0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan

Makalah 2

Makalah ini membahas tentang bermain drama dengan 3 poin utama. Pertama, mendefinisikan drama sebagai bentuk karya sastra yang ditampilkan secara langsung di atas panggung. Kedua, menjelaskan jenis-jenis drama seperti drama tragedi dan komedi. Ketiga, menguraikan struktur dan unsur-unsur penting dalam drama seperti tokoh, alur cerita, dan tema.

Diunggah oleh

Nikmah
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan

Makalah 2

Makalah ini membahas tentang bermain drama dengan 3 poin utama. Pertama, mendefinisikan drama sebagai bentuk karya sastra yang ditampilkan secara langsung di atas panggung. Kedua, menjelaskan jenis-jenis drama seperti drama tragedi dan komedi. Ketiga, menguraikan struktur dan unsur-unsur penting dalam drama seperti tokoh, alur cerita, dan tema.

Diunggah oleh

Nikmah
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 42

MAKALAH

BERMAIN DRAMA

Disusun oleh :
1. Amita Novianti (03)
2. Andini Herlina Lysandra (05)
3. Lulu Atus Silviya (16)
4. Sefi Nurfadhilah (28)
5. Siti Mutmainnah(32)

SMK NEGERI 1 SLAWI


Jl. KH. Agus Salim No.1, Procot, Kec. Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa
Tengah 52412
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya


haturkan kehadirat Allah
Swt. Yang telah
memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga
kami dapat
menyelesaikan
makalah yang berjudul “
Perkembangan dan
Kedudukan Bahasa
Indonesia ”.
Sebagai mata kuliah
Bahasa Indonesia.

ii
Menyadari banyaknya
kekurangan dalam
penyusunan dalam
makalah ini
karena itu, kami sangat
mengharapkan kritikan dan
saran dari para pembaca
untuk
melengkapi segala
kekurangan dan
kesalahan makalah ini.
Kami juga
mengucapkan terima
kasih kepada pihak-

iii
pihak yang telah
membantu selama
proses penyusunan
makalah ini
Puji dan syukur saya
haturkan kehadirat Allah
Swt. Yang telah
memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga
kami dapat
menyelesaikan
makalah yang berjudul “
Perkembangan dan
Kedudukan Bahasa
Indonesia ”.
iv
Sebagai mata kuliah
Bahasa Indonesia.
Menyadari banyaknya
kekurangan dalam
penyusunan dalam
makalah ini
karena itu, kami sangat
mengharapkan kritikan dan
saran dari para pembaca
untuk
melengkapi segala
kekurangan dan
kesalahan makalah ini.
Kami juga

v
mengucapkan terima
kasih kepada pihak-
pihak yang telah
membantu selama
proses penyusunan
makalah ini
Puji dan syukur saya
haturkan kehadirat Allah
Swt. Yang telah
memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga
kami dapat
menyelesaikan
makalah yang berjudul “
Perkembangan dan
vi
Kedudukan Bahasa
Indonesia ”.
Sebagai mata kuliah
Bahasa Indonesia.
Menyadari banyaknya
kekurangan dalam
penyusunan dalam
makalah ini
karena itu, kami sangat
mengharapkan kritikan dan
saran dari para pembaca
untuk
melengkapi segala
kekurangan dan

vii
kesalahan makalah ini.
Kami juga
mengucapkan terima
kasih kepada pihak-
pihak yang telah
membantu selama
proses penyusunan
makalah ini
Puji dan syukur saya
haturkan kehadirat Allah
Swt. Yang telah
memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga
kami dapat
menyelesaikan
viii
makalah yang berjudul “
Perkembangan dan
Kedudukan Bahasa
Indonesia ”.
Sebagai mata kuliah
Bahasa Indonesia.
Menyadari banyaknya
kekurangan dalam
penyusunan dalam
makalah ini
karena itu, kami sangat
mengharapkan kritikan dan
saran dari para pembaca
untuk

ix
melengkapi segala
kekurangan dan
kesalahan makalah ini.
Kami juga
mengucapkan terima
kasih kepada pihak-
pihak yang telah
membantu selama
proses penyusunan
makalah ini
Puji dan syukur saya
haturkan kehadirat Allah
Swt. Yang telah
memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga
x
kami dapat
menyelesaikan
makalah yang berjudul “
Perkembangan dan
Kedudukan Bahasa
Indonesia ”.
Sebagai mata kuliah
Bahasa Indonesia.
Menyadari banyaknya
kekurangan dalam
penyusunan dalam
makalah ini
karena itu, kami sangat
mengharapkan kritikan dan

xi
saran dari para pembaca
untuk
melengkapi segala
kekurangan dan
kesalahan makalah ini.
Kami juga
mengucapkan terima
kasih kepada pihak-
pihak yang telah
membantu selama
proses penyusunan
makalah ini.
Puji dan syukur saya
haturkan kehadirat Allah
Swt. Yang telah
xii
memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga
kami dapat
menyelesaikan
makalah yang berjudul “
Perkembangan dan
Kedudukan Bahasa
Indonesia ”.
Sebagai mata kuliah
Bahasa Indonesia.
Menyadari banyaknya
kekurangan dalam
penyusunan dalam
makalah ini

xiii
karena itu, kami sangat
mengharapkan kritikan dan
saran dari para pembaca
untuk
melengkapi segala
kekurangan dan
kesalahan makalah ini.
Kami juga
mengucapkan terima
kasih kepada pihak-
pihak yang telah
membantu selama
proses penyusunan
makalah ini.

xiv
Puji dan syukur saya
haturkan kehadirat Allah
Swt. Yang telah
memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga
kami dapat
menyelesaikan
makalah yang berjudul “
Perkembangan dan
Kedudukan Bahasa
Indonesia ”.
Sebagai mata kuliah
Bahasa Indonesia.
Menyadari banyaknya
kekurangan dalam
xv
penyusunan dalam
makalah ini
karena itu, kami sangat
mengharapkan kritikan dan
saran dari para pembaca
untuk
melengkapi segala
kekurangan dan
kesalahan makalah ini.
Kami juga
mengucapkan terima
kasih kepada pihak-
pihak yang telah
membantu selama

xvi
proses penyusunan
makalah ini.
Puji dan syukur saya
haturkan kehadirat Allah
Swt. Yang telah
memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga
kami dapat
menyelesaikan
makalah yang berjudul “
Perkembangan dan
Kedudukan Bahasa
Indonesia ”.
Sebagai mata kuliah
Bahasa Indonesia.
xvii
Menyadari banyaknya
kekurangan dalam
penyusunan dalam
makalah ini
karena itu, kami sangat
mengharapkan kritikan dan
saran dari para pembaca
untuk
melengkapi segala
kekurangan dan
kesalahan makalah ini.
Kami juga
mengucapkan terima
kasih kepada pihak-

xviii
pihak yang telah
membantu selama
proses penyusunan
makalah ini.
Puji dan syukur saya
haturkan kehadirat Allah
Swt. Yang telah
memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga
kami dapat
menyelesaikan
makalah yang berjudul “
Perkembangan dan
Kedudukan Bahasa
Indonesia ”.
xix
Sebagai mata kuliah
Bahasa Indonesia.
Menyadari banyaknya
kekurangan dalam
penyusunan dalam
makalah ini
karena itu, kami sangat
mengharapkan kritikan dan
saran dari para pembaca
untuk
melengkapi segala
kekurangan dan
kesalahan makalah ini.
Kami juga

xx
mengucapkan terima
kasih kepada pihak-
pihak yang telah
membantu selama
proses penyusunan
makalah ini.
Puji dan syukur saya
haturkan kehadirat Allah
Swt. Yang telah
memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga
kami dapat
menyelesaikan
makalah yang berjudul “
Perkembangan dan
xxi
Kedudukan Bahasa
Indonesia ”.
Sebagai mata kuliah
Bahasa Indonesia.
Menyadari banyaknya
kekurangan dalam
penyusunan dalam
makalah ini
karena itu, kami sangat
mengharapkan kritikan dan
saran dari para pembaca
untuk
melengkapi segala
kekurangan dan

xxii
kesalahan makalah ini.
Kami juga
mengucapkan terima
kasih kepada pihak-
pihak yang telah
membantu selama
proses penyusunan
makalah ini.
Puji dan syukur saya
haturkan kehadirat Allah
Swt. Yang telah
memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga
kami dapat
menyelesaikan
xxiii
makalah yang berjudul “
Perkembangan dan
Kedudukan Bahasa
Indonesia ”.
Sebagai mata kuliah
Bahasa Indonesia.
Menyadari banyaknya
kekurangan dalam
penyusunan dalam
makalah ini
karena itu, kami sangat
mengharapkan kritikan dan
saran dari para pembaca
untuk

xxiv
melengkapi segala
kekurangan dan
kesalahan makalah ini.
Kami juga
mengucapkan terima
kasih kepada pihak-
pihak yang telah
membantu selama
proses penyusunan
makalah ini.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata
pelajaran bahasa Indonesia tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah
kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “ Bermain drama ” dapat diselesaikan karena bantuan


banyak pihak. Kami berharap makalah tentang bermain drama dapat menjadi
referensi bagi pihak yang tertarik pada drama. Selain itu, kami juga berharap agar
pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah bertema bahasa ini masih memerlukan


penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik
dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak

xxv
kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah bahasa
Indonesia ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Slawi, 15 Januari 2023

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................
A. Latar belakang...........................................................................................................................
B. Rumusan masalah......................................................................................................................

xxvi
C. Tujuan........................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................
A. Definisi Drama...........................................................................................................................
B. Jenis-Jenis Drama.......................................................................................................................
C. Struktur Drama..........................................................................................................................
D. Unsur-unsur Drama...................................................................................................................
E. Ciri-ciri Drama..........................................................................................................................
F. Kaidah Kebahasaan Drama......................................................................................................
G. Contoh Teks Drama.................................................................................................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................
A. Simpulan..................................................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

xxvii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama memiliki
beberapa pengertian. Pertama, drama diartikan sebagai syair atau prosa yang
menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau
dialog yang dipentaskan. Kedua, cerita atau kisah yang melibatkan konflik
atau emosi,yang khusu disusun untuk pertunjukan teater. Pengertian lain,
drama adalah kisah kehidupan manusia yang dikemukakan di pentas
berdasarkan naskah, menggunakan percakapan, gerak laku, unsur-unsur
pembantu (dekor, kostum, rias, lampu, musik), serta disaksikan oleh penonton.
Dalam arti yang luas, teks drama pada dasarnya merupakan bagian dari
bentuk karya sastra berisi cerita tentang kehidupan yang dipamerkan atau
ditunjukkan dalam bentuk Tindakan atau perbuatan. Sementara itu, drama
sendiri biasanya diperankan oleh seseorang yang disebut aktor atau aktris.
Dalam melakukan pementasan drama, aktor dan aktris ini akan membuat
gerakan dan dialog sesuai dengan teks drama untuk dipertontonkan kepada
banyak orang.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu definisi drama?
2. Apa saja jenis-jenis drama?
3. Bagaimana struktur teks drama?
4. Apa saja unsur-unsur drama?
5. Apa saja ciri-ciri drama?
6. Bagaimana kaidah kebahasaan teks drama?
7. Contoh teks drama

C. Tujuan
1. Dapat menjelaskan definisi drama
2. Dapat menyebutkan jenis-jenis drama
3. Dapat memaparkan struktur teks drama
4. Dapat menyebutkan dan memaparkan unsur-unsur drama

1
5. Dapat menjelaskan ciri-ciri drama
6. Dapat menjelaskan kaidah kebahasaan teks drama
7. Dapat memberikan contoh teks drama

