Makalah Manajemen Strategis Internasional

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

COVER

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIS INTERNASIONAL


STRATEGI UMKM DALAM MENGHADAPI MANAJEMEN PERDAGANGAN
INTERNASIONAL SERTA PENGARUH BUDAYA ASING

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok


Mata kuliah Bisnis Internasional

Dosen Pengampu :
Andika Baskara, SE., MM

Kelompok 1 :
Pinkananda Shinta Ramadhani E2A021045
Auviq Listyo Syahdewo E2A021514
Bintang Adi Pradana E2A021304
Luthfi Raditya Saputra E2A021323

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Manajemen Strategis Internasional. Makalah
disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok yang berjudul tentang “Strategi UMKM Dalam
Menghadapi Manajemen Pemasaran Perdagangan Internasional Serta Pengaruh Budaya Asing”
yang diharapkan dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
Makalah ini. Dan juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang
telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan Makalah.
Saya mengetahui bahwa Makalah ini di buat ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
setiap kritik dan saran dari pembaca sangat saya harapkan guna perbaikan Makalah ini. Kritik
dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun sangat berguna untuk penyempurnaan
Makalah ini.
Saya memohon maaf jika di dalam Makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT. Semoga dengan adanya
Makalah yang berjudul “Strategi UMKM Dalam Menghadapi Manajemen Perdagangan
Internasional Serta Pengaruh Budaya Asing” ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Semarang, 29 Mei 2023

2
DAFTAR ISI

COVE
R.................................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................................4
BAB 1.........................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................6
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................6
BAB 2.........................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................8
2.1 Pengertian UMKM....................................................................................................................8
2.2 Peranan Penting UMKM dalam Perdagangan Internasional................................................9
2.3 Dampak dari Peranan Penting UMKM Terhadap Perekonomian dalam Negeri..............11
2.4 Pengaruh budaya terhadap penerapan pemasaran internasional.......................................13
BAB 3.......................................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................16
3.2 Saran.........................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................17

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Jumlah Pengangguran di Indonesia.......................................................................12


Gambar 2 Kredit UMKM pada Bank Umum...........................................................................13
Gambar 3 Kontribusi UMKM Terhadap GDP........................................................................13

4
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Inisiatif pemasaran yang menjangkau batas negara disebut sebagai


pemasaran internasional. Menerapkan konsep, prinsip, aktivitas, dan proses
manajemen pemasaran untuk mendistribusikan ide bisnis, produk, atau layanan
kepada konsumen lintas batas internasional dikenal sebagai pemasaran internasional.
Dalam konteks ini, budaya dapat memengaruhi perilaku konsumen dan mempengaruhi
bagaimana perusahaan memasarkan produk atau layanan mereka di pasar internasional.
Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM
merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar dan terbukti tahan
terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi.Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) didorong harus mampu berkembang sampai ke pasar gobal bukan hanya di
skala nasional saja. Strategi merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan
keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjangnya. Dengan memilih
strategi yang tepat pada posisi perusahaan tertentu, akan membuat sebuah perusahaan
memiliki keunggulan kompetitif. Persaingan Bisnis Global dari tahun ketahun semakin
ketat dengan berbagai macam jenis persaingan usaha. Bisnis persaingan global adalah
ibaratnya memasuki perang tanding disuatu arena. Para pelaku usaha / businessman dan
manajer pemasaran dalam era globalisasi memasuki suatu era persaingan total. Mereka
itu memasuki suatu era dimana memenangkan persaingan akan menjadi makin sulit
dalam persaingan yang ketat. Kemampuan daya saing masyarakat dalam tuntutan
globalisasi membuka peluang bagi dunia bisnis untuk tumbuh menjadi makin berkualitas
dengan efisiensi dan tentunya kompetitif fungsi bisnis yang berkepentingan dalam
menunjang adaptasi itu dengan lingkungan eksternal adalah pemasaran (marketing).
Semua negara di dunia ini telah bersiap-siap menghadapi sebuah era yang
membuat perbatasan negara tidak lagi mempunyai arti penting, terbukanya pasar dalam
negeri bagi produk-produk asing dan serbuan budaya dari negara-negara pengekspor
produk-produk itu. Tidak semua negara memang siap menghadapi era ini, Oleh karena itu
negara-negara yang siap saat ini didorong untuk berkompetisi dalam pasar bebas dan
sebagaimana layaknya sebuah persaingan tentu ada yang jadi pecundang dan pemenang.
Dalam menciptakan produk baru dan persaingan produk dengan produk lainnya kita
harus bisa mengembangkan produk yang sudah ada menjadi produk yang luar biasa.
Dalam hal ini dengan meningkatkan kualitasnya, memperbaharui bentuknya, atau
mempercantik kemasan produknya. Strategi inovasi merupakan suatu cara untuk
mengatasi persaingan usaha, tidak ada salahnya bila bila segera mencobanya untuk
meningkatkan daya saing.
Budaya memainkan peran penting dalam membentuk perilaku konsumen,
termasuk dalam hal preferensi, kepercayaan, dan nilai-nilai. Perbedaan budaya antara
negara atau wilayah yang berbeda dapat mempengaruhi cara konsumen memandang

