Apa Definisi Dari Tapak
Apa Definisi Dari Tapak
Apa Definisi Dari Tapak
dan
2. Apa itu perencanaan tapak?
3. Siapa saja yang terlibat dalam perencanaan tapak?
4. Ada berapa tahap proses Perencanaan Tapak? Jelaskan
5. Apa fokus perencanaan tapak menurut planner, apakah berbeda dengan sudut
pandang para arsitek?
Proses perencanaan tapak terdiri dari enam tahapan utama yang saling
berhubungan, dimulai dari perumusan tujuan perencanaan, pengumpulan data,
analisis, penyusunan program kebutuhan ruang/lahan, penyusunan konsep rencana
hingga penyusunan rencana tapak.
Berikut ini penjelasan tahapan-tahapan tersebut:
Tahap pertama: perumusan tujuan perencanaan, dilakukan setelah
status lahan/tapak sudah jelas (kepemilikan, luas, batasan tapak)
sehingga mulai dirumuskan gagasan awal fungsi lahan (fungsi hunian
murni atauhunian campuran), perkiraan kapasitas lahan untuk fungsi
utama (perkiraan tipe dan besaran hunian) hingga tema perencanaan
yang berpotensi dikembangkan. Untuk perencanaan tapak skala
lingkungan permukiman (neighborhood) tahap ini biasanya dibantu
oleh konsultan properti untuk melakukan studi Highest and Best
Use(HBU) yang bertujuan mendapatkan rekomendasi fungsi lahan
yang paling cocok dan optimal (dari sisi kondisi fisik, peraturan yang
berlaku, kebutuhan calon pengguna dan perhitungan ekonomi) untuk
dikembangkan di dalam tapak.
Tahap kedua: pengumpulan data lapangan, baik yang bersifat
eksternal (di luar tapak) maupun internal (di dalam tapak). Data
eksternal adalah kondisi lingkungan dan kawasan sekitar tapak yang
memberi pengaruh ke dalam perencanaan tapak, seperti: pencapaian
ke tapak, jalur transportasi umum dan lokasi halte, penggunaan lahan
di sekitar, lokasi fasilitas umum (pendidikan, kesehatan, peribadatan,
pemadam kebakaran, dll), jaringan utilitas (listrik, air bersih, gas,
telepon, drainase, tempat pengolan sampah), hingga dokumen
rencana kota (RDTR) yang terkait dengan area sekitar tapak.
Sedangkan data internal adalah kondisi eksisting di dalam tapak,
termasuk jalan masuk ke tapak, kondisi batas-batas tapak (terbuka
bila dibatasi jalan, tertutup bila berbatasan dengan lahan milik pihak
lain), kondisi tanah (kelerengan, jenis tanah), dan juga peraturan kota
yang berlaku di tapak (peruntukan lahan yang diizinkan, koefisien
dasar bangunan/KDB, koefisien lantai bangunan/KLB, ketinggian
bangunan). Pada kasus tertentu perlu juga dikumpulkan secara detail
data tentang objek harus dilindungi dan dilestarikan (preservasi dan
konservasi), seperti bangunan bersejarah dan kawasan alami yang
dilindungi.
Tahap ketiga: analisis dari seluruh data yang berhasil dikumpulkan,
baik data eksternal dan internal. Secara umum dikenal analisis lokasi
untuk kondisi eksternal/makro dan analisis tapak untuk kondisi
internal/mikro. Kedua jenis analisis tersebut dilakukan untuk
mendapatkan permasalahan dan potensi yang muncul di level makro
maupun mikro.
Tahap keempat: penyusunan program detail penggunaan lahan, yang
terbagi menjadi lahan untuk fungsi utama (hunian, komersial,
industri) yang bisa diperjualbelikan (private property) dan lahan
untuk fungsi pendukung (infrastruktur dan fasilitas umum/sosial)
yang akan menjadi milik umum (public property) di bawah
pengelolaan pemerintah daerah. Walau secara kepemilikan berbeda,
tapi seluruh fungsi harus dihitung secara detail dan harus memenuhi
standar minimal yang ditentukan dalam peraturan tata ruang.
Tahap kelima: penyusunan konsep rencana, dilakukan untuk memberi
nilai tambah perencanaan berdasarkan pada potensi tapak, hasil
penyusunan fungsi kegiatan dan perkembangan pendekatan dalam
pengembangan lingkungan. Konsep perencanaan dapat mengacu
pendekatan ekologis (permukiman hijau/green neighborhood,
permukiman dalam taman/garden cities, permukiman yang
berorientasi pada transportasi publik/transit oriented
neighborhood/compact neighborhood), pendekatan sosial
(permukiman terbuka/open neighborhood) atau juga pendekatan
keamanan lingkungan (permukiman yang berpagar/gated
neighborhood).
Tahap keenam: penyusunan rencana tapak secara detail, merupakan
tahap terakhir dari seluruh rangkaian proses perencanaan tapak.
Dalam dokumen rencana tapak, seluruh aspek dan elemen
perencanaan lahandirencanakan dan dirancang secara terukur dan
dilengkapi detail teknis. Dokumen rencana tapak terdiri dari rencana
struktur ruang, rencana jaringan dan profil jalan, rencana peruntukan
blok, rencana pembagian kavling, rencana ruang terbuka, rencana
jaringan utilitas lingkungan. Dokumen rencana tapak disiapkan untuk
dapat diimplementasikan di lapangan.
Berbeda dengan sudut pandang para arsitek, tapak dalam ilmu arsitektur adalah
lahan atau tempat dimana bangunan yang direncanakan akan didirkan.
Perencanaan tapak dimaksudkan untuk meletakan bangunan atau kelompok
bangunan pada tapak yang ditentukan dengan tepat, maka perlu dilakukan analisis
terhadap kondisi existing tapak, kelebihan dan kelemahannya. Perencanaan tapak
dalam pekerjaan arsitektur lebih diprioritaskan ke dalam keindahan, keserasian dan
keestetikaan objek bangunan yang akan menempati tapak.
Diskusikan apa intisari dari pernyataan di bawah ini ?
Salah satu prinsip Perencanaan Tapak adalah menambah atau meningkatkan kualitas
ruang lingkungan tapak itu sendiri maupun lingkungan sekitarnya, dan bukanlah
menambah beban atau memberi masalah baru kepada lingkungan sekitarnya.
Prinsip Perencanaan Tapak yang kedua adalah prinsip perencanaan kavling dan
bangunan. Prinsip ini merupakan implementasi detail dari peraturan zonasi yang mengikat
setiap individu sebagai pemilik properti (kavling dan bangunan). Secara mendasar
membahas tentang prinsip tata bangunan, perencanaan kavling, fungsi bangunan (building
use), dan ketinggian bangunan (building height). Prinsip kedua ini akan menjembatani
struktur mikro sebuah tapak lingkungan permukiman dengan kepentingan individu
pemilik properti dalam wujud penataan kavling dan bangunan. Dengan integrasi keduanya,
kualitas dari sebuah lingkungan permukiman akan terjaga dan lestari (sustainable) dalam
jangka panjang.