MAKALAH Kewirausahaan Kel 2 Kreatif Dan Inovatif (2) Final

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KREATIF DAN INOVATIF

Dosen Pengampu : Siska Mardes, S.Pd., M.Pd., Kons.


Mata Kuliah : Kewirausahaan

Kelompok 2
Rani Retno Palupy (2205111179)
Sri Nurusima Awani (2205111156)
Tria Rahma Safira (2205111157)
Alfath Rabiul Asyari (2205111176)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2023
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Allah swt atas rahmatnya dan teman-teman yang
berkontribusi dalam makalah ini, sehingga kami berhasil dalam menyelesaikan
makalah tentang Inovasi dan kereatif. Makalah ini telah kami susun secara utuh dan
mendapat bantuan dari berbagai pihak untuk memudahkan penyusunan makalah
ini. Oleh karena itu, terimakasih atas semua pihak yang berkontibusi dalam
makalah ini. Namun, kami perhatikan bahwa masih ada kesalahan dalam struktur
kalimat dan tata bahasa. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran
dan kritik dari semua pembaca agar kami dapat menyempurnakan karya ilmiah
ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah
kewirausahawan. Semoga makalah ini memiliki kandungan isi yang bisa
bermanfaat bagi para pembaca. Makalah ini berisi tentang Pembahasan inovatif dan
kreatif.
Akhir kata, semoga makalah tentang inovatif dan kreatif bermanfaat bagi
masyarakat dan informatif bagi para pembaca.

Pekanbaru, 14 Februari 2023

Tim Penyusun

1
Daftar Isi
Kata Pengantar .............................................................................................................1
Daftar Isi.......................................................................................................................2
BAB I Pendahuluan .....................................................................................................3
A.1 Latar Belakang .................................................................................................3
A.2 Rumusan Masalah ............................................................................................3
BAB II Pembahasan .....................................................................................................4
B.1 Kreatif dan Inovatif dalam berwirausaha .........................................................4
B.2 Proses Pemikiran Kreatif dan Inovatif .............................................................7
B.3 Mengembangkan Kreatifitas dan Inovasi .........................................................8
BAB III Penutup ..........................................................................................................11
Kesimpulan .............................................................................................................11
Daftar Pustaka ..............................................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN
A.1 Latar Belakang
Kewirausahaan adalah sebuah kegiatan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan
hidup masyarakat agar dapat lebih baik lagi. Kewirausahaan sangat berperan penting
dalam perkembangan pertumbuhan ekonomi. Di era ekonomi yang sulit ini,
kewirausahaan diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran di negara kita
dengan cara berlandaskan sikap inovatif dan kreatif. Pada masa sekarang dengan
semakin tanpa batas dan beragamnya kebutuhan konsumen, wirausahawan dituntut
untuk dapat lebih kreattif dan inovatif agar dapat bersaing dengan wirausahawan
lainya. Pada abad 21 ini banyak futurist menyebutkan bahwa perusahaan seiring
berjalanya waktu cenderung semakin bertambah ramping, hal ini bertujuan agar
nantinya perusahaan dapat bekerja lebih efisien dan fleksibel, sehingga dapat
mengikuti setiap boptimal terutama dengan kondisi pasar yang terpilah-pilah menurut
Alfin Tofler, menurutnya saat ini pasar besar telah terbagi menjadi pasar kecil dan
menuntut bermacam-macam spesialisasi model, jenis produk, warna, ukuran dan
masih banyak lainya. Hal inilah yang menimbulkan adanya era persaingan bebas.
Banyak perusahaan besar, kecil di Indonesia yang menyusun ulang strategi
perusahaan berdasarkan kebutuhan pasar mulai dari tingkat local hingga internasional
serta melakukan evaluasi secara terus menerus dan mendalam terhadap kompetensi
internal dari perusahaan itu sendiri termasuk juga melakukan penilaian kinerja
pemasaran.

A.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu kreatif dan inovatif ?
2. Bagaimana proses pemikiran kreatif dan inovatif ?
3. Bagaimana mengembangkan kreatifias dan inovasi ?

3
BAB II
PEMBAHASAN

B.1 Kreatif dan Inovatif dalam Berwirausaha


A. Pengertian Wirausaha
Kewirausahaan berasal dari kata “wira” dan “usaha”. Wira berarti
pahlawan, perjuang, teladan, manusia unggul, berbudi luhur, berwatak
agung dan gagah. Sedangkan, usaha itu adalah pekerja, dan berbuat
sesuatu, perbuatan dan bekerja. Jadi wirausaha adalah pejuang yang
melakukan sesuatu hal. (Hidayat & Nawawi, 2022)

B. Berfikir Kreatif
Kreatif adalah kemampuan untuk menemukan, mengembangkan atau
menciptakan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah
dan menemukan peluang (think a new thing). Sedangkan dalam kamus
besar bahasa Indonesia, kreativitas adalah sesuatu yang memiliki daya
cipta atau kemampuan
mencipta dengan menggunakan kecerdasan dan imajinasi.
Berpikir kreatif erat hubunganya dengan kreatifitas, karena kreativitas
merupakan hasil dari proses berpikir kreatif yang dilakukan oleh seseorang.
(Mulyadi, 2011). Berfikir kreatif harus memiliki dasar pola fikir kreatif,
hal ini dapat membantu menyelesaikan permasalahan(Ir. Hendro, 2011).
a. Cara berfikir kreatif
Menurut Rusdiana, 2014 (dalam Wiyono, 2020) Pemikiran kreratif
memiliki ciri-ciri yang sebagai berikut:
a) Peka terhadap masalah
b) Dapat menghasilkan banyak ide hebat.
c) Fleksibel
d) Keaslian
e) ingin mengikuti emosional (perasaan)
f) dapat melihat pikiran alam bawah sadar.
g) Tidak merasa takut gagal
h) Fokus
i) Peluang untuk memilih Wirausahawan dengan kreativitas yang kuat
serta memiliki manfaat sebagai berikut:
1) Peningkatan efisiensi kerja
2) Meningkatkatnya inisiatif
4
3) Memperbaiki penampilan
4) Peningkatan kualitas produk
5) untuk meningkatkan keuntungan.

Menurut Rusdiana 2014, wirausahawan kreatif terus menerus


mencari informasi bisnis melalui internet, televisi, surat kabar,
majalah, jurnal dan laporan. Ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan oleh pengusaha kreatif ketika mencari informasi
untuk membantu memajukan bisnis mereka. Informasi tentang
kepribadian dan keterampilan, peluang pasar, Peluang bisnis yang
menguntungkan, Pemasok Barang Dagangan, persaingan dalam dunia
usaha, kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk dan jasa
Lingkungan perusahaan, dll.
b. Hambatan Kreatifitas
Dalam buku Conceptual Blockbusting karya James L.Adams (1986)
yang telah mengklasifikasikan hambatan kreatifitas sebagai berikut
(Kasali et al., 2010):
a) Hambatan presepsi
Hambatan yang membuat manusia sulit mempersepsikan
masalah atau menangkap informasi yang relevan. Beberapa
jenis hambatan kreativitas ini adalah Pola pikir stereotip
(mengabaikan pandangan anda atau menyimpulkan secara
sederhana), membatasi masalah secara berlebihan dan terlalu
banyak atau terlalu sedikit informasi.
b) Hambatan emosi
Hambatan yang dapat mengganggu kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk memecahkan masalah dengan berbagai
macam cara. Jenis hambatan dan contoh-contohnya adalah:
- Takut mengambil resiko
- Tidak menyukai ketidakpastian
- Lebih suka menilai daripada menghasilkan gagasan baru
- Menganggap remeh suatu problema
- Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam menyelesaikan suatu
masalah
c) Hambatan kultural
Hambatan yang dapat menjangkiti seseorang ketika
menghadapi berbagai pola budaya. Salah satu jenis hambatan
kultural yang paling umum adalah

5
takut untuk tampil berbeda dari yang lain, atau takut bertindak
atau mengusulkan ide yang mungkin dianggap kontroversial
d) Hambatan lingkungan. Hambatan lingkungan adalah
hambatan kultural yang lebih luas. Beberapa faktor
penghambat misalnya:
- Tim kerja tidak saling bekerja sama.
- Atasan memiliki sikap otoriter, serta menghargai pendapat
orang lain
- Gangguan rutin, contoh telepon, tamu berdatangan, ruang
kerja yang riuh rendah
- Kurangnya dukungan untuk mematangkan gagasan
- Budaya kebersamaan (solidaritas) atau anti persaingan
e) Hambatan intelektual
Hambatan yang seringkali disebabkan oleh sikap mental yang
tidak efektif atau keengganan untuk menggunakan pendekatan
baru, misalnya:
- Kecenderungan yang kuat untuk mempertahankan tradisi,
menggunakan metode atau cara yang sudah terbukti efektif.
- Terlalu mengandalkan logika
- Menolak untuk menggunakan intuisi
- Terlalu mengandalkan statistik dan pengalaman masa lalu,
memungkinkan ide-ide baru diuji dengan cepat.

C. Bertindak Inovatif
Inovasi adalah kemampuan menggunakan kreativitas untuk
memecahkan masalah dan menemukan peluang (melakukan sesuatu yang
baru). Jadi, kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang
baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk
melakukan sesuatu yang baru dan berbeda. Jenis-Jenis inovasi menurut
Kuratko dan Hodgetts (2004) menyatakan terdapat empat asas kepada
inovasi (Mulyadi, 2011) :
-Penciptaan (Invention).
-Perluasan (Extension).
-Duplikasi (Duplication).
-Perpaduan (Synthesis).
Pengusaha atau wirausahawan dapat menambah nilai barang dan jasa
melalui inovasi. Kesuksesan kewirausahaan dicapai ketika pengusaha

6
menggunakan produk, proses, dan layanan inovatif sebagai alat untuk
mengeksplorasi perubahan. Oleh karena itu, inovasi bisnis merupakan alat
penting untuk memberdayakan sumber daya untuk menghasilkan sesuatu
yang baru dan menciptakan nilai. Tantangan kewirausahaan sebagai mesin
ekonomi adalah melahirkan wirausaha baru untuk terus menciptakan nilai.

B.2 Proses Pemikiran Kreatif dan Inovatif


Di dalam buku ‘The Art Of Thought’ yang ditulis oleh Graham Wallas (1926)
menyatakan bahwa proses kreatif meliputi empat tahap, yaitu Persiapan, Inkubasi,
Iluminasi, dan Verifikasi
1. Tahap persiapan/orientasi (preparasi)
Pada tahap ini, bertanya, berfikir, belajar serta mencari jawaban merupakan
cara yang dapat di persiapkan oleh seseorang agar dapat memecahkan
masalah.

2. Tahap inkubasi
Tahap inkubasi merupakan tahap proses mencari serta mengumpulkan
berbagai data dan informasi tidak dilanjutkan. Inkubasi merupakan tahap
bagaimana setiap individu seolah-olah manjauhkan diri untuk sesaat dari
masalah tersebut. Dalam arti lain, individu tidak memikirkan sebuah masalah
secara sadar, melainkan “mengeramnya” secara pra sadar, hal ini bertujuan
untuk adanya suatu pemahaman dan juga kematangan ide. Contoh dari tahap
ini adalah Latihan untuk meningkatkan kreativitas dan meditasi.

3. Tahap iluminasi
Tahap iluminasi adalah tahap munculnya ‘insight’ yaitu sebuah tahap proses
adanya inspirasi atau sebuah gagasan baru dan juga proses psikologi yang
membuka dan mengikuti timbulnya sebuah inspirasi atau gagasan baru. Suatu
tingkat penemuan saat inspirasi yang sebelumnya didapat, diproses, dan
dikerjakan, kemudian menuju kepada pengembangan suatu hasil (product
development) di masa ini terjadi komunikasi terhadap hasilnya dengan orang
yang signifikan.

4. Tahap verifikasi (verification)


Atau dapat juga disebut tahap evaluasi, tahap verifikasi yaitu tahap bagaimana
sebuah hasil pemikiran atau inovasi baru tersebut harus diuji terhadap realitas.
Di tahap ini dibutuhkan pemikiran yang kritis dan konvergen (pemikiran
7
kreatif) dan diikuti dengan proses konvergensi atau dapat disebut juga
pemikiran kritis. Tahap ini dapat dilakukan dalam bentuk simulasi dan juga
diskusi mengenai hasil dari penemuan tersebut(Budiwati, 2006)
Inovasi adalah kecakapan untuk membuat suatu hal yang baru dan berbeda. Inovasi
dapat berbentuk barang dan juga jasa dan dapat juga berbentuk ide, cara, proses,
ataupun metode. Hal yang diperoleh dari pemikiran yang kreatif dan inovatif
merupakan nilai tambah dan juga keunggulan yang berharga. Nilai tambah yang
berharga merupakan peluang bagi wirausahawan, seorang wirausahawan akan
mendapatkan ide kreatif apabila berpola fikir “ look at old and thing something new
or different ” dengan pola fikir ini wirausahawan akan memperoleh kesuksesan.

B.3 Mengembangkan Kreatifitas dan Inovasi


Kreativitas memiliki dua aspek penting, yaitu proses dan manusia. Sebuah proses
berorientasi pada tujuan yang tujuannya adalah untuk menemukan solusi untuk
masalah. Meskipun orang adalah sumber daya yang menentukan solusi. Prosesnya
tetap sama, tetapi pendekatan yang digunakan mungkin berbeda. Seorang pengusaha
dan lainnya harus mengikuti jalan atau strategi yang berbeda dalam membangun
bisnis. Cara atau strategi inilah yang menentukan hasil akhir yang dihasilkan.
Semakin kreatif seseorang memanfaatkan peluang yang ada, maka usahanya akan
semakin berkembang. Untuk memperoleh peluang wirausaha, mereka harus memiliki
keterampilan dan pengetahuan yang berbeda, yaitu kemampuan menghasilkan produk
dan layanan baru, menciptakan nilai tambah baru, menciptakan perusahaan baru atau
teknologi baru dan mengembangkan perusahaan baru. (Rusdiana, 2018)
Selain kreativitas, inovasi juga diperlukan dalam berwirausaha. Melalui inovasi,
pengusaha menciptakan sumber daya produktif baru dan mengelola sumber daya
yang ada dengan nilai potensi yang meningkat untuk menciptakan sesuatu yang tidak
ada. Inovasi yang terealisasi digunakan sebagai basis bisnis untuk memperluas
keunggulan kompetitif dalam jangka panjang. Banyak hal yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan kreativitas.
Berikut adalah hal-hal yang dapat membantu mengembangkan keterampilan pribadi
dalam program peningkatan kreativitas seperti yang dikemukakan oleh James L.
Adams (1986).
1. Identifikasi hubungannya
Banyak penemuan dan penemuan muncul untuk melihat hubungan baru dan
berbeda antara objek, proses, bahan, teknologi, dan manusia. Seperti mencampur
8
aroma bunga melati dengan air teh lalu menuangkannya ke dalam botol teh yang
wangi dan rasanya segar. Untuk meningkatkan kreativitas, kita dapat mengambil
pandangan statis tentang hubungan antara manusia dan lingkungan. Di sini kami
mencoba melihatnya dengan cara yang baru dan berbeda. Orang kreatif memiliki
koneksi intuitif tertentu untuk mengembangkan dan mengenali koneksi baru dan
berbeda dari fenomena ini. Hubungan ini kemudian dapat mengarah pada ide
produk dan layanan baru.

2. Mengembangkan perspektif fungsional.


Saat kita berevolusi, kita dapat melihat bahwa ada perspektif fungsional pada
benda dan orang. Orang yang kreatif mampu melihat orang lain sebagai alat
untuk memenuhi keinginannya dan membantunya mendapatkan pekerjaan.
Misalnya kita sering tanpa sadar menggunakan pisau dapur untuk memasang
baut karena palu yang kita cari tidak ada. Cara lain adalah kita harus mulai dari
sudut pandang yang tidak konvensional dan sudut pandang yang berbeda.
Misalnya: Coba sebutkan keistimewaan lain dari kursi tersebut, buku yang kita
miliki dan lain-lain.
3. Gunakan akal sehat
Penggunaan fungsi otak pada bagian yang terpisah antara kiri dan kanan telah
dipelajari sejak tahun 1950-an dan 1960-an. Misalnya, belahan kanan digunakan
untuk analogi, imajinasi, dan hal-hal lain. Pada saat yang sama, belahan otak kiri
digunakan untuk pekerjaan seperti analisis, pendekatan rasional untuk
pemecahan masalah dan lain-lain. Meskipun mereka secara fungsional berbeda,
mereka harus terhubung dalam pekerjaan mereka. Proses kreatif meliputi
pemikiran logis dan analitis dalam fase informasi, evaluasi dan implementasi.
Jadi kalau kita ingin lebih kreatif, kita perlu melatih dan mengembangkan
keterampilan kedua otak kita. Kita bisa melakukan contoh latihan sesuai dengan
aktivitas belahan otak.
4. Menghilangkan keraguan
Banyak kebiasaan mental yang membatasi dan menghambat pemikiran
kreatif.Sebuah studi tersebut menunjukkan bahwa orang dewasa hanya
menggunakan 2-10 persen dari potensi kreatif mereka. Contoh: Banyak orang
cenderung membuat penilaian cepat tentang orang atau ide.

