Lusi - Bedah Soal Ukom - Bayi Dan Balita-1
Lusi - Bedah Soal Ukom - Bayi Dan Balita-1
Lusi - Bedah Soal Ukom - Bayi Dan Balita-1
PROFESI BIDAN
2
BEDAH SOAL BAYI dan
BALITA
3
SOAL 1
Bayi Khina berumur 9 hari datang ke Bidan Gina, didapatkan Hasil anamnesa : ibu
merasa khawatir dengan bayinya yang kecil, mengingat ketika lahir bayinya lahir
kurang bulan. Hasil pemeriksaan : BB 2250 gram, PB 47 cm, S 36 °C, RR 46
x/menit, N 147 x/menit, dan menyusu kuat.
4
JAWABAN :
D. Metode Kangguru
PEMBAHASAN :
KATA KUNCI : Bayi Lahir Kurang Bulan, dan BB 2250 gram
Kenapa Metode Kangguru yang dipilih?
Karena, Metode Kangguru (Kangaroo Mother Care) atau disebut juga kontak kulit dengan kulit (Skin to Skin
Contact) merupakan metode asuhan Khusus bagi bayi berat lahir rendah atau bayi prematur (< 2500 gram) atau
kurang bulan (<37 mg) dengan melakukan kontak langsung antara kulit ibu dan kulit bayi.
Tujuan Metode Kangguru sendiri yaitu :
1. Mencegah Hipotermi
2. Mencega Infeksi
3. Mendukung ibu untuk memberikan ASI ekslusif
5
PEMBAHASAN LANJUTAN :
Manfaat Metode Kangguru :
1. Menghangatkan bayi
2. Menstabilkan tanda vital bayi
3. Meningkatkan durasi tidur
4. Mengurangi tangisan dan kalori yang terbuang dari bayi
5. Meningkatkan berat badan bayi dan perkembangan otak
6. Meningkatkan hubungan emosional bayi dan ibu
7. Mempermudah pemberian ASI
8. Ibu dan keluarga merasa lebih puas karena berperan dalam perawatan bayi
6
SOAL 2
Dini berumur 4,5 tahun dibawa ibunya ke PMB, dengan Hasil anamnesa : ibunya
mengeluh bahwa anaknya masih sering ngompol ditempat tidur saat tidur malam
ataupun siang hari. Hasil pemeriksaan : BB 19 kg, TB 110 cm, N 128 x/menit, RR 24
x/menit, S 35,5 °C.
A. Sibling Rivalry
B. Toilet Training
C. Stimulus Anak
D. Nutrisi Anak
E. Kebersihan Anak
7
JAWABAN :
B. Toliet Training
PEMBAHASAN :
KATA KUNCI : Sering ngompol ditempat tidur
Kenapa KIE Toilet Traning yang dipilih?
Karena, dilihat dari keluhan atau permasalahan yang didapat yaitu terkait anak yang masih suka ngompol,
sehingga pemberian informasi dan Edukasi terkait Toilet Traning sendiri sangat penting bagi anak, agar anak
juga lebih mandiri.
Toilet Traning yaitu Proses belajar Buang Air Kecil (BAK) dan Buang Air Besar (BAB) ditoilet selayaknya orang
dewasa.
8
PEMBAHASAN LANJUTAN :
Kenapa tidak Sibling Rivalry?
karena, sibling rivalry yaitu : kompetisi antar saudara kandung, baik antar saudara kandung
yang berjenis kelamin sama ataupun berbeda. Kompetisi ini diwarnai oleh rasa iri, cemburu,
dan persaingan.
Stimulus anak merupakan kegiatan yang dilakukan untuk merangsang kemampuan kognitif
anak baik dalam bentuk penglihatan, bicara, pendengaran, dan juga perabaan.
9
SOAL 3
Anak laki - laki, berumur 1 tahun dibawa ibunya ke Posyandu untuk dilakukan
pemeriksaan tumbuh kembang. Hasil anamnesa : lahir normal, BBL 2800 gram, PB
52 Cm. Hasil pemeriksaan : KU baik, BB 9,5 kg, TB 71 cm, N 130 x/menit, RR 32
x/menit, S 35 °C.
Tahapan tumbuh kembang yang paling tepat pada kasus tersebut adalah?
10
JAWABAN :
E. Dapat berdiri tanpa dibantu
PEMBAHASAN :
KATA KUNCI : Usia 1 Tahun (12 bulan) dan tanpa keluhan, serta semua normal dilihat dari hasil anamnesa
Mengapa dipilih Dapat berdiri tanpa dibantu??
Mari kita lihat tahapan bayi diusia 9-12 bulan
1. Dapat berdiri tanpa dibantu
2. Dapat berjalan dengan dituntun
3. Menirukan dan Mengulang bunyi yang didengarnya
4. Belajar menyatakan satu atau dua kata
5. Mengerti perintah sederhana atau larangan
6. Menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
7. Berpartisipasi dalam permainan
8. Menggenggam Pensil
9. Senang diajak bermain “CILUKBAA”
10. Mengenal anggota keluarga dan takut pada orang yang belum dikenal
11
SOAL 4
Bayi Perempuan, berumur 1 hari di RS, Hasil anamnesa : persalinan cukup bulan,
lahir spontan normal. Hasil pemeriksaan : P 49 x/menit, FJ 138 x/menit, S 35 °C.
Bayi terlihat menangis, dan tangan terbuka yang menempel dibox bayi.
12
JAWABAN :
B. Konduksi
PEMBAHASAN :
KATA KUNCI : Bayi berusia 1 hari, S 35 °C, dan bayi menangis dengan tangan terbuka yang menempel dibox
bayi.
Mengapa Konduksi?
Mekanisme pengaturan suhu pada bayi baru lahir belum berfungsi secara sempurna, sehingga akan beresiko bayi
mengalami hipotermia dilihat dari suhu bayi yang <36,5 °C. Hipotermia sendiri dapat mengakibatkan Hipoglikemia
(kadar gula darah dalam tubuh bayi kurang dari 30 mg/dl) bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Menurut Noordiati (2019) Mekanisme kehilangan panas pada bayi terdiri dari konduksi, konveksi, radiasi, dan
evaporasi.
Konduksi adalah Kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang
temperaturnya lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Contonya : Meja, timbangan, dan tempat tidur
13
PEMBAHASAN LANJUTAN :
14
SOAL 5
Bayi perempuan lahir spontan normal umur 6 Jam di RS. Hasil anamnesa : bayi lahir
dari ibu yang terkonfirmasi COVID-19, IMD dilakukan atas dasar persetujuan
keluarga. Hasil Pemeriksaan : FJ 148x/menit, P 55 x/menit, S 36,7°C.
15
JAWABAN :
C. Memandikan bayi setelah keadaan stabil
PEMBAHASAN :
KATA KUNCI : Usia bayi 6 jam, dan ibu terkonfirmasi COVID-19
PETUNJUK PRAKTIS LAYANAN KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR SELAMA PANDEMI COVID-
19 Nomor: B-4 (05 April 2020), tertulis bahwa:
Layanan Paska Bersalin:
Bayi yang dilahirkan dari ibu ODP, PDP atau terkonfirmasi COVID-19: 0-6 jam pertama. Tidak dilakukan
penundaan penjepitan tali pusat (delayed chord clamping), Bayi dikeringkan seperti biasa, dan segera
dimandikan setelah kondisi stabil, tidak menunggu 24 jam. Tidak dilakukan Inisiasi Menyusu Dini
(IMD). Ibu dengan HBsAg reaktif dan terkonfirmasi COVID-19: Jika kondisi klinis bayi baik (bugar),
maka imunisasi Hepatitis B tetap diberikan. Jika kondisi klinis bayi tidak bugar atau tampak sakit,
imunisasi Hepatitis B ditunda.
16
SOAL 6
Anak laki - laki, umur 5 tahun, diantar ibunya ke Posyandu. Keluhan yang
disampaikan yaitu anaknya tidak pernah menjawab pertanyaan dari orang lain. Hasil
anamnesa : belum bisa meniru gambar garis yang dicontohkan. Hasil pemeriksaan :
menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) jawaban ya dari 10
soal hanya 6 dan hasil interprestasinya penyimpangan.
17
JAWABAN :
A. Rujuk ke RS
PEMBAHASAN :
KATA KUNCI : Jawaban “Ya” 6 dengan interpretasi Penyimpangan
Tanyakan kepada orang tua/pengasuh atau periksa anak sesuai petunjuk Hitung jawaban “Ya”
pada instrumen KPSP
HASIL PEMERIKSAAN INTERPRETASI TINDAKAN
Jawaban “Ya” 9 atau 10 Sesuai Umur Puji Keberhasilan orang
tua/pengasuh. Lanjutkan stimulus
sesuai umur. Jadwalkan kunjungan
berikutnya.
Jawaban “Ya” 7 atau 8 Meragukan Naseati ibu/pengasuh untuk
melakukan stimulus lebih sering
dengan penuh kasih sayang.
Jadwalkan ulang kunjungan ulang
untuk 2 minggu lagi.
Jawaban “Ya” 6 atau Kurang Penyimpangan Rujuk ke Rumah Sakit. Rujukan 18
tumbuh kembang level 1
SOAL 7
Bayi laki - laki, umur 2 hari dibawa ibunya ke PMB dengan keluhan bayi kuning. Hasil
anamnesa : Bayi lahir cukup bulan, lahir spontan normal, ASI ibu masih sedikit. Hasil
Pemeriksaan : FJ 132 x/menit, P 38 x/menit, dan S 36 °C.
Bagaimana cara menentukan tingkat keparahan ikterus secara kasar dari kasus
tersebut?
A. Ukur produksi ASI
B. Pemeriksaan billirubin total
C. Pemeriksaan golongan darah
D. Cek kadar glukosa
E. Tekan bagian lengan dan tungkai
19
JAWABAN :
E. Tekan bagian lengan dan tungkai
PEMBAHASAN :
KATA KUNCI : Umur bayi 2 hari dengan keluhan bayi kuning
Cara menentukan tingkat keparahan ikterus secara kasar dengan METODE KREMER
Tekan kulit dengan ringan menggunakan jari tangan untuk memastikan warna kulit dan jaringan
subkutan :
Hari 1 : Tekan pada ujung hidung dan dahi
Hari 2 : Tekan pada lengan dan tungkai
Hari 3 dan seterusnya : Tekan pada tangan dan kaki
20
PEMBAHASAN LANJUTAN :
21
22
SOAL 8
Seorang bayi perempuan, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas dengan
keluhan mencret sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis: bayi rewel, BAB 3-5 kali
sehari, konsistensi cair, tidak ada darah dalam tinja, minum banyak. Hasil
pemeriksaan: kesadaran: CM, BB 7,5 Kg, PB 73 cm, S 36,5 °C, P 32 x/menit, mata
tidak cekung, turgor kulit kembali cepat.
23
JAWABAN :
A. Pemberian Oralit
PEMBAHASAN :
KATA KUNCI : 2 hari diare, rewel, dan minum banyak.
Mengapa diberikan oralit?
karena, kondisi pada kasus tersebut masih menunjukkan 2 tanda diare dengan dehidrasi sedang yaitu
bayi rewel dan minum banyak. Pemberian oralit diberikan setiap bayi mencret selain itu juga pemberian
ASI penting dilakukan untuk mencegah dehidrasi yang lebih parah.
Pemberian Zink sendiri memang akan diberikan, namun bukan 3 hari, tetapi 10 hari
Pemberian teh manis dan jus saat bayi mencret belum diperbolekan karena dapat menyebabkan
HIPERNATREMIA.
Tidak diberikan antipiretik karena suhu bayi masih normal. kemudian pemberian antibiotik sendiri tidak
dilakukan mengingat harus ada indikasi seperti disentri dan kolera serta biasanya memerlukan kolaborasi
24
dari indikasi tersebut.
SOAL 9
Seorang bayi laki-laki, umur 10 Bulan, dibawa ibunya ke posyandu untuk imunisasi.
Hasil anamnesis : bayi sehat, masih diberikan ASI, riwayat imunisasi sebelumnya
BCG, Polio 1-4, DPT 1-3, Hep. B 0,1-3,. Hasil pemeriksaan : BB 7 Kg, PB 76 cm, P
38 x/menit. S 36°C.
