TUGAS TUTON 1 IPS-dikonversi
TUGAS TUTON 1 IPS-dikonversi
TUGAS TUTON 1 IPS-dikonversi
MATA KULIAH
PENDIDIKAN IPS DI SD 38
NIM : 857450989
KELAS :A
POKJAR : PANGANDARAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ BANDUNG
1. Kriteria yang hendaknya dapat menjadi kemampuan yang terintegrasi dan terinternalisasi dalam
diri guru IPS SD ketika mengembangkan materi pembelajaran sebagai berikut.
a. Pembelajaran IPS di SD hendaknya mengembangkan kemampuan memahami berbagai
fenomena sosial yang meliputi kemelek-wacanaan pengetahuan, keterampilan, nilai dan
sikap mengenai: kebudayaan, ruang dan waktu, kontinuitas dan perubahan, interaksi antara
manusia dengan lingkungan, serta kelangkaan, produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan
jasa dalam konteks kebhinekaan masyarakat Indonesia dan dinamika kehidupan global yang
berguna dalam proses pengambilan keputusan serta berpartisipasi dalam kehidupan
masyarakat yang demokratis.
b. Pembelajaran IPS di SD hendaknya mengembangkan kemampuan komunikasi sosial yakni
keterampilan menangkap berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan siswa, mengemas
gagasan baik berupa konsep, keterampilan, nilai, prinsip, norma maupun sikap sosial, serta
menjelaskan fenomena interaksi, perkembangan masyarakat, dan saling ketergantungan
global (global interdependence).
c. Pembelajaran IPS di SD mengembangkan kemampuan dasar dalammemecahkan masalah
sosial yang perlu dilatihkan kepada para mahasiswa dalam proses pembelajaran di kelas.
Kriteria kompetensi guru dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan peta, atlas,
bola dunia, data dan informasi, serta media massa guna mengambil keputusan sosial kultural
dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan yang seyogianya dibelajarkan kepada siswa
meliputi kemampuan dalam merasakan adanya masalah, mengidentifikasi masalah, mencari
informasi untuk memecahkan masalah, mengeksplorasi alternative pemecahan masalah, dan
memilih alternatif yang paling layak.
d. Pembelajaran IPS di SD hendaknya mengembangkan kemampuan membiasakan diri peka,
tanggap, dan adaptif tetapi kritis terhadap lingkungan sekitar guna memelihara dan
memanfaatkan sumber daya alam serta mengembangkan kehidupan yang sejahtera dan
harmonis dalam kebhinekaan. Para mahasiswa pun diharapkan dapat membiasakan diri
dalam berpikir kritis, yaitu mampu menggunakan logika dan “evidence” ketika dihadapkan
pada suatu isu dan atau peristiwa social kemudian memproses secara sistematis dan
konsisten untuk sampai pada kesimpulan atau keputusan. Beberapa aktivitas berpikir yang
perlu ditempuh untuk menghasilkan kesimpulan yang tepat dan baik meliputi proses mencari
sebab, memprediksi akibat, menganalisis hubungan antar fenomena, melihat keterpaduan
dari berbagai fenomena serta menganalisis secara logis dan sistematis.
e. Pembelajaran IPS di SD hendaknya mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
menganalisis masalah sosial secara terpadu untuk sampai pada kesadaran bahwa ada saling
ketergantungan antar fenomena dan gagasan dalam setiap pemecahan masalah sosial serta
dalam membangun kehidupan masyarakat yang damai, dinamis, dan harmonis.
3. Contoh keterkaitan anatara Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) IPS SD di kelas rendah.
Keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi digunakan untuk mengorganisasikan
komponen-komponen isi bahan pengajaran yang disampaikan guru dalam kegiatan belajar
mengajar di kelas. Hubungnan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi dan bahan pengajaran
tersebut bersifat timbal balik. Hal yang memberikan makna kepada peristiwa, fakta, konsep dan
generalisasi yaitu guru dalam bahan pengajaran mempersiapkan isi materi yang bersifat
terperinci, contok-contoh, gambaran-gambaran yang memberi dukungan serta aneka ragam
pengalaman. Isi bahan pengajaran pun akan lebih mudah di pahami dan lama di ingat jika materi
berfokus kepada gagasan-gagasan kunci, seperti konsep dan generalisasi IPS memiliki kekuatan
sebagai bidang studi jika didukung oleh peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang dapat
dipertanggung jawabkan etika, logika, ada gunanya dan disusun/diorganisasikan secara baik
terintegrasi dan penyajiannya pun harus mengandung unsur-unsur yang menantang dan
membangkitkan minat dan sikap positif serta aktivitas siswa. Selain itu IPS harus berkontribusi
bagi pengembangan kemampuan dan keterampilan siswa dalam segala aspek kehidupan, baik
ketermapilan intelektual, personal maupun social. Penyelenggaraan IPS harus didukung oleh
fakat-fakta yang actual dan disajikan berdasarkan konsep dan dilandasi oleh nilai-nilai yang
berguna bagi kehidupan masyarakat, berkontribusi bagi pembentukan sikap dan keterampilan
yang mendukung pembangunan masyarakat dan bangsanya. Guru bertanggungjawab sebagai
pengembang kurikulum untuk mengolah materi IPS. Guru pun harus mampu menyusun bahan
pengajarannya dan menyampaikan kepada siswa melalui kegiatan belajar mengajar yang tepat.
Dalam perkembangannya, pengajaran IPS terletak didalam kemampuannya untuk mengungkapkan sesuatu,
terintegrasi, menantang dan aktiva. Artinya, materi IPS harus berlandaskan nila, mengungkapkan fakta
dan materi secara keseluruhan yang esensial, terpadu.
5. Keterkaitan antara nilai dan sikap dalam kurikulum IPS SD KTSP 2006 di kelas tinggi :
Nilai merupakan ukuran tentang baik-buruk, tentang tata-laku yang telah mendalam dalam
kehidupan masyarakat serta nilai merupakan pencerminan budaya suatu masyarakat.
Sikap adalah sebagai keadaan yang ada pada diri manusia yang menggerakkan untuk
bertindak, sikap menyertai manusia dengan perasaan-perasaan tertentu dalam menanggapi suatu
obyek dan semua terbentuk atas pengalaman.
Kaitan antara nilai dan sikap :
Nilai itu merupakan konsep tentang kelayakan yang dimiliki seseorang atau kelompok,
yang mempengaruhi bagaimana seseorang atau kelompok memilih cara, tujuan dan perbuatan
yang dikehendakinya sesuai dengan anggapannya bahwa pilihannya adalah yang terbaik. Nilai
yang dimiliki seseorang dapat mengekspresikan mana yang Iebih disukai mana yang tidak,
demikianlah, dapat disimpulkan bahwa nilai menyebabkan sikap. Nilai merupakan determinan
bagi pembentukan sikap