Makalah Kel 11 Optimasi Pada Pengembangan Sumber Daya Air Dalam Pengendalian Banjir Dan Kekeringan
Makalah Kel 11 Optimasi Pada Pengembangan Sumber Daya Air Dalam Pengendalian Banjir Dan Kekeringan
Makalah Kel 11 Optimasi Pada Pengembangan Sumber Daya Air Dalam Pengendalian Banjir Dan Kekeringan
(STS4633)
OLEH :
KELOMPOK 11
FAKULTAS TEKNIK
BANJARBARU
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuninya karena telah diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini sebagai
tugas mata kuliah Pengembangan Sumber Daya Air. Tidak lupa kami berterima
kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Ibu Dr.Eng Maya Amalia, S.T., M. Eng.
dan Bapak Eddy Nasrullah, S.T., M.T. serta pihak lainnya yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami
meminta maaf dan mengharapkan kritik sserta saran yang membangun guna
perbaikan dan penyempurnaannya ke depannya. Akhir kata kami ucapkan terima
kasih. Semoga makalah ini bisa bermanfaat sebagaimana mestinya.
Kelompok 11
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin disampaikan dari makalah ini adalah untuk
menginformasikan bagaimana cara mengendalikan banjir dan mencegah
kekeringan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Banjir
Pengertian banjir berdasarkan SK SNI M-18-1989-F adalah aliran air yang
relatif tinggi, dan tidak tertampung oleh alur sungai atau saluran. Menurut Suripin
(2003) banjir adalah kondisi dimana air tidak tertampung pada saluran pembuangan
atau terhambatnya aliran air dalam saluran pembuangan, sehingga menggenangi
daerah di sekitarnya. Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (2015) Banjir adalah peristiwa meluapnya air sungai melebihi palung
sungai.
2.2 Kekeringan
Kekeringan adalah dimana kurangnya air yang tersedia di suatu wilayah.
Kekeringan dapat disebabkan karena tidak adanya hujan atau kemarau dalam
jangka waktu yang lama sehingga kandungan air tanah sedikit. Kekeringan sangat
merugikan diberbagai lintas sector, baik sektor ekonomi, Pendidikan, Kesehatan,
dan sosial. Kekeirngan adalah bencana yang kompleks, karena air adalah kebutuhan
vital manusia dan makhluk hidup.
2
menyerap air di tanah dan menyalurkan ke berbagai tubuh tumbuhan. Selain itu,
sebagian air yang ada di daun tumbuhan akan menguap karena panas matahari.
Proses ini disebut juga evapotranspirasi. Maka dari itu, semakin banyak lahan yang
tidak tertutup dan terdapat banyak tanaman, maka akan semakin baik dalam
melakukan proses evapotranspirasi.
Selain itu, cara mengendalikan banjir adalah menurunkan debit puncak dan
aliran permukaan. Cara ini dapat dilakukan dengan menahan laju aliran permukaan
dari hulu DAS ke badan sungai. Upaya ini dapat dilakukan dengan membangun
bangunan permanen aliran permukaan seperti embung, waduk, bendung, dan lain-
lain. Dengan adanya bangunan air permanen, kita dapat mengatur debit aliran.
Selain itu kita juga bisa memanfaatkan air tanah yang tersimpan pada masa
musim hujan. Tetapi kapasitas air tanah sangat terbatas. Apabila diambil terus-
menerus, air tanah akan habis dan perlu menunggu waktu untuk mendapatkan air
tanah.
3
BAB III
KESIMPULAN
Selain solusi alami, ada juga solusi buatan seperti bangunan air bendungan.
Bendungan memiliki dua sisi fungsi. Bendungan dapat berfungsi sebagai
pengendali banjir dengan mengatur debit aliran dan memperlambat laju aliran.
Disisi lain bendungan dapat menjadi tempat penampungan air hujan dikala musim
kekeringan tiba.
4
DAFTAR PUSTAKA
Stefano, David (2018) Rancang Bangun Sistem Pengawasan Kondisi Hulu Sungai
untuk Penanggulangan Dampak Banjir. Thesis, Universitas Brawijaya.
Rosliani, Dessy, dkk. 2013. Kajian Optimasi Desain Saluran dalam Rangka
Pengendalian Banjir di Citarum Hulu. Jurnal Teknik Hidraulika, 4(1), 13-24.