NASKAH KHUTBAH NIKAH
ISTRU SHOLBHAH.
BAM QED en hd ip fang ASIAN oD a ly ASI ABN phish as
Se Kan Sf gly Age As oil RD a yd By I Ya OF aga ASCs fc Ad adel
wie sie dy Ab pit dpeyy
Lad lang AB Nad AUN eb Le ha oh cpmy Mima lay SS ley aed en
Ma'asylral mustinia rabimanil wa rahimakumulloh,
Nikmat besar jika seorang lelaki bisa mendapatkan Istri seperti yang “rmudal
dalam hadits berikut inl,
Dart ‘Urwalyda"Alsya, la berkata bahwa Rasuilah shalallahu ‘aah wo sllam bersabdn,
as a Of lie ag Of tan A OF st aly,
“Tanda berkahnya seorang wanita adalah (1) yang mudah khitbahnya (melamarnya), (2) yang ‘mudoh
maharnya, (2) dan yang mudah memiliki keturunan.* (HR. Ahmad, 6: 77, Syaikh Syu’aib Al-Arnauth
‘mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Béruntung juga jika seorang pria mendapatkan istri yang “shalihah
Nabi shalt ‘lth wa slam,
fy tt a i a Gis Lab, Gof Chis ins Gay Gane ih ol
ee lo
“uiko seorang wanita selaly menjaga shatat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta
betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka
dikatakan pada wanita yang memiliti sifat mulia ini, “Masukiah dalam surga melalui pintu mana saja yang
engkau suka.” (HR. Ahmad, 1; 191; tbnu Hibban, 9: 471, Syoikh Syu‘alb Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits
Ini shhh)
‘Apalagi jika seorang istri benar-benar tant pada suami, Perlu diketahul bahwa ketaatan pada suami adalah
Jalan menuju surga.
‘N-Hushoin bin Mihshan menceritakan bahwa bibinya perah datang ke tempat Nabi shollaliahu ‘alaihi wa
sallam karena satu keperiuan, Seselesainya dari keperluan tersebut, Rasulullah shallaliahu ‘alaihi wa
salam berarye kepada,
jebagaimana disebutkan
sperti yang disebutkan oleh
shy dh eh
*Apakah engkau sudah bersuami> Bibi Al-Hushain menjawab, “Sudab.* “Bagaimana (sikap) engkau terhadap
suamimu?*, tanya Rasulullah shallallahu ‘alathi wa sallam lag. ta menjawab, "Aku tidak pernah mengurangi
hhaknya kecuall dalam perkara yang aku tidak mampu." Rasuluilah shallaliahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surgo den
nerokamu" (HR. Ahmad, 4: 341, Hadits ini shahih sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Al-Albani
dalam Shahih At-Torghib wo At-Tarhib, no, 1933)
Untuk menyenangkan dan taat pada suami, apakah bisa terpenuhi jika wanita berada seharian di lar rumah,
di kantoran? Apakah bisa terpenuhi secara sempurna jika seorang iste baru mengurus dalam rumah di sore
hati karena mayoritas harinya di meja kantor?“Fenty tidak. Wanita yang bisa menyenangkan dan mentaatisuami dengan balk adalah yang berada di rumah,
menjadi ibu rumah tangga yang balk Ini demi menjalankan ayat,
Sih tui 15 ey ES Bod
“Dan tinggallah kali di dalam rumah-rumah kalian don jangantah kolian berdandan sebagoimana dandan
‘la jahiligh terdahuiu.” (QS Al-Anzas 33)
Wanita yang betah di rumah itulah yang lebih menjaga dir. Sedangkan wanita karr begitu bebas bergaul
dengan lawan jis di kantor, tanpa kenal bats, Padahal Aah T‘ala memuj wanita yang menjaga dirinya,
‘dh dais ad Saute
-sebob its make worita yong shal, alah yong toot kepado Allah lai memethara di etka suominya tidak
oda” (QS. An Nisa’: 34,