Laporan Praktikum Ipa Modul 1 Dan 2 (Andi Hartanto - Nim. 837378645) PDF
Laporan Praktikum Ipa Modul 1 Dan 2 (Andi Hartanto - Nim. 837378645) PDF
Laporan Praktikum Ipa Modul 1 Dan 2 (Andi Hartanto - Nim. 837378645) PDF
MODUL 1
MAKHLUK HIDUP
DISUSUN OLEH :
ANDI HARTANTO
NIM. 837378645
DATA MAHASISWA
DATA TUTOR
Dengan ini menyatakan bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa paksaan dari
pihak mana pun, telah melaksanakan protokol Covid19 sesuai aturan yang berlaku dan
tidak akan menuntut pihak mana pun dalam terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
sehubungan pelaksanaan kegiatan praktikum dimaksud secara tatap muka.
Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya
ANDI HARTANTO
………………………………… NIM. 837378645
NIP.
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya
sayasendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang
tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap
menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan
pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya in
ANDI HARTANTO
NIM. 837378645
LAPORAN PRAKTIKUM
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : GERAK PADA TUMBUHAN
A. Judul Percobaan : Proses Gerak pada Seismonasti pada tumbuhan putri malu
( Mimosa Pudica ), Niktinasi dan Geotropisme negative pada
tumbuhan.
B. Tujuan Percobaan
1. Menagamati pengaruh jenis sentuhan terhadap lamanya penutupan daun tanaman
putri malu ( Gerak Seismonasti )
2. Mengamati pengaruh cahaya matahari terhadap reaksi daun tanaman putri malu (
Gerak Niktinasti )
3. Mengamati pengaruh letak pot tanaman terhadap arah pertumbuhan daun tanaman
kacang hijau (Gerak Geotropisme negatif)
D. Landasan Teori
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Bukan hanya manusia dan hewan,
tumbuhan juga melakukan gerak sebagai tanggapan terhadap rangsangan yang
diterimanya. Tapi, apakah kalian tahu gerap pada tumbuhan seperti apa?
Tumbuhan melakukan suatu gerakan karena adanya rangsangan, tetapi gerakan yang
dilakukan sangat terbatas tidak seperti manusia atau hewan. Gerak pada tumbuhan
hanya dilakukan oleh bagian tertentu, misalnya akar, bagian ujung tunas, ataupun daun.
Berdasarkan datangnya rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi tiga, yaitu
gerak endonom ( rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan, misalnya pergerakan
kloroplas); gerak higroskopis (rangsangan karena perubahan kadar air, misalnya
tumbuhan paku); dan gerak esionom (rangsangan berasal dari luar tanaman, misalnya
gerak tropisme, taksis, dan nasti).
M a c a m- ma c a m g e r a k p a d aT u mb u h a n a d a l ah s eb a g ai b e ri k u t :
1 ) Gerak Endonom, Gerak endonom adalah gerak yang disebabkan oleh adanya
rangsangan yang berasal dari dalam. Gerak endonom disebut juga gerak otonom atau
gerak spontan, contohnya dari gerak endonom ini adalah gerak pertumbuhan dari
bagian-bagian tumbuhan seperti akar, batang, daun karena akibat pengaruh dari
pertumbuhan.
2 ) Gerak Higroskopis,, Gerak higroskopis adalah gerak pada tumbuhan akibat adanya
perubahan kadar air dalam sel tumbuhan, sehingga menyebabkan penyusutan yang
tidak merata pada bagian sel tumbuhan. Contohnya, membukanya kotak-kotak
sporangium tumbuhan paku, dan pecahnya buah polong-polongan yang kering.
3 ) Gerak Esionom, Gerak esionom ini merupakan gerak yang dipengaruhi rangsang dari
luar tubuh atau faktor eksternal. Adapun, gerak esionom dibedakan menjadi 3, yaitu
gerak tropisme, gerak taksis, dan gerak nasti.
4 ) Gerak Tropisme, merupakan gerakan pada sebagian tubuh tumbuhan yang dipengaruhi
oleh arah rangsangan dari luar. Jika tumbuhan mendekati rangsangan disebut tropi
positif, tetapi jika tumbuhan menjauhi rangsangan disebut tropi negative.
