Metode Pelaksanaan Pasar Modern-Tureloto Battu Indah Ok Fix
Metode Pelaksanaan Pasar Modern-Tureloto Battu Indah Ok Fix
Metode Pelaksanaan Pasar Modern-Tureloto Battu Indah Ok Fix
I. PENDAHULUAN
1. Apresiasi Terhadap Lingkup dan Jenis Pekerjan yang akan Dilaksanakan
2. Data Proyek
3. Scope Pekerjaan
4. Site Plan
II. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pondasi Bore Pile
2. Pelat beton
3. Atap membran
I. PENDAHULUAN
Metode ini diajukan PT. TURELOTO BATTU INDAH, dalam memulai setiap
pekerjaan, khususnya pada Proyek PEMBANGUNAN PASAR MODERN.
Tujuan pembuatan Metode ini adalah sebagai acuan atau arahan dalam
melaksanakan pekerjaan dilapangan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
baik Biaya, Mutu dan Waktu.
Didalam Metode ini tercantum sistem kerja lapangan yang akan dipakai mulai dari
awal proyek hingga selesai. Dimulai dari site management hingga quality control serta
hubungan unsur unsur pelaksana proyek yang terkait selama pekerjaan berlangsung.
Pelaksanaan pekerjaan merupakan implementasi tahap perencanaan
berupa gambar kerja menjadi sebuah bangunan yang memenuhi syarat
kuat, indah, dan fungsional. Agar dapat melaksanakan pekerjaan bangunan
dengan baik, diperlukan pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman
sehingga bila timbul permasalahan di lapangan akan dapat teratasi. Di
samping itu diperlukan adanya koordinasi yang baik antara pihak-pihak
terkait dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Kemudian dilakukan pengukuran ulang dan gambaran kembali untuk lokasi pembangunan dengan
dilengkapi keterangan mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan
alat-alat yang sudah ditera kebenarannya. Pengukuran dikerjakan oleh tenaga surveyor (juru ukur)
dibantu oleh wakilnya. sebelum dilaksanakan pengukuran yang perlu diperhatikan adalah
kemungkinan adanya pipa-pipa saluran dan instalasi kabel yang masih berfungsi dibawah tanah di
Site.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, perlu diadakan koordinasi dengan konsultan MK / Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan gambar instalasi existing kepada owner. Jika sudah diketahui
kemungkinan adanya instalasi dimaksud, maka area tersebut perlu dilindungi dengan membuat
rambu / tanda yang menyatakan bahwa di area ini terdapat jalur instalasi yang masih berfungsi.
Pengukuran tapak tempat kerja dilakukan dengan alat ukur berupa theodolit dan waterpas.
Pengukuran dilakukan dari garis-garis dasar patok-patok yang telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas / Konsultan MK. Penentuan tinggi (peil) bangunan diambil dari satu titik referensi yang
tidak rusak dan bergerak dari akurasinya dan ditentukan bersama-sama dengan Konsultan
Perencana, Konsultan MK serta Pemberi Tugas.
II.1.2. PERENCANAAN FASILITAS LAPANGAN
Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana
penunjang lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, misalnya : Direksi keet, gudang,
posisi tower crane, stok material dan lain-lain ( gambar terlampir ). Dalam menempatkan barang dan material
kebutuhan pelaksanaan, baik di dalam gudang maupun di halaman terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga :
◊ Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan lingkungan di sekitarnya.
◊ Memudahkan pemeriksaan dan penelitian material/bahan-bahan oleh Konsultan Pengawas.
◊ Tidak menyumbat saluran air.
◊ Terjamin keamanan dan kebersihannya.
◊ Memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
◊ Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.
Koordinasi antar bagian pada organisasi pelaksana pekerjaan di lapangan dilakukan dengan memperkuat sistem
komunikasi menggunakan Handy talky.
Untuk listrik kerja akan digunakan daya listrik dari sambungan PLN maupun penyediaan Genset sendiri tergantung
penggunaannya, sedangkan air kerja akan menggunakan air tanah yang menggunakan sumur pompa dangkal/sanyo
atau PAM, Lalu lintas keluar masuk kendaraan proyek atau jalan kerja akan diproteksi dengan menggunakan pagar
proyek dari seng agar keamanan dan ketertiban lebih terjamin. Disamping itu, proyek juga dilengkapi dengan fasilitas
sebagai berikut :
◊ Pos penjagaan (security).
◊ MCK untuk para pekerja.
Barang-barang dan material yang tidak digunakan untuk kebutuhan langsung pada pelaksanaan suatu pekerjaan
secepat mungkin akan dikeluarkan keluar lapangan.
KANTOR LAPANGAN
STOCK
KELUAR MASUK
Site Office
FASILITAS LAPANGAN
Gudang
Pabrikasi Besi/Bekisting
Stok Material
Bedeng Pekerja
P POMPA JET K
T TORN
K RESERVOIR
Kap. 5000 Lt
K KRAN AIR
K
R
P PAM EXISTING / SUMUR JET PUMP
PRINSIP PERENCANAAN LISTRIK KERJA
PANEL LANTAI
PANEL INDUK
PL
SK
GENSET/ PLN
PL
SK
SK
PL G
II.1.4. PEMBUATAN SHOP DRAWING
Shop Drawing atau gambar kerja, merupakan acuan bagi pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Dengan
adanya gambar kerja, maka pekerjaan lapangan menjadi mudah dilaksanakan dan terkendali secara
teknis, baik dari segi waktu maupun mutu kerja.
Gambar kerja, harus sudah disiapkan dalam tahap awal proyek dan mendapatkan pengesahan dari
pihak Pengawas atau Konsultan Perencana, sebelum dilaksanakan di lapangan. Shop Drawing,
disiapkan oleh Bagian Engineering berpedoman pada desain bangunan dari Konsultan diharapkan
gambar design sudah lengkap seluruhnya sehingga pelaksanaan shop drawing tidak terlambat.
Pembuatan shop drawing, dewasa ini banyak dilakukan dengan komputer menggunakan software
Autocad, sehingga dapat mempercepat waktu pembuatan.
Sedangkan pagar keliling proyek merupakan pagar temporer yang akan digunakan
selama masa konstruksi, yaitu berupa pagar seng setinggi 2,4 meter yang dicat rapi.
II.1.7. MOBILISASI ALAT, MATERIAL & TENAGA KERJA
Baik alat, material dan tenaga kerja tidak semua bisa diadakan dari lokal Bukittinggi dan sekitarnya.
Maka kami kelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok besar
A. LOKAL
Yaitu ALAT, MATERIAL dan TENAGA KERJA yang di datangkan dari sekitar proyek, antara lain:
1. Material Alam (pasir, batu kali, semen, beton readymix, bata merah, aspal dll)
2. Material & Alat Bantu (skrup, lem, baut, alat kerja tukang dll)
3. Peralatan sedang (excavator, roller, dum truck dll)
4. Tenaga kerja harian (pembantu tukang, tenaga lansir, security)
B. IMPOR
Yaitu ALAT, MATERIAL dan TENAGA KERJA yang di datangkan dari LUAR DAERAH, antara lain:
1. Besi Beton
2. Tenaga kerja khusus (tk. besi, tk. kayu, tk. cor, tk. finishing, tk. listrik, tk. pipa & staff)
3. Sanitary, Kaca Stopsol, Kusen Alumunium
4. Lift, Hydrant, Gas Medic
5. Peralatan Electrical & Electronic
6. Dll
II.1.8. STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN
Dengan area yang terbagi-bagi, maka proyek ini harus ditangani oleh personel
yang mumpuni dengan pembagian tugas sesuai area yang direncanakan.
Skema yang menunjukkan tugas dan pembagian area bisa dilihat pada halaman
berikut ini.
Project
K3 Officer Drafter
Mekanik
II.1.9. SCHEDULE PELAKSANAAN
Jadi tidak diperlukan tenaga kerja dalam jumlah yang besar. Namun,
meskipun ditangani oleh supervisi yang berbeda (struktur, arsitektur
dan MEP) untuk memastikan mutu pekerjaan
1. Penentuan Titik Bore/Stake Out sesuai gambar Struktur dan Site Layout yang telah disepakati
semua Pihak (Konraktor, MK dan PPTK)
2. Untuk menghindari runtuhnya tanah disiapkan casing sesuai diameter auger.
3. Pekerjaan menggunakan alat bor dengan auger diameter 60 cm sampai kedalaman rencana. Tanah
hasil bor dikumpulkan sesuai jalur evakuasi dan disipakan excavator dan dump truk untuk
mengangkut keluar lokasi
4. Sebelum dilakukan pengeboran sesuai titik, pembesian sudah dipabrikasi sampai kondisi siap
pasang. Pelaksanaan pengeboran mulai dilakukan pada saat pabrikasi pembesian berjalan 25%
dari total rencana
5. Urutan pengeboran diusahakan sekali jalan tuntas, sehingga penggunaan alat lebih efisien
6. Pekejaan lanjutan, berupa: penanaman besi dibantu alat mobile crane dan pengecoran beton K300
dibantu mobil TM dan Pompa Beton berjalan berkesinambungan
Pada saat pelaksanaan proses
pengeboran, diperlukan fasilitas yang
memadai untuk pembersihan roda
ban. Mengingat apabila pengeboran
lebih rendah daripada batas muka air
tanah, maka akan menghasilkan
material lumpur.
TANAH
BESI KOLOM
BESI SLAB - Sebelum pengecoran dilaksanakan harus di
lakukan pembersihan area cor dari sampah,
potongan kayu, dsb. Pembersihan dilaksanakan
dengan alat yang memadai (kompressor, air,
LANTAI KERJA dsb).
PASIR URUG
TIANG BOR
Sesuai Estimasi, total rencana pemakaian material BESI BETON cukup banyak kebutuhan
besi U39 dan U240 dengan berbagai diameter.
Pengiriman material akan dimaksimalkan sesuai kapasitas trailer +/- 60 ton dan setiap
pengiriman. Rencana pengiriman setiap 4 - 5 hari sekali. Material tiba di lokasi sekitar 2
minggu sebelum Pekerjaan Struktur atas dimulai. Pengiriman dilakukan secara kontinyu
sampai dengan kebutuhan material untuk semua bangunan utama dan bangunan
penunjang tercukupi.
Besi yang akan digunakan memenuhi sertifikasi SNI dan didatangkan dari lokasi pabrik di
Surabaya melalui laut menuju pelabuhan Manado . Sebelum dipasang, dilakukan uji tarik
di lembaga indpendent terdekat atau di laboratorium milik Universitas Sam Ratulangi –
Manado untuk memastikan kekuatan tarik besi.
PENEMPATAN BESI
Hal hal yang perlu diperhatikan :
a. Besi harus terlindung dari sampah dan kotoran, minyak/oli dan tidak terendam air
b. Cara penumpukan harus rapi dan tidak boleh bersentuhan dengan tanah
c. Harus diberi tanda sesuai dengan diameter, tidak boleh dicampur
d. Material agar terjangkau oleh Tower crane
e. Ikatan besi diberi label, yang berisi panjang, kode dsb
PEKERJAAN FABRIKASI PEMBESIAN
Hal hal yang perlu diperhatikan :
a. Pemotongan dan pembengkokan dilakukan dengan menggunakan Bar Bending & Bar Cutter
b. Gunakan meja kayu untuk meletakan besi besi yang akan dipabrikasi.
c. Periksa gambar kerja, diameter besi, bentuk tekukan dan ukurannya.
d. Agar diperhatikan panjang tekukan sesuai syarat/RKS.
e. Setelah di fabrikasi, besi diletakan di lokasi yang memadai dan dikelompokkan berdasarkan type & bentuknya.
f. Selama proses fabrikasi, harus diawasi oleh tenaga trampil/supervisor.
BETON DECKING
Hal hal yang perlu diperhatikan :
a. Digunakan untuk agar selimut beton tetap terjaga.
b. Bahan terbuat dari campuaran semen dan pasir, berbentuk silinder dengan tebal sesuai jenis struktur
c. Beberapa ketebalan selimut beton :
• Plat Lantai yang menempel ke tanah = 4 cm
• Pile cap dan cor concrete = 7.5 cm
• Plat lantai biasa = 2 cm
• Kolom, dinding beton = 4 cm
• Balok = 2 cm
d. Dalam meletakan beton decking, agar tidak goyang/ lepas (diikat ke besi)
Tinggi Tinggi
Beton decking Beton decking
Diameter Lebar
Beton decking Beton decking
PEKERJAAN PENGECORAN
INSPEKSI KESIAPAN
▪ Inspeksi area kerja, dimana area kerja telah dibersihkan dari
kotoran, remah kayu, dan bijih besi. Untuk menyapu digunakan
kompressor udara dan tongkat yang diberikan magnet. Penyapuan
ini dimaksudkan agar mutu beton tidak berkurang akibat dari
volume kotoran.
▪ Inspeksi dari jumlah dan kerapihan palang yang telah di pasang.
▪ Pemasangan stek besi/starter bar untuk untuk kolom praktis dan
dan struktur lainnya.
▪ Pemasangan kabel elektrik dan mekanik.
▪ Pemasangan pipa untuk plumbing.
PEKERJAAN PENGECORAN
Hal hal yang perlu diperhatikan :
a. Pastikan jumlah tenaga kerja dan alat mencukupi
b. Perhatikan suplai beton, atur interval anatar truck sat
dengan yang lain sesuai kondisi
c. Jangan menambahkan air pada campuran beton
d. Kondisi beton sesuai dengan nilai slump
e. Untuk mencegah Segregasi :
• Beton diaduk hingga rata
• Tinggi jatuh bidang pengecoran kurang dari 2 m
• Pastikan proses pemadatan merata.
Catatan :
• Pengecoran dimulai dari titik yang
terendah.
• Gunakan Corong untuk bagian beton
dengan permukaan miring
• Gunakan pipa tremi untuk mengurangi
tinggi jatuh yang extrim
PELAKSANAAN PENGECORAN
2. ALAT
a. Cran Tower
b. Alat Bor Pile Machine
c. Batching Plant
d. Truk Mixer
e. Concrite Pump
f. Alat-alat ukur (theodolit,waterpass)
g. Concrite Vibrator
h. Barbending dan Barvutter
3. PERSONIL
a. Manajer Proyek : 1 Orang
b. Manajer Teknik : 1 Orang
c. Ahli K3 : 1 orang
d. Peiaksana Lapangan : 1 Orang
e. Quality control : 1 Orang
f. Surveyor 1 Orang : 1 Orang
FLOW CHART PEKERJAAN BALOK & PLAT LANTAI
PEKERJAAN BALOK & PLAT LANTAI
2. ALAT
a. Cran Tower
b. Batching Plant
c. Truk Mixer
d. Concrite Pump
e. Alat-alat ukur (theodolit,waterpass)
f. Concrite Vibrator
g. Escafolding
h. Barbending dan Barvutter
3. PERSONIL
a. Manajer Proyek : 1 Orang
b. Manajer Teknik : 1 Orang
c. Ahli K3 : 1 orang
d. Peiaksana Lapangan : 1 Orang
e. Quality control : 1 Orang
f. Surveyor 1 Orang : 1 Orang
PEKERJAAN ATAP MEMBRAN
Gambaran Umum
Atap membrane di lokasi pasar atas gorontalo berada di rooftop dan katilever di sekeliling lantai 1 dan lantai 2.
1. Pabrikasi
a. Pemeriksaan dan lain-lain Seluruh pekerjaan merupakan pekerjaan
yang berkualitas tinggi, seluruh pekerjaan dilakukan dengan ketepatan
sedemikian rupa sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui,
sehingga semua komponen dapat dipasang dengan tepat dilapangan.
b. Gambar Kerja Sebelum pekerjaan dimulai, menyiapkan gambar-gambar
kerja yang menunjukan detail-detail lengkap.
c. Ukuran-ukuran Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung
jawab terhadap semua ukuran yang tercantum dalam gambar kerja.
d. Ukuran-ukuran Material yang digunakan sudah approved.
- Material Struktur
- Membrane
e. Pengukuran/ marking area.Kontraktor wajib melakukan marking area.
2. Pengelasan
a. Pengelasan dikerjakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman.
b. Semua pekerjaan pengelasan dikerjakan dengan rapi tanpa
menimbulkan kerusakan pada bahan bajanya.
c. Elektroda las yang dipergunakan disimpan pada tempat yang dapat
menjamin komposisi dan sifat-sifat dari electrode tersebut selama masa
penyimpanan.
d. Permukaan dari daerah yang akan dilas bebas dari berbagai kotoran,
cat, minyak, dan karat.
e. Cek mutu las dengan penetrant test, secara random pada sambungan
yang mewakili.
PEKERJAAN ATAP MEMBRANE
3. Pengecatan
a. Semua bahan konstruksi baja dimeni supaya tidak berkarat. Sebelum
dicat semua permukaan bersih dari berbagai kotoran atau minyak.
b. Cat yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan
c. Tahap pengecatan cat dasar dan cat finish
4. Pabrikasi
Erection menggunakan Metode yang berbeda sesuai dengan lokasi proyek,
bentuk atap membrane dan faktor sekitar.
Bisa menggunakan metode manual atau dengan alat bantu seperti crane dll.
Pemasangan Membrane
Pemasangan membrane juga menggunakan Metode yang berbeda
sesuai dengan lokasi proyek, bentuk atap membrane dan faktor
sekitar.
Bisa menggunakan metode manual atau dengan alat bantu seperti
crane dll.
JADWAL, PENGGUNAAN ALAT & PERSONIL PEKERJAAN ATAP MEMBRANE
1. JADWAL
pekerjaan atap membran dilaksanakan 12 minggu pada bulan ke 10 sampai bulan ke 12
2. ALAT
a. Cran Tower
b. Scafolding
c. Alat-alat ukur (theodolit,waterpass)
3. PERSONIL
a. Manajer Proyek : 1 Orang
b. Manajer Teknik : 1 Orang
c. Ahli K3 : 1 orang
d. Peiaksana Lapangan : 1 Orang
e. Quality control : 1 Orang
f. Surveyor 1 Orang : 1 Orang
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN ATAP TENDA MEMBRANE
➢ langkah-langkah instalasi :
1.) Mobilisasi.
Langkah ini mencakup induksi lokasi, analisis lingkungan, koordinasi tim, sarana peralatan, prasanan alat, dan bahan, serta
inventarisir seluruh bagian komponen primer dan sekunder.
2.) Penentuan Teknis.
Pada langkah ini, semua kegitan proses pemasangan struktur telah melalui tahap persetujuan dari pihak yang terkait.
3.) Pengelasan Konstruksi.
Hampir sebagian besar struktur tenda membran memerlukan komponen besi sebagai penopangnya. Namun penting juga
diketahui kabel sling yang digunakan pada integrase konstruksi ini pun cukup lumayan Banyak.
4.) Instalasi Membrane.
Ada dua prosedur dasar untuk memasang atap kain membran yang akan ditarik dan dikencangkan. Yang pertama adalah
membuka membran di atas bahan pelindung di permukaan tanah dan mengangkatnya ke posisinya dengan menggunakan derek atau
ditarik dengan tali. Yang kedua adalah untuk mendaratkan bundel atap membran terlipat pada tali atau penopang sementara dan
menyebarkannya diatas. Setiap pekerjaan itu unik dan metode penyebarannya selalu sedikit berbeda. Setelah membran
dihamparkan, membran akan dikencangkan dengan tarikan baut di atas struktur yang ditetapkan sebelumnya. Ada banyak detail
berbeda dan teknik pengikat yang digunakan tergantung pada aplikasi dan kebutuhan konstruksi yang akan dibuat, tetapi pada
umumnya terdiri dari beberapa kombinasi kawat sling, alat bantu mekanis, dan mesin pengencang.
5.) Perincian Detail.
Setelah membran dikencangkan, struktur akan dirinci. Pada langkah ini, penutupan akan dipasang jika berlaku. Seluruh proses
pembersihan akan diselesaikan dan dilakukan pemeriksaan control kualitas akhir akan dilakukan.