Tugas SLR - Filsafat Ilmu - MPI 3 - UINSU

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 26

SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW : PEMANFAATAN LINGKUNGAN

SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI DI INDONESIA


Yudha Pratama Nasution
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
@[email protected]
Abstrak
Proses belajar merupakan suatu kegiatan yang utama dalam lingkup pendidikan di sekolah.
Setiap bidang studi memperlukan berbagai sumber belajar, oleh sebab itu, peranan pendidik
dalam memilih sumber belajar yang sesuai sangat berpengaruh terhadap proses belajar, baik
yang dilakukan dalam kelas maupun di luar kelas. Hal tersebut juga berlaku dalam mata
pelajaran geografi dimana geografi memiliki kajian interaksi manusia dengan lingkungannya
maupun kajian interaksi antara manusia dengan manusia itu sendiri. Penelitian ini
merupakan study literature yang bertujuan untuk (1) mengetahui manfaat lingkungan
sebagai sumber belajar geografi, (2) cara pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
geografi dan (3) faktor-faktor apa saja yang menghambat dari pemanfaatan lingkungan alam
belajar geografi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualiatif dengan menggunakan
systematic review sebagai metode penelitiannya. Penelitian ini menggunakan tekhnik
pengumpulan data melalui database publikasi http://www.sinta.ristekbrin.go.id/ dengan
mengunakan kata kunci “pemanfaatan lingkungan”, “pendidikan geografi ”, “lingkungan
geografi”, “pemanfaatan lingkungan geografi”, “pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar geografi”, “belajar geografi dan sumber belajar geografi”. Terdapat 122 artikel yang
terkait dengan kata kunci tersebut dan hanya 31 artikel yang dipilih. Artikel yang tidak dipilih
dalam penelitian ini karena dianggap kurang relevan dengan fokus penelitian ini. Sehingga
hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Manfaat lingkungan sebagai sumber
belajar geografi dengan membawa peserta didik untuk mengamati lingkungan akan
menambah keseimbangan dalam kegiatan belajar mengajar seperti, kemauan yang lebih
tinggi untuk mengikuti belajar, memanfaatkan waktu belajar lebih baik, memiliki daya tarik,
menghilangkan kesalahan konsep, meningkatkan penalaran terhadap topik, lebih mudah
memahami pelajaran, tidak membosankan, dan meningkatkan semangat kerja kelompok. (2)
Dengan cara memanfaatkan memanfaatkan kondisi sosial masyarakat desa kota, lingkungan
fisik di sekitar sekolah, memanfaatkan bahan-bahan sisa yang sudah tidak terpakai dan
barang bekas yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, dan peristiwa yang terjadi di
lingkungan masyarakat. (3) Terdapat juga faktor yang menghambat dari pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar geografi di Indonesia, tidak terjadinya fenomena alam
yang akan dijadikan materi belajar pada waktu yang diinginkan sehingga proses belajar
tersendat, waktu proses pembelajaran terlalu singkat, dan sulitnya mengkondisikan peserta
didik saat terjun langsung kelapangan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa
dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar geografi dapat mempengaruhi hasil
dari belajar peserta didik. Tetapi masih banyak pendidik yang belum memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar dengan berbagai alasan tertentu.
Kata Kunci : Pemanfaatan Lingkungan, Sumber Belajar, Geografi.
Abstrack

1
The learning process is a major activity in the scope of education in schools, every field of
study The learning process is a major activity within the scope of education in schools. Each
field of study requires a variety of learning resources, the role of educators in selecting
appropriate learning resources greatly influences the learning process, both in the classroom
and outside the classroom. This also applies to learning activities in geography where
geography has a study of human interaction with the environment as well as a study of
interactions between humans and humans themselves. This research is a literature study that
(1) aims to determine the benefits of the environment as a source of learning geography,(2)
how to use the environment as a source of learning geography and (3) what factors hinder the

2
use of the natural environment in learning geography. This research is a qualitative research
using systematic review as the research method. This research uses data collection techniques
through the publication database http://www.sinta.ristekbrin.go.id/ using the keywords
"environmental use", "geography education", "geographic environment", "utilization of the
geographic environment", "utilization environment as a source of learning geography ","
geography learning and geography learning resources ". There were 122 articles related to
this keyword and only 31 articles were selected. Articles that were not selected in this study
because they were considered less relevant to the focus of this study. So that the results of
this study are as follows: (1) The benefits of the environment as a source of learning
geography by bringing students to observe the environment will add to the balance in
teaching and learning activities such as a higher willingness to participate in learning, make
better use of learning time, have more power. pull, eliminate misconceptions, improve
reasoning on topics, make it easier to understand lessons, are not boring, and increase group
morale. (2) By taking advantage of the social conditions of the urban village community, the
physical environment around the school, utilizing leftover materials that are no longer used
and used items that can cause environmental pollution, and events that occur in the
community. (3) There are also factors that hinder the use of the environment as a source of
learning geography in Indonesia, the absence of natural phenomena that will be used as
learning material at the desired time so that the learning process is choked up, the learning
process time is too short, and it is difficult to condition students when they are directly
involved. spaciousness. The conclusions of this study indicate that using the environment as a
source of learning geography can affect the learning outcomes of students. However, there
are still many educators who have not used the environment as a learning resource for various
reasons.
Keywords: Environmental Utilization, Learning Resources, Geography
1. PENDAHULUAN
Proses belajar merupakan suatu kegiatan yang utama dalam lingkup pendidikan di
sekolah, dalamkonteks pendidikan ada tiga hal yang harus disoroti, yaitu perbaikan
kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran, dan keberhasilan dalam memilih metode
pembelajaran (Sudjana, 2010). Tujuan pendidikan nasional berdasarkan Undang - Undang
RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan Pendidikan yang hendak
dicapai pemerintah Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan menjadi sarana utama bagi kemajuan suatu negara, khususnya bagi
negara berkembang seperti Indonesia. Pendidikan berfungsi sebagai penunjang
pembangunan dalam mewujudkan cita-cita sebuah bangsa sehingga kegiatan pembelajaran
yang berada di lingkungan sekolah sangat penting dan pokok (Kunandar, 2007). Berhasil
tidaknya suatu tujuan pembelajaran pendidikan tergantung pada bagaimana saat proses
pembelajaran yang dialami peserta didik. Pada saat proses pembelajaran merupakan proses

3
penting bagi perubahan perilaku peserta didik dan mencakup segala sesuatu yang
dipikirkan dan dikerjakan.
Pendidikan geografi memiliki tugas dan tujuan penting dalam menumbuhkan sikap
dan karakter yang sadar akan lingkungan (Wahid, 2018). Hal itu sesuai dengan
pembelajaran geografi yang memiliki berbagai objek kajian interaksi antara manusia
dengan lingkungannya maupun kajian manusia dengan manusianya itu sendiri.
Keberadaan lingkungan tidak bisa dilepaskan dalam pembelajaran geografi itu sendiri.
Menurut Qurniati (2003) penyampaian materi pada pembelajaran geografi di kelas
yang kurang variatif dan tidak membuat peserta didik berantusias untuk mengikuti proses
pembelajaran geografi, sehingga dapat mengakibatkan peserta didik merasa jenuh, bosan
dan tidak bersemangat dalam proses pembelajaran. Jika peserta didik kurang antusias dan
motivasinya rendah dalam mengikuti pembelajaran maka dimungkinkan tujuan
pembelajaran tersebut tidak akan tercapai dengan baik. Pada dasarnya dalam proses
pembelajaran sendiri peserta didik lebih bersifat pasif dalam menerima sebuah materi
pembelajaran kebanyakan mereka hanya menerima materi tanpa menyanggah ataupun
mempermasalahkan materi tersebut, peserta didik baru akan aktif jika diberi sebuah tugas
ataupun pemecahan masalah yang diberikan oleh pendidik (Maryani, 2011).
Menurut Hasbullah (2005) lingkungan merupakan sumber belajar berupa tempat
atau alam bebas yang dapat memberikan informasi langsung bagi peserta didik.
Lingkungan sendiri menyediakan berbagai banyak hal yang bisa dapat dipelajari oleh anak
sehingga peserta didik dapat belajar langsung mengenai materi pelajaran yang dipelajari
kaitannya dengan konteks nyata. Sehingga dapat disimpulkan lingkungan sendiri
merupakan salah satu sumber yang sangat penting dan memiliki nilai-nilai yang potensial
dalam proses pembelajaran bagi peserta didik. Pemanfaatan lingkungan pada proses
pembelajaran di lingkungan baik itu fisik, sosial, maupun budaya atau buatan sebagai
sumber belajar pada mata pelajaran geografi peran seorang pendidik sangat berpengaruh,
peran tersebut baik berkaitan dengan kurikulum, kompetensi pendidik pada mata pelajaran
geografi, kemampuan fisik maupun juga kemampuan lainnya, seperti kemampuan
pendidik dalam mengelola, mengatur kondisi kelas yang dapat menunjang proses
pembelajaran dengan lingkungan sebagai sumber belajar (Yantoro, 2019). Akan tetapi
masih banyak pendidik yang belum dapat mengoptimalkan lingkungan sekitar sebagai
bahan ataupun sumber belajar (Nila, 2013).
Berdasarkan proses belajar geografi pendidik belum semua bisa mengoptimalkan
lingkungan sebagai sumber belajar (Astuti, 2012). Pendidik memiliki berbagai faktor

