An Overview of The Discomfort of Pregnant Women in The Third Trimester in Back Pain at The Jenawi Health Center, Karanganyar Regency
An Overview of The Discomfort of Pregnant Women in The Third Trimester in Back Pain at The Jenawi Health Center, Karanganyar Regency
An Overview of The Discomfort of Pregnant Women in The Third Trimester in Back Pain at The Jenawi Health Center, Karanganyar Regency
php/avicenna
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 5 No 2. Oktober 2022 (28 - 37) 28
Ratih Prananingrum
Politeknik Harapan Bangsa Surakarta
[email protected]
ABSTRAK
ABSTRACT
10.36419/avicenna.v5i2.678
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 5 No 2. Oktober 2022 (28 - 37) 29
Ratih Prananingrum (Gambaran Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester III Pada Nyeri Punggung
Di Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar)
PENDAHULUAN
tidur yang benar. Penanganan atau meringankan nyeri punggung pada masa
kehamilan bisa dilakukan beberapa cara seperti Kinesiotaping, posisi tidur, Bodi
mekanik, Senam Hamil (Ida Sofiyanti, 2016; Maryunani dan Sukarti, 2014)
METODE
Hasil
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Usia di Puskesmas
Jenawi Kabupaten Karanganyar
Usia (tahun) Frekuensi (f) Prosentase (%)
< 20 tahun 3 8,1
20-35 tahun 34 91,9
>35 tahun 0 0
Jumlah 37 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir seluruh responden
berusia 20-35 tahun yaitu sebanyak 34 responden (91,9%), sebagian kecil berusia
<20 tahun sebanyak 3 responden (8,1%)
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang terdapat pada tabel 5 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri sedang yaitu 29 orang (78,3%),
nyeri ringan 7 orang (19%) dan nyeri berat sebanyak 1 orang (2,7%).
Responden yang mengalami nyeri berat karena ibu merasakan nyeri yang
berlangsung terus menerus sepanjang hari hingga membuat ibu tidak dapat tidur
atau sering terjaga oleh gangguan nyeri sewaktu tidur. Hal ini dialami oleh ibu
yang sudah mendekati usia persalinan sehingga pembesaran uterus dalam masa
yang maksimal, apalagi jika berat janin besar sehingga menyebabkan lordosis
yang berlebihan dan membuat saraf di daerah lumbal terjepit oleh lumal di
atasnya yang menyebabkan nyeri hebat. Pada ibu dengan nyeri hebat sudah sangat
sulit diajak komunikasi hingga ibu menangis jika nyerinya bertambah berat.
Perbedaan tingkatan nyeri yang dialami responden karena nyeri bersifat subyektif
dan sangat individual. Setiap individu berbeda dalam merespon nyeri yang
dirasakan, salah satunya adalah dengan cara mendesis, menyeringai, menangis
bahkan sampai memukul benda yang ada didekatnya, ada yang kuat menahan
sakit hingga tidak tampak dalam ekspresinya.
Hasil penelitian pada tabel 1 dapat diketahui bahwa hampir seluruh
responden berusia 20-35 tahun yaitu 34 orang (91,9%). Usia merupakan variabel
penting yang mempengaruhi nyeri khususnya karena cara merespon terhadap
nyeri mungkin berbeda, persepsi nyeri mungkin berkurang (Potter & Perry, 2015).
Otak mengalami degenarasi seiring dengan perkembangan umur seseorang
sehingga orang yang lebih tua mempunyai ambang nyeri yang lebih rendah dan
lebih banyak 9 mengalami penurunan sensasi nyeri (Yuliatun, 2013).
Berdasarkan penelitian, umur 20-35 tahun merupakan usia reproduksi
sehat. Semakin dewasa usia seseorang mempunyai ambang nyeri yang lebih
rendah karena faktor degenerasi otak maka pada ibu-ibu yang lebih muda akan
lebih sensitif dalam menerima rasa nyeri. Ibu hamil trimester 3 pada umur lebih
muda cenderung memiliki respon nyeri lebih tinggi dari pada umur yang lebih
dewasa, hal ini dikarenakan pada usia lebih muda semua saraf sensoris penghantar
nyeri masih bekerja dengan baik dan optimal sehingga nyeri punggung bawah
yang dirasakan juga melebihi yang lain, sedangkan ibu yang lebih dewasa telah
mengalami penurunan kerja saraf sensori penghantar nyeri, sehingga respon
nyerinya juga lebih rendah, tidak seberat yanag dirasakan pada ibu dengan usia
lebih muda.
Hasil penelitian pada tabel 2 dapat diketahui bahwa hampir seluruh
responden berpendidikan menengah (SMA) yaitu 29 orang (78,4%). Pendidikan
diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang
kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup (Wawan & Dewi, 2018).
Berdasarkan penelitian, semakin tinggi pendidikan ibu maka ibu akan
lebih judah untuk mendapatkan informasi tentang ketidaknyamanan selama
kehamilan dan bagaimana cara mengatasinya mempengaruhi respon ibu terhadap
nyeri karena dengan mereka mengetahui apa yang harus dilakukan saat
mengalami nyeri, maka ibu tidak lagi khawatir bahwa nyerinya ini akan
meningkat karena mereka sudah mengetahui apa yang harus dilakukan untuk
menguranginya sehingga ibu hamil yang mendapatkan informasi yang tepat akan
cenderung mengalami nyeri yang lebih ringan.
Simpulan
Karakteristik responden mayoritas mengalami nyeri sedang sejumlah 29
orang (78,3%) dan dialami oleh ibu primipara sebanyak 19 orang (51,3%), yang
mengalami ketidaknyamanan ibu hamil trimester III pada nyeri punggung
kebanyak pekerjaannya adalah IRT sebesar 25 orang (67,6%) dimana tingkat
pendidikan mayoritas menengah (SMA) sebanyak 29 orang (78,4%) yang rata-
rata usia kebanyakan adalah usia 20-35 tahun yaitu 34 orang (91,9%).
Saran
Tenaga kesehatan diharapkan untuk memberikan edukasi kepada ibu hamil
sejak awal kehamilan tentang keluhan-keluhan yang bisa terjadi pada ibu hamil
berdasarkan usia kehamilan, salah satunya tentang nyeri punggung bawah dan
bagaimana upaya mengatasinya yang dapat dilakukan di Posyandu, kelas ibu
hamil maupun Bina Keluarga Balita. Bagi peneliti lain Diharapkan untuk
memberikan waktu yang lebih banyak pada ibu untuk mengisi kuesioner agar
lebih fokus dalam mengisi, mendatangi ibu dari rumah ke rumah agar ibu tidak
terburu-buru pulang yang dapat mempengaruhi jawaban responden hingga
mempengaruhi hasil penelitian, meneliti tentang pengaruh metode non
farmakologis untuk mengurangi nyeri punggung bawah.
DAFTAR PUSTAKA
Apriyenti, F. (2019). Gambaran Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III Di
Puskesmas Milati II Sleman Yogyakarta. Universitas Aisyiyah Yogyakarta,
7.http://jurnalbidankestrad.com/index.pp/jkk/article/download/61/55#:~:tex
t= Nyeri pada punggung selama kehamilan,nyeri punggung dengan
intensitas ringan.
Bobak, M., Lowdermilk, & Jansen. (2015). Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
EGC.
Diana, S., & Mafticha, E. (2017). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil.
Surakarta: Penerbit CV Kekata Group.
Dwianto, I. H. (2017). Efektivitas latihan mc. kenzie dalam pengurangan nyeri
punggung bawah muskuloskeletal.
Fauziah, N. A., Sanjaya, R., & Novianasari, R. (2020). Pengaruh Prenatal Yoga
Terhadap Pengurangan Nyeri Punggung pada Ibu Hamil Trimester III.
Jurnal Maternitas UAP (JAMAN UAP), 1(2), 134–140.
Manuaba, I. (2012). lmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB Untuk
Pendidikan Bidan. EGC.
Omoke, N. I., Amaraegbulam, P. I., Umeora, O. U. J., & Okafor, L. C. (2021).
Prevalence and risk factors for low back pain during pregnancy among
women in Abakaliki, Nigeria. Pan African Medical Journal, 39(70), 1–11.
https://doi.org/10.11604/pamj.2021.3 9.70.24367