Jurnah Milup

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Accelerat ing t he world's research.

PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
suryani putri

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

ISAH CAHYANI MODUL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KEMENT ERIAN AGAMA REPUBLIK…
Riswinda Dwiyant i

EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


marissa andriana

SD KELAS T INGGI KK A
nur arifin
Artikel Jurnal Tugas Mk Kajian Kebahasaan
Kelas R3-Kelompok 7

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH


DASAR
Dhea Anatasya1, Felty Wila Yanti2, Rahma Mellenia3, Refa Angreska4,
Suryani Putri5, *), Eko Kuntarto6, dan Silvina Noviyanti7

1)E-mail: [email protected]; 2)Email: [email protected]


3)E-mail: [email protected]; 4)E-mail: [email protected];
5)E-mail: [email protected] 6)E-mail: [email protected]
7)E-mail: [email protected]

ABSTRAK
Tujuan penulisan dalam artikel ini adalah untuk mengetahui
pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Hakikatnya, pembelajaran
bahasa Indonesia di sekolah ditujukan untuk menumbuhkan kepedulian
pesera didik, guru, tata usaha, dan kepala sekolah terhadap keberadaan
bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan sebagai alat pemersatu
bangsa ini. Kepedulian itu pada gilirannya diharapkan akan meningkatkan
sikap positif kita terhadap bahasa Indonesia baik sebagai lambang identitas
dan kebanggaan bangsa, persatuan dan kesatuan bangsa, pembangkit rasa
solidaritas kemanusiaan maupun sebagai sarana memperkokoh persatuan
dan kesatuan bangsa.
Dalam artikel ini membahas tujuan dan fungsi dari pembelajaran
bahasa Indonesia yang diperoleh dari berbagai sumber yang didapat dari
internet, buku, ataupun jurnal. Dengan mengetahui tujuan dan fungsi dari
pembelajaran bahasa Indonesia guru maupun peserta didik dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari terutama di lingkungan
sekolah dasar.
Artikel ini juga membahas beberapa strategi yang dapat digunakan
oleh guru dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan
pencapaian hasil belajar siswa pada empat keterampilan berbahasa. Strategi-
strategi yang dikemukakan dalam tulisan ini merupakan strategi yang digali
dari berbagai sumber literatur. Salah satu aspek yang sangat menentukan
keberhasilan pembelajaran ialah penggunaan strategi pembelajaran. Oleh
sebab itu, guru hendaknya dapat memilih dan menggunakan strategi-strategi
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Terdapat
beberapa strategi yang dapat dipilih dan digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan pencapaian hasil
belajar pesrta didik pada empat keterampilan berbahasa. Guru disarankan
untuk menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang memberikan
1
2

beragam pengalaman belajar bagi peserta didik. Bervariasinya strategi


pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan berbahasa
peserta didik.
ABSTRACT
The purpose of writing in this article is to find out Indonesian
language learning in elementary schools. In essence, Indonesian language
learning in schools is intended to foster awareness of students, teachers,
administration, and principals towards the existence of Indonesian as a
communication tool and as a unifying tool of this nation. This concern is in
turn expected to enhance our positive attitude towards Indonesian language
both as a symbol of national identity and pride, national unity and unity, the
generation of a sense of human solidarity and as a means of strengthening
the unity and integrity of the nation.
In this article discuss the goals and functions of Indonesian language
learning obtained from various sources obtained from the internet, books, or
journals. By knowing the purpose and function of learning Indonesian
language teachers and students can apply it in daily life, especially in the
elementary school environment.
This article also discusses several strategies that can be used by
teachers in the process of learning Indonesian to improve the achievement
of student learning outcomes in four language skills. The strategies stated in
this paper are strategies extracted from various literature sources. One
aspect that really determines the success of learning is the use of learning
strategies. Therefore, the teacher should be able to choose and use strategies
that are suitable with the learning objectives to be achieved. There are
several strategies that can be chosen and used by the teacher in the process
of learning Indonesian to improve the achievement of learning outcomes for
four students in language skills. Teachers are advised to use various learning
strategies that provide a variety of learning experiences for students. The
variety of learning strategies can improve student learning outcomes and
language skills.

