Laporan Praktikum 1 Fika
Laporan Praktikum 1 Fika
Laporan Praktikum 1 Fika
OLEH :
Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan oleh ternak dan
tidak bisa kita pungkiri untuk kita tidak mempelajarinya. Pertumbuhan penduduk
selain hijauan dan dedak padi pada umumnya. Para peternak pada saat ini telah
berbagai jenis pakan yang ada disekitar kita baik dalam bentuk bungkil maupun
limbah dari pertanian dan limbah dari pengolahan tempe dan tahu. Kebutuhan
protein hewani yang kian meningkat, harus diikuti dengan peningkatan produksi
tenak ruminansia sebagai salah satu sumber protein hewani, sebagai upaya untuk
mencapai swasembada daging sapi 2014. Upaya yang dapat dilakukan untuk
bibit ternak (secara genetik), peningkatan mutu pakan ternak, dan peningkatan
mahasiswa dapat mengenal bahan pakan dari bentuk fisik, tekstur, warnah, bau,
1.2. Tujuan
mengetahui berbagai macam bahan makanan sumber energy, protein (hewani dan
nabati), hijauan makanan ternak, vitamin, feed additive, Mineral dan bahan
pemalsu pakan.
1.3. Manfaat
protein (hewani dan nabati), hijauan makanan ternak, vitamin, feed additive,
Bahan Pakan Pakan adalah campuran berbagai macam bahan organik dan
dan mineral sebagai suplemen. Hijauan yang biasa digunakan sebagai pakan pada
usaha peternakan rakyat di pedesaan adalah rumput lapangan dan hasil samping
sampingan pertanian yang sering digunakan adalah jerami padi, jerami jagung,
jerami kedelai, jerami sorgum, daun ubi jalar, daun ubi kayu dan pucuk tebu,
sedangkan bahan baku konsentrat yang sering digunakan adalah dedak padi,
gaplek, bungkil kelapa, bungkil kelapa sawit dan lain-lain (Sitindaon, 2013).
Teknologi pengolahan pakan yang tepat dan efisien diperlukan agar kebutuhan
nutrisi ternak dapat terpenuhi. Salah satu cara untuk memperbaiki kualitas pakan
terkandung dalam pakan, karena pada setiap pellet telah mengandung semua
nutrisi yang diperlukan, sehingga tidak ada nutrisi yang terbuang, meningkatkan
kebutuhan yang paling tinggi yakni 60 – 70% dari total biaya produksi. Tingginya
biaya tersebut maka mengharuskan peternak untuk menjadikan pakan sebagai hal
ruminansia yang pakannya merupakan jenis hijauan. Pakan jenis ini harus
sumber protein lebih dari 20%. Sumber protein terbagi dua yaitu sumber protein
hewani dan nabati, sumber protein hewani berasal dari hewan baik darat maupun
air dan sumber protein nabati berasal dari tumbuh-tumbuhan. Jenis bahan pakan
sumber protein yaitu CGM (Corn Gluten Meal), tepung rese, dan tepung ikan
dibandingkan zat-zat makanan lainnya. Bahan pakan sumber energi adalah jenis
bahan pakan yang memiliki kandungan protein kasar kurang dari 20 % serat kasar
kurang dari 18% ,dan dinding sel kurang dari 35%. Bahan pakan kelas ini umunya
berasal dari bahan sisa atau hasil samping dari industri, jenis bahan pakan sumber
energi yaitu BGF (Bran Glutrn Feed), Bungkil kelapa, Tepung jagung dan
Serat dibedakan menjadi dua yaitu serat kasar dan serat makanan. Serat kasar
dibutuhkan ternak non ruminansia sebagai pemacu kerja dari alat pencernaan.
Serat makanan adalah bagian dari bahan yang tidak dapat dihidrolisis oleh enzim-
enzim pencernaan. Jenis bahan pakan sumber serat yaitu kulit kopi dan tumpi
(Halili 2014).
kebutuhan nutrisi serta disajikan dalam bentuk yang sesuai dengan kondisi
fisiologis ternak. Selain Ca, P, Mg dan Fe, mineral essensial lain yang dibutuhkan
ternak adalah: natrium (Na), kalium (K), khlor (Cl) dan sulfur (S) (mineral makro)
serta yodium (J), cuprum (Cu), mangan (Mn), zink (Zn) dan kobalt (Co) (mineral
Bahan pakan kimia homogen, non organik, yang memiliki bentuk teratur
dan terbentuk secara alami yang berperan dalam semua aspek metabolisme dan
defisieansi atau kelebihan salah satu mineral akan menggangu metabolisme yang
Bahan pakan aditif adalah bahan pakan tambahan yang tidak memiliki
kandungan nutrisi. Bahan pakan aditif ini digunakan dalam jumlah tertentu pada
ransum ternak. Pengguaan bahan pakan aditif ini memiliki tujuan tertentu seperti
halnya untuk menambahkan warna pada suatu bahan pakan sehingga dapat
meningkatkan palatabilitas ternak. Jenis bahan pakan sumber aditif yaitu DCP
serta silase yang dapat berupa jerami yang berasal dari limbah pangan (jerami
padi, jerami kedelai, pucuk tebu) atau yang berasal dari pohon-pohonan (daun
Hijauan pakan ternak adalah semua bahan pakan berasal dari tanaman atau
leguminosa yang belum dipotong maupun yang dipotong dari lahan dalam
keadaan segar yang berasal dari pemanenan bagian vegetative tanaman yang
berupa bagian hijauan yang meliputi daun batang kemungkinan juga sedikit
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini yaitu pada hari
Oleo Kendari.