Berdasarkan jenis rangsangannya tropisme dibedakan menjadi 5 macam yaitu :
a) Fototropisme : gerak karena rangsangan cahaya. Fototropisme positif berarti
tumbuhan bergerak menuju cahaya, negative berarti menjauh dari cahaya.
b) Geotropisme : gerak karena rangsangan yang berupa gaya tarik bumi. Contoh
geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yang selalu menuju ke dalam tanah
dan geotropism negative adalah batang tumbuh menjauhi pusat bumi.
c) Hidrotropisme : gerak rangsangan dari sumber air. Contohnya, pertumbuhan akar
tanah yang selalu menuju ke sumber air.
d) Tigmotropisme : gerak dengan rangsangan berupa persinggungan. Contohnya,
sulur markisa yang membelit dan batang mentimun yang membelit tanaman lain.
e) Kemotropisme : gerak pada tumbuhan dengan rangsangan berupa zat kimia.
5) Gerak Taksis, merupakan gerak seluruh tumbuhan karena adanya rangsangan dari luar.
Berdasarkan rangsangannya, taksis dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a) Fototaksis, yaitu gerak seluruh tubuh tumbuhan dengan rangsangan berupa
cahaya. Contohnya, gerak Euglena sp yang selalu mendekati cahaya.
b) Kemotaksis, yaitu gerak seluruh tubuh tumbuhan dengan rangsangan berupa zat
kimia. Contohnya, gerak spermatozoid ke arkegonium pada tumbuhan lumut.
6) Gerak Nasti, merupakan gerak dari bagian tumbuhan yang arahnya tidak bergantung
pada arah datangnya rangsangan. Arah geraknya terjadi akibat perbedaan tekanan
turgor, dimana tekanan turgor menyebabkan tumbuhan mengembung. Terdapat
beberapa jenis gerak nasti antara lain:
a) Fotonasti : gerak sebagai reaksi terhadap rangsangan berupa cahaya. Contohnya,
bunga pukul empat (Mirabilis Jalapa) mekar setiap sore, bunga kembang sepatu
yang mekar pada siang hari.
b) Seismonasti : gerak dengan rangsangan berupa sentuhan. Contohnya, gerak
menutupnya daun putri malu.
c) Niktinasi : gerak tidur dari tumbuhan karena adanya rangsangan berupa gelap.
Contohnya, menutupnya daun petai cina pada malam hari.
d) Termonasti : gerak karena adanya rangsangan berupa suhu. Contohnya, bunga
tulip mekar jika suhu naik dan menutup jika suhu turun.
F. Hasil Pengamatan
1) Hasil Pengamatan Pada Gerak Seismonasti ( Tumbuhan Putri Malu )
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti
Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi Daun
No. Pot Putri Malu Mula- ½ jam
mula kemudian
Daun Daun tetap
1. Di lekatkkan di tempat terang
terbuka membuka
Ditutup dengan kardus yang di lapisi kain di atasnya Daun
2. Daun menutup
agar tambah kedap cahaya terbuka
3) Pengamatan Geotropisme
Tabel 1.4
Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif
H. Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan.
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda,
pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila
disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan
kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat
perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang
kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana
gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak
“tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam
persendian daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan
menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan
putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan
putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai
mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak
tidur pada tumbuhan putri malu.
3. Geotropisme Negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika
arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar
menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif,
misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A
mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang
diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah
vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang
menjauhi tanah.
I. Kesimpulan
Saat menyentuh atau menggoyang putri malu, maka ada 3 (tiga) reaksi yang berbeda,
jika menyentuhnya dengan ringan daun putri malu tidak akan menutup sempurna,
bahkan ada yang tidak merespon apapun. Jika melakukan Sentuhan sedang, daun putri
malu akan menutup sebagian pada bagian yang terkena sentuhan, tetapi daun putri malu
pada batang lain tidak akan merespon. Kemudian jika disentuh secara kasar maka
semua daun pada batang lainnya juga akan menutup sempurna yang disebabkan oleh
getaran pada batang putri malu. Selain itu, ada jeda waktu yang dibutuhkan daun untuk
membuka kembali, seperti sekitar 3 menit untuk sentuhan ringan, 4 menit untuk
Sentuhan sedang, dan waktu yang cukup lama untuk membuka kembali dengan
sentuhan kasar sekitar 5-6 menit.
Sedangkan Pada pengamatan kacang huijau, pot A mengalami pertumbuhan batang
secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan
batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari.
Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah
J. Daftar Pustaka
1. Seismonasti
Sentuhan Halus
Sentuhan Sedang
Sentuhan Kasar
2. Niktinasi
Putri Malu Di Tempat Terang Putri Malu Di Tutup dan Kedang Cahaya
3. Geotropisme Negatif
MODUL 1
MAKHLUK HIDUP
KP 2. SIMBIOSIS
( MANDIRI )
DISUSUN OLEH :
ANDI HARTANTO
NIM. 837378645
DATA MAHASISWA
DATA TUTOR
Dengan ini menyatakan bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa paksaan dari
pihak mana pun, telah melaksanakan protokol Covid19 sesuai aturan yang berlaku dan
tidak akan menuntut pihak mana pun dalam terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
sehubungan pelaksanaan kegiatan praktikum dimaksud secara tatap muka.
Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya
ANDI HARTANTO
………………………………… NIM. 837378645
NIP.
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya
sayasendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang
tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap
menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan
pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya in
ANDI HARTANTO
NIM. 837378645
LAPORAN PRAKTIKUM
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : SIMBIOSIS
B. Tujuan Percobaan
1. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar
1. Alat tulis
2. Lembar pengamatan
3. Lingkungan sekitar
D. Landasan Teori
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara makhluk
hidup dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk hubungan yang
sangat erat antara satu spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup lainnya
yang hidup bersama dalam suatu habitat tertentu disebut simbiosis. Ada beberapa jenis
simbiosis yang ada di alam, namun umumnya dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu
parasitisme, komensalisme, dan mutualisme.
1) Simbiosis Parasitisme adalah suatu hubungan di antara dua spesies (organisme), di
mana satu spesies mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies lainnya (sering
disebut inang) dirugikan. Contoh simbiosis parasitisme, adalah antara cacing perut
(cacing gelang) dengan manusia. Dalam hubungan ini cacing gelang mendapatkan
makanan yang banyak di dalam usus halus manusia, sedangkan manusia akan
mendapat kerugian karena banyaknya zat-zat makanan yang hilang oleh parasit
tersebut. Selain itu dalam jumlah yang sangat banyak parasit tersebut dapat merusak
usus halus manusia. Selain cacing gelang, juga ada cacing pita, cacing hati, atau panu
pada manusia. Coba Anda kemukakan sendiri apa keuntungannya bagi parasit dan
apa kerugiannya bagi inangnya.
2) Simbiosis Komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, di mana suatu spesies
makhluk hidup diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan ataupun
dirugikan. Contoh umum adalah tanaman epifit yang banyak hidup di hutan tropis.
Tanaman epifit tersebut menumpang hidup di pohon atau cabang dan ranting pohon
tanpa merugikan pohon yang ditumpanginya.
3) Simbiosis Mutualisme adalah hidup bersama di antara dua spesies makhluk hidup, di
mana kedua spesies tersebut mendapatkan keuntungan. Contohnya adalah bakteri
Rhizobium pada akar tanaman polongan. Bakteri Rhizobium mendapatkan
habitatnya pada akar tanaman, sedangkan tanaman polongan mendapatkan
keuntungan berupa nitrogen yang ditambat oleh bakteri tersebut. Tanpa bakteri
Rhizobium, maka tumbuhan tersebut tidak dapat mengambil nitrogen dari udara
bebas.
F. Hasil Pengamatan
1. Simbiosis Parasitisme
Tabel 1.7
Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
2. Simbiosis Komensalisme
Tabel 1.8
Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme
Tabel 1.9
Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme
H. Pembahasan
1. Simbiosis Parasitisme
Nyamuk dan manusia. Nyamuk memperoleh sumber makanannya dengan cara
menghisap darah manusia. Dampak yang ditimbulkan karena gigitan nyamuk
tersebut yaitu kulit akan terasa gatal dan bentol-bentol, bahkan yang lebih
parahnya lagi manusia yang tergigit oleh nyamuk malaria akan mengalami
penyakit demam berdarah.dan adapula yang menyebabkan kematian.
Benalu Pada Pohon, tumbuhan parasit obligat yang menempel pada batang pohon
tumbuhan lain supaya bisa tetap hidup. Benalu akan mengambil air dan unsur hara
yang berasal dari inangnya yaitu pohon ( Mangga, Jambu Air ) karena benalu
tidak memiliki akar untuk menyerap air dari tanah.Sedangkan pertumbuhan ujung
batang pohon akan mengalami kekeringan karena cadangan air dan unsur hara
yang di bawa inangnya, diambil oleh benalu.
Kutu pada rambut, Keadaan kepala atau rambut yang memiliki kutu pastinya akan
merasa gatal sekali sehingga tidak jarang akan menggaruk-garuk kepala terus.
Sedangkan kutu rambut bisa dengan enaknya merayap dan menghisap darah di
kepala, pasti kepala kita menjadi tempat yang paling menguntungkan bagi kutu
rambut untuk mendapatkan makanan sedangkan bagi pemilik kepala pastinya
merugikan sekali.
Jamur Panu pada kulit, yang satu ini sangat-sangat merugikan bagi manusia,
karena tubuh atau kulit yang terkena jamur panu akan merasakan gatal yang luar
biasa sehingga sangat merugikan sekali bagi manusia. Jamur panu akan
memperoleh makananya yaitu dari penyerapan protein dari kulit manusia.
Tumbuhan Tali putri / Alang-alang dan pohon produksi, Tanaman Tali Putri /
Alang alang merupakan salah satu tanaman gulma yang penting dalam
pembudidayaan tanaman produksi. Meskipun penting, akan tetapi alang lang
tersebut juga memberikan dampak yang merugikan dikarenakan tanaman tersebut
dapat meningkatkan persaingan dalam memperoleh air, mineral dan matahari.
Selain itu, alang alang juga dapat menyebarkan senyawa berbentuk alelopati yang
merupakan senyawa beracun yang memberikan dampak negatif bagi tanaman
produksi tersebut. Dalam kasus ini, tanaman alang alang yang mendapat
keuntungan karena mendapatkan air, mineral dan cahaya matahari, sedangkan
tanaman produksi merasa dirugikan.
Burung Emprit dan Petani Padi, Permasalahan yang kerap menjadi permasalahan
bagi petani padi adalah banyaknya populasi burung Emprit yang kerap sekali
melanda hampir di daerah Jawa Timur. Dengan banyaknya burung tersebut maka
menjadi masalah bagi jumlah hasil panen yang akan dihasilkan petani, selain itu
dapat merusak pertumbuhan padi.
2. Simbiosis Komensalisme
Tumbuhan paku menempel pada pohon jati namun tidak menyerap makanan dari
inangnya karena tumbuhan paku dapat membuat makanan sendiri. Anggrek yang
hidup dengan cara menempel pada pohon mangga tidak menyerap makanan dari
inangnya karena anggrek dapat membuat makanan sendiri.
Ikan remora dan ikan hiu, ikan remora bisa berada di sekitar ikan hiu agar
terhindar dari bahaya musuh dan bias mendapatkan makanan sisa ikan hiu tanpa
mengganggu ikan hiu.
Anggrek yang menempel pada pohon mangga tidak menyerap makanan dari
inangnya karena Sirih dapat membuat makanan sendiri.
3. Simbiosis Mutualisme
Kupu-kupu yang hinggap di bunga mendapat keuntungan karena dapat
mengambil sari-sari dari bunga, bunga juga mendapat keuntungan karena kupu-
kupu dapat membantu terjadinya penyerbukan.
Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau makan kutu, kerbau juga untung
karena kutu-kutu di badannya habis dimakan kerbau.
Lebah membutuhkan madu yang terdapat pada bunga sepatu sebagai makanannya,
bunga sepatu membutuhkan lebah untuk membantu terjadinya proses
penyerbukan.
G. Pertanyaan – pertanyaan
1. Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme ? Jelaskan !
Jawab : Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme,
karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan
anjing dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit
kulit).
2. Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya ? Jelaskan !
Jawab : Ada, yaitu hubungan parasitisme antara manusia dengan nyamuk. Pada
hubungan tersebut dapat mengakibatkan kematia. Nyamuk Aides Aygepty dapat
menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan
maka dapat mengakibatkan kematian. Nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan
kelumpuhan pada manusia.
3. Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian
padainangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawab : Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan
pihak lain. Contohnya: anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon
mangga juga dapat menghambat pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya
produktivitas buah mangga.
4. Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, sebutkan beberapa contoh
simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi organisme
tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita.
Jawab : Contoh simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu :
Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon usus besar manusia, berfungsi
membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan
vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.
Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa menghasilkan zat
Antibiotic
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:
Apa yang dimaksud dengan simbiosis? Simbiosis adalah hubungan timbal balik antara
dua makhluk hidup yang saling berdampingan. Simbiosis terdiri dari 3 macam, yaitu
simbiosis parasitisme, simbiosis komensialisme dan simbiosis mutualisme. Parasitisme
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa makhluk hidup hidup
yang bersifat parasit akan mendapatkan keuntungan dan akan merugikan pihak yang
lain. Simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu diuntungkan,
sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan. Simbiosis mutualisme
adalah hubungan dua spesies yang hidup bersama dan saling menguntungkan.
J. Daftar Pustaka
1. Simbiosis Parasitisme
Nyamuk dan Manusia Benalu Pada Pohon Mangga Kutu Pada Rambut
Jamur Panu Pada Kulit Tali Putri Pada Jeruk Burung Emprit Dan Padi
2. Simbiosis Komensalisme
Tumbuhan Paku Pada Jati Anggrek Pada Pohon Ikan Hiu Dan Ikan Remora
3. Simbiosis Mutualisme
Kupu- kupu Dan Bunga Kerbau Dan Burung Jalak Lebah Dan Bunga
LAPORAN
KEGIATAN PRAKTIKUM IPA
MODUL 1
MAKHLUK HIDUP
KP 3. PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN,
PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP
( PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN )
HEWAN DAN TUMBUHAN
( BIMBINGAN )
DISUSUN OLEH :
ANDI HARTANTO
NIM. 837378645
DATA MAHASISWA
DATA TUTOR
Dengan ini menyatakan bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa paksaan dari
pihak mana pun, telah melaksanakan protokol Covid19 sesuai aturan yang berlaku dan
tidak akan menuntut pihak mana pun dalam terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
sehubungan pelaksanaan kegiatan praktikum dimaksud secara tatap muka.
Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya
ANDI HARTANTO
………………………………… NIM. 837378645
NIP.
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya
sayasendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang
tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap
menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan
pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya in
ANDI HARTANTO
NIM. 837378645
LAPORAN PRAKTIKUM
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN,
PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP
B. Tujuan Percobaan
1. Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau
2. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa)
3. Mengetahui lama nya siklus hidup lalat buah
D. Landasan Teori
Setiap makhluk hidup melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
merupakan proses yang ditandai oleh adanya pertambahan ukuran, volume, dan berat
suatu organisme. Sedangkan perkembangan secara umum merupakan suatu proses
menuju keadaan yang lebih sempurna. Pada proses perkembangan ini terjadi proses-
proses diferensiasi sel. Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selain
ditentukan oleh faktor genetik, juga sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan, seperti
cahaya, air, makanan dan temperatur. Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri
makhluk hidup guna kelangsungan jenisnya.
Tumbuhan mengalami pertumbuhan dari kecil menjadi besar dan berkembang dari
zigot menjadi embrio, kemudian menjadi individu yang mempunyai perangkat akar,
batang, dan daun. Salah satu ciri organisme yaitu tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan dan perkembangan itu sendiri merupakan hasil interaksi antara faktor
dalam dan faktor luar. Faktor yang terdapat dari dalam, antara lain sifat genetik (yang
ada di dalam = gen) dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Sedangkan faktor
luar adalah lingkungan.
Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang
sudah busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen
abdomen. Seperti hewan simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros
anterior dan posterior (kepala-ekor).Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang
sudah ada didalam telur memberi informasi posisional unutk penempatan kedua
poros bahkan sebelum fertilisasi. Metamorfosis pada Drosophila termasuk
metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva instarI-larva instarII-larva instarIII-pupa-
imago. Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu lingkungan,
ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.
Tabel 1.10
Hasil Pengamatan Pertumbuhan Dan Perkcembahan Biji Kacang Merah
Tabel 1.11
Hasil Pengamatan Pertumbuhan Dan Perkembangan Lalat Buah
G. Pertanyaan - pertanyaan
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh ?
Jawab : Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan
panjang batang 20 mm.
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut, adakah yang
pertumbuhannya ke atas ? mengapa demikian ?
Jawab : Tidak ada, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas
dalam gelas
3. Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya ?
Jawab : Hari ke 4
4. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi ?
Jawab : Hari Ke 6 - 7
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan
sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan
kacang merah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman
apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada
tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor
dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar
yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
J. Daftar Pustaka
MODUL 2
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
KP 1. EKOSISTEM DARAT
( BIMBINGAN )
DISUSUN OLEH :
ANDI HARTANTO
NIM. 837378645
DATA MAHASISWA
DATA TUTOR
Dengan ini menyatakan bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa paksaan dari
pihak mana pun, telah melaksanakan protokol Covid19 sesuai aturan yang berlaku dan
tidak akan menuntut pihak mana pun dalam terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
sehubungan pelaksanaan kegiatan praktikum dimaksud secara tatap muka.
Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya
ANDI HARTANTO
………………………………… NIM. 837378645
NIP.