Kata Kunci : Pembelajaran bahasa Indonesia, Sekolah dasar


*) 1-5 Mahasiswa FKIP Universitas Jambi, Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar
NIM : A1D118146
NIM : A1D118119
NIM : A1D118133
NIM : A1D118118
NIM : A1D118141
3

PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan kegiatan pendidikan di sekolah yang berfungsi
membantu pertumbuhan dan perkembangan anak agar tumbuh ke arah positif.
Maka cara belajar peserta didik (subyek belajar) di sekolah diarahkan dan tidak
dibiarkan berlangsung sembarangan tanpa tujuan. Melalui sistem pembelajaran di
sekolah, anak melakukan kegiatan belajar dengan tujuan akan terjadi perubahan
positif pada diri anak menuju kedewasaan.

Sekolah dasar (SD) sebagai penggalan pertama pendidikan dasar, mestinya


dapat membentuk landasan yang kuat untuk tingkat pendidikan selanjutnya.
Dengan tujuan sekolah harus membekali lulusannya dengan kemampuan dan
keterampilan dasar yang memadai, yaitu kemampuan proses strategis.

Adapun kemampuan proses strategis adalah keterampilan berbahasa.


Dengan kemampuan berbahasa yang dimiliki, peserta didik mampu menimba
berbagai pengetahuan mengapresiasi sastra, serta mengembangkan diri secara
berkelanjutan. Dengan kemampuan berbahasa yang dimiliki peserta didik, peserta
didik akan mampu menimba berbagai ilmu pengetahuan yang terutama dan
ditujukan dalam memahami materi bahasa Indonesia. Dengan bahasa orang dapat:
menjadi makhluk sosial berbudaya, membentuk pribadi yang baik, menjadi
makhluk berpribadi, menjadi warganegara, serta untuk memahami dan
berpartisipasi dalam proses pembangunan masyarakat, untuk masa sekarang dan
yang akan datang. Masa mendatang kita dipacu oleh kemajuan global salah
satunya yang sangat nyata bidang teknologi dan informasi yang semakin canggih
dengan kemampuan membaca, menulis seiring kemajuan zaman haruslah kita
kembangkan secara sungguh-sungguh, agar semua kemajuan dapat kita ikuti
dengan baik, benar dan tepat guna.

Dalam kurikulum 2004, disarankan agar guru mengubah cara mengajar.


Salah satu perubahan cara mengajar itu adalah perlunya digunakan strategi yang
menyediakan berbagai macam kegiatan pembelajaran yang berimplikasi pada
beragamnya pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik. Peserta didik harus
diaktifkan melalui banyak ragam metode/strategi pembelajaran. Dengan demikian,
pada hakikatnya yang aktif dalam kegiatan pembelajaran adalah peserta didik
(student-centered activity). Dengan perubahan strategi diharapkan terdapat
perubahan yang signifikan dalam hal kemampuan berbahasa peserta didik.

PEMBAHASAN

Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia


Belajar merupakan tindakan dan perilaku peserta didik yang kompleks.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu
4

dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan, pembelajaran yakni


bagaimana membelajarkan peserta didik atau bagaimana membuat peserta didik
dapat belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemauannya sendiri untuk
mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum sebagai kebutuhan
peserta didik.
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Hal ini haruslah
kita sadari benar-benar, apalagi bagi para guru bahasa pada khususnya dan bagi
para guru bidang studi pada umumnya. Dalam tugasnya sehari-hari para guru
bahasa harus memahami benar-benar bahwa tujuan akhir pembelajaran bahasa
ialah agar para peserta didik terampil berbahasa; yaitu terampil menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis.
Dengan perkataan lain, agar para peserta didik mempunyai kompetensi
bahasa (language competence) yang baik. Apabila seseorang mempunyai
kompetensi bahasa yang baik, maka peserta didik diharapkan dapat
berkomunikasi dengan orang lain secara baik dan lancar, baik secara lisan maupun
tulisan. Peserta didik juga diharapkan menjadi penyimak dan pembicara yang
baik, menjadi pembaca yang komprehensif serta penulis yang terampil dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai tujuan ini, maka para guru berupaya
sekuat daya harus menggunakan bahasa dengan baik dan benar, agar peserta didik
dapat meneladaninya.
Suatu kenyataan bahwa manusia menggunakan bahasa sebagai sarana
komunikasi vital dalam hidup ini. Bahasa adalah milik manusia. Bahasa adalah
salah satu ciri pembeda utama kita sebagai umat manusia dengan makhluk hidup
lainnya di dunia ini. Setiap anggota masyarakat terlibat dalam komunikasi
linguistik; di satu pihak dia bertindak sebagai pembicara dan di pihak lain sebagai
penyimak. Dalam komunikasi yang lancar, proses perubahan dari pembicara
menjadi penyimak maupun dari penyimak menjadi pembicara terjadi begitu cepat,
terasa sebagai suatu peristiwa biasa dan wajar.
Oleh sebab itu, pengertian bahasa ditinjau dari dua segi, yakni segi teknis
dan segi praktis. Pengertian bahasa secara teknis adalah seperangkat ujaran yang
bermakna, yang dihasikan dari alat ucap manusia. Secara praktis, bahasa
merupakan alat komunikasi antara anggota masyarakat yang berupa sistem
lambang bunyi yang bermakna, yang dihasilkan dari alat ucap manusia. Dari
pengertian secara praktis ini dapat kita ketahui bahwa bahasa dalam hal ini
mempunyai dua aspek, yaitu aspek sistem (lambang) bunyi dan aspek makna.
Bahasa disebut sistem bunyi atau sistem lambang bunyi karena bunyi-bunyi
bahasa yang kita dengar atau kita ucapkan itu sebenarnya bersistem atau memiliki
keteraturan.
Dalam hal ini, istilah sistem bunyi hanya terdapat di dalam bahasa lisan,
sedangkan di dalam bahasa tulis bahasa sistem bunyi itu digambarkan dengan
5

lambang-lambang tertentu yang disebut huruf. Dengan demikian, bahasa selain


dapat disebut sistem bunyi, juga disebut sistem lambang.
Dari pemaparan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Indonesia adalah suatu proses perjalanan panjang yang
dilalui oleh setiap siswa dalam mempelajari bahasa Indonesia atau bahasa kedua
setelah bahasa Ibu. Adapun kompetensi dalam pembelajaran bahasa Indonesia
meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia


Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia
berfungsi yakni sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, lambang identitas
nasional, alat pemersatu, serta alat komunikasi antardaerah dan antarkebudayaan.
Berikut ini merupakan fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa
Indonesia(Adi, 2007). Fungsi pembelajaran bahasa Indonesia antara lain:
a. Untuk meningkatkan produktivitas pendidikan, dengan jalan mempercepat laju
belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik,
dan mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih
banyak membina dan mengembangkan gairah belajar peserta didik.
b. Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual, dengan
jalan mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional, serta memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannya.
c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran, dengan jalan
perencanaan program pendidikan yang lebih sistematis, serta pengembangan
bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian perilaku.
d. Lebih memantapkan pengajaran, dengan jalan menongkatkan kemampuan
manusia denagan berbagai media komunikasi, serta penyajian informasi dan
data secara lebih konkrit.
e. Memungkinkan belajar secara seketika, karena dapat mengurangi jurang
pemisah antara pelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang
sifatnya konkrit, serta memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
f. Memungkinkan penyajian pendidikan yang lebih luas, terutama dengan alat
media massa.
Beberapa tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu:
a. Berkomunikasi secara efektif dan efesien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis.
b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara.
c. Memahami bahasa indonesia serta menggunakan dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan.
6

d. Menggunakan bahasa indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,


serta kematangan emosional dan sosial.
e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperluas budi pekerti, meningkatkan pengetahuan maupun kemampuan
berbahasa sebagai khasanah budaya dan juga intelektual manusia Indonesia.

Strategi Pembelajaran Bahasa


Pembelajaran bahasa Indonesia adalah suatu proses perjalanan panjang yang
dilalui oleh setiap peserta didik dalam mempelajari bahasa Indonesia atau bahasa
kedua setelah bahasa Ibu. Adapun kompetensi dalam pembelajaran bahasa
Indonesia meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Pada dasarnya strategi pembelajaran bahasa dapat diuraikan dengan
mengacu kepada keterampilan berbahasa yang dituju. Oleh sebab itu, berbagai
strategi berikut dijelaskan dengan mempertimbangkan empat keterampilan
berbahasa yakni mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Keterampilan
Mendengarkan Jika melihat kebutuhan masyarakat masa kini, yang mengalami
globalisasi di berbagai sendi kehidupannya, pembelajaran bahasa harus diubah.
Seperti telah dikemukakan bahwa sejak 1994, kurikulum sekolah dasar dan
menengah telah disusun berdasarkan kompetensi. Oleh sebab itu, kurikulum
pembelajaran bahasa berbasis pada kompetensi, yaitu keempat keterampilan
bahasa (mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis)(Nurhayati, 2008),
bukan lagi pada tata bahasa dan ilmu bahasa. Masalah pokok dalam pembelajaran
bahasa adalah kebutuhan peserta didik untuk memahami dan mengungkapkan diri.
Itulah sebabnya, anak-anak yang belajar bahasa di rumah dan di jalan lebih
berhasil daripada di kelas. Dengan demikian, sangat penting bagi para guru
bahasa untuk mengubah cara berpikirnya sehingga mampu melakukan
pembelajaran berbasis kompetensi dan menyusun bahan ajar yang sesuai.
Keterampilan Membaca
Keterampilan membaca merupakan serangkaian keterampilan yang
memiliki peranan yang unik jika dihubungkan dengan kegiatan membaca untuk
pemahaman berbagai bidang studi. Tujuan membaca adalah untuk mencari
informasi yang terdapat dalam teks, baik informasi yang tersurat (fakta) maupun
yang tersirat (inferensi). Peserta didik sering tidak mampu menentukan gagasan
atau ide pokok wacana yang dibacanya. Mereka masih bingung dalam
menentukan mana gagasan pokok dan mana gagasan pendukung. Oleh karena itu,
salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dilakukan adalah dengan
memanfaatkan pemetaan pikiran (mindmapping).
Wycoff (2002:63) mengembangkan pemetaan pikiran sebagai salah satu
keterampilan yang paling efektif dalam proses berpikir kreatif. Sementara itu,
Hernowo (2003:119) mengemukakan bahwa teknik pemetaan pikiran dapat
7

mempertajam dan mempertinggi proses pengikatan yang dilakukan. Penggunaan


teknik ini akan membuat kegiatan membaca dapat dilaksanakan secara
menyenangkan. Pemetaan pikiran dapat memadukan kegiatan otak kiri dan otak
kanan secara efektif dan bersinergi.
Dalam kegiatan membaca, selain mendapatkan informasi faktual dan
inferensial yang ingin diperoleh butir lain yang tidak kalah pentingnya adalah
merangkum atau meringkas wacana yang dibaca. Dalam kompetensi dasar
membaca meringkas atau merangkum dapat dijumpai dalam kurikulum 2004
untuk SD ataupun SMP. Oleh karena itu, seorang guru perlu melatih bagaimana
menuangkan ide dalam tulisan. Hal itu dapat ditempuh melalui pemetaan pikiran.
Ada tujuh langkah strategi dalam pemetaan pikiran yang dikemukakan oleh
Hernowo (2003:23-25) yaitu sebagai berikut.
1. Pusat masalah atau ide utama yang akan dipetakan diletakkan di tengah
halaman.
2. Ide utama terdiri atas gagasan-gagasan dinyatakan dengan menggunakan
kata-kata kunci.
3. Gagasan-gagasan berupa kata-kata kunci itu dihubungkan ke ide utama
yang berada di tengah dengan garis-garis.
4. Apabila gagasan-gagasan tersebut memiliki sub-subgagasan diletakkan
berdekatan dengan gagasan yang berkaitan dengan menggunakan spidol
atau pensil berwarna yang sama untuk menunjukkan hubungan.
5. Setiap gagasan dikembangkan secara teratur.
Keterampilan Berbicara
Dalam pembelajaran keterampilan berbicara banyak alternatif yang dapat
dipergunakan seperti penggunaan media gambar. Cara lain dapat pula
dipergunakan, seperti pemberian skema. Skema dimaksudkan adalah pokok-
pokok yang akan dibicarakan itu diskemakan atau dipetakan, seperti yang
diterangkan dalam prinsip penggunaan pemetaan konsep dalam pembelajaran
membaca.
Cara lain yang dapat dipergunakan guru adalah dengan menggunakan
sebuah strategi yang disebut dengan “lihat dan katakan”. Langkah-langkah
strategi lihat dan ucap yang dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut.
1. Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok yang terdiri atas 3-4
orang.
2. Guru membagikan cerita singkat yang dapat dibaca dalam waktu paling
lama 5 menit.
3. Peserta didik mengutarakan cerita di dalam kelompok secara bergantian.
Semua peserta didik harus mendapat giliran berbicara dan lainnya
menyimak cerita temannya. Masing-masing peserta didik mendapat giliran
berbicara sebanyak 2 kali.
4. Wakil dari masing-masing kelompok mengutarakan cerita di depan kelas.
8

5. Guru dan peserta didik mendiskusikan cerita yang didengar dan


mendiskusikan bahasa yang digunakan dalam menyampaikan cerita.
Keterampilan Menulis
Kegiatan menulis dinilai sebagai kegiatan yang lebih sulit dibandingkan
dengan kegiatan berbahasa lainnya. Hedge (1992:3) menyatakan bahwa dalam
kegiatan menulis dituntut kemampuan kognitif yang tinggi, pengetahuan yang
luas, dan kepekaan menulis. Oleh sebab itu, walaupun seseorang telah terampil
berbahasa misalnya berbicara belum tentu ia dapat menulis.
Walaupun kegiatan menulis merupakan kegiatan yang sulit dan tidak
banyak orang yang menguasainya, disadari bahwa menulis itu sendiri sangatlah
penting. “Melalui kegiatan menulis, seseorang dapat mengutarakan idenya,
perasaannya, dan mempengaruhi serta meyakinkan orang lain” (White dan Arndt,
1994:3).
Pada sisi lain, Hedge (1992:8) menyatakan bahwa keterampilan menulis
pada dasarnya diperlukan oleh peserta didik karena peserta didik
membutuhkannya baik bagi pendidikannya, kehidupan sosialnya, maupun pada
kehidupan profesionalnya nanti. Oleh sebab itu, guru mestinya melatih peserta
didik menulis seawal-awalnya.

PENUTUP
Simpulan
Pembelajaran bahasa Indonesia adalah suatu proses perjalanan panjang yang
dilalui oleh setiap peserta didik dalam mempelajari bahasa Indonesia atau bahasa
kedua setelah bahasa Ibu. Adapun kompetensi dalam pembelajaran bahasa
Indonesia meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Pada hakikatnya, tidak ada strategi pembelajaran yang baik dan buruk. Yang
ada ialah guru yang baik dan guru yang buruk. Strategi apa pun, sehebat apa pun
sebuah strategi, jika dibawakan oleh guru yang tidak dapat memaknai strategi itu
secara tepat dan sesuai dengan kondisi kelas dan karakteristik peserta didiknya,
strategi itu akan kehilangan daya tariknya. Oleh karena itu, diharapkan guru
bahasa Indonesia dapat memilih strategi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
dan sesuai dengan hakikat belajar bahasa. Belajar bahasa sebenarnya ialah belajar
bagaimana menggunakan bahasa tersebut baik pada aspek pemahaman maupun
pada aspek produktif bukan belajar tentang bahasa.
Saran
Dengan adanya tulisan ini diharapkan guru lebih baik lagi dalam mengajar
peserta didiknya terutama pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Guru juga
diharapkan menggunakan strategi-strategi yang tepat dalam pembelajaran bahasa
9

Indonesia terhadap peserta didik agar peserta didik mengerti dan memahami
tentang arti, tujuan, dan fungsi dari bahasa Indonesia itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Adi, W. (2007). Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2006).
Retrieved from http://repository.unpas.ac.id/15686/6/BAB II.pdf
Khair, U. (2018). Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra ( BASASTRA ) di
SD dan MI, 2(1), 81–98. Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/326379824_Pembelajaran_Bahasa_
Indonesia_dan_Sastra_BASASTRA_di_SD_dan_MI
Kuntarto, E. dkk. (2018). Cerdas Berbahasa : Bahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Retrieved from http://repository.unja.ac.id/id/eprint/5906
Muslimin. (2011). perlunya inovasi dalam pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia "solusi mengatasi problem klasik pengajaran bahasa dan sastra di
sekolah. Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 1(1), 15–17.
Nurhayati. (2008). Berbagai Strategi Pembelajaran Bahasa dapat Meningkatkan
Kemampuan Berbahasa Siswa. Lingua (Jurnal Bahasa Dan Sastra), 9(2),
110–116. Retrieved from
http://eprints.unsri.ac.id/1328/1/Berbagai_Strategi_Pembelajaran_Bahasa_da
pat_Meningkatkan_Kemampuan_Berbahasa_Siswa.pdf

Anda mungkin juga menyukai