Tgs Makalah PPKN - 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH PPKN

IDENTITAS NASIONAL HAK DAN KEWAJIBAN


WARGA NEGARA

Disusun Oleh :

Aisyah Putri Faralia

301303222130011

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

JEMBATAN BULAN

2022
2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan hidayah serta rahmat-Nya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Identitas Nasional dan Hak kewajiban
warga Negara” dengan tepat waktu.

Makalah ini telah saya selesaikan dengan semaksimal mungkin dan


tentunya dengan bantuan dari beberapa pihak seperti para penulis yang saya
jadikan referensi pada tugas ini. Maka dari itu, tidak lupa saya ucapkan terima
kasih yang sebanyak-banyaknya kepada seluruh pihak yang telah membantu saya
dalam menyusun makalah ini.

Saya sepenuhnya sadar bahwa terdapat banyak kekurangan baik dari segi
penyusunan bahasa ataupun yang lainnya dalam makalah ini. Oleh karena itu,
saya berharap kepada pembaca dapat memberikan kritik dan saran kepada saya
dan juga saya berharap makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaat yang dapat
berguna untuk pembaca.

25 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1

1.1 Latar belakang............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1

1.3 Tujuan ........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3

2.1 Pengertian Identitas Nasional.....................................................................3


2.2 Faktor pembentuk Identitas Nasional.........................................................5
2.3 Kaitan identitas nasioanl dengan hak dan kewajiban.................................6
2.4 Manfaat Hak dan kewajiban warga negara.................................................7

BAB III PENUTUP .........................................................................................9

3.1 Kesimpulan ................................................................................................9


3.2 Saran...........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan
memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas
Nasional. Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa
dan Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi
ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan
mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala
kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak
perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.

Seharusnya Hal – Hal yang seperti ini, Siapapun orang mengerti serta
paham Aturan – Aturan yang ada di suatu Negaranya, Tetapi tidak sedikit
orang yang acuh dan tidak perduli seolah – olah tidak mempermasalahkan
kekliruan yang terjadi di Negaranya, Dan yang paling memprihatinkan seolah
– olah masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan mendukung, Pernyataan
tersebut dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap dan tanggapan masyarakat
dari kekeliruan di bidang hukum di dalam Negara tercinta ini.

Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga
diterapkan pada kehidupan sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta
ini dapat mengubah dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi,
menjadikan Negara tercinta ini lebih baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah
orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat yang ada di Negara dan
Bangsa ini yang dapat mengubah segala kekeliruan yang terjadi.

iii
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan Identitas Nasional?


2. Apa saja faktor-faktor pembentuk Identitas nasional?
3. Bagaimana kaitan antara identitas nasional dengan hak dan kewajiban?
4. Apa saja manfaat hak dan kewajiban warga negara?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu ;

1. Untuk mengetahui pengertian Identitas nasional


2. Untuk mengetahui faktor pembentuk Identitas nasional
3. Untuk mengetahui kaitan Identitas nasional dengan hak dan kewajiban
warga negara
4. Untuk mengetahui manfaat hak dan kewajiban warga negara

1.4 Manfaat Penulisan

Tulisan ini dibuat diharapkan dapat memberikan manfaaat kepada para


pembaca terkhusus untuk mengetahui materi tentang Identitas nasioanl dengan
hak dan kewajiban warga negara

iv
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Identitas Nasional

Setiap bangsa memiliki karakter dan identitasnya masing-masing. Apabila


mendengar kata Barat, tergambar masyarakat yang individualis, rasional, dan
berteknologi maju. Mendengar kata Jepang tergambar masyarakat yang berteknologi
tinggi namun tetap melaksanakan tradisi ketimurannya. Bagaimana dengan
Indonesia? Orang asing yang datang ke Indonesia biasanya akan terkesan dengan
keramahan dan kekayaan budaya kita.Indonesia adalah negara yang memiliki
keunikan di banding negara yang lain. Indonesia adalah negara yang memiliki pulau
terbanyak di dunia, negara tropis yang hanya mengenal musim hujan dan panas,
negara yang memiliki suku, tradisi dan bahasa terbanyak di dunia. Itulah keadaan
Indonesia yang bisa menjadi ciri khas yang membedakan dengan bangsa yang lain.

Salah satu cara untuk memahami identitas suatu bangsa adalah dengan cara
membandingkan bangsa satu dengan bangsa yang lain dengan cara mencari sisi-sisi
umum yang ada pada bangsa itu. Pendekatan demikian dapat menghindarkan dari
sikap kabalisme, yaitu penekanan yang terlampau berlebihan pada keunikan serta
ekslusivitas yang esoterik, karena tidak ada satu bangsapun di dunia ini yang mutlak
berbeda dengan bangsa lain (Darmaputra, 1988: 1). Pada bab ini akan dibicarakan
tentang pengertian identitas nasio nal, identitas nasional sebagai karakter
bangsa,proses berbangsa dan bernegara dan politik identitas.

dentitas nasional (national identity) adalah kepribadian nasional atau jati diri
nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa
yang lain (Tim Nasional Dosen Pendidikan Kewarganegaraan, 2011: 66). Ada
beberapa faktor yang menjadikan setiap bangsa memiliki identitas yang berbeda-
beda. Faktor-faktor tersebut adalah: keadaan geografi,ekologi, demografi, sejarah,
kebudayaan, dan watak masyarakat. Watak masyarakat di negara yang secara
geografis mempunyai wilayah daratan akan berbeda dengan negara
kepulauan.Keadaan alam sangat mempengaruhi watak masyarakatnya.

Identitas Nasional dalam konteks bangsa (masyarakat Indonesia) cenderung mengacu


pada kebudayaan atau kharakter khas. Sedangkan identitas nasional dalam konteks
negara tercermin dalam sombol-simbol kenegaraan. Kedua unsur identitas ini secara
nyata terangkum dalam Pancasila. Pancasila dengan demikian merupakan identitas
nasional kita dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Identitas nasional merupakan suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah ada padanan
sebelumnya. Perlu dirumuskan oleh suku-suku tersebut. Istilah Identitas Nasional secara
terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Eksistensi suatu bangsa pada era
globalisasi yang sangat kuat terutama karena pengaruh kekuasaan internasional.

v
Ciri khas suatu bangsa yang merupakan local genius dalam menghadapi pengaruh budaya
asing akan menghadapi challence dan response. Jika challence cukup besar sementara
response kecil maka bangsa tersebut akan punah dan hal ini sebagaimana terjadi pada
bangsa Aborigin di Australia dan bangsa Indian di Amerika. Namun demikian jika
challance kecil sementara response besar maka bangsa tersebut tidak akan berkembang
menjadi bangsa yang kreatif.

Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi globalisasi maka
harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang merupakan kepribadian
bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas budaya globalisasi.
Sebagaimana terjadi di berbagai negara di dunia, justru dalam era globalisasi dengan
penuh tantangan yang cenderung menghancurkan nasionalisme, muncullah kebangkitan
kembali kesadaran nasional.

2.2 Faktor Pembentuk Identitas nasional

Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu


faktor primodial dan faktor kondisional. Faktor primodial atau faktor objektif
adalah faktor bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada bangsa
tersebut seperti geografi, ekologi dan demografi. Kondisi geografis-ekologis
yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis
dan terletak di persimpangan jalan komunikasi anta rwilayah dunia di Asia
Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis,
ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia. Sedangkan faktor kondisional
atau faktor subyektif adalah keadaan yang mempengaruhi terbentuknya
identitas nasional. Faktor subyektif meliputi faktor historis, sosial, politik, dan
kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Faktor historis ini mempengaruhi
proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta identitasnya,
melalui interaksi berbagai faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil dari interaksi
dari berbagai faktor tersebut.

Selain itu terdapat factor lain yaitu faktor sakral dapat berupa kesamaan
agama yang dipeluk masyarakat atau ideologi doktriner yang diakui oleh
masyarakat yang bersangkutan. Agama dan ideologi merupakan faktor sakral
yang dapat membentuk bangsa negara. Faktor sakral ikut menyumbang
terbentuknya satu nasionalitas baru. Negara Indonesia diikat oleh kesamaan
ideologi Pancasila. Tokoh kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan
dihormati oleh masyarakat dapat pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa
negara. Pemimpin di beberapa negara dianggap sebagai penyambung lidah
rakyat, pemersatu rakyat dan simbol pemersatu bangsa yang bersangkutan.
Contohnya Soekarno di Indonesia, Nelson Mandela di Afrika Selatan,
Mahatma Gandhi di India, dan Tito di Yugoslavia.

Prinsip kesediaan warga bangsa bersatu dalam perbedaan (unity in deversity)


juga menjadi faktor pembentuk identitas nasional. Yang disebut bersatu dalam
perbedaan adalah kesediaan warga bangsa untuk setia pada lembaga yang
disebut

vi
negara dan pemerintahnya tanpa menghilangkan keterikatannya pada
suku ,bangsa, adat, ras, agamanya. Sesungguhnya warga bangsa memiliki
kesetiaan ganda (multiloyalities). Warga setia pada identitas primordialnya
dan warga juga memiliki kesetiaan pada pemerintah dan negara, namun
mereka menunjukkan kesetiaan yang lebih besar pada kebersamaan yang
terwujud dalam bangsa negara di bawah satu pemerintah yang sah. Mereka
sepakat untuk hidup bersama di bawah satu bangsa meskipun berbeda latar
belakang. Oleh karena itu, setiap warga negara perlu memiliki kesadaran akan
arti pentingnya penghargaan terhadap suatu identitas bersama yang tujuannya
adalah menegakkan Bhinneka Tunggal Ika atau kesatuan dalam perbedaan
(unity in deversity) suatu solidaritas yang didasarkan pada kesantunan
(civility).

Faktor yang tak kalah penting yaitu sejarah. Persepsi yang sama diantara
warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri dalam satu
bangsa. Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama
menderita karena penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi juga
melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota masyarakat itu. Faktor
persamaan turunan, bahasa, daerah, kesatuan politik, adat-istiadat dan tradisi,
atau persamaan agama. Akan tetapi teranglah bahwa tiada satupun di antara
faktor – faktor ini bersifat hakiki untuk menentukan ada - tidaknya atau untuk
merumuskan bahwa mereka harus seketurunan untuk merupakan suatu
bangsa.

2.3 Kaitan identitas nasioanl dengan hak dan kewajiban

Identitasnasional dalam etimologis berasal dari kata "Identity" dan "Nasional".


Identity secara harfiah diartikan ciri, tandaatau jati diri yang melekat sehingga
membedakan dengan yang lain.

sedangkan katanasional merujuk pada konsep kebangsaan yang terdiri dari


pengkelompokan bahasa,budaya, ras, agama dan budaya. Identitas nasional
secara terminologis diartikansebagai suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa
yang secara filosofis membedakanbangsa tersebut dengan bangsa
lain.Identitasnasional bersifat buatan dan sekunder. Bersifat buatan karena
identitasnasional dibuat, dibentuk dan disepakati oleh warga bangsa sebagai

vii
identitasmereka. Bersifat sekunder karena identitas nasional lahir setelah
adanyaidentitas kesukubangsaan yang sudah dimiliki oleh warga Negara.

2.4 Manfaat Hak dan kewajiban

1. Untuk Menciptakan Kerukunan dan Kehidupan yang Tertib


Dijelaskan dalam e-book Explore Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jilid 2
yang disusun oleh Tijan dan F.A. Sugimin, hak dan kewajiban harus dilaksanakan secara
seimbang adalah agar bisa tercipta kerukunan dan kehidupan yang tertib di masyarakat.
Untuk bisa tercipta kerukunan dan kehidupan yang tertib, kita perlu saling menghormati
serta menghargai hak dan kewajiban antar individu. Jika hak dan kewajiban tidak
dilaksanakan secara seimbang, maka bisa menimbulkan masalah atau konflik baik secara
individu maupun sosial.

2. Mengatur Kehidupan di Lingkungan Masyarakat


Perlunya hak dan kewajiban harus seimbang karena bertujuan untuk mengatur kehidupan
di masyarakat yang lebih baik. Memang sudah menjadi kodrat, bahwa setiap orang pasti
memiliki hak dan kewajiban yang harus ia terima dalam menjalani kehidupan sosial.
Arti hak dan kewajiban telah memberikan keleluasaan kepada seseorang dalam
melaksanakannya. Di mana, kewajiban juga berperan sebagai pembatasnya.
Masyarakat harus mematuhi aturan maupun norma-norma yang berlaku yang ada dalam
masyarakat. Apabila seseorang atau kelompok masyarakat bisa melaksanakan kewajiban
dengan baik, ia juga bisa mendapatkan hak yang sesuai. Hal ini tentu akan menciptakan
kehidupan yang tertib dan sejahtera.

3. Manusia Harus Melakukan Sesuatu untuk Memperoleh Sesuatu


Dalam panduan materi oleh Vindra Whindalis dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia
(SBSI), alasan hak dan kewajiban harus seimbang yaitu karena pada dasarnya, kita
sebagai manusia perlu melakukan sesuatu untuk memperoleh sesuatu.
Contohnya: apabila seseorang pekerja ingin mendapat haknya sebagai karyawan untuk
menerima gaji atau upah, tentu pekerja tersebut harus melaksanakan kewajibannya
terlebih dahulu dalam bekerja.
Dalam hal ini, bisa saja hak seseorang yang tidak diterimanya bisa mengakibatkan
seseorang tidak melakukan kewajiban. Itulah alasan mengapa hak dan kewajiban harus
seimbang.

viii
4. Upaya Mencegah Kecemburuan Sosial
Alasan hak dan kewajiban harus dilaksanakan secara seimbang yaitu untuk mengurangi
dan mencegah kecemburuan sosial yang terjadi di masyarakat. Kecemburuan sosial
adalah kondisi di mana adanya tingkatan dan peran dari suatu kelas sosial.
Biasanya, masyarakat kelas atas sering dipandang dan lebih dihormati, sedangkan
masyarakat yang ekonominya rendah cenderung tidak dihormati layaknya masyarakat
kelas atas. Padahal jika dilihat dalam sisi sebagai warga negara, kita juga memiliki hak
yang sama.
Oleh karena itu, hal yang mungkin akan terjadi jika hak dan kewajiban tidak seimbang
adalah adanya kecemburuan sosial di masyarakat. Di mana, hal ini juga menjadi salah
satu alasan yang memicu terjadinya konflik.

5. Hak dan Kewajiban Merupakan Satu Kesatuan


Alasan mengapa antara hak dan kewajiban merupakan hal yang sulit untuk dipisahkan
adalah karena hak dan kewajiban itu bisa disebut sebagai satu kesatuan. Umumnya, hak
bisa didapatkan apabila seseorang sudah menjalankan kewajiban.

ix
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki
suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan,
adat istiadat, serta karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas nasional dalam
konteks negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila.

Identitas Nasional Indonesia:

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.


2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola

identitas nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yamg mencakup


kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya,dan pertahanan keamanan harus
tercemin dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tindak senantiasa mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia diatas kepentingan
pribadi dan golongan. Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas
nasional yaitu faktor primodial dan faktor kondisional. Identitas nasional
merupakan jati diri bangsa yang bersifat dinamis dan khas yang menjadi
pandangan hidup. Politik Identitas adalah nama untuk menjelaskan situasi yang
ditandai dengan kebangkitan kelompok-kelompok identitas sebagai tanggapan
untuk represi yang memarjinalisasikan mereka di masa lalu.

3.2 Saran

Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan
kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah
kami ini. sebaiknya pembaca lebih menggali informasi lagi tentang materi ini.

x
DAFTAR PUSTAKA

~https://dosen.stiealanwar.ac.id/file/content/2020/10/
Bab_2_IDENTITAS_NASIONAL_nurrohman.pdf

~https://www.detik.com/bali/berita/d-6413776/inilah-5-alasan-
mengapa-hak-dan-kewajiban-harus-seimbang.

xi

Anda mungkin juga menyukai