Peranan Pendidik Islam Dalam Pembentukan Karakter Islam: Dosen Pengampu: Dr. Afrahu Fadhila Daulai, MA

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PERANAN PENDIDIK ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ISLAM

Dosen Pengampu : Dr. Afrahu Fadhila Daulai, MA

Arranged by :

Name : Hikmah Lubis

Mutiara Ramadhan Nasution

Via Adelia Fitri

Syalwa Syafitri Harahap

TBI - 4

Islamic Education Study Program


Tarbiyah and Teacher Training Faculty
State Islamic University North Sumatera Medan

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat Nya, dan kami diberi kesempatan
untuk dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah yang berjudul "Teori- Teori Tentang
Perkembangan Manusia dan Kaitannya Dengan Peserta Didik" dengan baik dan benar serta tepat
waktu. Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang
dengan tulus memberikan saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Karena keterbatasan pengalaman
dan pengetahuan kami, oleh karenaitu kami mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak
terkait makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Medan, 25 Mei 2023

Pemakalah

2
PENDAHULUAN

Perkembangan zaman yang semakin pesat menimbulkan banyak perubahan yang terjadi di
berbagai aspek kehidupan manusia. Dari hari kehari, minggu keminggu pasti terjadi perubahan
baik individu, kelompok ataupun masyarakat. Seperti perubahan karakter yang terjadi di lingkup
pelajar..

Apa yang bisa membantu pelajar untuk menghadapi perubahan tersebut ? melalui pendidikan
tentunya dapat mempersiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi perubahan yang melanda,
Peranan penting pendidikan dalam kehidupan dan dalam perubahan karakter di lingkup pelajar
ialah untuk membekali dan mempersiapkan pelajar untuk menjadi lebih baik dan menghadapi
ataupun mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi akibat dari penurunan moral.

3
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER

Menurut John W. Santrock, character education adalah pendidikan yang dilakukan


dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan
memberi kan pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah
perilaku yang yang dilarang.
Salah satu ayat al-quran yang menjadi dasar pendidikan karakter adalah: surat luqman
ayat 17-18 sebagai berikut (Majid,2005:178) yang artinya Artinya: Hai anakku, Dirikanlah
shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari
perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan
janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang sombong lagi membanggakan diri.

B. URGENSI PENDIDIKAN KARAKTER

Pendidikan tidak hanya membangun manusia dari sisi kognitifnya saja tetapi juga sisi
lain yang lebih fundamental, karakter merupakan bagian mendasar dari pendidikan yang
perlu mendapatkan perhatian yang lebih , menurut Samani dan Hariyanto (2013:46)
terdapat 4 nilai utama dalam pendidikan karakter yaitu : toleransi, demokrasi, saling
menghormati dan damai.
Dan untuk mengembangkan kemampuan pada pembelajar yaitu kemampuan untuk
menjadi dirinya sendiri, kemampuan untuk hidup secara harmoni dengan manusia dan

4
makhluk lainnya, dan kemampuan untuk menjadikan dunia ini sebagai wahana bagi
kemakmuran dan kesejahteraan bersama (Kesuma, Triatna, & Permana, 2013).

C. PERANAN PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN KARAKTER

Albert Einstein, seorang ilmuan terbesar abad ke-20 menyatakan, "Relegion without
science is lame and science without relegion is blind" Agama tanpa ilmu adalah pincang
dan ilmu tanpa agama adalah buta. Kalimat ini menunjukkan bahwa, betapa pentingnya
ilmu dan agama yang saling berhubungan untuk membentuk karakter positif yaitu :

1. Kekuatan Spiritual, Kekuatan spiritrual itu berupa iman, islam, ihsan dan taqwa, yang
berfungsi membimbing dan memberikan kekuatan kepada manusia untuk menggapai
keagungan dan kemuliaan (ahsani taqwîm)

2. Kekuatan Potensi Manusia Positif, berupa aqlus salim (akal yang sehat), qalbun salim
(hati yang sehat), qalbun munib (hati yang kembali, bersih, suci dari dosa) dan nafsul mut-
mainnah (jiwa yang tenang), yang kesemuanya itu merupakan modal insani atau sumber
daya manusia yang memiliki kekuatan luar biasa.

3. Sikap dan Perilaku Etis. Sikap dan perilaku etis ini merupakan implementasi dari
kekuatan spiritual dan kekuatan kepribadian manusia yang kemudian melahirkan konsep-
konsep normatif tentang nilai-nilai budaya etis. Sikap dan perilaku etis itu meliputi:
istiqamah (integritas), ikhlas, jihad dan amal saleh.

Energi positif tersebut dapat terbentuk melalui 4 proses pendidikan (khan,2012:2) yaitu :
1.Pendidikan karakter berbasis nilai religius yang bersumber dari wahyu Tuhan
2. Pendidikan karakter berbasis nilai budaya

5
3. Pendidikan karakter berbasis potensi diri
4. Pendidikan karakter berbasis llingkungan

D. CARA PENDIDIK MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER

Hakikat pendidikan karakter adalah proses bimbingan peserta didik agar terjadi
perubahan perilaku, perubahan sikap, dan perubahan budaya, yang akhirnya kelak
mewujudkan komunitas yang beradab (Aushop, 2014). Untuk itu para pendidik memiliki
tanggung jawab besar dalam menghasilkan generasi yang berkarakter, berbudaya dan
bermoral.

Para pendidik juga diharapkan menjadi teladan bagi anak didiknya dalam mencapai
karakter yang meliputi olah pikir, olah hati , dan olah rasa, karena tujuan yang paling
mendasar dari pendidikan adalah untuk membuat seseorang menjadi good and smart.
Dalam sejarah Islam, Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa misi utamanya dalam
mendidik manusia adalah untuk mengupayakan pembentukan karakter yang baik (good
character). (Majid, 2010: 29)
Terdapat beberapa cara yaitu :

1. Menyisipkan pesan moral dalam setiap pembelajaran


2. Menanamkan leader ship
3. Menceritakan pengalaman inspiratif
4. Memberikan apresiasi
5. Menumbuhkan sikap tanggung jawab
6. Membantu dalam menggali potensi

6
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kepribadian bukanlah karakter, karakter tidak bisa di wariskan melainkan di bangun
dan di kembangkan secara sadar melalui proses yang panjang.
Pendidikan karakter merupakan nilai yang diperlukan dalam mewujudkan kelangsungan
hidup bangsa, yang nantinya menjadi pijakan anak Indonesia sehingga berkembang
menjadi pribadi yang berkualitas, memilili akhlak yang baik, jujur, tanggung jawab, hormat
dan disiplin.

B. SARAN
Cara-cara pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat akan mempengarui tumbuh dan berkembangnya watak, budi pekerti serta
kepribadian setiap manusia.
Pendidikan karakter perlu ditanamkan dan disampaikan secara terpadu dengan seluruh
mata pelajaran yang diajarkan. Mata pelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-
nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dikaitkan dan dieksplisitkan dalam
konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran pendidikan karakter ini
tidak berhenti pada tataran kognitif saja, melainkan pada tataran sikap dan tindakan dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/15.1_Pendidikan-Karakter.pdf
Santrock, J.W. (2009). Child Development. 12th ed. New York: McGraw Hil
Tsauri Sofyan, (2015). IAIN Jember Press. Jl, Mataram. No. 1 Mangli Jember
Ramli Nurleli, (2020). IAIN Pare Pare Nusantara Press. Jl. Amal Bakti. No. 8 Soreang

Anda mungkin juga menyukai