25
JAWABAN :
A. Campak
PEMBAHASAN :
KATA KUNCI : riwayat imunisasi sebelumnya BCG, Polio 1-4, DPT 1-3, Hep. B 0,1-3
Melihat dari kasus tersebut riwayat imunisasi dasar sudah lengkap kecuali CAMPAK.
dimana Campak merupakan imunisasi dasar yang dapay diberikan pada anak usia 9-12 bulan dan
26
27
SOAL 10
Seorang bayi perempuan, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan
demam sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis: bayi rewel, tidak ada batuk pilek,
menyusu kuat. Hasil pemeriksaan: BB 9,5 Kg, PB 80 cm, S 37,8°C, P 32 x/menit,
tampak ruam merah kecoklatan di sekitar telinga, kepala dan leher, mata tidak merah,
tidak ada luka pada mulut.
28
JAWABAN :
E. Pemberian vitamin A
PEMBAHASAN :
KATA KUNCI : Demam 2 hari, S 37,8°C, tampak ruam merah kecoklatan di sekitar telinga, kepala
dan leher, mata tidak merah, tidak ada luka pada mulut.
Kasus tersebut menunjukkan gejala Campak yang belum terjadi komplikasi.
Rencana asuhan yang paling tepat adalah pemberian A dosis 1 kapsul merah.
Dosis sesuai usia, yaitu: Bayi < 6 bulan dengan dosis kapsul biru; Balita usia 6-11 bulan dosisnya 1
kapsul biru; dan Balita 12-59 bulan dengan dosis 1 kapsul merah.
29
SOAL 11
Seorang bayi perempuan, umur 5 bulan, dibawa ibunya ke posyandu untuk
penimbangan. Hasil anamnesis: bayi sehat, tidak ada keluhan, serta menyusu kuat,
riwayat imunisasi sebelumnya BCG, Polio 1-4, DPT 1-3, Hep.B 1-3. Hasil
pemeriksaan: kesadaran: CM, BB 7 Kg, PB 64 cm, S 36°C, P 32 x/menit, jawaban
ya pada KPSP adalah 9.
30
JAWABAN :
B. 8 Bulan
PEMBAHASAN :
KATA KUNCI : Umur 5 bulan
Kenapa 8 bulan?
Evaluasi perkembangan pada bayi usia 3-24 bulan dilakukan setiap 3 bulan sekali, sedangkan
usia 24-72 bulan dilakukan 6 bulan sekali.
karena bayi berusia 5 bulan ditambahkan 3 bulan sampai bayi melakukan evaluasi mendatang,
sehingga didapat umur 8 bulan bayi dijadwalkan untuk dipantau kembali perkembangnya.
Untuk pertumbuhannya sendiri bisa dilakukan setiap bulan sekali dan dapat dilakukan saat
posyandu.
31
SOAL 12
Seorang bayi laki - laki, umur 2 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan
batuk sejak 1 bulan. Hasil anamnesis: batuk tidak disertai pilek, tidak ada demam,
batuk berdahak, riwayat imunisasi dasar lengkap, makan 3 x/sehari porsi sedang.
Hasil pemeriksaan: BB 11 Kg, PB 88 cm, S 37°C, P 32 x/menit.
32
JAWABAN :
D. Rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
PEMBAHASAN :
KATA KUNCI : Batuk sejak 1 bulan, tidak disertai pilek, tidak ada demam, batuk berdahak, dan
P 32 x/menit
Pada kasus tersebut dapat dikatakan batuk bukan pneumonia karena tidak ada nafas cepat, dilihat
dari hasil pemeriksaan pernafasannya masih dikatakan normal.
sehingga jawaban D merupakan jawaban yang paling tepat karena keluhan batuknya sudah terjdi
lebih dari 3 minggu sehingga memerlukan pemeriksaan lanjutan.
33
SOAL 13
Seorang bidan melakukan kunjungan neonatus pada bayi perempuan umur 4 hari.
Hasil anamnesis: bayi menyusu kuat, ASI eksklusif, BAK lancar dan BAB 3 x perhari.
Hasil pemeriksaan: KU baik, FJ 126x/menit, P 42 x/menit, S 36 °C, tali pusat masih
basah, lengket dan tampak kotor.
34
JAWABAN :
E. Pendidikan kesehatan tentang perawatan tali pusat
PEMBAHASAN :
KATA KUNCI : Tali pusat masih basah, lengket dan tampak kotor.
Jawaban kasus tersebut adalah melakukan pendidikan kesehatan tentang perawatan tali pusat,
karena fokus kemasalah Tali pusat masih basah, lengket dan tampak kotor.
sehingga Jika tidak segera diberikan intervensi maka bisa terjadi komplikasi lebih lanjut. sedangkan
data lain menunjukkan tanda - tanda vital dalam batas normal maka tidak menjadi prioritas tindakan.
35
SOAL 14
Seorang bayi telah lahir 2 menit yang lalu di PMB. Hasil pemeriksaan : Bayi lahir tidak
langsung menangis, napas megap-megap dan gerak kurang aktif. Riwayat persalinan
lama.
36
JAWABAN :
B. Asfiksia
PEMBAHASAN :
KATA KUNCI : Bayi lahir tidak langsung menangis, napas megap-megap, gerak kurang aktif dan
riwayat persalinan lama.
Kenapa Asfiksia?
Asfiksia adalah terjadinya kegagalan bernafas spontan dari bayi baru lahir yaitu pada menit kedua,
diikuti dengan tanda - tanda fisik lainnya seperti bayi lahir tidak langsung menangis, napas megap -
megap dan gerakannya kurang aktif. Hal ini juga diperkuat dengan faktor predisposing bahwa ada
riwayat persalinan lama yang membuat asupan oksigen ke janin menurun sehingga membuat
kondisi saat bayi lahir terjadi asfiksia.
Informasi apa yang tepat untuk disampaikan pada ibu sesuai dengan kasus tersebut?
A. Bayi lahir normal
B. Ikterus fisiologi
C. Kern ikterus
D. Ikterus patologis
E. Latergi
38
JAWABAN :
D. Ikterus patologis
PEMBAHASAN :
KATA KUNCI : bayi lahir10 jam, KU lemah, sklera berwarna kuning, bayi bisa menyusu namun
lemah dan lebih sering tidur.
penegakkan diagnosis ikterus berdasarkan tanda - tanda sbb:
Warna ikterus (kuning) pada kulit, konjungtiva dan mukosa. warna kulit pada bayi dikatakan normal
jika muncul di hari ke 2 - 14 hari. Tidak normal jika muncul di hari pertama kelahiran dan setelah hari
ke 14.
39
SOAL 16
Seorang bayi laki-laki lahir spontan 2 jam yang lalu di Rumah sakit, BB 4100 gr, PB
53 cm. Hasil pemeriksaan: FJ 126 x/menit, P 40 x/menit, S 36 0C, lanugo sedikit,
verniks caseosa kurang, kulit keriput, kuku jari panjang, gerak aktif.
40
JAWABAN :
D. Post matur
PEMBAHASAN :
KATA KUNCI : BB 4100 gr, lanugo sedikit, verniks caseosa kurang, kulit keriput, kuku jari panjang,
gerak aktif.
Jawaban pertanyaan kasus tersebut adalah post matur karena hasil pemeriksaan fisik ditemukan
karakteristikmbayi post partum diantaranya BB melebihi umumnya bayi aterm, ciri fisik, lanugo
sedikit, verniks caseosa kurang, kulit keriput, kuku jari panjang.
41
SOAL 17
Seorang bayi laki-laki umur 3 bulan dibawa ibunya ke puskesmas, dengan keluhan
bayi menangis saat buang air kecil. Hasil anamnesa : bayi buang air kecil 1 hari
hanya 2 kali buang air kecil. Hasil pemeriksaan : BB 4800 gram, PB 52 cm, S 36,50C.
genetalia bayi tampak penisnya melengkung kebawah dan lubang uretra terdapat
pada ventral.
Tindakan apa yang paling tepat dilakuan oleh bidan dengan kasus tersebut?
A. Minta ibu untuk selalui menyusui
B. Tenangkan ibu dan keluarganya
C. Rujuk ke RS dan lakukan operasi urethroplasty
D. Berikan obat anti nyeri
E. Anjurkan ibu untuk rutin membersihkan alat genetalia bayi
42
JAWABAN :
C. Rujuk ke RS dan lakukan operasi urethroplasty
PEMBAHASAN :
KATA KUNCI : bayi buang air kecil 1 hari hanya 2 kali buang air kecil, dan genetalia bayi tampak
penisnya melengkung kebawah dan lubang uretra terdapat pada ventral.
Cara mengobati Hipodpadia tergantung pada tipe atau jenis kelainan yang terjadi pada penederita.
umumnya penanganannya dilakukan dengan operasi untuk memperbaikilainan.
Operasi tersebut yaitu operasi urethroplasty. biasanya prosedur ini dilakukan saat penderita berusia
3-18 bulan, dan pada tahap ini bidan hanya berwenang melakukan rujukan ke fasilitas yang lebih
tinggi.
43
SOAL 18
Bayi laki - laki umur 4 bulan, dibawa ibunya ke BPM, dengan keluhan sulit buang air
besar sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesa : ibu mengatakan tinja bayi keras dan
rewel saat BAB. Hasil Pemeriksaan P 42 x/menit, S 36°C, N 128 x/menit.
44
JAWABAN :
B. Pemberian ASI sesering mungki
PEMBAHASAN :
KATA KUNCI : sulit buang air besar sejak 2 hari yang lalu dan tinja bayi keras dan rewel saat BAB.
Penatalaksanaan Obstipasi adalah :
1. Anjurkan ibu meningkatkan asupan cairan dan serat yang mengandung buah - buahan
2. Anjurkan mengurangi minum susu formula dengan protein tinggi diganti susu dengan protein
rendah
3. Beri suplemen serat
45
SOAL 19
Bayi perempuan, umur 2 bulan, dibawa oleh ibunya ke puskesmas. Hasil anamnesa :
bayi mengalami diare sejak 2 hari, BB 3300 gram, PB 55 cm, dan bayi diberikan susu
formula sejak seminggu yang lalu.
46
JAWABAN :
E. ASI Ekslusif
PEMBAHASAN :
KATA KUNCI : bayi mengalami diare sejak 2 hari, bayi diberikan susu formula sejak seminggu yang
lalu.
Penyebab kegagalan praktik ASI Ekslusif yaitu:
1. Budaya memberikan prelakteal
2. Memberikan tambahan susu formula karena ASI tidak keluar
3. Menghentikan pemberian ASI karena bayi atau ibu sakit
4. Ibu harus bekerja
5. Ibu ingin mencoba atau ikut trend
47
SOAL 20
Seorang anak perempuan, umur 14 bulan datang ke posyandu. Hasil anamnesa :
bayi pernah di RS dengan gizi buruk, kondisi keluarga yang ekonominya rendah, dan
pekerjaan orang tua sebagai buruh kasar. Bidan kemudian melakukan tata laksana
penanganan bayi gizi buruk ditingkat posyandu.
Bagaimana tata laksana yang dilakukan bidan untuk mengatasi masalah sesuai
kasus tersebut?
A. Suapi anak dengan tekun dan sabar
B. Berikan makanan tambahan dengan tinggi kalori dan protein
C. Berikan ASI sampai 2 tahun
D. Sajikan makanan yang berane ragam
E. Deteksi dini BALITA gizi buruk
48
JAWABAN :
B. Berikan makanan tambahan dengan tinggi kalori dan protein
PEMBAHASAN :
KATA KUNCI : bayi pernah di RS dengan gizi buruk.
Tata laksana gizi pada tahap tindak lanjut di posyandu yaitu :
1. Memberikan makanan tambahan pemulihan dengan komposisi energi 350 kkal, protein 15 g
2. Bentuk PMT-P : Kudapan dari baan makanan setempat
3. Lama pemberian : 3 bulan (90 hari)
4. Cara penyelenggaraan : setiap hari dari pusat pemulihan gizi, demonstrasi pembuatan makanan
sehingga sesuai di posyandu, penimbangan dan pemantauan peningkatan berat badan dengan
KMS
49
TERIMAKASIH...
50
DAFTAR RUJUKAN
1. Rizkia Amelia, 2018. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi, BALITA, dan Anak Pra
Sekolah. Yogyakarta. Deepublish.
2. Nur Azizah, dkk. 2022. Buku Ajar Fisiologi Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir.
Jawa Tengah. CV. Pena Persada.
3. Aep Syaiful Hamidin. 2014. Buku Lengkap Imunisasi Alami untuk Anak. Yogyakarta. Saufa.
51