Tugas Individi 2
Tugas Individi 2
Tugas Individi 2
Pendahuluan
Sebuah oragnisasi tidak akan lepas dari lingkungan yan melingkupinya , saaat ini
lingkungan menjadi sangat komleks , dinamis dan santa cepat berkembangnya.
Perkembangan tersebut tidak lepas dari factor globalisasi yang sangat masif yang di
pengauhi perkembangan teknologi di berbagai bidang , khususnya teknologi informasi.
Perkembangan teknologi inframasi menjadikan informasi begitu cepat tersebar ke
seluruh penjuru dunia dalam hitungan detik yang hampir tidak pernah dibayangkan
manusia sebelumnya. Sehingga seakan dunia hanya di genggaman. Pertumbuhan
ekonomi yang semakin meningkat dan modal inteletual yang semakin cerdas
meyebabkan peubahan yang signifikan didalam bisnis saat ini berbeda dengan beberapa
puluh Tahun sebelumnya.
Kehancuran nokia tidak lepas dari kegagalan seorang pemimpin didalam melakukan
analisis external baik teknologi maupun selera konsumen yang lebih memilih telephon
dengan desain lebih baik, teknologi yang maju lebih terjangkau yang dapat diintegrasikan
dengan mobile intenet. Serdangkan ecara intenal pimpinan perusahaan dalam
melakukan diagnose internal gagal menemukan informasi yang di benar sehingga
berakibat terjadi kesalan didalam memberikan solusi atas permasalahan produk yang
diinginkan konsumen. Sehingga terjadi yaitu menyelesaikan masalah yang salah dengan
benar yang tentu hasilnya akan salah. Keterlambat berubah yang di sebabkan karenab
terlambat adaptasi terhadap perubahan lingkungan yang ada.
Pengertian
Diagnosa organisasi adalah sebuah proses yang sistematik untuk menilai sejauh mana
sebuah organisasi berfungsi dengan efektif dalam rangka mencapai tujuannya.
Asesmen organisasi atau biasa disebut dengan diagnosis organisasi adalah suatu
proses yang sistematis dalam mempelajari berfungsinya suatu organisasi. Proses ini
merupakan langkah awal yang penting dalam suatu hubungan membantu (helping
relationship), dan konsultasi adalah merupakan salah satu hubungan membantu, karena
isu yang diakses menjadi isu selanjutnya pada aksi berikutnva (Rothwel1, 2017).
Lebih lanjut, Janicijevic (2010) menyatakan diagnosa organisasi adalah suatu metode
yang digunakan untuk menganalisis organisasi dalam rangka mengidentifikasi
kelemahan organisasi sehingga dapat dinetralisasi melalui perubahan organisasi.
Diagnosa organisasi melibatkan diagnosa atau penilaian tingkat fungsional suatu
organisasi pada saat ini dalam rangka merancang intervensi perubahan yang sesuai.
Menurut Tichy, dkk (1977) dalam HR Intelligence Report (2008), diagnosa organisasi
merupakan kompetensi teknis yang merupakan bagian dari pengembangan organisasi
(organizational development/ OD). Konsep diagnosa dalam OD mirip dengan praktik
medis. Dalam melakukan diagnosa pada praktik medis, dokter melakukan tes dengan
mengumpulkan informasi penting tentang cara kerja organ tubuh manusia. Setelah itu
membuat evaluasi atas informasi tersebut untuk menentukan penyakit apa yang ada
pada tubuh manusia. Selanjutnya, dibuatkan resep pengobatan untuk menyembuhkan
penyakit tersebut.
1. leavitts model (Pada tahun 1965, seorang psikolog organisasi bernama Harold
Leavitt)
membangun transformasi menggunakan 4 eleman
1) task (pekerjaan/tugas)
2) structure ( Struktur organisasi)
3) tecnologi ( teknologi)
4) people ( manusia /orang )
Tugas: Perubahan utama akan terjadi pada komponen tugas berlian. Unit
kerja harus mengambil tugas baru melakukan penilaian berbasis
keterampilan. Jadi, apa dampak dari perubahan utama ini pada tiga
komponen berlian Leavitt lainnya?
Struktur: Pola kemajuan karier lama mungkin tidak selaras dengan prosedur
penilaian baru. Prosedur baru mungkin menciptakan kumpulan orang yang
lebih banyak. Orang-orang ini, pada gilirannya, mungkin menuntut bayaran
yang lebih tinggi dan posisi yang lebih baik.
Teknologi: Perubahan ini mungkin perlu diubah untuk dibuat ke sistem
komputer: Setelah ditetapkan, prosedur baru mungkin memerlukan basis data
untuk menyimpan dan melacak penilaian berbasis keterampilan secara
berkelanjutan..
Orang: Insinyur mungkin merasa tidak nyaman dengan sistem yang baru.
Mereka mungkin berpikir, “Apakah saya cukup baik?” “Tidakkah itu
melibatkan banyak pekerjaan?” “Akankah aku punya waktu untuk melacak
perkembangan baru?” “Bagaimana cara saya menilai teman-teman saya?”
Kekhawatiran ini perlu ditangani jika perubahan ingin berhasil.
2. Six-Box Model Weisbord :
1) purposes (tujuan organisasi),
2) structure (struktur),
3) rewards (penghargaan),
4) helpful mechanisms (kebijakan, prosedur, informasi, alat2, teknologi dll
yang dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi) ,
5) relationships (hubungan antara orang dengan orang, antara individu dengan
unit kerjanya), dan
6) leadership (kemampuan kepemimpinan pemimpinnya yang dipandang
sebagai elemen yang mengatur interaksi antar elemen serta menjaga
keselarasannya).
3. 7S Model:
proses transformasi di dalam organisasi melibatkan 7 (tujuh) elemen yang
semuanya berawalan huruf S, yaitu :
1) strategy,
2) structure (struktur organisasi), hard elemen
3) systems,
4) skills (keterampilan anggota organisasi),
5) style (gaya kepemimpinan),
6) staff, and soft element
7) shared values (nilai organisasi).
Model ini membedakan elemen-elemen tersebut menjadi 2 (dua) jenis, yaitu
soft element (Shared Value, Skills, Staff, Style) dan hard elemen (strategy,
structure, system).
3S hard elements yang lebih mudah didefinisikan dan ditentukan sehingga
manajemen dapat langsung mempengaruhinya.
1. Strategy (Strategi). Strategi merupakan suatu rumusan organisasi yang
digunakan untuk mempertahankan dan membangun keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan dalam persaingan.
2. Structure (Struktur). Struktur organisasi perusahaan yang mengatur sistem
kerja, komunikasi, wewenang dan tanggung jawab serta pendelegasian tugas
kepada unit kerja atau orang-orang tertentu untuk mencapai sasaran organisasi.
3. Systems (Sistem). Proses dan prosedur perusahaan yang berisikan kegiatan
operasional sehari-hari dan pembuatan keputusan dalam perusahaa
4S soft elements yang lebih sulit dideskripsikan, kurang nyata dan dipengaruhi
budaya.
1. Skills (Keterampilan). Kapabilitas dan kompetensi karyawan yang
dibutuhkan oleh perusahaan sehingga dapat berkinerja dengan baik
sesuai dengan yang diharapkan sehingga dapat membantu
perusahaan dalam mencapai sasarannya.
2. Staff (Karyawan). Karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan,
berkaitan dengan bagaimana karyawan tersebut diseleksi, direkrut,
dilatih, dimotivasi dan dihargai.
3. Style (Gaya Kepemimpinan). Elemen style ini berkaitan dengan
gaya kepemimpinan manajemen yang digunakan dalam organisasi
untuk mencapai sasaran perusahaannya.
4. Shared Values (Nilai-nilai Perusahaan). Standar ataupun norma-
norma yang menjadi panduan perilaku bagi semua karyawan dan
manajemen perusahaan.
Suatu organisasi akan dapat bertahan hidup manakala mampu beradaptasi dan
menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di lingkungannya (Heifetz dkk.,
2009). Organsasi yang tidak mampu beradaptasi terhadap lingkungan pasti akan mati,
Pelayanan cepat, tepat tentu menjadi tuntutan yang harus di penuhi oleh pemerintah oleh
karena itu seorang pemimpin di dalam pemerintahan juga harus mempunya pemahaman
akan perlunya perubahan organisi sesuai dengan kebutuhan masyarakat inginkan. Jika
pemerintahn tidak mampun melakukan perubahan atas perubahan yang terjadi pada
masyarakat akan dapat berdampak ke berbagai aspek kehidupan bernegara baik politik,
ekonomi , Sosial.
Saat ini pemerintah telah menggunakan pola organisasi terbuka di dalam menjalankan
pemerintahan. Berarti juga telah menggunakan diagnose organisasi didalam menjawab
kebutuhan perubahan yang ada di masyarakat. Sebagai jawaban atas perubahan
keinginan tersebut saat ini pemerintah telah berupaya sebaik mungkin untuk dapat
memberikan respon dengan melakukan perubahan pada berbagai bidang. Seperti pada
politik degan demokrasi yang lebih libral dan terbuka, melakukan otonomi daerah yang
mendorong kemandirian daerah didalam membangun daerahnya, yang saat ini telah
memberikan dapak luar biasa terhadap perkembangan daerah daerah terutama di luar
pulau Jawa.
Diagnosa organsasi merupakan hal yag sangat penting di dalam perubahan organisasi,
Langkah yang akan diambil didalam melakukan diagnosa organisasi adalah melakukann
Analisa lingkungan external organisasi.
Demikian juga pada organisasi perangkat daerah seperti Inspektorat Kabupaten Kendal
, untuk melakukan perubahan maka perlu dilakukan analisis external pada lingkunan
Inspektorat kabupaten Kendal.Lingkunagan External Inspektorat diantaranya meliputi
a. Aspek Politik
b. Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi juga aspek external yang memberikan dampak kepada internal
Inspektorat Daerah, seperti kebijakan pengedalian inflasi akibat kenaikan BBM
Pemerintah pusat memberikan tugas tambahan inspektorat untuk melakukan
pematauan harga yang menjadi sumber data untuk pengambilan kebijakan ekonomi
secara nasional serta pemberian bantuan tunai kepada masyarakat langsung yang
renta juga terhadap penyimpangan.
c. Aspek Sosial
Berkembangnya masyarakat menegah terlah memberikan kesadaran masayarakat
terhadap harapan yang harus di berikan pemerintah , seperti pembangunan yang
lebih merata, kualitas layanan yang lebih bagus. Keterbatas kemampuan pemerintah
daerah memberikan layanan masyarak yang di sebabkan keterbatasan anggaran
maupun sumberdaya lainya menyebakan terjadinya gab antara expektasi dengan
exsisteing layanan yang mereka terima tidak sesuai. Akan muncul keluhan dan aduan
masyarakat. Kepada Inspektorat.
d. Aspek Teknologi
Perkembangan teknologi mendorong isnpektorat untuk menggunakan aplikasi dan
perangkat keras yang di gunakan untuk mempermudah didalam mengolah data dan
laporan yang hasrus di susun sehingga dapat meingkatakan ayana kepada
masyarakat
e. Aspek Envirorment (Lingkungan)
LIngkungan ukup berpengaruh terhadap kinerja internal inspektorat , factor
lingkungan memepengaruhi kebijakan pemerintah daerah didalam melayani
masyarakat. Pengalih funsian lahan menjadi isu yang sangat krusial di semua pemda
hal ini menjadikan inpektorat secara program dan kegiatan meyesuaikan kebijakan
pemerintah daerah
f. Asapek Legal ( Perundang undangan)
Aspek legal atau perundang undangan sangat berpengaruh terhadap internal
inspektorat. Sebagai contoh perubahan undang undang KPK yang lebih kearah
pencegahan. Yang akhirnya KPK mendorong Inspektorat sebagai ujung tombak di
pemda untuk melakukan pencegahan hal ini menuntut pemda merubah kebijakan
anggranya terhadap inspektorat.