9
•Hasil berpikir kreatif dan inovatif
Pengusaha harus selalu memiliki sikap kreatif dan inovatif ketika memanfaatkan
peluang. Inovasi dan Kreativitas dalam Pengembangan Produk dan Jasa Inovasi
memegang peranan penting dalam pengembangan produk dan jasa perusahaan.
Berbagai keberhasilan bisnis di seluruh dunia dapat ditelusuri kembali ke kreativitas
dalam pengembangan produk. Persaingan yang ketat dalam berwirausaha mendorong
para wirausahawan untuk menjadi sangat kreatif. Kemampuan kreatif dan inovatif
seseorang yang sesungguhnya tercermin dari kemampuan dan kemauannya untuk
memulai usaha yang mereka mulai (start), kemampuan mereka untuk melakukan
sesuatu yang baru (creative), kemauan mereka dan kemampuan untuk mencari
peluang (opportunity). ), kemampuan/keberanian mengambil resiko (risk-bearing
capacity) dan kemampuan mengembangkan ide serta menangani dengan baik sumber
daya yang tersedia. Kemauan dan keterampilan sangat penting:
(1) implementasi proses/teknologi baru (new technology), (2) produksi produk atau
jasa baru (new product or service), (3) pembangkitan nilai tambah baru (new added
value), (4) penciptaan suatu perusahaan baru (new business), berorientasi pasar dan
(5) reorganisasi (reorganisasi).
Saat ini hasil inovasi yang dilandasi kreativitas wirausaha berupa produk dan jasa
yang diharapkan oleh masyarakat, dari situ dicari produk-produk unggulan. Melalui
proses kreatif dan inovatif, pengusaha menambah nilai barang dan jasa, yang
kemudian menciptakan berbagai keunggulan, termasuk keunggulan kompetitif.
Perusahaan seperti Microsoft, Sony dan Toyota Motor adalah contoh perusahaan
yang sukses dengan produknya karena kreativitas dan inovasi dalam
teknologi(Wiyono, 2020)

10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kata kreatif dan inovatif merupakan kata yang selalu bergandengan dalam dunia
kewirausaan. Kreatif sendiri memiliki makna yaitu keampuan untuk menemukan,
mengembangkan atau menciptakan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam
memecahkan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan inovasi adalah
kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan
menemukan peluang. Menurut Graham Wallas (1926) proses kreatif memiliki empat
tahap yaitu: persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. Ada beberapa hal yang
dapat meningkatkan keterampilan pribadi dalam meningkatkan kreatifitas menurut
James L. Adams (1986) yaitu: identifikasi hubungannya, mengembangkan perspektif
fungsional, gunakan akal sehat, menghilangkan keraguan. Hasil dari
mengembangkan kreatifitas dan inovasi ini di wirausaha akan mampu bersaing
dengan pasar dan dapat terus memajukan usahanya.

11
Daftar Pustaka
Budiwati, N. (2006). Model Pembelajaran Kreatif Dan Inovatif Dalam Bidang Studi
Ekonomi. Journal of Chemical Information and Modeling, 53, 160.
Hidayat, T., & Nawawi, Z. M. (2022). Strategi Menumbuhkan Jiwa Kreatif dan
Inovatif dalam Kewirausaawan. Action Research Literate, 6(1), 63–69.
Ir. Hendro, M. . (2011). Dasar-dasar Kewirausahaan (R. Rahmat (ed.)). Penerbit
Erlangga.
Kasali, R., Nasution, A. hakim, Purnomo, B. R., Ciptarahayu, A., Mirzanti, I. R.,
Rustiadi, S., Daryanto, H. K., & Mulyana, A. (2010). Modul Kewirausahawan
(1st ed.). Hikmah (PT Mizan Publika).
Mulyadi. (2011). Kewirausawan Bertindak Kreatif dan Inovatif. In
PenerbitAksaraTimur.
Rusdiana, H. A. (2018). Kewirausahaan Teori dan Praktik. Journal for Research in
Mathematics Learning, 2(4), 369.
Wiyono, H. D. (2020). Kreativitas Dan Inovasi Dalam Berwirausaha. Jurnal USAHA,
1(2), 19–25. https://doi.org/10.30998/juuk.v1i2.503

12

Anda mungkin juga menyukai