Askep Anak Kelompok

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

A. ANAMNESA
Tanggal masuk RS : 17 Juni 2022 Jam : 07.30
Tanggal pengkajian : 17 Juni 2022 Jam : 07.30

1. Identitas
a. Identitas klien
1) Nama : An. Msl
2) No.RM : 6973xx
3) Jenis kelamin : Laki-laki
4) Tempat dan tanggal lahir : Bantul, 07 Februari 2017
5) Alamat : Bejen Rt/Rw 006 Bantul
6) Suku bangsa : Jawa / Indonesia
7) Agama : Islam
8) Pendidikan : Belum sekolah
9) Anak ke- : 2 (Dua)
10) Diagnosa medis : Asma Bronkial Serangan Berat
b. Identitas Penanggung Jawab Klien
1) Nama ayah/wali : Tn. S
2) Nama ibu/wali : Ny. S
3) Pekerjaan ayah/wali : Petani
4) Pekerjaan ibu/wali : IRT
5) Pendidikan ayah/wali : SMP
6) Pendidikan ibu/wali : SMA
7) Alamat : Bejen Rt/Rw 006 Bantul
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama :
Ibu pasien mengatakan anaknya sesak nafas, batuk berdahak, dahaknya susah
keluar dan pilek.
b. Riwayat kesehatan sekarang :
Ibu pasien mengatakan sejak 2 hari yang lalu klien merasa sesak didahului
dengan batuk, dan pilek sehingga pada tanggal 17 juni 2022 ibu dan ayah klien
membawa klien ke IGD RSUD Panembahan. Dari hasil pemeriksaan dokter,
terdapat suara napas tambahan wheezing. Tindakan yang diberikan selama klien
di IGD diantaranya adalah pemeriksaan tanda-tanda vital dengan hasil : denyut
nadi 118x/menit, respirasi 34x/menit, suhu 36,7°C, dan saturasi oksigen 94%.
Klien disarankan untuk dirawat di rumah sakit lalu klien dipindahkan ke nakula
sadewa.
c. Riwayat kesehatan yang lampau:
1) Riwayat kehamilan dan kelahiran :
Ibu pasien mengatakan pasien lahir secara spontan di bidan Suratmi. Usia
kehamilan 9 bulan pada tangal 7 Februari 2017
2) Penyakit yang di derita :
Ibu pasien mengatakan selama ini pasien hanya mengalami sulit tidur
dimalam hari dan rewel. Ibu pasien mengatakan pasien tidak mempunyai
riwayat penyakit sebelumnnya.
3) Hospitalisasi/tindakan operasi :
Ibu pasien mengatakan pasien belum pernah dirawat dirumah sakit
4) Kecelakaan/cedera yang paling dialami :
Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami cidera/trauma.
5) Alergi :
Ibu pasien mengatakan pasien tidak mempunyai alergi apapun.
6) Imunisasi:
No Imunisasi Tanggal
1 Hb0 7 Februari 2017
2 BCG 8 Maret 2017
3 Polio 1 8 April 2017
4 Dpt-Hb-Hib 1 8 April 2017
5 Polio 2 8 Mei 2017
6 Dpt-Hb-Hib 2 8 Mei 2017
d. Riwayat pertumbuhan :
- Tidak ada kelainan dalam masa pertumbuhan
e. Riwayat keluarga
1) Sosial ekonomi :
- Keluarga mengatakan ekonomi cukup dan selalu berpartisipasi dalam
kegiatan masyarakat.
2) Penyakit yang diderita :
3) Ibu pasien mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit
kronis
4) Genogram :

Tn. S Ny. S
44th. 40th

An.MSL (5 tahun)

Keterangan
:
: laki-laki

: perempuan

: garis keturunan

: tinggal dalam satu rumah


: pasien
3. Pengkajian tingkat perkembangan saat ini (menggunakan format DDST)
a. Personal sosial :
- Pasien dapat menatap muka pemeriksa secara spontan
- Pasien membalas senyum pemeriksa
- Pasien dapat senyum spontan
- Pasien dapat mengamati tangannya sendiri
b. Adaptasi motorik halus :
- Pasien dapat mengamati manik manik
- Tangan pasien dapat bersentuhan
- Tidak dapat mengikuti garis tengah
c. Bahasa :
- Pasien dapat menirukan kata kata
- Menoleh ke arah suara
- Pasien dapat berteriak
- Pasien dapat tertawa
- Pasien dapat berkata ooo/aaah
d. Motorik kasar :
- Pasien dapat bangkit dengan kepala tegak
- Pasien dapat membalik
- Pasien dapat menumpu beban pada kaki
- Duduk kepala tegak
- Kepala telangkat 900
- Kepala terangkat 450
- Mengangkat kepala
4. Riwayat sosial
a. Pengasuh : Ibu, Ayah dan Nenek
b. Hubungan dengan anggota keluarga : Ibu kandung dan ayah
c. Hubungan dengan teman sebaya : baik
d. Pembawaan secara umum : anak dapat melakukan kegiatan dengan
baik dan tidak ada masalah dalam mental maupun sosial
e. Lingkungan rumah : Ibu pasien mengatakan lingkungan
rumah rapi dan bersih, tidak ada masalah dengan lingkungan.
5. Pengkajian pola kesehatan saat ini
a. Nutrisi
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan minum mau
tanpa ada hambatan.
Saat sakit : saat sakiit nafsu makan berkurang hanya menghabiskan 1 atau 2
sendok saja.
Sebelum sakit Keadaan saat ini
Jenis makanan Nasi, lauk, kadang makan Bubur
sayur, pasien makan 3x
sehari dengan 1 porsi
habis

Makanan 24 jam Makan nasi, sayur, dan Bubur


terakhir lauk
Alat makan yang Piring dan sendok makan Piring dan sendok makan
digunakan rumah sakit
Jam makan Makan 3x sehari pada Tidak menentu
jam pagi , siang , sore
Alergi makanan Tidak ada Tidak ada

b. Aktivitas
ADL 0 1 2 3 4
Makan/ minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi √
Berpindah dari tempat tidur √
Ambulasi √
Keterangan:
0: mandiri 1: dengan alat bantu 2: dibantu orang lain 3: dibantu orang lain
dan alat 4: tergantung total
c. Tidur dan istirahat
Sebelum sakit : sebelum sakit ibu pasien mengatakan pasien tidur jam 20.00 dan
bangun jam 05.00 tidak ada gangguan tidur.
Saat sakit : Ibu pasien mengatakan pasien tidur 20.00 bangun jam 21.00 ,
tidak bisa tidur karena sesak napas, pilek
d. Eliminasi saat ini
1) Pola BAB
Frekuensi : ibu pasien mengatakan pasien BAB sebanyak 3 kali
dalam sehari
Defekasi terakhir : Ibu pasien mengatakan pasien BAB sebanyak 3 kali
dalam sehari
Karakter faces : lembek
Warna : kuning
2) Pola BAK
Frekuensi : 5-6 kali
Warna urine : kuning
jernih Karakter urine : khas
urine
Retensi : tidak ada retensi urine
e. Nyeri/ketidaknyamanan
1) Paliatif/pencetus :-
2) Quality :-
3) Regio/area :-
4) Skala/intensitas :-
5) Time :-
6) Ekspresi wajah :-
f. Kognitif dan persepsi
Keluarga mengatakan jika pasien atau keluarga sakit langsung dibawa ke rumah
sakit dan selama perawatan keluarga dapat memberikan obat dengan benar dan
tepat waktu.
g. Konsep diri : tidak terkaji
h. Koping : tidak terkaji
i. Seksual/reproduksi : tidak terkaji
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Umum
a. Keadaan umum : cukup
b. Kesadaran : Composmentis
GCS: 15 (E : 4, M : 6, V : 5)
c. Tanda-tanda vital :
Nadi : 118 x /menit RR : 34 x /menit S : 36,80C SpO2 : 94%
d. Antropometri : Panjang badan : 119,2 cm Berat badan : 24 Kg
7 Head to toe
a. Kepala :
1. Inspeksi: Kepala simetris, tidak ada lesi
2. Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
b. Mata :
1. Inspeksi : tidak ikterik, tidak ada respon mata ketika dirangsan dengan suara
2. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Hidung :
1. Inspeksi : tidap ada polip, bentuk hidung simetris, tidak ada lesi, paisen
terpasang oksigen dengan nasal kanul 1 lpm
2. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
d. Telinga :
1. Inspeksi : tidak ada serumen, kedua telinga simetris antara kanan dan kiri
2. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
e. Mulut :
1. Inspeksi : tidak ada lesi, mukosa bibir lembab, reflek menelen dan
menghisap lemah
2. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
f. Leher :
1. Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada pembesaan kelenjar tyroid, tidak ada
lesi
2. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, terdapat kaku kuduk, leher pasien kaku dan
sulit dianggukkan
g. Thoraks/dada :
1) Paru-paru
Inspeksi : simetris antara kanan dan kiri, tampak retraksi dada
Palpasi : taktil vermitus teraba sama kanan dan kiri, pengembangan dinding
dada sama kanan dan kiri
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
Aukultasi : terdengar suara napas tambahan wheezing dan ronkhi.
2) Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di inter costa ke 5
Perkusi :
- Batas atas : ICS III
- Batas Bawah : ICS V
- Batas kiri : midclavikularis atau 4 jari dari midsternum
- Batas kanan : sejajar sisi sternum kanan atau 11/2 jari dari
sternum Aukultasi : S1dan S2 reguler, tunggal, tidak ada suara
tambahan.
h. Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi, perut datar tidak ada benjolan , tidak ada jejas
Auskultasi : bising usus 15x per menit
Perkusi : Kuadran I pekak, kuadran II III IV tympani
Palpasi : perut teraba keras tetapi tidak ada distensi abdomen
i. Genetalia
Tidak ada lesi, tidak ada pembesaran hemoroid, tidak ada diaper rash diarea
perineum
j. Estremitas
Atas : tangan simetris antara kanan dan kiri
Bawah : simetris antara kaki kanan dan kiri, akral hangat, tidak ada oedem, CRT
< 2 detik pada kaki kiri terpasang selang infus
k. Intergumen :
Warna kulit normal tidak ada sianosis, tidak anemin, tidak iterik, tidak ada lesi,
tugor kulit elastis
l. Muskuloskeletal
Kekuatan otot :
5 5
5 5

Keterangan :
0 : otot paralisis total
1 : tidak ada gerakan, ada kontraksi
2 : gerakan otot penuh menentang gravitasi dengan
sokongan 3 : gerakan normal menentang gravitasi
4 : gerakan normal menentang gravitasi dengan sedikit gerakan
5 : gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan tahanan penuh
C. TERAPI
Tanggal Jenis/nama obat Dosis Rute Indikasi
17/06/22 Ampicilin 4 x 500 mg IV Antibiotik untuk
mengatasi
infeksi bakteri
Gentamicin 2 x 50 mg IV Antibiotik
Lapifed 3 x 3/4 cth Oral Flu
Curviplex 1x cth Oral Meningkatkan
nafsu makan
Nebulizer 1A Inhalasi Mengatasi
Combiven penyakit saluran
pernapasan
Pulmicort 0,5 mg/4Jam Inhalasi Mengatasi
penyakit saluran
pernapasan

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 17 Juni 2022
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Interprestasi
Hematologi
Eritrosit 4.41 4.50-5.50 Normal
Hematokrit 36.8 42.0-58.0 Rendah
Trombosit 379 150-450 Normal
Hitung Jenis
Batang 0 2-5
Segmen 39 40-60 Rendah
Limfosit 49 45-65 Normal
Monosit 9 2-8 Tinggi

2. Hasil pemeriksaan Radiologi Thorax


Foto Thorax PA Anak bronchitis
Besar cor normal
DATA FOKUS
Data Subjektif Data Objektif
- Ibu pasien mengatakan anaknya - Klien tampak susah bernafas,
sesak nafas, batuk berdahak tetapi inspirasi memendek, ekspirasi
dahak tidak bisa keluar serta pilek memanjang, nafas dangkal, tarikan
otot intercosta
- Jalan nafas terdapat sekret dan
terdengar suara Wheezing
- Nadi : 118 kali/menit
- RR : 34 kali/menit
- SPO2 94%
- Suhu : 36,80C
ANALISA DATA
No Jam/Tgl Data Etiologi Problem
1 17/06/22 DS: Hiperventilasi Pola Napas
08.00 - Ibu klien mengatakan Tidak Efektif
anaknya sesak napas. (D.0005)
DO:
- Klien tampak susah
bernafas, inspirasi
memendek, ekspirasi
memanjang, nafas dangkal,
tarikan otot intercosta
- Nadi : 118 kali/menit
- RR : 34 kali/menit
- Suhu : 36,80C
- SpO2 : 94%
2 17/06/22 DS: Mukus berlebih Bersihan Jalan
08.00 - Ibu pasien mengatakan dan spasme Napas Tidak
anaknya batuk berdahak bronkus Efektif
tetapi dahak tidak bisa (D.0149)
keluar
DO:
- Jalan nafas terdapat sekret
dan terdengar suara
Wheezing
- N : 118 x/menit
- RR: 34 x/menit
- S : 36,8°C
- SpO2: 94%
PRIORITAS DIAGNOSA
No Jam/Tgl Diagnosa Keperawatan Prioritas
1 17 Juni Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan I
2022 hiperventilasi
08.00
2 17 Juni Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan II
2022 dengan Mukus berlebih dan spasme bronkus
08.00
RENCANA KEPERAWATAN
No Dx. Kep SLKI SIKI TTD
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 Manajemen Jalan Napas (1.01011)
pola napas jam diharapkan Pola napas menjadi efektif dengan O:
berhubungan kriteria hasil : - Monitor pola napas ( frekuensi, kedalaman, usaha
dengan - Pasien tidak kesusahan bernapas napas)
- Sesak nafas berkurang
hiperventilasi - Monitor bunyi napas tambahan (mis.
- Tidak menggunakan otot bantu nafas
- Tidak ada retraksi dinding dada
Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
- Tidak ada pernafasan cuping hidung T:
- Fase inspirasi dan ekspirasi dengan - Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt
perbandingan 1:2 dan chin-lift
- Tidak terpasang oksigen - Posisikan semi-Fowler atau Fowler
- Tanda – tanda vital dalam rentang normal : - Berikan minum hangat
- Nadi : 80-110 kali/menit - Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Respirasi : 20-30 kali/menit - Berikan oksigen
- Suhu : 36,5-37,5o C E:
- Ajarkan teknik batuk efektif
K:
- Kolaborasi dengan dokter pemberian obat
2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 Manajemen Asma (1.01010)
bersihan jalan jam diharapkan bersihan napas menjadi efektif dengan Observasi:
napas kriteria hasil : - Auskultasi suara napas
berhubungan - Menunjukan jalan nafas paten - Monitor frekuensi dan kedalaman napas
- Sesak nafas berkurang Terapeutik:
dengan Mukus
- Tanda – tanda vital dalam rentang normal :
berlebih dan - Lakukan fisioterapi dada diikuti batuk efektif
- Nadi : 60-100 kali/menit
spasme bronkus - Respirasi : 16-24 kali/menit Edukasi:
- Suhu : 36,5-37,5 C 0 - Anjurkan bernapas lambat dan dalam
- Ajarkan teknik pursued-lip breathing
Kolaborasi:
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
nebulizer
CATATAN PERKEMBANGAN
No Dx. Kep Tgl/Jam Implementasi Evaluasi TTD
1 Ketidakefektifan Jumat, 17 Juni S:
pola napas 2022 - Melakukan observasi TTV - Ibu pasien mengatakan sesak napas
berhubungan 08.00 - Melakukan monitoring pernapasan O:
dengan 09.00 - Memberikan edukasi kepada pasien - Pasien tampak lemah , masih
hiperventilasi 09.30 dan keluarga untuk melakukan batuk terdengar suara napas tambahan
11.00 efektif (wheezing) , napas pasien masih
- Memberikan posisi semi fowler atau terengah-engah
fowler - Pasien terpasang 02
- Melaksanakan hasil kolaborasi dengan - Tanda-tanda Vital :
dokter dalam pemberian terapi - Nadi : 118 x / menit
 Infus Kaen 3b 8 tpm - RR : 34 x / menit
 Injeksi : - Suhu : 36,8
Ampicilin 4 x 500 mg/IV - SpO2 : 94%
Gentamicin 2 x 50 mg/IV A : Ketidakefektifan pola napas belum
Lapifed 3x3/4 cth /Oral teratasi
Curviplex 1xcth/Oral P : Lanjutkan intervensi
- Melakukan observasi TTV
- Melakukan monitoring pernapasan
- Memberikan edukasi kepada pasien
dan keluarga untuk melakukan batuk
efektif
- Memberikan posisi semi fowler atau
fowler

