Sosialisasi Triase-Bhd
Sosialisasi Triase-Bhd
Sosialisasi Triase-Bhd
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS RAWAT INAP DARMARAJA
Jl. Rd Umar Wirahadikusumah Km 27 No. 203 A Telp. (0262) 429920 Sumedang 45372
E-mail : [email protected]
NOTULEN KEGIATAN
PIMPINAN RAPAT
1. Ketua : dr Hj Herni Wiwik H
2. Sekretaris : Deri Gartika, AmKeb
KEGIATAN RAPAT
1. Pembukaan
Acara pertemuan pelatihan triase dan bantuan hidup dasar dibuka dengan doa bersama,
dilanjutkan dengan sambutan dan pengarahan dari ketua rapat mengenai tujuan
diadakannya pertemuan.
2. Pembahasan
Pertemuan mensosialisasikan tentang triase dan bantuan hidup dasar. Pemberi materi
adalah dr Eka Damayanti.
Materi yang dibahas :
a. Triase
b. Bantuan Hidup Dasar/Resusitasi Jantung Paru
Kegiatan dilanjutkan dengan praktek bantuan hidup dasar.
3. Penutup
Pertemuan pelatihan triase dan bantuan hidup dasar menghasilkan kesepakatan sebagai
berikut :
Penatalaksanaan triase di UGD
Pertemuan ditutup dengan doa bersama
Kepada Yth.
Seluruh Karyawan dan Karyawati
Puskesmas Darmaraja
Di
TEMPAT
Dengan hormat,
Sehubungan akan dilaksanakannya lokakarya bulanan, maka dengan ini kami
mengharapkan agar seluruh karyawan dan karyawati Puskesmas Darmaraja untuk hadir
dalam acara Lokbul ini.
Adapun waktu pelaksanaan Lokbul adalah :
Demikian undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terima kasih.
dr Hj Herni Wiwik H
NIP 19710301 200212 2 002
PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS RAWAT INAP DARMARAJA
Jl. Rd Umar Wirahadikusumah Km 27 No. 203 A Telp. (0262) 429920 Sumedang 45372
E-mail : [email protected]
SUSUNAN ACARA
PELATIHAN TRIASE DAN BANTUAN HIDUP DASAR
UPT PUSKESMAS RAWAT INAP DARMARAJA
A. TRIASE
1. Pengenalan kejadian henti jantung dan aktivasi sistem gawat darurat segera
a. Identifikasi kondisi pasen, kontak ke sistem gawat darurat
- Menilai respon penderita
- Meminta pertolongan/mengaktifkan sistem gawat darurat
b. Informasikan kondisi penderita sebelum RJP (dewasa) atau 1 menit setelah RJP (bayi
dan anak)
c. Penilaian cepat tanda2 potensial henti jantung
d. Identifikasi tanda henti jantung atau henti napas : memeriksa napas dan nadi
c. Kompresi dada
- Berikan kompresi dada dgn kedalaman 5-6 cm pada dewasa/ sepertiga diameter
dinding anteroposterior pada bayi dan anak (bayi 4 cm, anak 5 cm)
- Kompresi 100-120x/menit tanpa interupsi
- Berikan kesempatan dada mengembang kembali dgn sempurna (complete chest
recoil)
- Seminimal mungkin melakukan interupsi pada kompresi
d. Airway
Head tilt chin lift /angkat kepala-angkat dagu
- Posisi telapak tangan pada dahi sambil mendorong dahi ke belakang
- Pada waktu bersamaan, ujung jari tangan yg lain mengangkat dagu
1. mulut ke mulut
2. mulut ke hidung
3. mulut ke sungkup
4. dgn kantung napas buatan (bag mask device)
- Berikan 2 kali napas (1 detik setiap kali tiupan) dan biarkan ekshalasi sempurna
diantara napas/tiupan
- Jika penolong pertama memberi napas buatan, penolong kedua yg baru datang
mengambil posisi kompresi dada yg benar. Kompresi dada setelah selesai 2
napas buatan
- Penolong kompresi dada melakukannya dgn hitungan 30 x suara yg keras
- Jika ingin berganti tempat, penolong kompresi memberi aba2. pindah tempat
dilakukan akhir kompresi dada ke30, segera pindah ke posisi napas buatan dan
memberi 2 napas buatan
3. Defibrilasi segera
- Menggunakan defibrilator manual atau automated external defibrillator (AED)
- Tidak diindikasikan pada penderita dgn asistol atau pulseless electrical activity (PEA)
- Defibrilasi segera tidak dapat dilakukan di puskesmas karena tidak ada fasilitas
defibrilator
A. PENDAHULUAN
Pelayanan gawat darurat, khususnya bantuan hidup dasar merupakan pelayanan yang
dapat memberikan tindakan yang cepat dan tepat pada seseorang agar dapat
meminimalkan angka kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak perlu.
B. LATAR BELAKANG
Dengan semakin meningkatnya jumlah penderita gawat darurat, maka diperlukan
peningkatan pelayanan gawat darurat baik yang diselenggarakan di tempat kejadian,
selama perjalanan ke fasilitas pelayanan kesehatan maupun di fasilitas pelayanan
kesehatan. Peningkatan keterampilan petugas dalam penanganan kegawatdaruratan
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan gawat darurat. Untuk itu
UPT Puskesmas Rawat Inap Darmaraja merasa perlu untuk melaksanakan kegiatan
pelatihan bantuan hidup dasar dalam rangka meningkatkan keterampilan karyawan
UPT Puskesmas Rawat Inap Darmaraja.
Tujuan Umum
a. Menciptakan rasa aman dan kenyamanan bagi pasien
b. Meningkatkan pelayanan kegawatdaruratan bagi masyarakat
Tujuan Khusus
Menciptakan karyawan puskesmas yang tanggap serta mampu melakukan pertolongan
gawat darurat, khususnya bantuan hidup dasar
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penang Volume Jadwal Rincian pelak
Sasara gung Kegiata
n jawab n
Pelatihan Agar dapat Pimpinan 100 % Kepala 1kali x Agustu Persiapan :
triase melakukan dan staf puskes kegiatan s2017 Undan
dan penanganan puskesmas mas
bantuan secara tepat pada Darmaraja mater
hidup kasus gawat pelati
dasar darurat Memp
n sar
prasar
pelati
(bone
panto
ambu
Pelaksanaan :
Penya
mater
prakt
Notul
si,dok
.
Laporan
kegiatan
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan sosialisasi edukasi dilaksanakan dengan metode ceramah tanya jawab dan
simulasi/praktek.