4
sendiri dengan jarangnya penggunaan lingkungan antara lain keterbatasan sumber daya
lingkungan yang tidak memadai, biaya yang terbatas, pendidik yang kurang terampil
dalam memanfaatkan lingkungan sekitar, dan keterbatasan waktu dalam proses
pembelajaran (Supriadi, 2015). Untuk mencapai sebuah tujuan belajar di perlukan adanya
hubungan yang baik antara peserta didik dengan pendidik, diperlukan untuk bisa selalu
aktif dalam pemilihan sebuah metode belajar, karena kemampuan atau daya tampung
untuk memahami setiap peserta didik sangat berbeda, peserta didik satu dengan peserta
didik yang lainnya tentunya terdapat perbedaan cara untuk bisa menerima atau memahami
sebuah materi, sehingga harus terjalin komunikasi yang baik antara pendidik dengan
peserta didik guna untuk bertujuan agar pelaksanaan belajar dapat berjalan dan sesuai
dengan tujuan dari pembelajaran tersebut (Masdul, 2018).
Kurangnya pelaksanaan proses belajar dengan pemanfaatan lingkungan sebagai
sumber belajar geografi mendorong peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul
“Systematic literature review : pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar geografi di
Indonesia” systematic literature review digunakan agar peneliti dapat melakukan
perbandingan terhadap pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar yang selama ini
telah diaplikasikan di Indonesia. Adanya systematic literature review ini dapat mendorong
pemahaman yang lebih baik terhadap proses belajar geografi, sehingga diharapkan
nantinya proses belajar geografi di Indonesia akan lebih baik dan mengikuti perubahan-
perubahan yang terjadi dalam aspek pendidikan secara global.

2. METODE
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, penelitian kualitatif sangat berbeda
dengan penelitian kuantitatif dalam pengumpulan data, analisis, penjelasan dan penulisan
data atau laporan. Menurut Sugiyono (2011) penelitian kualitatif adalah cara yang
digunakan penel iti untuk melihat keadaan obyek yang alamiah, guna untuk mendapatkan
data yang relevan dengan peneliti sebagai instrumen kunci. Jenis penelitian kualitatif
sendiri digunakan untuk menganalisis, menelaah, menguraikan, dan menemukan kualitas
atau keistimewaan yang tidak dapat diukur dan digambarkan dengan pendekatan
kuantitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu systematic literature
review. Systematic literature review merupakan sebuah bentuk tinjauan pustaka yang
menggunakan cara-cara sistematis dalam mengumpulkan data sekunder, dengan
melakukan tinjauan-tinjauan riset serta mengumpulkan temuan-temuan pada suatu topik

5
penelitian, untuk menjawab sebuah pertanyaan yang sudah ditetapkan sebelumnya (
Siswanto, 2010).
Terdapat beberapa jenis desain penelitian dalam penelitian kualitatif di antaranya
sebagai berikut: phenomenology, narrative studies, case studies, ethnography, and
groundedtheory (Creswell, 2014). Desain narrative studies adalah salah satu desain
penelitian dimana penelitian ini mempelajari cerita kehidupan suatu individu atau
kelompok yang kemudian informasi tersebut diceritakan kembali dalam urut-urutan narasi.
Desain penelitian narrative studies memiliki dua macam analisis pada penelitiannya yaitu
analisis narasi dan analisis naratif (Creswell, 2014). Penelitian ini menggunakan analisis
naratif sebagai desain penelitian, analisis naratif adalah pola dengan menyatukan
penjelasan peristiwa atau kejadian dan kemudian menyusunnya menjadi sebuah cerita
dengan menggunakan alur cerita. Desain penelitian analisis naratif bertujuan untuk
mengetahui perkembangan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar geogarfi di
Indonesia sehingga hasilnya akan efektif.
Sumber data pada penelitian ini berasal dari data sekunder yang diperoleh dari
artikel ilmiah yang terkait dengan topik penelitian, yaitu pemanfaatan lingkungan sebagai
sumber belajar di Indonesia. Artiel ilmiah tersebut akan dipilih kembali oleh peneliti
dengan menggunakan Inclusion and Exclusion Criteria sehingga peneliti akan
menemukan beberapa artikel yang terkait dengan penelitian ini.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan cara mengumpulkan
jurnal/artikel ilmiah yang terkait dengan topik penelitian, sehingga peneliti mendapatkan
122 artikel yang telah dikumpulkan oleh peneliti. Peneliti melakukan penyaringan dalam
menentukan jurnal/artikel yang akan dianalisis dengan menggunakan Inclusion and
Exclusion Criteria, dari hasil tersebut maka peneliti mendapatkan 31 artikel yang
mengkaji secara keseluruhan dari jenjang SD, SMP, hingga SMA yang sesaui dengan
indikator peneliti Tabel 1
Tabel 1 Rangkuman Artikel Terkait Berdasarkan Judul dan jenjang pendidikan
No Nama Judul Jenjang
1 Andi Ikhsan Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai SD, IPS
(2017) Sumber Belajar di SDN Negeri 2 Teunom
Aceh Jaya.
2 Anggra Lita Peningkatan Hasil Belajar Peserta didik SD, IPS
Sandra Dewi et, Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sebagai
al Sumber Belajar IPS Pada Peserta didik

6
No Nama Judul Jenjang
(2018) Kelas IV SDN Jatijejer Trawas Mojokerto
Tahun Ajaran 2017-2018.
3 Endah Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan SD, IPS
Hendarwati Sebagai Sumber Belajar Melalui Metode
(2013) Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Peserta
didik SDN I Sribit Delanggu Pada Pelajaran
IPS
4 Ni Kade Determinasi Pemanfaatan Lingkungan SD, IPS
Bintarini et, al Sekitar Sekolah Sebagai Sumber Belajar
(2013) Terhadap Gaya Belajar Dan Pemahaman
Konsep IPS Pada Peserta didik Kelas IV
SDN Gugus Yudistira Kecamatan Negara
5 Qibtiyah Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Untuk SD, IPS
(2019) Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pelajaran
IPS Peserta didik SD.
6 Syofnidah Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai SD, IPS
Ifrianti et, al Media Pembelajaran IPS Untuk
(2016) Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar
Peserta Didik Kelas III MIN 10 Bandar
Lampung.
7 Afan Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai SMA,
Chrislando Media Pembelajaran. Geografi
(2019)
8 Hardi et, al Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai SMA,
(2018) Sumber Belajar Untuk Meningkatkan Hasil Geografi
Belajar Geografi Peserta didik Kelas XI-I
SMA 16 Banda Aceh.
9 Irwandi et, al Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber SMA,
(2019) Belajar Untuk Meningkatkan Minat Dan Geografi
Hasil Belajar Peserta didik SMA Di
Kawasan Pesisir, Kalimantan Selatan.
10 Isye Ramawati Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber SMA,
et, al Belajar Untuk Meningkatkan Minat Dan Geografi
(2016) Hasil Belajar Peserta didik SMA di
Kawasan Pesisir, Kalimantan Selatan.
11 Jamila et, al Pemanfaatan Lingkungan Alam Sebagai SMA,
(2019) Sumber Belajar Oleh Pendidik Geografi di Geografi
SMA Negeri 3 Kota Padang Panjang.
12 Moh. Miftahul Upaya Pemanfaatan Lingkungan Sekitar SMA,
Choiri Sebagai Sumber Belajar Anak. Geografi
(2017)
13 Mohammad Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai SMA,
Afifulloh Sumber Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Geografi
(2019)
14 Musriani Studi Pemanfaatan Lingkungan Sebagai SMA,
(2015) Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar Geografi
Geografi Pada Materi Atmosfer Peserta
Didik Kelas X di SMA Negeri 3 Takalar.
15 Muzakkir Pengaruh Sumber Belajar Berbasis SMA,

7
No Nama Judul Jenjang
(2016) Lingkungan Terhadap Hasil Belajar Peserta Geografi
didik Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas
X.
16 Nur Fadilah et, Lingkungan Rawa Pening Sebagai Sumber SMA,
al Belajar Geografi SMA di Kabupaten Geografi
(2018) Semarang.
17 Nuraini et, al Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber SMA,
(2020) Belajar Untuk Meningkatkan Kemampuan Geografi
Berpikir Kritis Peserta didik .
18 Nurlaili Dina Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai SMA,
Hafni Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar Geografi
(2020) Geografi.
19 Rima Khasnia Pengembangan Model Pembelajaran SMA,
Lustanti et, al Geografi Melalui Penggunaan Lingkungan Geografi
(2013) Sebagai Sumber Belajar (LS2B).
20 Ratna Dewi Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai SMA,
(2018) Sumber Belajar Geografi Pada Materi Geografi
Sumber Daya Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta didik Kelas XI Ma
Tarbiyatul Islamiyah.
21 Salim Maisaroh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber SMA,
et, al Belajar Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi
(2017) Geografi Materi Lingkungan Hidup Kelas
Xl-IPS Di SMA Negeri Se-Kabupaten
Pekalongan.
22 Siti Hayani et, Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber SMA,
al Belajar Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi
(2015) Geografi Materi Lingkungan Hidup Kelas
XI-IPS di SMA Negeri Se-Kabupaten
Pekalongan
23 Susan Evelin Pengaruh Lingkungan Sebagai Sumber SMA,
Manakane Belajar Terhadap Hasil Belajar Geografi di Geografi
(2017) SMA 1 Piru Kabupaten Seram Bagian
Barat.
24 Wa Ode Nur Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media SMA,
Kardila Pembelajaran Geografi Materi Lingkungan Geografi
(2019) Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Geografi Kelas XI IPS 1 SMAN 1 Lawa
25 Daer Janrus Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan SMP, IPS
(2018) Sebagai Sumber Belajar Terhadap Hasil Terpadu
Belajar Peserta didik.
26 Eko Heri Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber SMP, IPS
Widiastuti Pembelajaran Mata Pelajaran IPS. Terpadu
(2017)
27 Erma Ariani Lingkungan Fisik di Sekitar Sekolah SMP, IPS
(2018) Sebagai Sumber Belajar IPS SMP Negeri 3 Terpadu
Jorong Kabupaten Tanah Laut.
28 Intan Fitria et, Hubungan Pemanfaatan Fasilitas Dan SMP, IPS

8
No Nama Judul Jenjang
al (2018) Lingkungan Belajar Dengan Hasil Belajar Terpadu
Geografi Peserta didik Kelas XI IPS SMP
Negeri 4 Banda Aceh.
29 Miftakhul Efektivitas Penggunaan Lingkungan SMP, IPS
Jannah Sebagai Sumber Belajar Materi Pokok Terpadu
(2012) Bahasan Ekosistem Pada Kelas VII SMP N
2 Pringapus Kabupaten Semarang Terhadap
Hasil Belajar Peserta didik.
30 Partini et, al Meningkatkan Kemampuan Belajar Peserta SMP, IPS
(2016) didik Melalui Pemanfaatan Alat Peraga Terpadu
Materi Kondisi Lingkungan Geografis
Tema Selamatkan Makhluk Hidup
Pelajaran IPS.
31 Santriani Hasan Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan SMP, IPS
(2014) Sekolah Terhadap Peningkatan Hasil Terpadu
Belajar Peserta didik Pada Materi Ajar
Interaksi Makhluk Hidup Dengan
Lingkungan di SMP Negeri 2 Mesjid Raya
Kabupaten Aceh Besar.
Total SD IPS 6 Artikel
SMP IPS Terpadu 7 Artikel
SMA Geogafi 18 Artikel

Berdasarkan Tabel 1 terdapat 31 artikel yang digunakan oleh peneliti yang berasal
dari tahun 2011 hingga 2020, dengan subjek pemanfaatan lingkungan yang digunakan
hanya dari Inclusion and Exclusion Criteria atau multi-stage process. Berdasarkan pada
artikel yang terpilih tersebut selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan pada tahun terbit
artikel Gambar 1 klasifikasi ini dimaksud untuk mempermudah peneliti dalam
mengidentifikasi dari artikel yang telah dikumpulkan.
.

8 7
7 6
6
5 4 4
4 3 3
3 2
2 1 1
1
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 1. Diagram Jumlah Artikel Berdasarkan Tahun Publikasi


Sumber: Peneliti, 2020

9
Berdasarkan Gambar 1 pada tahap ini akan menjawab pertanyaan dari Research
Question (RQ) dan membahas hasil dari metode serta pendekatan yang dominan muncul
dari tahun 2011-2020. Kemudian peneliti mengelompokan hasil artikel berdasarkan tahun
penerbitnya.
3.1 Anlisis Pengelompokan Berdasarkan Tahun Penerbitan Artikel
Berikut penjelasan secara lebih rinci terkait dengan klasifikasi 31 artikel berdasarkan
pada Inclusion and Exclusion Criteria.
Pada tahun 2012 terdapat satu penelitian yang sesuai dengan Inclusion and
Exclusion Criteria yaitu penelitan yang di lakukan oleh Miftakhul Jannah, yang
menyatakan bahwa pemanfaatan lingkungan dalam proses belajar sangat
mempengaruhi peserta didik dalam proses belajar. Menggunakan lingkungan sebagai
sumber belajar sendiri dapat meningkatkan kemampuan belajar peserta didik.
Lingkungan yang berada disekitar kita baik di sekolah maupun di luar sekolah dapat
dijadikan sumber belajar disamping itu lingkungan luar sekolah juga dapat digunakan
sebagai sumber belajar baik berupa hewan, manusia ataupun masyarakat, tumbuh-
tumbuhan, ataupun sumber daya alam lainnya
Pada tahun 2013 terdapat tiga penelitian yang sesuai dengan Inclusion and
Exclusion Criteria yaitu penelitan yang di lakukan oleh Endah Hendarwati,. Ni Kade
Bintarini et, al. dan Rima Khasnia Lustanti et, al . Dari artikel tersebut peneliti
melakukan kesimpulan menggenai pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar,
bahwa manfaat lingkungan sendiri bagi peserta didik dapat meningkatkan kemauan
lebih tinggi mengikuti pelajaran, sehingga dapat mempengaruhi kondisi psikologis dan
segenap potensi peserta didik dalam bentuk kecerdasan, intelegensi atau intelektual
yang meliputi berbagai kemampuan, seperti penalaran, kemampuan berpikir abstrak,
dan kemampuan verbal terhadap pelajaran yang disampaikan.
Pada tahun 2014 terdapat satu penelitian yang sesuai dengan Inclusion and
Exclusion Criteria yaitu penelitan yang di lakukan oleh Santriani Hasan yang
menyatakan bahwa pemanfaatan lingkungan dalam proses belajar peserta didik dapat
memahami secara langsung permasalahan yang dipelajari di lingkungan, tetapi terdapat
kekurangan dalam proses belajar ini karena sulitnya mengkondisikan peserta didik
sehingga kurang optimalnya proses belajar.
Pada tahun 2015 terdapat dua penelitian yang sesuai dengan Inclusion and
Exclusion Criteria yaitu penelitan yang di lakukan oleh Musriani dan Siti Hayani et,
al. Dari artikel tersebut peneliti melakukan kesimpulan menggenai pemanfaatan

10
lingkungan sebagai sumber belajar, bahwa manfaat lingkungan sendiri dapat
memperkaya bahan dan kegiatan belajar, serta menambah wawasan dan pengetahuan
peserta didik karena mereka belajar tidak hanya terbatas oleh tempat dinding kelas,
selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab peserta didik dapat mengalami langsung
dan dapat mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk berkomunikasi dengan
lingkungan alam sekitar.
Pada tahun 2016 terdapat empat penelitian yang sesuai dengan Inclusion and
Exclusion Criteria yaitu penelitan yang di lakukan oleh Muzakkir, Partini et, al.,
Syofnidah Ifrianti et, al., dan Isye Ramawati et, al., dari artikel tersebut peneliti
melakukan kesimpulan menggenai pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar,
dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, peserta didik akan melihat
dengan lugas masalah yang dipelajari sehingga hasil belajar peserta didik akan lebih
baik karena hasil belajar bergantung dari proses belajar dan kegiatan belajar yang
dilaksanakan.
Pada tahun 2017 terdapat lima penelitian yang sesuai dengan Inclusion and
Exclusion Criteria yaitu penelitan yang di lakukan oleh Andi Ikhsan, Eko Heri
Widiastuti, Moh. Miftahul Choiri, dan Salim Maisaroh et, al., dari artikel tersebut
peneliti melakukan kesimpulan menggenai pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar, bahwa manfaat yang diperoleh dari kegiatan mempelajari lingkungan dalam
proses belajar yaitu dapat membantu peserta didik mempelajari lingkungan, kegiatan
belajar lebih menarik dan tidak membosankan karena peserta didik tidak duduk dikelas
berjam-jam, sehingga motivasi belajar peserta didik akan lebih tinggi.
Pada tahun 2018 merupakan artikel terbanyak yang didapatkan peneliti yang
sesaui dengan Inclusion and Exclusion Criteria yaitu tujuh penelitan, yang di lakukan
oleh Anggra Lita Sandra Dewi et, al., Daer Janrus, Erma Ariani, Hardi et, al., Intan
Fitria et, al., Nur Fadilah et, al., dan Ratna Dewi, dari artikel tersebut peneliti
melakukan kesimpulan menggenai pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
pembelajar, dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar pendidik dapat
dengan mudah menyampaikan materi ataupun memberikan praktek kepada peserta
didik dan peserta didik juga lebih mudah menerima materi yang diberikan oleh
pendidik. Kesadaran peserta didik juga sangat diperlukan dalam mengikuti kegiatan
proses belajar. Tetapi terdapat sebuah kendalan dalam melakukan pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar, salah satunya adalah keterbatasan waktu dalam
proses belajar, dalam pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar membutuhkan

11
kesiapan dan waktu yang ideal agar dapat mencapai efektivitas dalam proses belajar
tersebut.
Pada tahun 2019 terdapat enam penelitian yang sesuai dengan Inclusion and
Exclusion Criteria yaitu penelitan yang di lakukan oleh Afan Chrislando, Irwandi et,
al., Jamila et, al., Mohammad Afifulloh, Qibtiyah dan Wa Ode Nur Kardila, dari artikel
tersebut peneliti melakukan kesimpulan menggenai pemanfaatan lingkungan sebagai
sumber belajar, bahwa manfaat yang diperoleh dari kegiatan mempelajari lingkungan
dalam proses belajar yaitu peserta didik mampu mengobservasi sendiri apa yang
diamatinya dan peserta didik memperoleh pengalaman lansung sebagai ilmu yang
diaplikasikannya dari teori lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
Pada tahun 2020 terdapat dua penelitian yang sesuai dengan Inclusion and
Exclusion Criteria yaitu penelitan yang di lakukan oleh Nuraini et, al., dan Nurlaili
Dina Hafni dari artikel tersebut peneliti melakukan kesimpulan menggenai pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar, bahwa manfaat yang diperoleh dengan melakukan
kegiatan mempelajari lingkungan dalam proses pembelajaran diharapkan peserta didik
dapat memiliki kepedulian terhadap lingkungannya, dan berawal dari pemahaman
konsep dan kepedulian itu peserta didik dapat mencari sebuah solusi, mengambil
sebuah keputusan dan melakukan tindakan nyata ketika menghadapi permaslahan
dalam lingkunganya.
3.2 Analisis Pengelompokan Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Dalam penelitian ini peneliti menganalisis dan mengelompokkan temuan artikel
berdasarkan jenjang pendidikan penelitian artikel.

Jenjang Pendidikan

6 Artikel
SD
SMP
18 Artikel 7 Artikel
SMA

Gambar 2. Diagram Jumlah Artikel Berdasarkan Jenjang Pendidikan


Sumber: Peneliti, 2020

12
3.2.1 Pemanfaatan Lingkungan Pada Jenjang Pendidikan SD IPS
Pembelajaran IPS merupakan salah satu pelajaran yang inovatif yang berkaitan erat
dengan lingkungan sekitar, yang mengharuskan pendidik untuk menggunakan
lingkungan sebagai sumber belajar. Lingkungan sekitar mempunyai peran penting
dalam proses pembelajaran IPS di Sekolah Dasar (SD), karena lingkungan dapat
berfungsi sebagai sarana dan media belajar. Pada dasarnya anak usia Sekolah Dasar
taraf perkembangan intelektualnya termasuk kategori oprasional kongkret, sehingga
dengan memanfaatkan lingkungan sekitar dalam proses pembelajaran IPS, maka
peserta didik dapat memperoleh pengalaman yang aktual dan nyata, sehingga
diharapkan lebih mudah dalam mempelajari konsep pembelajaran IPS. Menurut Rosita
(2018) sumber belajar yang paling dekat dengan anak atau peserta didik adalah
lingkungan, karena dengan lingkungan sumber ide dan inspirasinya tiada terbatasanya.
Pendidik memanfaatkan limgkungan dengan cara membawa peserta didik ke
lingkungan yaitu ke luar sekolah atau halaman sekolah untuk mengajari materi secara
nyata kepada peserta didik. Contohnya pada materi yang berkaitan dengan tumbuhan,
peserta didik tidak hanya mendengarkan dan membayangkan penjelasan teori materi
oleh pendidik, namun dapat menyaksikan secara langsung mengenai tumbuhan
tersebut. Begitupun dengan materi materi lainya. Menurut Istialina (2016) Pendidik
juga dapat memanfaatkan lingkungan dengan cara membawa lingkungan atau sumber
belajar tersebut ke dalam ruang kelas. Misalnya, saat menjelaskan materi tentang flora,
pendidik membawa contoh flora tersebut ke dalam kelas. Seperti rumput, akar
tumbuhan, bunga, dan bagian tumbuhan lainnya.
Pemanfaatan lingkungan pada jenjang sekolah dasar (SD) masih banyak pendidik
yang belum mengoptimalkan sumber belajar menggunakan lingkungan sebagai sumber
belajar, karena pendidik mengira dengan memanfaatkan lingkungan peserta didik hanya
akan bermain-main dan tidak srius dalam kegiatan pelajaran, sehingga proses belajar
hanya dilakukan didalam ruang kelas. Tetapi juga ada sebagaian pendidik yang sudah
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, karena dengan memanfaaatkan
lingkungan peserta didik akan lebih aktif dalam proses kegiatan pembelajaran.
3.2.2 Pemanfaatan Lingkungan Pada Jenjang Pendidikan SMP IPS Terpadu
Geografi sebagai salah satu bidang IPS menyediakan berbagai pengalaman dalam
sumber belajar untuk memahami konsep dan proses dalam mempelajari tentang
keruangan yang mencakup fenomena fisik dan mahkluk hidup di atas permukaan bumi.
Lingkungan dalam pembelajaran geografi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang

13
berada di lingkungan sekolah atau tempat tinggal peserta didik yang termasuk di
dalamnya mahkluk hidup maupun benda mati yang dapat dijadikan sumber belajar
(Khanifah, 2012). Bahwa lingkungan tersebut dapat menjadi objek observasi, sarana
atau tempat melakukan percobaan/penyelidikan dan sebagai tempat untuk memperoleh
sebuah informasi. Melalui pendekatan lingkungan proses pembelajaran akan menjadi
lebih bermakna, sikap peserta didik terhadap penguasaan konsep dapat diminimalkan
dan pemahaman peserta didik akan membekas diingatannya. Sehinga hal tersebut dapat
dimanfaatkan untuk memecahkan masalah di dalam lingkungan dan dapat menanamkan
sikap, rasa cinta terhadap lingkungan (Ahmadi, 2012).
Pembelajaran IPS selain dari buku teks atau LKS peserta didik, lingkungan
merupakan sumber belajar yang sangat penting, hal tersebut dapat dilihat dari objek
yang dipelajari dalam materi pelajaran IPS, yang mana memiliki tujuan untuk mengenal
konsep-konsep yang barkaitan dengan kehidpuan masyarakat dan lingkungannya.
Dalam kurikulum 2013 untuk SMP/MTS dijelaskan bahwa pelajaran IPS
merupakan pelajaran yang mengkaji tentang isu-isu sosial dengan unsur kajiannya
dalam konteks peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi. Pada hakikatnya pelajaran
IPS merupakan ilmu pengetahuan yang menelaah manusia dalam hubungan sosial,
lingkungan atau kemasyarakatannya (Fitriyani, 2015).
Terdapat beberapa bentuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar pada
pelajaran IPS terpadu di SMP, seperti pendidik memberi tugas berupa pengamatan
interaksi antar teman, pembuatan biopori disekitar lingkungan sekolah, melakukan
observasi kondisi lingkungan masyarakat disekitar rumah peserta didik, ada juga seperti
mencari data jumlah penduduk disekitar rumah peserta didik, dan yang lebih
menyenangkan bagi peserta didik yaitu melakukan kegiatan outing class atau moving
class peserta didik diajak keluar lingkungan sekolah seperti ke museum, kraton, pantai,
ataupun kunjungan ketempat bersejarah lainya. Setelah itu peserta didik diberi tugas
berupa pembuatan laporan pengamatan yang sudah dilakukan dilingkungan tersebut.
3.2.3 Pemanfaatan Lingkungan Pada Jenjang Pendidikan SMA Mata Pelajaran
Geografi
Pelajaran merupakan masalah yang komplek dimana banyak faktor yang daapat
mempengaruhi, salah satunya adalah pendidik, yang merupakan komponen yang
berparan penting dalam keberhasilan proses pembelajaran. Peran yang harus dilakukan
pendidik adalah mengusahakan agar setiap peserta didik dapat berinteraksi secara aktif
dengan berbagai sumber belajar yang ada. Selain pendidik masih banyak lagi sumber

14
belajar yang lain. Lingkungan yang dijadikan sumber belajar akan memberikan
pengalaman bagi peserta didik dalam memahami fenomena yang terjadi di permukaan
bumi (Geosfer).
Salah satu sumber belajar yaitu lingkungan, karena lingkungan dapat dijadikan
sumber belajar yang optimal untuk mencapai proses dan hasil pembelajaran, sebab
peserta didik dapat mengetahui secara langsung keadaan yang sebenarnya, dan
pembelajaran dapat menjadi lebih menarik, dengan begitu proses pembelajaran tidak
akan membosankan (Bintarni, 2013). Pembelajaran dapat dilakukan dalam lingkungan
sekolah maupun luar sekolah, serta dapat pula belajar dari peristiwa alam yang dialami
oleh masyarakat, dan lain sebagainya.
Ada beberapa lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yaitu
lingkungan masyarakat atau lingkungan sosial yang mempelajari tentang interaksi antar
kehidupan bermasyarakat seperti adat istiadat yang ada di masyarakat, sistem nilai,
perubahan sosial dan lain sebagainya (Istialina, 2016). Adapula lingkungan alam yang
mempelajari tentang sumber daya alam, tumbuhan, hewan dan lain sebagainya. Yang
terakhir adalah lingkungan buatan meliputi bendungan, taman, irigasi dan lain
sebagainya.
Proses kegiatan pembelajaran pemanfaatan lingkungan ini dilakukan dengan cara
praktek lapangan atau turun langsung kepada masyarakat, seperti mengamati, bertaya
atau wawancara. Dengan adanya praktek lapangan ini membuat peserta didik dapat
lebih mudah memahami atau menguasai materi, karena peserta didik dapat mengetahui
keadaan yang sebenarnya di dalam lingkungan dan masyarakat secara langsung, serta
peserta didik dapat menambah pengalaman, dengan pengalaman peserta didik dapat
lebih mudah untuk mengingat materi yang telah di dapat.
Hasil yang di dapat dari kegiatan pembelajaran pemanfaatan lingkungan ini
adalah peserta didik mendapatkan pembelajaran yang berupa faktual, pembelajaran
lebih menarik dan tidak membosankan, peserta didik dapat menambah pengalaman dan
teman baru, serta dapat membantu memecahkan masalah yang berada didalam
lingkungan yang terjadi di suatu lingkungan masyarakat. Maka dari itu pembelajaran
dengan memanfaatkan lingkungan sumber pelajaran sangatlah efektif untuk dilakukan
dalam pelajaran geografi.

15
3.3 Perbandingan Perkembangan Penggunaan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
dari Tahun Ke Tahun.
Pada tahun 2012 menurut penelitian yang dilakukan Miftakhul Jannah dari hasil yang
didapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik dengan menggunakan sumber
belajar lingkungan sebagai sumber belajar lebih baik dari hasil belajar peserta didik
dengan menggunakan belajar di dalam ruang kelas pada materi pokok ekosistem
peserta didik kelas VII SMPN 2 Pringapus Kabupaten Semarang tahun ajaran 2012-
2013. Sehingga belajar yang menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar efektif
terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pokok ekosistem peserta didik kelas VII
SMPN 2 Pringapus Kabupaten Semarang tahun ajaran 2012-2013.
Pada tahun 2013 menurut penelitian yang dilakukan oleh Rima Khasnia Lustanti
et, al menyatakan bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar melalui
metode inkuiri dalam proses belajar IPS dapat menyemangati peserta didik tersebut,
terlihat dari keinginan dan kepuasan mereka dalam mengikuti belajar IPS, peserta didik
berani membuat pertanyaan atau jawaban serta mampu berfikir secara kritis. Hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan lingkungan sebagai
sumber belajar dalam strategi permintaan lebih unggul daripada belajar dengan teknik
bicara.
Pada tahun 2014 menurut penelitian yang dilakukan oleh Santriani Hasan
berdasarkan penelitian bahwa aktivitas belajar peserta didik saat menggunakan model
belajar memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang mempunyai nilai rata-
rata yang tinggi. Dengan demikian aktivitas peserta didik cenderung menunjukan hasil
yang maksimal. Dapat dilihat dari hasil peserta didik mempresentasikan hasil yang
diperoleh dilapangan.
Pada tahun 2015 menurut penelitian yang dilakukan oleh Siti Hayani et, al
menyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan aktivitas peserta didik dalam belajar outdoor
study pada mata pelajaran geografi materi lingkungan hidup di sekolah dengan
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajarnya sudah berjalan cukup baik.
Namun itu semua tergantung dari masing-masing sekolah, mulai dari belajar oleh
pendidik maupun aktivitas peserta didik sendiri.
Pada tahun 2016 menurut penelitian yang dilakukan oleh Syofnidah et, al dan
Partini et, al menyatakan Belajar dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar merupakan metode terbaik untuk membangun penalaran dasar peserta
didik. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa hasil pengujian teori bahwa terdapat

