Ibadah Sabda Minggu Biasa VI Tahun A

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

IBADAH SABDA HARI MINGGU BIASA VI TAHUN A

MINGGU, 12 FEBRUARI 2023


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan
disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan,
siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat
komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Saudara-saudari terkasih, hari ini kita merayakan
Hari Minggu Keenam dalam Masa Biasa. Bacaan-
bacaan hari ini mengajak kita untuk hidup suci.
Tuhan tidak pernah menghendaki kita berdosa,
melainkan hidup kudus. Hal ini ditegaskan dalam
bacaan pertama. “Tuhan tidak menyuruh orang
menjadi fasik, dan tidak memberi izin kepada siapa
pun untuk berdosa.”
Dalam bacaan kedua, rasul Paulus menceritakan
bahwa ia mewartakan keselamatan yang telah
dinanti-nantikan sejak dalam Perjanjian Lama.
Paulus menyadari bahwa hikmat Allah itu berbeda
dengan hikmat manusia. Allah menyatakan rencana
keselamatan-Nya dan itu terjadi dalam dan melalui
Yesus Putra-Nya. Keselamatan inilah yang diwarta-
kan terus menerus, agar orang lain pun dihantar
untuk mengimani Yesus sehingga ia kelak akan
selamat.
Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan
lanjutan Kotbah Yesus di Bukit. Yesus menegaskan
kembali inti dari Hukum Taurat. Semuanya
bermuara dari hati. Kalau hati kita tertuju kepada
Tuhan, maka kita pasti akan hidup sesuai dengan
kehendak Tuhan. Marilah kita membuka hati kita
agar kita dapat memuji Tuhan dengan sepenuh hati.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke
hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Allah Bapa kami dengan perantaraan Yesus Putra-
Mu, Engkau telah memanggil semua orang agar
bertobat dan percaya kepada Injil. Kami mohon,
jauhkanlah kami dari dosa-dosa dan berilah kami
keberanian untuk menanggapi panggilan-Mu dan
menempuh jalan yang ditunjukkan oleh Yesus
Putra-Mu.
Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab atau Lectionarium]
07. BACAAN PERTAMA (Sir. 15:15-20)
L : Bacaan dari Kitab Sirakh.
Asal sungguh mau, engkau dapat menepati hukum,
dan berlaku setia pun dapat kaupilih. Api dan air
ditaruh Tuhan di hadapanmu; kepada apa yang
kaukehendaki, dapat kauulurkan tanganmu. Hidup
dan mati terletak di depan manusia; apa yang dia
pilih, akan diberikan kepadanya.
Sungguh besarlah kebijaksanaan Tuhan. Dia kuat
dalam kekuasaan-Nya dan melihat segala-galanya.
Mata Tuhan tertuju kepada orang yang bertakwa
kepada-Nya. Dan segenap pekerjaan manusia Ia
kenal. Tuhan tidak menyuruh orang menjadi fasik,
dan tidak memberi izin kepada siapa pun untuk
berdosa.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 119:1b)
Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.

Mzm. 119:1-2,4-5,17-18,33-34
Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela,
yang hidup menurut Taurat Tuhan.
Berbahagialah orang
yang memegang peringatan-peringatan-Nya,
yang mencari Dia dengan segenap hati.
(Refren)

Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu,


supaya dipegang dengan sungguh-sungguh.
Kiranya hidupku mantap,
supaya aku memandang
keajaiban-keajaiban hukum-Mu.
(Refren)

Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan,


petunjuk-petunjuk ketetapan-Mu,
aku hendak memegangnya sampai saat terakhir.
Buatlah aku mengerti,
maka aku akan memegang hukum-Mu;
dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (1Kor. 2:6-19)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada
jemaat di Korintus
Saudara-saudara, sungguh demikian kami memberi-
takan hikmat di kalangan mereka yang telah matang,
yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang
bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu
penguasa-penguasa yang akan ditiadakan. Tetapi
yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang
tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia
dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.
Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenal-
nya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya,
mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia. Tetapi
seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat
oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga,
dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia:
semua yang disediakan Allah untuk mereka yang
mengasihi Dia." Karena kepada kita Allah telah
menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki
segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi
dalam diri Allah.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Mat. 11:25)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Terpujilah Engkau, Tuhan langit dan bumi, *
sebab rahasia kerajaan-Mu Kaubuka untuk orang
sederhana.
U : Alleluia
11. INJIL (Mat. 5:17-37)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-
murid-Nya, "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku
datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab
para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum
lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun
tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi.
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu
perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil,
dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia
akan menduduki tempat yang paling rendah di
dalam Kerajaan Surga; tetapi siapa yang melakukan
dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum
Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di
dalam Kerajaan Surga.
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagama-
anmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguh-
nya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga.
Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada
nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang
membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata
kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap
saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata
kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke
Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil!
harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-
nyala.
Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persem-
bahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan
sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap
engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan
mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan
saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan
persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan
lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia
di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan
menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu
menyerahkan engkau kepada pembantunya dan
engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata
kepadamu: Sesungguh-nya engkau tidak akan
keluar dari sana, sebelum engkau membayar
hutangmu sampai lunas. Kamu telah mendengar
firman: Jangan berzinah. Tetapi
Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang
memandang perempuan serta menginginkannya,
sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka
jika matamu yang kanan menyesatkan engkau,
cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik
bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari
pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam
neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesat-
kan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena
lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu
binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk
neraka. Telah difirmankan juga: Siapa yang
menceraikan isterinya harus memberi surat cerai
kepadanya. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap
orang yang menceraikan isterinya kecuali karena
zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa
yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia
berbuat zinah.
Kamu telah mendengar pula yang difirmankan
kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah
palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan
Tuhan. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah
sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena
langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi,
karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun
demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja
Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi
kepalamu, karena engkau tidak berkuasa
memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut
pun. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak,
hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari
pada itu berasal dari si jahat.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Kita baru saja mendengarkan bacaan Injil yang
mengisahkan ajaran Yesus yang bertolak dari hukum
Taurat. Yesus mengatakan bahwa Ia tidak meniadakan
Hukum Taurat melainkan menggenapinya. Karena itu,
Ia berusah untuk memberikan penekanan akan hal-hal
inti yang dimaksudkan oleh Hukum Taurat. Kita dalami
satu dua poin dari ajaran Yesus ini untuk kehidupan
kita saat ini.
Pertama, kesesuaian antara ibadah dengan hidup
harian. Yesus menyatakan bahwa adalah lebih baik
orang berdamai dengan sesamanya daripada melan-
jutkan ibadahnya. Bagi Yesus, ibadah harus sejalan
pula dengan hidup harian. Relasi yang baik dengan
Tuhan mesti juga terungkap dalam relasi yang baik
dengan sesama.
Secara singkat dapatlah dikatakan bahwa kita diajak
untuk hidup damai dengan sesama. Ketenangan batin
hanya dapat diperoleh kalau orang mampu menjalin
relasi yang baik dengan semua pihak. Ibadah juga
merupakan cara untuk membangun relasi yang baik
dengan Tuhan. Namun, Ketika kita membangun relasi
yang baik dengan sesama, kita sebenarnya sedang
menerjemahkan ibadah kita dalam hidup yang nyata.
Karena itu, mari kita hidup damai satu sama lain, agar
energi hidup kita menjadi lebih positif guna
membangun dunia dan Kerajaan Allah.
Kedua, kejujuran hidup. Yesus mengajarkan agar orang
tidak perlu bersumpah. Kalau ya katakan ya, dan kalau
tidak, katakan tidak. Yang selebihnya berasal dari si
jahat. Kata-kata Yesus ini mengingatkan para
pendengar-Nya untuk menjalani hidup apa adanya.
Orang mesti jujur dengan hidupnya sehingga ia mudah
dipercaya. Sumpah tidak akan berguna kalau orang
tidak menjalani hidup yang jujur.
Ajaran Yesus ini meneguhkan hati kita untuk hidup
sederhana dan apa adanya. Kejujuran hidup akan
membuat orang lain percaya kepada kita. Sikap yang
tidak jujur sebenarnya menyusahkan diri kita sendiri.
Kita akan dihantui oleh ketidakjujuran tersebut.
Kejujuran bukan selamanya menggembirakan. Ia
kadangkala menyakitkan, terutama ketika kita mesti
mengatakan hal-hal yang sebenarnya. Namun
demikian, ia akan menenangkan batin kita. Jika kita
jujur, batin kita akan lebih damai dan kita akan lebih
fokus pada pengembangan diri kita sendiri. Sebaliknya
ketidakjujuran akan menghambat perkembangan diri
sendiri. Mari kita saling menaruh kepercayaan dengan
sikap hidup yang jujur dan apa adanya. Tuhan
memberkati.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita
memanjatkan doa kepada Allah Bapa, yang
berkenan memberi kesempatan berkembang
sebagai manusia bebas dalam cinta kasih kepada
sesama.
P : Bagi penanggungjawab dalam Gereja. Kita berdoa
semoga Allah Bapa menerangi mereka agar mampu
menjamin kebebasan umat untuk semakin
mendekatkan diri kepada Yesus Kristus, Putra-Nya.
Dan semoga mereka menciptakan berbagai
peluang bagi umat untuk berkarya demi
perkembangan iman katolik. Marilah kita mohon…
P : Bagi masyarakat kita. Semoga Allah Bapa
menerangi hati dan budi masyarakat dalam memilih
aneka tawaran dunia, agar mereka tidak semakin
terpuruk dan jatuh dalam pemikiran sesaat demi
gengsi dan kenikmatan pribadi yang mengorbankan
iman. Marilah kita mohon…
P : Bagi orang muda. Semoga mereka semakin
disadarkan akan pengaruh buruk kemajuan dunia
dan teknologi yang dapat menghancurkan masa
depan mereka. Semoga mereka mampu menyikapi
pengaruh zaman ini dengan bijaksana. Marilah kita
mohon….
P : Bagi kita sekalian. Semoga Allah Bapa berkenan
mendampingi kita dalam menaati peraturan dengan
ketulusan hati atas dasar kasih kepada Tuhan dan
sesame. Semoga dengan demikian, kita semakin
pantas menjadi saksi tenang ajaran Yesus Kristus
kepada ornag-orang di sekitar kita. Marilah kita
mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahabaik, dengan bebas Putra-
Mu telah menjatuhkan pilihan untuk melaksanakan
kehendak-Mu. Kami mohon agar dalam masaya
yang cepat berubah ini kami mampu meneruskan
perjuangan Putra-Mu, Yesus Kristus, Tuhan dan
Pengantara kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].

16. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah itu mahabaik
dan mahasetia. Dalam kesetiaan-Nya Ia telah
memenuhi janji-Nya. Maka marilah kita bersukacita
dalam Dia, dan memuji nama-Nya dengan berseru:
Sungguh besarlah karya Tuhan.
U : Sungguh besarlah karya Tuhan.
P : Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria
karena Allah, Penyelamatku. Sebab ia
memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini.
Maka marilah kita memuji Dia:
U : Sungguh besarlah karya Tuhan.
P : Mulai sekarang aku disebut yang bahagia oleh
sekalian bangsa, sebab perbuatan besar dikerjakan
bagiku oleh Yang Mahakuasa kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun temurun, kepada orang
yang takwa. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Sungguh besarlah karya Tuhan.
P : Perkasalah perbuatan tangan-Nya: dicerai-beraikan-
Nya orang yang angkuh hatinya. Orang yang
berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina
dina diangkat-Nya. Orang lapar dikenyangkan-Nya
dengan kebaikan, orang yang diusir-Nya pergi
dengan tangan kosong. Maka marilah kita memuji
Dia:
U : Sungguh besarlah karya Tuhan.
P : Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah
menolong Israel, hamba-Nya. Demi kasih sayangnya
kepada Abraham serta keturunannya untuk selama-
lamanya. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Sungguh besarlah karya Tuhan.
P : Atas kebaikan dan kesetiaan-Mu, ya Bapa, kami
bergembira-ria, dan bersama semua orang yang
percaya akan janji-Mu, bersama seluruh umat
beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus
Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat]
dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat],
kami melambungkan madah pujian bagi-Mu sambil
bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-
kurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Syukur atau Pujian.
20. MENDOAKAN MAZMUR (Mzm. 11:1-10)
[Bisa didoakan bergantian dari dua kelompok]

Haleluya!
Aku mau bersyukur kepada TUHAN
dengan segenap hati,
dalam lingkungan orang-orang benar
dan dalam jemaah.
Besar perbuatan-perbuatan TUHAN,
layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya,
dan keadilan-Nya tetap untuk selamanya.
Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib
dijadikan-Nya peringatan;
TUHAN itu pengasih dan penyayang.
Diberikan-Nya rezeki
kepada orang-orang yang takut akan Dia.
Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya.
Kekuatan perbuatan-Nya
diberitakan-Nya kepada umat-Nya,
dengan memberikan kepada mereka
milik pusaka bangsa-bangsa.
Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan,
segala titah-Nya teguh,
kokoh untuk seterusnya dan selamanya,
dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya,
diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya itu
untuk selama-lamanya;
nama-Nya kudus dan dahsyat.
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN,
semua orang yang melakukannya
berakal budi yang baik.
Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, dan selalu,
sepanjang segala abad. Amin
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan Yesus telah
memberikan wejangan yang bagus tentang hidup
kita. Kita diminta untuk terus mewartakan Sabda
Putera-Mu itu melalui sikap, tutur kata, dan tingkah
laku kita. Peraturan dan hukum hanya akan bernilai
ketika orang menerapkannya dalam hidup. Semoga
kita setia pada Sabda Tuhan dan mempraktikkan-
nya dalam hidup harian kita.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Allah yang kekal dan kuasa, kami telah menerima
peneguhan yang berasal dari Sabda-Mu. Semoga
kami juga diteguhkan dalam melaksanakan dan
menghidup Sabda itu di dalam kehidupan hati
sehari-hari. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan
kami, kini dan sepanjang masa.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 9 Februari 2023


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai