Ep 1 (SK Dan Spo Iventarisasi Bahan Berbahaya

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

DINAS KESEHATAN,
PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB
PUSKESMAS PANGKAJENE
Jl. Andi. Makkasau No.1Pangkajene Kec Maritenggae
Email: [email protected] Tlp : 082299779966 Kode Pos 91611

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PANGKAJENE


Nomor : 008/SK/PKM-PKJ/I/ 2022

TENTANG

INVENTARISASI, PENGELOLAAN, PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN BAHAN


BERBAHAYA
DI PUSKESMAS PANGKAJENE TAHUN 2022

KEPALA PUSKESMAS PANGKAJENE

Menimbang : a. Bahwa kegiatan puskesmas yang mengelolah,


menyimpan, mempergunakan bahan-bahan berbahaya
akan terus meningkat sejalan dengan perkembangan
pembangunan, sehingga berpotensi untuk menimbulkan
bahay bagi tenaga kerja lingkungan maupun sumber
daya lainnya;

b. Bahwa untuk maksud huruf (a) diatas, perlu ditetapkan


suatu Surat Keputusan Kepala Puskesmas Pangkajene
tentang inventaris, pengelolaan, penyimpanan dan
penggunaan bahan berbahaya;

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun


2004 tentang praktik kedokteran ;
2. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2009 tentang pelayanan publik ;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
1999 tentang perlindungan konsumen ;
4. Undang- undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang kesehatan ;
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2014 tentang standariasi penilaian dan keesuaian ;
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2014 tentang pemerintah daerah ;
7. PP RI Nomor 101 Tahun 2014 Tentang pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
8. Permenkes Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik ( Pasal
38 ) ;
9. Permenkes Nomor 30 Tahun 2014 tentang pelayanan
kesehatan masyarakat;
10. Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : INVENTARIS, PENGELOLAAN, PENYIMPANAN DAN


PENGGUNAAN BAHAN BERBAHAYA

KESATU : Menunjuk sodara salman sebagai petugas penaggung jawab


pengelolaan keamanan lingkungan fisik puskesmas.

KEDUA : setiap unit pelayanan yang menggunakan bahan berbahaya


diwajibkan untuk menginventarrisasi, mengelola,
menyimpan dan menggunakan bahan berbahaya.

KETIGA : Penyimpanan bahan berbahaya di puskesmas lurasik maka


semua bahan berbahaya di simpan di tempat yang di
sediakan yaitu di TPS LIMBAH MEDIS DAN LB3.

Ditetapkan di : Pangkajene
Pada tanggal : 3 Januari 2022

KEPALA UPT PUSKESMAS


PANGKAJENE

MARIANA

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS


NOMOR : 008/SK/PKM-PKJ/I/2022
TENTANG : INVENTARISASI, PENGELOLAAN,
PENYIMPANAN DAN
PENGGUNAAN BAHAN
BERBAHAYA

Kepala Puskesmas memberi mandat kepada salman sebagai


penanggung jawab pemeliharan lingkungan yang berkompeten dan telah
terlatih sebagai penanggung jawab pengelolaan keamanan lingkungan
fisik puskesmas.

Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan


berbahaya merupakan upaya dalam meminimalisasi resiko bahan-bahan
berbahaya dan resiko atau gangguan kesehatan terhadap pasien, petugas, dan
pengunjung dengan cara memisahkan bahan-bahan berbahaya dengan
bahan-bahan tidak berbahaya. Upaya ini dilaksanakan di tiap unit/ruangan
yang menyimpan dan menggunakan bahan berbahaya antara lain :

1. Melakukan pencatatan bahan medis habis pakai (BHMP) apabila


menerima bahan medis habis dan tiap-tiap penanggung jawab ruangan
bertanggung jawab terhadap bahan medis habis pakai yang diterima
termasuk dalam hal pencatatan
2. Petugas di tiap ruangan mengindetifikasi bahan berbahaya dengan bahan
tidak berbahaya
3. Petugas memisahkan bahan berbahaya dengan bahan tidak berbahaya
4. Petugas mencatat BMHP yang termasuk dalam bahan berbahaya
5. Setelah bahan berbahaya diterima, petugas menyimpan di tempat khusus,
tidak terkena sinar matahari langsung, jauh dari jangkauan anak-anak
dan tempat di resiko tumpahnya kurang
6. Petugas membuat perlakuan khusus dalam pengelolaan BMHP termasuk
bahan berbahaya
7. Penggunaan bahan berbahaya harus sesuai indikasi medis dan atas
instruksi dokter

Ditetapkan di : Pangkajene
Pada tanggal : 3 Januari 2022

KEPALA UPT PUSKESMAS


PANGKAJENE

MARIANA
INVENTARISASI, PENGELOLAAN,
PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN
BAHAN BERBAHAYA

No Dokumen : 8.5.2.1/
SOP/
1/2022
SOP No Revisi : 2
Tanggal Terbit : 3 Januari
2022
Halaman : 1/4
UPT
dr. Hj. Mariana,M.Kes
PUSKESMAS
NIP.197603052006042022
PANGKAJENE

1. Pengertian a. Bahan berbahaya adalah zat atau unsur berwujud padat, cair
dan gas yang bisa menimbulkan gangguan baik terhadap
nanusia maupun lingkungan
b. Inventarisasi adalah mencatat, mengelola, menyimpan dan
menggunakan bahan berbahaya sesuai SPO
c. Pengelolaan adalah kegiatan yang dimulai dari penerimaan,
penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya
d. Penyimpanan adalah kegiatan yang dilakukan dalam
menyimpan bahan berbahaya dengan tujuan untuk
menghindarkan dari kontak atau keterpaparan terhadap
manusia
e. Penggunaan adalah segala kegiatan dalam penggunaan dan
pemanfaatan bahan berbahaya
2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk meningkatkan inventarisai,
pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Pangkajene NO. 008/SK/PKM-
PKJ/I/2022
4. Referensi PP RI Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya Dan Beracun
Permengkes No. 43 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Masyarakat ;
Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas di Masa Pandemi
5. Prosedur/ 1. Prosedur
Langkah- a. APD Level 1
langkah b. Alat Tulis
c. Format Pemantauan
2. Petugas yang melaksanakan
Sanitarian
3. Langkah-langkah
a. Menyiapkan format pencatatan
b. Masing-masing penanggung jawab ruangan apabila
menerima bahan medis habis pakai (BMHP) melakukan
pencatatan
c. Mengindetifikasi bahan berbahaya dengan bahan tidak
berbahaya
d. Memisahkan bahan berbahaya dengan bahan tidak
berbahaya
e. Mencatat BMHP yang termasuk dalam bahan berbahaya
f. Setelah bahan berbahaya diterima, disimpan di tempat
khusus, tidak terkena sinar matahari langsung, jauh dari
jangkauan anak-anak dan tempat di resiko tumpahnya
kurang
g. Membuat perlakuan khusus dalam pengelolaan BMHP
termasuk bahan berbahaya
h. Penggunaan bahan berbahaya harus sesuai indikasi
medis

6. Diagram Alir

MENYIAPKAN PENCATATAN IDENTIFIKASI


FORMAT BMHP PADA BAHAN
PEMANTAUAN SAAT DITERIMA BERBAHAYA
OLEH DENGAN
PENANGGUNG BAHAN TIDAK
JAWAB BERBAHAYA
RUANGAN

PENGGUNAAN BAHAN
BERBAHAYA HARUS SESUAI
INDIKASI MEDIS DAN ATAS
INSTRUKSI DOKTER

MEMISAHKAN
BAHAN
BERBAHAYA
DENGAN YANG
TIDAK
BERBAHAYA

MEMBUAT
PERLAKUAN
KHUSUS DALAM
PENGGUNNAN
BMHP YANG
TERMASUK BAHAN MENCATAT
BERBAHAYA BMHP YANG
TERMASUK
DALAM
BAHAN
BAHAN BERBAHAYA BERBAHAYA
DISIMPAN DI
TEMPAT YANG TIDAK
TERKENA SINAR
MATAHARI
LANGSUNG,JAUH
DARI JANGKAUAN
ANAK-ANAK DAN
RESIKO TUMPAHNYA
KURANG

7. Hal-hal yang Pengelolaan, penggunaan, penyimpanan dan pembuangan bahan


perlu berbahaya
diperhatikan
8. Unit Terkait Semua pelayanan di puskesmas yang memakai dan menyimpan
bahan berbahaya
9. Dokumen Laporan
Terkait
10. Rekaman
historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
perubahan diberlakukan
1. KOP - Kata SPO jadi 3 Mei 2016
SOP
- Kolom tanda
tangan kepala
puskesmas
terpisah dengan
namanya
2. Kolom alat dan 3 Mei 2016
bahan Alat dan bahan
brubah menjadi
prosedur
3. Diagram alir 3 Mei 2016
Bagan alir menjadi
diagram alir berada
di bawah
prosedur/
4. langkah-langkah
Perubahan font
huruf 3 Mei 2016
Diseragamkan
menjadi Bookman
5. Kolom Old Style
rekaman Tabel dimasukkan 3 Mei 2016
historis dalam kolom
6. Prosedur/ rekaman historis
langkah- Prosedur dan 3 April 2017
langkah langkah-langkah
disatukan
Prosedur/langkah-
langkah mencakup
antara lain:
a. Persiapan alat
b. Petugas yang
melaksanakan
c. Langkah-
7. langkah 3 Januari 2018
Review
Tidak ada
8. perubahan
Review 3 Januari 2019
Tidak ada
9. perubahan
Referensi
16 Oktober 2019

PMK 75 Tahun
2014 berubah
menjadi PMK 43
Tahun 2019
10. Tentang Pusat
Penamaan Kesehatan
Masyarakat 2 Januari 2020
Kata poliklinik/poli
11. berubah menjadi
Referensi pelayanan
13 April 20202

Penambahan
Referensi Petunjuk
12.
Teknis Pelayanan
Prosedur/
Puskesmas d Masa
langkah-
Pandemi Covid 19 13 April 2020
langkah
Petugas
13. menggunakan APD
Level 1/2/3
Penamaan 2 Januari 2021

Perubahan nama
Ruang
berdasarkan
Permengkes NO. 43
Tahun 2019
14. Tentang Pusat
Kesehatan
Review Masyarakat 3 Januari 2022

Tidak ada
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai