URAIAN SINGKAT PEKERJAAN Konstruksi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

URAIAN SINGKAT PEKERJAAN

PEMBANGUNAN RUMAH SINGGAH KELUARGA PASIEN + FASILITAS RUANGAN

URAIAN SINGKAT PEKERJAAN

I. URAIAN UMUM
1.1. PEKERJAAN
a. Pekerjaan ini adalah meliputi Pekerjaan Pembangunan Rumah Singgah Keluarga Pasien + Fasilitas
Ruangan
Seluruh Indonesia;
b. Istilah ‘Pekerjaan’ mencakup penyediaan semua tenaga kerja (tenaga ahli, tukang,Buruh dan lainnya),bahan
bangunan dan peralatan/ perlengkapan yang Diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan termaksud;
c. Pekerjaan harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS, Gambar-Gambar Rencana, Berita
Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan serta Addendum yang disampaikan selama pelaksanaan.

1.2. BATASAN / PERATURAN


Dalam melaksanakan pekerjaannya Kontraktor harus tunduk kepada :
a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Jasa Konsultasi No. 07/PRT/M/2011
tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Jasa Konsultasi No. 11/PRT/M/2013 tentang
Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 45/PRT/2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
g. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung;
h. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis
Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan;
i. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
j. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Manajemen
Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan;

k. Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen Permukiman dan Prasarana
Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang Petunjuk Teknis Rencana Tindakan Darurat Kebakaran pada
Bangunan Gedung;
l. Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56);
m. PeraturanBetonBertulang Indonesia 1971 (PBI 1971);
n. PeraturanUmumBahanNasional (PUBI 982);
o. Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja);
URAIAN SINGKAT PEKERJAAN
PEMBANGUNAN RUMAH SINGGAH KELUARGA PASIEN + FASILITAS RUANGAN

p. Peraturan-peraturan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja);


q. SKSNI T-15-1991-03;
r. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI);
s. AlgemeneeVoorwarden (AV);
t. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung SNI 1726-2002;
u. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI T-15-1991-03 dan
SNI 03-XXXX-2002;
v. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung SNI 03-1729-2002;
w. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung, SKBI -1.3.53.1987;

1.3. DOKUMEN KONTRAK


a. Dokumen Kontrak yang harus dipatuhi oleh Kontraktor terdiri atas:
• Surat Perjanjian Pekerjaan;
• Surat PenawaranHarga dan PerincianPenawaran;
• Gambar-GambarKerja/Pelaksanaan;
• Rencana Kerja dan Syarat-syarat;
• Addendum yang disampaikan oleh Pengawas Lapangan selama masa pelaksanaan.
b. Kontraktor wajib untuk meneliti gambar-gambar, RKS dan dokumen kontrak lainnya yang berhubungan.
Apabila terdapat perbedaan/ketidaksesuaian antara RKS dan gambar-gambar pelaksanaan, atau antara
gambar satu dengan lainnya, Kontraktor wajib untuk memberitahukan/melaporkannya kepada
Pengawas Lapangan.
Persyaratan teknik pada gambar dan RKS yang harus diikuti adalah:
1. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan gambar detail, maka gambar detail yang
diikuti.
2. Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan angka yang diikuti,
kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang jelas akan menyebabkan
ketidaksempurnaan/ketidaksesuaian konstruksi, harus mendapatkan keputusan Konsultan
Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas lebih dahulu.

3. Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang diikuti kecuali bila hal tersebut
terjadi karena kesalahan penulisan, yang jelas mengakibatkan kerusakan/kelemahan
konstruksi, harus mendapatkan keputusan Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas.
4. RKS dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar menyebutkan lengkap sedang
RKS tidak, maka gambar yang harus diikuti demikian juga sebaliknya.
5. Yang dimaksud dengan RKS dan gambar di atas adalah RKS dan gambar setelah mendapatkan
perubahan/penyempurnaandidalam berita acara penjelasan pekerjaan.
c. Bila akibat kekurangtelitian Kontraktor dalam melakukan pelaksanan pekerjaan, terjadi
ketidaksempurnaan konstruksi atau kegagalan struktur bangunan, maka Kontraktor Pelaksana harus
melaksanakan pembongkaran terhadap konstruksi yang sudah dilaksanakan tersebut dan
memperbaiki/melaksanakannya kembali setelah memperoleh keputusan Konsultan Manajemen
Konstruksi/Konsultan Pengawas tanpa ganti rugi apapun dari pihak-pihak lain.
II. LINGKUP PEKERJAAN
2.1. KETERANGAN UMUM
1. Pekerjaan Pembangunan Rumah Singgah Keluarga Pasien + Fasilitas Ruangan dan Rumah Singgah Keluarga
Pasien + Fasilitas Ruangan , secara umum meliputi pekerjaan standar maupun non standar.
2. Secara teknis, pekerjaan ini mencakup keseluruhan proses pembangunan dari persiapan sampai dengan
pembersihan/ pemberesan halaman, dan dilanjutkan dengan masa pemeliharaan seperti yang ditentukan,
mencakup finishing;
a. Pekerjaan Persiapan / Pembersihan;
b. Pekerjaan Tanah Dan Pondasi
c. Pekerjaan Plesteran Dan Dinding;
d. Pekerjaan Beton;
e. Pekerjaan Lantai;
f. Pekerjaan Atap.
g. Pekerjaan Plafon.
h. Pekerjaan Kusen Dan Penggantung
i. Pekerjaan Listrik
j. Pekerjaan Sanitair
k. Pekerjaan Pengecatan
2.2. LOKASI PEKERJAAN
Desa Marabose Kec. Bacan, Kab. Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara.
2.3. SUMBER PEMBIAYAAN
Pekerjaan ini dibiayai melalui DIPA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN
PEMUKIMAN Bidang TATA KOTA, SBSN TA. 2023 dengan Nomor : Kode RUP-
39667325.
2.4. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEMELIHARAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini 150 (seratus Lima puluh) hari kalender dengan
masa pemeliharaan 120 (seratus Dua puluh) hari kalender sejak serah terima pekerjaan
pertama (PHO).
2.5. PERSYARATAN KUALIFIKASI DAN TEKNIS CALON

PENYEDIA PERSYARATAN KUALIFIKASI

1) Memiliki Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi kualifikasi Kecil,yang masih berlaku dan
diterbitkan oleh instansi yang berwenang KBLI 41019 (Jasa Pelaksana Konstruksi Gedung
Lainnya);
2) Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) BG009 (Jasa Pelaksana Konstruksi Gedung
Lainnya);
3) Akta Pendirian Perusahaan (CV/PT) beserta Perubahannya;
4) Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana;
5) Tidak masuk Daftar Hitam baik untuk salah satu dan/atau semua pengurus dan untuk badan
usahanya dan/atau tidak pernah wanprestasi pengalaman kerja sebelumnya;
6) Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) Pekerjaan Konstruksi dalam kurun waktu
4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah atau swasta termasuk
pengalaman subkontrak
7) Memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP)
8) Nomor NPWP dengan status keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil Konfirmasi
Status Wajib Pajak Valid

PERSYARATAN TEKNIS

1) Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama untuk pelaksanaan pekerjaan, yaitu:

KAPASITAS
NO NAMA ALAT JUMLAH ATAU OUT PUT STATUS
MINIMAL KEPEMILIKAN

1 Dump Truk 1 Unit 3 ton Milik Sendiri/Sewa

2 Beton Molen 1 Unit 0,8 m3 Milik Sendiri/Sewa

3 Peralatan Tukang 1 Unit Campuran Milik Sendiri/Sewa


kayu

2) Memiliki kemampuan menyediakan personel manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan, yaitu:

POSISI SERTIFIKAT
NO JABATAN JUMLAH PENGALAMAN
KOMPETENSI
MINIMAL

1 Ahli K3 Konstruksi 1 Orang 2 Tahun Pekerjaan Ahli K3 Konstruksi (603)


Bangunan Gedung
S1 Tehnik Sederajat

2 Pelaksana 1 Orang 2 Tahun Pekerjaan Pelaksan Bangunan


Bangunan Gedung Gedung/Pekerjaan Gedung
SMA/SMK Sederajat

3) RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK):


Peserta menyampaikan rencana keselamatan konstruksi sesuai tabel jenis pekerjaan dan
identifikasi bahayanya di bawah ini :

NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA


1 Pekerjaan Beton • Tertimpa material beton
• Iritasi pada kulit oleh semen
• Terpeleset atau terjatuh dari ketinggian
• Terkena peralatan ready mix/beton molen
• Terluka akibat penggunaan peralatan
kerja yang tidak hati- hati

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PEMUKIMAN
KABUPATEN HALMAHERA SELATAN

Muksin Bendar, ST. M.Eng


NIP: 197210182002121003