Satuan Acara Penyuluhan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“LANSIA SEHAT DAN BAHAGIA DENGAN


GIZI SEIMBANG”

Disusun Oleh :
Bita Kumalasari (15302KH62241)

Dosen Pembimbing :
Ibu Indah Sri Wahyuni, S.SiT., M.Kes.

SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KARYA HUSADA
Gedung Atlanta Lt.6 Jl.Margonda Raya No.28, Pondok Cina,
Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424
LEMBAR PERSETUJUAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


“LANSIA SEHAT DAN BAHAGIA DENGAN GIZI SEIMBANG”

Oleh :
1. Bita Kumalasari (15302KH622041)

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing dan juga Kepala


Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan pada tanggal yang
tertera di bawah ini :

Depok, …………………………… / 20…

Dosen Pembimbing, Kepala Program Studi,

Indah Sri W, S.SiT., M.Kes. Eka Bati W, S.SiT., M.Kes.


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Pelayanan Kesehatan pada Lansia


Sub pokok bahasan : Pemenuhan Gizi Seimbang Pada Lansia
Sasaran : Lansia >50tahun
Waktu : 60 menit
Hari/ tanggal : Senin, 27 Maret 2023
Tempat : Posyandu Lansia “Anggrek Putih”
Rw.I Kelurahan Harjamukti,
Cimanggis, Depok
Penyuluh : Bita Kumalasari

A. LATAR BELAKANG
Lanjut usia (Lansia) secara definisi adalah Proses
menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan
struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat
bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan
memperbaiki kerusakan yang diderita.

Lansia merupakan sebuah siklus hidup manusia yang


hampir pasti akan dialami setiap orang. Lansia
dimasukkan ke dalam kelompok rentan gizi, meskipun
tidak ada hubungannya dengan pertumbuhan badan, namun
sebaliknya sudah terjadi evolusi dan degenerasi
jaringan sel-selnya. Meskipun secara alamiah terjadi
penurunan fungsi berbagai organ, tetapi tidak harus
menimbulkan penyakit, oleh karenanya lanjut usia itu
harus sehat. Proses menua sangat individual dan
berbeda perkembangannya pada tiap orang, karena
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor eksternal yang mempengaruhi proses menua
adalah Asupan makan, pendidikan, sosial budaya,
penyakit infeksi/degenerative, hygiene sanitasi
lingkungan, ekonomi dan dukungan keluarga, kemunduran
psikologis seperti sindroma lepas jabatan, perasaan
sedih dan sendiri/kesepian.

Lansia di Indonesia banyak yang mengalami gangguan


pemenuhan gizi yang mengalami gizi kurang (IMT 16,5-
18,49) sebanyak 31 dan gizi lebih banyak 1,8.
Pengasuhan gizi mungkin memiliki efek positif pada
asupan energy dan zat gizi yang lain serta kualitas
hidup penduduk lansia dan lansia yang menderita
malnutrisi. (Indraswari, Thaha dan Jafar, 2012).

Asupan makan sangat mempengaruhi proses menua karena


seluruh aktifitas sel atau metabolisme dalam tubuh
memerlukan zat-zat gizi yang cukup. Sedangkan faktor
internal yang mempengaruhi proses menua adalah
perubahan Biologis, yang pada akhirnya juga dapat
mempengaruhi status gizi.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti pertemuan ini lansia dapat memahami
dan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang agar
kesehatan tetap terjaga.
C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Pada akhir pertemuan lansia dapat :
1. Menjelaskan pengertian gizi seimbang
2. Menyebutkan tujuan mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
3. Menyebutkan manfaat mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang pada lansia
4. Menjelaskan tentang beberapa masalah kesehatan pada
lansia akibat tidak mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
5. Menyebutkan apa saja makanan yang mengandung gizi
seimbang pada lansia

D. MATERI ( terlampir )
1. Pengertian gizi seimbang
2. Tujuan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang
3. Masalah kesehatan jika lansia tidak mengkonsumsi
makanan dengan gizi seimbang
4. Kapan waktu dan takaran porsi dalam mengkonsumsi
makanan dengan gizi seimbang
5. Makanan yang mengandung gizi seimbang yang harus
dikonsumsi

E. METODE
Ceramah
Tanya jawab
Kuis
F. MEDIA
Power Point
Peraga bahan makanan (Food Model)

G. SUSUNAN KEGIATAN
NO MATERI KEGIATAN KEGIATAN PESERTA
• Membuka pertemuan • Menjawab salam
dengan salam. • Mendengarkan
• Menjelaskan tujuan • Memperhatikan
umum dan khusus
pertemuan kali ini
• Menyampaikan
Pembukaan kontrak waktu yang
1
(5 Menit) akan digunakan dan
mendiskusikan
dengan peserta.
• Memberikan
gambaran yang akan
disampaikan hari
ini.

• Menjelaskan • Menyimak
pengertian gizi • Memperhatikan
seimbang
Proses
2 • Menyebutkan tujuan
(30 Menit)
mengkonsumsi
makanan dengan
gizi seimbang
• Menjelaskan
tentang beberapa
masalah kesehatan
pada lansia akibat
tidak mengkonsumsi
makanan dengan
gizi seimbang
• Menyebutkan
manfaat
mengkonsumsi
makanan dengan
gizi seimbang pada
lansia
• Menyebutkan dan
memperagakan apa
saja makanan yang
mengandung gizi
seimbang pada
lansia
• Memberikan • Menjawab
pertanyaan kepada pertanyaan
peserta secara • Memberi feedback
lisan dan
Evaluasi
3 bergantian
(20 Menit)
• Mengulang secara
simultan materi
yang telah
disampaikan
• Pemberian reward
untuk yang bisa
menjawab
pertanyaan dan
mengulang secara
simultan materi
dengan baik
• Penyuluh • Menjawab salam
memberikan ucapan
terimakasih atas
partisipasi kepada
Penutup
4 lansia yang
(5 Menit)
menjadi peserta
penyuluhan
• Mengucapkan salam
penutup

H. EVALUASI
Waktu untuk memulai acara, persiapan alat, persiapan
media, kelengkapan jumlah lansia, kelengkapan hadiah
yang akan disediakan
1. Evaluasi proses bagaimana berlangsungnya proses
penyuluhan, ada hambatan atau tidak, keaktifan
peserta saat proses penyuluhan, tanya jawab bisa
hidup atau tidak
2. Evaluasi hasil
Dengan memberikan pertanyaan secara lisan
berbentuk pertanyaan esai / terbuka sebanyak 5
pertanyaan. Lansia mampu mengingat dan mereview
kembali materi secara simultan

I. REFERENSI
Bkkbn.go.id, (2022),Gizi Untuk Meningkatkan Daya
Tahan Lansia,
https://golantang.bkkbn.go.id/gizi-untuk-
meningkatkan-daya-tahan-tubuh-lansia

Kemkes.go.id, (2023), Gizi Seimbang Untuk Lansia,


https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2189/gizi-
seimbang-untuk-lansia

Kemkes.go.id, (2022), Masalah Gizi pada Lansia dan


Cara Mengatasinya,
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1226/masala
h-gizi-pada-lansia-dan-cara-mengatasinya

Fredy Akbar K, Idawati Ambo Hamsah, Ayuni Muspiati


M, (2020), Gambaran Nutrisi Lansia di Banua Baru,
Jurnal ilmiah Kesehatan Sandi Husada,
http://journal.lldikti9.id/CER/index
LAMPIRAN

A.MATERI
I. PENGERTIAN GIZI SEIMBANG
Gizi adalah zat makanan pokok yang diperlukan
bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Gizi
seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis
kelamin, umur dan status kesehatan.

Pola makan yang tidak bergizi seimbang beresiko


menyebabkan kekurangan gizi seperti anemia dan
berat badan kurang, dapat pula terjadi gizi
berlebih (obesitas) yang dapat beresiko
terjadinya penyakit degeneratif seperti
hipertensi, penyakit jantung koroner dan
diabetes melitus.

II. TUJUAN MENGKONSUMSI GIZI SEIMBANG


Pemenuhan gizi seimbang pada lansia adalah untuk
menjaga kesehatan secara keseluruhan. Kecukupan
nutrisi dapat menjaga sistem imunitas orang tua
untuk melawan racun penyebab penyakit serta
mengurangi berbagai risiko penyakit. Kebutuhan
nutrisi juga menjaga berat badan seimbang
lansia.
Lanjut usia memerlukan Asupan Gizi yang cukup
dan seimbang untuk mempertahankan Status Gizi
yang optimal serta untuk mencegah atau
mengurangi risiko penyakit degeneratif dan
kekurangan gizi (Malnutrisi).

III. MASALAH KESEHATAN LANSIA


a. Pengurangan massa otot antara 1-2
pertahun dimulai usia 30 tahun, sebaliknya
bertambahnya massa lemak (jaringan adipose)
sebesar 0,5-1,5 pertahun sejak usia 30
tahun. Menurunkan jumlah cairan tubuh,
kulit terlihat mengerut dan kering, wajah
berkeriput dengan garis-garis yang menetap,
dan terlihat kurus.
b. Gangguan indera perasa, penciuman,
pendengaran, penglihatan dan perabaan.
Menurunnya fungsi indera perasa berkaitan
dengan kekurangan kadar zink yang
menyebabkan berkurangnya nafsu makan pada
lansia. Sensitifitas terhadap rasa manis
dan asin biasanya berkurang, ini
menyebabkan Lansia senang makan yang manis
dan asin.
c. Katarak pada lanjut usia sering dihubungkan
dengan kekurangan Vitamin A, C dan Asam
Folat.
d. Gigi geligi yang tanggal dan tidak lengkap,
menyebabkan gangguan fungsi mengunyah yang
mengakibatkan kurangnya asupan makanan,
sehingga pada akhirnya terjadi penurunan
berat badan.
e. Cairan saluran cerna dan enzim-enzim
pencernaan berkurang, Nafsu makan dan
kemampuan penyerapan zat-zat gizi terutama
lemak dan Kalsium juga menurun. Menurunnya
sekresi air ludah mengurangi kemampuan
mengunyah dan menelan makanan. Penurunan
Asam lambung menyebabkan rasa lapar juga
menurun. Pada lambung, faktor yang
berpengaruh terhadap penyerapan vitamin B12
juga berkurang, sehingga dapat menyebabkan
Anemia.
f. Penurunan mobilitas usus, meyebabkan
gangguan pada saluran pencernaan seperti
perut kembung, nyeri perut dan susah buang
air besar atau sembelit. Hal ini juga dapat
menyebabkan menurunnya nafsu makan dan
terjadinya wasir.
g. Penurunan kemampuan Motorik, menyebabkan
Lansia mengalami kesulitan untuk makan.
h. Terjadinya penurunan fungsi sel otak,
menyebabkan penurunan daya ingat jangka
pendek, melambatnya proses informasi, yang
dapat mengakibatkan kesulitan dalam
melakukan aktifitas sehari-hari
(Demensia/Pikun).
i. Kapasitas Ginjal untuk mengeluarkan air
dalam jumlah besar juga berkurang, sehingga
dapat terjadi pengenceran Natrium. Selain
itu pengeluaran urine diluar kesadaran
(incontinensia urine) menyebabkan lansia
sering mengurangi minum, sehingga dapat
menyebabkan Dehidrasi.

IV. TAKARAN MAKAN (ISI PIRINGKU)


a. Buah dan sayur sebanyak lima porsi per hari.
Atau, bisa dibagi menjadi 150-250 gram buah
per hari dan 200-350 gram sayur per hari.
Biasanya, pilihan buah untuk lansia
teksturnya lembek dan rasanya tidak asam,
contohnya pepaya, pisang, buah naga, atau
alpukat. Sementara pilihan sayuran untuk
lansia meliputi labu, bayam, kangkung,
oyong, timun, wortel, brokoli, selada, dan
sayuran hijau lainnya.
b. Penggunaan minyak sebanyak 5 sendok teh.
Batasi penggunaan gula hanya 4 sendok makan
dan garam hanya 1 sendok teh. Untuk
penggunaan gula dan garam, karena lansia
rentan hipertensi atau diabetes.
c. Makanan pokok yang menjadi sumber
karbohidrat dapat membantu lansia untuk
aktif bergerak. Sebagai contoh makanan
pokok dapat berupa beras, gandum, jagung,
singkong, sagu, kentang, talas, sukun,
bihun, dan mie. Porsinya sebanyak 150-300
gram per hari. Jumlah ini bisa dibagi
menjadi tiga, Misalnya makan pagi cukup
mengambil nasi sebanyak 100 gram atau satu
centong nasi.
d. Makanan sumber protein dalam menu makan
lansia, di antaranya ayam, ikan, daging,
hati sapi, hati ayam, telur, tahu, oncom,
dan tempe, sebesar 150-200 gram per hari.
Susu atau produk susu tanpa lemak, seperti
keju dan yogurt 3 gelas per hari.

V. WAKTU / JADWAL MAKAN


a. Sarapan dengan telur rebus satu butir,
tomat 1 buah sedang yang dihaluskan, dan 1
potong pepaya berukuran sedang.
b. 1 buah pisang untuk camilan pagi.
c. Makan siang siapkan nasi 1 gelas (150 gram),
tempe goreng 1 potong, semangkuk kecil
sayur bayam, dan 1 ekor ikan (bandeng,
tongkol, atau ikan kembung) ukuran sedang.
d. Jagung, singkong, atau ubi rebus ukuran
sedang untuk camilan siang.
e. Untuk makan malam, nasi putih atau nasi
merah seukuran 3/4 gelas atau setara dengan
100 gram. Kemudian, lengkapi dengan tahu
bacem 1 potong, sayur asem 1 mangkuk kecil,
ayam panggang 1 potong, dan satu buah jeruk
manis.
f. 1 gelas susu rendah lemak ukuran 150-200 ml
untuk camilan malam hari.

B. LEMBAR SOAL
1. Jelaskan secara singkat pengertian dari gizi
seimbang ?
2. Apa saja tujuan lansia harus makan dengan gizi
seimbang ?
3. Apa saja masalah lansia jika tidak makan dengan
gizi seimbang ?
4. Berikan contoh jadwal makan lansia sehat !
5. Sebutkan saja isi piringku !

C. JAWABAN
1. Gizi adalah zat makanan pokok yang diperlukan
bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Gizi
seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis
kelamin, umur dan status kesehatan.
2. Mencegah atau mengurangi risiko penyakit
degeneratif, menjaga berat badan seimbang dan
mencegah kekurangan gizi (Malnutrisi).
3. - Kulit terlihat mengerut dan kering, wajah
berkeriput dengan garis-garis yang menetap,
dan terlihat kurus.
- Kurang nafsu makan
- Katarak
- Gigi tanggal
- Sembelit
- Anemia
- Pikun
4. Jadwal dan porsi makan lansia sehat :
a. Sarapan dengan telur rebus satu butir,
tomat 1 buah sedang yang dihaluskan, dan 1
potong pepaya berukuran sedang.
b. 1 buah pisang untuk camilan pagi.
c. Makan siang siapkan nasi 1 gelas (150 gram),
tempe goreng 1 potong, semangkuk kecil
sayur bayam, dan 1 ekor ikan (bandeng,
tongkol, atau ikan kembung) ukuran sedang.
d. Jagung, singkong, atau ubi rebus ukuran
sedang untuk camilan siang.
e. Untuk makan malam, nasi putih atau nasi
merah seukuran 3/4 gelas atau setara dengan
100 gram. Kemudian, lengkapi dengan tahu
bacem 1 potong, sayur asem 1 mangkuk kecil,
ayam panggang 1 potong, dan satu buah jeruk
manis.
f. 1 gelas susu rendah lemak ukuran 150-200 ml
untuk camilan malam hari.
5. Isi Piringku
a. Buah dan sayur sebanyak lima porsi per hari.
Atau, bisa dibagi menjadi 150-250 gram buah
per hari dan 200-350 gram sayur per hari.
Biasanya, pilihan buah untuk lansia
teksturnya lembek dan rasanya tidak asam,
contohnya pepaya, pisang, buah naga, atau
alpukat. Sementara pilihan sayuran untuk
lansia meliputi labu, bayam, kangkung,
oyong, timun, wortel, brokoli, selada, dan
sayuran hijau lainnya.
b. Penggunaan minyak sebanyak 5 sendok teh.
Batasi penggunaan gula hanya 4 sendok makan
dan garam hanya 1 sendok teh. Untuk
penggunaan gula dan garam, karena lansia
rentan hipertensi atau diabetes.
c. Makanan pokok yang menjadi sumber
karbohidrat dapat membantu lansia untuk
aktif bergerak. Sebagai contoh makanan
pokok dapat berupa beras, gandum, jagung,
singkong, sagu, kentang, talas, sukun,
bihun, dan mie. Porsinya sebanyak 150-300
gram per hari. Jumlah ini bisa dibagi
menjadi tiga, Misalnya makan pagi cukup
mengambil nasi sebanyak 100 gram atau satu
centong nasi.
d. Makanan sumber protein dalam menu makan
lansia, di antaranya ayam, ikan, daging,
hati sapi, hati ayam, telur, tahu, oncom,
dan tempe, sebesar 150-200 gram per hari.
Susu atau produk susu tanpa lemak, seperti
keju dan yogurt 3 gelas per hari.
D.ALAT PERAGA
DAFTAR HADIR PENYULUHAN
Hari/ Tanggal :
Tema :

NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN

Gedung Atlanta Lt. 6 No. 28 Jl. Margonda Raya Pondok Cina-Depok 16424 Jawa Barat
Jl. Raya Lenteng Agung Rukan Tanjung Mas Raya Blok B1 No.7
Kel. Tanjung Barat Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan
Telp : (021) 27801509 / 27801261 / 27801235
Fax : (021) 27801529
Email : [email protected]
Website : www.khj.ac.id

Anda mungkin juga menyukai