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya
sayasendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang
tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap
menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan
pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
ANDI HARTANTO
NIM. 837378645
LAPORAN PRAKTIKUM
MODUL 2. MKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : EKOSISTEM
B. Tujuan Percobaan
1. Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami
dan buatan
D. Landasan Teori
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi
dari organisme dengan lingkungannya meliputi aliran energi, rantai/jaring makanan,
siklus biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian. Secara struktural dalam suatu
ekosistem terdapat komponen biotik yang terdiri dari produsen (tumbuhan), konsumen
(hewan), dan dekomposer (pengurai), serta komponen abiotik yang terdiri dari bahan
anorganik, bahan organik, dan kondisi iklim. Dengan demikian setiap ekosistem
mempunyai keenam jenis komponen pembentuknya yang saling berinteraksi. Macam-
macam ekosistem bisa dikenali berdasarkan proses terjadinya, yaitu ekosistem alami
dan ekosistem buatan. Ekosistem sendiri merupakan kesatuan komunitas dan
lingkungan hidupnya yang saling berinteraksi dan membentuk hubungan timbal balik.
Ekosistem disebut juga dengan sistem lingkungan. Misalnya komunitas ikan air tawar
selalu berhubungan dengan kolam ikan, air, udara, tanah dan sinar matahari. Ekosistem
mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Ekosistem yang kecil akan membentuk
ekosistem yang lebih besar. Macam-macam ekosistem dibagi menjadi ekosistem alami
dan buatan.
Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk karena pengaruh alam sekitar dan
bukan karena campur tangan manusia, contohnya, sungai, laut, dan gunung.
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibentuk oleh manusia, contohnya, kolam
ikan, akuarium,waduk, dan sawah. Sebagai daerah yang dihuni beberapa populasi,
komponen ekosistem bisa dibedakanmenjadi dua bagian, yakni :
Komponen Biotik, Komponen ini merupakan anggota dari ekosistem yang berupa
makhluk hidup, misalnya mikroorganisme, jamur, protista, tumbuhan, hewan, dan
manusia. Dalam lingkungan ini terdapat hubungan-hubungan antarorganisme yang
saling menguntungkan maupun merugikan. Bahkan, terjadi persaingan dalam
memenuhi kebutuhan masing-masing. Adapun, contoh interaksi antar makhluk hidup
tumbuhan sebagai protista berperan sebagai produsen, hewan dan manusia berfungsi
sebagai konsumen, sedangkan mikroorganisme dan jamur sebagai
dekomposer/pengurai.
Komponen Abiotik, Kemudian, abiotik adalah komponen benda tidak hidup.
Walaupun begitu, keberadaan komponen ini hampir tidak memengaruhi secara
langsung keberadaan dan penyebaran organisme tertentu. Adapun, contoh komponen
abiotik adalah suhu, air, kelembapan, angin, pH (derajat keasaman), garam-garaman,
mineral, topografi, dan energi (radiasi).
6) Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
7) Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang tetap
maupun yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
8) Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam tanah/dekat
permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan menggunakan kaca pembesar
jika perlu.
10) Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua sistem tersebut.
F. Hasil Pengamatan
Berikut adalah tabel hasil pengamatan pada Ekosistem darat alami dan Buatan
Tabel 2.1
Hasil Pengamatan Pada Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami
Tabel 2.2
Hasil Pengamatan Pada Komponen Biotik Ekosistem Darat Alami
Tabel 2.3
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan
H. Pembahasan
Berdasarkan tabel pengamatan diatas maka Hubungan timbal balik antara komponen
biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan
ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan
pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia. Hubungan timbal
balik anatar komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di sawah merupakan
ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur campur tangan manusia diantaranya
adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi komponen
biotiknya.
G. Pertanyaan - pertanyaan
1. Menurut pendapat anda, Ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen
biotik lebih banyak ? mengapa demikian ? jelaskan secara singkat !
Jawab : Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan
dengan ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan
jenis makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah
dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami
lebih lengkap diband ingkan ekosistem darat buatan.
J. Daftar Pustaka
Sumardi Yosafat, (2004). Konsep Dasar IPA 1 petunjuk praktikum. Jakarta :
Universitas Terbuka.
MODUL 2
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
KP 2. PENCEMARAN LINGKUNGAN
( BIMBINGAN )
DISUSUN OLEH :
ANDI HARTANTO
NIM. 837378645
DATA MAHASISWA
DATA TUTOR
Dengan ini menyatakan bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa paksaan dari
pihak mana pun, telah melaksanakan protokol Covid19 sesuai aturan yang berlaku dan
tidak akan menuntut pihak mana pun dalam terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
sehubungan pelaksanaan kegiatan praktikum dimaksud secara tatap muka.
Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya
ANDI HARTANTO
………………………………… NIM. 837378645
NIP.
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya
sayasendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang
tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap
menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan
pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
ANDI HARTANTO
NIM. 837378645
LAPORAN PRAKTIKUM
MODUL 2. MKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PENCEMARAN LINGKUNGAN
B. Tujuan Percobaan
1. Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau
D. Landasan Teori
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
atau proses alam, sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu, yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran dibedakan menjadi tiga, yakni:
1. Pencemaran Udara
2. Pencemaran Air
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran Air, Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya zat atau komponen
lain ke dalam perairan. Dampaknya membuat air tercemar dan kualitas air menurun.
Padahal air khususnya air bersih memegang peranan penting dalam kehidupan
makhluk hidup. Air yang tercemar tidak bisa dimanfaatkan dan menyebabkan
penyakit. Pencemaran air bisa terjadi dari limbah industri, limbah rumah tangga,
limbah pertanian. Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya
pencemaran air. Karena limbah cairnya langsung dibuang tanpa diolah terlebih
dahulu. Padahal limbahnya mengandung bahan berbahaya dan beracun. Pada limbah
rumah tangga bisa berupa detergen, sampah, dan kotoran manusia. Jumlah penduduk
yang semakin meningkat membuat limbah yang dihasilkan semakin tinggi juga.
Kegiatan pertanian juga bisa menimbulkan pencemaran air terutama karena
pengunaan pupuk buatan, pestisida, dan herbisida. Air tercemar limbah akan
berdampak tidak bisa dimanfaatkan. Karena limbah yang terkandung dalam air dapat
membusuk dan muncul rasa dan bau tidak sedap. Proses pembusukan limbah oleh
pengurai membutuhkan banyak oksigen. Dampaknya kadar oksigen dalam air yang
diperlukan oleh makhluk hidup lainnya berkurang.
Pencemaran Deterjen, Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan
untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.
Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai
daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Deterjen
merupakan garam Natrium dari asam sulfonat. Deterjen digunakan untuk mencuci
pakaian. Untuk menyempurnakan kegunaannya, biasanya pabrik menambahkan
natrium perborat, pewangi, pelembut, naturium silikat, penstabil, enzim, dan zat
lainnya agar fungsinya semakin beragam. Tapi diantara zat-zat tersebut ada yang tak
bisa dihancurkan/dilarutkan oleh mikroorganisme sehingga otomatis menyebabkan
pencemaran lingkungan. Apabila air yang mengandung deterjen dibuang kedalam
air, tercemarlah air dan pertumbuhan alga yang sangat cepat. Hal ini akan
menyebabkan kandungan oksigen dalam air berkurangan dan otomatis ikan,
tumbuhan laut,dan kehidupan air lainnya mati. Selain itu limbah deterjen juga
menyebabkan pencemaran tanah yang menurunkan kualitas kesuburan tanah yang
mengakibatkan tanaman serta kehidupan tanah termasuk cacing mati. Padahal cacing
bisa menguraikan limbah organik, non organik & menyuburkan tanah.
Perkecambahan, Kacang hijau (Phaseolus radiatus) adalah tanaman yang tergolong
dalam suku papilionaceae atau suku polong-polongan. Proses pertumbuhan kacang
hijau terjadi melalui tiga tahap, yaitu perkecambahan, pertumbuhan primer, dan
pertumbuhan sekunder. Prosesperkecambahan ditandai dengan munculnya radikula
atau plumula dari dalam biji. Perkecambahan kacang hijau dicirikan dengan
terangkatnya kotiledon dan plumula ke permukaan tanah. Pemanjangan tanaman
kacang hijau ini terjadi pada bagian hipokotil (ruas batang dibawah kotiledon).
Proses selanjutnya adalah pertumbuhan primer dimana terjadi pertumbuhan pada
embrio, ujung batang, dan ujung akar. Tahap terakhir adalah pertumbuhan sekunder,
tahap ini merupakan aktifitas kambium yang membentuk xylem sekunder dan floem
sekunder.
Dalam kegiatan praktikum ini akan dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran
perairan yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat
mengganggu kehidupan organisme target maupun non target. Dalam kegiatan ini
Anda akan mengembangkan keterampilan proses: mengamati, membuat hipotesis,
mengukur dan menyimpulkan.
E. Prosedur Percobaan / Cara Kerja
Adapun cara kerja dari percobaan ini, antara lain :
1) Menyediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1% dan air kontrol
berupa air sumur, dengan cara:
a) Melarutkan 1 gram deterjen serbuk ke dalam air sumur hingga 100 ml dengan
menggunakan botol air mineral 1500ml. Kemudian mengambil 500ml dan
memasukkan ke dalam botol air mineral 600ml berlabel 100%.
b) Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian mengambil
500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang berlabel 50%.
d) Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian mengambil
500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang berlabel 12,5%.
e) Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian mengambil
500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang berlabel 6,25%.
f) Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian mengambil
500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang berlabel 3,1%
2) Menyediakan 6 gelas plastik yang sudah diberi label 100%, 50%, 25%, 12,50%,
6,25%, 3,10%, dan kontrol dan masing-masing dasar gelas diberi kapas.
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10%
Label kontrol : air ledeng/PDAM
3) Merendam kacang hijau ke dalam air, untuk mengetahui mana kacang hijau yang
mengapung (kacang hijau rusak) dan kacang hijau yang tenggelam (kualitas masih
bagus).
4) Membuang kacang hijau yang mengapung, kacang hijau yang mengapung tidak bisa
digunakan untuk percobaan karena rusak.
5) Memilih kacang hijau yang tenggelam untuk percobaan, dan memasukkannya
beberapa butir kacang hijau (10 butir pada tiap-tiap gelas) ke dalam masing-masing
gelas plastik yang sudah diberi label dan kapas.
6) Menuangkan 1 atau 2 sendok dengan larutan 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%,
3,10% dan air kontrol pada masing-masing gelas yang sudah berisi kapas dan biji
kacang hijau sesuai dengan label.
8) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan, ukurlah
panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh
akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. jika pada pengamatan dua hari ( 48
jam ) tidak tumbuh akarnya ( 0 mm ) dianggap kacang hijau mati. Catatlah hasil
pengamatan anda pada lembar kerja tabel 2.10 di belakang modul.
9) Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan
48 jam ( Grafik 2.2 ) dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam
menggunakan warna merah dan 48 jam dengan warna hitam.
F. Hasil Pengamatan
Berikut adalah tabel hasil pengamatan pada pertumbuhan akar kacang hijau:
Tabel 2.10
Pengaruh Diterjen Terhadap Tumbuhan Kacang Hijau
Grafik 2.2
Grafik Rata-rata Pertumbuhan Kecambah Per Konsentrasi 24 Jam
H. Pembahasan
Detergen sebagai bahan untuk membersihkan pakaian (mencuci) berpengaruh terhadap
makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar. Pencemaran lingkungan menimbulkan
banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan. Adapun pengaruh yang ditimbulkan
oleh detergen sangat tergantung pada tingkat konsentrasinya. Ada 4 tahap pencemaran
yaitu :
1. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
2. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem.
3. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
4. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.
Semakin tinggi kadar konsentrasi maka semakin lambat pula pertumbuhan pada
perkecambahan kacang hijau bahkan ada yang mati. Pada air kontrol proses
pertumbuhan perkecambahan sangat baik dibanding dengan larutan konsentrasi. Pada
hari pertama (24 jam) rata-rata pertumbuhan kacang hijau pada larutan konsentrasi
100% adalah 0,04 cm, konsentrasi 50% adalah 0,41 cm, konsentrasi 25% adalah 0,53
cm, konsentrasi 12,5% adalah 0,82 cm, konsentrasi 6,25% adalah 1,48 cm, konsentrasi
3,1% adalah 1,4 cm, dan pada air kontrol adalah 4,65 cm. Pada hari kedua (48 jam) rata-
rata pertumbuhan kacang hijau pada larutan konsentrasi 100% adalah 0,09 cm,
konsentrasi 50% adalah 0,59 cm, konsentrasi 25% adalah 0,98 cm, konsentrasi 12,5%
adalah 1,66 cm, konsentrasi 6,25% adalah 2,95 cm, konsentrasi 3,1% adalah 3,22 cm,
dan pada air kontrol adalah 6,05 cm.
G. Pertanyaan - pertanyaan
1. Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?
Jawab : Sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen dan sebagai bukti
bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan
karena tidak mengandung deterjen.
2. Apa kesimpulan bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati ?
Jawab : Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang
hijau tersebut bukan bibit unggul (mandul).
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas harus ditutup dengan kertas?
Jawab : Untuk mengurangi intensitas cahaya, karena intensitas cahaya sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang mendapatkan
cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan
pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.
I. Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu
(rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada
konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada
akhirnya akan mati.
J. Daftar Pustaka
Sumardi Yosafat, (2004). Konsep Dasar IPA 1 petunjuk praktikum. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Konsentrasi
Larutan Hari Ke 1 ( 24 Jam ) Hari Ke 2 ( 24 Jam )
Deterjen
100 %
50 %
25 %
12,5 %
6,25 %
3,1 %
Air
Control