Jurnal Kel 13-Media Komunikasi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

03

Pendidikan Gizi Seimbang untuk Mencegah Stunting Menggunakan Media


Video dan Poster Pada Murid Sekolah Dasar di SDIT Al Wahdah Kendari
Devi Savitri Effendy 1, Hartati Bahar2, Febriana Muchtar3, Hariati Lestari4, Ramadhan Tosepu5
1-5
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Jl.H.E.Mokodompit, Anduonohu, Kendari,
Sulawesi Tenggara.

Korespodensi
Devi Savitri Effendy
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo,
Jl.H.E.Mokodompit, Anduonohu, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Email: [email protected]

Kata Kunci:
Edukasi, Gizi, Media, Stunting, Sulawesi Tenggara
Keywords:
Education, Media, Nutrition, Stunting, Sulawesi Tenggara

Abstrak. Stunting adalah kondisi dimana anak mengalami gagal tumbuh dan berkembang yang
berasal dari interaksi berbagai faktor seperti gizi yang tidak adekuat, infeksi berulang dan
kurangnya stimulasi psychosocial. Sampai saat ini, masyarakat belum menganggap stunting
sebagai masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi kesehatan anak dalam jangka pendek
maupun kualitas hidup anak di masa depan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk
mensosialisasikan stunting dan upaya pencegahannya melalui pola makan gizi seimbang.
Kegiatan edukasi dilakukan pada anak sekolah dasar di SDIT Al Wahdah Kota Kendari. Media
yag digunakan adalah poster dan video yang diisi dengan pesan-pesan sederhana terkait stunting
dan pola konsumsi gizi seimbang. Edukasi dengan menggunakan 2 media ini mampu
meningkatkan literasi siswa terkait stunting dan pola konsumsi gizi seimbang untuk mencegah
stunting.

Abstract. Stunting is a condition in which a child fails to grow and develop as a result of the
interaction of various factors including inadequate nutrition, repeated infections, and lack of
psychosocial stimulation. Until now, the community have not considered stunting as a health
problem that can affect children's health and their quality of life in the future. This activity aims
to socialize stunting and its prevention efforts through a balanced nutritional diet. This
educational activity was carried out on elementary school children at SDIT Al Wahdah, Kendari
City. The media used are posters and videos filled with simple messages related to stunting and
consumption patterns to meet balanced nutrition. Education using these 2 media is able to
increase student literacy related to stunting and balanced nutrition consumption patterns to
prevent stunting.

K2JCE | VOLUME 03 | NOMOR 01 | JULI | 2022 1


Devi Savitri Effendy, Hartati Bahar, Febriana Muchtar, Hariati Lestari, Ramadhan Tosepu.
Pendidikan Gizi Seimbang untuk Mencegah Stunting Menggunakan Media Video dan Poster Pada
Murid Sekolah Dasar di SDIT Al Wahdah Kendari

