0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
51 tayangan6 halaman

File PDF

Dokumen tersebut merangkum metodologi penelitian yang digunakan, termasuk jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus, subjek dan objek penelitian, persiapan meliputi perizinan, jadwal, dan informan, serta pengumpulan data melalui observasi dan wawancara.

Diunggah oleh

nurmasari suaeb
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
51 tayangan6 halaman

File PDF

Dokumen tersebut merangkum metodologi penelitian yang digunakan, termasuk jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus, subjek dan objek penelitian, persiapan meliputi perizinan, jadwal, dan informan, serta pengumpulan data melalui observasi dan wawancara.

Diunggah oleh

nurmasari suaeb
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 6

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Penulis mengemukakan metodologi yang digunakan dalam penelitiannya.


Metodologi penelitian menjelaskan jenis dan metode penelitian, subjek dan objek
penelitian, persiapan penelitian, dan pengumpulan data serta analisis data yang
digunakan dalam penelitian.

3.1 Jenis dan Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif
dapat didefinisikan sebagai sebuah proses penyelidikan untuk memahami masalah
sosial atau masalah manusia berdasarkan pada penciptaan gambaran holistik
lengkap yang dibentuk dengan kata-kata. Serta melaporkan pandangan informan
secara rinci dan disusun dalam sebuah latar alamiah. Latar alamiah yang
dimaksud Cresswell (2003) adalah latar dimana munculnya perilaku manusia dan
peristiwa. Adapun tujuan dari penelitian kualitatif menurut Locke, Spirduse, dan
Silverman (1987) adalah untuk memahami suatu situasi sosial, peristiwa, peran,
kelompok atau interaksi tertentu (Cresswell, 2003, p. 155). Peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif karena peneliti ingin menyelidiki suatu kegiatan pemberian
penghargaan yang terjadi di perpustakaan MP UIN dan memahami interaksi dari
kegiatan tersebut.

Menurut Silverman (2000), metode penelitian merupakan rincian teknik-


teknik yang dilakukan dalam sebuah penelitian (Basuki, 2006, p. 163). Metode
yang digunakan dalam penelitian adalah studi kasus (case studies). Penelitian ini
menggali suatu kasus mengenai suatu proses peningkatan minat baca melalui
pemberian penghargaan. Untuk melakukan penelitian ini, maka penulis memilih
metode yang sesuai yaitu studi kasus. Studi kasus menurut (Merriam, 1988; Yin,
1989) ialah peneliti yang menggali kesatuan atau suatu fenomena (kasus) yang
dibatasi oleh waktu, dan kegiatan (program, peristiwa, proses, institusi atau
kelompok sosial). Serta mengumpulkan informasi rinci dengan menggunakan
berbagai prosedur pengumpulan data selama periode waktu yang lama (Cresswell,

27
Universitas Indonesia

Proses peningkatan..., Risna Pridajumiga, FIB UI, 2009


28

2003, p. 11). Peneliti menurut Stake (2003)mencerminkan dan memperbaiki


pemahaman apa yang sedang terjadi secara personal (Pickard, 2007, p. 85).
Penulis memahami suatu kasus secara personal sehingga peneliti mengidentifikasi
nilai, asumsi, dan prasangka pribadi pada penelitian

3.2 Subjek dan Objek Penelitian


Subjek dalam penelitian ini adalah pihak yang terkait dalam proses
pemberian penghargaan yaitu kepala perpustakaan, staf perpustakaan, siswa
Ibtidaiyah, guru, dan staf Tata Usaha (TU). Siswa Ibtidaiyah yang dipilih adalah
siswa Ibtidaiyah baik yang pernah mendapatkan penghargaan maupun yang belum
pernah mendapatkan penghargaan. Siswa dipilih berdasarkan jenjang kelas yaitu
kelas 1-3 SD dan 3-6 SD. Adapun objek dalam penelitian ini yaitu pemberian
penghargaan untuk meningkatkan minat baca.

3.3 Persiapan Penelitian


Sebelum melakukan penelitian, maka peneliti melakukan beberapa hal
sebagai berikut :
a) Lokasi penelitian
Peneliti memilih lokasi di perpustakaan MP UIN karena sebelumnya
penulis mendapatkan informasi bahwa perpustakaan ini menerapkan
pemberian penghargaan dalam meningkatkan minat baca siswa. Sebelum
melakukan penelitian, penulis mengurus perizinan di lokasi penelitian.
Pihak yang berwenang dalam sekolah adalah kepala sekolah Ibtidaiyah
dan pihak yang berwenang dalam perpustakaan adalah kepala
perpustakaan. Maka penulis mengajukan perizinan kepada kepala
sekolah Ibtidaiyah kemudian diteruskan kepada kepala perpustakaan
melalui surat izin yang dibuat oleh instansi (fakultas).
b) Jadwal penelitian
Setelah mendapatkan izin untuk melakukan penelitian, maka penulis
menentukan jadwal penelitian. Penelitian dilakukan selama ±2 bulan dan
jadwal penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut.

Universitas Indonesia

Proses peningkatan..., Risna Pridajumiga, FIB UI, 2009


29

Tabel 3.1. Jadwal penelitian


No. Hari/tanggal Jam

1 Senin/2 Februari 2009 09.30-12.00

2 Selasa/3 Februari 2009 08.30-12.35

3 Rabu/4 Februari 2009 08.40-12.30


4 Senin/9 Februari 2009 08.45-12.40
5 Rabu/11 Februari 2009 08.50-12.30
6 Kamis/12 Februari 2009 08.50-12.40
7 Jumat/13 Februari 2009 08.45-13.45
8 Rabu/18 Februari 2009 08.50-12.50
9 Jumat/20 Februari 2009 08.40-13.50
10 Kamis/26 Februari 2009 08.45-12.50
11 Selasa/24 Maret 2009 08.50-13.30
12 Selasa/7 April 2009 08.40-12.50
13 Selasa/21 April 2009 08.30-12.30
14 Jumat/24 April 2009 08.30-12.30
15 Senin/11 Mei 2009 06.30-08.15

c) Perlengkapan penelitian
Sebelumnya, penulis menjajaki dan menilai keadaan tempat penelitian
untuk mengetahui situasi dan kondisi daerah tempat penelitian. Bila
penulis sudah mengenal tempat penelitian maka penulis dapat
mempersiapkan diri baik mental maupun fisik serta menyiapkan
perlengkapan yang diperlukan (Moleong, 2004). Adapun perlengkapan
yang dipersiapkan yaitu alat tulis seperti pulpen, kertas, buku catatan,
dan klip.
d) Informan
Menurut Moleong (2004), informan merupakan orang yang
dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi

Universitas Indonesia

Proses peningkatan..., Risna Pridajumiga, FIB UI, 2009


30

penelitian. Informan yang diperlukan dalam penelitian ini terbagi tiga


yaitu informan kunci, informan utama, dan informan tambahan.
Informan kunci ialah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai
informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Pihak-pihak yang
dijadikan sebagai informan kunci yaitu kepala perpustakaan dan tiga staf
perpustakaan.
Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi
sosial yang diteliti. Empat siswa Ibtidaiyah dipilih baik yang pernah
mendapatkan penghargaan maupun yang belum pernah mendapatkan
penghargaan sebagai informan utama. Hal ini dikarenakan mereka
dianggap memiliki keterlibatan yang cukup penting dalam kegiatan
pemberian penghargaan (penerimanya).
Informan tambahan merupakan mereka yang dapat memberikan
informasi walaupun tidak terlibat langsung dalam interaksi sosial yang
diteliti. Informan tambahan dalam penelitian ini ialah satu staf TU dan
dua guru. Kemudian penulis menanyakan kesediaan informan dalam hal
waktu dan memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian.
Penulisan semua nama informan disamarkan dalam penelitian ini.

3.4 Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan melalui :
a) Rahayu dan Ardani (2004) mengungkapkan definisi observasi sebagai
pengamatan yang bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu
masalah. Hal ini untuk memperoleh pemahaman atau sebagai alat re-
checking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang
diperoleh sebelumnya.
Observasi dilakukan untuk mengamati tingkah laku para informan seperti
siswa Ibtidaiyah, staf perpustakaan, dan guru. Tujuan observasi untuk
mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas yang berlangsung,
orang-orang, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang
terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut.

Universitas Indonesia

Proses peningkatan..., Risna Pridajumiga, FIB UI, 2009


31

b) Wawancara
Sebelum melakukan wawancara, penulis membuat panduan wawancara
bagi beberapa informan. Wawancara dipilih sebagai teknik pengumpulan
data utama. Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan
jalan tanya jawab sepihak (percakapan langsung dan tatap muka) yang
dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan
penyelidikan. Tanya jawab itu dilakukan oleh kedua pihak yaitu
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan
itu.
Penulis dapat melihat secara langsung ekspresi dan persepsi seseorang
mengenai suatu subjek dengan wawancara. Penulis melihat ekspresi dan
persepsi informan terutama siswa Ibtidaiyah secara langsung. Adapun
tujuan dari wawancara menurut Stenhouse (1984) untuk mengakses apa
yang ada di dalam dan di luar pikiran orang yang diwawancarai atau
informan (Pickard, 2007, p. 172). Peneliti menggunakan wawancara
mendalam. Wawancara mendalam adalah percakapan secara individu
atau kelompok menggunakan pertanyaan bebas. Hal ini bertujuan agar
informan mengutarakan pandangan, pengetahuan, perasaan, sikap, dan
perilaku berupa pengalaman pribadi yang berkaitan dengan topik
penelitian.
c) Studi dokumen
Penulis menggunakan dokumen sebagai alat untuk mengumpulkan data.
Dokumen menurut Guba dan Lincoln (1981) merupakan setiap bahan
tertulis ataupun film yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan
seorang penyidik (Moleong, 2004, p. 161). Dokumen akan membantu
mencatat informasi yang memuat materi primer (informasi langsung dari
orang atau situasi yang diteliti). Atau materi sekunder (tangan kedua
tentang orang atau situasi) (Cresswell, 2003). Dokumen yang digunakan
seperti brosur, data peminjaman di database My Pustaka, piagam
penghargaan, dan sebagainya.

Universitas Indonesia

Proses peningkatan..., Risna Pridajumiga, FIB UI, 2009


32

Penulis membuat catatan lapangan yang memuat hasil observasi dan


wawancara ketika terjun langsung ke lapangan. Menurut Bogdan dan Biklen
(1982), catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat,
dialami, dan dipikirkan selama rangka pengumpulan data dan rettensi terhadap
data dalam penelitian kualitatif (Moleong, 2004, p. 153). Catatan lapangan
membantu penulis sebagai alat pencatat data utama karena penulis tidak
menggunakan alat perekam ketika wawancara.

3.5. Analisis Data


Analisis data menurut Patton (1980) adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar
(Moleong, 2004, p. 77). Analisis data yang dilakukan antara lain :
1) Pengumpulan data
Penulis mengumpulkan berbagai data yang diperlukan dari tempat
penelitian. Data diperoleh dari hasil observasi dan wawancara yang telah
dilakukan serta dokumen yang dibutuhkan oleh penulis.
2) Reduksi
Data yang diperoleh direduksi dengan cara pengkodean (coding).
Pengkodean (coding) merupakan proses penguraian data, pengonsepan,
dan penyusunan kembali dengan cara baru. Setiap data yang diperoleh
diberi kode lalu data direduksi dengan membaginya ke dalam kategori.
Menurut Moleong (2004), kategori adalah salah satu tumpukan dari
seperangkat tumpukan yang disusun atas dasar pikiran, intuisi, pendapat
atau kriteria tertentu.
3) Penyajian data kualitatif
Kategori yang ada membentuk dasar dari cerita berkembang yang akan
diceritakan oleh peneliti kualitatif (Cresswell, 2003). Selanjutnya
peneliti menulis data kualitatif berdasarkan tafsiran data.
4) Penarikan kesimpulan
Sebelum menarik kesimpulan, penulis melakukan verifikasi terlebih
dahulu. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan menyodorkan kembali
kategori ke informan dengan menanyakan apakah kesimpulannya tepat.

Universitas Indonesia

Proses peningkatan..., Risna Pridajumiga, FIB UI, 2009

Anda mungkin juga menyukai