Syarat-Syarat Khusus & Umum Kontrak

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 32

SYARAT – SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

A. Korespondensi Alamat para pihak sebagai berikut :


Satuan Kerja :
Nama : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kab.Sorong Selatan
Alamat : Sesna Distrik Teminabuan
Telepon :
Faksimili :
Email :

Penyedia :
Nama : CV. Go Alex Celisa Konsultan
Alamat : Kampung Wernas Distrik Teminabuan
Telepon :
Faksimili :
Email :

B. Wakil Sah Para Wakil Sah para Pihak sebagai berikut :


Pihak Untuk PPK : FRANSISKUS AIR.,S.IP
Untuk Penyedia : ELISABETH CORNELIA B.,ST
C. Tanggal Berlaku Kontrak mulai berlaku terhitung sejak 15 Juni sampai
Kontrak dengan 22 Oktober 2020
D. Jenis Kontrak Jenis Kontrak Pekerjaan ini adalah : Kontrak Berjangka
E. Jadwal Pelaksanaan Jangka waktu penyelesaian pekerjaan Pengawasan Teknis
Pekerjaan ini adalah selama : 130 (Seratus Tiga Puluh ) hari kalender.

F. Tindakan lain oleh a. Mendatangkan/Mobilisasi Tenaga Ahli;


penyedia yang b. Menyiapkan/Pengadaan Peralatan Pendukung;
memerlukan
persetujuan PPK
c. Survey Penentuan Lokasi Awal;
d. Penggantian Personil Inti ;
e Penggantian Peralatan;
f. Ijin Cuti Personil;
G. Pelaporan Penyedia berkewajiban untuk menyampaikan laporan selama
Masa Kontrak : 15 Juni – 22 Oktober 2020, laporan yang
disampaikan adalah :
a. Laporan Penyelesaian Pekerjaan
[diuraikan secara rinci jenis laporan sebagaimana yang
tertuang dalam KAK dan waktu penyerahan laporan
dihitung sejak ditandatanganinya Kontrak]
H. Serah Terima Laporan Ketentuan serah terima Laporan Akhir berlaku untuk
Akhir penyerahan setiap hasil kerja Jasa Konsultasi : (YA/TIDAK)
I. Pembatasan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan
Penggunaan piranti lunak yang dihasilkan dari pekerjaan jasa konsultansi
Dokumen ini sebagai berikut :
a. Tidak merubah dalam bentuk apapun hal-hal yang termuat
dalam dokumen ini untuk kepentingan sendiri;
b. Dokumen asli maupun salinan hanaya berlaku sesuai
dengan jangka waktu yang termuat dalam dokumen ini;
c. Tidak menggunakan dokumen ini untuk kepentingan lain
persetujuan/kesepakatan dari masing-masing pihak;
d. Penyedia jasa segera setelah pekerjaan selesai atau
berakhirnya kontrak harus menyerahkan seluruh dokumen
dan data pendukung lainnya kepada Pejabat Pembuat
Komitmen, penyedia jasa dapat menyimpan salinan dari
dokumen-dokumen tersebut.
J. Tanggung Jawab Umur konstruksi bangunan direncanakan sesuai dengan
Profesi spesifikasi teknis.
K. Peralatan, Material, PPK akan memberikan peralatan/material/personil/ fasilitas
Personil dan Fasilitas berupa : Informasi/Dokumen Perencanaan Terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
L. Sumber Kontrak ini dibiayai dari Dana DAK Kabupaten Sorong
Selatan

M. Pembayaran Uang 1. Untuk pekerjaan Konstruksi dapat diberikan uang muka


Muka
2. Uang muka diberikan sebesar 20% (dua puluh persen)
dari total kontrak.
N. Pembayaran 1. Pembayaran Dilakukan Langsung Lunas.
Prestasi Pekerjaan

O. Batas Akhir Waktu Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh
Penerbitan SPP PPK untuk pembayaran tagihan angsuran adalah 14 (empat
belas) hari kerja terhitung sejak tagihan dan Kelengkapan
dokumen penunjang yang tidak di perselisihkan diterima oleh
PPK, kecuali jumlah pembayaran tahun pertama melebihi
pagu dana yang telah di tetapkan dan akan dibayarkan pada
tahun kedua berjalan.
P. Dokumen yang 1. Dokumen utama yang disyaratkan untuk mengajukan
disyaratkan untuk tagihan prestasi pekerjaan adalah :
mengajukan tagihan a. Kontrak : 1 Rangkap
pembayaran b. Laporan Pekerjaan : 1 Rangkap
c. dokumen tagihan : 3 Rangkap
2. Dokumen penunjang yang disyaratkan
Q. Penyesuaian Biaya Penyesuaian biaya diberlakukan hanya untuk biaya Langsung
Personil (Remuneration) dengan rumusan sebagai berikut :
Rn = Ro x (0,15 + 0,85 Ln/Lo)
Di mana :
Rn adalah Biaya Langsung Personil (Remunaration) pada
saat pekerjaan dilaksanakan, dihitung, mulai bulan ke 13
(tiga belas) dalam periode kegiatan.
Ro adalah Biaya Langsung Personil (Remunaration)
sebagaimana dalam kontrak awal.
0,15 adalah koefisien tetap yang tidak dapat memperoleh
penyesuaian harga.
Ln adalah Indikator Ekonomi yang tercantum dalam “Indeks
Harga Konsumen”, dari “Badan Pusat statistik (BPS)”
untuk 66 kota di Indonesia, di ambil kota terdekat dari
lokasi kegiatan, yang berlaku pada saat pekerjaan
dilaksanakan mulai bulan ke – 13 dalam periode
pelaksanaan kegiatan.
Lo adalah Indeks harga konsumen seperti di uraiakn dalam
Ln di atas tetapi yang berlaku pada saat kegiatan
dilaksanakan mulai bulan ke 12 dalam periode
pelaksanaan kegiatan.

R. Pembayaran Denda Besarnya denda kepada penyedia atas keterlambatan


penyelesaian pekerjaan sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari
sisa biaya bagian kontrak yang belum selesai dikerjakan,
apabila kontrak terdiri atas bagian pekerjaan yang dapat dinilai
terpisah dan bukan merupakan kesatuan sistem, serta hasil
pekerjaan tersebut telah diterima oleh PPK.

S. Kompensasi 1. Kompensasi lainnya tidak ada


2. Denda kepada penyedia dipotong langsung pada saat
pembayaran prestasi pekerjaan atau dari sumber lain
yang menjadi hak penyedia. Sedangkan ganti rugi
diberikan kompensasi perpanjangan waktu
pelaksanaan setelah di buat Addendum Kontrak.

T. Penyelesaian Kontrak tidak dapat diselesaikan secara damai maka


Perselisihan Para Pihak menetapkan lembaga Penyelesaian
perselisihan tersebut di bawah sebagai Pemutus
Sengketa :
Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan
kontrak tidak dapat diselesaikan dengan cara Mediasi
dan Konsiliasi, maka Para Pihak menetapkan Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) yang dipilih sebagai
Lembaga Pemutus Sengketa dengan ketentuan sebagai
berikut :

“Semua sengketa yang timbul dari Kontrak ini, akan


diselesaikan dan diputus oleh Badan arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) menurut peraturan-peraturan
prosedur arbitrase BANI, yang keputusannya mengikat
kedua belah pihak yang bersengketa sebagai
keputusan tingkat pertama dan terakhir. Para pihak
setuju bahwa jumlah arbitrator adalah 3 (tiga) orang.
Masing – masing Pihak harus menunjuk seorang
Arbitrator dan kedua arbitrator yang ditunjuk oleh Para
Pihak akan memilih arbitrator ketiga yang akan
bertindak sebagai pimpinan arbitrator.
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

A. KETENTUAN UMUM

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum


Kontrak ini harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang
dimaksudkan sebagai berikut :

1.1 Jasa Konsultan adalah jasa layanan yang membutuhkan


keahlian di bidang Konsultansi Perencana dan
Pengawasan

1.2 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah


Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah
atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna
APBN/APBD.

