Penggunaan Media Digital Dalam Proses Belajar Mengajar

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

Abstrak

Media pembelajaran digital mempunyai kedudukan yang sangat


signifikan bagi keberlangsungan proses pelaksanaan pembelajaran di
masa pandemi ini. Adanya penelitian mengenai media pembelajaran
digital ini bertujuan untuk mengungkap kembali mengenai implementasi
penggunaan media pembelajaran digital dalam pelaksanaan pembelajaran
di masa COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif
kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
pendekatan library research atau metode kepustakaan. Media
pembelajaran merupakan segala macam bentuk yang dapat kita manfaatkan
dalam proses belajar mengajar baik berupa menyampaikan informasi atau
pesan dengan tujuan untuk mempermudah dan merangsang minat
maupun perhatian siswa ketika belajar. Sedangkan sistem digital dalam
proses pembelajaran itu sendiri yaitu sebuah sistem yang di lakukan
dengan menggunakan perangkat digital baik secara live maupun
rekaman yang dapat kita akses kapanpun dan di manapun dengan jangkauan
jaringan internet. Media pembelajaran yang berbasis digital dikatakan
sebagai sarana alternatif atau jembatan untuk mentransfer materi
pembelajaran kepada peserta didik. Sehingga media pembelajaran digital ini
akan sangat membantu proses pelaksanaan pembelajaran onlineatau daring
selama masa pandemi COVID-19. Untuk mengimplementasikannya, dalam
pelaksanaan pembelajaran tentunya membutuhkan berbagai macam media
pembelajaran digital. Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya berbagai
macam media pembelajaran digital, maka akan membantu pelaksanaan
pembelajaran di masa pandemi COVID-19menjadi efektif.

Kata kunci: Media, Pandemi COVID-19, Pembelajaran Digital

Abstract

Digital learning media has a very significant position for the


sustainability of the learning implementation process during this pandemic.
The existence of research on digital learning media aims to reveal again the
implementation of the use of digital learning media in the implementation of
learning during the COVID-19period. This study uses a qualitative descriptive
analysis method. The approach used in this research is the library research
approach or library method. Learning media are all kinds of forms that we
can use in the teaching and learning process either in the form of
conveying information or messages with the aim of facilitating and
increasing students' interest and attention when learning. While the
digital system in the learning process itself is a system that is carried
out using digital devices both directly and recordings that we can
access anytime and anywhere with internet network coverage. Digital-
based learning media is said to be an alternative or transfer means to
transfer learning materials to students. So that this digital learning media will
greatly assist the process of implementing online learning or dare during the
COVID-19pandemic. To implement it, in the implementation of learning, of
course, it requires various kinds of digital learning media. It can be said that
with the existence of various kinds of digital learning media, it will help
the implementation of learning during the COVID-19pandemic to be
effective.

Keywords: COVID-19Pandemic, Digital Learning, Media

PENDAHULUAN

Secara umum, penduduk Indonesia pada saat ini di pacu untuk


meningkatkan skill atau kemampuan menggunakan teknologi digital
sebagai penyokong proses pembelajaran, terkhusus di masa pandemi saat
ini. Peristiwa ini terjadi hampir tersebar merata keseluruhwilayah Indonesia.
Situasi ini tentunya di luar ekspektasi semua orang. Sebagai calon pendidik di
masa mendatang tentunya kita semua sedang mengupayakan untuk menjadi
pendidik yang berkualitas sehingga dapat menaikkan nilai dan mutu
pendidikan serta pengajaran yang ada di negara Indonesia tercinta. Seperti
situasi yang terjadi pada masa ini, para tenaga kependidikan dituntut untuk
mengatasi dan mencari inisiatif tentang bagaimana ilmu pengetahuan yang
akan di berikan dapat tersampaikan dengan baik dan jugatepat kepada
sasaran yang tak lain adalah peserta didik.Proses pembelajaran berperan
penting sebagai upaya yang harus dilaksanakan agar peserta didik dapat
mengembangkan skill dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi mereka
kelak, dan juga mau tak mau harus disesuaikan dengan kondisi yang terjadi
saat ini. Sekolah merupakan pusat penghubung interaksi kegiatan sosial
antara pendidik dengan peserta didik dengan bertujuan untuk
meningkatkan wawasan pengetahuan, keterampilan yang dapat di asah
serta penanaman sikap dan karakter bagi generasi bangsa. Adanya
pandemi COVID-19ini, memaksa seluruh lembaga sekolah untuk meliburkan
kegiatan sekolah dengan menghimbau seluruh peserta didiknya untuk
belajar dari tempat tinggal masing-masing. Hal tersebut tentunya akan
memberikan dampak bagi para peserta didik. Pembelajaran yang
dilaksanakan dari rumah membutuhkan teknologi sebagai media
pembelajaran itu sendiri. Pada awal penerapannya banyak sekali kendala-
kendala yang ditemukan dan juga dirasakan. Baik dari faktor minimnya
pengetahuan masyarakat tentang teknologi sampai kebutuhan kuota internet
yang dipakai. Karena secara tidak langsung, masyarakat juga terlibat sebagai
pendamping dan pengawas anak-anaknya dalam mengikuti pembelajaran
dari rumah. Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat mampu
beradaptasi pada situasi yang ada. Berbagai usaha tersebut dilakukan dalam
rangka mewujudkan pembelajaran yang efektif di masa pandemi
COVID-19, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi. Dalam dunia
pendidikan, teknologi turut andil dalam penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar, dalam sebuah artikel jurnal yang berjudulPeran Teknologi
dalam Pembelajaran Di Masa Pandemi oleh Hanifah Salsabila dkk
(Hanifah Salsabila et al., 2020) berkesimpulan bahwa teknologi dalam
pembelajaran dapat digunakan sebagai penunjang dalam menyampaikan
ataupun menerima materi baik dari kedua pihak antara guru dan peserta
didik sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Untuk menunjang
hal tersebut dibutuhkan sebuah platform yangdigunakan dalam
pembelajaran seperti zoom, googlemeet dan lain sebagainya. Kemudahan
dalam mengakses platform ini bisa terjadi karena berkembangnya teknologi
diera industri 4.0.Teknologi digital di era industri 4.0 telah berkembang pesat
hingga saat ini,dan telah membawa perubahan sehingga sangat
mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan manusia, termasuk
didalamnya terdapat bidang pendidikan. Hoyles dan Lagrange dalam
(Putrawangsal, 2018)menekankan bahwa pemanfaatan terhadap teknologi
digital di masa sekarang ini dinilaisangat berpengaruh terhadap sistem
pendidikan. Hal ini dikarenakan adanya poin efektifitas, daya tarik dan
efisiensi dalam pendidikan ditawarkan dengan sistem pembelajaran
berbasis teknologi digital tersebut. Sesuai perkembangannya,
pelaksanaan pendidikanyang ada di Indonesia harus diubah dari sistem
luring (luar jaringan) atau offline menjadi daring (dalam jaringan) atau
online.