2 Ketidakefektifan Jumat, 17 Juni S:


bersihan jalan 2022 - Ibu pasien mengatakan anaknya
napas 11.00 - Mengidentifikasi indikasi dilakukan sesak napas dan batuk
berhubungan 12.00 fisioterapi dada O:
dengan Mukus 13.00 - Menjelaskan tujuan dan prosedur - Pasien tampak kesusahan
berlebih dan fisioterapi dada mengeluarkan dahak
spasme bronkus - Menganjarkan tarik napas dalam melalui - Tanda-tanda vital :
hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 - Nadi : 118x/menit
detik, kemudian keluarkan dari mulut - RR : 34x/menit
dengan bibir mencucu (dibulatkan) - S : 36,8 0C
selama 8 detik. - SpO2 : 94%
- Menganjurkan mengulangi tarik napas A: Ketidakefektifan bersihan napas belum
dalam hingga 3 kali. teratasi
14.00 - Menganjurkan batuk dengan kuat P: Lanjutkan intervensi
langsung setelah menarik napas dalam - Mengidentifikasi indikasi dilakukan
yang ke-3 fisioterapi dada
- Melaksanakan hasil kolaborasi dengan - Menjelaskan tujuan dan prosedur
dokter dalam pemberian terapi nebulizer fisioterapi dada
- Menganjarkan tarik napas dalam
melalui hidung selama 4 detik, ditahan
selama 2 detik, kemudian keluarkan
dari mulut dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8 detik.
- Menganjurkan mengulangi tarik napas
dalam hingga 3 kali.
- Menganjurkan batuk dengan kuat
langsung setelah menarik napas dalam
yang ke-3
CATATAN PERKEMBANGAN
No Dx. Kep Tgl/Jam Implementasi Evaluasi TTD
1 Ketidakefektifan Sabtu,18 Juni S:
pola napas 2022 - Ibu pasien mengatakan sesak napas
berhubungan 15.00 - Melakukan observasi TTV sudah berkurang
dengan 16.00 - Melakukan monitoring pernapasan O:
hiperventilasi 16.15 - Memberikan edukasi kepada pasien - Pasien tampak sudah sedikit bugar
dan keluarga untuk melakukan - Tanda-tanda Vital :
batuk efektif - Nadi : 112 x/menit
- Memberikan posisi semi fowler - RR : 31x/menit
atau fowler - Suhu : 36,0 0C
17.00 - Melaksanakan hasil kolaborasi - SpO2 : 96%
dengan dokter dalam pemberian A : Ketidakefektifan pola napas teratasi
terapi sebagian
 Infus Kaen 3b 8 tpm P : Lanjutkan Intervensi
 Injeksi : - Melakukan observasi TTV
Ampicilin 4 x 500 mg/IV - Melakukan monitoring pernapasan
Gentamicin 2 x 50 mg/IV - Memberikan edukasi kepada pasien
Polapifet 3x3/4 cth /Oral dan keluarga untuk melakukan batuk
Curviplex 1xcth/Oral efektif
- Memberikan posisi semi fowler atau
fowler
2 Ketidakefektifan Sabtu, 18 Juni S:
bersihan jalan 2022 - Ibu pasien mengatakan sesak napas
napas 18.00 - Menjelaskan tujuan dan prosedur dan batuknya sudah berkurang
berhubungan fisioterapi dada O:
dengan Mukus 19.00 - Menganjarkan tarik napas dalam - Pasien tampak sudah sedikit bugar
berlebih dan melalui hidung selama 4 detik, ditahan - Tanda-tanda vital :
spasme bronkus selama 2 detik, kemudian keluarkan - Nadi : 112 x/menit
dari mulut dengan bibir mencucu - RR : 31x/menit
(dibulatkan) selama 8 detik. - Suhu : 36,0 0C
- Menganjurkan mengulangi tarik napas - SpO2 : 96%
dalam hingga 3 kali. A: Ketidakefektifan bersihan jalan napas
19.15 - Menganjurkan batuk dengan kuat terasi sebagian
langsung setelah menarik napas dalam P: Lanjutkan intervensi
yang ke-3 - Menganjarkan tarik napas dalam
20.00 - Melaksanakan hasil kolaborasi dengan melalui hidung selama 4 detik,
dokter dalam pemberian terapi ditahan selama 2 detik, kemudian
nebulizer keluarkan dari mulut dengan bibir
mencucu (dibulatkan) selama 8
detik.
- Menganjurkan mengulangi tarik
napas dalam hingga 3 kali.
- Menganjurkan batuk dengan kuat
langsung setelah menarik napas
dalam yang ke-3

CATATAN PERKEMBANGAN
No Dx. Kep Tgl/Jam Implementasi Evaluasi TTD
1 Ketidakefektifan Senin,20 Juni S:
pola napas 2022 - Ibu pasien mengatakan sudah tidak
berhubungan 07.30 - Melakukan observasi TTV sesak napas
dengan - Melakukan monitoring pernapasan O:
hiperventilasi 08.00 - Memberikan edukasi kepada pasien - Pasien tampak lebih bugar
dan keluarga untuk melakukan batuk - Sudah tidak terdengar suara
efektif tambahan (wheezhing).
08.15 - Memberikan posisi semi fowler atau - Tanda-tanda Vital :
fowler - Nadi : 90x/menit
09.00 - Melaksanakan hasil kolaborasi dengan - RR : 24x/menit
dokter dalam pemberian terapi - S : 36,0 0C
 Infus Kaen 3b 8 tpm - SpO2 : 98%
 Injeksi : A : Masalah teratasi
Ampicilin 4 x 500 mg/IV P : Hentikan intervensi
Gentamicin 2 x 50 mg/IV
Polapifet 3x3/4 cth /Oral
Curviplex 1xcth/Oral

2 Ketidakefektifan Senin,20 Juni S:


bersihan jalan 2022
napas 09.30 - Menganjarkan tarik napas dalam melalui - Ibu pasien mengatakan sudah tidak
berhubungan hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 sesak napas dan sudah tidak batuk
dengan Mukus detik, kemudian keluarkan dari mulut O:
berlebih dan dengan bibir mencucu (dibulatkan) - Pasien tampak bugar
spasme bronkus selama 8 detik. - Pasien tidak terpasang 02
10.00 - Menganjurkan mengulangi tarik napas - Tanda – tanda vital :
dalam hingga 3 kali. - Nadi : 90x/menit
11.00 - Menganjurkan batuk dengan kuat - RR : 24x/menit
- S : 36,0 0C
langsung setelah menarik napas dalam
- SpO2 : 98%
yang ke-3
12.00 A: Masalah teratasi
- Melaksanakan hasil kolaborasi dengan
P: Hentikan intervensi
dokter dalam pemberian terapi nebulizer

Anda mungkin juga menyukai