An Overview of The Discomfort of Pregnant Women in The Third Trimester in Back Pain at The Jenawi Health Center, Karanganyar Regency

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Available online at https://jurnal.stikesmus.ac.id/index.

php/avicenna
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 5 No 2. Oktober 2022 (28 - 37) 28

GAMBARAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III


PADA NYERI PUNGGUNG DI PUSKESMAS JENAWI
KABUPATEN KARANGANYAR

An Overview Of The Discomfort Of Pregnant Women In The Third Trimester In


Back Pain At The Jenawi Health Center, Karanganyar Regency

Ratih Prananingrum
Politeknik Harapan Bangsa Surakarta
[email protected]

ABSTRAK

Latar Belakang : Ketidaknyamanan dalam kehamilan terjadi pada hampir semua


kehamilan. Salah satu ketidaknyamanan pada kehamilan yaitu adanya nyeri
punggung. Nyeri punggung pada kehamilan terjadi karena adanya perubahan
anatomi fisiologi selama kehamilan. Keluhan yang dialami berupa nyeri
punggung bisa menyebabkan kecemasan
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
ketidaknyamanan ibu hamil trimester III pada nyeri punggung di puskesmas
Jenawi Kabupaten Karanganyar
Metode : Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif yaitu
menggambarkan ketidaknyamanan ibu hamil trimester III pada nyeri punggung.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang
mengalami ketidaknyamanan pada nyeri punggung di puskesmas Jenawi
Kabupaten Karanganyar pada bulan Desember Tahun 2021 sejumlah 37 orang.
Sample penelitian ini sejumlah 37 dengan teknik total sampling. Instrumen
penelitian menggunakan ceklist nyeri Numeric Rating Scale. Analisa data
menggunakan distribusi frekeuensi dan persentase.
Hasil : Penelitian didapatkan bahwa keluhan ketidaknyamanan ibu hamil
trimester III pada nyeri punggung di Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar
tahun 2021 berada pada kategori nyeri sedang sebanyak 29 orang (78,3%)
Simpulan : Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ketidaknyamanan nyeri
punggung dialami oleh ibu hamil trimester III pada kategori sedang. Maka untuk
dapat mengatasi ketidaknyamanan nyeri punggung ibu hamil disarankan untuk
melakukan senam hamil, endorphin massage, kompres hangat, senam yoga,
teknik akupresure, dan posisi tidur yang benar

Kata kunci : Ibu Hamil, Nyeri Punggung, Trimester III

ABSTRACT

Background : Discomfort in pregnancy occurs in almost all pregnancies. One of


the discomforts in pregnancy is the presence of back pain. Back pain in pregnancy

10.36419/avicenna.v5i2.678
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 5 No 2. Oktober 2022 (28 - 37) 29
Ratih Prananingrum (Gambaran Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester III Pada Nyeri Punggung
Di Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar)

occurs due to changes in physiological anatomy during pregnancy. Complaints


experienced in the form of back pain can cause anxiety
Research Purpose: This study aims to determine the picture of discomfort of
pregnant women in the III trimester in back pain at the Jenawi Health Center,
Karanganyar Regency
Methods: This study was conducted using a descriptive method, which describes
the discomfort of pregnant women in the III trimester in back pain. The
population in this study was all third trimester pregnant women who experienced
discomfort in back pain at the Jenawi health center, Karanganyar Regency in
December 2021, a total of 37 people. This sample og this research is 37 people
with total sampling technique. The research instrument used a Numeric Rating
Scale pain checklist. Data analysis uses frequency and percentage distributions.
Results : The study found that complaints of discomfort of pregnant women in the
III trimester in back pain at the Jenawi Health Center, Karanganyar Regency in
2021 were in the category of moderate pain as many as 29 people (78.3%)
Conclusion: From the results of the study, it was found that back pain discomfort
was experienced by pregnant women in the III trimester in the moderate category.
So to be able to overcome the discomfort of back pain pregnant women are
advised to do pregnant gymnastics, endorphin massage, warm compresses, yoga
gymnastics, acupressure techniques, and the correct sleeping position