KERANGKA TEORI

Kegiatan pembelajaran di kelas melibatkan beberapa pola interaksi,


yakni interaksi antara guru dan siswa, siswa dan siswa, serta siswa dan
berbagai sumber belajar. Pola-pola interaksi ini dilihat sebagai fondasi bagi
kelangsungan pembelajaran. Untuk menunjang interaksi tersebut, salah satu
yang perlu disiapkan adalah media pembelajaran. Saat ini, dunia dikejutkan
dengan mewabahnya suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Corona atau
Covid-19 (Astini, 2020). Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah
menetapkan Covid-19 sebagai pandemi global (Salsabila, dkk., 2021).
Penyebaran virus Corona ini semakin berkembang dengan pesat. Dampak
langsung pandemi tersebut adalah bahwa kegiatan pembelajaran di sekolah
tidak dapat dilaksanakan. Hal ini menjadi permasalahan serius, terutama di
sekolah dasar. Oleh karena itu, pembelajaran perlu dilakukan secara daring
untuk menggantikan tatap muka (Utami, 2020). Menurut Putra dan
Irwansyah (2020), berkembangnya revolusi industri mendukung
terlaksananya pembelajaran daring dari rumah. Hal ini dapat mengeliminasi
waktu dan jarak dengan bantuan platform digital berbasis internet, tanpa
adanya interaksi fisik antara pendidik dan siswa. Kondisi ini menuntut guru
untuk dapat memanfaatkan teknologi sebagai media pengantar
pembelajaran. Siswa pun diwajibkan untuk mengoperasikan mediamedia
teknologi yang disediakan. Selain itu, siswa dituntut untuk dapat belajar
mandiri tanpa bimbingan guru. Guru perlu mengembangkan diri untuk
profesional dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada masa pandemi.
Untuk itu, guru perlu bereksperimen dalam menggunakan media agar siswa
tetap mampu mengembangkan potensi dan skill serta menemukan
pengetahuan sendiri (Sudrajat, 2020: 106- 107). Salah satu kebijakan yang
dianggap tepat dalam pelaksanaan pembelajaran daring adalah
memanfaatkan berbagai platform digital, di antaranya adalah WhatsApp, e-
mail, zoom, google classroom, youtube, dan Moodle. Berbagai platform
tersebut terbukti membantu guru dan siswa dalam melangsungkan
pelajaran. Menurut Assidiqi dan Sumarni (2020), keberhasilan platform
daring di atas menunjang pelajaran. Dengan demikian, guru dan siswa yang
tidak berkompeten dalam menggunakan aplikasi digital sulit untuk terlibat
dalam mengakses pelajaran. Tujuan yang paling penting penggunaan media
tersebut adalah meningkatkan motivasi belajar. Beragam bentuk, animasi,
dan variasi platform sekiranya baik untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa media
pembelajaran digital yang diwujudkan dengan berbagai platform berbasis
internet sangat penting untuk digunakan saat pandemi. Oleh karena itu,
penelitian ini mengkaji lebih dalam tentang manfaat media pembelajaran
digital dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dilakukan dengan
mengkaji berbagai literatur yang berkaitan dengan pemanfaatan media
digital.

Diferensiasi

Seiring berkembangnya teknologi informasi tersebut, hendaknya para


pendidik ataupun calon pendidik di era sekarang ini memerlukan
pemahaman tentang eeducation atau pendidikan elektronik. Karena e-
education sangatlah diperlukan pendidik untuk pembelajaran di era yang
akan datang ataupun pada situasi kondisi tertentu misalnya seperti kondisi
yang sekarang kita semua alami, pandemi Covid-19. Covid-19 masuk ke
Indonesia sekitar pertengahan Maret 2020, agar tidak menyebar luasnya
Covid-19 ini pemerintah membuat kebijakan bahwasannya proses
pembelajaran tatap muka diganti dengan pembelajaran online dari rumah
untuk semua jenjang pendidikan khususnya sekolah dasar. Setelah di publish
nya kebijakan tersebut kemendikbud mengeluarkan video pembelajaran
untuk anak sekolah dasar belajar di rumah. Karena sejalan dengan itu,
Santoso S. Hamidjojo yang dikutip oleh Latuheru, mengatakan: “Media
pembelajaran adalah media yang penggunaannya diintegrasikan dengan
tujuan dan isi pengajaran yang dimaksudkan untuk mempertinggi mutu
kegiatan belajar mengajar.” Dikatakan Kustandi dan Bambang (2013, p.6)
bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upayaupaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil teknologi dalam proses
belajar. Penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi sangat penting
untuk menunjang keberhasilan belajar siswa khususnya pada situasi yang
sedang terjadi di Indonesia saat ini.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan library
research atau metode kepustakaan. Metode kepustakaan adalah metode
yang menggunakan konsep pengumpulan data. Metode kepustakaan ini
dilakukan dengan cara mengumpulkan beberapa bahan bacaan yang
bersumber dari buku referensi, jurnal-jurnal, dan beberapa bahan ajar
yang sesuai dengan penelitian. Adapun cara pengumpulan datanya
melalui kajian kepustakaan sesuai dengan masalah yang akan diteliti,
setelah statistics-facttelah diperoleh dilanjutkan dengan mencatat
beberapa poin penting yang terdapat di dalam buku catatan yang telah
penulis siapkan, selanjutnya menganalisis datanya melalui metode deskriptif
sesuai dengan pemahaman penulis dalam mengkaji bacaan. Pemilihan
literatur dalam penelitian ini memiliki kriteria berupa mencari sumber
referensi terbaru dan tentunya disesuaikan dengan situasi pandemi COVID-
19. Adapun penelitian yang kami buat ini bertujuan untuk
mengungkap kembali mengenai implementasi penggunaan media
pembelajaran digital itu sendiri terutama di masa pandemi COVID-
19.Penelitianini memuat beberapa pembahasan, diantaranya; pengertian
sistem digital dalam pembelajaran, peran media digital dalam proses
pembelajaran di masa pandemi, serta macam-macam media digital yang
digunakan dalam proses pembelajaran.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1.Pengertian Sistem Digital dalam Pembelajaran

Pada hakekatnya, proses pelaksanaan pembelajaran selalu


berkembang dan berimprovisasi demi mengimbangi perkembangan zaman
yang silih berganti seiring berjalannya masa. Hal ini terjadi agar proses
pembelajaran relevan dengan perkembangan zaman itu sendiri, sehingga kita
dapat menerapkan hasil pembelajaran pada kehidupan sehari-hari. Seperti
kejadian pada masa sekarang ini, yaitu kita dihadapkan pada
perkembangan teknologi yang di tandai oleh banyaknya pemanfaatan
proses pembelajaran dengan sistem digitalisasi (Amarulloh 2019).
Munculnya sistem digitalisasi ini tidak terlepas dari fungsi teknologi digital
yang dapat kita pandang sebagai media alternatif dan efektif yang dapat
membantu peserta didik untuk menemukan dan mengembangkan konsep
yang dipahami tentang bagaimana materi pembelajaran tersebut dapat
memudahkan peserta didik dalam menguasainya.Kompetensi digital atau
kemampuan kita mengelola sistem digital ini dapat dianggap sebagai
konsep multi-faceted yang muncul dari berbagai macam latar belakang yang
terjadi, contohnya seperti situasi pandemi saat ini, di mana kita harus
berimprovisasi dengan sistem yang sudah berjalan saat ini. Tanpa disadari,
digitalisasi menuntut kita untuk dapatberadaptasi agar proses
pembelajaran tetap berjalan sebagaimana mestinya. Kembali lagi pada
pembahasan kompetensi digital yang sudah daoat di sebutsebagai
kompetensi inti dalam sebuah kebijakan yang sayangnya belum dijadikan
konsep yang stabil karna kitasemua masih harus terus belajar dan
berimprovisasi pada sistem digital untuk menyokong proses pembelajaran
tersebut.

Terdapat beberapa pihak yang merasakan kompetensi digital yang di


nilai sebagai antisipasi dalam menghadapi situasi pandemi saat ini. Ada
beberapa model atau tipe yang mencakup sebagian besar keterampilan
kognitif dalam penggunaan media pembelajaran digital yang banyak
dimanfaatkan saat ini, antara lain:

a.Peserta didik dapat berpikir digital secara foto visual atau dengan
menggunakan media yang dapat kita lihat langsung.

b.Peserta didik dapatmereproduksi pemikiran digital yang di gunakan


sebagai media pembelajaran saat ini.

c.Peserta didik tentu dapat mengembangkan percabangan pemikiran digital


tersebut.

d.Kemudian, peserta didik dapat belajar untuk mencerna informasi yang


telah mereka peroleh.

e.Dan yang terakhir, pemikiran digital ini dapat mengmbangkan sosio-


emosional yang sudah merekan peroleh.

Cepatnya proses evolusi dan perkembangan teknologi multimedia


membuat kita sebagai seorang guru harus mengimbanginya. Hal ini juga
di ungkapkan oleh Eshet-Alkalai yang selaras dengan pembahasan tentang
sistem digital yang dapat di jadikan alternatif pada proses pembelajaran saat
ini, yaitu "Dapatmempelajari dan menghadapi situasi teknologi baru secara
fleksibel, sehingga kita dapat mengkaji, memilih dan mengevaluasi data
dan informasi secara kritis, untuk memanfaatkan potensi teknologi agar
dapat memecahkan masalah dan membangun pengetahuan secara
kolaboratif, keadaan ini dapat di barengi dengan menumbuhkan
kesadaran akan tanggung jawab seseorang secara pribadi maupun
kelompok”(Hidayata 2019).Dari kalimat tersebut dapat kita simpulkan
dengan jelas bahwa media digital tersebut sangat membantu kehidupan
manusia. Dan berdasarkan pernyataan tersebut dapat kita simpulkan bahwa
makna dari kompetensi digital itu sendiri adalah sebuah perangkat
dengan menggunakan bantuan teknologi informasi komunikasi dan media
digital dengan tujuan membantu pekerjaan manusia, menyelesaikan
permasalahan yang sedang di hadapi, serta menyampaikan dan
mengelola informasi yang akan di sampaikan, sehingga kita dapat
membangun pengetahuan secara efektif, dan efisien.

Saat ini siswa dikelilingi oleh teknologi tinggi yang yang mengajarkan
mereka untuk beradaptasi. Seperti yang dikatan oleh Saputri (2018) bahwa
cara mengajarkan penduduk asli tentang dunia digital adalah dengan
mengintegrasikan tekhnologi dalam kegiatan belajar mengajar sebagai
minat siswa.Namun menurut penelitian assidik (2018) perkembangkan
dunia yang serba digital ini, wajib diimbangidengan upaya preventif dari
dampak negatif. Seperti implementasi seorang guru dalam pemanfaatan
media digital dalam pembelajaran tentu gagasan yang solutifditengah
bayang-bayang informasi hoax yang kini kian menggurita. Pemanfaatan
tersebut yang mesti harus diimbangi dengan dengan perencanaan ,
pelaksanaan dan pengawasan yang ketat agar mutu yang dihasilkan tidak
melenceng dari target dan tujuan. Selain dari pada itu dalam penggunaan
media digital suatu lembaga pendidikan perlu memahami organisasi dan
teknis untuk memungkinkan metode interaksi yang berbeda dan untuk
penyediaan pengajaran yang berkualitas (Gandasari & Dwidienawati, 2020).
Perkembangan teknologi media digital tersebut terus berkembang dan
terjadi begitu cepat, tanpa kita sadari, perkembangan teknologi tersebut juga
berdampak pada dunia pendidikan. Hal ini di tandai dengan adanya
pembelajaran digital (digital learning) dengan menggunakan berbagai
macam perkembangan teknologi informasi sehingga dapat membantu
proses pembelajaran tersebut. Hal tersebut dapat kita sikapi dengan
mengaplikasikan perkembangan tersebut pada dunia pendidikan di mana
jika itu banyak di terapkan di setiap sekolah tentu akan memudahkan
pendidik maupun peserta didik sehingga akan sangat bermanfaat bagi
generasi bangsa. Hal tersebut di tujukan agar kemajuan teknologi ini
dapat kita salurkan pada hal-hal yang bersifat edukatif. Karna pada saat ini
seperti yang kita ketahui, bahwa kemajuan teknologi digital ini banyak
mengacu pada hal hal yang bersifat entertainment dan di jadikan sebagai
bahan hiburan semata. Jadi, dengan adanya proses pembelajaran yang di
gabungkan dengan media digital tersebut, di harapkan dapat menarik minat
peserta didik dan dapat di jadikan sebagai pengalih fokus dari hal-hal
yang bersifat entertainment sebelumnya.

Dan sebagai seorang pendidikdi masa mendatang, kita juga


diharuskan untuk update tentang hal-hal yang bersifat menarik perhatian
peserta didik tersebut. Setelah itu baru dapat kita padukan agar menjadi
komposisi yang sangat menarik. Jika kita uraikan makna tersebut satu-
persatu, maka dapat kita ketauhi bahwa makna system secara singkatnya,
yaitu gabungan dari beberapa komponen atau elemen yang dioperasikan
untuk mencapai tujuan tertentu,serta dapat menghasilkan fungsi yang kita
inginkan. Sedangkan makna dari digital dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia itu sendiri yaitu, segala sesuatu yang merupakan
penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang yang terdiri dari angka 0
dan 1 atau off dan on. Jadi dapat kita simpulkan bahwa metode digital yaitu
bagaimana kita menjalankan proses pembelajaran dengan menggunakan alat
atau media yang kita inginkan. Dengan kata lain, kita dapat
menyelenggarakan proses pembelajaran tanpa memandang waktu,
tempatjadi sangat fleksibel dengan menggunakan alat seperti laptop, HP,dan
aplikasi software lainnya. Menurut Suwarna, dkk dalam (Efendi 2018)
mengungkapkan manfaat umum media dalam pembelajaran adalah yaitu
sebagaipengantar dan strategi perlancar interaksi antara pendidik dan
peserta didik, yang bertujuan untuk membantu peserta didik belajar secara
optimal. Jadi, Dengan sistem media digital ini,peserta didik akan lebih mudah
untuk memahami materi pelajaran yang di ajarkan dan hal ini tentu akan
menjadi poin positif terhadap hasil belajar peserta didik nantinya. Jadi dapat
kita simpulkan arti media pembelajaran secara ringkas yaitu segala
macam bentuk sehingga dapat kita manfaatkan dalam proses belajar
mengajar baik berupa menyampaikan informasi atau pesan dengan tujuan
untuk mempermudah dan merangsang minat maupun perhatian siswa ketika
belajar. Sedangkan arti dari sistem digital dalam proses pembelajaran itu
sendiri yaitu sebuah sistem yang di lakukan dengan menggunakan perangkat
digital baik secara live maupun rekaman yang dapat kita akses
kapanpun dan di manapun dengan jangkauan jaringan internet.

3.2.Peran Media Digital dalam Proses Pembelajaran di Masa Pandemi

Hampir 2 tahun terakhir ini dunia tengah diguncang suatu kedaan


yang disebut dengan pandemi COVID-19. Pada masa ini begitu banyak
perubahan yang dirasakan masyarakat, salah satunya di Indonesia, sejak
diberlakukannya sosial distancing (Pembatasan sosial), PSBB (Large-scale
Social Restrictions), PPKM (Application of Restrictions to Community
Activities), dan beberapa istilah lain serta bermacam peraturan-peraturan
lain yang telah ditetapkan oleh pemerintah.Peraturan pemerintah seperti
sosial distancing ini menimbulkan berbagai dampak pada kegiatan
masyarakat, baik di bidang ekonomi, hingga berakibat pula bagi sektor
pendidikan. Sehingga sistem pembelajaran peserta didik pun mulai
berubah, yang mulanya peserta didik dan guru dapatmelaksanakan
pembelajaran secara langsung atau Face to face kini pembelajaran harus
dilakukan secara online. Pembelajaran online adalah suatu aktifitas
pembelajaran yang dilaksanakan oleh peserta didik dan guru melalui media
internet atau media digital sebagai cara atau teknik penguraian, komunikasi
atau hubungan, dan peralatan yang didukung oleh bermacam bentuk layanan
lainnya (Luthfi 2020).Media digital mempunyai kedudukan yang sangat
signifikan bagi keberlangsungan proses pelaksanaan pembelajaran pada
masa pandemi ini. Media digital akan sangat membantu proses
pembelajaran daring.Media pembelajaran yang berbasis digital dikatakan
sebagai sarana alternatif atau jembatan untuk mentransfer materi
pembelajaran kepada peserta didik. Adapun (Mona 2021) menegaskan
bahwa media digital layaknya sebuah kurir, yang berperan sebagai
(deliveryoperation) perantara demi keberlangsungan dan operasional
keberhasilan dalam pembelajaran daring. Selain itu, (Salsabila 2020) dalam
sebuah penelitiannya juga menjelaskan bahwa media digital membuat
pembelajaran jarak jauh lebih mudah bagi guru dan siswa.Hal ini juga
memudahkan guru untuk mengevaluasi siswa tanpa harus melakukannya
secara langsung.Media pembelajaran digital menjadi salah satu media yang
cukup menarik perhatian peserta didik sebab media digital ini tidak
membuat mereka menjadi bosan, bahkan dengan media ini suasana
pembelajaran daring pun dapat menjadi cukup menyenangkan.
Sistem pembelajaran yang memanfaatkan media digital ini mengharuskan
peserta didik untuk memiliki handphone yang memadai dan juga cakap
dalam mengaplikasikannya. Tanpa Handphone, peserta didik akan
terkendala dalam mengikuti pembelajaran daring. Namun dalam
penggunaan gawai serta media digital, peserta didik membutuhkan
pengawasan orang tua, agar tidak terjadi penyalahgunaan (Ahmadi. Ibda
2021).

3.3.Macam-Macam Media Digital yang Digunakan dalam Proses


Pembelajaran

Penggunaan media digital atau aplikasi online dianggap bisa atau


cakap untuk menambah kamandirian siswa dalam menuntut ilmu.
Pembelajaran online lebih berpusat pada peserta didik, bertanggung
jawab, dan memungkinkan peserta didik untuk lebih mandiri dalam
proses pembelajarannya (Sukaryanti. dkk 2021). Penggunaan media
digital dalam pembelajaran di masa pandemi berdampak cukup signifikan
terhadap proses pembelajaran pendidik dan peserta didik. Diantara
macam-macammedia digital atau platform digital yang digunakan dalam
proses pelaksanaan pembelajaran, antara lain:

1.WhatsApp

WhatsApp adalah salah satu media yang sudah sangat tidak asing lagi
dikehidupan kita bahkan kini hampis setiap orang menggunakannya baik
untuk kepentingan pribadi maupun sosial. Aplikasi ini juga bisa disebut
sebagai salah satu jejaring sosial dengan pesan teks, panggilan telepon baik
berupa audio maupun video. Bahkan menariknya whatsapp memiliki fitur
yang cocok untuk media pembelajaran online. Pada whatsapp terdapat
fitur whatsapp grub yang mana platform atau media ini sangat sederhana
dan mudah digunakan, dengan media ini guru dapat mengirimkan
berbagai materi, pertanyaan, penjelasan dengan video atau voicenote.
Layanan video call pada whatsappjuga mampu memfasilitasi pembelajaran
dua arah, sebab pada layanan ini guru dan peserta didik dapat
melakukan tatap muka dalam proses penyampaian materi dan penyampaian
tugas. Namun disamping itu penggunaan whatsapp untuk media
pembelajaran juga memiliki kelemahan, seperti kebanyakan peserta didik
masih cenderung pasif dalam merespon. Hal ini yang menyebabkan
informasi yang diberikan guru berlalu tanpa ada umpan balik dari peserta
didik (Lestari 2020). Meskipun begitu, media atau platform ini sangat efektif
digunakan untuk media pembelajaran di era pandemi ini.