1.3 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah


pejabat yang ditetapkan untuk menggunakan APBN atau
ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.

1.4 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut


PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.

1.5 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah


panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang
bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.

1.6 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas


intern pada institusi lain yang selanjutnya disebut APIP
adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi.

1.7 Penyedia adalah adalah badan usaha yang menyediakan


Jasa Konstruksi dan telah ditetapkan sebagai pemenang
oleh Pokja ULP.

1.8 Sub penyedia adalah badan usaha yang mengadakan


perjanjian kerja sama dengan penyedia, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak).

1.9 Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) adalah kerja sama


usaha antar penyedia nasional maupun dengan penyedia
asing yang masing-masing pihak mempunyai hak,
kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan
kesepakatan bersama yang dituangkan dalam perjanjian
tertulis. Kerja sama usaha tersebut dapat dinamakan
konsorsium atau joint venture atau sebutan lainnya
sepanjang tidak dimaksudkan untuk membentuk suatu
badan hukum baru dan mengalihkan tanggung jawab
masing-masing anggota kerja sama usaha kepada badan
hukum tersebut.

1.10 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah


jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank
Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi
yang diserahkan oleh penyedia kepada PPK untuk
menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia.

1.11 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya


disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK
dengan penyedia yang mencakup Syarat-Syarat Umum
Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK) serta dokumen lain yang merupakan bagian dari
kontrak.

1.12 Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam


Kontrak.

1.13 Hari adalah hari kalender.

1.14 Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang secara


langsung menunjang terwujudnya dan berfungsinya hasil
pekerjaan sesuai peruntukannya yang ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan;

1.15 Rincian Biaya adalah remunerasi atau upah yang diterima


oleh personil inti, yang telah memperhitungkan biaya umum
(overhead), biaya sosial (social charge), keuntungan
(profit), tunjangan penugasan, asuransi dan biaya–biaya
kompensasi lainnya, dihitung menurut jumlah satuan waktu
tertentu (bulan, minggu, hari, atau jam).

1.16 Rincian Biaya

1.17 adalah biaya yang sebenarnya dikeluarkan penyedia untuk


pengeluaran-pengeluaran yang sesungguhnya (at cost),
yang meliputi antara lain biaya untuk pembelian ATK, sewa
peralatan, biaya perjalanan, biaya pengiriman dokumen,
biaya pengurusan surat ijin, biaya komunikasi, biaya
pencetakan laporan, biaya penyelenggaraan seminar/
workshop/lokakarya, dan lain-lain.

1.18 Jadwal Waktu Pelaksanaan adalah jadwal yang


menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan
yang disusun secara logis, realistik dan dapat
dilaksanakan.

1.19 Personel Inti adalah orang yang akan ditempatkan secara


penuh sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi
pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan
pekerjaan.

1.20 Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian


pekerjaan bukan pekerjaan utama yang ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan, yang pelaksanaannya diserahkan
kepada penyedia lain dan disetujui terlebih dahulu oleh
PPK.

1.21 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya kontrak ini


terhitung sejak tanggal penandatangan kontrak sampai
dengan tanggal penyelesaian pekerjaan.

1.22 Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia


yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),
yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

1.23 Tanggal Penyelesaian Pekerjaan adalah tanggal


penyelesaian pekerjaan Jasa Konsultansi ini oleh penyedia
yang tercantum dalam Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.

1.24 KAK adalah Kerangka Acuan Kerja yang disusun oleh PPK
untuk menjelaskan tujuan, lingkup jasa konsultansi serta
keahlian yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
berdasarkan Kontrak ini.

1.25 Penawaran Biaya adalah rincian yang memuat setiap


komponen pekerjaan Jasa Konsultansi yang harus
dilaksanakan oleh penyedia [untuk Kontrak Harga Satuan
ditambah : “berikut harga satuannya (mata
pembayaran)”] dan merupakan bagian dari Dokumen
Penawaran penyedia.

1.26 Penawaran Teknis adalah data teknis yang memuat


pendekatan teknis, metodologi, dan program kerja
penyedia dalam pelaksanaan Jasa Konsultansi ini.
Penawaran Teknis merupakan bagian dari penawaran
penyedia.

1.27 SSKK adalah Syarat-Syarat Khusus Kontrak, berisikan


ketentuan-ketentuan tambahan yang dapat mengubah atau
menambah SSUK.

1.28 SSUK adalah Syarat-Syarat Umum Kontrak ini.

1.29 SPP adalah Surat Perintah Pembayaran yang diterbitkan


oleh PPK dan merupakan salah satu tahapan dalam
mekanisme pelaksanaan pembayaran atas beban
Anggaran Pendapatan Belanja Negara/Daerah.

1.30 Tenaga Ahli adalah bagian dari Personil dengan keahlian,


kualifikasi, dan pengalaman di bidang tertentu.
2. Penerapan Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) diterapkan secara luas
dalam pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultansi ini tetapi tidak
dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam
Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan
hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan 3.1 Bahasa kontrak menggunakan Bahasa Indonesia [kecuali


Hukum dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri menggunakan
bahasa Indonesia dan bahasa nasional pemberi
pinjaman/hibah tersebut dan/atau bahasa Inggris].

3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di


Indonesia [kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar
negeri menggunakan hukum yang berlaku di Indonesia
atau hukum yang berlaku di negara pemberi
pinjaman/hibah (tergantung kesepakatan antara
pemerintah dan negara pemberi hibah)].

4. Larangan 4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah,


Korupsi, para pihak dilarang untuk:
Kolusi dan a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk
Nepotisme memberi atau menerima hadiah atau imbalan berupa
(KKN) serta apa saja atau melakukan tindakan lainnya untuk
Penipuan mempengaruhi siapapun yang diketahui atau patut
dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
b. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar
dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan
untuk penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini.

4.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan (termasuk


semua anggota Kemitraan/KSO apabila berbentuk
Kemitraan/KSO dan Sub penyedianya (jika ada) tidak akan
melakukan tindakan yang dilarang di atas.

4.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan


larangn-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi
administratif oleh PPK sebagai berikut:
a. pemutusan Kontrak;
b. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia; dan
c. dimasukan dalam daftar hitam.

4.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh


PPK kepada Menteri/ Kepala Lembaga/ Kepala Daerah/
Pimpinan Institusi.

4.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan


sanksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

5. Keutuhan Kontrak ini memuat semua ketentuan dan persyaratan yang


Kontrak telah disetujui oleh Para Pihak. Para Pihak tidak diperbolehkan
untuk mengikatkan diri atau bertanggung jawab atas
pernyataan, janji, atau persetujuan yang tidak tercantum dalam
Kontrak ini

6. Pemisahan Jika salah satu atau beberapa ketentuan dalam Kontrak ini
berdasarkan Hukum yang Berlaku menjadi tidak sah, tidak
berlaku, atau tidak dapat dilaksanakan maka ketentuan-
ketentuan lain tetap berlaku secara penuh.

7. Perpajakan Ketentuan mengenai perpajakan adalah seluruh ketentuan


perpajakan yang berlaku di Indonesia.

8. Korespondens Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan


i berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam
Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para Pihak,
atau jika disampaikan melalui surat tercatat, e-mail, dan/atau
faksimili yang ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.

9. Asal Jasa 9.1 Pekerjaan Jasa Konsultansi ini dikerjakan terutama oleh
Konsultansi tenaga Indonesia pada lokasi-lokasi yang tercantum dalam
KAK. Jika lokasi untuk bagian pekerjaan tertentu tidak
tercantum maka lokasi akan ditentukan oleh PPK.

9.2 Jika dalam proses pekerjaan Jasa Konsultansi digunakan


komponen berupa barang, jasa, atau gabungan keduanya
yang tidak berasal dari dalam negeri (impor) maka
penggunaan komponen impor harus sesuai dengan yang
dicantumkan dalam Dokumen Penawaran.

9.3 Tindakan pencantuman komponen impor yang tidak dapat


dipertanggungjawabkan dapat dipersamakan dengan
tindakan penipuan dan dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

10. Pengalihan 10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam


dan/atau hal pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat
Subkontrak peleburan (merger), konsolidasi, pemisahan maupun
akibat lainnya.

10.2 Penyedia dapat bekerja sama dengan penyedia lain


dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan.
10.3 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan dan dilarang mensubkontrakkan seluruh
pekerjaan di dalam Kontrak.

10.4 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan


apabila pekerjaan tersebut sejak awal didalam Dokumen
Pengadaan dan dalam Kontrak diijinkan untuk
disubkontrakkan.

10.5 Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya


diperbolehkan kepada penyedia spesialis.

10.6 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan


setelah mendapat persetujuan tertulis dari PPK. Penyedia
tetap bertanggungjawab atas bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan.
10.7 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan
dan Penyedia dikenakan sanksi yang diatur dalam SSKK.

11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran
ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka
pengabaian tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-
menerus selama Masa Kontrak atau seketika menjadi
pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain.
Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara
tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang
melakukan pengabaian.

12. Penyedia Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh


Mandiri terhadap personil dan subpenyedianya (jika ada) serta
pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.

13. Kemitraan/ Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota


KSO yang disebut dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama
Kemitraan/KSO dalam pelaksanaan hak dan kewajiban
terhadap PPK berdasarkan Kontrak.

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, PERUBAHAN, DAN PEMUTUSAN


KONTRAK
14. Jadwal 14.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan
Pelaksanaan Surat Perjanjian oleh Para Pihak atau pada tanggal yang
Pekerjaan ditetapkan dalam SSKK.
14.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang
ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung
sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.

14.3 Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal


yang ditentukan dalam SSKK.

14.4 Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan


pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar
pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian
tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan
penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan
adendum kontrak.

B.1 Pelaksanaan Pekerjaan

15. Surat Perintah 15.1 PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat


Mulai Kerja belas) hari sejak tanggal penanda-tanganan kontrak.
(SPMK)

15.2 Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya


pelaksanaan kontrak oleh penyedia.

16. Rapat 16.1 PPK bersama penyedia dapat menyelenggarakan rapat


Persiapan persiapan pelaksanaan kontrak.
Pelaksanaan
Kontrak
16.2 Dalam rapat persiapan, PPK dapat mengikutsertakan Tim
Teknis dan/atau Tim Pendukung.
16.3 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat
persiapan pelaksanaan kontrak adalah:
a. program mutu;
1) Program mutu disusun oleh Penyedia, yang paling
sedikit berisi:
a. informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
b. organisasi kerja Penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. jadwal penugasan tenaga ahli dan tenaga
pendukung;
e. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
f. prosedur instruksi kerja; dan
g. pelaksana kerja.
2) Program mutu dapat direvisi sesuai kondisi lokasi
pekerjaan.
b. organisasi kerja;
c. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
d. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi
peralatan dan personil (apabila diperlukan); dan
e. rencana pelaksanaan pemeriksaan lapangan
bersama.

16.4 Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan


dalam Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak
yang ditandatangani oleh seluruh peserta rapat.

17. Mobilisasi 17.1 Penyedia melakukan mobilisasi setelah tanggal dimulainya


pelaksanaan pekerjaan.

17.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan,


yaitu:
a. mendatangkan tenaga ahli;
b. mendatangkan tenaga pendukung; dan/atau
c. menyiapkan peralatan pendukung;

17.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara


bertahap sesuai dengan kebutuhan.

18. [Pengawasan 18.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, PPK jika


Pelaksanaan dipandang perlu dapat mengangkat Pengawas Pekerjaan.
Pekerjaan Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.

18.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan


selalu bertindak untuk kepentingan PPK. Jika tercantum
dalam SSKK, Pengawas Pekerjaan dapat bertindak
sebagai Wakil Sah PPK].

19. [Perintah Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah


Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan
Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini].

20. [Akses ke Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil Sah
Lokasi Kerja PPK dan/atau Pengawas Pekerjaan ke lokasi kerja dan lokasi
lainnya, dimana pekerjaan ini sedang atau akan dilaksanakan.]

21. Pemeriksaan 21.1 Pemeriksaan Bersama


a. Pada tahap awal pelaksanaan kontrak dan
pelaksanaan pekerjaan, PPK atau pihak lain yang
ditunjuk oleh PPK bersama-sama dengan penyedia
melakukan pemeriksaan bersama yang mencakup
antara lain pemeriksaan kesesuaian personil dan/atau
peralatan dengan persyaratan kontrak. Hasil
pemeriksaan akan dituangkan dalam berita acara
pemeriksaan.
b. Jika dalam pemeriksaan bersama ditemukan hal-hal
yang dapat mengakibatkan perubahan isi kontrak
maka perubahan tersebut akan dituangkan dalam
amandemen kontrak.
c. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa personil
dan/atau peralatan ternyata belum memenuhi
persyaratan kontrak maka penyedia tetap dapat
melanjutkan pekerjaan dengan syarat personil
dan/atau peralatan yang belum memenuhi syarat
harus segera diganti dalam jangka waktu yang
disepakati bersama dengan memperhatikan Pasal
tentang Personil Konsultan dan Subkonsultan.

21.2 Pemeriksaan Personil dan Peralatan


a. Pemeriksaan (inspeksi) personil dan peralatan harus
dilaksanakan setelah personil dan peralatan tiba di
lokasi pekerjaan serta dibuatkan Berita Acara Hasil
Inspeksi/Pemeriksaan yang ditandatangani oleh PPK
dan penyedia.
b. Dalam pemeriksaan personil dan peralatan, PPK
dapat dibantu Tim Teknis dan/atau Tim Pendukung.
c. Bila hasil inspeksi/pemeriksaan personil dan peralatan
ternyata belum memenuhi persyaratan, maka
penyedia dapat melaksanakan pekerjaan dengan
syarat personil dan peralatan yang belum memenuhi
syarat harus diganti sesuai dengan ketentuan dalam
Kontrak.
d. Apabila dalam pemeriksaan personil dan peralatan
mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka harus
dituangkan dalam bentuk adendum Kontrak.

21.3 Pemeriksaan Lapangan


a. Apabila diperlukan, PPK bersama-sama dengan
penyedia melakukan pemeriksaan lapangan untuk
melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail
kondisi lapangan.
b. Untuk pemeriksaan lapangan, PPK dapat dibantu Tim
Teknis dan/atau Tim Pendukung.
c. Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan dalam Berita
Acara Pemeriksaan Lapangan yang ditandatangani
oleh PPK dan penyedia.
d. Apabila dalam pemeriksaan lapangan mengakibatkan
perubahan isi Kontrak maka harus dituangkan dalam
adendum Kontrak.

22. Waktu 22.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia


Penyelesaian berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada
Pekerjaan Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan program mutu, serta menyelesaikan pekerjaan
selambat-lambatnya pada Tanggal Penyelesaian yang
ditetapkan dalam SPMK.

22.2 Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian


bukan akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi
atau karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka
penyedia dikenakan denda.

22.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh


Peristiwa Kompensasi maka PPK dikenakan kewajiban
pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi tidak
dikenakan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para
Pihak untuk diperpanjang.

22.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam angka 22 ini


adalah tanggal penyelesaian semua pekerjaan.

23. Perpanjangan 23.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian


Waktu pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka
penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Tanggal
Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan
memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan secara
tertulis. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus
dilakukan melalui adendum Kontrak jika perpanjangan
tersebut mengubah Masa Kontrak.

23.2 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan


harus telah menetapkan ada tidaknya perpanjangan dan
untuk berapa lama, dalam jangka waktu 21 (dua puluh
satu) hari setelah penyedia meminta perpanjangan. Jika
penyedia lalai untuk memberikan peringatan dini atas
keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama untuk
mencegah keterlambatan maka keterlambatan seperti ini
tidak dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang
Tanggal Penyelesaian.

B.2 Penyelesaian Kontrak

24. Serah Terima 24.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus),
Pekerjaan penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada
PPK untuk penyerahan pekerjaan.

24.2 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan


Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

24.3 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan


penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan
oleh penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan
dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib
memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK.
24.4 Penilaian hasil pekerjaan sebagaimana dimaksud pada
poin 24.3 dilakukan setelah berkoordinasi dengan
Pengguna Jasa Konsultansi yang bersangkutan.

24.5 PPK menerima pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan


dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kontrak dan
diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

B.3 Adendum

25. Perubahan 25.1 Perubahan harga dan lingkup pekerjaan hanya berlaku
Kontrak untuk Kontrak Harga Satuan atau bagian pekerjaan yang
menggunakan Kontrak Harga Satuan dari Kontrak
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan.

25.2 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.

25.3 Perubahan kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui


oleh para pihak, yang meliputi:
a. perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal
yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak
sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;
b. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat
adanya perubahan lingkup pekerjaan; dan/atau
c. perubahan nilai kontrak akibat adanya perubahan
pekerjaan perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan
dan/atau penyesuaian harga.

25.4 Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA dapat


membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak
atas usul PPK.

26. Perubahan 26.1 [Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga


Pekerjaan Satuan atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga
Satuan pada bagian harga satuan, apabila terdapat
perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada
saat pelaksanaan dengan Kerangka Acuan Kerja yang
telah ditentukan dalam Kontrak, maka :
a. PPK bersama penyedia dapat melakukan perubahan Kontrak
yang meliputi antara lain:
1) menambah atau mengurangi volume pekerjaan
yang tercantum dalam Kontrak;
2) mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;
3) mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan
kebutuhan lapangan;
4) melaksanakan pekerjaan tambah/kurang yang
belum tercantum dalam Kontrak yang diperlukan
untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
b. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya
anggaran dan tidak boleh melebihi 10% (sepuluh perseratus)
dari biaya yang tercantum dari nilai Kontrak awal.
c. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara
tertulis kepada penyedia, ditindaklanjuti dengan negosiasi
teknis dan biaya dengan tetap mengacu pada ketentuan
yang tercantum dalam Kontrak awal.
d. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara
sebagai dasar penyusunan adendum Kontrak.
e. Dalam hal penilaian perubahan lingkup pekerjaan
sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan d, PPK
dapat dibantu oleh Tim Pendukung yaitu Panitia/Pejabat
Peneliti Pelaksanaan Kontrak.]

26.2 [Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Gabungan


Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian Lump Sum,
tidak dapat dilakukan perubahan kontrak.]

27. Perubahan 27.1 [Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga


Jadwal Satuan atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga
Pelaksanaan Satuan pada bagian harga satuan, perubahan jadwal
Pekerjaan dalam hal terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan dapat
diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan
wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan ruang lingkup pekerjaan;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. masalah yang timbul diluar kendali penyedia; dan/atau
e. keadaan kahar.]

[Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Gabungan


Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian Lump Sum,
perubahan jadwal dalam hal terjadi perpanjangan waktu
pelaksaaan dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan
yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut :

a. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;


b. masalah yang timbul di luar kendali penyedia;
dan/atau
c. keadaan kahar.]

27.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang


sekurang-kurangnya sama dengan waktu terhentinya
kontrak akibat keadaan kahar.

27.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan


atas kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan
tertulis yang diajukan oleh penyedia.

27.4 PPK dapat menugaskan Panitia/Pejabat Peneliti


Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti kelayakan usulan
perpanjangan waktu pelaksanaan.

27.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan


dalam adendum Kontrak.

B.4 Keadaan Kahar

28. Keadaan 27.1 Yang dimaksud Keadaan Kahar adalah suatu keadaan
Kahar yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
27.2 Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi:
a. bencana alam;
b. bencana non alam;
c. bencana sosial;
d. pemogokan;
e. kebakaran; dan/atau
f. gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan
melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan
Menteri teknis terkait.

27.3 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka Penyedia


memberitahukan kepada PPK paling lambat 14 (empat
belas) hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan
menyertakan pernyataan Keadaan Kahar dari pejabat
yang berwenang.

27.4 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk


pemenuhan kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar
harus diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan
jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.

27.5 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat Keadaan


Kahar yang dilaporkan paling lambat 14 (empat belas) hari
sejak terjadinya Keadaan Kahar, tidak dikenakan sanksi.

27.6 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan


dihentikan sementara hingga Keadaan Kahar berakhir
dengan ketentuan, Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan
pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai. Jika selama
masa Keadaan Kahar PPK memerintahkan secara tertulis
kepada Penyedia untuk meneruskan pekerjaan sedapat
mungkin maka Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan
mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai dengan
yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam situasi
demikian. Penggantian biaya ini harus diatur dalam suatu
adendum Kontrak.

C. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA

29. Jaminan Jaminan Uang Muka :

29.1 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka


pengambilan uang muka dengan nilai 100% (seratus
persen) dari besarnya uang muka.

29.2 Nilai jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara


proporsional sesuai dengan pengembalian uang muka.

29.3 Masa berlakunya jaminan uang muka sekurang-kurangnya


sejak tanggal persetujuan pemberian uang muka sampai
dengan tanggal penyerahan pertama pekerjaan.

29.4 Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh Bank Umum,


perusahaan penjaminan atau perusahaan asuransi.

29.5 Bentuk surat jaminan Uang Muka: memuat nama dan


alamat PPK, penyedia yang ditunjuk, dan hak penjamin,
nama paket kontrak, nilai jaminan uang muka dalam
angka dan huruf, kewajiban pihak-pihak penjamin untuk
mencairkan Surat Jaminan Uang Muka selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
kepada PPK, masa berlaku jaminan uang muka dan tanda
tangan penjamin.

30. Pembayaran 30.1 Uang Muka :


a. Uang Muka dapat diberikan kepada penyedia untuk:
1) mobilisasi alat dan tenaga kerja;
2) pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok
barang/material; dan/atau
3) persiapan teknis lain yang diperlukan bagi
pelaksanaan pengadaan.
b. Uang Muka dapat diberikan kepada penyedia dengan
ketentuan paling tinggi 20% (dua puluh perseratus) dari
nilai Kontrak;
c. Besarnya Uang Muka untuk Kontrak Tahun Jamak
dapat diberikan diantara 2 (dua) pilihan, yaitu:
1) 20% (dua puluh perseratus) dari Kontrak tahun
pertama; atau
2) 30% (tiga puluh perseratus) dari total nilai Kontrak.
d. Ketentuan mengenai pemberian uang muka beserta
besarannya ditetapkan dalam SSKK.
e. Penyedia dapat mengajukan permintaan pembayaran
uang muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan
rencana penggunaan uang muka untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai Kontrak.
f. PPK mengajukan surat permintaan pembayaran untuk
permohonan tersebut setelah Jaminan Uang Muka
diterima dari penyedia.
g. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank umum,
perusahaan penjaminan, atau Perusahaan Asuransi
Umum yang memiliki izin untuk menjual produk
jaminan(suretyship) yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan;
h. Pengembalian uang muka diperhitungkan berangsur-
angsur secara proporsional pada setiap pembayaran
prestasi pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada
saat pekerjaan mencapai prestasi 100 % (seratus
perseratus).
i. Untuk kontrak tahun jamak, nilai Jaminan Uang Muka
secara bertahap dapat dikurangi sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan.

30.2 Prestasi pekerjaan


a. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati
dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan :
1) Penyedia telah mengajukan tagihan disertai
laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan system bulanan,
sistem termin atau pembayaran secara sekaligus,
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam
SSKK.
3) Pembayaran prestasi kerja diberikan kepada
penyedia setelah dikurangi angsuran pengembalian
Uang Muka dan denda apabila ada, serta pajak.
4) Permintaan pembayaran kepada PPK untuk
Kontrak yang menggunakan subkontrak, harus
dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh
subkontraktor sesuai dengan perkembangan
(progress) pekerjaannya.
5) Pembayaran bulanan/termin, dilakukan senilai
pekerjaan yang telah diselesaikan.
b. Pembayaran tekahir hanya dilakukan setelah pekerjaan
selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita Acara
penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan.
30.3 Cara-cara dan tahapan pembayaran serta mata uang yang
digunakan harus disesuaikan dengan ketentuan dalam
SSKK.

30.4 Penangguhan Pembayaran


a. PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran
prestasi pekerjaan penyedia jika penyedia gagal atau
lalai memenuhi kewajiban kontraktualnya.
b. Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan
dengan proporsi kegagalan atau kelalaian penyedia.
c. Penangguhan dilakukan dengan terlebih dahulu
menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada penyedia
yang memuat:
1) alasan penangguhan pembayaran; dan
2) persyaratan kepada penyedia untuk memenuhi
kewajiban-kewajibannya dalam jangka waktu 14
(empat belas) hari kerja setelah pemberitahuan
diterima.
d. Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan
pembayaran dapat dilakukan bersamaan dengan
pengenaan denda kepada penyedia.

30.5 Denda dan Ganti Rugi


a. denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan
kepada penyedia, sedangkan ganti rugi merupakan
sanksi finansial yang dikenakan kepada PPK, karena
terjadinya cidera janji/wanprestasi yang tercantum
dalam Kontrak.
b. besarnya denda kepada penyedia atas keterlambatan
penyelesaian pekerjaan adalah:
1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa biaya bagian
kontrak yang belum selesai dikerjakan, apabila
kontrak terdiri atas bagian pekerjaan yang dapat
dinilai terpisah dan bukan merupakan kesatuan
sistem, serta hasil pekerjaan tersebut telah diterima
oleh PPK;
2) 1/1000 (satu perseribu) dari biaya kontrak, apabila
bagian pekerjaan belum diterima oleh PPK.
3) Pilihan denda angka 1) atau 2) dituangkan dalam
Dokumen Kontrak.
c. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas
keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga dari
nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan
tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut
ketetapan Bank Indonesia, atau dapat diberikan
kompensasi sesuai ketentuan dalam Dokumen Kontrak;

30.6 Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi diatur


dalam Dokumen Kontrak.

31. Harga 31.1 PPK membayar kepada peserta atas pelaksanaan


pekerjaan.
31.2 Harga kontrak telah memperhitungkan : biaya umum
(overhead), biaya sosial (social charge), keuntungan
(profit) maksimal 10 %, tunjangan penugasan, asuransi
dan biaya–biaya kompensasi lainnya, yang dihitung
menurut jumlah satuan waktu tertentu.
31.3 Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang
tercantum dalam Rincian Biaya Personil dan Rincian Biaya
Non Personil sesuai dengan Berita Acara Hasil Klarifikasi
dan Negosiasi Teknis dan Biaya.

31.4 Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi ini dibiayai dari


sumber pendanaan yang disebut dalam SSKK.

32. [Hari Kerja 32.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya
disimpan oleh penyedia. Daftar pembayaran
ditandatangani oleh masing-masing pekerja dan dapat
diperiksa oleh PPK.

32.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja kepada tenaga


kerjanya setelah formulir upah ditandatangani.]

33. Perhitungan 33.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir


Akhir dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
perseratus) dan berita acara penyerahan awal telah
ditandatangani oleh kedua belah pihak.

33.2 [sebelum pembayaran terakhir dilakukan, penyedia


berkewajiban untuk menyerahkan kepada Pengawas
Pekerjaan rincian perhitungan nilai tagihan terakhir yang
jatuh tempo. PPK berdasarkan hasil penelitian tagihan
oleh Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk
menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran
terakhir selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja terhitung
sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang
diterima oleh Pengawas Pekerjaan.]

34. Penangguhan 34.1 PPK dapat menagguhkan pembayaran setiap angsuran


prestasi pekerjaan penyedia jika penyedia gagal atau lalai
memenuhi kewajiban kontraktualnya, termasuk
penyerahan setiap HAsil Pekerjaan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan;

34.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada penyedia


tentang penagguhan hak pembayaran, disertai alasan-
alasan yang jelas mengenai penangguhan tersebut.
Penyedia diberi kesempatan untuk memperbaiki dalam
jangka waktu tertentu;

34.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan


dengan proporsi kegagalan atau kelalaian penyedia;

34.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penagguhan pembayaran


akibat keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat
dilakukan bersamaan dengan pengenaan denda kepada
penyedia.

35. [Penyesuaian 35.1 [Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah
Harga (Untuk akibat adanya penyesuaian harga sesuai dengan
Kontrak peraturan yang berlaku.
Harga Satuan
atau Kontrak
Gabungan 35.2 Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun
Harga Satuan Jamak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua
dan Lump belas) bulan dan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga
Sum)] belas) sejak pelaksanaan pekerjaan.

35.3 Penyesuaian harga diberlakukan terhadap Kontrak Tahun


Jamak yang berbentuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak
Gabungan lump sum dan harga satuan yang mengacu pada
Dokumen Pengdaan dan/atau perubahan Dokumen
Pengadaan, yang selanjutnya dituangkan SSKK.

35.4 Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh


kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen
keuntungan dan biaya overhead sebagaimana tercantum
dalam penawaran.

35.5 Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai dengan


jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak
awal/adendum kontrak.

35.6 Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan


yang berasal dari luar negeri, menggunakan indeks
penyesuaian harga dari negara asal jasa tersebut.

35.7 Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai


akibat adanya adendum kontrak dapat diberikan
penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak
adendum kontrak tersebut ditandatangani.

35.8 Kontrak yang terlambat pelaksanaannya disebabkan oleh


kesalahan Penyedia diberlakukan penyesuaian harga
berdasarkan indeks harga terendah antara jadwal awal
dengan jadwal realisasi pekerjaan.
35.9 Penyesuaian Harga Satuan, ditetapkan dengan rumus
sebagai berikut:
Hn = Ho (a+b.Bn/Bo+c.Cn/Co+d.Dn/Do+.....)

Hn = Harga Satuan pada saat pekerjaan


dilaksanakan;

Ho = Harga Satuan pada saat harga penawaran;

a = Koefisien tetap yang terdiri atas keuntungan


dan overhead;

Dalam hal penawaran tidak mencantumkan


besaran komponen keuntungan dan overhead
maka a = 0,15.

b, c, d = Koefisien komponen kontrak seperti tenaga


kerja, bahan, alat kerja, dsb;
Penjumlahan a+b+c+d+....dst adalah 1,00.

Bn, Cn, Dn = Indeks harga komponen pada saat


pekerjaan dilaksanakan (mulai bulan ke-13
setelah penandatanganan kontrak).

Bo, Co, Do = Indeks harga komponen pada bulan ke-12


setelah penanda-tanganan kontrak.

35.10 Penetapan koefisien bahan, tenaga kerja dan alat kerja


ditetapkan dalam SSKK.

35.11 Indeks harga yang digunakan bersumber dari penerbitan


BPS.

35.12 Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan


BPS, digunakan indeks harga yang dikeluarkan oleh
instansi teknis.

35.13 Rumusan penyesuaian nilai kontrak ditetapkan sebagai


berikut:
Pn = (Hn1xV1)+(Hn2xV2)+(Hn3xV3)+.... dst

Pn = Nilai Kontrak setelah dilakukan penyesuaian


Harga Satuan;

Hn = Harga Satuan baru setiap jenis komponen


pekerjaan setelah dilakukan penyesuaian harga
menggunakan rumusan penyesuaian Harga
Satuan;

V = Volume setiap jenis komponen pekerjaan yang


dilaksanakan.

35.14 Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh PPK,


apabila penyedia telah mengajukan tagihan disertai
perhitungan dan data-data;

35.15 Penyedia dapat mengajukan secara berkala selambat-


lambatnya setiap 6 (enam) bulan.]

36. Kerjasama 36.1 Bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh sub penyedia
antara harus diatur dalam kontrak dan disetujui terlebih dahulu
penyedia oleh PPK.
dengan sub
penyedia
36.2 Penyedia tetap bertanggungjawab atas bagian pekerjaan
yang dikerjakan oleh sub penyedia.

36.3 Ketentuan-ketentuan dalam kerjasama dengan sub


penyedia harus mengacu kepada harga yang tercantum
dalam Kontrak serta menganut prinsip kesetaraan.
37. Personil 37.1 Umum
Konsultan a. Personil inti yang dipekerjakan harus sesuai dengan
dan kualifikasi dan pengalaman yang ditawarkan dalam
Subkonsultan Dokumen Penawaran.
b. Penggantian personil inti dan/atau peralatan (apabila
ada) tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan
tertulis PPK.
c. Penggantian personil inti dan/atau peralatan dilakukan
oleh penyedia dengan mengajukan permohonan
terlebih dahulu kepada PPK dengan melampirkan
riwayat hidup/pengalaman kerja Personil Inti dan/atau
spesifikasi Peralatan yang diusulkan beserta alasan
perubahan.
d. PPK dapat menilai dan menyetujui
penempatan/penggantian personil inti menurut
kualifikasi yang dibutuhkan.
e. Jika PPK menilai bahwa Personil Inti:
1) tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan
dengan baik
2) berkelakuan tidak baik; atau
3) mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya
maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dan menjamin personil inti tersebut
meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari
kalender sejak diminta oleh PPK.

f. Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan perlu


dilakukan, maka penyedia berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara
atau lebih baik dari personil inti dan/atau peralatan yang
digantikan, tanpa biaya tambahan apapun.

37.2 Personil Inti


a. nama personil dan uraian pekerjaan, kualifikasi
minimum, perkiraan waktu pelaksanaan dilampirkan
dalam Lampiran SSKK;
b. penyesuaian terhadap perkiraan waktu pekerjaan
personil akan dibuat oleh penyedia melalui
pemberitahuan secara tertulis kepada PPK;
c. jika terdapat pekerjaan tambah, maka perkiraan waktu
pelaksanaan harus ditentukan secara tertulis oleh para
pihak.

37.3 Persetujuan Personil


Personil inti dan subkonsultan yang telah disetujui oleh
PPK harus memberikan data dirinya dan surat keterangan
tidak mengidap penyakit berbahaya/menular (medical
certificate) serta terdaftar atau tertera dalam daftar
personalia penyedia.

37.4 Waktu kerja dan lembur


a. jam kerja dan waktu cuti untuk personil inti ditentukan
dalam Lampiran SSKK;
b. waktu kerja tenaga kerja asing yang dimobilisasi ke
Indonesia dihitung sejak kedatangannya di Indonesia
sesuai dengan surat perintah mobilisasi;
c. tenaga kerja tidak berhak untuk dibayar atas pekerjaan
lembur atau sakit atau liburan, karena perhitungan upah
sudah mencakup hal tersebut.

38. Perubahan 38.1 Perubahan personil dan peralatan yang diajukan oleh
Personil penyedia
a. Penyedia dapat mengajukan penggantian personil
dan/atau peralatan kepada PPK.
b. Penyedia tidak dibenarkan melakukan penggantian
personil dan/atau peralatan tanpa persetujuan PPK.
c. PPK meneliti permohonan perubahan personil dan/atau
peralatan, dengan ketentuan:
1) menyetujui permohonan perubahan personil
dan/atau peralatan bila alasan yang diajukan
dianggap sesuai;
2) tidak mengurangi kualifikasi tenaga ahli yang
ditawarkan, dan tidak menambah nilai kontrak.
Untuk kontrak biaya satuan (time based), biaya
langsung personil harus disesuaikan dengan gaji
dasar tenaga ahli yang menggantikan.
3) menolak permohonan perubahan personil dan/atau
peralatan bila alasan yang diajukan dianggap tidak
sesuai.
d. untuk mengajukan permohonan penggantian personil,
penyedia diwajibkan melampirkan riwayat
hidup/pengalaman kerja personil yang diusulkan dan
disertai alasan penggantian personil yang
bersangkutan.
e. Dalam rangka penilaian usulan penggantian personil
dan/atau peralatan, PPK dapat dibantu Panitia/Pejabat
Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

38.2 Penggantian personil penyedia atas perintah PPK


a. Personil dari penyedia yang dianggap tidak mampu
atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik atau
berkelakuan tidak baik, harus segera dilakukan perintah
penggantian personil kepada penyedia dengan
kualifikasi keahlian personil yang sama atau lebih tinggi.
b. Dalam waktu maksimal 15 (lima belas) hari sejak
perintah penggantian personil, harus sudah menerima
personil pengganti dari penyedia.

39. Keterlambatan 39.1 Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian
Pelaksanaan bukan akibat Keadaan Kahar atau karena kesalahan atau
Pekerjaan kelalaian penyedia maka PPK dapat menghentikan
Kontrak dan menangguhkan pemenuhan hak-hak
penyedia atau menangguhkan pembayaran.

39.2 Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh


kesalahan atau kelalaian PPK maka PPK dikenakan Ganti
Rugi atau memberikan Kompensasi.

39.3 Penghentian Kontrak atau Ganti Rugi atau Kompensasi


tidak dilakukan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh
Para Pihak untuk diperpanjang.

39.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam Pasal ini


adalah tanggal penyerahan setiap hasil kerja dan tanggal
penyelesaian semua pekerjaan dengan penyerahan
laporan akhir sebagaimana ditetapkan dalam SPMK.

40. Denda dan 40.1 Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan
Ganti Rugi kepada penyedia, sedangkan ganti rugi merupakan sanksi
finansial yang dikenakan kepada PPK, karena terjadinya
cidera janji/wanprestasi yang tercantum dalam Kontrak.

40.2 Besarnya denda kepada penyedia atas keterlambatan


penyelesaian pekerjaan adalah:
4) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa biaya bagian kontrak
yang belum selesai dikerjakan, apabila kontrak terdiri
atas bagian pekerjaan yang dapat dinilai terpisah dan
bukan merupakan kesatuan sistem, serta hasil
pekerjaan tersebut telah diterima oleh PPK;
5) 1/1000 (satu perseribu) dari biaya kontrak, apabila
bagian pekerjaan belum diterima oleh PPK.

40.3 Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas


keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga dari
nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat
suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan
Bank Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuai
ketentuan dalam SSKK.

40.4 Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal


sebagai berikut :
a. PPK memodifikasi atau mengubah jadwal yang dapat
mempengaruhi pekerjaan penyedia;
b. keterlambatan penerbitan SPP;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau
instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sebagaimana yang
diperjanjikan dalam kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk
melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan
pengujian ternyata tidak diketemukan kerusakan/
kegagalan/penyimpangan;
f. Kompensasi lain yang dirinci dalam syarat khusus kontrak.
g. Jika kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan
atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK
berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau
memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan;
h. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data
penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh
penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata
akibat peristiwa kompensasi;
i. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan hanya dapat
diberikan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat
dibuktikan kerugian nyata akibat peristiwa kompensasi.
40.5 Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi diatur
dalam SSKK.

41. Laporan Hasil 41.1 Penyedia wajib menyerahkan laporan dan dokumen
Pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam SSKK.
Atas penerimaan laporan dan dokumen tersebut dibuatkan
tanda terima.

41.2 PPK bersama penyedia melakukan pembahasan dan


penilaian terhadap laporan dan dokumen yang diserahkan
oleh penyedia.

41.3 PPK dan penyedia membuat berita acara hasil


pembahasan dan penilaian laporan.

41.4 Jika terdapat kekurangan-kekurangan maka penyedia


harus memperbaiki dan menyelesaikan kekurangan-
kekurangan sesuai yang diinstruksikan oleh PPK dan
menyerahkan laporan hasil perbaikan kepada PPK.

41.5 PPK menerima kembali penyerahan laporan yang telah


diperbaiki oleh penyedia (bila ada), dan membuat berita
acara serah terima laporan hasil perbaikan.