5
produk atau layanan tertentu, bagaimana mereka berinteraksi dengan merek, dan
preferensi pembelian mereka. Selain itu, perbedaan budaya dapat mempengaruhi cara
perusahaan memasarkan produk atau layanan mereka, termasuk aspek seperti merek,
harga, promosi, dan distribusi. Misalnya, dalam budaya individualistik seperti di
Amerika Serikat, keputusan pembelian seringkali didasarkan pada preferensi pribadi
dan keinginan untuk membedakan diri dari orang lain. Di sisi lain, dalam budaya
kolektivis seperti di Jepang, keputusan pembelian seringkali didasarkan pada konsensus
kelompok dan pertimbangan kolektif. Selain itu, budaya juga dapat mempengaruhi
preferensi harga dan preferensi merek. Dalam beberapa budaya, harga seringkali
dianggap sebagai penanda kualitas, sedangkan di budaya lain, harga yang rendah dapat
dianggap sebagai nilai yang lebih baik. Demikian juga, preferensi merek dapat bervariasi
di antara budaya. Beberapa budaya cenderung lebih memilih merek internasional yang
terkenal dan diakui, sedangkan di budaya lain, merek lokal lebih dihargai dan lebih
dianggap sebagai simbol kebanggaan nasional.
Ada banyak tantangan atau masalah dalam perdagangan internasional yang dapat
mencegah negara-negara terlibat dalam perdagangan satu sama lain. Baik faktor internal
maupun eksternal berkontribusi terhadap masalah ini. elemen internal, seperti
manajemen perusahaan, yang menjadi kendala. Sedangkan pengaruh luar adalah
peristiwa yang terjadi di luar perusahaan, salah satunya adalah budaya (Suhendra &
Pratama, 2022). Dalam konteks pemasaran internasional, UMKM harus
mempertimbangkan perbedaan budaya di antara pasar mereka untuk membangun
strategi pemasaran yang efektif. UMKM harus memahami nilai-nilai dan norma-
norma budaya konsumen di pasar mereka dan memastikan bahwa strategi
pemasaran mereka mencerminkan nilai-nilai dan preferensi lokal. Misalnya, UMKM
harus mempertimbangkan perbedaan dalam preferensi merek dan harga di antara budaya
dan menyesuaikan strategi mereka secara tepat. Dengan demikian, penting bagi
UMKM untuk memahami pengaruh budaya terhadap penerapan pemasaran
internasional agar dapat mencapai kesuksesan dalam pasar global yang semakin
berkembang.
1.2 Rumusan Masalah
Dari materi yang dibahas di dalam latar belakang penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
a. Pengertian UMKM?
b. Bagaimana peran UMKM dalam perdagangan internasional?
c. Apa bentuk nyata dari UMKM yang dapat menembus perdagangan internasional?
d. Apa saja dampak dari UMKM terhadap perekonomian dalam negeri?
e. Apa pengaruh budaya terhadap penerapan pemasaran internasional?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui Pengertian UMKM
b. Untuk mengetahui Bagaimana peran UMKM dalam perdagangan internasional

6
c. Untuk mengetahui bentuk nyata dari UMKM yang dapat menembus perdagangan
internasional
d. Untuk mengetahui Apa saja dampak dari UMKM terhadap perekonomian dalam
negeri
e. Untuk mengetahui pengaruh budaya terhadap penerapan pemasaran internasional

