Tugas 1
Tugas 1
Tugas 1
TUGAS 1
I. Ilmu pemerintahan pada awalnya belum diakui sebagai ilmu mandiri, sehingga secara
keilmuan seringkali dipertanyakan kebenarannya.
II. Ilmu yang benar adalah ilmu yang diperoleh melalui penelitian dengan menggunakan
metode ilmiah. Terdapat dua pandangan tentang metode ilmiah yaitu pandangan rasionalisme
dan pandangan empirisisme.
JAWABAN :
Nomor I
1. Menurut saya, hal tersebut sudah menjadi filsafat yang dalam artinya filsafat dianggap
sebagaisesuatu yang bermula dari pertanyaan dan berakhir dengan pertanyaan (Keraf dan
Mikhael,2001:6-7). Dalam sudut panfang filsafat ilmu, hakikat sebuah ilmu dapat dilihat
dari tiga hal yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologiilmu bersangkutan.
a. Ontologi ilmu pemrintahan berbicara mengenai hakikat ilmu pemerintahan yang
dikaji.
b. Epistemologi ilmu pemerintahan berbicara mengenai bagimana caranya memperoleh
pengetahuan yang benar dari ilmu pengetahuan.
c. Aksiologi ilmu pemerintahan berbicara mengenai mengapa ilmu itu ada serta
nilaikegunaannya bagi kehidupan manusia.
Nomor II
1. Rasionalisme
Secara etimologis Rasionalisme berasal dari kata bahasa Inggris rationalism. Kata ini
berakar dari kata bahasa Latin ratio yang berarti “akal”. Menurut A.R. Lacey bahwa
berdasarkan akar katanya Rasionalisme adalah sebuah pandangan yang berpegangan
bahwa akal merupakan sumber bagi pengetahuan dan pembenaran. Rasionalisme
merupakan faham atau aliran atau ajaran yang berdasarkan ratio, ide-ide yang masuk akal.
Selain itu, tidak ada sumber kebenaran yang hakiki. Rasionalisme adalah paham yang
menekankan pemikiran sebagai sumber utama pengetahuan dan pemegang otoritas
terakhir bagi penentuan kebenaran . Menurut para penganut aliran Rasionalisme, manusia
dengan akalnya memiliki kemampuan untuk mengetahui struktur dasar alam semesta
secara apriori. Maksudnya bahwa pengetahuan diperoleh tanpa melalui pengalaman
inderawi atau dengan kata lain Rasionalisme menyatakan bahwa sumber pengetahuan
manusia adalah akal atau ide . Akal bahkan dianggap dapat menemukan kebenaran
sekalipun belum didukung oleh fakta empiris. Aliran Rasionalisme ini menyatakan bahwa
akal adalah dasar kepastian pengetahuan. Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur
dengan akal. Manusia memperoleh pengetahuan melalui kegiatan menangkap objek .
Rasionalisme mengidealkan cara kerja deduktif dalam memperoleh ilmu pengetahuan.
Pengetahuan manusia tentang dunia merupakan hasil deduksi dari kebenaran-kebenaran
apriori yang diketahui secara jernih dan gamblang oleh akal. Tokoh utama yang
memperkenalkan faham Rasionalisme adalah filsuf Perancis yang kemudian dikenal
sebagai “bapak filsafat modern” yaitu Rene Descartes (1596-1650). Orisinalitas pemikiran
Descartes terletak pada idenya tentang kesangsian (dubium methodicum), untuk
memperoleh kebenaran yang tak tergoyahkan. Descartes mengklaim dirinya telah
menemukan filsafat yang sangat tajam dan kritis, yaitu metode yang dimulai dengan
menyangsikan segala-galanya. Akhir dari kesangsian metodis tersebut adalah kebenaran
yang tak dapat disangsikan lagi oleh Descartes, yaitu “aku yang berfikir.” Dari proses
kesangsian Descartes yang konon memerlukan waktu seminggu penuh berdiam diri di
kamar, muncullah diktumnya yang terkenal “cogito ergo sum: aku perfikir maka aku ada.”
Empirisme
Istilah “empirisme” berasal dari bahasa Yunani “empeira” yang berarti pengalaman.
Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan
berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah
membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan. Kaum empirisme menolak
gagasan kaum Rasionalisme yang dipelopori oleh Descartes. Bagi penganut aliran
Empirisme, pengalaman inderawi adalah satu-satunya sumber dan penjamin kepastian
kebenaran pengetahuan manusia. Karena sumber pengetahuan adalah pengalaman, maka
metode yang diajukan adalah kaum empiris adalah metode pengamatan induktif.
2. Pandangan yang mana yang dapat digunakan agar memperoleh ilmu pengetahuan yang
benar diuji keakuratannya dengan memenuhi tiga aspek dasar ilmu yaitu ontologi (objek
pengetahuan), epistemologi (cara memperoleh pengetahuan), dan aksiologi (nilai guna
ilmu pengetahuan). Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara epistemologis terdapat dua
paham mengenai sumber ilmu pengetahuan yaitu, rasionalisme dan empirisme.
Rasionalisme meyakini bahwa rasio adalah sumber utama pengetahuan dan emepirisme
meyakini hanya pengalaman inderawi yang membawa pengetahuan yang benar. Keduanya
memiliki peran yang besar dalam pemkembangan ilmu hingga mencapai peradaban
manusia yang kritis serta mampu bertahan sebagai identitas unggul di alam semesta ini.
SUMBER:
BMP IPEM 4407 / Metodologi Ilmu Pemerintahan