41.6 Laporan Akhir dibuat dalam bentuk cetakan (hardcopy)

41.7 Menyerahkan semua rancangan, gambar, spesifikasi,


desain, laporan, dan dokumen-dokumen lain serta piranti
lunak yang dipersiapkan oleh penyedia berdasarkan
kontrak ini dan menjadi hak milik PPK.

41.8 Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau akhir


masa kontrak berkewajiban untuk menyerahkan semua
dokumen tersebut beserta daftar rinciannya kepada PPK.

41.9 Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap


dokumen dan piranti lunak tersebut setelah mendapatkan
persetujuan PPK.

41.10 Jika dikemudian hari penyedia dan pihak ketiga akan


melakukan pengembangan terhadap piranti lunak tersebut
dan untuk itu diperlukan lisensi maka penyedia harus
mendapatkan persetujuan lebih dahulu dari PA. Untuk
tujuan ini PA berhak untuk mendapatkan penggantian
biaya atas pengembangan piranti lunak tersebut.

41.11 Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen


dan piranti lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur
dalam SSKK.

B.5 Penghentian dan Pemutusan Kontrak

42. Penghentian 42.1 Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan


Kontrak sudah selesai atau terjadi Keadaan Kahar.

42.2 Dalam hal Kontrak dihentikan, maka PPK wajib membayar


kepada penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang
telah dicapai sampai dengan tanggal berlakunya
penghentian kontrak.

42.3 PPK dengan pemberitahuan tertulis kepada penyedia


dapat memerintahkan penghentian Kontrak jika penyedia
gagal untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya dalam
Kontrak ini. Pemberitahuan tertulis tersebut harus memuat:
1) alasan penghentian Kontrak; dan
2) persyaratan kepada penyedia untuk memenuhi
kewajiban-kewajibannya dalam jangka waktu 14
(empat belas) hari kerja setelah pemberitahuan
diterima.

43. Pemutusan Pemutusan Kontrak dpat dilakukan oleh pihak PPK atau pihak
Kontrak Penyedia.
44. Pemutusan 44.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
Kontrak oleh Undang Hukum Perdata, PPK dapat memutuskan Kontrak
PPK ini melalui pemberitahuan tertulis kepada penyedia setelah
terjadinya hal-hal sebagai berikut:
a. kebutuhan jasa tidak dapat ditunda melebihi batas
berakhirnya kontrak;
b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan
mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan
diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh)
hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan;
c. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan
pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari
kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan;
d. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
e. Penyedia tidak memperbaiki kelalaiannya dalam
jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah diberi
tahu atau dalam jangka waktu lain yang disetujui
secara tertulis oleh PPK;
f. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
g. karena Keadaan Kahar, penyedia tidak dapat
melaksanakan bagian pokok pekerjaan Jasa
Konsultansi ini selama sekurang-kurangnya 60 (enam
puluh) hari kalender;
h. penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan
dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang
diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau
i. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan
KKN dan/atau pelanggararan persaingan usaha yang
sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan
benar oleh instansi yang berwenang.

44.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena


kesalahan Penyedia:
a. Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia atau
Jaminan Uang Muka dicairkan (apabila ada);
b. Penyedia membayar denda keterlambatan
sebagaimana tercantum dalam SSKK (apabila ada);
c. Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam; dan
d. PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima
oleh PPK sampai dengan tanggal berlakunya
pemutusan Kontrak dikurangi dengan denda
keterlambatan yang harus dibayar Penyedia (apabila
ada), serta Penyedia menyerahkan semua hasil
pelaksanaan pekerjaan kepada PPK dan selanjutnya
menjadi hak milik PPK.

45. Pemutusan 45.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
Kontrak oleh Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat memutuskan
Penyedia Kontrak ini melalui pemberitahuan tertulis kepada PPK
apabila PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran
tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati
sebagaimana tercantum dalam SSKK;
45.2 Penyedia dapat memutuskan Kontrak apabila PPK gagal
mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan.
Dalam hal ini pemutusan Kontrak dilakukan sekurang-
kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah Penyedia
menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan
Kontrak secara tertulis kepada PPK;

45.3 Kejadian sebagaimana dimaksud pada angka 45.2


adalah :
a. Akibat keadaan kahar, sehingga penyedia tidak dapat
melaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan dokumen
kontrak;
b. PPK gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian
perselisihan.

45.4 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak, PPK membayar


kepada penyedia sesuai dengan pencapaian prestasi
pekerjaan yang telah diterima oleh PPK sampai dengan
tanggal berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi dengan
denda keterlambatan yang harus dibayar Penyedia
(apabila ada), serta Penyedia menyerahkan semua hasil
pelaksanaan kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak
milik PPK.

46. Pemutusan Dalam hal pemutusan kontrak dilakukan karena PPK terlibat
Kontrak penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau
akibat lainnya pelanggararan persaingan usaha yang sehat dalam
pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

D. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA

47. Hak dan 47.1 menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan


Kewajiban sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam kontrak;
Penyedia

47.2 berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan


prasarana dari pihak PPK untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;

47.3 melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik


kepada pihak PPK;

47.4 melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai


dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak;

47.5 memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan


untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan pihak
PPK;

47.6 menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal


penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
kontrak;
47.7 mengambil langkah-langkah yang memadai untuk
melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi
perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya, akibat kegiatan penyedia;

47.8 melaksanakan perjanjian dan kewajiban-kewajiban yang


dibebankan kepadanya dengan penuh tanggung-jawab,
ketekunan, efisien dan ekonomis serta memenuhi kriteria
teknik profesional dan melindungi secara efektif peralatan-
peralatan, mesin, material yang berkaitan dengan
pekerjaan dalam kontrak;

47.9 melaksanakan jasa konsultansi sesuai dengan hukum


yang berlaku di Indonesia. PPK secara tertulis akan
memberitahukan kepada penyedia mengenai kebiasaan-
kebiasaan setempat;

47.10 penyedia tidak akan menerima keuntungan untuk mereka


sendiri dari komisi usaha (trade commision), rabat
(discount) atau pembayaran-pembayaran lain yang
berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan jasa
konsultansi;

47.11 penyedia setuju bahwa selama pelaksanaan kontrak,


penyedia dinyatakan tidak berwenang untuk
melaksanakan jasa konsultansi maupun mengadakan
barang yang tidak sesuai dengan kontrak;

47.12 penyedia dilarang baik secara langsung atau tidak


langsung melakukan kegiatan yang akan menimbulkan
pertentangan kepentingan (conflict of interest) dengan
kegiatan yang merupakan tugas penyedia;

47.13 tanggungjawab penyedia adalah ketentuan mengenai


hal-hal pertanggung-jawaban penyedia sesuai dengan
hukum yang berlaku di Indonesia;

47.14 pemeriksaan keuangan adalah ketentuan mengenai


kewajiban penyedia untuk merinci setiap biaya-biaya
yang berhubungan dengan pelaksanaan perjanjian,
sehingga dapat dilakukan pemeriksaan keuangan. Selain
itu, dengan sepengetahuan penyedia atau kuasanya,
PPK dapat memeriksa dan menggandakan dokumen
pengeluaran yang telah diaudit sampai 1 (satu) tahun
setelah berakhirnya kontrak;