7
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian UMKM


UMKM merupakan sebuah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang dapat
dimiliki oleh perorangan, kelompok atau badan usaha yang telah sesuai dengan kriteria
menurut Undang-Undang. UMKM merupakan salah satu sektor terpenting yang berperan
dalam pembangunan ekonomi nasional menuju kearah yang positif karena kontribusinya
dalam memberikan GDP (Gross Domestic Product) dan penyerapan tenaga kerja
yang sangat besar. Selain itu, UMKM juga berperan dalam kegiatan perdagangan
internasional karena telah memberikan kontribusi berupa devisa yang dilakukan
melalui kegiatan ekspor terhadap perekonomian negara. Ketentuan UMKM juga telah di
atur ke dalam UU RI No. 20 Tahun 2008.
a. Usaha Mikro
Usaha Mikro merupakan unit usaha yang dapat dimiliki oleh perorangan maupun
badan usaha yang memiliki jumlah aset bersih maksimal sebesar
Rp50.000.000,00 dan jumlah pendapatan maksimal sebesar Rp300.000.000,00
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di dalam undang-undang.
b. Usaha Kecil
Usaha kecil merupakan unit usaha yang berdiri sendiri yang didirikan oleh
perorangan maupun kelompok dan tidak berada dalam kendali suatu perusahaan.
Usaha ini memiliki maksimal kekayaan bersih sebesar Rp500.000.000,00
dan jumlah pendapatan maksimal sebesar Rp2.500.000.000,00 sesuai
dengan peraturan undang-undang.
c. Usaha Menengah
Usaha menengah merupakan unit usaha yang dapat menjadi bagian langsung
dari usaha mikro dan kecil namun bukan unit usaha cabang suatu
perusahaan. Usaha menengah memiliki kriteria kekayaan bersih hingga
mencapai lebih dari Rp500.000.000,00 hingga Rp10.000.000.000,00 dan jumlah
pendapatan Rp50.000.000.000,00 sesuai dengan undang-undang.
d. Usaha Besar
Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari
Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha
patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia. Dunia
Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar
yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan berdomisili di Indonesia.
Di Negara lain atau tingkat dunia, terdapat berbagai definisi yang berbeda mengenai
UKM yang sesuai menurut karateristik masing – masing Negara, yaitu sebagai berikut :
a. World Bank: UKM adalah usaha dengan jumlah tenaga kerja ± 30 orang,
pendapatan per tahun US$ 3 juta dan jumlah aset tidak melebihi US$ 3 juta.

8
b. Di Amerika: UKM adalah industri yang tidak dominan di sektornya dan
mempunyai pekerja kurang dari 500 orang.
c. Di Eropa: UKM adalah usaha dengan jumlah tenaga kerja 10-40 orang dan
pendapatan per tahun 1-2 juta Euro, atau jika kurang dari 10 orang, dikategorikan
usaha rumah tangga
d. Di Jepang: UKM adalah industri yang bergerak di bidang manufakturing dan
retail/service dengan jumlah tenaga kerja 54-300 orang dan modal ¥ 50 juta-300
juta.
e. Di Korea Selatan: UKM adalah usaha dengan jumlah tenaga kerja ≤ 300 orang
dan aset ≤ US$ 60 juta.
f. Di beberapa Asia Tenggara: UKM adalah usaha dengan jumlah tenaga kerja 10-
15 orang (Thailand), atau 5–10 orang (Malaysia), atau 10-99 orang (Singapura),
dengan modal ± US$ 6 juta.
Defini Perdagangan Internasional
Perdagangan dapat didefinisikan atas transaksi baik berbentuk suatu barang atau
bisa juga berupa tindakan (jasa) yang melibatkan pembeli dan penjual untuk memenuhi
kebutuhan satu sama lain. Pengertian perdagangan dijelaskan oleh Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan terdapat dalam Pasal 1
ayat 1 menjelaskan; “Perdagangan adalah tatanan kegiatan yang terkait dengan transaksi
barang dan/atau jasa untuk memperoleh imbalan atau kompensasi”. Adapun pengertian
internasional sendiri yaitu menginterpretasikan secara luas, global, dan menyangkut
pautkan banyak pihak. Dijelaskan juga mengenai perdagangan internasional pada
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan
terdapat dalam pasal 1 ayat 3 bahwa “Perdagangan luar negeri adalah perdagangan yang
mencakup kegiatan ekspor dan/atau impor atas barang dan/atau perdagangan jasa yang
melampaui batas wilayah negara”.
Dari penjelasan diatas, maka dapat diartikan perdagangan internasional adalah
transaksi baik berbentuk suatu barang atau bisa juga berupa tindakan (jasa) yang
melibatkan pembeli dan penjual untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain mencakup
global, artinya terdapat banyak kontribusi dari berbagai negara. Dalam perdagangan
internasional ini biasanya lebih dikenal sebagai ekspor yaitu aktivitas mengeluarkan suatu
barang dari Indonesia keluar wilayah Indonesia dan impor yaitu aktivitas memasukan
barang dari luar daerah Indonesia ke dalam daerah Indonesia. Tujuan dari perdagangan
internasional ini adalah untuk mencari dan memberi keuntungan bagi setiap negara yang
khususnya saling melakukan kerjasama.
2.2 Peranan Penting UMKM dalam Perdagangan Internasional
UMKM menyandang peran yang sangat dibutuhkan, dilihat dengan berbagai
karakteristik yang membuat UMKM dikatakan strategis. Salah satunya UMKM dapat
menyumbang ke devisa negara dengan perdagangan ekspor yang bernilai cukup stabil.
UMKM menyandang peran dan turut andil dalam ekspor nonmigas serta mempunyai
kesempatan di masa depan yang sangat berpotensial untuk dikembangkan. Telah diamati
bahwa jumlah ekspor UMKM memiliki peningkatan setiap tahunnya.