Keywords : Pregnant Women, Back Pain, III Trimester

PENDAHULUAN

Proses kehamilan akan menimbulkan berbagai perubahan pada seluruh


sistem tubuh. Dampak perubahan pada sistem muskuloskeletal seperti besarnya
perut karena adanya janin sering menyebabkan ibu hamil merasakan nyeri pada
daerah punggung bawah. Membesarnya rahim berpengaruh pada pusat gravitasi,
membentang keluar dan melemahkan otot-otot abdomen, mengubah postur tubuh
serta memberikan tekanan pada punggung. Hal ini yang menyebabkan nyeri
punggung, selain itu kelebihan berat badan tentunya akan mempengaruhi otot
untuk lebih banyak bekerja sehingga mengakibatkan stress pada sendi. Nyeri
punggung bawah pada ibu hamil merupakan masalah yang paling sering
dilaporkan dalam kehamilan (Walsh, 2016).
Ibu hamil trimester III kemungkinan besar mengalami keluhankeluhan
seperti sering kencing, konstipasi, sulit tidur, nyeri punggung. Nyeri punggung
merupakan nyeri yang terjadi pada area lumbal sacral (tulang belakang). Nyeri
punggung biasanya akan meningkat intensitasnya seiring pertambahan usia
kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat penggeseran pusat gravitasi wanita
tersebut dan postur tubuhnya (Diana & Mafticha, 2017). Idealnya keluhan nyeri
punggung selama periode kehamilan terjadi akibat perubahan anatomis tubuh.
Nyeri dikatakan fisiologis atau dalam batasan normal apabila nyeri segera hilang
setelah dilakukan istirahat (Purnamasari & Widyawati, 2019).

Copyright © 2022, Avicenna : Journal of Health Research


ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 5 No 2. Oktober 2022 (28 – 37) 30
Ratih Prananingrum (Gambaran Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester III Pada Nyeri Punggung
Di Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar)

Kebanyakan ibu hamil mengalami ketidaknyamanan yang berhubungan


dengan perubahan anatomi dan fisiologis, salah satu ketidaknyamanan yang
sering timbul adalah nyeri punggung. Nyeri punggung merupakan gangguan yang
banyak dialami oleh ibu hamil yang tidak hanya terjadi pada trimester tertentu,
tetapi dapat dialami sepanjang masa-masa kehamilan hingga periode pascanatal.
Faktor predisposisi nyeri punggung meliputi pertumbuhan uterus yang
menyebabkan perubahan postur, penambahan berat badan, pengaruh hormon
relaksin terhadap ligamen, riwayat nyeri punggung terdahulu. Pertumbuhan uterus
yang sejalan dengan perkembangan kehamilan mengakibatkan teregangnya
ligamen penopang 2 yang biasanya dirasakan ibu sebagai spasme menusuk yang
sangat nyeri. Hal inilah yang menyebabkan nyeri punggung. Sejalan dengan
bertambahnya berat badan secara bertahap selama kehamilan mengubah postur
tubuh sehingga pusat gravitasi tubuh bergeser ke depan. Ada kecenderungan bagi
otot punggung untuk memendek jika otot abdomen meregang sehingga dapat
menyebabkan ketidakseimbangan otot disekitar pelvis dan tegangan tambahan
dapat dirasakan diatas ligamen tersebut (Fraser, 2015).
Jika nyeri punggung tidak segera diatasi, ini dapat mengakibatkan nyeri
punggung jangka panjang, meningkatkan kecenderungan nyeri punggung
pascapartum dan nyeri punggung kronis yang akan lebih sulit untuk diobati atau
disembuhkan (Eileen, 2015).
Dengan bertambahnya berat badan pada ibu hamil dapat mengubah postur
tubuh sehingga pusat gravitasi tubuh bergeser ke depan. Otot punggung akan
cenderung untuk memendek jika otot abdomen meregang sehingga dapat
menyebabkan ketidakseimbangan otot disekitar pelvis dan tegangan tambahan
dapat dirasakan diatas ligamen tersebut. Oleh sebab itu perlunya latihan otot
abdomen (Fraser, 2015).
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan
akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Keluhan sensori yang
dinyatakan dapat berupa pernyataan seperti pegal dan linu sebagai salah satu
keluhan dari nyeri (Muttaqin, 2013).
Nyeri punggung selama kehamilan dapat timbul sebagai akibat
ketidakseimbangan antara kerja otot postural dan otot fasis yang terdapat pada
daerah lumbalis, sehingga dapat menyebabkan otot lumbalis cenderung
memendek disertai hyperlordosis dari lumbal sedang otot abdomen cenderung
lentur dan perubahan sikap tubuh dari bertambahnya umur kehamilan karena berat
berpindah kedepan akibat janin dalam kandungan semakin membesar dan juga di
imbangi dengan adanya lordosis yang berlebihan pada lumbal. Pertambahan
uterus mengarah kedepan menyebabkan ibu akan berusaha membagi berat dengan
menarik bahu kebelakang. Sikap demikian akan menambah lordosis lumbal
dengan akibat tekanan pada otot menimbulkan rasa nyeri di daerah punggung
terutama pinggang bagian bawah (Sullivan, 2015).
Solusi terhadap permasalahan dengan adanya ketidaknyamanan nyeri
punggung ibu hamil trimester III disarankan untuk melakukan senam hamil,
endorphin massage, kompres hangat, senam yoga, teknik akupresure, dan posisi

Copyright © 2022, Avicenna : Journal of Health Research


ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 5 No 2. Oktober 2022 (28 - 37) 31
Ratih Prananingrum (Gambaran Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester III Pada Nyeri Punggung
Di Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar)

tidur yang benar. Penanganan atau meringankan nyeri punggung pada masa
kehamilan bisa dilakukan beberapa cara seperti Kinesiotaping, posisi tidur, Bodi
mekanik, Senam Hamil (Ida Sofiyanti, 2016; Maryunani dan Sukarti, 2014)

METODE

Desain penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross


sectional. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang mengalami
ketidaknyamanan ibu hamil trimester III pada nyeri punggung di puskesmas
Jenawi Kabupaten Karanganyar pada bulan Desember tahun 2021 sejumlah 37
orang. Teknik sampling penelitian ini adalah total sampling. Instrumen penelitian
menggunakan ceklist nyeri Numeric Rating Scale. Pengambilan data primer
dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden, sebelum mengisi
kuesioner responden diberi penjelasan tentang cara mengisi kuesioner dan
selanjutnya memberikan informed consent yang diikuti penyerahan kuesioner.
Setelah kuesioner diterima oleh responden, responden langsung mengisi kuesioner
yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang ada. Selanjutnya kuesioner
dikumpulkan oleh peneliti untuk diperiksa kelengkapan jawaban, bila kurang
lengkap dikembalikan pada responden untuk dilengkapi. Teknik pengolahan data
dalam penelitian ini adalah editing, codding sheet, data entry, dan tabulating.
Analisa data menggunakan distribusi frekeuensi dan persentase.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Usia di Puskesmas
Jenawi Kabupaten Karanganyar
Usia (tahun) Frekuensi (f) Prosentase (%)
< 20 tahun 3 8,1
20-35 tahun 34 91,9
>35 tahun 0 0
Jumlah 37 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir seluruh responden
berusia 20-35 tahun yaitu sebanyak 34 responden (91,9%), sebagian kecil berusia
<20 tahun sebanyak 3 responden (8,1%)

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan di


Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar
Pendidikan Frekuensi (f) Prosentase (%)
Dasar (SD, SMP) 6 16,2
Menengah (SMA) 29 78,4
Tinggi (Perguruan Tinggi) 2 5,4
Jumlah 37 100

Copyright © 2022, Avicenna : Journal of Health Research


ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 5 No 2. Oktober 2022 (28 – 37) 32
Ratih Prananingrum (Gambaran Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester III Pada Nyeri Punggung
Di Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar)

Berdasarkan tabel di atas untuk karakteristik responden berdasarkan


pendidikan diketahui bahwa hampir seluruh responden berpendidikan menengah
(SMA) yaitu 29 orang (78,4%), sebagian kecil adalah responden dengan
pendidikan Tinggi (Perguruan Tinggi) sebanyak 2 responden (5,4%).

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan di


Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar
Pekerjaan Frekuensi (f) Prosentase (%)
IRT 25 67,6
Wiraswasta 9 24,3
PNS 3 8,1
Jumlah 37 100
Berdasarkan tabel di atas untuk karakteristik responden berdasarkan
pekerjaan diketahui bahwa sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga
(IRT) yaitu 25 responden (67,6%), sebagian kecil adalah responden dengan
pekerjaan PNS yaitu sebanyak 3 responden (8,1%).

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Paritas di Puskesmas


Jenawi Kabupaten Karanganyar
Paritas Frekuensi (f) Prosentase (%)
Primipara 19 51,3
Multipara 18 48,7
Grandemultipara 0 0
Jumlah 37 100
Berdasarkan tabel di atas untuk karakteristik responden berdasarkan
paritas diketahui bahwa sebagian besar responden adalah primipara yaitu 19
responden (51,3%), sebagian lagi adalah responden dengan multipara yaitu
sebanyak 18 responden (48,7%).

Tabel 5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Nyeri Punggung di


Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar
Tingkat Nyeri Frekuensi (f) Prosentase (%)
Tidak Nyeri 0 0
Nyeri Ringan 7 19
Nyeri Sedang 29 78,3
Nyeri Berat 1 2,7
Jumlah 37 100
Berdasarkan tabel di atas untuk karakteristik responden berdasarkan
tingkat nyeri punggung diketahui bahwa sebagian besar responden adalah nyeri
sedang yaitu 29 responden (78,3%), sebagian lagi adalah responden dengan nyeri
berat yaitu sebanyak 1 responden (2,7%).

Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang terdapat pada tabel 5 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri sedang yaitu 29 orang (78,3%),
nyeri ringan 7 orang (19%) dan nyeri berat sebanyak 1 orang (2,7%).

Copyright © 2022, Avicenna : Journal of Health Research


ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 5 No 2. Oktober 2022 (28 - 37) 33
Ratih Prananingrum (Gambaran Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester III Pada Nyeri Punggung
Di Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar)

Etiologi nyeri punggung bawah pada kehamilan meskipun belum


sepenuhnya dijelaskan umumnya dikaitkan dengan perubahan beban tubuh dan
mekanik yang terjadi selama mengandung anak yang belum lahir dan efek
perubahan hormonal selama kehamilan pada struktur muskuloskeletal tulang
belakang bagian bawah dan panggul (Omoke et al., 2021).
Penelitian yang dilakukan oleh (Purnamasari & Widyawati, 2019)
menunjukkan bahwa nyeri punggung bawah yang dialami oleh responden ibu
hamil trimester III di Semarang sebanyak 73,3% dengan skala nyeri VAS sedang.
Menurut (Purnamasari & Widyawati, 2019), hal ini mengindikasikan adanya
kecenderungan bagi otot untuk memendek jika otot abdomen meregang sehingga
dapat menyebabkan ketidakseimbangan otot disekitar panggul dan punggung
bawah, 7 dan tegangan tambahan dapat dirasakan diatas ligamen tersebut.
Akibatnya nyeri punggung yang biasanya berasal dari sakroiliaka atau lumbar,
dan dapat menjadi gangguan punggung jangka panjang jika keseimbangan otot
dan stabilitas pelvis tidak dipulihkan setelah melahirkan dan postpartum.
Nyeri punggung disebabkan oleh hormon estrogen dan progesteron yang
mengendurkan sendi, ikatan tulang dan otot di pinggul. Saat bayi tumbuh,
lengkung di spina lumbalis dapat meningkat karena abdomen didorong ke depan,
ini juga dapat menyebabkan nyeri punggung (Varney, 2016).
Nyeri punggung bawah menghasilkan respon psikis dan refleks fisik.
Nyeri punggung bawah memberikan gejala yang dapat di identifikasi seperti pada
sistem saraf simpatis yang dapat terjadi mengakibatkan perubahan tekanan darah,
nadi, respirasi, dan warna kulit. Ekspresi sikap juga berubah meliputi peningkatan
kecemasan, mengerang, menangis, gerakan tangan (yang menandakan rasa nyeri)
dan ketegangan otot yang sangat di seluruhnya tubuh (Bobak et al., 2015).
Responden yang mengalami nyeri sedang karena ibu merasakan nyeri
yang nyeri terus menerus hingga mnyebabkan aktivitasnya terganggu, yang hanya
hilang apabila penderita tidur atau diberikan obat. Hal ini dapat disebabkan karena
pembesaran uterus yang berlebihan sehingga penjepitan saraf akibat lordosis
tulang punggung yang berlebihan untuk mengkompensasi dari pembesaran uterus
ibu hamil. Nyeri sedang dapat dilihat dari respon ibu yang secara objektif
mendesis, menyeringai, karena ekspresi tersebut merupakan ekspresi menahan
sakit, akan tetapi ibu masih dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat
mendeskripsikannya bahwa nyeri punggungnya bersifat tumpul seperti dipukul
dan menyebutkan skala nyeri antara 4-6 dan ibu juga masih dapat mengikuti
perintah dengan baik. Responden yang mengalami nyeri ringan karena nyeri yang
hilang timbul, 8 nyeri hanya terasa saat tertentu saja terutama sewaktu melakukan
aktivitas sehari-hari akan tetapi hilang pada waktu tidur atau digunakan untuk
beristirahat. Hal ini biasanya terjadi pada ibu di awal trimester III dimana
kurvatura punggung belum terlalu lordosis akibat pembesaran uterus. Ibu yang
mengalami nyeri sedang karena masih dapat berkomunikasi dengan baik, tetapi
tidak menunjukkan ekspresi wajah meringis atau mendesis karena ibu mampu
beradaptasi dengan nyeri dan skala nyeri antara 1-3.

Copyright © 2022, Avicenna : Journal of Health Research


ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 5 No 2. Oktober 2022 (28 – 37) 34
Ratih Prananingrum (Gambaran Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester III Pada Nyeri Punggung
Di Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar)

Responden yang mengalami nyeri berat karena ibu merasakan nyeri yang
berlangsung terus menerus sepanjang hari hingga membuat ibu tidak dapat tidur
atau sering terjaga oleh gangguan nyeri sewaktu tidur. Hal ini dialami oleh ibu
yang sudah mendekati usia persalinan sehingga pembesaran uterus dalam masa
yang maksimal, apalagi jika berat janin besar sehingga menyebabkan lordosis
yang berlebihan dan membuat saraf di daerah lumbal terjepit oleh lumal di
atasnya yang menyebabkan nyeri hebat. Pada ibu dengan nyeri hebat sudah sangat
sulit diajak komunikasi hingga ibu menangis jika nyerinya bertambah berat.
Perbedaan tingkatan nyeri yang dialami responden karena nyeri bersifat subyektif
dan sangat individual. Setiap individu berbeda dalam merespon nyeri yang
dirasakan, salah satunya adalah dengan cara mendesis, menyeringai, menangis
bahkan sampai memukul benda yang ada didekatnya, ada yang kuat menahan
sakit hingga tidak tampak dalam ekspresinya.
Hasil penelitian pada tabel 1 dapat diketahui bahwa hampir seluruh
responden berusia 20-35 tahun yaitu 34 orang (91,9%). Usia merupakan variabel
penting yang mempengaruhi nyeri khususnya karena cara merespon terhadap
nyeri mungkin berbeda, persepsi nyeri mungkin berkurang (Potter & Perry, 2015).
Otak mengalami degenarasi seiring dengan perkembangan umur seseorang
sehingga orang yang lebih tua mempunyai ambang nyeri yang lebih rendah dan
lebih banyak 9 mengalami penurunan sensasi nyeri (Yuliatun, 2013).
Berdasarkan penelitian, umur 20-35 tahun merupakan usia reproduksi
sehat. Semakin dewasa usia seseorang mempunyai ambang nyeri yang lebih
rendah karena faktor degenerasi otak maka pada ibu-ibu yang lebih muda akan
lebih sensitif dalam menerima rasa nyeri. Ibu hamil trimester 3 pada umur lebih
muda cenderung memiliki respon nyeri lebih tinggi dari pada umur yang lebih
dewasa, hal ini dikarenakan pada usia lebih muda semua saraf sensoris penghantar
nyeri masih bekerja dengan baik dan optimal sehingga nyeri punggung bawah
yang dirasakan juga melebihi yang lain, sedangkan ibu yang lebih dewasa telah
mengalami penurunan kerja saraf sensori penghantar nyeri, sehingga respon
nyerinya juga lebih rendah, tidak seberat yanag dirasakan pada ibu dengan usia
lebih muda.
Hasil penelitian pada tabel 2 dapat diketahui bahwa hampir seluruh
responden berpendidikan menengah (SMA) yaitu 29 orang (78,4%). Pendidikan
diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang
kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup (Wawan & Dewi, 2018).
Berdasarkan penelitian, semakin tinggi pendidikan ibu maka ibu akan
lebih judah untuk mendapatkan informasi tentang ketidaknyamanan selama
kehamilan dan bagaimana cara mengatasinya mempengaruhi respon ibu terhadap
nyeri karena dengan mereka mengetahui apa yang harus dilakukan saat
mengalami nyeri, maka ibu tidak lagi khawatir bahwa nyerinya ini akan
meningkat karena mereka sudah mengetahui apa yang harus dilakukan untuk
menguranginya sehingga ibu hamil yang mendapatkan informasi yang tepat akan
cenderung mengalami nyeri yang lebih ringan.

Copyright © 2022, Avicenna : Journal of Health Research


ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 5 No 2. Oktober 2022 (28 - 37) 35
Ratih Prananingrum (Gambaran Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester III Pada Nyeri Punggung
Di Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar)

Hasil penelitian pada tabel 3 dapat diketahui bahwa sebagian besar


responden adalah ibu rumah tangga yaitu 25 orang (67,6%). Hasil penelitian ini
sesuai dengan pendapat Soeharso (2013) 10 bahwa pekerjaan dengan kondisi
berdiri yang lama, duduk lama, mengangkat benda-benda berat dan bekerja
dengan alat yang bergetar menjadi faktor kontribusi terjadinya masalah nyeri
punggung bawah. Sebanyak 60% orang dewasa mengalami nyeri punggung
bawah karena masalah duduk yang terjadi pada mereka yang bekerja atau yang
aktivitasnya lebih banyak dilakukan dengan duduk. Duduk lama dengan posisi
yang salah dapat menyebabkan otot-otot punggung menjadi tegang dan dapat
merusak jaringan lunak disekitarnya (Soeharso, 2013).
Berdasarkan penelitian, banyak ibu hamil trimester 3 yang mengalami
nyeri punggung bawah adalah ibu yang banyak melakukan pekerjaan dengan
duduk, karena berdasarkan tabulasi silang didapatkan data bahwa semua ibu yang
bekerja ataupun ibu rumah tangga dapat mengalami nyeri tingkat sedang.
Peningkatan berat beban perut yang semakin membesar, ibu akan mengurangi
aktivitas berat dan lebih banyak melakukan aktivitas sambil duduk, padahal
kebanyakan duduk justru akan membuat punggung semakin nyeri, dengan
melakukan aktivitas seperti biasa dengan menyeimbangkan porsi aktivitas duduk,
berdiri dan berbaring sebenarnya dapat mengurangi nyeri punggung bawah.
Faktor terakhir yaitu paritas.
Hasil penelitian pada tabel 4 dapat diketahui bahwa responden yang
mengalami nyeri sedang adalah 51,3% dari ibu primipara, dan 48,7% dari ibu
multipara. Pengalaman sebelumnya tidak selalu berarti bahwa individu tersebut
akan menerima nyeri dengan mudah di masa yang akan datang. Apabila individu
sejak lama sering mengalami serangkaian episode nyeri tanpa pernah sembuh atau
menderita nyeri yang berat, maka ansietas akan muncul. Sebaliknya, apabila
individu mengalami nyeri dengan jenis yang sama berulangulang, tetapi nyeri
tersebut berhasil dihilangkan, akan lebih mudah individu tersebut
menginterpretasikan sensasi nyeri (Potter & Perry, 2015). Paritas yang lebih besar
meningkatkan kemungkinan nyeri 11 punggung selama hamil (Sinclair, 2012).
Berdasarkan penelitian, seorang ibu yang belum pernah hamil akan
cenderung mengalami nyeri punggung yang lebih tinggi dibandingkan dengan ibu
multipara, hal ini karena mereka baru pertama kali mengalami penekanan pada
daerah lumbosacral akibat pembesaran uterus dan penambahan berat janin,
sedangkan ibu multipara akan cenderung lebih rendah nyerinya karena sudah
pernah mengalami penekanan pada daerah lumbosacral sehingga penekanan saat
ini merupakan ulangan dari nyeri terdahulu yang ibu sudah pernah berhasil
melewatinya. Akan tetapi 1 ibu yang mengalami nyeri berat adalah ibu multipara,
hal ini dapat disebabkan karena pembesaran uterus yang berlebihan dan
mendekati persalinan sehinnga penjepitan saraf lumbosakral sangat kuat sehingga
nyeri yang dirasakan ibu juga nyeri hebat

