Nebulizer
Nebulizer
Nebulizer
Nebulizer adalah alat untuk mengubah obat dalam bentuk cairan menjadi uap yang
dihirup. Pengobatan yang memanfaatkan alat ini biasanya diberikan kepada penderita
gangguan pernapasan, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), saat
mengalami sesak napas.
Salah satu pengobatan gangguan pernapasan atau penyakit paru adalah dengan menggunakan
obat yang dihirup. Pemberian obat hirup ini bisa melalui inhaler atau nebulizer.
Perbedaan nebulizer dengan inhaler ada pada cara kerja alatnya. Nebulizer tidak menyemprotkan
obat, melainkan mengubahnya dari cairan menjadi uap sehingga obat lebih mudah masuk ke
paru-paru.
Alat ini biasanya digunakan bila dibutuhkan dosis obat hirup yang lebih tinggi atau bila penderita
gangguan pernapasan mengalami kesulitan menggunakan inhaler, misalnya anak-anak yang
mengalami sesak napas karena asma.
2. Croup
Croup merupakan penyakit yang menyerang pita suara dan tenggorokan akibat infeksi virus.
Penyakit ini sering diderita oleh anak usia 6 bulan sampai 3 tahun. Gejala yang dapat dialami
anak dengan kondisi ini meliputi demam, suara serak, napas berbunyi, serta batuk bersuara keras
dan kasar.
3. Epiglotitis
Epiglotitis adalah pembengkakan pada epiglotis, yaitu tulang rawan di pangkal lidah yang
berfungsi sebagai katup penutup saluran pernapasan ketika Anda makan atau minum.
Epiglotitis umumnya disebabkan infeksi bakteri atau virus dan cedera pada tenggorokan. Gejala
dari kondisi ini biasanya berupa demam tinggi, suara serak, tenggorokan sakit, sulit dan nyeri
saat menelan, hingga sesak napas.
4. Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi pada salah satu atau kedua paru-paru yang membuat organ
tersebut meradang. Penyebabnya bisa virus, bakteri, atau jamur. Gejala pneumonia meliputi
batuk berdahak, sesak napas, nyeri dada, lemas, demam, dan terkadang disertai mual, muntah,
atau linglung.
Seseorang lebih berisiko menderita pneumonia jika sedang dirawat di rumah sakit, memiliki
sistem kekebalan tubuh yang lemah, merokok, atau menderita penyakit tertentu seperti stroke,
diabetes, penyakit jantung, dan PPOK.
Jika muncul keluhan pusing, dada berdebar, atau gelisah saat menggunakan obat, hentikan
pengobatan sejenak. Setelah 5 menit, gunakan kembali nebulizer, tetapi cobalah untuk bernapas
lebih perlahan. Bila keluhan masih juga muncul, hentikan penggunaan nebulizer dan segera
konsultasikan ke dokter.
Copot cangkir nebulizer dan corong mulut, lalu bersihkan dengan air hangat yang telah
dicampur detergen atau sabun.
Selang penyambung kompresor dengan nebulizer tidak perlu dicuci. Biasanya, dokter
akan menganjurkan untuk mengganti selang tersebut secara rutin.
Keringkan alat yang telah dicuci dan letakkan di tempat yang bersih.
Sebelum disimpan, pastikan nebulizer sudah kering sepenuhnya.
Selain itu, nebulizer juga perlu disterilkan setiap seminggu sekali. Cara mensterilkan nebulizer,
yaitu: