Makalah Kelompok 9
Makalah Kelompok 9
Makalah Kelompok 9
DI KOTA SAMARINDA
Disusun Oleh :
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2
BAB 1 ....................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 3
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................................................... 3
1.2 RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................... 3
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN.............................................................................................. 4
1.3.1 Maksud................................................................................................................................... 4
1.3.2 Tujuan .................................................................................................................................... 4
BAB 2 ....................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 5
2.1 Analisis Implikasi Kebijakan Pembangunan dan Tata Ruang di Kota Samarinda ......................... 5
2.2 Menganalisis Sosial dan Penduduk .............................................................................................. 5
2.2.1 Analisis Migrasi Penduduk ..................................................................................................... 5
2.2.2 Analisis Proyek Penduduk ...................................................................................................... 7
BAB III ...................................................................................................................................................... 9
PENUTUP ................................................................................................................................................. 9
3.1 KESIMPULAN ................................................................................................................................. 9
3.2 SARAN ........................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 10
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Setiap Warga Negara Indonesia dijamin haknya untuk mendapatkan rumah yang layak
huni sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 Pasal 28 H ayat 1, dan Undang-Undang
Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 40 yang menegaskan bahwa setiap
orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak. Kewajiban negara
untuk menyediakan perumahan bagi segenap warga masyarakat diperkuat lagi dengan
lahirnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman (PKP).
Kota Samarinda telah mencoba melakukan berbagai upaya dalam memenuhi
kebutuhan perumahan dan permukiman bagi warganya, baik dengan penataan kawasan
permukiman, pengembangan kawasan perumahan baru maupun berupa dukungan sarana
dan prasarana perumahan dan permukiman yang memadai. Untuk mengoptimalkan capaian
pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak bagi warganya, serta
memberikan arah yang jelas dalam pencapaian kebijakan perumahan dan permukiman
sebagaimana yang diamanahkan dalam RPJP, RPJM, dan RTRW Kota Samarinda, maka
diperlukan skenario pengembangan yang terarah dan terencana agar pembangunan di Kota
Samarinda bisa menjadi lebih maju.
1.3.1 Maksud
1.3.2 Tujuan
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Implikasi Kebijakan Pembangunan dan Tata Ruang di Kota Samarinda
Analisis kebijakan pembangunan dan kebijakan tata ruang digunakan untuk melihat
kebijakan secara top-down dimana kesimpulan dari hasil analisis bertujuan untuk
menyelaraskan pembangunan yang dimaksud pada tingkat pusat (nasional) sampai dengan
tingkat daerah. Analisis ini dilihat dari ruang lingkup kebijakan pembangunan dan tata ruang
nasional, provinsi dan Kota Samarinda. Hasil analisis adalah sebagai berikut:
berikut ini :
mi = (Mi/P) x k
mo = (Mo/P) x k
Keterangan :
P = jumlah penduduk di
Tabel 2.1 Hasil Perhitungan Angka Migrasi Penduduk Kota Samarinda Tahun 2017
Berdasarkan jumlah pendatang yang masuk, Kecamatan Sungai Kunjang dan Samarinda
Ulu memiliki tingkat migrasi masuk yang tinggi dibandingkan dengan kecamatan lain, yaitu
88 dan 87 orang penduduk. Angka ini dapat diartikan bahwa setiap 1000 penduduk di
Kecamatan Sungai Kunjang, ada 88 pendatang yang masuk. Kedatangan warga ke dua
kecamatan tersebut Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, namun faktor terbesar adalah
karena masalah ekonomi. Kedua kecamatan tersebut memiliki faktor penarik ekonomi seperti
yang ada di kecamatan Sungai Kunjang yang merupakan kawasan pelabuhan di Samarinda
sehingga dapat menarik tenaga kerja dari di luar daerah. Selain itu Samarinda Ulu memiliki
daya tarik tersendiri yaitu sebagai sentra perdagangan jasa sesuai peruntukannya dalam
Rencana Tata Ruang Kota Samarinda pada tahun 2014-2034.
Sejalan dengan rencana pengembangan kawasan permukiman yang termuat dalam
RP3KP ini, maka penduduk yang melakukan migrasi ke dalam Samarinda dianggap
masyarakat yang membutuhkan hunian. Oleh sebab itu, kedua kecamatan tersebut dapat
menjadi pertimbangan dalam menentukan sebaran perumahan-perumahan baru yang akan
dikembangkan.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
UUD 1945 Pasal 28 H ayat 1, dan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia Pasal 40 yang menegaskan bahwa setiap orang berhak untuk bertempat
tinggal serta berkehidupan yang layak. Kewajiban negara untuk menyediakan perumahan
bagi segenap warga masyarakat diperkuat lagi dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Kesimpulan dari hasil
analisis bertujuan untuk menyelaraskan pembangunan yang dimaksud pada tingkat pusat
(nasional) sampai dengan tingkat daerah. Dan Berdasarkan matrik dan diagram proyeksi
penduduk di Kota Samarinda, maka diprediksikan jumlah penduduk di Kota Samarinda
pada tahun 2037 sebanyak 1.042.775 jiwa. Berdasarkan jumlah penduduk tersebut, dapat
disimpulkan untuk sementara Kota Samarinda pada Tahun 2037 telah menjadi Kota
Metropolitan. Berdasarkan hasil proyeksi, daerah yang paling banyak sebagian besar
penduduk berada di Kabupaten Samarinda Kota dengan jumlah penduduk 216.567 jiwa.
Demikian pula jumlah penduduk terkecil pada tahun 2037 berada di Kecamatan Palaran
dengan berjumlah 73.541 jiwa. Hal ini berbeda dengan tahun 2017 dengan jumlah
penduduk di wilayah tersebut sama yaitu 60.701 jiwa. Sedangkan pada tahun 2017 jumlah
penduduk dengan jumlah terkecil berada di Kecamatan Loa Janan Ilir.
3.2 SARAN
1. Semua pihak perlu diberi peluang dalam penyusunan, perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian program pembangunan. Perlunya penyusunan rencana tata ruang yang
lebih informatif, operasional, menyeluruh dan mengakomodasi keinginan berbagai
pihak agar dapat dimanfaatkan dalam penyusunan usulan program pembangunan.
2. Peran Pemerintah sangat diperlukan guna mengontrol perkembangan permukiman di
area sekitar kawasan pembangkitan seperti memberikan batasan terhadap
pengembangan perumahan modern untuk mengembangkan lahan permukiman sekitar.
3. Untuk mengurangi kesenjangan masyarkat, pemerintah perlu pembangunan yang
merata dan pembangunan tidak terkosentrasi di pusat kota.
DAFTAR PUSTAKA
https://perkim.samarindakota.go.id/asset/filelib/produk_disperkim/Bab_3__eksum.pdf
https://perkim.samarindakota.go.id/asset/filelib/produk_disperkim/Bab_5_Eksum.pdf
https://docplayer.info/178199676-Analisis-pembangunan-dan-pengembangan-pkp-di-
kota-samarinda.html