Penggunaan Media Digital Dalam Proses Belajar Mengajar
Penggunaan Media Digital Dalam Proses Belajar Mengajar
Penggunaan Media Digital Dalam Proses Belajar Mengajar
Abstrak
Abstract
PENDAHULUAN
KERANGKA TEORI
Diferensiasi
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan library
research atau metode kepustakaan. Metode kepustakaan adalah metode
yang menggunakan konsep pengumpulan data. Metode kepustakaan ini
dilakukan dengan cara mengumpulkan beberapa bahan bacaan yang
bersumber dari buku referensi, jurnal-jurnal, dan beberapa bahan ajar
yang sesuai dengan penelitian. Adapun cara pengumpulan datanya
melalui kajian kepustakaan sesuai dengan masalah yang akan diteliti,
setelah statistics-facttelah diperoleh dilanjutkan dengan mencatat
beberapa poin penting yang terdapat di dalam buku catatan yang telah
penulis siapkan, selanjutnya menganalisis datanya melalui metode deskriptif
sesuai dengan pemahaman penulis dalam mengkaji bacaan. Pemilihan
literatur dalam penelitian ini memiliki kriteria berupa mencari sumber
referensi terbaru dan tentunya disesuaikan dengan situasi pandemi COVID-
19. Adapun penelitian yang kami buat ini bertujuan untuk
mengungkap kembali mengenai implementasi penggunaan media
pembelajaran digital itu sendiri terutama di masa pandemi COVID-
19.Penelitianini memuat beberapa pembahasan, diantaranya; pengertian
sistem digital dalam pembelajaran, peran media digital dalam proses
pembelajaran di masa pandemi, serta macam-macam media digital yang
digunakan dalam proses pembelajaran.
a.Peserta didik dapat berpikir digital secara foto visual atau dengan
menggunakan media yang dapat kita lihat langsung.
Saat ini siswa dikelilingi oleh teknologi tinggi yang yang mengajarkan
mereka untuk beradaptasi. Seperti yang dikatan oleh Saputri (2018) bahwa
cara mengajarkan penduduk asli tentang dunia digital adalah dengan
mengintegrasikan tekhnologi dalam kegiatan belajar mengajar sebagai
minat siswa.Namun menurut penelitian assidik (2018) perkembangkan
dunia yang serba digital ini, wajib diimbangidengan upaya preventif dari
dampak negatif. Seperti implementasi seorang guru dalam pemanfaatan
media digital dalam pembelajaran tentu gagasan yang solutifditengah
bayang-bayang informasi hoax yang kini kian menggurita. Pemanfaatan
tersebut yang mesti harus diimbangi dengan dengan perencanaan ,
pelaksanaan dan pengawasan yang ketat agar mutu yang dihasilkan tidak
melenceng dari target dan tujuan. Selain dari pada itu dalam penggunaan
media digital suatu lembaga pendidikan perlu memahami organisasi dan
teknis untuk memungkinkan metode interaksi yang berbeda dan untuk
penyediaan pengajaran yang berkualitas (Gandasari & Dwidienawati, 2020).
Perkembangan teknologi media digital tersebut terus berkembang dan
terjadi begitu cepat, tanpa kita sadari, perkembangan teknologi tersebut juga
berdampak pada dunia pendidikan. Hal ini di tandai dengan adanya
pembelajaran digital (digital learning) dengan menggunakan berbagai
macam perkembangan teknologi informasi sehingga dapat membantu
proses pembelajaran tersebut. Hal tersebut dapat kita sikapi dengan
mengaplikasikan perkembangan tersebut pada dunia pendidikan di mana
jika itu banyak di terapkan di setiap sekolah tentu akan memudahkan
pendidik maupun peserta didik sehingga akan sangat bermanfaat bagi
generasi bangsa. Hal tersebut di tujukan agar kemajuan teknologi ini
dapat kita salurkan pada hal-hal yang bersifat edukatif. Karna pada saat ini
seperti yang kita ketahui, bahwa kemajuan teknologi digital ini banyak
mengacu pada hal hal yang bersifat entertainment dan di jadikan sebagai
bahan hiburan semata. Jadi, dengan adanya proses pembelajaran yang di
gabungkan dengan media digital tersebut, di harapkan dapat menarik minat
peserta didik dan dapat di jadikan sebagai pengalih fokus dari hal-hal
yang bersifat entertainment sebelumnya.
