LAPORAN PENDAHULUAN BBL Ria
LAPORAN PENDAHULUAN BBL Ria
LAPORAN PENDAHULUAN BBL Ria
Baru Lahir, Balita Dan anak pra sekolah Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Disusun oleh:
YULI ARMA
NIM : 221015901091
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bayi baru lahir normal adalah bayi lahir yang melewati masa penyesuaian pada
minggu pertama kehidupannya. Sedangkan waktu di dalam uterus ibu bayi aman, hangat
dan makan dengan baik. Setelah lahir bayi harus menyesuaikan pada pola untuk makan,
bernapas dan tetap hangat (Asuhan Bayi Baru Lahir, 2000).
Dewasa ini penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% kematian terjadi dalam
periode neonatal. Oleh karena itu, upaya pemberian kesehatan bayi dimulai dari
pemenuhan BBL akan menyebabkan kelainan-kelainan yang dapat berakibat fatal bagi
bayi. Misalnya hipotermi pada BBL yang menyebabkan hipotisemia dan hipoglikemia.
Dan banyak tak kurang pentingnya adalah pencegahan terhadap infeksi yang dapat terjadi
melalui tali pusat pada waktu memotong tali pusat. Ditinjau dari pertumbuhan dan
perkembangan bayi, periode neonatal adalah periode yang paling rentan akan banyak hal,
seperti infeksi dan pengaturan tubuhnya, terutama pada bayi yang beratnya rendah saat
melahirkan. Sehingga perlu pemberian ASI atau PASI yang mencukupi untuk membantu
bayi dalam keadaan sehat dan menurunkan angka kematian bayi. Manajemen yang baik
pada waktu masih dalam kandungan, selama persalinan segera sesudah melahirkan dan
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya akan menghasilkan bayi yang
sehat. (Syaifudin, 2006 : 133)
Menurut WHO, setiap tahunnya kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir
mengalami asfiksia, hampir 1 juta bayi ini kemudian meninggal. Di Indonesia, dari seluruh
kematian bayi, sebanyak 57% meninggal pada masa BBL (usia dibawah 1 bulan). Setiap 6
menit terdapat satu bayi meninggal. Penyebab kematian BBL di indonesia adalah BBLR
29%, Asfiksia 27%, trauma lahir, Tetanus Neonatorum, infeksi lain dan kelainan
kongenital (JNPK-KR, 2008; h.145).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan teori dan keterampilan yang telah didapatkan di
perkuliahan dengan melakukan Asuhan Kebidanan Pada Neonatus umur 28 hari di
Puskesmas Marunggi Kota Pariaman dengan Asuhan Kebidanan Hellen
Varney..dan di Dokumentasikan dengan SOAP
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data secara akurat dari berbagai
sumber yang berhubungan dengan kondisi Neonatus dan Balita
b. Menegakkan diagnosa kebidanan dan mengidentifikasi masalah-masalah
berdasarkan data subyektif dan obyektif yang telah dikumpulkan.
c. Mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi.
d. Menentukan kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi atas diagnosa
yang telah diambil.
e. Merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk menangani kasus sesuai
dengan diagnosa dan masalah yang ada.
f. Melaksanakan tindakan asuhan.
g. Melaksanakan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan.
C. MANFAAT
Adapun manfaat yang diperoleh dari penyusunan laporan kasus ini adalah:
1. Bagi Institusi Pendidikan
Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan keterampilan mahasiswa.
2. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa mengetahui tentang perawatan atau asuhan yang diberikan pada
Neonatus
b. Mahasiswa dapat menerapkan teori yang didapatkan dari institusi dan
menuangkannya dalam dokumentasi asuhan kebidanan.
3. Bagi Klien (ibu)
Dapat dijadikan masukan untuk pasien (ibu) agar lebih mengerti tentang
perawatan bayi baru lahir dan apa saja tanda bahaya pada bayi baru lahir.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI MEDIS
1. Definisi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu dan
berat lahirnya 2500 gram sampai 4000 gram.
(Sinopsis obstetri, EGC Jakarta)
Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya
dengan usia gestasi 38 – 42 minggu.
(Dona L. Wong, 2003)
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala
melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai
dengan 42 minggu dengan berat badan antara 2500 gram sampai 4000 gram nilai
apgar >7 dan tanpa cacat bawaan.
(Rukiyah, 2010; hal. 2)
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan,
lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang
berat
(M. Sholeh Khosim, 2007).
Nilai
Tanda
0 1 2
(Finster, 2005)
Keterangan :
Klasifikasi asfiksia berdasarkan nilai APGAR:
a) Asfiksia berat dengan nilai APGAR 0-3 menunjukkan bayi mengalami
depresi serius dan membutuhkan Resusitasi segera sampai Ventilasi.
b) Asfiksia ringan sedang dengan nilai APGAR 4-6 menunjukkan bayi
mengalami depresi sedang dan membutuhkan tindakan Resusitasi.
c) Bayi normal atau sedikit asfiksia dengan nilai APGAR 7-9
d) Bayi normal dengan nilai APGAR 10. (Finster, 2005)
d. Perubahan struktur
Dengan berkembangnya paru-paru mengakibatkan tekanan O2 meningkat
tekanan CO2 menurun. Hal ini mengakibatkan turunnya resistensi pembuluh
darah paru-paru sebagian sehingga aliran darah ke pembuluh darah tersebut
meningkat. Hal ini menyebabkan darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-
paru dan duktus arteriosus menutup. Dan menciutnya arteri dan vena
umbilikasis kemudian tali pusat dipotong sehingga aliran darah dari plasenta
melalui vena cava inverior dan foramen oval atrium kiri terhenti sirkulasi darah
bayi sekarang berubah menjadi seperti semula.
e. Perubahaan lain
Alat-alat pencernaan, hati, ginjal dan alat-alat lain mulai berfungsi.
(Straight Barbara, 2004)
7. Fisiologi Neonatus
a. Sistem Pernafasan
1) Perkembangan Sistem Pulmoner
Umur Perkembangan
Kehamilan
24 hari Bakal paru-paru terbentuk
24 – 26 hari 2 bronchi membesar
6 minggu Dibentuk segmen bronkus
12 minggu Differensial lobus
16 minggu Dibentuk lobus
24 minggu Dibentuk bronkiolus
28 minggu Dibentuk surfactant
34-36 minggu Maturasi struktur
2) Selama dalam uterus, janin mendapat O2 dari pertukaran gas melalui plasenta,
setelah bayi lahir pertukaran O2 terjadi pada paru-paru (setelah tali pusat
dipotong) .Tekanan mekanis pernafasan pertama akibat adanya: Tekanan mekanis
pada thorox sewaktu melewati jalan lahir, penurunan tekanan O2 dan kenaikan
karbondioksida merangsang (chemoresptor pada sinus carotis).
3) Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan alveoli selain adanya surfaktan
adalah menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan menjerit sehingga O2
tertinggal didalam.
b. Jantung dan Sirkulasi Darah
Didalam rahim, darah kaya akan nutrisi dari plasenta masuk ke dalam tubuh
janin, melalui umbilikus. Sebagian besar masuk ke dalam cava inferior melalui
duktus venosus arantii. Darah yang sel-sel tubuh miskin O 2 serta penuh sisa
pembakaran akan dialiri ke plasenta melalui arteri umbilicus dan seterusnya. Ketika
janin dilahirkan segera bayi menghirup udara dan menangis kuat dan paru-paru akan
mengembang, tekanan paru-paru mengecil dan darah mengalir ke paru-paru, maka
ductus arteriosus botalli tidak berfungsi lagi, foramen ovale tertutup.
c. Sistem Saluran Pernafasan
Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan cukup terbentuk dan janin telah dapat
menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak. Absorbsi air terjadi melalui
hiucosa seluruh saluran pencernaan, janin minum air ketuban dibuktikan dengan
adanya mekonium.
d. Hepar
Tubuh neonatus mengandung relatif banyak air dan kadar natrium relatif
lebih dari kalium, bayi berumur 3 hari barulah ginjal mulai memproses ari yang
didapat setelah lahir.
i. Susunan Saraf
Pada triwulan terakhir hubungan antara syaraf dari fungsi otot-otot menjadi
lebih sempurna sehingga janin yang dilahirkan > 32 minggu dapat hidup di luar
kandungan.
j. Imunologi
Hanya terdapat imunologi semaglobin, dibentuk banyak dalam bulan ke-2
setelah bayi dilahirkan. Imunologi gamaglobin pada janin berasal dari ibunya
melalui plasenta.
( Sumarni, 1994:41-43 )
9. Imunisasi Dasar
Imunisasi adalah suatu cara untuk memberikan kekebalan kepada seseorang
secara aktif terhadap penyakit menular (Mansjoer,2000).
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kesehatan seseorang
secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpapar antigen yang
serupa tidak pernah terjadi penyakit (Ranun dkk,2001)
(Rustam Muchtar,1998:119)
2. Riwayat Post Natal
Bayi lahir akan menangis dalam 30 detik dan bernafas dengan spontan,
gerakan aktif, keadaan umum bayi dimulai 1 menit setelah bayi lahir dengan
menggunakan nilai apgar, bayi lahir normal yaitu bayi yang lahir dari kehamilan 37
– 42 minggu, berat badan lahir 2500 – 4000 gram.
Denyut jantung pada menit pertama 180 kali per menit. Kemudian menurun
menjadi 120 – 140 kali per menit. Pernapasan pada menit pertama 80 kali per menit,
kemudian menurun 40 kali per menit.
4. Pola Kebiasaan
a. Nutrisi
Dalam waktu 2 jam setelah lahir akan mengalami penurunan kadar untuk
menambah energi pada jam pertama kehidupannya. Bayi normal sudah disusui
segera setelah lahir. Pada hari ketiga bayi sudah harus disusui selama 10 menit
dengan jarak waktu 3 – 4 jam. Volume susu yang diberikan pada bayi untuk 1 –
14 hari yaitu :
Umur Volume
1 hari 60 ml / kg BB
2 hari 90 ml / kg
3 hari 120 ml / kg
4 hari 150 ml / kg
10 hari 180 ml / kg
14 hari 200 ml / kg
(Sarwono P, 1997:254)
b. Pola aktivitas/istirahat
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama. Bayi tampak semi koma
saat tidur dalam; meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan mata
cepat (REM); tidur sehari rata-rata 18-20 jam.
(Suryana, 1996:80)
c. Pola eliminasi
Urin tidak berwarna atau kuning pucat, dengan 6 sampai 10 popok basah per
24 jam pergerakan feses mekonium dalam 24-48 jam kelahiran.
BAB :Tinja yang berbentuk mekoneum berwarna hijau tua akan mulai keluar
dalam 24 jam pertama. Pengeluaran ini akan berlangsung sampai hari ke 2 – 3.
BAK :Bila kandung kencing belum kosong pada waktu lahir, kencing akan keluar
24 jam pertama, yang harus dicatat adalah frekuensi kencing berikutnya serta
warna.
(Sarwono, 2006: 256)
d. Personal Hygiene
Mata bayi dapat dibersihkan dengan air steril / garam fisiologis, hal ini perlu
dilakukan untuk menghindari infeksi mata. Muka sebaiknya diseka dengan air
steril terutama setelah minum susu. Tali pusat harus dibersihkan dan dikeringkan
setiap selesai mandi yaitu dengan membersihkan pangkal tali pusat yang ada di
perut bayi dan daerah sekitar selanjutnya ditutup dengan kasa bersih / steril. Kain
pokok harus segera diganti setiap basah karena air kencing/tinja.
(Sarwono, 2006: 257-258)
B. Data Objektif
3. Keadaan Umum
Bayi tampak semi koma saat tidur malam.
(Doenges, 2001: 567)
4. TTV
Rata-rata nadi apikal 120-160 dpm pada 4-6 jam, meningkat sampai 120 dpm
pada 12-24 jam setelah kelahiran; dapat berfluktuasi dari 70-100 dpm (tidur)
sampai 180 (menangis).
Nadi perifer mungkin lemah ( nadi kuat menunjukkan duktus arteriosus
paten); nadi brakhialis dan radialis lebih mudah dipalpasi daripada nadi femoralis
(tidak adanya nadi femoralis dan dorsalis menunjukkan koarktasi aorta).
Tekanan darah (TD) berentang dari 60-80 mmHg (sistolik) atau 40 sampai 45
mmHg (diastolik), rata-rata tekanan istirahat kira-kira 74/46 mmHg; TD paling
rendah pada usia 3 jam.
(Doenges, 2001: 567)
5. Anthropometri
Adanya reflek moro, plantar, genggaman palmar, dan Babinski’s, respon reflek
bilateral/sama (reflek moro unilateral menandakan fraktur klavikula atau cedera
pleksus brakialis); gerakan bergulung sementara mungkin terlihat. Tidak adanya
kegugupan, letargi, hipotonia dan parese.
(Doenges, 2001: 567)
7. Pemeriksaan Fisik
V. Intervensi
Diagnosa : Bayi Ny....umur...hari dengan masa gestasi...minggu, lahir
spontan, keadaan umum...
Masalah I : potensial hiopotermi sehubungan dengan perubahan suhu yang
mendadak dari intrauteri ke extrauteri
Tujuan : bayi tidak hipotermi dan tidak berlanjut pada trauma injury/ cold
injury
Kriteria : - keadaan umum baik, gerak aktif, tangis kuat, warna kulit
kemerahan
- suhu tubuh dalam batas normal antara 36,5 0C- 37,50C
- akral hangat
Intervensi:
a. Keringkan segera bayi dengan handuk kering dan hangat
Rasional : kulit bayi yang basah mempercepat proses kehilangan panas secara
konveksi.
b. Bungkus bayi dengan kain yang hangat dan kering.
Rasional : Bungkus yang kering dan hangat akan mempertahankan suhu tubuh
bayi.
c. Jangan memandikan bayi sebelum melewati 6 jam setelah lahir.
Rasional : Suhu ruangan yang hangat mengurangi proses penguapan tubuh bayi.
f. Sebelum menyentuh bayi, usahakan suhu tubuh/tangan penolong sesuai dengan
suhu badan bayi.
VII. Evaluasi
Merupakan langkah akhir dari proses keperawatan yaitu untuk menilai tentang
kriteria hasil yang di capai apakah sesuai dengan tujuan atau tidak sejauh mana
tujuan dapat sesuai dengan kriteria keberhasilan dalam evaluasi ini dituliskan
catatan dengan kriteria waktu yang telah ditentukan .
Catatan perkembangan ini dituliskan dengan bentuk SOAP
S : Subyek
Merupakan informasi yang diperoleh dari keluhan klien (Anamnese)
O : Obyek
Merupakan data yang diperoleh dari pemeriksaan oleh perawat atau tenaga
kesehatan lainnya.
A : Assesment
Merupakan penilaian yang disimpulkan dari informasi subyektif dan obyektif
P : Planning
Merupakan rencana tindakan yang dibuat sesuai dengan masalah klien
berpedoman pada tingkat keberhasilan yang telah di capai.
(Depkes RI, 1999 : 11 )
DAFTAR PUSTAKA
“Ilustrasi,” Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1989, hal.325.
Depkes, RI. 2009. Pedoman Asuhan Byi Baru Lahir Terpadu. Jakarta: Depkes RI
Dewi, Vivian Nanny lia.2011.AsuhanNeonates BayidanAnakBalita.Jakarta :SalembaMedika
Drew, David dan Philip Jevon, Maregaret Raby; alih bahasa,Dian Ramadhani. 2008. editor
edisi bahasa Indonesia, Sari Isnaeni. – Jakarta : EGC
Hidayat, A.Aziz Alimul, 2006, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.
KR, JNPK.2008. Asuhanpersalinan normal. Jakarta :TIM
Manuaba, Ida Bagus Gede.2010.ilmu kebidananpenyakitkandungandan KB.Jakarta : EGC
Notoatmodjo Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Prawirohardjo, sarwono. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : PT bina Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmubedahkebidanan. Jakarta : PT BinaPustaka
Prawirohardjo, Sarwono.2011. IlmuKebidanan. Jakarta : PT BinaPustaka
Rukiyah, Ai yeyeh, LiaYulianti. 2010. Asuhan Neonates
BayidanBalita. Jakarta :Salembamedika
Saminem.2010. Dokumentasi Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC
Soepardan,Suryani.2009.Konsepkebidanan.Jakarta : EGC
Sulistyawati Ari dan Esti Nugraheni. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta:
Salemba Medika
Universitas Padjadjaran. 2000. Asuhan Bayi Baru Lahir. Bandung. Universitas Padjadjaran
Zulkifli L., Psikologi Perkembangan. Bandung:Remaja Karya CV, 1986.