi belanja ADD.
(4) Penyampaian Laporan berkala sebagaimana yang dimaksud pada ayat
(3), dilampiri Buku Kas Pembantu ADD dan BHPR, dan foto copy
rekening Bank yang berisi transaksi penerimaan/pengambilan ADD dan
BHPR.
(5) Laporan berkala sebagaimana yang dimaksud pada ayat (4) disampaikan
melalui Camat kepada Bupati Takalar Cq. Kepala DSPMD.
Pasal 30
(1) Apabila kegiatan yang didanai ADD dan BHPR belum bisa
dilaksanakan/belum selesai pada tahun anggaran berjalan dan menjadi
SILPA maka kegiatan tersebut dapat dilaksanakan/dilanjutkan pada
tahun anggaran berikutnya.
(2) Apabila terdapat SILPA atas kegiatan yang didanai ADD dan BHPR selesai
dilaksanakan, maka SILPA tersebut digunakan untuk mendanai kegiatan
dalam ruang lingkup penggunaan ADD tahun anggaran berikutnya.
BAB VII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 31
(1) Pembinaan dan Pengawasan ADD dan BHPR terintegrasi dengan
pembinaan dan pengawasan Keuangan Desa.
(2) Pemerintah Kabupaten dan Camat wajib membina dan mengawasi
pelaksanaan pengelolaan ADD dan BHPR.
(3) Pembinaan dan pengawasan pemerintah kabupaten meliputi:
a. membentuk Tim Koordinasi lintas OPD terkait dengan pembinaan
pelaksanaan ADD dan BHPR yang ditetapkan dengan keputusan
bupati;
b. memberikan pedoman dan bimbingan serta fasilitasi pelaksanaan
kegiatan dan pengelolaan keuangan serta administrasi;
c. melakukan supervisi, asistensi, dan evaluasi pelaksanaan
pengelolaan ADD dan BHPR.
(4) Pembinaan dan pengawasan Camat meliputi:
a. Membentuk Tim Pendamping Pengelolaan ADD dan BHPR Tingkat
Kecamatan yang ditetapkan dengan keputusan camat;
b. memberikan pedoman dan bimbingan serta fasilitasi pelaksanaan
kegiatan dan pengelolaan keuangan serta administrasi;
c. Memfasilitasi administrasi ADD dan BHPR;
d. Memfasilitasi pelaksanaan pengelolaan ADD dan BHPR;
e. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan ADD
dan BHPR dalam wilayah kerjanya
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 32
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Takalar
pada tanggal 29 Maret 2023
SETIAWAN ASWAD
Diundangkan di Takalar
pada tanggal, 29 Maret 2023
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TAKALAR
MUHAMMAD HASBI
PAGU ADD
NO DESA KECAMATAN
(Rp)
1 PATANI MAPPAKASUNGGU Rp666.595.300,00
SETIAWAN ASWAD
LAMPIRAN II
PERATURAN BUPATI TAKALAR
NOMOR 03 TAHUN 2023
TENTANG
TATA CARA PENGALOKASIAN, PEMBAGIAN DAN
PENYALURAN ALOKASI DANA DESA SERTA
BAGIAN DARI BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN
RETRIBUSI DAERAH TAHUN ANGGARAN 2023
……………, ………………..202…
Kepada
Kepala
Desa……………….
(Nama Jelas)
B. FORMAT BERITA ACARA HASIL VERIFIKASI KELENGKAPAN USULAN
PENCAIRAN SILTAP BULAN PERTAMA (I)
1 ……………………… ……………………………..
3 ……………………… ……………………………..
C. FORMAT BERITA ACARA HASIL VERIFIKASI KELENGKAPAN USULAN
PENCAIRAN SILTAP BULAN KEDUA (II) DAN SETERUSNYA
1 ……………………… ……………………………..
3 ……………………… ……………………………..
D. FORMAT REKOMENDASI KELENGKAPAN USULAN SILTAP YANG DITANDA
TANGANI CAMAT;
REKOMENDASI
NOMOR:……………..
TENTANG
PENCAIRAN PENGHASILAN TETAP KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA
BULAN PERTAMA (I) UNTUK DESA……………..KECAMATAN……………
KABUPATEN TAKALAR TAHUN ANGGARAN 202…...
Camat………………….
(…………………………)
E. FORMAT DAFTAR PEMBAYARAN SILTAP KEPALA DESA DAN PERNAGKAT DESA
DAFTAR PEMBAYARAN PENGHASILAN TETAP KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA
DESA : …………………….
KECAMATAN : ……………………..
KABUPATEN : TAKALAR
BULAN : ……………………..202…..
JUMLAH Pot. BPJS (1%) JUMLAH
NO NAMA JABATAN NO. REKENING TANDA TANGAN
SILTAP (Rp) (RP) DITERIMA
1. …………………….. Kades
2 …………………….. Sekdes
3 …………………….. Kaur Umum & TU
4 …………………….. Kaur Perencanaan
5 …………………….. Kaur Keuangan
6 …………………….. Kasi Pemerintahan
7 …………………….. Kasi Kesejahteraan
8 …………………….. Kasi Pelayanan
9 …………………….. Kadus …………….
10 …………………….. Kadus ……………
11 …………………….. Kadus …………….
12 …………………….. Dst.
………………, …………………..202….
Mengetahui/Menyetujui:
Kepala Desa…………….. Kaur Keungan
(…………………..) (………………….)
SETIAWAN ASWAD
LAMPIRAN III
PERATURAN BUPATI TAKALAR
NOMOR 03 TAHUN 2023
TENTANG
TATA CARA PENGALOKASIAN, PEMBAGIAN DAN
PENYALURAN ALOKASI DANA DESA SERTA
BAGIAN DARI BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN
RETRIBUSI DAERAH TAHUN ANGGARAN 2023
BESARAN BAGIAN DARI BAGI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH (BHPRD)
PERDESA KABUPATEN TAKALAR TAHUN 2023
PAGU BHPRD
NO DESA KECAMATAN
(Rp)
1 PATANI MAPPAKASUNGGU Rp22.238.000,00
TOTAL Rp2.163.769.000,00
SETIAWAN ASWAD
LAMPIRAN IV
PERATURAN BUPATI TAKALAR
NOMOR 03 TAHUN 2023
TENTANG
TATA CARA PENGALOKASIAN, PEMBAGIAN DAN
PENYALURAN ALOKASI DANA DESA SERTA
BAGIAN DARI BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN
RETRIBUSI DAERAH TAHUN ANGGARAN 2023
SETIAWAN ASWAD