sebagai berikut:
diberi label
Bahan pakan merupakan segala sesuatu yang dapat dimakan dan masih
mempunyai nilai nutrisi yang ada sehingga dapat diabsobrsi dan bermanfaat bagi
ternak. Bahan baku pakan yaitu segala sesuatu yang dapat diberikan pada ternak
baik berupa pakan organik maupun anorganik yang dapat dicerna tanpa
Bahan pakan dengan kandungan zat-zat pakan yang dapat dicerna tinggi pada
umumnya tinggi pula nilai nutriennya dan dapat memenuhi kebutuhan ternak
yang memiliki potensi untuk digunakan sebagai pakan ternak. Bentuk fisik dari
pakan kulit kopi crumble/ hancur mempunyi tekstur kasar dan memiliki warnah
coklat dan tidak berbau. Hal ini berbanding terblik dari dari pernyataan literatur
Khalil ( 2016) mengatakan bahwa tektur kulit kopi halus dan memiliki sdikit bau
karena kulit kopi melalu tahapan penggilingan dan kopi memiliki kadar air yang
tinggi sehingga bau dari kulit kopi masi ada. Tepung kopi mengandung CP 9,94
diperoleh hasil bahwa tumpi memiliki bentuk fisik mes, tekstur kasar, berwarna
putih, tidak berbau, berasal dari kulit ari jagung dan merupakan bahan pakan
sumber serat. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang kemukakan oleh Wulandari
(2017), yang menyatakan bahwa apabila tumpi jagung diberikan langsung pada
ternak atau tumpi jagung di campur pada konsentrat kurang disenangi ternak
karena teksturnya kasar, sedang jika diberikan dalam keadaan basah tumpi jagung
akan mengapung. Maka tumpi jagung harus di proses sebelum digunakan sebagai
pakan ternak, proses pembuatan pakan menggunakan tumpi jagung dapat melalui
8,04%, serat kasar (SK) 11,70%, dan total digestible nutrien (TDN) 51,16%.
CGM (Corn Gluten Meal) memiliki bentuk fisik mesh, memiliki tekstur
yang halus, berwarna kuning tua, berbau, CGM berasal dari sisa olahan jagung
dan merupakan sumber protein. Menurut Tangedjaja dan Wina (2019) yang
memiliki tekstur yang kasar dan berbau disamping protein yang tinggi terdapat
Tepung rese memiliki bentuk fisik Mesh, memiliki tekstur yang kasar,
berwarna coklat, berbau, tepung rese berasal dari sisa olahan kepiting dan
merupakan sumber protein. Hal ini berdasarkan literatur Bakrie (2011) bahwa
Tepung limbah udang merupakan limbah industri pengolahan udang yang terdiri
dari kepala dan kulit udang. Hasil analisis berdasarkan bahan kering bahwa
tepung limbah udang mengandung 45,29% protein kasar, 17,59% serat kasar,
6,62% lemak, 18,65% abu, 13,16 BETN. Tepung limbah udang yang digunakan
dalam ransum pakan buatan hanya sebesar 10% dan bila dipakai sebagai
pengganti tepung ikan, maka tepung limbah udang mempunyai kelemahan, yaitu
aromanya berbau, asalnya dari hewani yaitu sisa olahan ikan dan merupakan
sumber protein. Hal ini dapat dilihat menurut Wahyu (2016) bahwa tepung ikan
berasal dari ikan sisa atau buangan yang tidak dikonsumsi oleh manusia, atau sisa
pada umumnya berkisar antara 60 – 70% tepung ikan merupakan pemasok lysin
dan metionin yang baik, dimana hal ini tidak terdapat pada kebanyakan bahan
BGF (Bran Gluten Feed) memiliki bentuk fisik mesh, memiliki tekstur
yang halus, berwarna cokelat dan berbau, BGF berasal dari sisa olahan gandum
dan merupakan sumber energi. Menurut Arief dkk (2014) bahwa BGF / Bran
Gluten Feed terbuat dari kulit Gandum yang dicampur dengan organik lain yang
kaya akan sumber protein dan sudah uji laboratorium dengan kadar protein 18 %.