9
Pada tahun 2019 - 2021 perekonomian global berada di titik yang tidak stabil
karena pandemi Covid-19, namun bagi Indonesia hal ini menjadi acuan oleh para UMKM
untuk terus bergerak dalam memasarkan potensi mereka. Sehingga kini UMKM telah
berkontribusi pada ekspor hingga 15,7%. Sebagaimana telah dilansir dari data
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, UMKM setiap tahunnya menambah
jumlah ekspor sehingga Indonesia menjadi negara ASEAN dengan jumlah ekspor
UMKM yang tertinggi.
Contoh Nyata Peranan UMKM dalam Perdagangan Internasional
Pada rentang tahun 2019 - 2021 keadaan ekonomi dunia berada di kondisi yang
tidak stabil karena adanya pandemi, namun hal tersebut sedikit menghasilkan dampak
yang baik untuk Indonesia. Disaat Indonesia berada di ujung tonggak perekonomian,
UMKM memberikan titik terang untuk Indonesia. Para UMKM di Indonesia berupaya
untuk terus berekspansi dalam pemasarannya dan mencoba bertahan dalam menghadapi
krisis ekonomi pada era pandemi. Diyakini UMKM Indonesia di 5 tahun terakhir telah
berkembang pesat hingga memperluas pangsa pasar. Pangsa pasar yang diperluas tidak
hanya dalam lingkup nasional, namun hingga ke luar negeri atau menembus pasar
internasional.
1) Usaha Dagang Bandar Mina merupakan salah satu UMKM dari Bali Utara yang
bergerak dalam pengolahan ikan kemasan, seperti Ikan Kerapu Macan dan Bebek.
Olahan ikan ini bisa disajikan dengan bentuk ikan beku, ikan kering bahkan ikan
segar. Negara tujuan ekspor dari UMKM ini adalah negara Hong Kong, China,
Thailand, Amerika Serikat, Korea Selatan, Singapura, dan Jepang.
2) PT. Ika Indo Industri Karbonik UKM ini berlokasi di Medan, Sumatera
Utara. Usaha kecil ini bergerak di bidang ekspor karbon aktif berkualitas dari
batok kelapa yang digunakan sebagai alat penyaringan air minum. Produk yang
dihasilkan merupakan produk yang ramah lingkungan, karena selalu
memanfaatkan limbah batok kelapa. Ika Indo Industri Karbonik memiliki tujuan
ekspor ke Amerika Serikat, Eropa, dan Cina. Nilai ekspor dari perusahaan ini
pada tahun 2011 mencapai 7,3 juta US$ atau sekitar 70 miliar rupiah.
3) Tas Gendhis UKM Gendhis Bag berlokasi di Yogyakarta dan didirikan oleh Ferry
Yuliana pada tahun 2002. Ferry Yuliana waktu itu berprofesi sebagai dokter
gigi. Sesuai namanya, Gendhis Bag bergerak di bidang produksi tas
wanita. Uniknya, tas ini terbuat dari bahan-bahan alam seperti agel, rotan, rumput
laut, mending , hingga bambu. Tas produksi Gendhis Bag dibuat
secara handmade dengan melibatkan ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan
Keluarga) hingga ibu-ibu di lembaga pemasyarakatan. Bahkan, Gendhis Bag juga
mengajak banyak pria untuk membantu proses menjahit dan memotong
bahan. Sebelum memproduksi tas model baru. Saat ini, dalam sebulan Gendhis
Bag bisa memproduksi 300 hingga 500 tas. Setiap model hanya diproduksi 25
tas. Ada juga tas yang diproduksi dengan edisi terbatas. Tas limited edition ini
biasanya hanya diproduksi satu buah saja, dengan harganya yang jauh lebih

10
mahal, yaitu sekitar 2,5 juta. Rata-rata harga tas Gendhis Bag biasanya sekitar Rp
300.000. Gendhis Bag juga menjadi langganan para ibu negara, mulai dari ibu Ani
Yudhoyono hingga ibu Iriana Joko Widodo. Sekarang produk ini sudah diekspor
ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Venezuela, Malaysia, dan
Spanyol.
2.3 Dampak dari Peranan Penting UMKM Terhadap Perekonomian dalam Negeri
Peranan UMKM bagi pertumbuhan ekonomi negara sangatlah penting. UMKM
telah berkontribusi mencapai 60,5% terhadap GDP dan 96,9% terhadap penyerapan
tenaga kerja Indonesia. Penelitian tersebut telah dilakukan oleh Rovia Nugrahani
Pramesthi (2012), beliau memberikan pernyataan bahwa pengangguran memiliki
pengaruh yang berlawanan terhadap pertumbuhan ekonomi positif. Hal tersebut dapat
diartikan bahwa angka pengangguran yang tinggi di sebuah negara berdampak pada
pertumbuhan ekonominya yang akan cenderung menuju ke arah negatif atau rendah dan
sebaliknya. Pengaruh yang terjadi antara pengangguran dan pertumbuhan ekonomi
dijelaskan oleh Arthur Okun pada Okun law, seorang ekonom yang pertama kali
mempelajarinya, beliau menyatakan terdapat dampak nyata yang signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi dalam halnya pertumbuhan GDP nasional. Hasil studi Arthur
Okun pada Okun law menunjukkan bahwa 1 angka pengangguran dapat mengurangi
sebesar 2% terhadap GDP nasional. UMKM dikatakan memiliki turut andil yang besar
dalam penyerapan tenaga kerja karena turut menyediakan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat. Dan UMKM merupakan sektor yang menyumbang hasil GDP pada negara.
Peran UMKM dalam kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia dilihat dari
perannya sebagai sektor terbesar dalam kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja,
GDP, ekspor dan bahkan investasi. Sektor UMKM dikatakan mempunyai daya tahan
yang kuat terhadap gelombang ancaman perekonomian, hal tersebut dikarenakan sektor
UMKM menyandang peran dalam pertumbuhan ekonomi dalam negeri baik dari
kontribusinya sebagai penunjang GDP terbanyak ataupun dalam perannya sebagai sektor
yang turut melakukan pendistribusian hasil pembangunan

Sumber : BPS, Jumlah & persentase penduduk bekerja


dan pengangguran 2019-2021

11
Gambar 1. Jumlah Pengangguran di Indonesia
Jumlah pengangguran di Indonesia rentan waktu 2019-2021 yang mengalami
fluktuatif. Bukan tanpa alasan, tahun 2020 merupakan puncak tahun terutama bagi para
pelaku usaha akibat dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan pembatasan hingga
menyebabkan turunnya permintaan untuk konsumsi.

Sumber : BPS jumlah kredit UMKM pada bank umum

Gambar 2 Kredit UMKM pada Bank Umum


Jumlah kredit yang dilakukan UMKM dalam rentang waktu yang sama,
menunjukkan bahwa tahun 2021 perekonomian mulai kembali pulih dan mulai
meningkatnya UMKM akibat dari adanya program pemerintah PEN sehingga tenaga
kerja mulai terserap kembali pada sektor-sektor UMKM, yang ditunjukkan dengan
adanya peningkatan kredit pada bank umum. Kredit berguna bagi bank dalam
memasarkan produk-produk jasa bank dan berguna bagi negara sebagai alat yang
mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sumber : BPS Kontribusi sektor terhadap GDP

Gambar. 3 Kontribusi UMKM Terhadap GDP


Kontribusi UMKM terhadap GDP pada gambar terdapat harga konstan dalam
rentan waktu yang sama dan memiliki pola yang sama. Hal ini menunjukkan fakta bahwa

12
pertumbuhan UMKM memiliki arah positif terhadap pertumbuhan GDP nasional baik
secara langsung dari sektor UMKM maupun tidak langsung melalui sektor lain yang
terbantu oleh adanya sektor tersebut.
2.4 Pengaruh budaya terhadap penerapan pemasaran internasional
Budaya dapat dijelaskan sebagai keseluruhan keyakinan, aturan, teknik, institusi,
dan artefak buatan manusia yang menjadi ciri khas suatu populasi manusia. Oleh karena
itu, budaya terdiri dari pola perilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat tertentu,
menggambarkan gaya hidup yang unik dari suatu kelompok atau individu. Pengetahuan
sosial dalam suatu organisasi seperti sikap dan perilaku karyawan yang terbentuk dari
aturan, norma, dan nilai dapat mengartikan sebuah budaya organisasi.
Strategi adalah cara, siasat, teknik, siasat, siasat dan pengetahuan untuk
menggunakan segala sumber yang mengandung wawasan dalam perjalanan seseorang
untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pemasaran
adalah analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dimaksudkan
untuk mencapai tujuan perusahaan dengan penciptaan, pengembangan, dan pemeliharaan
pertukaran yang menguntungkan dengan pelanggan sasaran

2.4.1 Kompetisi Pasar


Berdasarkan sumber-sumber literatur mengenai manajemen strategi, UMKM dapat
menjaga keunggulan kompetitif mereka dengan mengoptimalkan pemanfaatan aset dan
keterampilan yang mereka miliki. Para pedagang menganggap lokasi pasar sebagai faktor
penyebab persaingan pasar. Kenyamanan konsumen dan lokasi yang dekat dengan
konsumen serta jarak antara toko tradisional dan toko modern yang berada dalam satu
wilayah pelayanan yang sama menjadi faktor utama yang dapat mempengaruhi preferensi
konsumen. Teori dan penelitian sebelumnya, memperlihatkan bahwa tingkat persaingan
pasar dapat dicerminkan berdasarkan tingkat konsentrasi pasar. Ketika pasar memiliki
beragam produk yang dapat dipertukarkan, konsentrasi pasar yang tinggi dapat
mengindikasikan persaingan yang ketat. Namun, jika biaya atau masuknya pasar berbeda-
beda, konsentrasi pasar yang lebih rendah mungkin mengindikasikan persaingan yang
ketat (Prasetia, 2021).
2.4.2 Budaya Organisasi
Budaya dapat dijelaskan sebagai keseluruhan keyakinan, aturan, teknik, institusi, dan
artefak buatan manusia yang menjadi ciri khas suatu populasi manusia. Oleh karena itu,
budaya terdiri dari pola perilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat tertentu,
menggambarkan gaya hidup yang unik dari suatu kelompok atau individu. Dalam konteks
profesional bisnis internasional, mereka dapat beradaptasi atau hidup berdampingan
dengan budaya lain dengan mengakui keberagaman budaya dari budaya mereka sendiri
dan belajar tentang ciri-ciri budaya tersebut untuk melakukan penyesuaian. E.T. Hall
mengemukakan dua cara untuk beradaptasi dengan budaya, yaitu:
1) Menyatu dengan budaya tersebut selama seumur hidup di negara tersebut.
2) Mengikuti program pelatihan yang canggih dan komprehensif yang mencakup
karakteristik-karakteristik utama dari budaya tersebut, termasuk budaya itu
sendiri.
13
Perlu diketahui beberapa karakteristik kebudayaan yang memiliki relevansi terhadap
bisnis internasional adalah sebagai berikut:
1) Kebudayaan mencerminkan tingkah laku yang dipelajari (learned behaviour) yang
ditularkan dari satu anggota masyarakat kepada anggota yang lain.
2) Keterkaitan antar unsur-unsur kebudayaan (interrelated), artinya setiap unsur
dalam kebudayaan saling berhubungan satu sama lain.
3) Kebudayaan dimiliki bersama (shared) oleh anggota masyarakat, dan menentukan
keanggotaan mereka dalam suatu masyarakat. Orang-orang yang memiliki
kebudayaan yang sama dianggap sebagai anggota suatu masyarakat, sementara
mereka yang tidak memilikinya dianggap berada di luar batas masyarakat tersebut
(Islam et al., 2023).
Pengetahuan mengenai lingkungan budaya pasar dapat dimanfaatkan ketika pemasar
membahas selera konsumen, perilaku pembelian, dan pola penggunaan produk. Untuk
menyesuaikan strategi komunikasi pemasaran agar dapat diterima oleh konsumen,
perusahaan komersial tidak cukup hanya berfokus pada perbedaan budaya saja. Namun,
perusahaan juga perlu menemukan kesamaan budaya untuk menangkap peluang dan
merevisi strategi pemasaran standar berdasarkan teori komunikasi pemasaran berbasis
informasi budaya. Kemampuan untuk secara hati-hati menangani konvensi budaya dan
perbedaan di pasar global merupakan tugas penting dalam pemasaran.
2.4.3 Strategi Pemasaran
Strategi adalah konsep multidimensi yang mencakup semua kegiatan penting
organisasi seperti menciptakan rasa persatuan, aturan dan tujuan organisasi serta
menciptakan kesempatan terjadinya perubahan yang signifikan (Jumingan, 2015). Dalam
pemasaran terdapat istilah marketing mix yang merumuskan strategi pemasaran yang
harus dilakukan oleh pelaku usaha ke dalam 4P yaitu product, price, place dan promotion.
Agar upaya pemasaran produk berhasil dan sukses dalam konteks internasional yang
sangat dinamis, pemasar strategis harus memasukkan karakteristik budaya saat
mengembangkan strategi bauran pemasaran. Akibatnya, penting untuk membuat program
bauran pemasaran yang baik berdasarkan faktor-faktor berikut:
1) Product (produk) Pelaku bisnis dalam pemasaran internasional harus mampu
merancang barang yang menarik bagi audiens target mereka. Dan dari perspektif
global, budaya adalah alat penting untuk pengembangan produk. Karena produk
yang dibutuhkan untuk setiap ceruk pemasaran dan metode yang digunakan untuk
memproduksinya berbeda. Dibandingkan dengan barang lain seperti mobil dan
sepeda motor, beberapa produk, terutama makanan, minuman, dan pakaian jadi,
memiliki keterkaitan dan kedekatan budaya yang sangat dalam. Untuk
pertimbangan budaya, barang atau jasa tertentu mungkin juga dilarang atau
dibatasi.
2) Price (harga) Di daerah dengan budaya yang beragam, keinginan konsumen untuk
membayar barang akan berbeda. Bahkan barang-barang yang dianggap memiliki
nilai tinggi dalam satu budaya bisa jadi lebih bernilai dan berharga di budaya lain.
3) Place (Distribusi) Distribusi strategis juga dapat dipengaruhi oleh faktor budaya.
Hal ini tergantung pada cara hidup masing-masing orang dan budaya daerah
14
4) Promotion (iklan/promosi) Promosi adalah salah satu dari empat komponen
bauran pemasaran yang paling sering digunakan. Biasanya, budaya akan
berdampak signifikan pada strategi komunikasi perusahaan. Karena strategi
periklanan yang bekerja dengan baik dalam satu budaya dapat bekerja melawan
mereka di budaya lain, pemasar internasional harus berhati-hati ketika melakukan
komunikasi pemasaran melalui iklan dan strategi promosi periklanan lainnya.
Pesatnya perkembangan dunia usaha dan industri juga dipengaruhi oleh pesatnya arus
globalisasi. Hal ini mendorong para pelaku bisnis untuk mulai berlomba meningkatkan
skala ekonomi dan bisnisnya menuju pasar global. Untuk menjangkau pasar global,
terdapat tantangan untuk menciptakan produk bisnis yang unik, yang tentunya didukung
oleh aspek budaya. Budaya berdampak pada strategi pemasaran dalam dua cara: pemasar
dapat menggabungkan kedua pendekatan ini, atau mereka dapat memodifikasi taktik
pemasaran internasional agar lebih sesuai dengan varian budaya regional. Salah satunya,
di bidang pemasaran terapan, adalah standarisasi global konten iklan. Penelitian empiris
menunjukkan bahwa ketika ada kesenjangan budaya yang signifikan antara kantor pusat
perusahaan, di mana ia berada, dan area baru yang menjadi target pasarnya, akan muncul
kondisi untuk promosi strategis.
Faktor budaya, seperti perilaku pembelian pelanggan dan kebiasaan yang
memengaruhi penerapan kebijakan inventaris, juga harus diperhitungkan saat
menjalankan rencana distribusi yang merupakan komponen kebijakan perdagangan.
Misalnya, wilayah Eropa terbiasa melakukan konsumsi besar-besaran agar bertepatan
dengan musim tertentu, tetapi wilayah Asia, yang hanya mengalami dua musim, memiliki
pola penyimpanan langsung dan konsumsi skala kecil. Untuk memungkinkan budaya ini
menuntut pola pendekatan pemasaran produk yang sesuai dengan keadaan daerah.
(Gunanto & Gusti, 2017).

15
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
UMKM Indonesia pada dasarnya memiliki potensi dalam perdagangan
internasional karena kontribusinya dalam melakukan ekspor non migas yang tiap
tahunnya mengalami peningkatan. Dimana para UMKM di Indonesia terus berupaya
untuk berekspansi dalam pemasarannya dan mencoba bertahan dalam menghadapi krisis
yang ada seperti pandemi Covid-19 di tahun 2019-2021. Kontribusi ekspor dari UMKM
Indonesia secara kuantitas sebenarnya masih sedikit dalam perekonomian nasional
namun kenyataanya keberadaan UMKM tidak dapat dipungkiri menjadi hal yang dapat
membantu ketahanan ekonomi nasional apalagi di era pandemi. Namun dari segi
kuantitas juga ternyata berbanding terbalik jika dilihat dari peranan UMKM dalam
negeri, dimana UMKM menyumbang hingga 61,07% untuk GDP Indonesia. UMKM
Indonesia dapat lebih berkembang apabila diberi perhatian, pembinaan, pengawasan dan
bantuan permodalan oleh pemerintah daerah atau pusat melalui kementerian atau
lembaga terkait sehingga UMKM dapat berkembang sesuai keinginan semua pihak.
Salah satu faktor yang diyakini pedagang berkontribusi terhadap persaingan pasar
adalah lokasi pasar. Profesional bisnis internasional yang mengakui bahwa ada budaya
yang berbeda dari budaya mereka sendiri dan bahwa mereka harus belajar tentang ciri-
ciri budaya ini agar dapat melakukan penyesuaian dapat beradaptasi atau hidup
berdampingan dengan budaya lain. budaya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
seberapa baik UMKM memasuki pasar global. Setiap negara memiliki budaya yang
berbeda, sehingga sangat penting bagi manajemen internasional untuk memahami
bagaimana budaya mempengaruhi perdagangan global.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat di jelaskan dalam makalah ini adalah untuk tetap
menjaga kestabilan negara indonesia dan hendaknya dapat menguntungkan para produsen
lokal. Hal ini karena besar nya keuntungan akan berdampak pada kesejahteraan
masyarakat dalam negeri. Diharapkan meskipun banyaknya impor dan ekspor barang
namun kiranya rakyat tetap mencintai produksi sendiri. Dan kurangi pola hidup
konsumtif yang mengakibatkan gaya hidup yang tidak sesuai dengan budaya indonesia.

Begitulah proses impor maupun ekspor dalam makalah ini. Pengaruh positif juga
memiliki dampak negatif oleh sebab itu diharapkan dengan makalah ini masyarakat dapat
menjadikan wawasan dalam menjalankan bisnis eskpor dan impor. Tetap menjaga dan
mencintai produksi indonesia agar terhindar dari sifat konsumtif dalam kehidupan saat
ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Aji, G., Casha, N., Fatimah, S., & Munawaroh, A. Q. (2023). Pengaruh Budaya Terhadap
Penerapan Strategi Pemasaran Internasional. Jurnal Ekonomi, Manajemen Pariwisata
dan Perhotelan, 2(2), 159-169.
https://ukmsumut.id/bisnis-ukm/produksi-umkm/produk-ukm-indonesia-go-international
Rahmadhani, K. D., Putri, J. A. M. S., Ihsan, M. N., Hapsari, N. P., & Widiawati, P. (2023).
Peran dan Kedudukan UMKM Dalam Perdagangan Internasional. CEMERLANG:
Jurnal Manajemen dan Ekonomi Bisnis, 3(1), 108-120.
Sarfiah, S. N., Atmaja, H. E., & Verawati, D. M. (2019). UMKM sebagai pilar membangun
ekonomi bangsa. Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan), 4(2), 137-146.
Siregar, H., Rahayu, A., & Wibowo, L. A. (2020). Manajemen Strategi di Masa Pandemi Covid-
19. Komitmen: Jurnal Ilmiah Manajemen, 1(2), 40-58.
Umar, S. (2008). Implementasi knowledge management pada UMKM indonesia untuk
meningkatkan daya saing UMKM di dunia internasional. Jurnal Siasat Bisnis , 12 (2).
Yuliaty, T., Shafira, CS, & Akbar, MR (2020). Strategi UMKM Dalam Menghadapi Persaingan
Bisnis Global. Mbia , 19 (3), 293-308.

17
18

Anda mungkin juga menyukai