Forensik - Asfiksia
Forensik - Asfiksia
Forensik - Asfiksia
Disusun Oleh:
Apriandy Pariury
Hellen Marsella
Valentina Oktaviany Situngkir
Elsa Noviranty
Definisi
A : Tidak
ASFIKSIA
(Yunani) SPHINX :
Nadi
Suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan dalam
pertukaran gas di saluran pernapasan.
O2
CO
2
Klasifikasi Anoksia
Suatu keadaan dimana jaringan dan atau darah mengalami kekurangan oksigen
Anoksia Anoksik
Upaya bernafas atau suplai O2 di saluran nafas dan paru-paru karena adanya halangan
atau hambatan. Misalnya: Tenggelam, cekik, dll.
Anoksia Anemia
Gangguan suplai atau ikatan Oksigen dengan Hb (reseptor) di dalam darah akibat
penurunan jumlah eritrosit. Misalnya: TBC, DBD, perdarahan hebat
Anoksia Stagnan
Gangguan hantaran oksigen ke jaringan akibat kelainan di CVS. Misalnya: gagal
jantung kongestif.
Anoksia histotoksik
Gangguan suplai oksigen ke dalam sel akibat zat racun. Misalnya: keracunan sianida,
CO
Etiologi
Konvulsi ±2mnt
Kadar CO2 ↑ → merangsang SSP sampai terjadi konvulsi
Konvulsi klonik → konvulsi tonik → spasme opistotonik
Dilatasi pupil, denyut jantung ↓, TD ↓
Apnoe ±2mnt
Depresi pusat pernapasan menjadi lebih hebat, pernapasan melemah dan dapat berhenti → kesadaran ↓
Akibat relaksasi sfingter → pengeluaran cairan sperma, urin dan tinja
Akhir
Terjadi paralisis SSP
Pernapasan berhenti setelah kontraksi otomatis otot pernapasan kecil pada leher → jantung msh berdenyut
beberapa saat
Kardinal Asfiksia
Patognomonik
Sianosis (kebiruan)
Bintik pendarahan (petekie)
Buih halus pada mulut dan
hidung
Klasifikasi Asfiksia Mekanik
Gantung Sufokasi
Cekik Tenggelam
2. Jejas tidak menyatu Jejas melingkar utuh Jejas tidak menyatu, asimetris
3. Jejas berbentuk huruf V/U Jejas berbentuk mendatar Jejas berbentuk bulan sabit
(akibat tekanan kuku) atau
melengkung
4. Jejas terletak di atas tulang Jejas terletak di bawah tulang Jejas terletak di atas atau
rawan gondok rawan gondok bawah tulang rawan gontok
5. Terdapat patah tulang leher Tidak dijumpai patah tulang Tidak dijumpai patah tulang
leher leher
Bekap (Smothering)
Penutupan lubang hidung dan mulut secara serentak yang akan menghambat
pemasukan udara ke paru-paru.
Tanda/Kardinal
Pemeriksaan Luar:
Luka memar dan lecet pada permukaan hidung & bibir yang terdorong menekan gigi, gusi
dan lidah.
Terdapat gambaran pucat dibagian wajah yang tertekan (bekap dengan menggunakan lakban)
Terdapat aroma asing pada bagian hidung dan mulut (bekap dengan obat bius)
Sumbat (Gagging and Chocking)
Sumbatan jalan napas oleh benda asing dapat dari
luar tubuh maupun dari dalam tubuh.
Gagging/sumpal (di daerah rongga mulut)
Chocking/sedak (di daerah kerongkongan)
Tanda kardinal :
-Luka memar pada daerah mulut, palatum,
kerongkongan (jika benda asing tidak ditemukan)
-Terdapat sisa benda asing pada rongga mulut atau
saluran pernafasan
-Rahang terbuka
Sufokasi
Keadaan yang terjadi apabila oksigen yang ada di
lingkungan tidak memadai atau menurun. Dimana
kebutuhan akan pengambilan oksigen lebih besar.
Tidak menyebabkan gangguan secara langsung
tetapi pada akhirnya akan menyebabkan anoksia
Misalnya pada penjara tanpa ventilasi, tempat
penambangan yang mengalami keruntuhan, kepala
yang dimasukan kedalam kantong plastik (mekanik)
Tanda Kardinal :
Mulut menganga (karena terjadi cardaveric
spasm)
Memar sekitar leher yang terjadi pada sufokasi
mekanik (kepala dimasukan kedalam kantung
plastik)
Tenggelam (Drowning)
Kematian akibat mati lemas disebabkan masuknya cairan ke dalam saluran
pernapasan.
Jenis Tenggelam:
Tipe I (Dry Drowning) Volume air yang masuk ke paru sedikit. Biasanya
terjadi pada korban tenggelam dalam keadaan penurunan kesadaran
(Intoksikasi alkohol, keracunan, dll)
Spasme Laring
Vagal Refleks
Tipe II (Wet Drowning) Volume air yang masuk ke paru banyak. Terjadi
pada korban yang tenggelam dalam keadaan kesadaran yang baik.
Tanda/Kardinal
Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan Luar
Cadaveric
spasme
Pemeriksaan Korban Tenggelam