Sangat Cocok buat pakan ternak alternatif yang berfungsi untuk penggemukan
dan usaha ternak untung besar, karena ternak bisa cepat panen.
kasar, berwarna coklat, berbau. bungkil kelapa berasal dari sisa olahan minyak
protein kasar pada bungkil kelapa cukup tinggi, yaitu berkisar antara 20-26%
energi termetabolisnya yang rendah, yaitu 1640 kkal/kg dan tinggi rendahnya
Tepung jagung merupakan butiran butiran halus yang berasal dari jagung
disimpan, mudah dicampur, dapat diperkaya dengan zat gizi, dan serta mudah
jagung memiliki bentuk fisik crumbel, memiliki tekstur yang kasar, berwarna
kuning, tidak berbau, tepung jagung berasal dari sisa olahan jagung dan
dimanfaatkan sebagai pakan karena sumber energi yaitu 3370 Kkal/kg, protein
berkisar 8-10%, namun rendah kandungan lysine dan tryptopan, tepung jagung
abu dan berbau, asal dari sisa olahan umbi dan merupakan sumber energi. Hal ini
sesuai dengan pernyataan yang kemukakan oleh Bidura (2016), bahwa onggok
bentuk fisik mesh, memiliki tekstur yang halus, berwarna abu-abu, berbau, CaCO 3
berasal dari sisa olahan batu kapur dan merupakan sumber mineral. Bahan pakan
dikatakan sebagai sumber mineral jika mengandung sumber mineral yang tinggi.
Hal ini sesuai dengan pendapat Yaman (2014) yang menyatakan bahwa sumber
mineral merupakan bahan pakan yang mengandung sumber mineral yang tinggi
seperti grit kulit bekicot, batu kapur, grit kulit ikan, grit kulit kerang dan garam.
yang halus, berwarna putih, berbau, DCP berasal dari sisa olahan kimia dan
merupakan sumber bahan aditif. Menurut Indah dkk (2011) yang menyatakan
bahwa DiCalcium Phosphate digunakan sebagai bahan tambahan atau aditif pada
industri pakan ternak (feed) terutama sebagai suplemen makanan hewan ternak
Rumput odot memiliki bentuk fisik mesh, memiliki tekstur yang kasar,
berwarna hijau, berbau, rumput odot merupakan bahan pakan yang berasal dari
sumber hijauan tanaman pakan. Menurut Winata dkk (2016) yang menyatakan
bahwa rumput segar memiliki kadar air sebesar 65%-78% dan sisanya adalah
bahan kering. Berdasarkan hasil uji analisis lab, kandungan nutrisi, rumput odot
juga memiliki persentase protein yang tinggi, yaitu dalam kisaran 17-19% dan
Total Digestable Nutrient mencapai 64,31% dari bahan kering ditambah lagi
persentase lignin hanya 2,5% dari bahan kering. Hal ini menunjukkan potensi
Rumput Odot sebagai hijauan pakan ternak mampu mencukupi kebutuhan nutrisi
Rumput gajah memiliki bentuk fisik mesh, memiliki tekstur yang kasar,
berwarna hijau, tidak berbau, rumput raja berasal rumput dan merupakan bahan
pakan yang bersumber dari hijauan tanaman pakan. Menurut Winata dkk (2016)
yang menyatakan bahwa hijauan terdiri dari berbagai jenis rumput liar, salah satu
hijauan yang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah rumput raja. Rumput
raja memiliki tekstur yang kasar, berwarna hijau dan tidak berbau. Rumput gajah
34%,2 serat kasar, 11,7% abu. Kandungan ini akan sangat dibutuhkan oleh ternak
berwarna hijau, tidak berbau, centrosema berasal dari leguminosa dan merupakan
bahan pakan yang bersumber dari hijauan tanaman pakan. Hal ini sesuai dengan
pernyataan yang kemukakan oleh Sulystio dkk (2021), yang menyatakan bahwa
centrosema merupakan jenis pakan hijauan dengan warna hijau, memiliki bau,
dan bentuk fisik yang kasar, yang termasuk dalam tanaman legume yang mudah
berbunga, berbiji yang dapat dimanfaatkan sebagai hijauan legume pakan ternak
yang mengandung banyak nutrisi seperti kadar abu 8,8%, SK 31,2, PK 22,0%,
Lamtoro memiliki bentuk fisik mes, tekstur halus, berwarna hijau, berbau,
berasal dari leguminosa dan merupakan bahan pakan sumber hijauan tanaman
pakan. Menurut Manpaki dkk (2017), yang menyatakan bahwa tanaman lamtoro
karena semua bagian tanaman dapat digunakan oleh manusia maupun hewan.
Tanaman lamtoro juga memiliki batang tegak berwarna putih kecoklatan dan
yang membedakannya karena waktu panen dan tempat tumbuh tanaman ini
Detergent Fibre (NDF) berkisar 40%, Acid Detergent Fibre (ADF) berkisar 25%,
5.1. Kesimpulan
yaitu, sumber protein seperti CGM, tepung rese dan tepung ikan. Sumber energi
seperti BGF, bungkil kelapa, tepung jagung dan onggok yang memiliki energy
yang tinggi. Sumber serat seperti kulit kopi dan tumpi. Sumber mineral (CaCO3)
berbahan dasar batu-batuan seperti batu kapur, sumber aditif (DCP), , sumber
hijauan rumput odot dan rumput raja, dan sumber leguminosa centrosema dan
kaliandra.
5.2. Saran
5.2.1 Asisiten
perjelas lagi.
5.2.2 Laboratorium
selanjutnya bahan yang di gunakan dalam Laboratorium lebih lengkap dan bagus