Pendahuluan deviasi) dan sangat pendek (jika, nilai z-


Saat ini, stunting merupakan masalah score tinggi badan kurang dari -3 standard
kesehatan yang menjadi prioritas utama baik deviasi). Berdasarkan data Riset Kesehatan
pada level global maupun nasional. Stunting Dasar Riskesdas, prevalensi stunting dalam
adalah kondisi gagal tumbuh dimana 10 tahun terakhir tidak mengalami
seseorang gagal mencapai potensi genetic penurunan yang cukup signifikan. Pada
dalam hal tinggi badan, seorang anak tahun 2007 angka prevalensi stunting di
dengan kondisi stunting tidak hanya Indonesia adalah 36,8%, hanya mengalami
mengalami gangguan pertumbuhan fisik penurunan sekitar 6 % menjadi 30,8 %
namun juga mengalami hambatan dalam ditahun 2018 (Kementerian Kesehatan
perkembangan. Kondisi ini merupakan hasil Republik Indonesia, 2007). Riskesdas tahun
interaksi dari berbagai factor baik dari 2018 mencatat angka prevalensi stunting di
rumah tangga, lingkungan, social ekonomi Kota Kendari Sulawesi Tenggara adalah
dan juga budaya. Akumulasi asupan nutrisi 10,12% untuk kategori sangat pendek dan
yang tidak adekuat, infeksi berulang, dan 16,53% untk kategori pendek (Kementerian
stimulasi psikososial yang tidak memadai Kesehatan Republik Indonesia, 2018). Saat
pada anak yang berlangsung pada periode ini, Sulawesi Tenggara termasuk dalam 12
rentan usia seorang anak, menghasilkan provinsi di Indonesia dengan angka
hambatan pertumbuhan panjang badan yang prevalensi stunting yang tinggi
disebut stunting (Effendy, Prangthip, Stunting merupakan masalah gizi
Soonthornworasiri, Winichagoon, & yang sampai saat ini belum mendapat
Kwanbunjan, 2020; Golden, 2009; Stewart, perhatian serius dari masyarakat. Hal ini
Iannotti, Dewey, Michaelsen, & Onyango, terjadi karena secara visual stunting sulit
2013; World Health Organization, 2015) untuk dideteksi dan pada komunitas dimana
Stunting memiliki konsekuensi baik anak yang bertubuh pendek dianggap biasa
jangka pendek maupun jangka panjang. maka stunting menjadi sesuatu yang normal
Dalam jangka panjang, stunting berdampak (De Onis & Branca, 2016). Di Provinsi
secara langsung pada capaian tinggi badan Sulawesi Tenggara, penilaian pertumbuhan
saat usia dewasa dan merusak kemampuan anak yang dilakukan melalui posyandu
kognitif yang nantinya berefek pada secara rutin umunya hanya memberikan
pencapaian pendidikan dan ekonomi yang layanan penimbangan berat badan,
rendah pada masa dewasa (Dewey & sedangkan pengukuran panjang/tinggi badan
Begum, 2011; Effendy, Wirjatmadi, sangat jarang dilakukan. Inilah yang
Adriani, & Tosepu, 2015). Dalam jangka menjadi salah satu penyebab mengapa
pendek, kondisi stunting pada anak akan stunting sebagai masalah gizi menjadi
meningkatkan risiko morbiditasan dan kurang dikenal oleh masyarakat.
mortalitas akibat penyakit infeksi (De Onis Penyuluhan kesehatan yang difokuskan pada
& Branca, 2016) sosialisasi stunting dan factor risikonya serta
Penentuan stunting menggunakan upaya pencegahan melalui pola konsumsi
standar internasional yang di Indonesia gizi seimbang dapat menjadi solusi.
dibakukan melalui Peraturan Menteri Penyuluhan pada anak sekolah dasar
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 merupakan kegiatan untuk memperkenalkan
Tahun 2020. Berdasarkan Permenkes, stunting dan menambah pengetahuan anak
stunting diklasifikasikan menggunakan nilai sekolah mengenai asupan gizi seimbang
z-scores indeks tinggi badan/panjang badan untuk pencegahan stunting.
menurut umur menjadi 2 yakni pendek (jika
nilai z-score tinggi badannya adalah kurang
dari -2 standard deviasi sampai -3 standard

K2JCE | VOLUME 03 | NOMOR 01 | JULI | 2022 2


Devi Savitri Effendy, Hartati Bahar, Febriana Muchtar, Hariati Lestari, Ramadhan Tosepu.
Pendidikan Gizi Seimbang untuk Mencegah Stunting Menggunakan Media Video dan Poster Pada
Murid Sekolah Dasar di SDIT Al Wahdah Kendari

Metode pangan, sanitasi lingkungan, jangkauan


a. Kerangka Pemecahan Masalah kualitas pelayanan kesehatan.
Sedangkan secara langsung dapat
Angka kejadian stuntingi masih dipengaruhi oleh penyakit infeksi dan
tinggi di Indonesia termasuk di Kota kurangnya asupan gizi baik kuantitas
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. maupun kualitas. Berdasarkan hal
Secara tidak langsung stunting tersebut menjadi dasar untuk dilakukan
dipengaruhi oleh polah asuh anak yang edukasi kesehatan terkait stunting.
kurang memadai, rendahnya ketahanan

Stunting adalah suatu kondisi


dimana anak mengalami gangguan 1. Peningkatan
pertumbuhan, sehingga tinggi badan pengetahuan bagi
anak tidak sesuai dengan usianya, siswa sekolah dasar
sebagai akibat dari masalah gizi tentang stunting.
kronis yaitu kekurangan asupan gizi 2. Meningkatnya
dalam waktu yang lama. derajat kesehatan.

Edukasi dengan media kesehatan


berupa video dan poster

pencegahan stunting. Pemilihan poster


b. Khalayak Sasaran sebagai media dalam kegiatan edukasi
Edukasi pencegahan stunting dengan pertimbangan yakni poster
ditujukan pada anak SDIT Al Wahdah. merupakan salah satu media yang
Kegiatan edukasi dilakukan dengan terdiri dari lambang atau kata simbol
menggunakan media poster dan video. yang sangat sederhana. Poster
c. Metode Yang Digunakan merupakan media visual yang kuat
Metode yang digunakan adalah dimana warna dan pesan yang ada
sosialisasi atau penyuluhan langsung didalamnya dimaksudkan untuk
pada anak sekolah dasar dengan menangkap perhatian peserta didik
menggunakan media poster dan video. (Rahmawati et al., 2021) . Sedangkan
pemilihan video didasrkan pada
Hasil Dan Pembahasan pertimbangan bahwa media ini adalah
a. Gambaran Umum Kegiatan media audio visual yang dapat
Pelaksanaan kegiatan pengabdian mengungkapkan objek dan peristiwa
dilakukan pada tanggaal 24 Mei 2022. seperti keadaan sesungguhnya
Media penyuluhan yang digunakan (Meidiana, Simbolon, & Wahyudi,
adalah media poster dan juga media 2018; Tosepu, Effendy, Yuniar, & Mey,
video, yang berisi pengantar apa itu 2021). Keduanya dapat dianggap
stunting, apa penyebabnya dan sebagai alat yang cocok dan efektif bagi
bagaimana cara pencegahan stunting, peserta edukasi pada level pendidikan
Fokus utama penyuluhan kami adalah sekolah Dasar.
pada pengenalan gizi seimbang untuk
K2JCE | VOLUME 03 | NOMOR 01 | JULI | 2022 3
Devi Savitri Effendy, Hartati Bahar, Febriana Muchtar, Hariati Lestari, Ramadhan Tosepu.
Pendidikan Gizi Seimbang untuk Mencegah Stunting Menggunakan Media Video dan Poster Pada
Murid Sekolah Dasar di SDIT Al Wahdah Kendari

Pada awal kegiatan, Sebelum b. Pelaksanaan Kegiatan


penyuluhan dengan menggunakan
media poster dan video dilakukan, Media edukasi kami isi dengan
terlebih dahulu siswa ditanya mengenai pesan-pesan sederhana seputaran
terminology stunting. Dari hasil tanya stunting dan gizi seimbang. Pemilihan
jawab dengan peserta kegiatan media yang cocok untuk level usia
penyuluhan, kami menyimpulkan peserta dan pemberian pesan-pesan
bahwa umumnya siswa tidak sederhana diharapkan dapat membuat
mengetahui apa itu stunting, dampak peserta memahami materi yang
stunting, factor penyebabnya dan disosialisasikan.
bagaimana upaya pencegahan melalui Sebelum dilakukan kegiatan
konsumsi gizi seimbang. penyuluhan, dilakukan uji kelayakan
Sampai saat ini, istilah stunting media yang dilakukan dengan
belum begitu dikenal oleh masyarakat memberikan media yang sudah dicetak
dan umumnya tidak dianggap sebagai untuk dilakukan penilaian secara
masalah kesehatan yang mempunyai langsung.
dampak jangka pendek dan panjang
yang vital bagi anak. Terdapat banyak
factor yang mempengaruhi kondisi ini,
diantaranya adalah pertama, sangat sulit
untuk secara visual mendeteksi anak
yang pendek menurut umurnya,
utamanya pada masyarakat yang
menganggap bahwa pendek adalah
sesuatu yang normal (De Onis &
Branca, 2016). Faktor kedua adalah
pemantauan tumbuh kembang anak
yang secara rutin dilakukan setiap bulan
hanya hanya diisi dengan kegiatan
penimbangan berat badan. Sehingga
tidak heran jika masyarakat umumnya Gambar 1. Suasana edukasi pada siswa
hanya mengidentikan ‘kurang gizi’ SDIT AL Wahdah Kendari
dengan ‘berat badan ringan’ atau
‘kurus’. Faktor ketiga adalah Kuesioner uji kelayakan media
kurangnya sosialisasi dari petugas. diberikan pada responden yang
Kegiatan edukasi yang merupakan memiliki karakteristik yang sama
bagian integral dari pelayanan posyandu dengan sasaran edukasi yakni anak SD
yang seharusnya diisi dengan kegiatan usia 10 tahun. Total partisipan penguji
peningkatan literasi ibu terkait keadaan kelayakan media yang terlibat dalam
gizi dan kesehatan anak menjadi kegiatan ini sebanyak 10 orang
kegiatan yang hampir tidak pernah responden.
dilakukan. Dua hal yang disebutkan
terakhir mungkin terkait peralatan
maupun kemampuan petugas yang tidak
memadai.

K2JCE | VOLUME 03 | NOMOR 01 | JULI | 2022 4


Devi Savitri Effendy, Hartati Bahar, Febriana Muchtar, Hariati Lestari, Ramadhan Tosepu.
Pendidikan Gizi Seimbang untuk Mencegah Stunting Menggunakan Media Video dan Poster Pada
Murid Sekolah Dasar di SDIT Al Wahdah Kendari

Tabel 1. Distribusi Uji Kelayakan Media


Poster Edukasi Gizi Seimbang Untuk
Mencegah Stunting
No. Karakteristik % Kriteria
Kelayakan Penilaian
1. Fungsi dan 75 % Baik
Manfaat Media
2. Karakteristik 75 % Baik
Tampilan
3. Kepahaman 75 % Baik
Materi
Sumber : Data Primer, Mei 2022

Media Poster yang dibuat setelah


dilakukan uji kelayakan secara umum
telah dikategorikan baik. Hanya
dilakukan sedikit koreksi pada tampilan
dengan mengoreksi warna dan isi pesan
dibuat lebih sederhana untuk dapat
lebih meningkatkan daya tangkap atau
penerimaan sasaran edukasi.

Tabel 2. Distribusi Uji Kelayakan Media


Video Edukasi Gizi Seimbang Untuk
Mencegah Stunting Gambar 2. Contoh Perbaikan Media Poster
Setelah Melakukan Uji Kelayakan
No. Karakteristik % Kriteria
Kelayakan Penilaian Pada kegiatan edukasi ini, kami
1. Fungsi dan 80 % Baik juga melakukan pre-test pengetahuan
Manfaat Media siswa berkaitan dengan pemilihan
2. Karakteristik 85 % Baik makanan sehat sebagai bagian dari
Tampilan menu sehat seimbang untuk pencegahan
3. Kepahaman 100 % Sangat
stunting. Berdasarkan hasil uji pre test,
Materi Baik
dari 10 jenis makanan yang dimasukkan
Sumber : Data Primer, Mei 2022
dalam kuesioner, semua siswa telah
Media Video yang dibuat setelah
mengetahui dan dapat membedakan
dilakukan uji kelayakan secara umum
jenis makanan yang termasuk makanan
telah dikategorikan baik sehingga tidak
sehat dan tidak sehat. Pada kegiatan ini,
lagi dilakukan koreksi tampilan dan isi.
kami tidak lagi melakukan post-test
pasca kegiatan edukasi berakhir,
mengingat skor pengetahuan siswa
adalah tinggi semua sejak awal.
Walaupun skor pengetahuan
dalam hal makanan sehat sudah baik,
namun kegiatan edukasi yang terus
menerus adalah sangat dianjurkan untuk
mendorong siswa mampu
mengaplikasikan pengetahuan tersebut
dalam bentuk praktek nyata dalam
K2JCE | VOLUME 03 | NOMOR 01 | JULI | 2022 5
Devi Savitri Effendy, Hartati Bahar, Febriana Muchtar, Hariati Lestari, Ramadhan Tosepu.
Pendidikan Gizi Seimbang untuk Mencegah Stunting Menggunakan Media Video dan Poster Pada
Murid Sekolah Dasar di SDIT Al Wahdah Kendari

kehidupan sehari-hari. Edukasi yang media poster, dilakukan juga edukasi


terus menerus juga diharapkan dengan menggunakan media video. Video
menjadikan perilaku tersebut menetap merupakan media audio visual yang dapat
sampai ketika siswa mencapai usia mengungkapkan objek dan peristiwa seperti
dewasa. Diharapkan stunting yang keadaan sesungguhnya. Dengan adanya
merupakan maasalah gizi intergenerasi edukasi melalui media video, siswa mampu
dapat diturunkan prevalensinya melalui memahami pembelajaran secara lebih
edukasi berkesinambungan. bermakna dan informasi yang disampaikan
tersebut dapat dipahami secara utu

DAFTAR RUJUKKAN
De Onis, M., & Branca, F. (2016).
Childhood stunting: a global
perspective. Maternal & child nutrition,
12, 12-26.
Dewey, K. G., & Begum, K. (2011).
Long‐term consequences of stunting in
early life. Maternal & child nutrition, 7,
5-18.
doi:https://doi.org/10.1111/j.1740-
8709.2011.00349.x
Gambar 3: Suasana edukasi pada siswa Effendy, D. S., Prangthip, P.,
SDIT AL Wahdah Kendari Soonthornworasiri, N., Winichagoon,
P., & Kwanbunjan, K. (2020). Nutrition
Simpulan dan Saran education in Southeast Sulawesi
Pendidikan gizi pada anak usia Province, Indonesia: A cluster
sekolah merupakan bagian dari upaya randomized controlled study. Maternal
meningkatkan literasi gizi dan kesehatan & child nutrition, 16(4), e13030.
sejak usia dini yang targetnya adalah Effendy, D. S., Wirjatmadi, B., Adriani, M.,
terjadinya perubahan pengetahuan yang & Tosepu, R. (2015). The influence of
kemudian akan mendorong perubahan supplementary feeding by local food
perilaku yang tidak hanya sesaat namun and 123 milk toward increasing the
menjadi perilaku menetap untuk hidup sehat nutritional status of 12-24 months
baik bagi individu yang bersangkutan, children with undernutrition status in
keluarga, kelompok maupun komunitas. southeast Sulawesi province, Indonesia.
Edukasi dapat dilakukan dengan International Journal of Research in
menggunakan berbagai media tergantung Medical Sciences, 3(10), 2704.
dari sasaran kegiatan edukasi. Pemilihan Golden, M. H. (2009). Proposed
media yang tepat akan memudahkan sasarn recommended nutrient densities for
dalam menerimaan informasi yang diberikan moderately malnourished children.
Pemberian informasi dapat dilakukan Food and nutrition bulletin,
dengan menggunakan media poster dan 30(3_suppl3), S267-S342.
video bagi sasaran yang masih duduk di doi:https://doi.org/10.1177%2F1564826
sekolah dasar. Penggunaan media poster 5090303S302
karena poster adalah salah satu media Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
edukasi visual yang dapat didesain secara (2007). Riset Kesehatan Dasar 2007.
menarik menggunakan warna dan simbol Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
sehingga efektif digunakan dalam proses (2018). Riset Kesehatan Dasar 2018.
pembelajaran. Selain edukasi menggunakan

K2JCE | VOLUME 03 | NOMOR 01 | JULI | 2022 6


Devi Savitri Effendy, Hartati Bahar, Febriana Muchtar, Hariati Lestari, Ramadhan Tosepu.
Pendidikan Gizi Seimbang untuk Mencegah Stunting Menggunakan Media Video dan Poster Pada
Murid Sekolah Dasar di SDIT Al Wahdah Kendari

Meidiana, R., Simbolon, D., & Wahyudi, A.


(2018). Pengaruh Edukasi melalui
media audio visual terhadap
pengetahuan dan sikap remaja
overweight. Jurnal Kesehatan, 9(3),
478-484.
Rahmawati, R., Rahmah, S. F., Mahda, D.
R., Purwati, T., Utomo, B. S., &
Nasution, A. M. (2021). Edukasi
Protokol Kesehatan dalam
Menjalankan New Normal di Masa
Pandemik Melalui Media Poster. Paper
presented at the Prosiding Seminar
Nasional Pengabdian Masyarakat
LPPM UMJ.
Stewart, C. P., Iannotti, L., Dewey, K. G.,
Michaelsen, K. F., & Onyango, A. W.
(2013). Contextualising complementary
feeding in a broader framework for
stunting prevention. Maternal & child
nutrition, 9, 27-45.
Tosepu, R., Effendy, D. S., Yuniar, N., &
Mey, D. (2021). Pelaksanaan
pencegahan primer di masa pandemi
COVID-19 melalui pendidikan
kesehatan di Kelurahan Tobimeita,
Kota Kendari. Karya Kesehatan
Journal of Community Engagement,
1(02), 01-08.
World Health Organization. (2015).
Stunting in a nutshell. Retrieved from
www.who.int/news/item/Stunting.

K2JCE | VOLUME 03 | NOMOR 01 | JULI | 2022 7

Anda mungkin juga menyukai