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Drama

Etimologi, istilah drama berangkat dari Bahasa Yunani yaitu


“draomai”, yang mana memiliki arti sebagai yang berbuat, berlaku,
bertindak, dan beraksi. Berdasarkan sejarah kata tersebut, teks drama dapat
dipahami sebagai suatu perbuatan atau Tindakan yang ditulis dan
selanjutnya digunakan dalam pementasan disebuah panggung.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama memiliki
beberapa pengertian. Pertama, drama diartikan sebagai syair atau prosa
yang menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting)
atau dialog yang dipentaskan. Kedua, cerita atau kisah yang melibatkan
konflik atau emosi,yang khusu disusun untuk pertunjukan teater.
Pengertian lain, drama adalah kisah kehidupan manusia yang
dikemukakan di pentas berdasarkan naskah, menggunakan percakapan,
gerak laku, unsur-unsur pembantu (dekor, kostum, rias, lampu, musik),
serta disaksikan oleh penonton.
Dalam arti yang luas, teks drama pada dasarnya merupakan
bagian dari bentuk karya sastra berisi cerita tentang kehidupan yang
dipamerkan atau ditunjukkan dalam bentuk Tindakan atau perbuatan.
Sementara itu, drama sendiri biasanya diperankan oleh seseorang yang
disebut aktor atau aktris. Dalam melakukan pementasan drama, aktor dan
aktris ini akan membuat gerakan dan dialog sesuai dengan teks drama
untuk dipertontonkan kepada banyak orang.
Sedangkan, pengertian drama menurut seorang ahli bernama
Seni Handayani, drama adalah komposisi dari dua cabang seni, yaitu sastra
dan pertunjukan yang nantinya akan membagi drama menjadi dua bentuk,
yaitu drama teks tertulis dan drama yang dipentaskan.

3
B. Jenis-Jenis Drama
Terdapat beberapa macam drama yang terbagi menurut karakteristik
tertentu, yaitu :
1. Drama berdasarkan bentuk sastra cakapannya
a. Drama puisi, yaitu drama yang sebagian besar cakapannya disusun
dalam bentuk puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi.
b. Drama prosa, yaitu drama yang cakapannya disusun dalam bentuk
prosa.
2. Berdasarkan sajian isinya
Menurut penyajian lakonnya, drama terbagi menjadi :
a. Tragedi (drama duka), yaitu drama yang menampilkan tokoh
dengan penuh kesedihan atau muram, yang terlibat dalam situasi
gawat karena sesuatu yang tidak menguntungkan.
b. Komedi (drama ria), yaitu drama ringan yang bersifat menghibur,
walaupun selorohan, didalamnya dapat bersifat menyindir, dan
yang berakhir dengan bahagia.
c. Tragekomedi (drama dukaria), yaitu drama yang sebenarnya
menggunakan alur dukacita tetapi berakhir dengan kebahagiaan.
d. Melodrama, yaitu dialog yang diucapkan diiringi melodi atau
musik.
e. Farce, yaitu drama yang menyerupai dagelan, namun tidak
sepenuhnya berupa dagelan.
3. Berdasarkan kuntitas cakapannya
a. Pantomime, yaitu drama tanpa kata-kata
b. Minikata, yaitu drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata.
c. Dialog-monolog, yaitu drama yang menggunakan banyak kata-
kata.
4. Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya
f. Opera, yaitu drama yang dialognya dinyanyikan dan diiringi
dengan musik.
g. Tablo, yaitu drama yang mengedepankan unsur gerak dimana para
pemainnya tidak mengucap dialog sama sekali, namun hanya
melakukan gerakan tertentu.
h. Sendratari, yaitu gabungan antara seni drama dengan seni tari.
5. Drama berdasarkan sarana pentas
Sedangkan menurut sarana pementasannya, drama dibagi menjadi :
a. Drama panggung, yaitu drama yang dimainkan oleh aktor diatas
panggung.
b. Drama radio, yaitu jenis drama yang tidak dapat dilihat dan tidak
dapat diraba, namun hanya dapat didengarkan.

4
c. Drama televisi, sama dengan drama panggung hanya saja tidak
dapat diraba langsung.
d. Drama fils, drama yang memanfaatkan sebuah layar lebar dan
dapat pula dipertontonkan dibioskop.
e. Drama wayang, drama yang diiringi dengan sebuah pagelaran
wayang.
f. Drama boneka, drama yang dimana para tokoh dalam sebuah
drama itu digambarkan melalui penggunaan sarana boneka yang
dimainkan oleh beberapa orang sebagai pemain dalam drama.
6. Drama berdasarkan ada atau tidaknya naskah
Berdasarkan ada atau tidak adanya naskah drama, dibedakan menjadi :
a. Drama tradisional, tidak ada naskah.
b. Drama modern, tontonan drama yang menggunakan naskah.
7. Bentuk-bentuk lain
a. Drama absurd, yaitu drama yang sengaja mengabaikan atau
melanggar konversi alur, penokohan, dan tematik.
b. Drama baca, naskah drama yang hanya cocok untuk dibaca, bukan
dipentaskan.
c. Drama borjuis, drama yang bertema tentang kehidupan kaum
bangsawan (muncul abad ke-18)
d. Drama domestik, drama yang menceritakan kehidupan rakyat biasa
e. Drama duka, yaitu drama yang khusus menggambarkan kejahatan
atau keruntuhan tokoh utama.
f. Drama liturgis, yaitu drama yang pementasannya digabungkan
dengan upacara kebaktian gereja (di Abad Pertengahan)
g. Drama satu babak, yaitu lakon yang terdiri atas satu babak,
berpusat pada satu tema dengan sejumlah kecil pemeran gaya, latar,
serta pengaluran yang ringkas.
h. Drama rakyat, yaitu drama yang timbul dan berkembang sesuai
dengan festival rakyat yang ada (terutama di perdesaan).

5
C. Struktur Drama
Sebagaimana jenis teks lainnya, drama terdiri atas bagian-bagian
yang tersusun secara sistematis. Susunan bagian-bagian drama tersebut
sebenarnya merupakan salah unsur drama pula, yakni yang biasa disebut
dengan alur.
Seperti juga bentuk sastra-sastra lainnya, sebuah cerita drama pun
harus bergerak dari suatu permulaan, melalui suatu bagian tengah, menuju
suatu akhir. Ketiga bagian itu diapit oleh dua bagian penting lainnya,
yakni prolog dan epilog.
1. Prolog adalah kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang
cerita, yang biasanya disampaikan oleh dalang atau tokoh tertentu.
2. Epilog adalah kata-kata penutup yang berisi simpulan atau amanat
tentang isi keseluruhan dialog. Bagian ini pun biasanya disampaikan
oleh dalang atau tokoh tertentu.
Selain kedua hal diatas, dalam drama terdapat dialog. Dialog dalam
drama meliputi bagian orientasi, komplikasi, dan resolusi (denoument).
Bagian-bagian itu terbagi dalam babak-babak dan adegan-adegan. Satu
babak biasanya mewakili satu peristiwa besar dalam dialog yang ditandai
oleh suatu perubahan atau perkembangan peristiwa yang dialami tokoh
utamanya. Adapun adegan hanya melingkup satu pilahan-pilahan dialog
antara beberapa tokoh. Adapun penjelasan bagian dialog drama sebagai
berikut :
1. Orientasi sesuatu cerita menetukan aksi dalam waktu dan tempat;
memperkenalkan para tokoh, menyatakan situasi sesuatu cerita,
mengajukan konflik yang akan dikembangkan dalam bagian utama
cerita tersebut, dan ada kalanya membayangkan resolusi yang akan
dibuat dalam cerita itu.
2. Komplikasi atau bagian tengah cerita, mengembangkan konflik. Sang
pahlawan atau pelaku utama menemukan rintangan-rintangan antara
dia dan tujuannya, dia mengalami aneka kesalahpahaman dalam
perjuangan untuk menanggulangi rintangan-rintangan ini.
3. Resolusi atau denouement hendaklah muncul secara logis dari apa-apa
yang telah mendahuluinya di dalam komplikasi. Titik batas yang
memisahkan komplikasi dan resolusi, biasanya disebut klimaks
(turning point). Pada klimaks itulah terjadi perubahan penting
mengenai nasib sang tokoh. Kepuasan para penonton terhadap suatu
cerita tergantung pada sesuai-tidaknya perubahan itu dengan yang
mereka harapkan.

6
Pengarang dapat mempergunakan Teknik flashback atau sorot balik
untuk memperkenalkan penonton dengan masa lalu sang pahlawan,
menjelaskan suatu situasi, atau untuk memberikan motivasi bagi aksi-
aksinya.

7
D. Unsur-unsur Drama
Unsur-unsur drama terbagi menjadi dua yaitu unsur intrinsic dan
ekstrinsik. Berikut paparan lebih lengkap tentang unsur-unsur drama.

1. Unsur Intrinsik Drama


Unsur intrinsik drama adalah unsur-unsur pembentuk drama dari
dalam. Komponen-komponen yang termasuk sebagai unsur intrinsic antara
lain adalah tema, tokoh dan penokohan, latar/setting, dialog, bahasa,
konflik dan amanat.

a. Tema
Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi drama. Bisa
dibilang tema adalah gagasan pokok dari keseluruhan isi cerita dalam
drama. Tema dalam drama menyangkut segala persoalan, baik itu
berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih saying, kecemburuan,
dan sebagainya. Untuk mengetahui tema drama, kita perlu
mengapresiasi menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu.
Tema jarang dinyatakan secara tersirat. Untuk dapat merumuskan
tema, kita harus memahami drama itu secara keseluruhan.
b. Alur
Dalam drama juga terdapat alur cerita. Yang dimaksud alur dalam
drama adalah jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama mulai babak
pertama hingga babak terakhir. Alur disebut juga dengan istilah plot.
Umurnya alur cerita dimulai dari tahapan eksposisi, komplikasi,
klimaks dan resolusi.
c. Tokoh/penokohan
Tokoh merupakan pemeran yang ada dalam cerita. Tokoh-tokoh
dalam drama diklasifikasikan sebagai berikut.
1) Tokoh gagal atau tokoh badut (the foil)
Tokoh ini yang mempunyai pendirian yang bertentangan
dengan tokoh lain. Kehadiran tokoh ini berfungsi untuk
menegaskan tokoh lain itu.
2) Tokoh idaman (the type character)
Tokoh ini berperan sebagai pahlawan dengan
karakternya yang gagah, berkeadilan, atau terpuji.
3) Tokoh statis (the static character)

8
Tokoh ini memiliki peran yang tetap sama, tanpa
perubahan, mulai dari awal hingga akhir cerita.
4) Tokoh yang berkembang
Misalnya, seorang tokoh berubah dari setia ke karakter
berkhianat, dari yang bernasib sengsara menjadi kaya raya,
dari yang semula adalah seorang koruptor menjadi orang
yang saleh dan budiman.

d. Latar/setting
Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana di
dalam naskah drama.
1) Latar tempat, yaitu penggambaran tempat kejadian di dalam
naskah drama, seperti di rumah, medan perang, di meja makan.
2) Latar waktu, yaitu penggambaran waktu kejadian di dalam naskah
drama, seperti pagi hari pada tanggal 17 Agustus 1945.
3) Latar suasana/budaya, yaitu penggambaran suasana ataupun
budaya yang melatarbelakangi terjadinya adegan atau peristiwa
dalam drama. Misalnya, dalam budaya Jawa, dalam kehidupan
masyarakat Betawi, Sunda, Papua.

e. Dialog
Dialog merupakan serangkaian percakapan dalam cerita. Dalam
drama, percakapan atau dialog haruslah memenuhi dua tuntutan.
1) Dialog harus turut menunjang gerak laku tokohnya. Dialog
haruslah dipergunakan untuk mencerminkan apa yang telah terjadi
sebelum cerita itu, apa yang sedang terjadi di luar panggung
selama cerita itu berlangsung, harus pula dapat mengungkapkan
pikiran-pikiran serta perasaan-perasaan para tokoh yang turut
berperan diatas pentas.
2) Dialog yang diucapkan diatas pentas lebih tajam dan tertib dari
pada ujaran sehari-hari. Tidak ada kata yang harus terbuang begitu
saja, para tokoh harus berbicara jelas dan tepat sasaran. Dialog itu
disampaikan secara wajar dan alamiah.

f. Bahasa
Bahasa merupakan kata-kata yang digunakan dalam percakapan
cerita drama. Bahasa juga bisa menggambarkan watak tokoh, latar,
ataupun peristiwa yang sedang terjadi.
g. Konflik

9
Arti konflik adalah pertentangan atau masalah yang terjadi pada
suatu drama. Adanya konflik menjadi inti permasalahan yang ada
dalam drama . dalam sebuah drama bisa terjadi 1 konflik atau bahkan
lebih.
h. Pesan atau amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang
kepada penonton/pembaca. Amanat tersimpan rapi dan disembunyikan
pengarangnya dalam keseluruhan isi drama.

2. Unsur Ekstrinsik Drama


Unsur ekstrinsik drama merupakan unsur-unsur pembentuk darama
dari luar. Komponen-omponen yang termasuk sebagai unsur ekstrinsik
drama antara lain adalah :
a. Latar belakang pengarang
b. Nilai agama dan kepercayaan
c. Kondisi politik negara
d. Psikologis pengarang
e. Situsi sosial budaya
Hal-hal diatas termasuk dalam unsur ekstrinsik drama. Hal-hal
tersebut menjadi faktor luar yang mempengaruhi dibuatnya suatu drama.

10
E. Ciri-ciri Drama
Drama memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Seluruh kisah dalam cerita drama disampaikan dalam bentuk dialog, baik
dialog antartokoh maupun dialog tokoh dengan dirinya sendiri (monolog).
2. Drama harus memiliki tokoh atau karakter yang diperankan oleh manusia,
wayang, atau boneka
3. Dalam drama harus terdapat konflik atau ketegangan yang menjadi inti
dari cerita drama.
4. Durasi waktu dan pementasan drama dapat berlangsung selama sekitar tiga
jam.
5. Pementasan drama biasanya dilakukan di atas panggung yang telah
dilengkapi beberapa perlengkapan dan peralatan untuk menghidupkan
suasana.
6. Pertunjukan drama selalu dilakukan dihadapan penonton di mana drama
tersebut dilakukan sebagai sarana hiburan.

11
F. Kaidah Kebahasaan Drama
Drama merupakan karya fiksi yang dinyatakan dalam bentuk dialog.
Kalima-kalimat yang tersaji didalamnya hamper semuanya berupa dialog atau
tuturan langsung para tokohnya. Ada kalimat-kalimat tidak langsung, ada pula
pada bagian prolog dan epilognya.
Drama menggunakan kata ganti orang ketiga pada bagian prolog atau
epilognya. Karena melibatkan banyak pelaku (tokoh), kata ganti yang lazim
digunakan adalah mereka. Lain halnya dengan bagian dialognya, yang kata
gantinya adalah kata orang pertama dan kedua. Mungkin juga digunakan kata-
kata sapaan.
Sebagaimana halnya percakapan sehari-hari, dialog dalam teks drama
seringkali menggunakan kosakata percakapan, seperti oh, ya, aduh, sih, dong
dll. Mungkin didalamnya banyak ditemukan kata-kata yang tidak baku dan
juga tidak lepas dari kalimat-kalimat seru, suruhan, pertanyaan.
Selain itu, teks drama memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.
1. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi
kronologis). Contoh ; sebelum,sekarang, setelah itu, mula-mula,
kemudian.
2. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa
yang terjadi, seperti menyuruh, menobatkan, menyingkirkan,
menghadap dan beristirahat.
3. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang
dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh . Contoh ; merasakan,
menginginkan, mengharapkan, mendambakan dan mengalami.
4. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk
menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana. Kata-kata yang
dimaksud, misalnya rapi, bersih, baik, gagah dan kuat.

12
G. Contoh Teks Drama

Judul: "Anak Sekolah"

Tema: Sosial

Budi, Rani, Yahya dan Tono sudah berteman sejak kecil dan mereka
berempat sudah berada dibangku sekolah SMP.

Pada suatu hari Budi bertanya tentang kesiapan temannya itu untuk
mengikuti ulangan bahasa Indonesia yang akan dilangsungkan besok hari.

Dari ketiga temannya itu, Toni mengaku tidak belajar karena lebih
memilih untuk bermain PS sepanjang hari.

Budi: "Guys.. besok kita ada ulangan bahasa Indonesia, lho apa kalian
sudah pada siap?

Rani : "Siap dong.. aku sudah belajar dari kemarin-kemarin"

Yahya : "Aku juga sudah belajar kok.. Semoga saja nanti nilaiku bagus!
Kalau kamu Ton?

Toni : "Aku nggak belajar sama sekali.

Budi : "Kok gitu? emang kamu ngapain aja? main PS doang ya?

Toni : "Iya sih.. Soalnya tiap malam aku ngabisin banyak waktu untuk
main PS doang. Urusan belajar mah aku nggak terlalu perduliin"

Kemudian teman-teman lainnya pun memberitahu dan menasihati Toni


untuk belajar. Dengan begitu Toni bisa memperoleh nilai ujian yang bagus

13
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan pada makalah tugas bahasa Indonesia yang kami tulis dengan
judul “MAKALAH BERMAIN DRAMA” ini memiliki kesimpulan antara
lain :
Drama adalah kisah kehidupan manusia yang dikemukakan di pentas
berdasarkan naskah, menggunakan percakapan, gerak laku, unsur-unsur
pembantu (dekor, kostum, rias, lampu, musik), serta disaksikan oleh
penonton. Terdapat beberapa macam drama yang terbagi menurut
karakteristik tertentu, yaitu : drama berdasarkan bentuk sastra cakapannya,
berdasarkan sajian isinya, kuantitas cakapannya, besarnya pengaruh unsur
seni lainnya, berdasarkan sarana pentas, berdasarkan ada atau tidaknya
naskah, dan bentuk-bentuk lain. Drama memiliki ketiga bagian penting,
yaitu prolog, epilog dan dialog. Yang dimana bagian dialog terbagi
menjadi tiga, yaitu orientasi, komplikasi dan resolusi. Unsur-unsur drama
terbagi menjadi 2 yaitu unsur intrinsik yang terdiri dari tema, alur,
tokoh/penokohan, latar/setting, dialog, bahasa, konflik, pesan atau amanat.
Dan unsur ekstrinsik drama yang terdiri dari latar belakang pengarang,
nilai agama dan kepercayaan, kondisi politik negara, psikologis
pengarang, situasi sosial budaya. Ciri-ciri drama, kaidah kebahasaan
drama dan contoh dari teks drama.

B. Saran
Sebuah naskah drama hendaknya tidak semata-mata hanya
diciptakan tanpa mempunyai tujuan atau manfaat bagi pembaca atau
penonton jika naskah tersebut dipentaskan. Sebuah naskah drama
hendaknya mempunyai pesan-pesan yang mendidik di dalamnya yang
dikemas secara menarik melalui konflik-konflik dalam setiap adegan yang
dibuat. Selain itu, naskah drama akan lebih bagus jika kontekstual dengan
situasi jaman, maksudnya adalah informasi atau keadaan yang diceritakan
di dalamnya tidak ketinggalan jaman dan mampu mencerminkan kondisi
jamannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

15

Anda mungkin juga menyukai