Klimakterium PDF
Klimakterium PDF
Klimakterium PDF
Oleh :
HASNI
NIM: 70400118059
Nama : Hasni
Nim :70400118059
Jurusan/Prodi : Kebidanan
Samata-Gowa, 17 Februari2022
Penyusun
Hasni
70400118059
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji milik Allah SWT, Tuhan semesta alam yang senantiasa
memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga segala
aktivitas yang dikerjakan dan diusahakan bernilai ibadah di sisi-Nya. Salam dan
taslim semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad
Saw. Nabi yang telah memberikan pencerahan dan petunjuk kebenaran kepada
seluruh umat manusia di muka bumi terutama kepada penulis dalam menyusun
Proposal yang berjudul “Manajemen Asuhan Kebidanan Perimenopause Pada
Ny “H” Dengan Hot Flush Di Puskesmas Pattallassang Kabupaten Takalar
Tahun 2021”. Proposal ini di susun dalam rangka untuk memenuhi salah satu
syarat untuk meraih gelar Ahli Madya Kebidanan di Jurusan Kebidanan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Dalam penyusunan Proposal ini, penulis menyadari bahwa karya ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari penulis maupun dari penyajiannya. Oleh
karena itu saran, masukan, dan kritik yang bersifat membangun sangat dibutuhkan
oleh penulis guna memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang ada dalam
proposal ini. Oleh karena itu ucapan rasa terima kasih dan penghargaan yang tak
terhingga nilainya penulis sampaikan kepada :
1. Kedua Orang tua tercinta, Ayahanda tercinta Rustan yang sangat
menyayangi saya sampai sekarang yang selalu berjuang mencari nafkah
untuk keluarga tercinta dan Ibundaku tercinta Hj. Indo Tenri yang
memberikan kasih sayang yang tiada henti, mengasuh, mendidik dan
membina penulis dengan ikhlas, penuh pengorbanan baik lahiriah maupun
batin serta senantiasa selalu sabar dalam mengajarkan banyak hal kepada
penulis dan kekhusu’an doa yang selalu terucap dalam setiap sholat beliau
untuk penulis yang tiada hentinya, tanpa kalian penulis tidak akan bisa dan
sampai pada titik seperti ini.
2. Pimpinan Universitas islam Negeri Alauddin Makassar, Prof. Drs.
Hamdan Juhannis M.A, Ph.D.
iv
3. Pimpinan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Dr. dr. Syatirah
Djalaluddin, Sp.A., M.kes beserta seluruh staf administrasi yang telah
memberikan berbagai fasilitas kepada seluruh mahasiswa fakultas selama
masa pendidikan.
4. Ibunda Firdayanti, S.Si.T., M.Keb selaku Ketua Prodi Kebidanan
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
5. Ibu Dr.Hj.Sitti Saleha, S.Si.T.,SKM.,M.Keb selaku pembimbing I yang
telah membimbing Proposal dan telah menuntun, mendidik, mengajarkan,
dan senantiasa meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam
membimbing, mengarahkan dan memberikan petunjuk serta memberikan
motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyeleseikan
penyusunan proposal studi kasus laporan tugas akhir ini.
6. Bapak dr. Andi Tihardimanto K, Sp.JP., M.Kes selaku Pembimbing II
yang telah meluangkan waktu demi membimbing serta memberikan
arahan bagi penulis dalam menyeleseikan karya tulis ilmiah ini.
7. Ibu Zelna Yuni Andryani, S.ST., M. Keb selaku penguji I yang senantiasa
memberikan masukan dan dukungan dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini.
8. Ustadz Dr. Sabir Maidin, M.Th.I selaku penguji agama yang senantiasa
memberikan masukan dan dukungan dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini.
9. Para dosen Jurusan Kebidanan yang telah memberikan ilmu pengetahuan,
wawasan, bimbingan dan motivasi selama masa studi.
10. Kepada sahabat saya tercinta Asniar, Isra Aulia Nurilahi, Sulfia Hidayah
dan Sitti Aisyah yang selalu menyemangati dan memotivasi penulis dalam
menyelesaikan Proposal ini.
11. Kepada semua teman-teman Kebidanan khususnya angkatan 2018
terutama kelas Kebidanan B yang telah memberi dukungan, motivasi dan
warna di bangku perkuliahan serta semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu semoga semua perjuangan kita dicatat sebagai amal
ibadah di sisi Allah swt.
v
Akhirul Kalam, penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat
memberikan kontribusi dalam pelaksanaan maupun pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang kesehatan khusunya di bidang Kebidanan. Terima Kasih.
Samata-Gowa, 17 Februari
2022
Penulis
Hasni
NIM. 70400118059
vi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN…………………...…………………………………i
PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH………………………………...……ii
PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH……………………………………...iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………...………..ix
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………..….……..……...x
ABSTRAK …………………………………………...………….………….....…xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………...…..…………....1
B. Ruang Lingkup Pembahasan………………………………………….......9
C. Tujuan Penelitian……………………..………………………………...…9
D. Manfaat Penelitian……………………………………………...………..10
E. Metode Penulisan……………………………….………….....................12
F. Sistematika Penulisan…………………………………….……………....14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum tentang Perimenopause………………..………….……16
1. Pengertian Perimenopause…………………………………………. 16
2. Fisiologi Perimenopause……………………………………....…… 23
3. Etiologi Perimenopause…………………………………………….. 28
4. Gejala-gejala Perimenopause…………………………….……...…. 29
5. Komplikasi Perimenopause………………………………………… 31
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perimenopause……….……...... 32
7. Upaya Menghadapi Perimenopause…………………….……..…… 34
8. Peran Bidan dalam Masa Perimenopause………….……...………...42
B. Tinjauan Khusus Perimenopause dengan Hot Flush……………….……43
1. Pengertian Hot Flush………………………………………………...43
2. Gejala Hot Flush……………………………………….………...….44
3. Etiologi……………………………………………………………....47
vii
4. Penatalaksanaan……………………………………………………..47
C. Proses Manajemen Kebidanan…………………………………………...49
1. Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan…………………………49
2. Tahapan dalam Manajemen Asuhan Kebidanan…………...…..……50
D. Pendokumentasian dalam Bentuk SOAP……………………….……......58
BAB III STUDI KASUS
A. Manajemen Asuhan Kebidanan 7 Langkah Varney……...………………60
B. Pendokumentasian Hasil Asuhan Kebidanan tanggal 17 Nov 2021……..82
C. Pendokumentasian Hasil Asuhan Kebidanan tanggal 24 Nov 2021……..90
D. Pendokumentasian Hasil Asuhan Kebidanan tanggal 01 Des 2021……...94
E. Pendokumentasian Hasil Asuhan Kebidanan tanggal 08 Des 2021……...98
BAB IV PEMBAHASAN
A. Langkah I. Identifikasi Data Dasar……………………………………. 111
B. Langkah II. Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual ……..……………..113
C. Langkah III. Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial..…………….….114
D. Langkah IV. Tindakan Segera/Kolaborasi………………………..…… 115
E. Langkah V. Rencana Tindakan/Intervensi……………….……………. 115
F. Langkah VI. Implementasi Asuhan Kebidanan………..……………….117
G. Langkah VII. Evaluasi Asuhan Kebidanan……………………..………118
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………….………………….…119
B. Saran………………………………………………………………..…...121
DAFTAR PUSTAKA……………………………………….……….………..123
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Kabupaten Takalar.