16
peningkatan pengadaan nilai rata-rata sebelum penerapan (pretest) dan sesudah
penerapan (post test) pada interaksi belajar. Pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar setelah diterapkan melalui metode inkuiri memiliki peningkatan yang
signifikan dalam kelompok eksperimen daripada di kelompok kontrol.
Pada tahun 2017 menurut penelitian yang dilakukan Salim Maisaroh et, al
menyatakan pemanfaatan lingkungan sekolah dapat dijadikan acuan untuk memotivasi
para pendidik agar memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar guna
membantu meningkatkan belajar peserta didik. Hambatan yang muncul dalam upaya
pemanfaatan sumber belajar bagi pendidik yang selama ini sebenarnya memiliki
pandangan terbatas terhadap sumber belajar. Sebagian besar pendidik sebenarnya
memiliki perspektif yang tipis tentang sumber belajar, yang menurut mereka sumber
belajar harus diartikan sebagai buku atau literatur lainnya. Halangan lainnya adalah
pendidik sebagai satu-satunya penguasa di kelas. Upaya yang dilakukan oleh para
pendidik untuk menaklukkan halangan tersebut adalah dengan memanfaatkan
lingkungan sekolah para pelajar dapat langsung beradaptasi dengan alam sehingga
anak-anak tidak bosan dalam belajar. Pemahaman diharapkan memiliki pilihan untuk
menggali sebanyak mungkin materi yang diharapkan dari lingkungan dalam interaksi
belajar.
Pada tahun 2018 menurut penelitian yang dilakukan Hardi et, al berdasarkan
hasil penelitian yang disajikan dalam pembahasan, disimpulkan bahwa pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar geografi dapat membantu meningkatkan hasil
belajar peserta didik. Hal tersebut dibuktikan dengan analisis hasil belajar peserta didik
pada setiap siklusnya. Namun belajar dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar memerlukan perencanaan dan waktu yang ideal sehingga dapat mencapai
efektivitas hasil pada setiap aktivitas belajar. Kegiatan belajar (IPS) dengan
pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat menambah inspirasi pendidik
dan mendapat reaksi positif dari para peserta didik, hal ini menjadikan respon positif
dari peserta didik dan belajar lebih menyenangkan.
Pada tahun 2019 menurut penelitian yang dilakukan Afan Chrislando et, al
menyatakan pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan
memanfaatkan objek-objek yang ada dalam lingkungan sekolah, sebenarnya akan
membantu upaya belajar berjalan dengan mudah. Jika pendidik dapat memanfaatkan
teknik penyampaian materi secara efektif dan tepat, maka cara penyampaian materi

17
akan tercapai dengan tepat, dalam hal bagaimana memanfaatkan lingkungan umum
sebagai media belajar.
Pada tahun 2020 menurut penelitian yang dilakukan Nuraini et, al menyatakan
bahwa sesuai dengan tujuan belajar ujian sosial yang bermaksud untuk mengajak
peserta didik berpikir secara kritis, maka bidang studi ujian sosial cukup disampaikan
dengan menghafal atau mengingat saja. Pendapat tersebut tentunya akan menjadikan
studi IPS sebagai mata pelajaran yang kurang diminati peserta didik. Kondisi ini
disebabkan tidak hanya karena pendidik belum memahami kemampuan lingkungan
secara umum untuk dimanfaatkan sebagai sumber belajar, namun juga karena pendidik
kurang imajinatif dalam memilih teknik belajar.
Manfaatkan lingkungan sebagai sumber pembelajaran geografi dengan membawa
peserta didik untuk mengamati lingkungan langsung akan menambah keseimbangan
dalam kegiatan belajar mengajar. Artinya kegiatan belajar tidak hanya dilakukan di
dalam ruang kelas namun juga di luar ruang kelas, dalam hal ini lingkungan sebagai
sumber belajar sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, keterampilan sosial,
budaya, dan perkembangan emosional serta intelektual peserta didik tersebut. Menurut
Abdul (2012) sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik dan pendidik
jika sumber belajar dikoordinasikan melalui suatu perencanaan yang memungkinkan
seseorang untuk memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak maka tempat atau
lingkungan alam sekitar, benda, orang dan atau buku-buku hanya sekedar tempat yang
tidak berarti apa-apa.
Sehingga peneliti melakukan kesimpulan yang dianalisis dengan menggunakan
Inclusion and Exclusion Criteria sebagai berikut :
3.3.1 RQ1. Apa manfaat lingkungan sebagai sumber belajar geografi.
Lingkungan sendiri sebagai sumber belajar geografi sangatlah beragam manfaatnya,
dari lingkungan sosial, lingkungan fisik, dan lingkungan budaya. Lingkungan yang ada
di sekitar peserta didik merupakan sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk
mencapai proses dan hasil belajar yang berkualitas. Jumlah sumber belajar yang
tersedia di lingkungan ini tidak terbatas, sekalipun pada umumnya lingkungan tersebut
tidak dirancang secara sengaja untuk kepentingan pendidikan.
3.3.2 RQ2. Bagaimana cara memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar geografi.
Pendidik harus semaksimal mungkin dapat memanfaatkan sumber atau media belajar
yang terdapat di lingkungan, baik itu di sekitar sekolah ataupun di luar lingkungan

18
sekolah. Sekurang-kurangnya sekolahan tersebut memiliki jenis kekayaan sumber
belajar yang bermanfaat yaitu:
1) Masyarakat desa atau kota di lingkungan sekolah, dengan memanfaatkan ini peserta
didik dapat langsung melakukan komunikasi apa yang terjadi di sekitar lingkungan
masyarakat tersebut serta dapat membandingkan kegiatan sosial antara masyarakat
desa dan kota.
2) Lingkungan fisik di sekitar sekolah.
Lingkungan sekolah yang sebenarnya adalah semua aspek fisik yang ada di dalam
lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah yang sebenarnya mencakup: halaman
sekolah, ruang belajar, dan peralatan belajar serta kantor dan yayasan pendukung
lainnya.
3) Bahan sisa yang sudah tidak terpakai dan barang bekas yang terbuang yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan, namun kalau kita olah dapat bermanfaat
sebagai sumber dan alat bantu dalam proses belajar.
4) Peristiwa alam dan peristiwa terjadi di depan umum cukup untuk menarik perhatian
para peserta didik. Ada peristiwa yang tidak dapat dipastikan berulang kembali.
3.3.3 RQ3. Faktor-faktor apa saja yang menghambat dari pemanfaatan lingkungan alam
belajar geografi di Indonesia ?
Beberapa masalah atau faktor menghambat dari proses pemanfaatan lingkungan sumber
belajar yaitu :
Sempitnya pandangan pendidik bahwa kegiatan belajar hanya terjadi di kelas, ia
lupa bahwa tugas belajar peserta didik harus dimungkinkan jam pelajaran eksternal atau
kegiatan belajar baik secara individu atau kelompok dan di antaranya dapat dilakukan
dengan mempelajari lingkungan. Kegiatan belajar belum tersusun yang menyebabkan
ketika peserta didik diarahkan ke tujuan untuk melakukan kegiatan belajar kegiatan
belajar yang dihadapkan sehingga menimbulkan kesan main-main. Pendekatan terbaik
untuk mengatasi ini adalah melalui perencanaan yang cermat sebelum tindakan
dilakukan. Misalnya menentukan target belajar yang menjadi andalan peserta didik,
mencari tahu apa yang harus diwujudkan, berapa lama merealisasikannya, bagaimana
cara mendapatkan data, mencatat hasil yang didapat, dan lain-lain. Ada kesan dari
pendidik dan peserta didik bahwa kegiatan belajar di lingkungan memakan waktu
cukup lama, sehingga mereka menghabiskan waktu belajar di kelas. Kesan ini kurang
tepat karena kunjungan ke kebun sekolah untuk melihat kondisi tanah, jenis tumbuhan,

19
dan lain sebagainya hanya dilakukan beberapa saat, lalu kembali ke kelas untuk juga
berdiskusi. tentang apa yang telah dia sadari.
Pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber pembelajaran dapat
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar peserta didik, membantu
keefektifan proses pembelajaran, mengarahkan perhatian peserta didik untuk
berkonsentrasi pada isi materi pelajaran, memperlancar pencapaian tujuan, untuk
memahami dan mengingat informasi yang diberikan, pembelajaran menjadi lebih
menarik, membawa variasi baru bagi pengalaman belajar peserta didik sehingga peserta
didik tidak bosan dan tidak bersikap pasif, serta dapat mengatasi keterbatasan indera,
ruang, dan waktu dengan menghadirkan gambaran objek yang sedang dipelajari di luar
ruang kelas secara langsung hal ini sejalan dengan penelitian Nuraini (2020) yang
menyatakan menyatakan bahwa pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan sekolah
memungkinkan peserta didi untuk menginterpretasikan dan menjelaskan berbagai
fenomena dunia nyata dan mengontruksikan pemahaman mereka sendiri tentang
fenomena tersebut.
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber pembelajaran, banyak manfaat bagi
peserta didik maupun pendidik itu sendiri, peserta didik lebih banyak mendapatkan
pengetahuan yang sangat luas, peserta didik bisa banyak belajar dengan cara
mengamati lingkungan sekitar dengan secara langsung, peserta didik bisa melihat
fenomena-fenomena apa saja yang terjadi dilingkungan sekitar mereka. Dalam
penelitian ini dapat dilihat dari berbagai artikrl penjelasan diatas bawah memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar sangatlah besar keuntungan bagi pendidik maupun
peserta didik.
Keuntungan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar peserta didik,
salah satunya menghemat biaya, karena dengan memanfaatkan benda-benda yang telah
ada di lingkungan sekitar, yaitu praktis dan mudah dilakukan, tidak memerlukan
peralatan khusus, memberikan pengalaman yang nyata kepada peserta didik, pelajaran
menjadi lebih konkrit, karena pembelajaran menggunakan benda-benda yang berasal
dari lingkungan yang ada di sekitar peserta didik, maka benda-benda tersebuat yaitu
akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Dalam mempelajari ilmu
geografi peserta didik diharapkan dapat menggali bahan yang sebanyak-banyaknya dari
lingkungan dalam proses pembelajaran. Keaktifan peserta didik dalam menggali bahan
belajar yang ada di lingkungan akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang akan
peserta didik dapatkan nanti. Semakin banyak peserta didik mengamati, meneliti,

20
maupun mengkaji lingkungan sekitarnya, maka akan semakin banyak pula sumber
belajar yang ia dapatkan. Dengan begitu, diharapkan akan semakin baik dan
tercapainya dari tujuan pembelajaran tersebut.

4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dengan memanfaatkan lingkungan sebagai media
pembelajaran, banyak manfaat bagi peserta didik maupun pendidik itu sendiri, peserta
didik lebih banyak mendapatkan pengetahuan yang sangat luas, peserta didik bisa
banyak belajar dengan cara mengamati lingkungan sekitar dengan secara langsung,
peserta didik bisa melihat fenomena-fenomena apa saja yang terjadi dilingkungan
sekitar mereka. Dalam penelitian ini dapat dilihat dari berbagai artikel penjelasan di
atas bahwa memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran sangatlah besar
keuntungan bagi pendidik maupun peserta didik. Keuntungan memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar peserta didik, salah satunya menghemat biaya,
karena dengan memanfaatkan benda-benda yang telah ada di lingkungan sekitar, yaitu
praktis dan mudah dilakukan, tidak memerlukan peralatan khusus, memberikan
pengalaman yang nyata kepada peserta didik, pelajaran menjadi lebih konkret, karena
pembelajaran menggunakan benda-benda yang berasal dari lingkungan yang ada di
sekitar peserta didik, maka benda-benda tersebut yaitu akan sesuai dengan karakteristik
dan kebutuhan peserta didik.
Dalam mempelajari ilmu geografi peserta didik diharapkan dapat menggali bahan
yang sebanyak-banyaknya dari lingkungan dalam proses pembelajaran. Keaktifan
peserta didik dalam menggali bahan belajar yang ada di lingkungan akan berpengaruh
terhadap hasil belajar yang akan peserta didik dapatkan nanti. Semakin banyak peserta
didik mengamati, meneliti, maupun mengkaji lingkungan sekitarnya, maka akan
semakin banyak pula sumber belajar yang ia dapatkan. Dengan begitu, diharapkan akan
semakin baik pula hasil belajarnya.
4.2 Saran
Berdasarkan pada hasil penelitian yang terdapat dalam penelitian ini, sehingga peneliti
dapat menyimpulkan saran sebagai berikut : (1) Pembelajaran geografi yang membahas
berbagai fenomena di permukaan bumi termasuk fenomena yang sifatnya abstrak
hendaknya menggunakan sumber pembelajaran yang bervariasi khususnya sumber
visual agar meningkatkan minat peserta didik sekaligus meningkatkan hasil belajar. (2)

21
Untuk pendidik yang memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran perlu
meningkatkan kompetensi pendidik yang berkenaan dengan pemanfaatan lingkungan
sebagai sumber pembelajaran geografi. (3) Bagi penelitian lain, maka peneliti
menyarankan perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai perubahan proses
pembelajaran geografi berdasarkan perkembangan kurikulum, dan hasil penelitian ini
dapat dijadikan dasar referensi dalam penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hamid, W. (2018). Pembentukan Karakter Peduli Dan Berbudaya Lingkungan Bagi
Peserta Didik Di Madrasah Melalui Program Adiwiyata. Jurnal Pendidikan Dan
Manajemen Islam Volume 8, Nomor 2.
Abdul Majid. (2012). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.
Afan Chrislando. (2019). Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Media Pembelajaran.
Jurnal Pendidikan Pepatudzu, Vol. 15, No. 1, Mei 2019.
Http://Dx.Doi.Org/10.35329/Fkip.V15i1.303
Andi Ikhsan. & Sulaiman. (2017). Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar
Di Sd Negeri 2 Teunom Aceh Jaya. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pendidik Sekolah
Dasar Fkip Unsyiah. Volume 2 Nomor 1, 1-11
Anggra,L, S. & Ery, R. (2018). Peningkatan Hasil Belajar Peserta didik Melalui Pemanfaatan
Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Ips Pada Peserta didik Kelas Iv Sdn Jatijejer
Trawas Mojokerto Ta 2017-2018. Else (Elementary School Education Journal).
Volume 2 Nomor 2.
Astuti. & Wiwin Wiji, Fx. (2012). Pengaruh Motivasi Belajar Dan Metode Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar Ips Terpadu Kelas Viii Smp Pgri 16 Brangsong Kabupaten
Kendal. Economic Education Analysis Journal. Volume 1 (2). Hlm. 2
Azizaturrohmah. (2014). Pemahaman Etika Berdagang Pada Pedagang Muslim Pasar
Wonokromo Surabaya (Studi Kasus Pedagang Buah), Jurnal, Jestt Vol. 1 No. 4.
B. Kitchenham, (2007) “Systematic Literature Reviews In Software Engineering A
Systematic Literature Review,” Information And Software Technology, Vol. 51, No.
1. Elsevier,
Daer Janrus. (2018). Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Terhadap
Hasil Belajar Peserta didik. Jurnal Fkip Universitas Lampung.
Darmadi. & Hamid. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Dan Sosial. Bandung: Alfabeta
Eko Heri, W. (2017). Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Pembelajaran Mata
Pelajaran Ips. Satya Widya, Vol. 33, No. 1. Juni 2017: 29-36.
Endah, H. (2013). Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Melalui
Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Peserta didik Sdn I Sribit Delanggu Pada
Pelajaran Ips. Pedagogia Vol. 2, No. 1, Februari 2013: Halaman 59-70

22
Entot Suhartono. (2017). Systematic Literatur Review (Slr): Metode, Manfaat, Dan
Tantangan Learning Analytics Dengan Metode Data Mining Di Dunia Pendidikan
Tinggi. Amik Jakarta Teknologi Cipta. Infokam Nomor I Th. Xiii/Maret/2017 73.
Erma Ariani. (2018). Lingkungan Fisik Di Sekitar Sekolah Sebagai Sumber Belajar Ips Smp
Negeri 3 Jorong Kabupaten Tanah Laut. Socius Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran Ilmu Sosial, 7. (1) April 2018
Hardi. & Syamsul, Bardi. (2018). Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Peserta didik Kelas Xi-Isi Sma 16
Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahapeserta didik Pendidikan Geografi Fkip Unsyiah
Volume 3, Nomor 2, Hal 158-167, Mei 2018.
Hasbullah. (2005). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Intan, F. & Alamsyah, T. (2018). Hubungan Pemanfaatan Fasilitas Dan Lingkungan Belajar
Dengan Hasil Belajar Geografi Peserta didik Kelas Xi Ips Sma Negeri 4 Banda
Aceh. Jurnal Ilmiah Mahapeserta didik Pendidikan Geografi Fkip Unsyiah Volume
3, Nomor 2, Hal 185-191, Mei 2018.
Irwandi. & Hery, F. (2019). Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Untuk
Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Peserta didik Sma Di Kawasan Pesisir,
Kalimantan Selatan. Jurnal Biologi-Inovasi Pendidikan Vol. 1, No. 2, Pp. 66-73 Juli-
Desember, 2019.
Isye, R. & Enok, M. (2016). Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Pembelajaran
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis. Gea, Jurnal Pendidikan Geografi,
Volume 16, Nomor 1, April 2016, Hlm 66-87.
Jamila, M. & Surtani. (2019). Pemanfaatan Lingkungan Alam Sebagai Sumber Belajar Oleh
Pendidik Geografi Di Sma Negeri 3 Kota Padang Panjang. Jurnal Buana Jurusan
Geografi Fakultas Ilmu Sosial – Unp E-Issn : 2615 – 2630 Vol-3 No-6 2019.
Kunandar. (2007) Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(Ktsp) Dan Sukse Dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada,
2007), Hal. 8
Maryani. & Enok. (2011). Pengembangan Program Pembelajaran Ips Untuk Peningkatan
Keterampilan Sosial. Bandung: Alfabeta.
Miftahul Jannah. (2012). Efektivitas Penggunaan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Materi
Ipa Pokok Bahasan Ekosistem Pada Kelas Vii Smpn 2 Pringapus Kabupaten
Semarang Terhadap Hasil Belajar Peserta didik:
Http://Journal.Walisongo.Ac.Id/Index.Php/Phenomenon.Article/Download/138/119
Moh. Miftahul, C. (2017). Upaya Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar
Anak. Jurnal Refleksi Edukatika 8 (1) (2017) P-Issn: 2087-9385 E-Issn: 2528-696x
Http://Jurnal.Umk.Ac.Id/Index.Php/Re
Mohammad Afifulloh. (2019). Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial. Elementeris: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Islam
Volume 1 Nomor 1 Mei 2019 E-Issn: 2655-6324.
Muh. Rizal, M. (2015) Komunikasi Pembelajaran. : Jurnal Ilmu Kependidikan & Keislaman
Vol. 2 No. 1

23
Musriani (2015) Studi Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Terhadap Hasil
Belajar Geografi Pada Materi Atmosfer Peserta Didik Kelas X Di Sma Negeri 3
Takalar. S1 Thesis, Pascasarjana.
Muzakkir. (2016). Pengaruh Sumber Belajar Berbasis Lingkungan Terhadap Hasil Belajar
Peserta didik Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas X. Jurnal Teknologi Pendidikan
Volume 1 Nomor 2 Edisi Oktober 2016.
Ni Kade, B. & I Wayan, L. (2013). Determinasi Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sekolah
Sebagai Sumber Belajar Terhadap Gaya Belajar Dan Pemahaman Konsep Ips Pada
Peserta didik Kelas Iv Sdn Gugus Yudistira Kecamatan Negara. E-Journal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Dasar (Volume 3
Tahun 2013).
Nur, F. & Apik, B, S. (2018). Lingkungan Rawa Pening Sebagai Sumber Belajar Geografi
Sma Di Kabupaten Semarang. Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas
Negeri Semarang, Indonesia. Http://Journal.Unnes.Ac.Id/Sju/Index.Php/Edugeo .
Nuraini. & M, Ridhwan. (2020). Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Peserta didik Pada Materi Ajar Interaksi Makhluk Hidup
Dengan Lingkungan Di Smp Negeri 2 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Jurnal
Biology Education Volume 8 No. 2 Oktober 2020.
Nurlaili, D, H. (2020). Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Ips.
Premiere Vol 2 No 1 Tahun 2020.
Partini. & Budijanto. (2016). Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik. National Conference On
Economic Education Agustus 2016 Isbn: 978-602-17225-5-8.
Qibtiyah. (2019). Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Terhadap Hasil
Belajar Geografi. Jurnal Fkip Universitas Lampung. 23 Mei, 2019.
Ratna Dewi. (2018). Meningkatkan Kemampuan Belajar Peserta didik Melalui Pemanfaatan
Alat Peraga Materi Kondisi Lingkungan Geografis Tema Selamatkan Makhluk
Hidup Pelajaran Ips. Jmp Online Vol. 2 No. 11 November (2018) 1249-1258.
File:///D:/Siska/E-Jmp/Url%20:%20http:/E-Jurnalmitrapendidikan.Com
Rima, K, L. & M. Husni, A. (2013). Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Pada Pelajaran Ips Peserta didik Sekolah Dasar. Jpgsd. Volume 01
Nomor 02 Tahun 2013.
Salim, M. & Haryanto. (2017). Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar
Geografi Pada Materi Sumber Daya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
didik Kelas Xi Ma Tarbiyatul Islamiyah. Edu Geography 5 Maret, 2017.
Http://Journal.Unnes.Ac.Id/Sju/Index.Php/Edugeo
Santriani, H. (2014). Pengembangan Model Pembelajaran Geografi Melalui Penggunaan
Lingkungan Sebagai Sumber Belajar (Ls2b). Jurnal Fisika Edukasi Indonesia Issn :
2354-6816 Volume 1 Edisi 1 Januari 2014.
Siti, H. & Apik B, S. (2015). Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Outdoor
Study Pada Mata Pelajaran Geografi Materi Lingkungan Hidup Kelas Xi-Ips Di Sma
Negeri Se-Kabupaten Pekalongan. Edu Geography 3, Agustus 2015.
Http://Journal.Unnes.Ac.Id/Sju/Index.Php/Edugeo
Sudjana N. (20105). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Sinar Baru.

24
Supriadi. (2015). Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Proses Pembelajaran. Lantanida
Journal, Vol. 3 No. 2.
Susan Evelin, M. (2017). Pengaruh Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Terhadap Hasil
Belajar Geografi Di Sma 1 Piru Kabupaten Seram Bagian Barat. Jurnal Pedagogika
Dan Dinamika Pendidikan. Vol.5, No.2, Oktober 2017 (114-132).
Syofnidah, I. & Yesti, E. (2016). Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Media
Pembelajaran Ips Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Peserta Didik
Kelas Iii Min 10 Bandar Lampung. Terampil Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran
Dasar Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 P-Issn: 2355-1925.
Wa Ode, N, K. (2019). Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Geografi
Materi Lingkungan Hidup Dan Pembangunan Berkelanjutan Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Geografi Kelas Xi Ips 1 Sman 1 Lawa. Jurnal Penelitian Pendidikan
Geografi Volume 4. No 2 April 2019.
Winahyu D,S. (2018). Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Ipa Siswa Kelas V Sd N Mejing Ii Gamping
Sleman. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 27 Tahun Ke-7 2018.
Yantoro. (2015). Keterampilan Guru Dalam Mengelola Kelas. Jurnal Pendidikan Dasar
Volume Iii, Nomor 2.

25

Anda mungkin juga menyukai