47.15 ketentuan mengenai tindakan yang perlu mendapat


persetujuan PPK meliputi:
a. memobilisasi personil yang terdapat dalam daftar;
b. membuat subkontrak dengan pengaturan: (i) cara
seleksi, waktu, dan kualifikasi dari subkonsultan harus
mendapat persetujuan tertulis sebelum pelaksanaan,
(ii) Penyedia bertanggung-jawab penuh terhadap
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
subkonsultan dan personilnya.
47.16 ketentuan mengenai dokumen-dokumen yang disiapkan
oleh penyedia dan menjadi hak milik PPK: mengatur
bahwa semua rancangan, gambar-gambar, spesifikasi,
disain, laporan dan dokumen-dokumen lain serta
software yang disiapkan oleh penyedia jasa menjadi hak
milik PPK. Penyedia, segera setelah pekerjaan selesai
atau berakhirnya kontrak harus menyerahkan seluruh
dokumen dan data pendukung lainnya kepada PPK.
Penyedia dapat menyimpan salinan dari dokumen-
dokumen tersebut.
47.17 Kewenangan anggota penyedia adalah ketentuan yang
mengatur mengenai apabila penyedia adalah sebuah
joint venture yang beranggotakan lebih dari satu
penyedia, anggota joint venture tersebut memberi kuasa
kepada salah satu anggota joint venture untuk bertindak
dan mewakili hak-hak dan kewajiban anggota penyedia
lainnya terhadap PPK.
47.18 ketentuan peralatan dan bahan yang disediakan oleh
PPK untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan oleh
penyedia. Pada saat berakhirnya kontrak, Penyedia
harus menyerahkan peralatan dan bahan sisa sesuai
dengan instruksi PPK

48. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan


Dokumen menginformasikan dokumen kontrak atau dokumen lainnya
Kontrak dan yang berhubungan dengan kontrak oleh pihak lain, misalnya
Informasi
Kerangka Acuan Kerja, gambar-gambar, pola, serta informasi
lain yang berkaitan dengan kontrak tanpa ijin tertulis dari PPK.

49. Hak Atas Penyedia wajib membebaskan PPK dari segala tuntutan atau
Kekayaan klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas
Intelektual Kekayaan Intelektual (HAKI) oleh penyedia.

50. Layanan Penyedia wajib menyediakan layanan tambahan lainnya seperti


Tambahan pembuatan maket/model dari hasil desain sesuai dengan
lingkup pekerjaannya.

51. Penangguhan 51.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,


dan Resiko membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK
beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan,
tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda,
gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan
hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta
instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK)
sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal
berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai
dengan tanggal penandatanganan berita acara
penyerahan akhir:
a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda
penyedia, dan Personil;
b. cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera
tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;

51.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan


tanggal penandatanganan berita acara penyerahan awal,
semua risiko kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan
ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan risiko penyedia,
kecuali kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan
oleh kesalahan atau kelalaian PPK.

51.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak


membatasi kewajiban penanggungan dalam syarat ini.

52. [Perlindungan a. Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri


Tenaga Kerja untuk mengikutsertakan Personilnya pada program
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan;
b. Penyedia berkewajiban untuk memenuhi dan
memerintahkan Personilnya untuk mematuhi peraturan
keselamatan kerja. Pada waktu pelaksanaan pekerjaan,
penyedia beserta Personilnya dianggap telah membaca
dan memahami peraturan keselamatan kerja tersebut;
c. Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk
menyediakan kepada setiap Personilnya (termasuk Personil
Subpenyedia, jika ada) perlengkapan keselamatan kerja
yang sesuai dan memadai;
d. Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk melaporkan
kecelakaan berdasarkan hokum yang berlaku, penyedia
akan melaporkan kepada PPK mengenai setiap kecelakaan
yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini
dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian.]

53. [Pemeliharaan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang


Lingkungan memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di
luar tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan
terhadap pihak ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan
pelaksanaan Kontrak ini.]

54. Asuransi 54.1 Pihak penyedia mengasuransikan:


a. semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko
tinggi terjadi kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan,
serta pekerja-pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan
kontrak atas segala risiko yaitu kecelakaan,
kerusakan-kerusakan, kehilangan, serta risiko lain
yang tidak dapat diduga;
b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat
kerjanya;
c. hal-hal lain yang ditentukan berkaitan dengan
asuransi.

54.2 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam


penawaran dan termasuk dalam nilai kontrak.

55. [Penyedia Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan menggunakan


Lain lokasi kerja bersama dengan penyedia yang lain (jika ada) dan
pihak lainnya yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika
dipandang perlu, PPK dapat memberikan jadwal kerja penyedia
yang lain di lokasi kerja (apabila ada)].

56. Keselamatan Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan semua pihak di


lokasi kerja.

57. Pembayaran Penyedia berkewajiban untuk membayarkan sanksi financial


Denda berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji
terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam Kontrak ini. PPK
mengenakan Denda dengan memotong angsuran pembayaran
prestasi pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak
mengurangi tanggung jawab kontraktual penyedia.

E. HAK DAN KEWAJIBAN PPK

58. Hak dan PPK memiliki hak dan kewajiban :


Kewajiban
PPK a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan
oleh penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh pihak penyedia;
c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum
dalam kontrak yang telah ditetapkan kepada penyedia;
d. mengenakan denda keterlambatan (apabila ada);
e. membayar uang muka (apabila diberikan);
f. memberikan instruksi sesuai jadwal;
g. membayar ganti rugi, melindungi dan membela Penyedia
terhadap tuntutan hukum, tuntutan lainnya dan tanggungan
yang timbul karena kesalahan, kecerobohan dan
pelanggaran kontrak yang dilakukan PPK.
h. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh pihak penyedia untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;
i. ketentuan peralatan dan bahan yang disediakan oleh PPK
untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan oleh penyedia.
Pada saat berakhirnya kontrak, Penyedia harus
menyerahkan peralatan dan bahan sisa sesuai dengan
instruksi PPK

59. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana
atau kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini.

60. Peristiwa 60.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia


Kompensasi dalam hal sebagai berikut:
1) PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan;
2) keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
3) PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi
dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
4) penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal;
5) PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk
melakukan pengujian tambahan yang setelah
dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
6) PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan
pekerjaan;
7) PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu
yang tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan
oleh PPK;
8) ketentuan lain dalam SPK.

60.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran


tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian
pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar
ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan waktu
penyelesaian pekerjaan.

60.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data


penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan
oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian
nyata akibat Peristiwa Kompensasi.

60.4 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian


pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka
penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Tanggal
Penyelesaian berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia
kepada PPK. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus
dilakukan melalui adendum Kontrak jika perpanjangan
tersebut mengubah Masa Kontrak.
60.5 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau
perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika
penyedia gagal atau lalai untuk memberikan peringatan
dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak
Peristiwa Kompensasi.

F. KEWAJARAN DAN ITIKAD BAIK

61. Itikad Baik 61.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya
yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam
kontrak.

61.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan


jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing
pihak. Jika selama kontrak, salah satu pihak merasa
dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk
mengatasi keadaan tersebut.

61.3 Masing-masing Pihak dalam Kontrak berkewajiban untuk


bertindak dengan itikad baik sehubungan dengan hak-hak
Pihak lain, dan mengambil semua langkah yang
diperlukan untuk memastikan terpenuhinya tujuan Kontrak
ini.

62. Pelaksanaan Jika dalam pelaksanaan Kontrak ditemukan kesulitan yang


Kontrak menghambat pemenuhan tujuan Kontrak maka masing-masing
Pihak berkewajiban untuk tetap berupaya bertindak wajar di
antara mereka tanpa merugikan kepentingan satu sama lain.
Jika Pihak yang satu menganggap pelaksanaan Kontrak tidak
wajar dan adil maka kedua belah Pihak harus megupayakan
tindakan yang terbaik untuk mengatasi situasi tersebut.

G. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

63. Perdamaian 63.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-


sungguh menyelesaikan secara damai semua perselisihan
yang timbul dari atau berhubungan dengan Kontrak ini
atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan
pekerjaan Jasa Konsultansi ini;

63.2 Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para


pihak dalam Kontrak dapat dilakukan melalui musyawarah,
arbitrase, mediasi, konsiliasi, atau pengadilan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

64. Lembaga Dalam hal penyelesaian perselisihan melalui perdamaian tidak


Pemutus tercapai, maka penyelesaian perselisihan tersebut dapat
Sengketa dilakukan melalui:

a. arbitrase,

b. alternatif penyelesaian sengketa, atau

c. pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-


undangan.

Anda mungkin juga menyukai