Kerangka Acuan Kerja Pelatihan Dispensing Sediaan Steril

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

PELATIHAN DISPENSING SEDIAAN STERIL


NON SITOSTATIKA

YAYASAN BINANGUN KHARISMA PARAMEDIKA


RSU KHARISMA PARAMEDIKA
Jl. Khudori No. 34 Wates Kulon Progo Yogyakarta
Telp : 0274 774633 email : [email protected]
KERANGKA ACUAN KERJA
PELATIHAN DISPENSING SEDIAAN STERIL
NON SITOSTATIKA

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan (Depkes RI, 2007).
Pelayanan bermutu diantaranya termasuk dalam pelayanan kefarmasian. Pelayanan
kefarmasian utama di rumah sakit adalah penyediaan obat, pelayanan farmasi klinis dan
pelayanan resep.
Penyediaan obat dapat dilakukan melalui produksi, salah satu jenis produksi adalah
produksi sediaan steril yang dilakukan melalui pencampuran sediaan steril. Pencampuran
sediaan steril harus dilakukan secara terpusat di instalasi farmasi rumah sakit untuk
menghindari infeksi nosokomial dan terjadinya kesalahan pemberian obat. Pencampuran
sediaan steril merupakan rangkaian perubahan bentuk obat dari kondisi semula menjadi
produk baru dengan proses pelarutan atau penambahan bahan lain yang dilakukan secara
aseptis oleh apoteker di sarana pelayanan kesehatan (ASHP, 1985).
Aseptis berarti bebas mikroorganisme. Teknik aseptis didefinisikan sebagai prosedur
kerja yang meminimalisir kontaminan mikroorganisme dan dapat mengurangi risiko paparan
terhadap petugas. Kontaminan kemungkinan terbawa ke dalam daerah aseptis dari alat
kesehatan, sediaan obat, atau petugas. Penting untuk mengontrol faktor-faktor ini selama
proses pengerjaan produk aseptis. Pencampuran sediaan steril harus memperhatikan
perlindungan produk dari kontaminasi mikroorganisme.

B. TUJUAN KEGIATAN
1. TujuanUmum
Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dalam melakukan pencampuran sediaan steril.
2. TujuanKhusus
a. Peserta memahami teknik aseptis
b. Peserta memahami teknik dispensing sediaan steril
c. Peserta memahami macam/ jenis sediaan steril
d. Peserta dapat melakukan dispensing sediaan steril dengan atau tanpa supervisi

C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pelatihan dispensing sediaan steril
Pelatihan ini berisi bagaimana cara melakukan dan menyiapkan dispensing
sediaan steril.Pelatihan ini diselenggarakan oleh unit farmasi.
2. Materi Pelatihan
a. Materi dispensing sediaan steril
1) Pengertian sediaan steril
2) Macam sediaan steril
3) Teknik aseptis
4) Fasilitas dan syarat teknik aseptis
5) Cara melakukan dispensing sediaan steril
6) Formulasi dan dokumentasi dispensing sediaan steril
b. Contoh kasus dan simulasi pengerjaan dispensing sediaan steril
3. Peserta Pelatihan
Apoteker

Perawat & Bidan


4. Metode Pelatihan

a. Kuliah Partisipatif/Pembelajaran Dewasa


b. Studi Kasus/ Simulasi
5. Waktu Pelatihan
Pelatihan dilaksanakan dalam waktu sehari ( Hari & Tanggal menyesuaikan nara sumber)
6. Narasumber
Narasumber adalah praktisi/ apoteker yang menguasai dispensing sediaan steril dengan
baik
D. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Persiapansoftware:

Unit Farmasi : Mengusulkan pelatihan


: Menyelenggarakan pelatihan
Menfasilitasi Narasumber
: Melengkapi sarana prasarana
2. Persiapan hardware:
Ruangan : Ruang Aula

Sarana Prasarana: a. LCD Proyektor


b. Sound system
c. Lembar resep/ permintaan dispensing

E. SASARAN/TARGET YANG INGIN DICAPAI


1. Terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas farmasi, perawat dan
bidan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kefarmasian terutama dalam
dispensing sediaan steril
2. Terpenuhinya standar tenaga yang terlatih untuk melakukan dispensing sediaan
steril
3. Terlaksananya kegiatan dispensing sediaan steril yang sesuai dengan standard an
terdokumentasi dengan baik dan benar

F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN
NO URAIAN KEGIATAN
Januari Februari Maret April Mei Juni

1 Penyusunan proposal kegiatan


2 Persiapan narasumber
3 Pelaksanaan pelatihan
4 Koordinasi seluruh staf
Sosialisasi dan pendampingan
5 pelaksanaan
6 Evaluasi pelaksanaan kegiatan
7 Pelaporan
G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan pada 2 bulan setelah pendampingan.
Evaluasi dilakukan oleh kepala unit farmasi melalui rapat rutin yang
dilaksanakan internal farmasi. Peserta pelatihan akan menerapkan hasil pelatihan
di unit masing masing dan melakukan evaluasi setiap satu bulan untuk
dilaporkan dalam rapat rutin

2. Pelaporan
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibuat di akhir kegiatan berdasarkan
masing-masing kegiatan yang dilakukan dan ditujukan kepada direktur.

H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan
Pada setiap kegiatan yang dilakukan, ada beberapa hal yang harus didokumentasikan
seperti:
a. Persiapan kegiatan
b. Materi
c. Undangan
d. Daftar hadir
e. Laporan hasil kegiatan
f. Dokumentasi (foto) kegiatan
2. Pelaporan
Laporan pelaksanaan program dibuat setiap selesai kegiatan dilakukan dan
dilaporkan kepada Koordinator Unit farmasi yang selanjutnya akan dilaporkan
kepada direktur.
3. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi pelaksanaan program dilakukan satu bulan sekali dengan cara melihat
seluruh pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan dan kegiatan yang belum
dilakukan beserta hambatan pelaksanaan kegiatan.
I. RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA

Biaya pelatihan ini dibeban kan pada Biaya Peningkatan mutu SDM RSU Kharisma

Paramedika

J. PENUTUP

Dengan mempertimbangkan manfaatnya bagi RSU Kharisma Paramedika maka kegiatan ini
diharapkan dapat terlaksana dengan baik.

Mengetahui, Wates, 12 Januari 2023

Kepala Bidang Penunjang Medik Koordinator Unit Farmasi

Kelik Aviantoro A.Md., AK. apt Heni Riana S. Far.

Anda mungkin juga menyukai