Pedoman Pelayanan Kia
Pedoman Pelayanan Kia
Pedoman Pelayanan Kia
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara nasional akses masyarakat kita terhadap pelayanan kesehatan ibu
cenderung semakin membaik. Dimana tren Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia saat ini telah berhasil di turunkan dari 390/100.000 kelahiran hidup
menjadi 359/100.000 kelahiran hidup (data SDKI tahun 2012).
Selain itu masih terdapat masalah dalam penggunaan kontrasepsi menurut
data SDKI Tahun 2012, angka unmet-need 11,4%. Kondisi ini merupakan salah
faktor penyebab terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi yang tidak
aman, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kesakitan dan kematian ibu.
Upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi dapat dilakukan dengan
meningkatkan cakupan dan kwalitas pelayanan kesehatan ibu ,bayi dan anak
balita, meningkatkan status gizi masyarakat serta pencegahan dan
penanggulangn penyakit menular masih menjadi prioritas utama.
Untuk meningkatkan status kesehatan ibu, Puskesmas dan jaringannya
serta rumah sakit rujukan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan ibu dan
anak, baik yang bersifat promotif, preventif, maupun kuratif dan rehabilitasi.
Upaya tersebut berupa pelayanan kesehatan ibu hamil, bayi, anak, nifas,
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, penangganan komplikasi,
pelayanan konseling KB, dan kesehatan reproduksi.
Salah satu strategi utama Departemen Kesehatan dalam mencapai
misinya membuat rakyat sehat adalah meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pelayanan yang berkualitas harus
dilaksanakan oleh semua jajaran pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun
swasta. Dengan pelayanan yang berkualitas dampak terhadap perbaikan derajat
kesehatan masyarakat akan lebih dirasakan, masyarakat akan lebih berminat
untuk memanfaatkan sarana yang ada sehingga sekaligus dapat meningkatkan
efisiensi pelayanan kesehatan.
Kebijakan yang ada tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu
dan anak –KB di Puskesmas menjadi program utama. Oleh karena itu pelayanan
kesehatan ibu anak-KB perlu ditata kembali dan ditingkatkan upaya pelayananya
sehingga diperoleh suatu pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Demikian pula pelayanan kesehatan ibu anak dan KB di Puskesmas -
berupaya untuk mengikuti arahan dari Departemen KesehatanStandar Pelayanan
Kesehatan ibu anak - KB di Puskesmas - mengacu dari Standar Pelayanan
Kesehatan Departemen Kesehatan, adalah sesuatu yang perlu ditetapkan agar
kualitas pelayanan kesehatan yang diharapkan dapat tercapai.
1
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan Ibu Anak – KB di Puskesmas yang
aman, bermanfaat bermutu,berkesinambungan dan dapat dipertanggung
jawabkan.
2. Tersedianya standar penyelenggaraan pelayanan KIA-KB di Puskesmas -.
C. SASARAN PEDOMAN
Standart ini disusun untuk digunakan bagi tenaga pelaksana pelayanan
KIA-KB di Puskesmas -.
D. RUANG LINGKUP PEDOMAN
Adapun ruang lingkup pelayanan KIA-KB di Puskesmas - meliputi :
1. Pelayanan KIA-KB di dalam Puskesmas
2. Pelayanan KIA-KB di Luar Gedung
E. BATASAN OPERASIONAL
a. Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
untuk ibu selama masa kehamilanya dilaksanakan sesui standart antenatal
yg di tetepkan dalam Standart Pelayanan Kebidanan (SPK).
b. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan
persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten.
c. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatansesuai
standart pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga
kesehatan.
d. Pelayanan Kesehatan Neonatus adalah pelayan kesehatan sesuai
standart yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada
neonatus sedikitnya 3 kali selama periode 0-28 hari setelah lahir, baik
difasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah.
e. Deteksi dini kehamilan dengan faktor resiko adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor resiko dan
komplikasi kebidanan.
f. Penanganankomplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu dengan
komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif sesuai standar
oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.
g. Pelayanan neonatal dengan komplikasi adalah Penanganan neonatus
dengan penyakit dan kelainan dan kelainan yang dapat menyebabkan
kesakitan, kecacatan dan kematian oleh dokter/bidan/perawat terlatih di
polindes, puskesmas, puskesmas PONED, rumah bersalin danrumah sakit
pemerintah/swasta.
h. Pelayanan Kesehatan Bayi adalah pelayanan kesehatansesuai standar
yang diberikan olah tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama
periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir
2
i. Pelayanan Kesehatan Anak Balita adalah pelayanan kesehatan anak
balita(12-59 bulan) sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan
minimal 8 kali setahun,pemantauan kembangan minimal 2x setahun dan
pemberian vitamin A 2x setahun
j. Pelayanan KB berkwalitas adalah Pelayanan KBsesuai standar dengan
menghormati hak individu dalam merencanakan kehamilan sehingga
diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kematian ibu dan
menurunkan tingkat fertilitas (kesuburan).
k. Kegiatan klas ibu Hamil adalah Merupakan sarana untuk belajarkelompok
tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan
meningkatkanpengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, dan perawatan bayi baru lahir,melalui praktek
dengan menggunakan buku KIA.
l. Kegiatan Kelas Balita adalah Klas dimana para ibu yang mempunyai anak
berusia antara 0-sampai 5 tahun secara bersamam-sam berdiskusi, tukar
pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhanpelayanan kesehatan, gizi
dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh fasilitator,
dalam hal ini yangdigunakan Buku KIA.
m. Rekam Medik adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
identitaspasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
kepada pasien disarana kesehatan
n. Persetujuan Tindakan Medik adalah persetujuan yang diberikan oleh
pasien atau keluarganya yang sah secara hukum, atas dasar penjelasan
mengenai tindakan media yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut
o. Kegiatan klas unmet need adalah Merupakan sarana untuk
belajarkelompok tentang pemenuhan kebutuhan pemakaian alat kontrasepsi
dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkanpengetahuan dan
wawasan pasangan usia subur mengenai penggunaan alat kontrasepsi
sesuai dengan indikasi.
3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Penanggungjawab program KIA-KB di Puskesmas - adalah bidan koordinator.
Pelayanan sesuai dengan jam dinas dan bilamana diperlukan dapat bekerja
diluar jam dinas dalam rangka koordinasi dan komunikasi dengan lintas program
dan lintas sektor terkait.
4
C. JADWAL KEGIATAN
A. Pelayanan KB di dalam
Gedung
1 Pelayanan konseling √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 Pelayanan kesehatan ibu
hamil √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B. Pelayanan KB di luar
Gedung
Pelayanan Tumbuh Kembang
1 balita (di Posyandu) √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 Supervisi Fasilitatif √ √
8 Penyuluhan IVA/IMS/KB √ √ √ √ √ √
9 Pendataan Sasaran ( KIA-KB) √
5
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANGAN
Ruangan KIA-KB Puskesmas - :
Ukuran Ruang pelayanan Ibu Hamil, KB 3,5 m x 3,5 m
Ukuran Ruang persalinan 3,5 m x 5 m
Ukuran Ruangan periksa anak 3,5mx 3,5 m
Setiap ruangan mempunyai ventilasi, penerangan / pencahayaan yang cukup
Tersedia air mengalir,listrik,pengolahan limbah dan sanitasi yang baik.
Dapat diakses oleh pasien berkebutuhan khusus (cacat)
Denah Ruang KIA-KB
Tempat tidur
wastafel
lemar meja
i
lem meja
ari
pintuc
Papan informasi
Denah RB
Kamar
Ginek Bed Mandi/VC
Sterili
sator
Bed by Meja
Resusitasi
Lemari
Pintu Lemari
6
B. STANDAR FASILITAS
Sesuai Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 dan Permenkes Nomor 15
Tahun 2013 tentang standar peralatan untuk ruang KIA-KB di Puskesmas
Adapun peralatan yang tersedia di Puskesmas - adalah sebagai berikut :
Ruangan KIA-KB
yan
N Stand g
Jenis peralatan
o ar ters
edia
I Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu
1
1
1 ½ Klem Korcker bua
buah
h
3
2 Anuskop -
buah
1
Bak instrumen dengan
3 1buah bua
tutup
h
1
Baki logam tempat alat
4 1buah bua
steril bertutup
h
1
5 Doppler 1buah bua
h
1
6 Gunting Benang 1buah bua
h
1
7 Gunting Verban 1buah bua
h
1
8 Kocher Tang 1buah bua
h
1
9 Mangkok untuk Larutan 1buah bua
h
1
1
Meja Instrumen Alat 1buah bua
0
h
1
1 Meja periksa Ginekologi
1buah bua
1 dan kursi periksa
h
1
1
Palu Refleks 1buah bua
2
h
1
1
Pen Lancet 1buah bua
3
h
1
1
Pincet Anatomi Panjang 1buah bua
4
h
1
1
Pincet Anatomi Pendek 1buah bua
5
h
1
1
Pincet Bedah 1buah bua
6
h
1 Silinder Korentang Steril 1buah 1
7
bua
7
h
1
Sonde Mulut 1buah -
8
3
1
Spikulum Vagina Besar 3buah bua
9
h
2
2
Spikulum Vagina Kecil 2buah bua
0
h
5
2
Spikulum Vagina Sedang 5buah bua
1
h
1
2 1
Spikulum vagina (sims) bua
2 buah
h
1
2 Sphygmomanometer 1
bua
3 dewasa buah
h
1
2 Stand Lamp untuk 1
bua
4 tindakan buah
h
1
2 1
Stetoskop Dewasa bua
5 buah
h
1
2 Stetoskop Janin 1
bua
6 (fetoskop) buah
h
2
2 Sudip lidah logam 2
bua
7 panjang 12 cm buah
h
2
2 Sudip lidah logam 2
bua
8 panjang 16,5 cm buah
h
1
2 1
Tampon Tang bua
9 buah
h
1
3 1
Tempat Tidur Periksa bua
0 buah
b
1
3 1
Termometer Dewasa bua
1 buah
h
1
3 1
Timbangan Dewasa bua
2 buah
h
3 1
Torniket Karet -
3 buah
8
Pengkur Lingkar Kepala 1
1
5 bua
buah
h
Pengkur Tinggi Badan 1
6 Anak -
buah
Sphygmomanometer dan 1
1
7 manset anak bua
buah
h
Stetoskop pediatric 1
1
8 bua
buah
h
Termometer anak 1
1
9 bua
buah
h
Timbangan anak 1
1 1
bua
0 buah
h
Timbangan bayi 1
1 1
bua
1 buah
h
9
Kebut
uhan
Sesu
ai
7 Kain steril Kebut ada
uhan
Sesu
ai
8 Kapas Kebut ada
uhan
Sesu
ai
9 Kasa non steril Kebut ada
uhan
Sesu
1 ai
Kasa steril Kebut ada
0
uhan
Sesu
1 ai
Lidi kapas steril Kebut ada
1
uhan
Sesu
1 ai
Lubrikan gel Kebut ada
2
uhan
Sesu
1 ai
Masker Kebut ada
3
uhan
Sesu
1 ai
Podofilin tinctura 25% Kebut ada
4
uhan
Sesu
1 Sabun tangan atau ai
Kebut ada
5 antiseptik
uhan
Sesu
1 ai
Sarung tangan Kebut ada
6
uhan
VI Perlengkapan
1
1
1 Air timer bua
buah
h
10
1 1bu
2 Bantal buah ah
1 1
3 Baskom cuci tangan buah bua
h
1 1
4 Celemek plastik buah bua
h
2 2
5 Duk bolong sedang buah bua
h
1 1
6 Kasur buah bua
h
1 1
Kotak penyimpanan jarum
7 buah bua
bekas
h
1 1
8 Lemari alat buah bua
h
1 1
9 Lemari obat buah bua
h
1 1
1 Meteran (untuk mengukur
buah bua
0 tinggi fundus)
h
1 2
Perlak buah -
1
1 1
Pispot buah -
2
1 1
1
Pita pengukur lila buah bua
3
h
1 1
1 Pompa payudara untuk
buah bua
4 ASI
h
2 2
1
Sarung bantal buah bua
5
h
1 1
1
Selimut buah bua
6
h
1 2
Sprei buah -
7
1 1
1 Set tumbuh kembang
buah bua
8 anak
h
1 1
1 Sikat untuk
buah bua
9 membersihkan peralatan
h
Tempat sampah tertutup 1 1
2
yang dilengkapi injakan buah bua
0
pembuka penutup h
2 1
Tirai buah -
1
1 1
2
Toples kapas / kasa steril buah bua
2
h
11
1 1
2
Tromol kasa / kain steril buah bua
3
h
1 1
2
Waskom bengkok kecil buah bua
4
h
VII Meubelair
4 4
1 Kursi kerja buah mej
a
1 1
2 Lemari arsip buah bua
h
1 1
3 Meja tulis ½ biro buah bua
h
B.Kesehatan anak
1 1
1 Bagan dinding MTBS buah bua
h
12
1 1
2 Bagan MTBS buah bua
h
1 1
3 Buku register bayi buah bua
h
Sesu
Formulir deteksi dini ai
4 kebut ada
tumbuh kembang anak
uhan
Sesu
Formulir kuesioner pra ai
5 skrining perkembangan kebut ada
(KPSP) uhan
Sesu
Formulir laporan ai
6 kesehatan anak balita dan kebut ada
Prasekolah uhan
Sesu
Formulir laporan ai
7 kebut ada
kesehatan bayi
uhan
Sesu
Formulir pencatatan Balita ai
8 sakit umur 2 bulan sampai kebut ada
5 tahun uhan
Sesu
Formulir pencatatan Bayi ai
9 Muda umur kurang dari 2 kebut ada
bulan uhan
Sesu
Formulir rekapitulasi ai
1
laporan kesehatan anak kebut ada
0
balita dan prasekolah uhan
Sesu
1 Formulir rekapitulasi ai
kebut ada
1 laporan kesehatan bayi
uhan
Sesu
1 Register kohort anak ai
kebut ada
2 Balita
uhan
Sesu
1 ai
Register kohort bayi kebut ada
3
uhan
C.Imunisasi
1 Formulir lain sesuai Sesu ada
kebutuhan pelayanan ai
yang diberikan kebut
13
uhan
Sesu
ai
2 Formulir laporan kebut ada
uhan
Ruangan Persalinan
yang
No Jenis peralatan Standar
tersedia
I Set Obstetri & Ginekologi
1 Bak instrumen tertutup besar (obgin) 3 buah 3 buah
2 Bak instrumen tertutup kecil 3 buah 3 buah
3 Bak instrumen tertutup medium 3 buah 3 buah
4 Doppler 1buah -
5 Doyeri probe lengkung 1buah -
6 Endotracheal tube dewasa 2,5 3 buah -
7 Endotracheal tube dewasa 3 3 buah -
8 Endotracheal tube dewasa 4 3 buah -
9 Gunting benang 3 buah 1 buah
10 Gunting episiotomi 3 buah 1 buah
11 Gunting iris lengkung 3 buah 1 buah
12 Gunting operasi lurus 3 buah 1 buah
13 Gunting tali pusat 3 buah 1 buah
14 Klem fenster/klem ovum 3 buah -
15 Klem kasa/korentang 3 buah 1 buah
16 Klem kelly/klem kocher lurus 3 buah -
17 Klem linen backhauss 3 buah -
18 Klem mosquito halsted lengkung 3 buah 1 buah
19 Klem mosquito halsted lurus 3 buah 1 buah
20 Klem pemasang klip hegenbarth 3 buah -
21 Lampu periksa halogen 1 buah -
22 Masker oksigen + kanule nasal dewasa 2 buah -
23 Meja instrumen 2 buah -
24 Needle holder matheiu 3 buah
25 Pelvimeter obstetrik 1 buah 1 buah
26 Pinset jaringan / sirugis 3 buah 1 buah
27 Pinset jaringan semken 3 buah -
28 Pinset kasa/anatomis 3 buah 1 buah
29 Resusitasor dewasa 1 set -
30 Retraktor finsen tajam 1 buah -
31 Setengah kocher 3 buah 1 buah
32 Skalpel no 3 3 buah -
33 Skalpel no 4 3 buah -
34 Spekulum (sims) besar 5 buah -
35 Spekulum (sims) kecil 5 buah -
36 Spekulum (sims) medium 5 buah -
37 Spekulum cocor bebek grave besar 5 buah 5 buah
38 Spekulum cocor bebek grave kecil 5 buah 5 buah
39 Spekulum cocor bebek grave medium 5 buah 5 buah
40 Standart infus 1 buah 1 buah
41 Stetoskop dewasa 1 buah 1 buah
42 Stetoskop janin/fetoscope 1 buah 1 buah
43 Stilet untuk pemasangan ETT 1 buah -
44 Tabung oksigen dan regulator 1 set 1 buah
14
45 Tempat klem kasa / korentang 2 buah -
46 Tempat tidur periksa (examination bed) 1 set -
47 Tempat tidur untuk persalinan 1 set -
48 Tensimeter dewasa 1 buah 1 buah
49 Termometer dewasa 1 buah 1 buah
Sesuai
2 Benang chromic catgut kebutuhan ada
Sesuai
3 Desinfektan kebutuhan ada
Sesuai
4 Gelang bayi kebutuhan -
Sesuai
8 Jarum jahit tumpul kebutuhan -
Sesuai
9 Kantong urine kebutuhan -
Sesuai
10 Kapas kebutuhan ada
Sesuai
11 Kateter folley dewasa kebutuhan ada
15
Sesuai
12 Kateter nelaton kebutuhan ada
Sesuai
13 Kateter intravena 16 G kebutuhan ada
Sesuai
14 Kateter intravena 18 G kebutuhan ada
Sesuai
15 Kateter intravena 20 G kebutuhan ada
Sesuai
21 Pengikat tali pusat kebutuhan ada
Sesuai
22 Plester non women kebutuhan -
Sesuai
23 Sabun cair untuk tangan kebutuhan ada
Sesuai
24 Sarung tangan kebutuhan ada
Sesuai
25 Sarung tangan panjang (manual plasenta) kebutuhan ada
Sesuai
26 Sarung tangan steril kebutuhan ada
V Perlengkapan
1 Lemari alat 1 buah ada
2 Lemari obat 1 buah ada
3 Mangkok iodin 1 buah ada
4 Pengukur panjang bayi 1 buah ada
5 Pengukur tinggi badan(microtoise) 1 buah -
6 Pisau pencukur 1 buah -
7 Timbangan bayi 1 buah ada
8 Timbangan dewasa 1 buah ada
9 Tromol kasa 1 buah -
10 Waskom bengkok ukuran 30 cm 1 buah -
11 Waskom bengkok ukuran 23 cm 1 buah -
16
VI Meubelair
1 Kursi kerja 3 buah -
2 Lemari arsip 1 buah -
3 Meja tulis ½ biro 1 buah -
Sesuai
4 Formulir partograf kebutuhan ada
Sesuai
5 Formulir persalinan/nifas dan KB kebutuhan ada
Sesuai
6 Formulir rujukan kebutuhan ada
Sesuai
7 Formulir surat kelahiran kebutuhan -
Sesuai
8 Formulir surat kematian kebutuhan -
Sesuai
9 Formulir surat keterangan cuti bersalin kebutuhan ada
17
Sesuai
4 Kasa steril kebutuhan ada
Sesuai
5 Kateter folley dewasa kebutuhan -
Sesuai
6 Kateter intravena 16 G kebutuhan -
Sesuai
7 Kateter intravena 18 G kebutuhan -
Sesuai
8 Kateter intravena 20 G kebutuhan -
V Meubelair
1 Kursi kerja 3 buah
2 Lemari arsip 1 buah
3 Meja tulis ½ biro 1 buah
18
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Pulang Rujuk RS
Farmasi
Rujukan Laboratorium
Pustu ,
BPM
Ruang
konsultasi
Gizi
19
Ruang Gigi
Pelayanan didalam Gedung:
- Pelayanan kesehatan ibu hamil
Pelayanan kesehatan ibu dipuskesmas terdiri dari :
1. ANC terpadu,meliputi pengukuran BB,TB dan Lila, Pengukuran
Tekanan darah,respirasi dan Nadi,pemeriksaan palpasi ( TFU,letak
janin),pemeriksaan auskultasi (DJJ), skrining TT,Beri tamblet tambah
darah, pemeriksaan Laborat ( Hb,golongan darah,albumin dan reduksi
uri), tata laksana kasus (konsultasi gizi,konsultasi gigi dan pemeriksaan
oleh dokter umum), temu wicara/ konseling.
2. Periksa hamil rutin meliputi pengukuran BB, pengukuran tekanan darah,
TTV, Palpasi,Auskultasi, pemberian TTD dan konseling.
3. Pelayanan kesehatan ibu nifas, pemeriksaan ibu pada masa nifas perlu
diperhatikan pada prinsipnya pencegahan infeksi terutama cairan tubuh
berupah darah, cairan vagina, bab dan bak serta panyudara
kemungkinan ada masalah pemberian ASI.
4. Pelayanan kebidanan dan kandunganmeliputi keluhan
keputihan,gangguan haid, masalah kesuburan .
5. Pelayanan kesehatan Catin(calon pengantin) meliputi periksa
BB,TB,Lila, pemberian TTD, pemberian imunisasi TT, konseling
kemudian baru diberikan surat sehat bagi calon pengantin
6. Pelayanan KB meliputi KB IUD,Implant,Suntik,Pil dan Kondom ( baik KB
baru atau kunjungan ulang) yang sebelumnya diberikan konseling pra
dan pasca KB untuk yang baru, sedangkan yang kunjungan ulang
sesuai konselingnya sesuai kasus/ keluhan.
7. Pemeriksaan IVA yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan
mengunakan asam cuka dan melihat langsung perubahan yang terjadi
pada servik setelah oles, hal ini dilakukan untuk mendeteksi secara dini
kelainan pra kanker.
8. Pelayanan kesehatan Balita yaitu pelayanan yang diberikan pada anak
usia 0 sampai dengan 5 tahun kurang 1 hari, baik sehat maupun sakit.
9. Pembinaan bidan polindes di puskesmas dilakukan setiap bulan sekali
oleh programer terkait dengan hasil rapat dinas, hasil kegiatan maupun
informasi terbaru tentang kegiatan masing-masing programer yang
terkait.
10. Validasi data dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan
mencocokan antara jumlah yang dilaporkan dengan data yang ada di
kohortibu, bayi, anak dan apras. Selain itu juga melakukan pembinaan
dalam hal penulisan dalam kohort (pagar, warna, kode kunjungan dll).
20
11. Rujukan: rujukan dilakukan apa bila tenaga dan perlengkapan di
puskesmas tidak mampu melakukan penatalaksanaan pada kasus-
kasus tertentu
12. Pembinaan BPM/Klinik Swasta bertujuan untuk mengalang kerja
sama agar sasaran yang dilayani di BPM tetap bisa terkafer oleh
puskesmas selaku pembina wilayah, melakukan pelaporan setiap bulan
kasus yang dilayani di BPM dengan format pelaporan yang tersedia.
13. Pencatatan dan pelaporan : pencatatan dilakukan setiap kujungan
pasien dilakukan pencatatan di register kujungan, kohort sesuai sasaran
(ibu, bayi. anak dan KB), rekam medik dan format-format yang telah
tersedia sesuai kasus dan sasaran pula. Sedangkan pelaporan
dilakukan pada akhir bulan dengan merekap terlebih dahulu sesuai
kasus bahkan data perdesa.
21
B. METODE
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan
3. Penanganan dan tindak lanjut kasus
4. Pencatatan hasil pemeriksaan
5. Komunikasi, Informasi dan Edukasi ( KIE)
C. LANGKAH KEGIATAN
Standar Prosedur Operasional
1. SOP Konseling KIA-KB
2. SOP Pelayanan Antenatal Care
3. SOP Pengukuran Tekanan Darah
4. SOP Pemeriksaan DJJ
5. SOP Pengukuran Panggul
6. SOP Pengukuran Lila
7. SOP Pengukuran TB
22
33. SOP Bayi Baru Lahir
34. SOP Penimbangan Bayi
35. SOP Retensio Placenta
36. SOP Kunjungan Rumah
37. SOP Kelas Ibu Balita
38. SOP Kelas Ibu Hamil
39. SOP Kelas Unmet Need
40. SOP Pembinaan Bidan Desa
41. SOP SDIDTK
BAB V
LOGISTIK
23
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien adalah suatu sistem di mana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau
situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan penyakit,
cidera, cacat, kematian, dan lain-lain yang tidak seharusnya terjadi.
B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Puskesmas
2. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) di Puskesmas
3. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD )
C. SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Sasaran keselamatan pasien meliputi tercapainya :
1. Mengidentifikasi pasien dengan benar
2. Meningkatkan komunikasi efektif
3. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai
1. Mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh
2. Mengurangi risiko cedera pasien akibat kelalaian petugas
D. STANDAR KESELAMATAN PASIEN
24
Dalam melaksanakan pelayanan kepada pasien, standar keselamatan pasien
harus diterapkan. Standar keselamatan pasien adalah:
1. Hak pasien
2. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
3. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
dan program peningkatan keselamatan pasien
4. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
5. Mendidik petugas tentang keselamatan pasien
6. Komunikasi yang merupakan kunci untuk mencapai keselamatan pasien
Petugas melakukan pengumpulan data hasil kinerja, melaporkan insiden (KTD,
KPC, KNC,) kemudian dianalisa dan ditindaklanjuti.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan melakukan kontak
langsung dengan pasien selama jam kerja secara terus menerus tentunya mempunyai
resiko terpapar infeksi, oleh sebab itu tenaga kesehatan wajib menjaga kesehatan dan
keselamatan darinya dari resiko tertular penyakit agar dapat bekerja maksimal.
A. TUJUAN
1. Petugas kesehatan di dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat
melindungi diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi
2. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai
resiko tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkungan tempat kerjanya, untuk
menghindarkan paparan tersebut, setiap petugas harus menerapkan prinsip
“Universal Precaution”.
B. PRINSIP KESELAMATAN KERJA
Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja
adalah menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan dan sterilisasi
peralatan. Ketiga prinsip tesebut dijabarkan menjadi 6 (enam) kegiatan pokok yaitu
:
a. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang
b. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan guna
mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain.
c. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
d. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.
25
f. Pemrosesan instrumen.
C. PELAKSANAAN KESELAMATAN KERJA
1. Kebersihan tangan
- Jaga agar kuku jari tangan tetap pendek
- Tutup luka tangan dg bahan kedap air
- Selalu bersihkan tangan pada situasi berikut:
a. Sebelum dan sesudah menyentuh pasien
b. Sebelum memegang alat baik ketika mengenakan sarung tangan atau
tidak
c. Setelah kontak dengan cairan tubuh atau ekskresi, membran mukosa,
kulit yg tidak intak.
d. Setelah kontak dengan permukaan obyek yang bersentuhan dengan
pasien (termasuk peralatan medis)
e. Ketika pindah dari satu bagian tubuh yang terkontaminasi ke bagian
tubuh lain dari pasien yang sama
- Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir jika tangan terlihat
kotor
- Jika tangan tidak terlihat kotor, gunakan pembersih tangan berbahan
dasar alkohol.
- Sebelum menyiapkan obat-obatan atau makanan.
2. Penggunaan APD
- Gunakan sarung tangan steril atau sudah di desinfeksi tingkat tinggi (DTT)
ketika melakukan prosedur pemasangan / pencabutan iud maupun inplan,
menolong persalinan,memotong tali pusat, mrnjahit luka episiotomi dan
menjahit robekan perineum.
- Gunakan sarung tangan panjang stelil ketika melakukan placenta manual
atau kompresi bimanual interna
- Gunakan sarung tangan pemeriksaan (non- Steril) untuk melakukan
pemeriksaan vagina, memasang infus, memberikan obat injeksi, dan
mengambil darah.
- Gunakan sarung tangan rumah tangga saat:
a.Membersihkan alat dan tempat tidur
b.Mengelolah bahan yang terkontaminasi, sampah dan limbah
c.Membersihkan darah dan cairan tubuh yang tercecer
- Kenakan apron panjang yang terbuat dari plastik atau bahan tahan air
- Pakai sepatu bot karet ketika menolong persalinan
- Lindungi mata dengan memakai kaca mata atau perlengkapan yang lain.
- Gunakan masker dan topi atau tutp kepala.
3. Manajemen limbah
Manajemen limbah dilakukan sesuai dengan pedoman internal ppi yang
dibuat, bahwa terdapat 2 tempat sampah yakni sampah medis dan non medis.
Setiap hari medis diambil oleh petugas dan diletakkan pada tempat
26
penampungan sementara. Sedangkan sampah non medis juga diambil setiap
hari oleh petugas, ditampung ditempat sampah sementara dan dibuang di
tempat pembuangan setiap hari.
4. Sterilisasi Alat
Untuk instrumen yang dipakai ulang dilakukan 3 langkah pemrosesan :
1. Dekontaminasi
2. Pencucian dan pembilasan
3. Sterilisasi atau desinfeksi tingkat tinggi (DTT).
Setelah dilakukan dekontaminasi,cuci bilas kemudian peralatan medis disteril
setiap hari pada sterilisasi pusat puskesmas, oleh petugas sesuai jadwal yang
ditetapkan. Alat medis yang tidak dipakai selama 7 hari juga dilakukan
sterilisasi. Setiap alat medis yang sudah disteril wajib diberikan stiker tanggal
yang menyatakan kapan alat tesebut disteril kembali.