1.WhatsApp
WhatsApp adalah salah satu media yang sudah sangat tidak asing lagi
dikehidupan kita bahkan kini hampis setiap orang menggunakannya baik
untuk kepentingan pribadi maupun sosial. Aplikasi ini juga bisa disebut
sebagai salah satu jejaring sosial dengan pesan teks, panggilan telepon baik
berupa audio maupun video. Bahkan menariknya whatsapp memiliki fitur
yang cocok untuk media pembelajaran online. Pada whatsapp terdapat
fitur whatsapp grub yang mana platform atau media ini sangat sederhana
dan mudah digunakan, dengan media ini guru dapat mengirimkan
berbagai materi, pertanyaan, penjelasan dengan video atau voicenote.
Layanan video call pada whatsappjuga mampu memfasilitasi pembelajaran
dua arah, sebab pada layanan ini guru dan peserta didik dapat
melakukan tatap muka dalam proses penyampaian materi dan penyampaian
tugas. Namun disamping itu penggunaan whatsapp untuk media
pembelajaran juga memiliki kelemahan, seperti kebanyakan peserta didik
masih cenderung pasif dalam merespon. Hal ini yang menyebabkan
informasi yang diberikan guru berlalu tanpa ada umpan balik dari peserta
didik (Lestari 2020). Meskipun begitu, media atau platform ini sangat efektif
digunakan untuk media pembelajaran di era pandemi ini.
2. Zoom
Zoom merupakan aplikasi online yang berupa video
converence yang didalamnya dapat memfasilitasi cukup banyak peserta
mulai dari 100 orang hingga 1000 orang lebih. Beberapa dari platform
ini gratis dan lainnya berbayar, platform gratis biasanya memiliki batas
waktu untuk melaksanakan pertemuan, sedangkan yang berbayar
biasanya pengguna perlu menginstal aplikasi premiun yang berbayar
(Salsabila 2020). Walaupun begitu media ini sangat berperan dalam
melakukan diskusi pada saat pembelajaran. Zoom dapat membantu guru dan
peserta didik seakan-akan berada pada satu kelas, dimana peserta didik dan
guru dapat bertatap muka melalui layar HP ataupun layar laptop. Tidak dapat
dipungkiri bahwa penggunaan media ini sangat membantu untuk
menyampaikan materi, dan pentingnya lagi komunikasi antara guru dan
peserta didik lebih mudah terjalin. Pada media zoom ini juga terdapat fitur
share screen, yang mana fitur tersebut dapat memfasilitasi guru dalam
menampilkan materi pelajaran kepada peserta didik layaknya seperti
pertemuan konvensional (Lestari 2020).
3. Google
b.Efisiensi waktu, maksudnya dengan alur tugas yang sederhana dan juga
tanpa kertas, guru juga dapat menyusun, mengoreksi, dan memberi nilai
tugas dengan otomatis dan cepat bahkan hanya pada satu tempat.
4. E-learning
Hal ini memungkinkan anak tidak hanya bermain karena tidak datang
ke sekolah. Diperlukan komunikasi yang intensif antara guru dengan siswa,
siswa dengan orang tua, dan guru dengan orang tua agar kegiatan belajar
siswa di rumah tetap konsisten. Banyak sekali model pembelajaran sedang
berlangsung selama pandemi saat ini. Pembelajaran jarak jauh juga
menggunakan berbagai platform yang digunakan untuk mendukung kegiatan
belajar mengajar, seperti Google Classroom, E-Learning, Zoom, Google Meet,
dan Whatsapp, yang dapat mendukung proses pembelajaran bahkan di masa
pandemi. Itu adalah kasus baru-baru ini. Pandemi ini membuat pembelajaran
menjadi tidak efektif, terutama bagi siswa yang masih duduk di bangku
sekolah dasar. Pada dasarnya, mereka tidak terlalu mengenal platform
pembelajaran untuk mendukung pembelajaran di rumah dan mengharuskan
orang tua untuk menemani mereka selama proses pembelajaran. Namun, ada
beberapa platform, seperti WAG dan Google Classroom, yang biasanya ringan
dan mudah digunakan. Dalam hal ini, jaringan internet sangat penting dalam
proses pembelajaran yang sebenarnya, karena siswa tidak akan memiliki
akses ke platform untuk belajar tanpanya. Tidak meratanya distribusi
jaringan internet di Indonesia tentu menjadi kendala lain bagi masyarakat
yang tinggal di daerah sulit jaringan dan desa-desa terpencil. Situasi saat ini
tentunya kita lebih dekat dengan teknologi karena manfaatnya pada masa
sekarang ini sangat efektif demi keberlangsungan pembelajaran, karena
sistem pembelajaran saat ini membutuhkan teknologi agar pembelajaran
dapat berlangsung secara efektif dan fleksibel dalam menghadapi berbagai
kendala, seperti internet dan gadget. Tentu ada beberapa faktor yang bisa
mendukung saat membahas efektivitas penggunaan teknologi untuk belajar
di masa pandemi Covid19 saat ini.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA