Makalah Maslahah Umah
Makalah Maslahah Umah
Makalah Maslahah Umah
“MASLAHATUL UMMAH”
Dosen Akademik : Rinwanto,S .Sy.,MH
Disusun Oleh :
1. Sujai
2. Yogi Sucipto
PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM
FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
TAHUN 2021
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Maslahatul Ummah”
untuk memenuhi tugas mata kuliah Aswaja.
Kami juga ucapkan terimakasih kepada bapak Rinwanto,S.Sy.,MH selaku dosen
mata kuliah Aswaja, dengan adanya tugas ini kami bisa mengetahui dan mengerti
tentang konsep dari malahatul ummah. Dan kami ucapkan terimakasih juga
kepada pihak yang telah membantu terselesaikanya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk
itu kami mengharapkan kritika dan saran dari berbagai pihak demi sempurnanya
makalah in. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis
II
DAFTAR ISI
Cover...................................................................................................................... i
Kata Pengantar. ................................................................................................... ii
Daftar isi ............................................................................................................. iii
BAB I.
PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................1
III
IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Maslahatul Ummah ?
2. Konsep Maslahatul Ummah ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
https://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:rH2ZYiF7SnYJ:scholar.google.com/
+maslahatul+ummah&hl=id&as_sdt=0,5
2
ْ ُاختَلَف
َوا فِي ِه َوهُدًى َو َرحْ َمةً لِّقَوْ ٍم يُْؤ ِمنُون َ >< َو َما َأنزَ ْلنَا َعلَ ْيكَ ْال ِكت
ْ َاب ِإالَّ لِتُبَيِّنَ لَهُ ُم الَّ ِذي
2
3
فََأ َّما† َمن طَغَى َوآثَ َر ْال َحيَاةَ ال ُّد ْنيَا فَِإ َّن ْال َج ِحي َم ِه َي ْال َمْأ َوى
“Maka siapa saja yang bertindak tirani dan memilih kehidupan dunia,
maka neraka jahim layak untuk menjadi tempat tinggalnya.” (QS. An-Nazi’at:
27-28)
4
https://islam.nu.or.id/syariah/fasal-tentang-maslahah-amp8216ammah-kepentingan-umum-1-
SXPto
4
yang menjamin terlindunginya lima prinsip tujuan hukum di atas itu disebut
"maslahah". Sedangkan semua tindakan yang mengabaikan lima prinsip
tujuan tersebut itu disebut kerusakan (mafsadah) dan menolak kerusakan itu
juga maslahah". Maslahah ‘ammah harus benar-benar untuk kepentingan
umum, tidak untuk kepentingan khusus (perorangan). Adapun sesuatu yang
membawa manfaat dan meniadakan madharat hanya menguntungkan ltau
untuk kepentingan pihak-pihak tertentu bukanlah termasuk maslahah
‘ammah.
Maslahah ‘ammah tidak boleh mengorbankan kepentingan umum lain
yang sederajat apalagi yang lebih besar. Maslahah ‘ammah harus bersifat
haqiqiyah (nyata) dan tidak wahmiyah (hipotesis). Karena itu, untuk
menentukan maslahah ‘ammah harus dilakukan melalui kajian yang cermat
atau penelitian, musyawarah dan ditetapkan secara bersama-sama.
Maslahah ‘ammah tidak boleh bertentangan dengan al-Qur' an, hadis, ijma'
dan qiyas. Karena itu, setiap kebijakan yang diambil dengan dalih untuk
kepentingan umum tetapi bertentangan dengan landasan tersebut di atas harus
ditolak.5
5
menengah lainnya guna meningkatkan nilai tambah beberapa sector
yang sesuai dengan standar usaha yang berlaku saat ini.
Sementara itu, kalangan Nahdliyin yang berada di perkotaan
menjalin komunikasi dan relasi dengan perusahaan dan birokrasi guna
membuka peluang pangsa pasar bagi warga NU yang hidup di pedesaan
yang menggantungkan hidupnya dari sector usaha kerakyatan.
Dengan pola hubungan dua arah ini, yakni pelaku usaha dan
perusahaan dengan warga Nahdliyin di perkotaan, pelaku usaha NU
tidak saja dapat memperoleh peningkatan ekonomi semat, tetapi juga
dapat membuka kesempatan kepada warga NU untuk belajar dan
mengembangkan hasil-hasil produksinya menjadi produk-produk
unggul dan meningkatkan keahlian pelaku-pelaku usaha NU dalam
mengelola sektor usaha kerakyatan, termasuk informasi di seputar jenis
usaha apa yang saat ini dicari oleh perusahaan. Dengan demikian,
pelaku-pelaku usaha NU tidak saja akan mampu meningkatkan
pendapatan, tapi juga akan mengetahui perkembangan di seputar usaha.
2. Pendidikan
a. Pendidikan Pengajaran Formal
sebuah organisasi kemasyarakatan yang turut serta
mencerdaskan bangsa, Nahdlatul Ulama sangat memiliki
perhatian besar terhadap dunia pendidikan. Pondok pesantren
yang semula tradisional diformat membentuk kelas berjenjang
yang lambat laun menjadi madrasah. Madrasah dan pondok
pesantren merupakan kontribusi nyata warga NU terhadap tegak
dan kemajuan bangsa ini. Karena itu, di tengah perubahan
orientasi hidup masyarakat, pendidikan tidak saja berfungsi
sebagai bekal bagi warga NU untuk bisa membaca dan menulis.
Akan tetapi lembaga-lembaga pendidikan NU harus bisa
bersaing dengan lembaga pendidikan di luar NU. Kemajuan
teknologi dan era industrialisasi tidak saja mensyaratkan warga
NU bisa membaca dan menulis, melainkan juga memahami dan
menguasai ilmu pengetahuan yang terus berkembang pesat
nyaris tanpa batas.
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi,
model pendidikan di pesantren tidak semata-mata bersifat
diniyyah (mengajarkan materi keagamaan) saja, tetapi juga
duniawi. Karena dengan penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi dan informasi , maka kualitas keilmuan yang
diberikan oleh lembaga-lembaga NU juga bisa disejajarkan
dengan lembaga pendidikan di luar NU. Disadari atau tidak,
6
pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan teknologi
menjadi syarat untuk bisa bersaing di masa globalisasi.
Sehingga, dunia pendidikan NU harus pula tanggap dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi
dengan cara membenahi kemampuan pengelola lembaga
pendidikan, guru, dan murid serta sarana pembelajaran terhadap
teknologi informasi, serta perkembangan ilmu pengetahuan
mutakhir.
b. Pengajaran Lingkungan
Sejak dulu hingga kini, Nahdlatul Ulama memahami
bahwa pendidikan dan sekolah merupakan sebuah kewajiban,
namun pendidikan itu tidak terbatas oleh waktu dan tempat.
Bagi NU, pendidikan harus berlangsung sejak dari buaian ibu
hingga ke liang lahat. Artinya, pendidikan tidak semata-mata
dilakukan di sekolah, namun juga di masyarakat. Baik buruknya
seseorang juga dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan
sekitarnya. Karena itu, peran ulama menjadi sangat penting bagi
pendidikan di luar sekolah. Ulama tidak saja mendidik santri
agar menjadi generasi penerus bangsa yang berguna, tapi juga
ngayomi lan ngayemi masyarakat umum. Untuk itu, pengajaran
dan pendidikan tentang dampak lingkungan juga menjadi
perhatian NU. Sebab, hal ini mengandung konsekuensi bagi NU
untuk senantiasa memberikan keteladanan atau uswah kepada
masyarakat luas.6
3. Pelayanan Sosial
Salah satu motivasi kelahiran Nahdlatul Ulama adalah karena
kesadaran buruknya pelayanan masayarakat, terutama rakyat kecil
tempat mayoritas warga NU berada. Kemiskinan yang terus menjadi
beban negeri ini, kebanyakan adalah dialami warga NU, buruknya gizi
dan kesehatan mayoritas diderita warga NU, rendahnya tingkat
pendidikan hampir seluruhnya juga disandang warga NU. Itu kenyataan
yang harus diakui.
Namun bahkan dari kesadaran itu Nahdlatul Ulama harus
memprioritaskan program dan usahanya dalam bidang pengentasan
kemiskinan, perbaikan kesehatan, dan perbaikan tingkat pendidikan.
6
Muchtar.masyhudi.2007.Aswaja An-Nahdliyah. Hal 41-42
7
Seberapapun kemampuan, tiap warga NU harus berusaha menjadi
pelayan bagi pengentasan penderitaan masyarakat. Mereka yang
berkemampuan harus berusaha sekuatnya untuk mengangkat saudara-
saudaranya yang terus terjerat kemiskinan, kekurangan gizi dan
kesehatan, dan rendahnya tingkat pendidikan.
Orang yang berkemampuan itu di kalangan NU saat ini
sesungguhnya makin banyak. Dan kesadaran untuk itu juga mulai
tumbuh. Terbukti sekarang di lingkungan NU sudah makin banyak
lembaga-lembaga pendidikan yang cukup berkelas, panti asuhan bagi
yatim dan yang terlantar, rumah-rumah sakit atau balai kesehatan, dan
lembaga-lembaga perekonomian dan koperasi yang berusaha
mengangkat derajat hidup warga NU. Itu semua patut dihargai, tapi itu
masih jauh dari kebutuhan. Karena itu kesadaran untuk terus
memperbaiki pelayanan social harus terus ditumbuhkan dan diupayakan.
7
BAB III
7
Muchtar.Masyhudi.2007. Aswaja An-Nahdliyah. Hal 43
8
PENUTUP
Kesimpulan
Maslahah ‘ammah adalah sesuatu yang mengandung nilai manfaat dilihat
dari kepentingan umat manusia dan tiadanya nilai madharat yang terkandung di
dalam, baik yang dihasilkan dari kegiatan jalbul manfa'ah (mendapatkan manfaat)
maupun kegiatan daf’ul mafsadah (menghindari kerusakan).
Kesejahteraan umat yang dilakukan oleh manusia sebanarnya merupakan
usaha manusia mencapai pada tingkat ketakwaan dan keimanan yang sudah
digariskan oleh Alloh SWT. Kesejahteraan umat ini dalam keharmonisan, serta
keseimbangan sehingga masyarakat dapat merasakan kenikmatan yang secara
adil.
Daftar Pustaka
Muchtar.Masyhudi.2007. Aswaja An-Nahdliyah.Surabaya. Lajnah Ta’lif Wan
Nasyr NU Jawa Timur
http://www.makalah.co.id/2016/09/makalah-maslahah-mursalah-lengkap.html
https://islam.nu.or.id/syariah/fasal-tentang-maslahah-amp8216ammah-
kepentingan-umum-1-SXPto
https://jabar.kemenag.go.id/portal/read/maslahah-mursalah-dalam-kedudukannya-
sebagai-sumber-hukum-islam