5. Manajemen lingkungan
Untuk mencegah terjadinya infeksi akibat lingkungan dapat meminimalkan
dengan melakukan pembersihan lingkungan, disinfeksi permukaan lingkungan
yang terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh pasien, melakukan
pemeliharaan peralatan medik dengan tepat, mempertahankan mutu air bersih,
mempertahankan ventilasi udara yang baik.
Perlengkapan dan permukaan yang pernah bersentuhan dengan kulit atas
mukosa pasien atau sudah sering disentuh oleh petugas kesehatan memerlukan
disinfeksi setelah dibersihkan. Semua kain lap yang digunakan harus dibasahi
sebelum digunakan. kain lap dan kain pel harus diganti secara berkala sesuai
dengan peraturan setempat. Semua peralatan pembersih harus dibersihkan dan
dikeringkan setelah digunakan. Meja pemeriksaan dan peralatan di sekitarnya
yang telah digunakan pasien yang diketahui atau suspek terinfeksi ISPA yang
dapat menimbulkan kekhawatiran harus dibersihkan dengan disinfektan segera
setelah digunakan.
6. Melindungi kesehatan karyawan :
Perlindungan pada petugas diruang pemeriksaan KIA-KB lebih ditekankan
kepada pencegahan kecelakaan kerja dengan menggunakan APD. Karena
diruang pemeriksaan KIA-KB dilakukan tindakan medis.
7. Etika batuk
Petugas mengajarkan etika batuk kepada pasien agar tidak terjadi penularan
kepada petugas dan pasien yang lain. Baik pasien maupun petugas
menerapkan etika batuk selama pelayanan.
27
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
28
kondisi ini sebaiknya dilaksanakan setelah pelayanan KIA-KB di Puskesmas berjalan
beberapa bulan melalui evaluasi.
Tatanan yang dianggap berhasil adalah tercapainya cakupan PWS sesuai target:
a. K1 100
b. K4 100
a. Cara Spontan
b. Cara Tindakan
c. Cara Operasi
a. Jumlah kematian
(orang)
4 Kesehatan Anak
a. KN 1 (murni) 95%
b. KN Lengkap 95%
29
d. Cakupan kunjungan 90%
bayi
Penyimpangan Tumbuh
Kembang ditemukan
a. LKA tak normal
b. KPSP Penyimpangan
c. TDL gangguan
d. TDD gangguan
4 Efek samping
5 Peserta KB yang
mengalami kegagalan
6 Peserta KB yang
mengalami komplikasi
7 Peserta KB pasca salin
30
9 Peserta KB aktif gakin 100%
BAB IX
PENUTUP
31
Daftar singkatan:
ANC : Ante Natal Care
DJJ : Detik Jantung Janin
TFU : Tinggi Fundus Uteri
TD : Tekanan Darah
HB : Hemoglobin
TTD : Tablet Tambah Darah
TTV : Tanda Tanda Vital
ASI : Air Susu Ibu
Lila : Lingkar Lengan
BB : Berat Badan
TB : Tinggi Badan
TT : Tetanus Toksoit
KIA : Kesehatan Ibu Anak
KB : Keluarga Berencana
IUD : Intra Uterin Devais
IVA :Inspeksi Visual Asam Acetat
BPM : Bidan Praktek Mandiri
SDIDTK : Stimulasi Dini Intervensi Deteksi Tumbuh Kembang
TK : Taman Kanak-kanak
RT : Resiko Tinggi
Bikor : Bidan Koordinator
KTD : Kejadian Tidak Diinginkan
KPC : Kejadian Potensi Cedera
KNC : Kejadian Nyaris Cedera
PUS : Pasangan Usia Subur
WUS : Wanita Usia Subur
32
IMS : Infeksi Menular Seksual
MTBS : Menejemen Terpadu Balita Sakit
MTBM : Menejemen Terpadu Bayi Muda
AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
JKN : Jaminan Kesehatan Nasional
APD : Alat Pelindung Diri
DTT : Desinfeksi Tingkat Tinggi
ISPA : Infeksi Saluran Pernafasan Atas
SOP : Standar Operasional Prosedur
SPK : Standar Pelayanan Kebidanan
:
DAFTAR PUSTAKA
33
34