Kel 5 - Modul 2 Revisi 1
Kel 5 - Modul 2 Revisi 1
Kel 5 - Modul 2 Revisi 1
PENDAHULUAN
Upaya pembiakan mikroorganisme memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai agar bakteri dapat
berkembang dengan baik. Dalam pertumbuhannya, mikroorganisme memerlukan bahan-bahan
organik dan ion-ion pendukung sebagai sumber energi dan katalis. Faktor-faktor yang penting bagi
proses pembiakan mikroorganisme yaitu nutrisi, oksigen dan gas lain, kelembaban, pH media,
suhu, serta kontaminan. Media yang baik untuk pembiakan mikroorganisme harus mengandung
unsur-unsur seperti karbon, nitrogen, fosfat anorganik, sulfur, logam, air, dan mineral (Zimbro
dkk, 2009).
Media adalah substansi dengan kadar tertentu dalam bentuk cair, setengah padat atau padat yang
mengandung bahan alami dan/atau buatan untuk mendukung perkembangbiakan mikroorganisme.
Media yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme harus
sesuai susunannya dengan kebutuhan mikroorganime yang bersangkutan. Pada media itulah
mikroorganisme akan melakukan aktivitas pertumbuhannya. Untuk pertumbuhan mikroorganisme,
diperlukan campuran beberapa bahan yang mengandung nutrien. Nutrien tersebut dibutuhkan
untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba. Nutrien tersebut berupa molekul karbon (C),
hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N) dan beberapa mineral serta vitamin untuk pertumbuhan,
reproduksi dan memproduksi hasil metabolisme (Luklukyah dkk, 2019).
Media yang baik untuk pertumbuhan mikroba adalah yang sesuai dengan lingkungan pertumbuhan
mikroba tersebut, yaitu susunan makanannya dimana media harus mengandung air untuk menjaga
kelembaban dan untuk pertukaran zat atau metabolisme, juga mengandung sumber karbon,
mineral, vitamin dan gas, tekanan osmosis yaitu harus isotonik (Yusmaniar, 2017).
2.3 Pembagian Media
Adapun macam-macam media dapat dibagi berdasarkan komposisi, sifat fisik dan, tujuannya yaitu
sebagai berikut:
3. Media padat
Menurut Yusmaniar (2017), media padat mengandung komposisi agar sebesar 15 %. Media padat
digunakan untuk mempelajari koloni kuman, untuk isolasi dan untuk memperoleh biakan murni.
Contoh media padat Nutrient Agar (NA), Potato Detrose Agar (PDA), Plate
Count Agar (PCA), dan lain-lain.
2. Media Selektif/Penghambat
Menurut Rachmawaty (2020), media pembiakan selektif mendukung pertumbuhan
mikroorganisme jenis tertentu dan menghambat pertumbuhan flora campuran lain. Selektifitas ini
diperoleh dengan menambahkan bahan kimia, pewarna, atau antibiotik pada media. Contoh media
ini adalah Selective Strep Agar dengan 5% darah domba, media Thiosulfate Citrate Bile Salt
Sucrose (TCBS) merupakan media selektif untuk bakteri Vibrio colera, Media Salmonella &
Shigella Agar (SSA), media ini digunakan untuk menyeleksi bakteri Salmonella dan Shigella.
5. Media Diferensial
Menurut Zimbro dkk (2009), media diferensial adalah media yang mengandung unsur yang
memungkinkan untukmengidentifikasi mikroorganisme jenis tertentu dari kultur murni atau
campuran. Identifikasi ini biasanya berdasarkan penampakan dari mikroorganisme, seperti warna
koloni atau adanya presipitat. Contoh media ini adalah sebagai berikut:
a. Media Mac Conkey: pada media ini dapat dibedakan bakteri yang memfermentasikan laktosa
dan yang tidak memfermentasikan laktosa.
b. Media Klinger Iron Agar (KIA): pada media ini dapat diketahui bakteri yang
memfermentasikan laktosa dan glukosa serta pembentukan H₂S.
c. Triple Sugar Iron Agar (Agar TSI): media ini digunakan untuk mengidentifikasi organisme
intestinal gram negatif berdasarkan kemampuannya untuk memfermentasikan dektrosa,
laktosa, dan sukrosa, serta menghasilkan sulfida.
b. Temperatur
Bakteri agar dapat tumbuh optimal membutuhkan suhu tertentu. Umumnya bakteri patogen
membutuhkan suhu sekitar 37oC sesuai dengan suhu tubuh manusia walaupun ada juga bakteri
yang membutuhkan suhu tinggi seperti Camphylobacter (42oC).
c. Tekanan Osmosis
Secara umum untuk pertumbuhannya, bakteri membutuhkan media isotonik. Apabila media
bersifat hipotonik maka bakteri akan mengalami plasmoptysis dan apabila bersifat hipertonik,
bakteri akan mengalami plasmolysis.
d. Derajat Keasaman (pH)
Sebagian besar bakteri membutuhkan pH sekitar netral. Namun beberapa bakteri butuh perlakuan
khusus sebagai contoh bakteri vibrio yang membutuhkan pH alkali sekitar 8-10 untuk dapat
tumbuh optimal.
e. Sterilitas
Sterilitas merupakan hal yang mutlak dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan mikrobiologi,
karena bakteri yang diharapkan tumbuh adalah bakteri penyebab. Jika media yang digunakan tidak
steril maka tidak dapat dibedakan apakah yang tumbuh merupakan bakteri yang dibutuhkan atau
hanya sekedar bakteri kontaminan.
kok jauh kali ni
BAB III
METODOLOGI LINGKUNGAN
3.1. Alat
Adapun alat-alat yang digunakan pada kegiatan praktikum mikrobiologi lingkungan modul
preparasi media ini adalah sebagai berikut:
1. Alat-alat yang digunakan pada modul 1 sterilisasi
Adapun alat-alat yang digunakan pada modul sterilisasi sebelumnya diantaranya, mangkuk plastik,
kawat, dandang, gelas ukur, spatula/sendok, batang pengaduk dan gelas keramik.
2. Aluminium Foil
Fungsi: untuk menutup bagian atas gelas keramik ketika dikukus agar media yang dibuat tetap
steril.
3. Timbangan
Fungsi: sebagai alat untuk mengukur takaran bahan-bahan praktikum.
5. Dandang
Fungsi: sebagai alat untuk mengukus alat dan bahan pada praktkum.
Di samping itu, untuk mendukung proses pelaksanaan praktikum prepasi media sesuai dengan
prosedur, beberapa alat tambahan yang digunakan sebagai pelengkap berupa :
1. Tissue
2. Serbet
3. Alat pelindung diri (APD)
3.2. Bahan
A. Nutrien Agar (NA)
Berikut ini adalah bahan-bahan yang digunakan untuk media Nutrient Agar (NA):
1. Aqua
Pada praktikum ini aqua berfungsi sebagai bahan cair untuk melarutkan agar-agar. Media nutrient
agar menggunakan aqua sebanyak 400 ml.
2. Tepung Agar-Agar
Agar-agar adalah zat berupa gel yang diolah dari rumput laut atau alga dan bisa dimakan, dalam
bidang medis digunakan sebagai pembiak bakteri di laboratorium.
4. Gula
Gula yang digunakan pada pembuatan media ini sebanyak 5 gram, berfungsi sebagai pengganti
dextrose.
Mulai
d
Masak agar-agar sampai mendidih sambil terus
diaduk
d
Setelah mendidih, masukkan kedalam gelas
keramik
d
d
Kukus NA dengan menggunakan dandang selama
10 menit
d
Berikan label di setiap tutup wadah (NA1, NA2,
NA3)
d
Selesai
Mulai
d
Kupas kentang dan potong kecil-kecil berbentuk
dadu
d
Aduk menggunakan sendok dan tambahkan air
panas sampai gelas penuh
d
Kukus PDA dengan menggunakan dandang selama
10 menit
d
Setelah 10 menit, angkat PDA lalu tuang kedalam 3
buah wadah
d
Berikan label disetiap tutup wadah (PDA1, PDA2,
PDA3)
d
Selesai