Lampiran III : Surat izin atau rekomendasi penelitian dari Bupati Takalar kepada
Kabupaten Takalar.
x
ABSTRAK
JURUSAN KEBIDANAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
KARYA TULIS ILMIAH,
Hasni, 70400118059
Pembimbing I : Dr. Hj.Sitti Saleha, S.Si.T., SKM., M.Keb
Pembimbing II : dr. Andi Tihardimanto K, Sp.JP., M.Kes
xi
ABSTRACT
MIDWIFERY DEPARTMENT
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
SCIENTIFIC PAPER
Hasni, 70400118059
Supervisor I : Dr. Hj.Sitti Saleha, S.Si.T., SKM., M.Keb
Supervisor II : dr. Andi Tihardimanto K, Sp.JP., M.Kes
The Perimenopausal Midwifery Care Management For Mrs “H” with the Case of Hot
Flush at Pattallassang Health Center of Takalar Regency 2021
Perimenopause refers to the time during which women’s body makes tha natural
transnition to menopause, marking the end fo the years. At this time, women will
probably feet various signs and symptoms of climacteric complaints such as hot flushes,
vaginal dryness, depressions, stress, insomnia, frequent sweating, chest heat, decrease
desire of sex, and other physiological changes (Ambarwati, 2015). Women with hot
flushes need midwifery care in order to overcome its harmful effects on women such as
anxious feeling amd fear. Those feelings were commong to be found on perimenopause
womwn. Therefore, the major purpose of this study was to carry out Perimenopausal
Midwifery Care Management for Mrs. “H” with the case of Hot Flush at Pattallassang
Health Center of Takalar Regency. The research was conducted based on the 7 stages of
Varney management approach and SOAP documentation procedure.
The findings of this researh indicated that the caring manajement conducted at
Pattallassang Healh Center was conducted well with no particular obstacles found during
the care. The monitoring was conducted for 4 times in approximately 1-month period.
During the study, the patient often complained related to her frequent night sweating,
burning and stabbing pain in her face and neck, and her difficultiesto sleep. However,
after the treatment was given, the pains cold be reduced, and the patient could relieve and
accepted her contition.
This study concluded that the 7 stages of Varney management approach and
SOAP documentation procedure were utilized in this research in which the caring
management was consideret to be successful. The patient’s general condition was good
where the pain problems could be solved. As an implication of this research, it is
expected that the treatment and proper education and understanding given should be
given to patients with the case of perimenopause with hot flushes. Therefore, they coul
understand their condition such as the symptoms and the solution.
References : 47 (2008-2021)
Key Words : Perimenopause, Hot Flush, 7-Stages of Varney
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menua atau menjadi tua adalah suatu proses yang merupakan bagian dari
kehidupan seseorang dan sudah terjadi sejak konsepsi dalam kandungan yang
kemasakan, perubahan ini bersifat umum dan irreversible (tidak dapat kembali).
Risiko dari perkembangan manusia sehingga menjadi tua, salah satunya adalah
pada tahun 2030 jumlah perempuan di seluruh dunia yang memasuki masa
pada tahun 2025 nanti diperkirakan akan ada sekitar 60 juta wanita menopause
dan usia rata-rata wanita menopause di Indonesia yaitu usia 48 tahun (Depkes,
2016).
memasuki menopause sebanyak 7,4 % dari populasi. Dari tahun ketahun populasi
naik sebesar 14 % atau sekitar 30 juta orang wanita yang akan mengalami
yaituusia67 tahun. Perempuan Indonesia yang memasuki masa menopause saat ini
1
2
bertambahnya populasi penduduk usia lanjut dan tingginya usia harapan hidup
8,520,304 juta orang yang terdiri dari 4,359,329 juta perempuan yang memasuki
usia >45 tahun sebanyak 1,090,771 jiwa (Dinkes, 2016).Dimana usia menopause
atau masa berhentinya haid biasanya terjadi antara usia 45-50 tahun (Fitriani &
Lestari, 2018).
penduduk dari Kabupaten Takalar tahun 2019 tercatat sebanyak 298.688 jiwa
usia lanjut sebanyak 1.965 orang dan memasuki masa perimenopause sebanyak
1.965 orang dan yang memasuki masa perimenopause sebanyak 1.173 orang
dialami oleh setiap wanita. Menopause adalah masa peralihan yang terjadi pada
wanita dari masa produktif menuju masa non produktif yang disebabkan oleh
berkurangnya hormon estrogen dan progesteron. Pada masa ini wanita sudah
tidak haid atau sudah tidak mengalami menstruasi lagi(Suparni & Astutik, 2016).
3
mengalami menstruasi minimal selama 12 bulan (Irfana, 2021: 9). Setiap wanita
akan mengalami masa menopause yang berbeda, pada umumnya terjadi pada usia
menimbulkan gejala fisik dan psikis, sebenarnya hal yang alami dan normal
dialami oleh semua wanita, namun tidak sedikit budaya dan persepsi individual
menopause akan menimbulkan kecemasan dan kerisauan. Hal ini akan menjadi
berpikiran negative dan tidak mendapatkan dukungan dari orang terdekat. Ada
4
sikap, dukungan keluarga dan gaya hidup (Wibowo & Nadhilah, 2020: 1-2).
Berakhirnya periode menstruasi sering kali disertai sejumlah gejala, seperti hot
ingat, gejala urogenital, dan sering menyebabkan gangguan kulalitas hidup. Dari
semua gejala tersebut,hot flashes dilaporkan sebagai salah satu gejala yang paling
sejak dini untuk menjaga kesehatan sesuai dengan pengetahuan yang memadai.
Dalam hal kesehatan perlu juga adanya persiapan terhadap datangnya proses
menopause yang tidak bisa dihindari. Resiko timbulnya keluhan bisa menurun
jika mempersiapkan diri secara fisik maupun psikis sejak jauh-jauh hari
sebelumnya, kalau kemudian keluhan tetap ada dengan persiapan diri yang lebih
baik lagi, artinya segala perubahan yang akan dialami dapat lebih diterima dengan
bijaksana. Salah satu persiapan yang penting yaitu dengan mengenal apa,
dengan demikian masa menopause dapat dijalani dengan lebih baik secara fisik
5
dengan masa senium. Biasanya masa ini disebut juga dengan pramenopause,
antara usia 40 tahun(Setyorini, 2016: 49). Masa ini ditandai dengan dengan
seorang wanita yang dikenal sebagai menopause (Sihotang & Sarlis, 2018).
perubahan gambaran endokrinologik, biologik dan klinik) dan satu tahun sesudah
dengan rentangan 1-2 tahun sebelum dan 1-2 tahun sesudah menopause, masa
wanita mengalami akhir dari datangnya haid sampai berhenti sama sekali, pada
menopause) pada usia 40 tahun dan akan mengalami menopause pada usia 51,5
dalam tubuh, maka fungsi organ terkaitpun akan mengalami perubahan. Pada
masa perimenopause, status kesehatan wanita menjadi lebih buruk. Hal ini akan
6
Perimenopause bisa terjadi pada awal usia 30-an dan berakhir satu tahun setelah
siklus menstruasi berakhir. Rata-rata terjadi pada wanita ketika berusia 47-51
tahun. Umur menopause akan berbeda dengan usia wanita yang satu dengan
tersinggung, merasa takut, gelisah dan lekas marah, sakit kepala, cepat lelah, sulit
gangguan libido, obstipasi, berat badan bertambah, nyeri tulang dan otot
Perubahan fisik yang paling umum dialami oleh wanita menopause adalah
menopause mengalami mengalami hot flashes (Mulyani, 2013). Hal ini sesuai
(2016) tentang gambaran perubahan fisik dan psikologis pada wanita menopause
di Posyandu Desa Pabelan menunjukkan bahwa perubahan fisik yang terjadi pada
7
wanita menopause yaitu hot flashes (81,3 %), insomnia (65,3 %), vagina menjadi
kering (58,7 %) perubahan pada kulit (54,7 %) dan inkontinensia (52,0 %).
Hot flush merupakan suatu sensasi panas yang sangat hebat disertai
dengan berkeringat dan detak jantung yang cepat, yang berlangsung sekitar 2
sampai 30 menit. Sensasi panas biasanya dirasakan pada daerah wajah, dada,
panas ini akan sangat mengganggu wanita yang mengalaminya serta mengganggu
Hot flush ini bisa terjadi karena sistem vascular menyesuaikan diri dengan
menurunnya hormon estrogen. Namun tidak semua wanita mengalami gejala hot
flush, hanya beberapa wanita yang mengalami gejala-gejala fisik yang parah dan
bertahan lama (Takahashi & Johnson, 2015). Gejalahot flush yang berlebihan
pada malam hari (insomnia) dan dapat berpengaruh kepada mood seseorang,
mungkin hanya sekali dalam beberapa jam, atau bahkan selama 15 menit selama
berjam-jam. Ada perempuan yang mengalami arus panas hanya sebagai keringat
yang melebihi biasanya. Ini termasuk gejala yang sangat ringan dan sama sekali
tidak tampak orang lain. Ada juga yang mengalaminya sebagai peningkatan suhu
badan secara tiba-tiba yang menyebabkan wajah menjadi kemerahan dan keringat
8
malam dan mungkin saja diikuti atau tidak diikuti rasa panas. Rasa panas ini tidak
membahayakan dan akan cepat berlalu. Sisi buruknya hanyalah rasa tidak
nyaman, tanpa disertai rasa sakit (Sihotang & Sarlis, 2018: 64-65).
Wanita yang mengalami hot flush akan melakukan tindakan biasa unttuk
mengatasi hot flush. Tindakan biasa tersebut seperti mengipas, mengganti baju,
minumminuman dingin dan mandi apabila keluhan sangatparah atau rasa panas
yang tidak bisa lagi ditahan (Hasanah dkk, 2018).Keluhan akan semakin parah
apabila wanita merokok, minum minuman panas, kafein seperti kopi, makanan
pedas dan alkohol (Guttuso, Will & Sireesha, 2013). Beberapa gaya hidup yang
bisa dirubah adalah melakukan latihan relaksasi sederhana sebelum tidur, hindari
pakaian dari wol ketika tidur, berhenti merokok dan mengurangin penggunaan
Takalar tahun 2019 jumlah wanita usia perimenopause adalah 527 orang,
terdapat 9 orang yang mengalami Hot Flush dan 518 lainnya mengalami gejala
lain. Kemudian pada tahun 2020 wanita usia perimenopause adalah 502 orang
dengan Hot Flush 14 orang dan 488 lainnya dengan gejala lain.
Asuhan Kebidanan pada Ibu Perimenopause dengan Hot Flush” karena dari hasil
Adapun ruang lingkup karya tulis ilmiah ini meliputi manajemen asuhan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Takalar.
Takalar.
Takalar.
Takalar.
Kabupaten Takalar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Makassar.
2. Manfaat Ilmiah
5. Manfaat pasien
saja yang harus diketahui dalam menghadapi ibu perimenopause dengan hot
flush.
6. Manfaat Praktis
Makassar.
7. Manfaat Ilmiah
saja yang harus diketahui dalam menghadapi ibu perimenopause dengan hot
flush.
E. Metode Penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini berdasarkan teori ilmiah yang
dipadukan dengan praktek dan pengalaman penulis, memerlukan data objektif dan
13
masalah.
1. Studi kepustakaan
mengakses data melalui internet dan mempelajari karya tulis ilmiah yang ada.
2. Studi kasus
kebidanan yang meliputi 7 langkah varney yaitu identitas dan analisa data
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan fisik
c. Pengkajian psikososial
3. Studi dokumentasi
4. Kasus
pasien serta pembimbing karya tulis ilmiah mengenai masalah yang dialami
F. Sistematika penulisan
BAB I, Pada bab ini terdapat pendahuluan, dimana akan diuraikan latar
penelitian.
15
BAB II, Pada bab ini dibahas tentang tujuan tinjauan umum perubahan
BAB IV, Pada bab ini menjelaskan makna hasil penelitian, pembahasn
membahas tentang ada tidaknya kesenjangan antara teori dan hasil penelitian
BAB V, Di bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran dari
asuhan yang telah diberikan, semua temuan serta pengetahuan yang telah
didapatkan dari hasil asuhan. Serta yang terakhir terdapat daftar pustaka.
Kemudian di daftar pustaka memuat daftar literature ilmiah yang telah dijadikan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Perimenopause
yang tidak teratur. Pada kebanyakan wanita siklus haidnya >38 hari, dan
kadar FSH, LH, dan estrogen sangat bervariasi (Lubis, 2016: 56-74).
dengan keluhan memuncak dengan rentangan 1-2 tahun sebelum dan 1-2
haid sampai berhenti sama sekali, pada masa ini menopause masih
16
17
a. Pramenopause
b. Perimenopaause
menopause.
c. Menopause
periode berhenti paling tidak satu tahun (Mulyaningsih dkk, 2018: 19-
20).
18
akibat penurunan fungsi estrogen secara tajam, dan biasanya masa ini
antara usia 45-55 tahun, ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur,
fungsi tubuh dan menimbulkan gejala fisik dan psikis. Perubahan tersebut
muncul sebagai keluhan dan mencapai puncaknya pada saat sebelum dan
yang dialami wanitaumur 50-an. Pada masa ini wanita telah merasakan
19
adanya tanda dan gejala keluhan klimakterik yag timbul seperti hot
berkeringat, dada terasa panas, gairah seks turun dan perubahan lainnya
wanita. Apabila hal ini tidak segera ditangani, maka dapat menyebabkan
tingkah laku di masa yang akan datang. Seorang wanita yang sudah
reproduksi dengan masa senium. Biasanya masa ini disebut juga dengan
estrogen dan progesterone yang dapat memicu berbagai gejala fisik dan
tubuh. Perubahan fungsi tubuh tersebut akan terjadi pada proses menua,
Masa menopause ini mulai terjadi rata-rata pada umur 50 tahun, tetapi bisa
juga terjadi secara normal pada wanita yang berusia diatas atau dibawah
fase ini dibagi menjadi fase premenopause dan pasca menopause. Secara
lahir, jumlah folikel yang dimiliki oleh seorang wanita sebanyak 750.000
wanita yang berusia diatas 40 tahun, 25% siklus menstruasi tidak disertai
keluhan tetap ada dengan persiapan diri yang lebih baik lagi, artinya
bijaksana. Salah satu persiapan yang penting yaitu dengan mengenal apa,
baik secara fisik maupun psikis sehingga setiap wanita dapat menjalani
2016:242).
23
2. Fisiologi Perimenopause
pubertas dan sebagian besar sisanya hilang sebelum pubertas dan sebagian
besar sisanya hilang sebelum pada masa reproduksi. Pada tiap menstruasi,
Pada waktu menopause tinggal beberapa ribu buah. Produksi estrogen pun
hanya kurang lebih beberapa ratus folikel pada saat menopause berakibat
480 folikel yang hilang karena ovulasi, sedangkan sebagian besar hilang
karena atresia folikel yang terjadi menetap hingga usia 35-38 tahun, untuk
pengaruh umpan balik negatif pada sekresi FSH oleh kelenjar hipofise.
kadar inhibin-A dan inhibin-B fase-luteal menurun dengan usia tua dan
dari folikel-folikel yang lebih tua, atau keduanya. Hubungan terbalik dan
ketat antara FSH dan inhibin menunjukkan bahwa inhibin adalah suatu
mulai dini sekitar usia 35, tetapi menjadi cepat sesudah usia 40 tahun. Ini
LH masih tetap dalam rentang normal (Suparni & Astutik, 2016: 18-19).
dengan suatu periode dari kegagalan ovarium diikuti oleh permulaan lagi
dari fungsi ovarium. Kadar inhibin juga menurun drastis karena terjadi
peningkata FSH. Pada saat ini juga akan terjadi sekresi ekstrogen yang
keseluruhan disebut fase klimakterium, fase yang tidak stabil (Suparni &
يمٞ ع ِل َ ُر ل ُه َّۗن َوٱللهٞ ت ِب ِزين َٖۖة َوأَن يَ ۡستَعۡ ِف ۡفنَ خ َۡي
َ س ِمي ٌع ِ ِۢ ثِيَا َب ُهن غ َۡي َر ُمتَبَ ِر َٰ َج
Terjemahnya:
27
intim dan sudah tidak aada syahwat lagi karena sudah tua, serta sudah
tidak ingin menikah dengan seorang lelaki, begitu juga sudah tidak ada
untuk tujuan menutup aurat dan menjaga kehormatannya, maka hal itu
lebih baik bagi mereka. Allah adalah dzat yang maha mendengar ucapan-
ucapan kalian, lagi maha mengetahui niat dan perbuatan kalian. (Tafsir
Muyassar).
yang alami yang akan dialami semua wanita dan merupakan suatu rahmat
dari tuhan yang harus disyukuri dan bukan keadaan yang tidak disukai
bahwa kejadian hentinya haid pada usia tua memang telah terdapat di
dalam Al-Qur’an.
3. Etiologi Perimenopause
perifer. Selama siklus haid pada masa reproduksi, kadar estradiol di dalam
darah bervariasi. Pada awal fase folikuler kadar estradiol berkisar 40-80
pg/ml, pada pertengahan fase folikuler berkisar 60-100 pg/ml, pada akhir
fase folikuler berkisar 100-4000 pg/ml dan pada fase luteal berkisar antara
pg/ml sedangkan kadar estron berkisar antara 40-400 pg/ml (Suparni &
menjadi lebih besar dari satu. Hal ini disebabkan oleh hilangnya
mekanisme umpan balik negatif dari steroid ovarium dan inhibin terhadap
dirangsang oleh FSH dan LH, dan pembentukan estrogen oleh ovarium
estrogen turun sampai tingkat kritis, estrogen tidak dapat lagi menghambat
4. Gejala-Gejala Perimenopause
pada usia 51,5 tahun. Namun demikian, umur terjadinya masa menopause
kesehatan wanita menjadi lebih buruk. Hal ini akan berpengaruh terhadap
sebagian wanita dan ada jugayang berlangsung lebih lambat pada wanita
3) Rasa kedinginan
4) Sakit kepala
7) Berdebar-debar
8) Susah bernafas
9) Jari-jari atrofi
31
b. Gangguan psikis
1) Mudah tersinggung
2) Lekas lelah
3) Kurang bersemangat
c. Gangguan organik
2) Atero-sklerosis (hiperkolesterolemia)
3) Osteoporosis
6) Kulit menipis
180).
5. Komplikasi Perimenopause
b. Jumlah anak
c. Usia melahirkan
d. Faktor psikis
e. Sosial ekonomi
21).
diri dengan fase klimakterium dini (Suparni & Astutik, 2016: 21).
34
tingkat pendidikan.
sereal.
diberikan 8-10 tahun, bahkan bila perlu sampai 30-40 tahun. Sediaan
berikut:
6) Penyakit ginjal
yaitu:
Terjemahnya:
Muyassar).
َ ْال َجا ِه ِلي ِة َيأ ْ ُكلُونَ أ َ ْش َيا َء َو َيتْ ُر ُكونَ أ َ ْش َيا َء تَقَذُّ ًرا فَ َب َع
ُ ث الله
َح َٗللَهُ َو َحر َم َح َرا َمهُ فَ َما أ َ َحل َف ُه َو َح َٗل ٌل َو َما َحر َم فَ ُه َو
Artinya:
Daud No.3306).
dimaafkan.
seseorang.
kepada-Nya.
ُور َوهُدٗ ى
ِ صدُّ ء ِل َما فِي ٱلٞ ٓ ة ِمن ربِ ُك ۡم َو ِشفَاٞ ظ ُ َٰيَٓأَيُّ َها ٱلن
َ اس قَ ۡد َجا ٓ َء ۡت ُكم م ۡو ِع
Terjemahnya:
mudhorat bagi diri kalian, yaitu berupa kitab al-qur’an (dan penyembuh)
akidah yang rusak dan keragu-raguan (dan petunjuk) dari kesesatan (serta
keraguan berangsur sirna dan berubah menjadi keimanan. Setelah itu, ayat
dan meraih kedekatan kepada Allah SWT yang dapat mengundang rahmat
yang puncaknya adalah surga dan ridha Allah SWT (Shihab, 2012: 440-
441).
Hot flush merupakan suatu sensasi panas yang sangat hebat disertai
dengan berkeringat dan detak jantung yang cepat, yang berlangsung sekitar 2
wajah, dada, belakang leher hingga ke seluruh tubuh yang disertai dengan
mengalami hot flush secara umum akan melakukan tindakan biasan biasa,
apabila keluhan sangat parah. Keluhan akan semakin parah apabila wanita
merokok , minum minuman panas, kafein, stress, makan pedas dan beralkohol
sebelumnya, mungkin hanya sekali dalam beberapa jam, atau bahkan selama
hanya sebagai keringat yang melebihi biasanya. Ini termasuk gejala yang
44
sangat ringan dan sama sekali tidak tampak orang lain. Ada juga yang
tubuh. Berkeringat pada waktu malam disebut keringat malam dan mungkin
saja diikuti atau tidak diikuti rasa panas. Rasa panas ini tidak membahayakan
dan akan cepat berlalu. Sisi buruknya hanyalah rasa tidak nyaman, tanpa
memasuki masa menopause. Gejala ini biasanya akan menghilng dalam waktu
yang di derita ini biasanya berhubungandengan cuaca panas dan lembap. Hal
Hot flush ini bisa terjadi karena sistem vascular menyesuaikan diri
gejala hot flush, hanya beberapa wanita yang mengalami gejala-gejala fisik
yang parah dan bertahan lama (Takahashi & Johnson, 2015). Gejala hot flush
menjadikan wanita susah tidur pada malam hari (insomnia) dan dapat
Astutik, 2016).
yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan
tetapkan allah di lauhul fahfudz bagi kami. Demikian ini, agar kami tidak
merasa berbangga diri ketika berhasil dan tidak merasa sesak dada kami
ketika tidak berhasil. Sebagian seorang mukmin, kami sadar bahwa allah tidak
kemenag RI).
dengan qada dan qadar dari Allah swt. dan bukanlah menurut kemauan dan
Hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Hr. Ahmad dari Nabi SAW
bersabda:
اء ب ِْن
ِ طَ ع ْن َع َ ع ْم ِرو ب ِْن َع
َ ٍطاء َ ُ ع ْن أ
َ سا َمةَ قَا َل َحدث َ ِني ُم َحمد ُ ب ُْن َ َحدثَنَا َي ْح َيى
َ ا
َ ص َ َ سل َم قَا َل َما أ
َ علَ ْي ِه َو
َ ُصلى الله َ س ِعي ٍد ْال ُخد ِْري
َ ِ ع ْن الن ِبي َ ع ْن أ َ ِبي
َ ار
ٍ سَ َي
َ ع ْنهُ ِم ْن َخ
ُطا َياه َ
Artinya:
1. Rasa mengelitik pada jari-jari tangan dan tangan yang merayap ke kepala.
malam hari.
3. Etiologi
jaringan yang sensitif atau yang bergantung pada estrogen akan berpengaruh
pengaruh hormon pada bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengukur
temperatur tubuh (Irfana, 2021: 26). Hot flush ini bisa terjadi karena sistem
tidak semua wanita mengalami gejala hot flush, hanya beberapa wanita yang
mengalami gejala-gejala fisik yang parah dan bertahan lama (Takahashi &
Johnson, 2015).
4. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan asuhan
sebagai berikut:
48
osteoporosis.
30 – 50 mg.
hot flush.
perimenopause.
2) Penatalaksanaan medis :
Hormon terapi paling efektif untuk mengobati adanya hot flush (muka
ada resiko yang menyertai pengobatan HRT ini, apabila digunakan dalam
dilakukan dan yang akan dilakukan pada seorang klien, yang didalamnya
perawatan bayi baru lahir sampai lansia. Sebagai seorang bidan profesional,
bidan perlu mengembangkan ilmu dan kiat asuhan kebidanan yang salah
2009: 2).
informasi akurat dan lengkap dari beberapa sumber yang berkaitan dengan
kondisi klien dengan cara wawancara dengan klien, suami, keluarga dan
akan menyatakan bahwa usianya >40 tahun, dan biasanya ibu sudah tidak
bekerja lagi. Dalam menjalani aktivitas, bisa saja ibu akan mengalami
dan berkeringat pada malam hari, muncul rasa sakit pada saat
berhubungan seksual, nyeri pada sendi, sakit kepala, sembelit, sering lupa
dengan ibu ibu perimenopause dengan hot flush atau pun yang dikeluhkan
paisien (Ambarwati, 2008). Keluhan hot flush (rasa panas) yang sering
terjadi pada wajah, dada, kepala, insomnia (sulit tidur) dan gelisah
(Varney 2006).
semakin tua atau semakin lama pula ia akan memasuki masa menopause.
Ibu juga akan menyatakan terjadi perubahan pada siklus haid ada yang
periodenya lebih singkat atau lebih lama, volume yang banyak atau sedikit
digunakan dan lamanya menjadi akseptor, serta efek samping apa yang
pernah dialami oleh ibu. Bagi ibu yang memiliki anak, ditanyakan berapa
kali hamil, apakah persalinannya normal atau tidak, anak terakhir sudah
laboratorium, dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus.
tekanan darah yang goyah (tidak stabil) dan pertambahan berat badan.
beruban, kulit makin keriput, mengendornya otot sekitar dagu, lengan dan
perut, payudara mulai kendor, dan pada test diagnostik, saluran uretra
bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien
bidan juga harus merumuskan tindakan segera yang harus dilakukan untuk
kasus ibu perimenopause dengan hot flush tindakan segera yaitu diberikan
hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan kesehatan. Setiap rencana
asuhan haruslah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu bidan dan klien
flush adalah :
perimenopause.
4. Anjurkan pada ibu untuk mengurangi konsumsi minum kopi atau teh
7. Anjurkan pada ibu untuk menggunakan pakaian tipis dan penutup alas
seluruhnya oleh bidan atau anggota tim kesehatan lainnya. Jika bidan
137).
digunakan:
) َل إله إَل الله33( ) الله أكبر33( ) سبحان الله33( أستغفر الله العظيم
)1( وحده َل شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير
57
dan nyaman serta fisiologis tubuh berada dalam keseimbangan yang akan
memperlancar aliran darah dan gerak sel tubuh relatif stabil, sehingga
ُ ُٱلذِينَ َءا َمنُواْ َوت َ ۡط َمئِ ُّن قُلُوبُ ُهم بِذ ِۡك ِر ٱلل َّۗ ِه أ َ ََل بِذ ِۡك ِر ٱلل ِه ت َ ۡط َمئِ ُّن ۡٱلقُل
َ و
Terjemahannya:
hati menjadi tenteram dan jiwa menjadi tenang, tidak merasa gelisah,
hot flush sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat oleh bidan dan
dalam pelaksanannya dan dianggap tidak efektif jika memang tidak efektif
2014: 125-137).
dengan penyuluhan dan konseling yang telah diberikan, apakah ibu sudah
melakukan apa yang telah dianjurkan dan yang tidak diajarkan, bagaimana
meliputi tujuh langkah, agar diketahui orang lain apa yang telah dilakukan
a. S (subjektif)
b. O (objektif)
dan uji diagnosis lain yang merumuskan dalam data focus untuk
mendukung asuhan.
c. A (assesment)
d. P (planning)
assessment.
BAB III
STUDI KASUS
DI PUSKESMAS PATTALLASSANG
No Register : 24xxx
60
61
1. Riwayat Keluhan
sering berkeringat pada malam hari dan rasa panas pada wajah dan
leher.
1). Ibu mengatakan sering berkeringat pada malam hari dan rasa panas
2. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 13 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Lamanya : 5 – 6 hari
pembalut
4. Riwaya KB
c. Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas (asma), penyakit gula (DM)
seperti HIV/AIDS.
63
Ibu mengatakan didalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun
seperti hipertensi, DM dan asma. Serta penyakit menular seperti TBC dan
hepatitits.
a. Riwayat nutrisi
Kebiasaan:
b. Riwayat eliminasi
c. Personal hygine
2). Sikat gigi : 2 kali sehari (saat mandi pagi dan sebelum
Kebiasaan:
Sebelum sakit
1). Tidur malam 6-8 jam dan tidur siang 1-2 jam
Selama sakit
1). Tidur malam 4-5 jam, tetapi sering terbangun karena sering
berkeringat dan merasakan rasa panas pada wajah sert leher. Tidur
e. Aktifitas
harinya dan pergi berkebun 2-3 kali dalam seminggu dibantu oleh 2
orang anaknya.
f. Pemeriksaan
b. Nadi : 80 x/i
c. Suhu : 38,5o C
d. Pernapasan : 22 x/i
a. Kepala
66
b. Mata
putih.
c. Muka
d. Hidung
e. Telimga
f. Mulut/gigi
berdarah.
g. Leher
h. Dada
debar.
i. Abdomen
lemak.
k. Estremitas
l. Anus
Golongan darah :O
Dasar :
68
a. Data Subjektif :
2). Ibu mengatakan sering berkeringat pada malam hari dan rasa panas
b. Data Objektif
3). TTV :
a. TD : 120/90 mmHg
b. Nadi : 80 x/i
c. Suhu : 37,5o C
d. Pernapasan : 20 x/i
a. Kepala
b. Mata
putih.
c. Muka
d. Hidung
e. Telimga
f. Mulut/gigi
tidak berdarah.
g. Leher
g. Dada
berdebar-debar.
h. Abdomen
lemak.
j. Estremitas
k. Anus
Golongan darah : O
1-2 tahun sebelum dan 1-2 tahun sesudah menopause, masa wanita
menopause yang dialami wanita umur 45-55 tahun. Pada masa ini
2019).
3). Hot flush merupakan suatu sensasi panas yang sangat hebat disertai
Data Subjektif :
1). Ibu mengeluh sering berkeringat pada malam hari dan rasa panas pada
Data Objektif :
Tanda-tanda vital :
Pemeriksaan fisik
a. Kepala
b. Mata
c. Muka
73
d. Hidung
e. Telinga
f. Mulut/gigi
Inspeksi : bibir tampak lembab, gigi tidak caries, gusi tidak berdarah.
g. Leher
tampak kemerahan.
h. Dada
berdebar-debar.
i. Abdomen
k. Estremitas
l. Anus
Pemeriksaan laboratorium
Golongan darah :O
dari perasaan takut atau khwatir yang mendalam atau menetap (Hawari,
2011). Pada kasus ibu perimenopause dengan hot flush pada Ny “H” yang
psikologis (depresi).
sulit tidur terutama pada dini hari, kelelahan terus-menerus, sulit mengambil
KOLABORASI
Tidak ada data yang menunjang perlunya tindakan segera atau kolaborasi.
1. Tujuan : Agar ibu tidak merasa cemas dengan rasa panas (hot flush)
yang dirasakan.
2. Kriteria : Ibu mengerti dan dapat memahami bahwa rasa panas atau hot
a. Berikan salam dan sapa serta bersikap sopan dan berikan perhatian
perimenopause.
d. Beritahu ibu tentang gejala serta masalah yang sering muncul pada masa
perimenopause.
f. Anjurkan ibu untuk mengurangi konsumsi minum teh atau kopi serta
memperlambat penyerapan kalsium serta memicu hot flush dan asap rokok
genetalia.
terjadinya osteoporosis.
i. Anjurkan ibu untuk menggunakan pakaian tipis dan penutup alas tidur dari
bahan katun.
keluhannya.
yang baik.
b. Nadi : 80 x/i
c. Suhu : 37,5 o C
d. Pernapasa : 20 x/i
reproduktif dan fase senium. Periode ini biasanya berusia antara 45-55
tahun dan ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur dengan
4. Memberitahu tentang gejala serta masalah yang sering muncul pada masa
kacangan, terutama kacang, kedelai dan olahannya seperti tahu, tempe dan
flush misalnya gandum, kacang, belut, minyak ikan, kuning telur, buncis,
penyerapan kalsium serta memicu hot flush. Asap rokok dapat membuat
dalam.
79
9. Menganjurkan ibu untuk menggunakan pakaian tipis dan penutup alas tidur
dari bahan katun karena akan memberi rasa lebih dingin dan nyaman
peredaran darah menjadi lancar dan mengurangi rasa panas pada wajah dan
11. Menganjurkan pasien agar lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah
tenang dan nyaman serta fisiologis tubuh berada dalam keseimbangan yang
akan memperlancar aliran darah dan gerak sel tubuh relatif stabil, sehingga
80
menyehatkan badan.
12. Meminta izin kepada ibu untuk melakukan kunjungan kerumahnya agar
Tanda-tanda vital :
b. Nadi : 80 x/i
c. Suhu : 37,5 o C
d. Pernapasan : 20 x/i
4. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi yang kaya akan
5. Ibu bersedia mengurangi konsumsi minum teh atau kopi dan menghindari
asap rokok.
81
anjuran.
9. Ibu bersedia lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan
No Register : 24xxx
Identitas Istri/Suami
1. Ibu mengatakan berkeringat pada malam hari dan rasa panas pada wajah dan
leher.
melahirkan anak ke 3 dan berhenti ber KB pada bulan april lalu, karena sudah
merasa malas.
28-30 hari, banyaknya 2-3 kali ganti pembalut tetapi selama beberapa bulan
10. Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat peyakit sesak nafas (asma), penyakit
gula (DM) dan tidak pernah menderita penyakit ginjal, hepatitis dan lain-lain
seperti HIV/AIDS.
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran composmentis
b. Nadi : 80 x/i
84
c. Suhu : 38,5 o C
d. Pernapasan : 20 x/i
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
b. Mata
c. Muka
d. Hidung
e. Telinga
f. Mulut/gigi
berdarah.
g. Leher
tampak kemerahan.
85
h. Dada
terasa berdebar-debar.
i. Abdomen
k. Estremitas
l. Anus
4. Pemeriksaan Laboratorium
Golongan darah :O
ASSEEMENT (A)
PLANNING (P)
1. Memberikan salam dan sapa serta bersikap sopan serta memberikan perhatian
b. Nadi : 80 x/i
c. Suhu : 37,5 o C
d. Pernapasa : 20 x/i
reproduktif dan fase senium. Periode ini biasanya berusia antara 45-55 tahun dan
menstruasi yangyang lebih lama dari biasanya dan cenderung lebih banyak
4. Memberitahu tentang gejala serta masalah yang sering muncul pada masa
perimenopause seperti rasa panas , sering berkeringat, susah tidur, nyeri otot,
kacang, kedelai dan olahannya seperti tahu, tempe dan susu kedelai serta papaya,
mengurangi kolestrol dan mengurangi hot flush misalnya gandum, kacang, belut,
minyak ikan, kuning telur, buncis, selada, brokoli dan ubi jalar.
6. Menganjurkan ibu untuk mengurangi konsumsi minum teh atau kopi karena
kalsium serta memicu hot flush. Asap rokok dapat membuat wajah kering dan
kusam.
8. Menganjurkan ibu untuk berolahraga secara teratur karena dengan olahraga dapat
9. Menganjurkan ibu untuk menggunakan pakaian tipis dan penutup alas tidur dari
bahan katun karena akan memberi rasa lebih dingin dan nyaman dibandingkan
menjadi lancar dan mengurangi rasa panas pada wajah dan leher serta vitamin B
11. Menganjurkan pasien agar lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah SWT
penghayatan akan membawa individu berada dalam keadaan yang tenang dan
memperlancar aliran darah dan gerak sel tubuh relatif stabil, sehingga respon
badan.
12. Meminta izin kepada ibu untuk melakukan kunjungan kerumahnya agar dapat
No Register : 24xxx
Identitas Istri/Suami
1. Ibu mengatakan masih merasa cemas dan panas pada leher dan wajah.
91
2. Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi makanan yang bergizi yaitu, nasi, sayur
3. Ibu mengatakan belum melakukan olahraga dan akan berusaha untuk berolahraga
4. Ibu mengatakan sudah meminum obat yang telah diberikan sesuai anjuran.
1. Pemeriksaan Fisik
b. Kesadaran : Composmentis
b. Nadi : 80 x/i
c. Suhu : 36,5 o C
d. Pernapasan : 20 x/i
3. Pemeriksaan Fisik
Mata : Pucat, tidak ada jerawat, tidak oedema, tampak berkeringat, tampak
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
1. Memberikan salam dan sapa serta bersikap sopan serta memberikan perhatian
3. Memberi motivasi pada ibu dengan kondisinya saat ini bahwa keadaan ini normal
5. Mengingatkan pada ibu untuk tetap menjaga kebersihan tubuhnya dan perawatan
genetalianya.
vitamin B kompleks seperti sayur-sayuran berwarna hijau antara lain : bayam dan
93
kangkung dan lauk pauk seperti tahu dan tempe dan kalsium seperti susu kedelai
kacang, belut, minyak ikan kuning telur, buncis, selada, brokoli dan ubi jalar dan
kacang kedelai dan olahannya seperti tahu, tempe dan susu kedelai.
7. Memberi dukungan moral pada ibu dan menganjurkan ibu selalu berdoa.
8. Memberitahu pada ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah pada hari rabu
No Register : 24xxx
Identitas Istri/Suami
1. Ibu mengatakan masih merasa cemas dan panas pada daerah leher dan wajah.
95
2. Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi makanan yang bergizi yaitu nasi, sayur
4. Ibu mengatakan sudah meminum obat yang telah diberikan sesuai anjuran.
1. Pemeriksaan umum
b. Kesadaran : Composmentis
b. Nadi : 80 x/i
c. Suhu : 36,5 o C
d. Pernapasan : 20 x/i
4. Pemeriksaan Fisik
Mata : Pucat, tidak oedema, tampak berkeringat, tampak cemas dan tampak
kemerahan.
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
1. Memberikan salam dan sapa serta bersikap sopan serta memberikan perhatian
3. Memberi motivasi pada ibu dengan kondisinya saat ini bahwa keadaan ini normal
5. Mengingatkan pada ibu untuk tetap menjaga kebersihan tubuhnya terutama pada
genetalianya.
vitamin B kompleks seperti sayur-sayuran berwarna hijau dan lauk pauk seperti
97
tahu dan tempe dan kalsium seperti susu kedelai dan mengkonsumsi makanan
yang mengandung vitamin E seperti gandum, kacang, belut, minyak ikan kuning
telur, buncis, selada, brokoli dan ubi jalar dan makanan yang mengandung
7. Memberi dukungan moral pada ibu dan menganjurkan ibu selalu berdoa.
8. Memberitahu pada ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah pada hari rabu
No Register : 24xxx
Identitas Istri/Suami
1. Ibu sudah tidak merasa cemas dan pada malam hari tidak sering berkeringat dan
3. Ibu sudah berolahraga sesuai anjuran yaitu jalan-jalan pagi dan ibu sudah menjaga
1. Pemeriksaan umum
b. Kesadaran composmentis
b. Nadi : 82 x/i
c. Suhu : 36,5 o C
d. Pernapasan : 24 x/i
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa semua dalam batas normal.
4. Mengingatkan pada ibu untuk tetap menjaga kebersihan tubuhnya terutama pada
daerah genetalia.
dengan berdzikir, beribadah dan berdoa kepada Allaw swt. Serta merahkan segala
sesuatunya kepadanya.
6. Memberitahukan pada ibu bahwa sudah tidak dilakukan kunjungan rumah dan
jika sewaktu-waktu ada keluhan meminta ibu segera dating ke tenaga kesehatan
terdekat.
Identitas Klien
Nikah/Lamanya : 1x / ± 48 thn
2 24 November, 1. Ibu mengatakan masih DS: 1. Memberikan salam dan sapa 1. Ibu telah mengerti
Pukul 10.00 merasa cemas dan 1. Ibu mengatakan sudah serta bersikap sopan serta dengan keadaannya dan
WITA di Rumah panas pada leher dan mengkonsumsi makanan memberikan perhatian bersedia melakukan
Pasien wajah. yang bergizi yaitu, nasi, sepenuhnya kepada pasien. semua anjuran yang
sayur bayam, lauk tempe 2. Memberitahu hasil telah diberikan.
dan tahu serta buah pemeriksaan. 2. Ibu masih merasa cemas.
papaya. 3. Memberi motivasi pada ibu 3. Ibu telah melakukan
2. Ibu mengatakan belum dengan kondisinya saat ini semua yang dianjurkan
melakukan olahraga dan bahwa keadaan ini normal seperti pemenuhan
akan berusaha untuk dialami pada masa nutrisi, istirahat,
berolahraga setiap hari perimenopause. olahraga dll.
seperti jalan-jalan. 4. Menganjurkan ibu untuk 4. Ibu bersedia untuk
3. Ibu mengatakan sudah berolahraga secara teratur. dilakukan kunjungan
meminum obat yang telah 5. Mengingatkan pada ibu ulang pada hari rabu,
diberikan sesuai anjuran. untuk tetap menjaga tanggal 01 desember
4. Ibu mengatakan sudah kebersihan tubuhnya dan 2021.
beristirahat malam dengan perawatan genetalianya.
nyenyak. 6. Mengingatkan pada ibu tetap
DO: mengkonsumsi makanan
a. Pemeriksaan Fisik bergizi yang mengandung
107
3 01 Desember 1. Ibu mengatakan masih DS: 1. Memberikan salam dan sapa 1. Ibu mengatakan masih
2021, Pukul merasa cemas dan 1. Ibu mengatakan masih serta bersikap sopan serta merasa cemas dan panas
09.05 WITA di panas pada daerah leher merasa cemas dan panas memberikan perhatian pada daerah leher dan
Rumah Pasien dan wajah. pada daerah leher dan sepenuhnya kepada pasien. wajah.
108
4 08 Desember 1. Ibu sudah tidak merasa DS: 1. Memberitahu hasil 1. Keadaan ibu baik dan
2021, Pukul cemas dan pada malam 1. Ibu sudah tidak merasa pemeriksaan pada ibu bahwa semua hasil pemeriksaan
10.30 WITA di hari tidak sering cemas dan pada malam semua dalam batas normal. dalam batas normal dan
Rumah Pasien berkeringat dan panas hari tidak sering 2. Menganjurkan pada ibu ibu tetap melanjutkan
pada wajah dan leher. berkeringat dan panas untuk tetap berolahraga anjuran yang telah
pada wajah dan leher. secara teratur. diberikan, seperti
2. Ibu sudah melaksanakan 3. Mengingatkan pada ibu tetap berolahraga.
nasehat dari bidan yang mengkonsumsi makanan 2. Ibu sudah tidak merasa
telah disampaikan. bergizi yang mengandung cemas dan pada malam
3. Ibu sudah berolahraga vitamin B kompleks, vitamin hari tidak sering
sesuai anjuran yaitu jalan- E dan kalsium serta berkeringat dan panas
jalan pagi dan ibu sudah mengandung fistoestrogen. pada wajah dan leher.
menjaga kebersihan tubuh 4. Mengingatkan pada ibu 3. Ibu sudah melaksanakan
terutama pada daerah untuk tetap menjaga nasehat dari bidan yang
genetalia. kebersihan tubuhnya telah disampaikan.
4. Obat yang diberikan sudah terutama pada daerah
habis. genetalia.
DO: 5. Menganjurkan ibu untuk
1. Pemeriksaan umum tetap memperbanyak
a. Keadaan umum ibu mendekatkan diri kepada
110
PEMBAHASAN
kesenjangan antara teori dan hasil tinjauan kasus pelaksanaan asuhan kebidanan
yang akan dilakukan, melakukan tindakan asuhan yang telah direncanakan dan
data dasar yang diperlukan untuk penilaian lengkap tentang kondisi klien, yaitu
anamnesis , jika perlu pemeriksaan fisik, pemeriksaan catatan saat ini atau
(Saminem, 2009).
data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap (Asrinah,
2010).
111
112
Tahap ini evaluasi dimulai dengan pengumpulan data melalui anamnesa pada
klien, yang meliputi identitas klien, data biologis atau fisiologis, riwayat medis
tersedia data berasal dari berbagai sumber yaitu klien, keluarga serta tenaga
berikutnya sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi akan
menentukan benar atau tidaknya proses interpretasi data pada tahap selanjutnya.
berkaitan dengan ibu perimenopause dengan hot flush ataupun yang dikeluhkan
pasien (Ambrawati, 2008). Keluhan hot flush (rasa panas) yang sering terjadi pada
2004).
keadaan Ny “H” mengaalami keluhan rasa panas dari wajah menyebar keseluruh
tubuh, serta diikuti dengan timbulnya warna kemerahan pada wajah dan leher dan
juga berkeringat pada malam hari sejak 1 minggu yang lalu, data objektif pada Ny
“H” keadaan ibu cemas. TD : 120/90 mmHg, nadi : 80 x/i, suhu :37,5 o
C dan
pernapasan : 20 x/i.
113
yang terdapat dalam tinjauan pustaka dengan kasus sehingga tidak ditemukan
Menurut teori diagnosa dapat disimpulkan melalui data dasar subjektif, pada
kasus ini meliputi ibu dengan umur 45-55 tahun dengan hot flush (rasa panas).
Sedangkan data objektif meliputi keadaan umum pasien, kesadaran pasien dan
Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data yang diperoleh dari langkah
pertama, maka diagnose atau masalah aktual pada Ny “H” adalah seorang ibu
dalam masa perimenopause yang mengalami hot flush atau rasa panas dan merasa
Kebutuhan yang diperlukan oleh ibu perimenopause dengan hot flush adalah
(purwoastuti, 2008).
Dari data yang didapat pada pengkajian data maka dapat ditegakkan diagnose
kebidanan yaitu Ny “H” P3A0 UMUR 46 tahun dengan hot flush. Data dasar
untuk menegakkan data diatas yaitu data subjektif Ny “H” sering berkeringat pada
malam hari dan rasa panas pada daerah wajah serta leher , data objektif TD :
120/90 mmHg, nadi : 80 x/i, pernapasan : 37,5 o C dan pernapasa : 20 x/I. masalah
yang timbul adalah susah tidur dan merasakan cemas dengan keadaannya.
114
memberikan konseling mengenai bahwa keadaan itu normal dialami oleh ibu
dapat terjadi. Pada langkah ini peneliti mengidentifikasi masalah potensial atau
perasaan takut atau khwatir yang mendalam atau menetap (Hawari, 2011). Pada
kasus ibu perimenopause dengan hot flush pad Ny “H” yang merasa cemas
(depresi).
Depresi adalah gangguan susana hati yang ditandai dengan suasana hati yang
depresi antara lain perubahan suasana hati dan kelelahan, sulit tidur terutama pada
sedih dan ingin menangis, terkadang pada penderita depresi cenderung suka
makan, minum merokok dan terkadang kehilangan nafsu makan (Rossa, 2015:
16).
Dalam studi kasus Ny “H” diagnosa potensial tidak terjadi karena adanya
sebagai suatu proses alami dari penuaan seorang wanita dan bukan merupakan
suatu keadaan patologi. Pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori
dan praktek.
bersama dengan tim kesehatan lainnya sesuai dengan kondisi pasien. Tetapi dari
hasil pengkajian yang dilakukan pada Ny “H” tidak ada dan tidak didapatkan data
yang mendukung perlunya suatu tindakan kolaborasi atau segera. Pada langkah
ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek dalam menetapkan
tindakan segera.
sesuai dengan masalah aktual dan masalah potensial yang telah diidentifikasi dan
komprehensif dan harus merefleksikan alas an yang tepat dan benar berlandaskan
teori, pengetahuan yang berkaitan dan terbaru serta telah divalidasi dengan
116
kebutuhan dan keinginan pasien. Pada langkah ini data yang tidak lengkap dapat
2. Beritahu ibu tentang gejala serta masalah yang muncul pada ibu
perimenopause.
kalsium.
