Makalah Kimia
Makalah Kimia
Makalah Kimia
PENDAHULUAN
Teori Asam dan basa adalah dua golongan zat kimia yang sangat umum ditemukan di
sekitar kita. Sebagai contoh, cuka, asam sitrun, dan asam dalam lambung tergolong asam,
sedangkan kapur sirih dan soda api tergolong basa. Asam dan basa memiliki sifat-sifat yang
berbeda. Pada mulanya, asam dan basa dibedakan berdasarkan rasanya, di mana asam terasa
masam sedangkan basa terasa pahit dan licin seperti sabun. Namun, secara umum zat-zat asam
maupun basa bersifat korosif dan beracun — khususnya dalam bentuk larutan dengan kadar
tinggi sehingga sangat berbahaya jika diuji sifatnya dengan metode merasakannya.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembedaan asam dan basa pun
dapat dilakukan dengan menggunakan indikator seperti kertas lakmus dan indikator universal
ataupun instrumen pH meter. Larutan asam akan memerahkan kertas lakmus biru, sedangkan
larutan basa akan membirukan kertas lakmus merah. Pada pengujian zat dengan pH meter,
larutan asam akan menunjukkan pH lebih kecil dari 7, sedangkan larutan basa akan menunjukkan
pH lebih besar dari 7. Larutant dengan pH sama dengan 7 disebut netral.
1
NH3 memberikan pasangan elektron kepada BF3 sehingga membentuk ikatan kovalen
koordinasi antara keduanya.
Kelebihan definisi asam basa Lewis adalah dapat menjelaskan reaksi-reaksi asam–basa
lain dalam fase padat, gas, dan medium pelarut selain air yang tidak melibatkan transfer proton.
Misalnya, reaksi-reaksi antara oksida asam (misalnya CO 2 dan SO2) dengan oksida basa
(misalnya MgO dan CaO), reaksi-reaksi pembentukan ion kompleks seperti [Fe(CN) 6]3−,
[Al(H2O)6]3+, dan [Cu(NH3)4]2+, dan sebagian reaksi dalam kimia organik.
2
BAB II
METODE PERCOBAAN
A. Tujuan Percobaan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui laporan asam dan basa.
1. Alat-alat:
Tabung reaksi 20 buah
Rak tabung reaksi 2 buah
Pipet tetes
2. Bahan-bahan:
Air Jeruk Nipis
Cuka
Air Shampoo
Air Deterjen
Lakmus Merah
Lakmus Biru
Indikator Universal
Kain Lap
Tissue
3. Indikator buatan:
Phenolfthalein (PP)
Metil merah
Metil orange
Methilen blue
Brom thimol blue (BTB)
3
C. Prosedur Percobaan
4
BAB III
HASIL PENGAMATAN
Table 1
5
6
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan,asam adalah zat dalam air melepaskan ion H+ sedangkan basa
adalah zat dalam air yang meleapaskan ion OH-. Jadi pembawa sifat asa adalah ion H+,
sedangkan pembawa sifat basa adalah ion OH-. Asam adalah senyawa kimia yang bila dilarutkan
dalam air akan menghasilkan larutan dengan Ph lebih kecul dari 7. Sedangkan basa ialah
senyawa kimia yang menyerap ion hydronium di dalam air. Basa memiliki Ph lebih besar dari 7.
Prinsip kerja dari indikator asam basa yaitu berdasarkan prinsip reaksi asam basa. Jika
suatu indikator bersifat asam lemah, maka larutan asam dan basa konjugasinya akan
menghasilkan warna yang berbeda. Jika indikator adalah basa lemah, maka basa dan asam
konjugasinya akan menghasilkan warna berbeda.
`Secara umum, indikator bersifat asam lemah atau basa lemah (memiliki pH mendekati
7). Hanya jumlah kecil larutan asam atau basa yang ditambahkan dalam indikator dapat
digunakan untuk menentukan pHnya. Indikator asam basa yang baik menghasilkan perubahan
warna yang signifikan sesuai dengan pHnya sehingga memudahkan kita dalam mengevaluasi pH
larutan yang kita uji.
Mekanisme reaksi indikator asam basa dalam air yaitu sesuai reaksi berikut.
Indikator asam basa yang baik haruslah memiliki perubahan warna yang signifikan untuk
larutan asam maupun basa. Ketika perubahan warnanya sangat tipis, hal itu akan menyusahkan
kita untuk menentukan apakah suatu larutan bersifat asam atau basa. Namun jika indikator itu
memiliki perubahan warna yang signifikan untuk larutan asam dan basa, maka hal itu dapat
memudahkan kita menganalisa keasaman dan kebasaan suatu larutan.
7
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan uji praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa cara
menentukan asam, basa, dan netral suatu larutan dapat menggunakan kertas lakmus yaitu
dengan melihat perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmusyang telah dicelupkan
ke dalam larutan.
Apabila kertas lakmus merah berubah menjadi biru maka sifat larutan tersebut adalah
basa.
Apabila kertas lakmus biru berubah menjadi merah, maka sifat larutan tersebut adalah
asam.
Apabila kertas lakmus tidak mengalami perubahan warna (tetap), maka sifat larutan
tersebut adalah netral.
Dari uji praktikum yang telah dilakukan kita dapat mengetahui sifat larutan dengan
indicator buatan yaitu kertas lakmus merah dan lakmus biru.