2. Zoom
Zoom merupakan aplikasi online yang berupa video
converence yang didalamnya dapat memfasilitasi cukup banyak peserta
mulai dari 100 orang hingga 1000 orang lebih. Beberapa dari platform
ini gratis dan lainnya berbayar, platform gratis biasanya memiliki batas
waktu untuk melaksanakan pertemuan, sedangkan yang berbayar
biasanya pengguna perlu menginstal aplikasi premiun yang berbayar
(Salsabila 2020). Walaupun begitu media ini sangat berperan dalam
melakukan diskusi pada saat pembelajaran. Zoom dapat membantu guru dan
peserta didik seakan-akan berada pada satu kelas, dimana peserta didik dan
guru dapat bertatap muka melalui layar HP ataupun layar laptop. Tidak dapat
dipungkiri bahwa penggunaan media ini sangat membantu untuk
menyampaikan materi, dan pentingnya lagi komunikasi antara guru dan
peserta didik lebih mudah terjalin. Pada media zoom ini juga terdapat fitur
share screen, yang mana fitur tersebut dapat memfasilitasi guru dalam
menampilkan materi pelajaran kepada peserta didik layaknya seperti
pertemuan konvensional (Lestari 2020).

3. Google

Menurut (Sumarni 2020) terdapat 3 jenis google yang bisa


dimanfaatkan sebagai cara atau media belajar online, yaitu pertama, google
classroom adalah aplikasi dari google yang dibuat dengan tujuan untuk
mempermudah guru dan siswa untuk melakukan proses pembelajaran.
Google Classroom memudahkan guru untuk mengelola pembelajaran dan
mengkomunikasikan materi dan informasi terkait pelajaran kepada siswa
secara akurat dan tepat. Terdapat banyak fitur di dalam google
classroom, diantaranya adalah assigments, grading, communication, time-
cost, archive cours, mobile application, dan privacy. Adapun (Astini 2020)
menjelaskan mengenai manfaat google classroom yakni sebagai berikut:

a.Proses penyiapan yang mudah, jadi guru dapat dengan mudah


menambahkan peserta didik secara langsung maupun dengan berbagi kode
kelasnya

b.Efisiensi waktu, maksudnya dengan alur tugas yang sederhana dan juga
tanpa kertas, guru juga dapat menyusun, mengoreksi, dan memberi nilai
tugas dengan otomatis dan cepat bahkan hanya pada satu tempat.

c.Mempermudah dalam pengorganisasian, disini peserta didik bisa


mengamati berbagai tugas yang diberikan guru pada laman tugas dan
materi pelajaran secara otomatis dapat tersimpan kedalam folder google
drive

d.Meningkatkan komunikasi, disaat proses pembelajaran pengajar dapat


mengirimkan pemberitahuan serta mengawali diskusi secara langsung
e.Hemat biaya, sebab google classroom ini dapat digunakan secara gratis dan
tidak mengandung iklan didalamnya.

Kedua, google form merupakan layanan google yang berbentuk


formulir. Penggunaan google formulir ini dalam pembelajaran daring
dianggap sangat mudah. Google form biasa digunakan guru sebagai
media evaluasi pembelajaran keunggulan dari google form adalah
terdapat tamplate yang beragam di dalamnya guna untuk pembuatan
quiz,guru memiliki kebebasan dalam memilih jenis tes, bahkan juga dapat
membubuhkan video ataupun gambar, serta semua hasil jawaban dari
responden dapat tersimpan secara otomatis.Ketiga, google meet juga
merupakan salah satu aplikasi dari google, dan aplikasiini hampir sama
dengan zoom, sedikit perbedaan dari keduanya terletak pada tayangan
layar atau fitur layarnya saat melakukan proses pembelajaran. Kedua
media tersebut sama-sama mempermudah pembelajaran daring.

4. E-learning

E-learning merupakan salah satu cara untuk mendukung proses


belajar mengajardaring. Platform e-learning ini dianggap cukup efektif dan
fleksibel yang bisa diakses dimanapun dan kapanpun, asalkan terdapat
jaringan yang memadai. Dalam hal ini(Astini 2020) mengaskan bahwa Ada 2
tipe dalam media e-learning yaitu: pertama, secara serempak, yaitu pada
saat yang bersamaan. Artinya proses belajar berlangsung antara pendidik
dan peserta didik dalam waktu yang bersamaan. Dalam hal ini guru dan
peserta didik dapat melakukan dialog langsung secara online. Kedua, tidak
singkoron. Ini tidak berarti pada saat yang bersamaan, artinya siswa dapat
mengakses mata pelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan
menyelesaikannya kapan saja selama masih dalam rentan waktu dan
tidak melebihi batas waktu yang ditentukan pendidik.

Pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi


informasi dan komunikasi tergantung pada peran pengajar sebagai
fasilitastor bukan hanya sebagai pemberi informasi saja, tetapi juga
memberikan kemudahan dalam pembelajaran (Hanum, 2013). Dalam proses
belajar dan mengajar yang dilakukan dengan memanfaatkan dan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi ini merupakan salah satu
bimbingan dari pengajar untuk senantiasa memfasilitasi pembelajaran yang
efektif bagi pembelajar didalam melakukan pembelajaran dimasa pandemi
Covid19 (Munir, 2009). Didalam pembelajaran jarak jauh yang kita
laksanakan sekarang tidak dapat dipungkiri bahwasannya saat menggunakan
teknologi informasi komunikasi yang ada baik guru maupun murid masih
sangat rendah didalam pengusaan teknologi yang ada. Teknologi sekarang
hidup secara berdamping dengan kita namun tidak semua orang mampu
menggunakan teknologi yang ada dengan maksimal dan mampu memahami
setiap manfaat dan fungsi dari teknologi yang digunakan tersebut dengan
baik. Kepemilikan perangkat pendukung teknologi juga menjadi masalah
tersendiri yang kita alami pada saat masa pembelajaran jarak jauh ini. Masih
terdapat guruguru maupun siswa yang tidak memiliki perangkat teknologi
sebagai fasilitas penunjang dari kegiatan belajar mengajar pada sistem
daring, seperti halnya laptop dan gadget. Jikapun mereka memiliki fasilitas
pendukung tersebut namun terkadang laptop maupun gadget yang mereka
miliki itu kurang memadai untuk digunakan dalam melakukan kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan (Aprilia, 2020).

Permasalahan yang muncul tidak hanya berasal dari siswa, namun


juga dari guru, orang tua, maupun pihak-pihak yang terlibat dalam dunia
pendidikan. Misalnya materi mata pelajaran yang belum selesai disampaikan
kepada siswa kemudian guru mengganti dengan tugas yang lainnya (Argubi,
2020). Saat pembelajaran online berlangsung, banyak siswa yang
mengeluhkan banyaknya tugas yang diberikan guru kepada siswa dalam
menyelesaikan home study yang berlangsung sejak Maret 2020 hingga saat
ini. Masalah lain yang muncul adalah akses informasi dapat dibatasi dan
diblokir oleh jaringan, sehingga menunda pencarian informasi selama proses
pembelajaran. Aplikasi pembelajaran online saat ini masih banyak siswa
yang kesulitan mengakses internet, menghalangi mereka untuk mengikuti
proses pembelajaran dan mengejar tugas guru. Pandemi yang sedang
berlangsung ini mempengaruhi proses pembelajaran di mana sektor
ekonomi yang tidak proporsional ini berlangsung. Di masa pandemi saat ini,
baik orang tua maupun guru perlu mengeluarkan uang untuk membeli kuota
Internet untuk melanjutkan proses pembelajaran, tetapi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Pada akhirnya, memberikan kuota Internet
kepada guru, dosen, tenaga pengajar dan siswa hingga mahasiwa ditujukan
untuk mengurangi biaya delegasi yang mahal baik dari pendidik (guru dan
dosen) dan siswa (siswa dan mahasiswa). Namun, pembelajaran berbasis
dari rumah oleh setiap siswa memudahkan orang tua untuk memantau atau
mengawasi secara langsung perkembangan belajar anak-anaknya, yang
mungkin kurang dalam pemberian pengawasan dan pengawasan terhadap
anak dimasa pandemi ini. Apalagi anak SD tidak sekolah seperti biasa, jadi
belajar di rumah seperti liburan. Oleh karena itu, anak sangat membutuhkan
pendidikan dari orang tuanya tentang apa yang terjadi selama ini. Orang tua
memiliki tugas dan peran untuk membimbing anaknya agar mengikuti
pembelajaran online ini dengan baik.

Hal ini memungkinkan anak tidak hanya bermain karena tidak datang
ke sekolah. Diperlukan komunikasi yang intensif antara guru dengan siswa,
siswa dengan orang tua, dan guru dengan orang tua agar kegiatan belajar
siswa di rumah tetap konsisten. Banyak sekali model pembelajaran sedang
berlangsung selama pandemi saat ini. Pembelajaran jarak jauh juga
menggunakan berbagai platform yang digunakan untuk mendukung kegiatan
belajar mengajar, seperti Google Classroom, E-Learning, Zoom, Google Meet,
dan Whatsapp, yang dapat mendukung proses pembelajaran bahkan di masa
pandemi. Itu adalah kasus baru-baru ini. Pandemi ini membuat pembelajaran
menjadi tidak efektif, terutama bagi siswa yang masih duduk di bangku
sekolah dasar. Pada dasarnya, mereka tidak terlalu mengenal platform
pembelajaran untuk mendukung pembelajaran di rumah dan mengharuskan
orang tua untuk menemani mereka selama proses pembelajaran. Namun, ada
beberapa platform, seperti WAG dan Google Classroom, yang biasanya ringan
dan mudah digunakan. Dalam hal ini, jaringan internet sangat penting dalam
proses pembelajaran yang sebenarnya, karena siswa tidak akan memiliki
akses ke platform untuk belajar tanpanya. Tidak meratanya distribusi
jaringan internet di Indonesia tentu menjadi kendala lain bagi masyarakat
yang tinggal di daerah sulit jaringan dan desa-desa terpencil. Situasi saat ini
tentunya kita lebih dekat dengan teknologi karena manfaatnya pada masa
sekarang ini sangat efektif demi keberlangsungan pembelajaran, karena
sistem pembelajaran saat ini membutuhkan teknologi agar pembelajaran
dapat berlangsung secara efektif dan fleksibel dalam menghadapi berbagai
kendala, seperti internet dan gadget. Tentu ada beberapa faktor yang bisa
mendukung saat membahas efektivitas penggunaan teknologi untuk belajar
di masa pandemi Covid19 saat ini.

Seperti halnya pembelajaran yang menggunakan Google Classroom


yang digunakan diberbagai kalangan karena memang google classroom itu
sangat mudah digunakan dibanding platform lain dan mampu diterima
disetiap kalangan baik siswa, mahasiswa, gurumaupun dosen. Selain google
classroom, masih banyak platform sebagai penunjang pendidikan, ada
elearning yang lebih dulu dikenal dan juga digunakan dalam proses belajar
dan mengajar sebelum pandemi Covid-19 ada.