Copyright © 2022, Avicenna : Journal of Health Research


ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 5 No 2. Oktober 2022 (28 – 37) 36
Ratih Prananingrum (Gambaran Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester III Pada Nyeri Punggung
Di Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Karakteristik responden mayoritas mengalami nyeri sedang sejumlah 29
orang (78,3%) dan dialami oleh ibu primipara sebanyak 19 orang (51,3%), yang
mengalami ketidaknyamanan ibu hamil trimester III pada nyeri punggung
kebanyak pekerjaannya adalah IRT sebesar 25 orang (67,6%) dimana tingkat
pendidikan mayoritas menengah (SMA) sebanyak 29 orang (78,4%) yang rata-
rata usia kebanyakan adalah usia 20-35 tahun yaitu 34 orang (91,9%).

Saran
Tenaga kesehatan diharapkan untuk memberikan edukasi kepada ibu hamil
sejak awal kehamilan tentang keluhan-keluhan yang bisa terjadi pada ibu hamil
berdasarkan usia kehamilan, salah satunya tentang nyeri punggung bawah dan
bagaimana upaya mengatasinya yang dapat dilakukan di Posyandu, kelas ibu
hamil maupun Bina Keluarga Balita. Bagi peneliti lain Diharapkan untuk
memberikan waktu yang lebih banyak pada ibu untuk mengisi kuesioner agar
lebih fokus dalam mengisi, mendatangi ibu dari rumah ke rumah agar ibu tidak
terburu-buru pulang yang dapat mempengaruhi jawaban responden hingga
mempengaruhi hasil penelitian, meneliti tentang pengaruh metode non
farmakologis untuk mengurangi nyeri punggung bawah.

DAFTAR PUSTAKA

Apriyenti, F. (2019). Gambaran Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III Di
Puskesmas Milati II Sleman Yogyakarta. Universitas Aisyiyah Yogyakarta,
7.http://jurnalbidankestrad.com/index.pp/jkk/article/download/61/55#:~:tex
t= Nyeri pada punggung selama kehamilan,nyeri punggung dengan
intensitas ringan.
Bobak, M., Lowdermilk, & Jansen. (2015). Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
EGC.
Diana, S., & Mafticha, E. (2017). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil.
Surakarta: Penerbit CV Kekata Group.
Dwianto, I. H. (2017). Efektivitas latihan mc. kenzie dalam pengurangan nyeri
punggung bawah muskuloskeletal.
Fauziah, N. A., Sanjaya, R., & Novianasari, R. (2020). Pengaruh Prenatal Yoga
Terhadap Pengurangan Nyeri Punggung pada Ibu Hamil Trimester III.
Jurnal Maternitas UAP (JAMAN UAP), 1(2), 134–140.
Manuaba, I. (2012). lmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB Untuk
Pendidikan Bidan. EGC.
Omoke, N. I., Amaraegbulam, P. I., Umeora, O. U. J., & Okafor, L. C. (2021).
Prevalence and risk factors for low back pain during pregnancy among
women in Abakaliki, Nigeria. Pan African Medical Journal, 39(70), 1–11.
https://doi.org/10.11604/pamj.2021.3 9.70.24367

Copyright © 2022, Avicenna : Journal of Health Research


ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 5 No 2. Oktober 2022 (28 - 37) 37
Ratih Prananingrum (Gambaran Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester III Pada Nyeri Punggung
Di Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar)

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2015). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:


Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC.
Purnamasari, K. D., & Widyawati, M. N. (2019). Gambaran Nyeri Punggung
Bawah pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Keperawatan Silampari, 3(1),
1–4.
Reeder, S. (2013). Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanita, Bayi dan
Keluarga. Jakarta: EGC.
Sinclair, C. (2012). Buku Saku Kebidanan. EGC.
Varney, H. (2016). Buku Ajaran Asuhan Kebidanan Edisi 7. Jakarta: EGC.
Yuliatun, L. (2013). Penanganan Nyeri Persalinan dengan Metode
Nonfarmakologi. Malang: Bayumedia.
Yulizawati, Detty Iryani, Elsinta, L., Insani, A. A., & Andriani, F. (2017). Buku
Ajar Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Padang: Penerbit Erka.

Copyright © 2022, Avicenna : Journal of Health Research


ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)

Anda mungkin juga menyukai