4. Anjurkan pada ibu untuk mengurangi konsumsi minum kopi atau teh serta
7. Anjurkan pada ibu untuk menggunakan pakain yang tipis dan penutup alas
Pada kasus ini perencanaan yang dilakukan pada Ny “H” dengan hot flush
olahraga teratur, makanan bergizi dan perawatan genetalia serta memberikan vit.
obat Klonidin 0,1 mg 2 x 1sebanyak 6 tablet selama 1 minggu. Pada langkah ini
klien serta kerjasama dengan tim petugas kesehatan lainnya sesuai dengan
tindakan yang telah direncanakan. Pada saat melakukan pendekatan pada klien
dan keluarga dengan maksud dan tujuan untuk memberikan edukasi mengenai
tindakan yang diberikan pada klien sesuai dengan kondisi klien atau kebutuhan
klien.
Pada studi kasus perimenopause dengan hot flush pada Ny “H” terstruktur
dengan baik sesuai perencanaan yang terdapat didalam teori tinjauan pustaka.
Pada studi kasus perimenopause dengan hot flush pada Ny “H”, smua tindakan
yang telah direncanakan sudah terlaksana dengan baik tanpa hambatan karena
adanya kerjasama dan penerimaan yang baik antara klien dan peneliti. Maka
Langkah ini merupakan akhir dari proses dari manajemen asuhan kebidanan
diberikan kepada klien dengan bepedoman masalah dan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya
2. Ibu dapat mengatasi sendiri keluhan rasa panas yaitu dengan berpikir positif
3. ibu mampu menerapkan pola hidup sehat dengan olahraga secar teratur dan
Pada kasus ini asuhan yang dilakukan berhasil dengan baik karena
sehubungan dengan adanya antisipasi dan tindak lanjut yang baik. Setelah
pernapasan 24 x/i, muka : tidak pucat, tidak cemas dan tidak kemerahan, leher :
tidak kemerahan. Pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan
praktek.
BAB V
PENUTUP
Setelah mempelajari teori dan tinjauan pustaka serta hasil pengkajian manajemen
Pattallassang Kabupaten Takalar Tahun 2021, penulis bisa menarik kesimpulan dan
A. Kesimpulan
kesimpulan.
keluhan rasa panas dari wajah dan leher menyebar ke seluruh tubuh, serta
diikuti dengan timbulnya warna kemerahan pada kulit dan berkeringat pada
malam hari sejak 1 minggu yang lalu dan data objektif keadaan ibu baik. TD :
Takalar dengan mengumpulkan data yang dimulai dari data subjektif dan data
119
120
perimenopause dengan hot flush pada Ny “H” dan merasa cemas dengan
keadaannnya.
perimenopause dengan hot flush pada Ny “H” yang merasa cemas dengan
perimenopause dengan hot flush pada Ny “H” yang merasa cemas dengan
keadaannya dengan hasil bahwa pada kasus ini tidak dilakukan tindakan
kolaborasi karena tidak ada indikasi dan data yang menunjang untuk
Vitamin B Kompleks seperti sayur-sayuran hijau dan lauk pauk yaitu tahu dan
kacang, belut, minyak ikan, kuning telur, buncis, selada, brokoli dan ubi jalar
dilaksanakan secara menyeluruh dengan baik tanpa ada hambatan yang telah
disusun dan sesuai dengan ajaran islam dengan berdoa dan berdzikir kepada
7. Telah dilakukan evaluasi pada perimenopause dengan hot flush pada Ny “H”
keadaan umum baik, rasa panas pada wajah dan leher sudah teratasi dan ibu
o
sudah tidak merasakan cemas. TD : 120/80 mmHg, nadi : 82 x/i, suhu : 36,5
A. Saran
Berdasarkan tinjauan kasus yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah
memberikan sedikit masukan atau saran dan berharap bidan memberi banyak
manfaat.
1. Untuk Bidan
sangat baik antara pasien dengan keluarga sehingga tercapai tujuan yang
diinginkan.
2. Untuk Puskesmas
3. Untuk Institusi
4. Untuk Pasien
dapat menerima bahwa keadaan ini normal dialami pada masa perimenopause
Fitriani & Lestari, A. (2018). Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Kebutuhan Gizi
pada Masa Menopause. Jurnal Ilmiah Kesehatan Iqra, Vol. 6 No. 2.
Freeman dkk. (2014). Risk of long term hot flashes after natural menopuse. Evidence
from the penn ovarian aging cohort. The jurnal of the north american
menopause society. Diperoleh tanggal 21 Januari 2019 dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pumed/24473530.
Guttuso, T./ Will, J., & Sireesha, Y. (2013). Review of hot flasshes diaries. Maturitas,
71(3). Diperoleh tanggal 2 April 2018 dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/artic les/PMC3275687.
Hasanah dkk. (2018). "Pengaruh Terapi Tertawa terhadap Hot Flashes pada Wanita
Menopause". JOM FKp, VOL.5 No.2.
Ike, N., Sari, Y., Adriani, R. B., & Mudigdo, A. (2017). Effect of Menopause
Duration and Biopsychosocial Factors on Quality of life of Women in
Kediri District , East Java. Journal of Maternal and Child Health, 2(2),
125–136.
Joffe, H., & Hall, J. E. (2012). Hot flashes. London Health Sciences Centte.
Diperolehtanggal 25 juli 2018 dari
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/pdf/10.1002/ajhb.22415.
123
124
Kementrian Kesehatan RI. (2015). Infodatin Osteoporosis Pdf (pp. 1–3). Kementrian
Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi.
Lestari, T. W., Ulfiani, E., & Suparmi. (2014). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi:
Berbasis Kompetensi. EGC.
Nawawi, I., & Qasthalani, I. (2018). Hadis Qudsi Firman Allah yang Tak Tercantum
dalam Al-Qur’an. PT Gramedia.
Saleha, S. (2009). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Santoro, N., Epperson, C. N., & Mathews, S. B. (2015).. Diperoleh pada tanggal 21
januari 2019 dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/arti
cles/PMC4890704.
Stuenkel, C. A., Davis, S. R., Gompel, A., Lumsden, M. A., Murad, M. H., Pinkerton,
J. A. V., & Santen, R. J. (2015). Treatment of symptoms of the
menopause: An endocrine society clinical practice guideline. Journal of
Clinical Endocrinology and Metabolism, 100(11), 3975–4011.
https://doi.org/10.1210/jc.2015-2236
Walutyo, S. & Putra, B. M. (2010). Menopause atau Mati Haid. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo. Ibu dalam Menghadapi Perubahan Fisik Masa
Menopause Di Deasa Sambung Rejo Kecamatan Sukodono Kabupaten
Sidoarjo".
Zaitun dkk. (2020). "Penerapan dalam Menghadapi Menopause pada Ibu Usia 40-45
Tahun Di Kemukiman Unoe Kecamatan Glumpang Baro Kabupate
Pidie". Jurnal Pengabdian Masyarakat (Kesehatan), Vol.2 No. 1
127
128
129
130
131
132
A. Identitas Peneliti
Nama : Hasni
Nim : 70400118059
Tempat, Tanggal Lahir : Barangmamase, 18 juli 1999
Suku : Bugis
Agama : Islam
Alamat : Desa Barangmamase, Kec. Sajoanging, Kab. Wajo
Alamat Domisili : Samata
B. Identitas Orang Tua
Ayah : Rustan
Ibu : Hj. Indo Tenri
C. Riwayat Pendidikan
TK PGRI Garungkang : 2004 - 2005
SD Negeri 309 Barangmamase : 2005 - 2011
SMP Negeri 4 SATAP Sajoanging : 2011 - 2014
SMA Negeri 1 Sajoanging : 2014 - 2017
UIN Alauddin Makassar : 2018 - 2022