KESIMPULAN

Dari pembahasan pada artikel ini, dapat diambil kesimpulan bahwa


media pembelajaran memiliki pengertian yaitu segala macam bentuk yang
dapat kita manfaatkan dalam proses belajar mengajar baik berupa
menyampaikan informasi atau pesandengan tujuan untuk mempermudah
dan merangsang minat maupun perhatian siswa ketika belajar. Sedangkan
sistem digital dalam proses pembelajaran itu sendiri yaitu sebuah sistem
yang di lakukan dengan menggunakan perangkat digital baik secara live
maupun rekaman yang dapat kita akses kapanpun dan di manapun dengan
jangkauan jaringan internet. Mediadigital mempunyai kedudukan yang
sangat signifikan bagi keberlangsungan proses pelaksanaa pembelajaran
pada masa pandemi COVID-19ini. Media pembelajaran yang berbasis digital
dikatakan sebagai sarana alternatif atau jembatan untuk mentransfer
materi pembelajaran kepada peserta didik. Sehingga media digital akan
sangat membantu proses pembelajaran daring.Media pembelajaran digital
menjadi salah satu media yang cukup menarik perhatian peserta didik sebab
media digital ini tidak membuat mereka menjadi bosan, bahkan dengan
media ini suasana pembelajaran daring pun dapat menjadi cukup
menyenangkan. Berbagai macam media digital yang digunakan dalam
proses pelaksanaan pembelajaran, antara lain: whatsapp, zoom, google,
e-learning. Adanya berbagai macam media pembelajaran digital tersebut,
maka akan membantu terlaksananya kegiatan pembelajaran khususnya di
masa pandemi COVID-19supaya menjadi efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Mariana Jediut, Eliterius Sennen, Carolina Vebri Ameli, MANFAAT


MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA SD SELAMA PANDEMI COVID-19, Jurnal Literasi Pendidikan
Dasar, Vol. 2, No. 2, 2021

Annisa Widya Garini , Resa Respati,dkk, Penggunaan Media berupa


Digital pada Masa Pandemi di Sekolah Dasar, PEDADIDAKTIKA: JURNAL
ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 4 (2020) 186-191
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index

Khairul Anam, dkk, EFEKTIFTAS PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL


DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR, VOL 2 NO 2 (2021)

Eka Sartika, PEMANFAATAN MEDIA DIGITAL PADA PEMBELAJARAN


DI MASA PANDEMI, Vol. 11, No. 2 - Mei 2021

Kaiful Umam, PENERAPAN MEDIA DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN


APRESIASI BATIK KELAS X SMA NEGERI 1 BLEGA, Jurnal Pendidikan Seni
Rups Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013

Ahmadi. Ibda. 2021. Desain Pendidikan Dan Teknologi Pembelajaran


Daring Di Era Revolusi Industri 4.0 Dan Society 5.0. Yogyakarta: Qahar
Publisher.

Amarulloh, Adhitya. dkk. 2019. “Refleksi Peserta Didik Terhadap


Pembelajaran Berbasis Digital.” Jurnal Metaedukasi1 (1): 13–22.

Assidik, G. K. (2018). Pemanfaatan media sosial sebagai alternatif


media pembelajaran berbasis literasi digital yang interaktifdan kekinian.
Seminar Nasional SAGA# 2 (Sastra, Pedagogik, Dan Bahasa), 1(1), 242–246.

Astini. 2020. “Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran


Tingkat Sekolah Dasar Pada Masa Pandemi COVID-19.” Lampuhyang11 (2):
13–25.

Efendi, Neng Marlina. 2018. “Revolusi Pembelajaran Berbasis Digital


(Penggunaan Animasi Digital Pada Start Up Sebagai Metode Pembelajaran
Siswa Belajar Aktif).” Habitus: Jurnal Pendidikan, Sosiologi Dan Antropologi2
(2): 173–82.
Gandasari, D., & Dwidienawati, D. (2020). Evaluation of Online
Learning with Digital Communication media during the COVID 19 Pandemic.
Journal of the Social Sciences, 48, 1062–1073.Hidayata, Nandang.

Husnul Khotimah. 2019. “Pemanfaatan Teknologi Digital Dalam


Kegiatan Pembelajaran.” Jurnal Pendidikan & Pengajaran Guru Sekolah
Dasar2 (1): 10–15.

Lestari, Dkk. 2020. “Effectiveness of Online Lectures Using Digital


Platform During the Pandemi COVID-19.” Indonesian Journal of Applied
Science and Technology1 (3): 107–15.

Luthfi, Gilang. 2020. Pelaksanaan Pembelajaran Daring Di Era COVID-


19. Edited by Gilang Luthfi.

Mona, R. Agung. 2021. “Pembelajaran Online Di Tengah Pandemi


COVID-19, Tantangan Yang Mendewasakan.” Yogyakarta.Putrawangsal,
Susilahudin.

Uswatun Hasanah. 2018. “Integrasi Teknologi Digital Dalam


Pembelajaran Di Era Industri 4.0: Kajian Dari Perspektif Pembelajaran
Matematika.” ATSIQ Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Pendidikan16 (1): 43–
44.

Salsabila, Unik Hanifah. dkk. 2020. “Peran Teknologi Dalam


Pembelajaran Di Masa Pandemi COVID-19.” Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian
Dan Kajian Sosial Keagamaan17 (2): 188–98.

Saputri, D. Y., RUKAYAH, R., & INDRIAYU, M. (2018). Need assessment


of interactive multimedia based on game in elementary school: A
challenge into learning in 21st century. International Journal of
Educational Research Review, 3(3), 1–8.

Sukaryanti. dkk. 2021. “Pentingnya Media Pembelajaran Digital Dalam


Mensukseskan Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Masa Pandemi.” In
Prosiding Seminar Nasional PBSI-IV, 185–90.

Sumarni, Assidiqi. 2020. “Pemanfaatan Platform Digital Di Masa


Pandemi COVID-19.” In Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana
(PROSNAMPAS), 298–303.

Anda mungkin juga menyukai