Metode Dakwah (AutoRecovered)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

METODE DAN STRATEGI DAKWAH

Dibuat sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Ayat dan Hadits Materi Dakwah
Dosen pembimbing : Moh. Muafi bin Thohir Lc., M.Th.I

Disusun Oleh :

Moch. Arifudin NIM. 2018100320130


Nafissatul Zaqiyah NIM. 2018100320150

PRODI BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM SYARIFUDDIN
WONOREJO LUMAJANG
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Metode dan Strategi Dakwah ini tepat waktu.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Lumajang, 19 November 2019

Kelompok Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i


Daftar Isi .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pendekatan teologis dalam studi islam ................................................ 2
B. Pendekatan sosiologis dalam studi islam ............................................. 3
C. Pendekatan filosofis dalam studi islam ................................................ 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Islam merupakan agama yang memiliki sejarah hebat dan
membuat banyak pikiran dalam kalangan akademisi untuk meneliti lebih jauh
tentang Islam. Banyak orang berusaha mencari kebenaran tentang agama Islam
dan pemeluknya, sejarahnya yang begitu kental dengan kejadian-kejadian
menakjubkan serta para tokohnya yang menjadi perbincangan dunia dan sering
mengguncang jagat raya menjadi alasan mengapa begitu banyak peneliti baik
dari kalangan pemeluknya sendiri maupun dari golongan lain untuk
mempelajari lebih jauh tentang Islam. Semua hal tersebut tentu saja didasari
oleh rasa ingin tahu seseorang yang bermula dari common sense atau
tanggapan umum manusia tentang Islam. Dalam islam kedudukan akal manusia
berada pada tingkatan yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari beberapa ayat Al
Qur’an yang menganjurkan kepada manusia agar menggunakan akalnya untuk
menalar dan memahami berbagai macam persoalan.1
Agama Islam yang mempunyai pemeluk terbesar di muka bumi ini tidak
berkembang dengan sendirinya. Nabi Muhammad SAW telah berjuang keras
mendakwahkan ajaran yang turun dari Allah kepada para sahabat dan keluarga
beliau. Beliau berjuang hingga tetes darah terakhir hingga agama Islam bediri
kokoh di muka bumi ini. Setelah sekian lama agama Islam berdiri kokoh,
agama Islam sudah mulai dilupakan oleh umat Islam sendiri. Banyak sunnah
nabi yang ditinggalkan. Syariat Islam mulai dilupakan dan mereka melakukan
banyak kemaksiatan.
Melihat keadaan demikian, sebagian kaum muslimin merasakan musibah
yang menimpa mereka. Mereka kembali bangkit menyadarkan kaum muslimin
atas kelalaian yang mereka lakukan. Mereka berjuang kembali menghidupkan
agama Islam. Tidak jarang mereka menggunakan kekerasan bagi mereka yang
menentang. Setelah sekian lama, perjuangan mereka mulai menampakkan
hasil. Umat Islam sadar dan kembali ke jalan yang benar.

1
Faisar Ananda & Tim, Metode Studi Islam: Jalan Tengah Memahami Islam (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2015) hlm. 3

3
Setelah kita mengulas mengetahui betapa keras perjuangan umat
terdahulu menegakkan agama Allah, marilah kita menengok perkembangan
Islam di zaman modern ini. Di zaman seperti inilah cahaya Islam harus tetap
dihidupkan meskipun di sana sini terdapat banyak rintangan dan halangan
khususnya dari kaum yang memusuhi Islam. Tidak jarang kita dapati
sekelompok kaum muslim masih sangat peduli dengan perkembangan Islam
dan berjuang sekuat tenaga dalam menghidupkan Islam di zaman yang penuh
tantangan ini. Berbagai upaya mereka lakukan dan salah satu upaya yang
dilakukan adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi yang semakin
maju. Surat kabar, majalah, televisi, radio, bahkan internet telah menjadi
sasaran dalam mendakwahkan agama Islam.
Melihat fenomena yang terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat di
era globalisasi ini, penulis bertujuan ikut andil dalam mengembalikan semangat
amar ma’ruf dan nahi munkar di muka bumi. Oleh karena itu, tersusunlah
karya tulis ilmiah yang berjudul “Ayat-ayat Berkaitan dengan Metode dan
Strategi Dakwah” ini yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran
sekaligus wacana dan pengetahuan Al Qur’an serta Hadits kepada para
pembaca agar tetap semangat memegang ajaran Islam dan saling mengajak
kepada kebaikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja ayat dan hadist yang berkaitan dengan metode dan strategi
dakwah?
2. Bagaimana tafsir dari ayat dan hadist tersebut?
3. Bagaimana sebab-sebab turunnya ayat dan hadist tersebut?
C. Tujuan
1. Mengetahui ayat dan hadist yang berkaitan dengan metode dan strategi
dakwah
2. Mengetahui tafsir dari ayat dan hadist tersebut
3. Mengetahui sebab-sebab turunnya ayat dan hadist tersebut

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ayat dan Hadist yang Berkaitan dengan Metode dan Strategi Dakwah
1. Ayat Al Qur’an
a. Al Maidah ayat: 67
ُ‫ك َوِإن لَّمۡ ت َۡف َع ۡل فَ َما بَلَّ ۡغتَ ِر َسالَتَ ۚۥه‬ َ ۖ ِّ‫ك ِمن َّرب‬ ‫ُأ‬ ٓ
ِ ‫ل بَلِّ ۡغ َمٓا‬mُ ‫۞ ٰيََأيُّهَا ٱل َّرسُو‬
َ ‫نز َل ِإلَ ۡي‬
َ‫اس ِإ َّن ٱهَّلل َ اَل يَ ۡه ِدي ۡٱلقَ ۡو َم ۡٱل ٰ َكفِ ِرين‬ ِ ‫َوٱهَّلل ُ يَ ۡع‬
ِ ۗ َّ‫ص ُمكَ ِمنَ ٱلن‬
Artinya:
67. Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan
itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah
memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
b. An Nahl ayat: 125
‫ ۚنُ ِإ َّن‬m‫ٱلَّتِي ِه َي َأ ۡح َس‬mmِ‫ ِد ۡلهُم ب‬m‫ع ِإلَ ٰى َسبِي ِل َربِّكَ بِ ۡٱل ِح ۡك َم ِة َو ۡٱل َم ۡو ِعظَ ِة ۡٱل َح َسنَ ۖ ِة َو ٰ َج‬
ُ ‫ۡٱد‬
َ‫ض َّل عَن َسبِيلِ ِهۦ َوهُ َو َأ ۡعلَ ُم بِ ۡٱل ُم ۡهتَ ِدين‬ َ ‫ك ه َُو َأ ۡعلَ ُم بِ َمن‬ َ َّ‫َرب‬
Artinya:
125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
c. Al Baqoroh ayat: 26
ْ mُ‫ا فََأ َّما ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬mmۚmَ‫ض ٗة فَ َما فَ ۡوقَه‬
‫وا‬m َ ‫ب َمثَاٗل َّما بَعُو‬ َ ‫ض ِر‬ ۡ َ‫ي َأن ي‬ ‫۞ِإ َّن ٱهَّلل َ اَل يَ ۡست َۡح ِٓۦ‬
ۘ ‫ َذا َمثَاٗل‬mَ‫ُوا فَيَقُولُونَ َما َذٓا َأ َرا َد ٱهَّلل ُ بِ ٰه‬ ْ ‫ق ِمن َّربِّ ِهمۡۖ َوَأ َّما ٱلَّ ِذينَ َكفَر‬ُّ ‫فَيَ ۡعلَ ُمونَ َأنَّهُ ۡٱل َح‬
َ‫ُضلُّ بِ ِٓۦه ِإاَّل ۡٱل ٰفَ ِسقِين‬
ِ ‫ير ۚا َو َما ي‬
ٗ ِ‫يرا َويَ ۡه ِدي بِِۦه َكث‬ ٗ ِ‫ُضلُّ بِِۦه َكث‬ ِ ‫ي‬
Artinya:
26. Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa
nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang
beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari

5
Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah
maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan
perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan
perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk.
Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang
fasik,

d. Al Baqoroh ayat: 256


ٰ
ِ ‫ٱلطَّ ُغو‬mmِ‫ر ب‬mۡ mُ‫َي فَ َمن يَ ۡكف‬
ِ ‫ؤ ِم ۢن بِٱهَّلل‬mۡ mُ‫ت َوي‬ ِّ ۚ ‫ ُد ِمنَ ۡٱلغ‬m‫د تَّبَيَّنَ ٱلرُّ ۡش‬mmَ‫ِّين ق‬
ِ ۖ ‫ٓاَل ِإ ۡك َراهَ فِي ٱلد‬
‫صا َم لَهَ ۗا َوٱهَّلل ُ َس ِمي ٌع َعلِي ٌم‬
َ ِ‫ك بِ ۡٱلع ُۡر َو ِة ۡٱل ُو ۡثقَ ٰى اَل ٱنف‬ ۡ ‫فَقَ ِد‬
َ ‫ٱستَمۡ َس‬
Artinya:
256. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);
sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.
Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman
kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul
tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.

e. Al Ibrahim ayat: 4
ِ ‫ل ِإاَّل بِلِ َسا ِن قَ ۡو ِم ِهۦ لِيُبَيِّنَ لَهُمۡۖ فَي‬mٍ ‫َو َمٓا َأ ۡر َس ۡلنَا ِمن َّرسُو‬
m‫ ِدي‬m‫ٓا ُء َويَ ۡه‬m ‫لُّ ٱهَّلل ُ َمن يَ َش‬m ‫ُض‬
‫َمن يَ َشٓا ۚ ُء َوه َُو ۡٱل َع ِزي ُز ۡٱل َح ِكي ُم‬
Artinya:
4. Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan
bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan
terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia
kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia
kehendaki. Dan Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha
Bijaksana.

f. Al Mu’min ayat: 38
َ‫ِإ ۡن ه َُو ِإاَّل َر ُج ٌل ۡٱفتَ َر ٰى َعلَى ٱهَّلل ِ َك ِذبٗ ا َو َما ن َۡحنُ لَ ۥهُ بِ ُم ۡؤ ِمنِين‬

6
Artinya:
38. Orang yang beriman itu berkata: "Hai kaumku, ikutilah aku, aku
akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar.

2. Hadist Nabi

B. Tafsir Ayat dan Hadist


a. Al Maidah ayat: 67
Tafsir Jalalyn:
(Hai rasul, sampaikanlah) semua (yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu) dan janganlah kamu sembunyikan sesuatu pun daripadanya
karena takut akan mendapatkan hal-hal yang tidak diinginkan (dan jika
tidak kamu lakukan) tidak kamu sampaikan semua yang diturunkan
padamu itu (berarti kamu tidak menyampaikan risalah-Nya) risalah dengan
tunggal atau jamak karena menyembunyikan sebagian berarti
menyembunyikan semuanya. (Dan Allah memelihara kamu dari manusia)
agar tidak sampai membunuhmu. Pada mulanya Rasulullah saw. itu
dikawal sampai turun ayat ini, lalu sabdanya, "Pergilah karena
sesungguhnya Allah memeliharaku!" Riwayat Hakim. (Sesungguhnya
Allah tidak memberikan bimbingan kepada kaum yang kafir.)
Tafsir Quraish Shihab:
Wahai utusan Allah, berikanlah kabar kepada manusia akan apa-
apa yang telah diwahyukan Tuhan kepadamu. Ajaklah mereka untuk
mengikutinya. Jangan takut disakiti oleh seseorang. Bila kamu takut, maka
berarti kamu tidak menyampaikan risalah Allah. Sebab, kamu telah
diperintahkan untuk menyampaikannya kepada semua. Allah akan
memelihara kamu dari gangguan orang-orang kafir. Sebab, sudah
merupakan ketentuan Allah yang berlaku bahwa kebatilan tidak akan
mengalahkan kebenaran. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
orang-orang kafir kepada jalan yang lurus.
b. An Nahl ayat: 125
c. Al Baqoroh ayat: 26

7
d. Al Baqoroh ayat: 256

e. Al Ibrahim ayat: 4

f. Al Mu’min ayat: 38

C. Hadist Nabi

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan teologi adalah cara pandang atau analisis terhadap masalah
ketuhanan dengan menggunakan norma-norma agama atau simbol-simbol
keagamaan yang ada. Dengan kata lain, pendekatan teologi cenderung
normatif karena keyakinan teologi (keagamaan) menjadi norma dalam melihat
suatu fenomena.
Sosiologi adalah suatu ilmu yang menggambarkan tentang keadaan
masyarakat lengkap dengan struktur, lapisan serta berbagai gejala sosial
lainnya yang saling berkaitan. Dengan ilmu ini suatu fenomena sosial dapat
dianalisa dengan faktor-faktor yang mendorong terjadinya hubungan, mobilitas
sosial serta keyakinan-keyakinan yang mendasari terjadinya proses tersebut.
Selanjutnya sosiologi dapat digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam
memahami agama. Agama dalam kajian sosiologi termasuk ke dalam sub
kajian yang banyak mendapat sorotan dari para sosiolog karena dianggap
menarik. Berawal dari seperangkat kepercayaan, perlambang, dan praktik yang
didasarkan atas ide tentang sesuatu yang sakral agama mampu menciptakan
pola-pola dengan baik dan teratur dalam kehidupan suatu masyarakat dan
menciptakan sebuah komunitas sosio-relijius yang dalam tingkah lakunya
dipengaruhi oleh keyakinnan tersebut.
Philosophy of religion adalah pemeriksaan filosofis tema sentral dan
konsep yang terlibat dalam tradisi agama. Ini melibatkan semua bidang utama
filsafat: metafisika, epistemologi, logika, etika dan teori nilai, filsafat bahasa,
filsafat ilmu, hukum, sosiologi, politik, sejarah, dan sebagainya. Philosophy of
religion juga mencakup penyelidikan atas makna keagamaan peristiwa sejarah
(misalnya, Holocaust) dan fitur umum kosmos (misalnya, hukum alam,
munculnya kehidupan sadar, kesaksian luas makna keagamaan, dan
sebagainya).

9
10
DAFTAR PUSTAKA

Adibah, I. Z. (2017). Pendekatan Sosiologis dalam Studi Islam. Jurnal Inspirasi –


Vol. 1, No. 1, Januari – Juni , 1-20.

Arfa, F. A., Syam, S., & Nasution, M. S. (2015). Metode Studi Islam: Jalan
Tengah Memahami Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hanafi, A. (1989). Theologi Islam . Jakarta: PT Alhusna Zikra.

Kurniawan, B. (2015). Studi Islam dengan Pendekatan Filosofis. JURNAL


SAINTIFIKA ISLAMICA Volume 2 No. 2 Periode Juli – Desember, 49-60.

Mahyudi, D. (2016). Pendekatan Antropologi dan Sosiologi Dalam Studi Islam.


Ihyaul Arobiyah, 205-228.

Mustafa, M. D. (2006). Reorientasi Teologi Islam dalam Knteks Pluralisme


Beragama. Jurnal Hunafa Vol. 3 No. 2, Juni, 129-140.

11

Anda mungkin juga menyukai